Anda di halaman 1dari 17

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi Imunisasi


 Imunisasi adalah upaya memperkuat pertahanan tubuh.
(Shasin. 1991)
 Imunisasi adalah memasukkan benda asing dari bahan/serum yang di lemahkan
untuk menciptakan zat anti terhadap penyakit tertentu.
(Wahab. 2002)

1.2. Tujuan Imunisasi


Mempertinggi kadar antibodi dalam tubuh sehingga mencegah anak tidak menderita
sakit atau terserang penyakit tertentu.

1.3 Macam-Macam Imunisasi


a.Imunisasi Aktif
Tubuh membuat kekebalan sendiri karena terpajan pada antigen seperti pada
imunisasi atau terpajan secara alamiah.

b. Imunisasi Pasif
Tubuh tidak dapat membuat sendiri kekebalan atau zat anti, tetapi mendapat
dari luar tubuh dengan cara menyuntikkan bahan atau serum ke dalam tubuh,
sehingga waktu kerjanya terbatas.

1.4 Sasaran Imunisasi


a.Bayi :
- BCG
- DPT
- Polio
- Campak
- Hepetitis B
b. Anak :
- DT
- DT

c.Ibu :
- TT

1.5 Vaksin Toksoid Tetanus


- Toksoid Tetanus (TT) merupakan preparat toksin Tetanus yang di inaktifkan oleh
formaldehid dan di absorbsi pada garam alumunium untuk meningkatkan
antigenesitasnya.
- Manfaat Vaksin TT :
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus
- Penyimpanan :
 Pada suhu kamar bertahan selama beberapa bulan
 Pada suhu 37 ºC bertahan beberapa minggu tanpa kehilangan potensi
 Pada lemari es dengan suhu 2-8 ºC.

1.6 Waktu Pemberian


a.Bayi umur 2-14 bulan untuk imunisasi dasar
b. Anak umur 5-7 tahun untuk imunisasi ulangan
c.Anak umur 10-13 tahun untuk imunisasi ulangan
d. Pada ibu hamil (TTI dan TT2), TT1 di berikan sekitar usia kehamilan 28
minggu dan TT2 pada usia kehamilan 32 minggu dengan interval antara TT1
dan TT2 adalah 4 minggu, di berikan secara SC/IM.
e.Calon pengantin (TT1 dan TT2), TT1 di berikan 1 bulan sebelum menikah dan
TT2 di berikan 4 minggu setelah TT1.
1.7 Dosis Pemberian dan Cara Pemberian
Dosis pemberian imunisasi TT 0,5 cc di berikan secara SC/IM pada daerah
Muskulus Deltoideus.
Bila wanita pada usia subur belum di imunisasi TT selama bayi atau remaja maka
harus di implementasikan jadwal TT 5dosis untuk semua wanita subur. TT1 di
berikan pada kontak pertama, TT2 4 minggu setelah TT1, TT3 6 bulan setelah TT2,
TT4 1 tahun setelah TT3, TT5 1 tahun setelah TT4.

1.8 Kekebalan
- TT2 : 3 tahun 80%
- TT3 : 5 tahun 95 %
- TT4 : 10 tahun 99%
- TT5 : 25 tahun/seumur hidup 99%

1.9 Efek Samping


Nyeri pada tempat suntikan, demam ringan, kemerahan, gatal yang sifatnya
sementara.

