Penumpasannya
A. Persiapan Aksi G 30 S/PKI
Pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari, seluruh komando gerakan mulai
melancarkan aksinya. Dalam aksinya, Komando Penculikan dan
Penyergapan bertujuan untuk menculik para perwira senior Angkatan
Darat. Para perwira senior Angkatan Darat yang berhasil diculik
tersebut selanjutnya di bawa ke Lubang Buaya (dekat Pangkalan Udara
Utama Halim Perdana Kusuma) untuk dibunuh. Jenazahnya kemudian
dikubur-kan dalam sebuah sumur tua. Para perwira Angkatan Darat
yang gugur tersebut adalah sebagai berikut. . ^
1. Letjen TNI Ahmad Yani (Men/Pangad atau Menteri/Panglima
Angkatan Darat).
2. Mayjen TNI R. Suprapto (Deputi II Pangad).
3. Mayjen TNI M.T. Haryono (Deputi III Pangad).
4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Pangad).
5. Brigjen TNI D.I. Panjaitan (Asisten IV Pangad).
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman).
Dalam aksi tersebut, Jenderal TNI A.H. Nasution yang juga menjadi
sasaran penculikan berhasil menyelamatkan diri. Akan tetapi, putrinya
yang bernama Ade Irma Suryani Nasution dan Lettu Pierre Tendean
(ajudannya) tewas dalam penculikan tersebut. Korban lainnya adalah
pengawal kediaman Dr. J. Leimena, Pembantu Letnan Polisi Karel
Satsuit Tubun.
Di Yogyakarta, G 30 S/PKI juga melakukan aksi penculikan dan
pembunuhan terhadap dua perwira Angkatan Darat. Kedua perwira
Angkatan Darat tersebut adalah Kolonel Katamso Darmokusumo dan
Letkol Sugiono. Selanjutnya, kesepuluh korban penculikan tersebut
ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi oleh pemerintah.
Selain berhasil menculik para perwira AD, PKI berhasil menguasai RRI
Pusat dan Kantor Telekomunikasi. Melalui RRI, Letnan Kolonel Untung
mengumumkan beberapa pengumuman kepada rakyat Indonesiasebagai
berikut.
1. PKI berhasil mengamankan sejumlah perwira AD anggota Dewan
Jenderal yang dianggap akan merebut kekuasaan negara. Rencana
komplotan Dewan Jenderal dapat digagalkan oleh gerakan yang
dipimpin oleh Letkol Untung.
2. Letkol Untung menyiarkan pengumuman dekret tentang pembentukan
Dewan Revolusi yang beranggotakan 45 orang. Dewan ini
diketuai oleh Letnan Kolonel Untung dan dibantu oleh empat
orang wakil, yaitu Brigjen (Darat) Suparjo, Letkol (Udara) Heru,
Kolonel (Laut) Sunardi, serta Letkol (Polisi) Anwas.
3. Letkol Untung mengumumkan pendemisioneran atau pembekuan
Kabinet Dwikora.
4. Letkol Untung mengumumkan keluarnya dekret tentang penurunan
dan penaikan pangkat. Setelah dekret tersebut keluar, pangkat di
atas letkol dihapuskan dan pangkat para tentara yang mendukung
gerakan dinaikkan satu tingkat.
G. Penumpasan 0 30 S/PKI