1.10 Tindakan dan Hasilnya


a.Persiapan alat :
- Spuit dan jarum steril
- Vaksin TT dalam termos es
- Kapas alkohol
- Buku catatan dan alat tulis
b. Persiapan pasien :
- Memberi salam
- Memperkenalkan diri pada pasien
- Memberitahu tujuan tindakan
- Memberitahu prosedur tindakan yang akan di lakukan
c.Langkah-langkah :
- Tutup gorden atau pintu kamar
- Cuci tangan
- Mengeluarkan vaksin dari dalam termos es, mengocok sampai tidak ada
endapan, di gosok-gosok agar vaksin tidak terlalu dingin
- Mendisinfeksi tutup karet dengan kapas alkohol
- Mengisi spuit dengan vaksin 0,5 cc
- Membuka pakaian yang menutup tempat yang akan di injeksi
- Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
- Pilih tempat injeksi yang tepat yakni 1/3 bagian atas Muskulus Deltoideus.
Inspeksi apakah ada memar, radang, dan edema.
- Merelaksasi tempat injeksi menggunakan kapas alkohol
- Lepas tutup jarum dengan arah lurus
- Pegang spuit seperti memegang anak panah
- Injeksikan jarum dengan cepat dan mantap pada sudut 45 º yakni pada 1/3
bagian atas Muskulus Deltoideus.
- Mengaspirasi obat secara perlahan
- Injeksi obat perlahan-lahan
- Tarik jarum sambil mengusapkan kapas alkohol dengan perlahan di tempat
injeksi
- Beri pijatan ringan pada kulit
- Buang jaru ke safety box
- Merapikan pasien
- Merapikan alat
- Memberitahu pasien bahwa prosedur tindakan telah selesai di lakukan
- Cuci tangan
- Mencatat hasil tindakan

1.11 Hasil Tindakan


Telah dilakukan penyuntikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) dengan dosis 0,5 cc
secara subkutan.
1.12 Terapi
Pasien tidak mendapatkan terapi obat karena injeksi berjalan lancar dan tidak ada
keluhan setelah tindakan.
1.13 KIE
- Mengkompres bekas suntikan dengan air hangat jika terasa nyeri

- Kontrol 1 bulan lagi setelah mendapatkan TT1 ini untuk mendapatkan TT2
BAB II
TINJAUAN KASUS

2.1 BIODATA
Nama : Ny.”L”
Umur : 28 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Ki Ageng Gribig

2.2 KELUHAN
Pasien mengatakan ingin suntik TT sebagai persyaratan menikah

2.3 DIAGNOSA MEDIS


Pasien dalam keadaan sehat dan tidak hamil

2.4 PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Hari/tgl : Kamis, 9 Agustus 2007
Jam : 10.15 WIB
Tempat : Ruang KIA Puskesmas Gribig
Pembimbing : Bu Hj. Kholidah
Oleh : Siti Karimatul Abidah

2.5 LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN DAN HASILNYA


a. Persiapan alat :
- Spuit dan jarum steril
- Vaksin TT dalam termos es
- Kapas alkohol
- Buku catatan dan alat tulis
b. Persiapan pasien :
- Memberi salam
- Memperkenalkan diri pada pasien
- Memberitahu tujuan tindakan
- Memberitahu prosedur tindakan yang akan di lakukan
c.Langkah-langkah :
- Tutup gorden atau pintu kamar
R/ Menjaga privasi
- Cuci tangan
R/ Mengurangi penularan mikroorganisme
- Mengeluarkan vaksin dari dalam termos es, mengocok sampai tidak ada
endapan, di gosok-gosok agar vaksin tidak terlalu dingin
R/ Vaksin menjadi homogen dan obat tidak terlalu nyeri saat di injeksikan
- Mendisinfeksi tutup karet dengan kapas alkohol
R/ Membunuh mikroorganisme yang mengkontaminasi
- Mengisi spuit dengan vaksin 0,5 cc
R/ Volume yang di suntikkan harus sesuai dengan jaringan
- Membuka pakaian yang menutup tempat yang akan di injeksi
R/ Untuk memilih tempat injeksi yang tepat
- Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
R/ Relaksasi tempat injeksi meminimalkan rasa tidak nyaman
- Pilih tempat injeksi yang tepat yakni 1/3 bagian atas Muskulus Deltoideus.
Inspeksi apakah ada memar, radang, dan edema.
R/ Tempat injeksi harus bebas dari anomali yang mampu mempengaruhi
absorbsi obat.
- Merelaksasi tempat injeksi menggunakan kapas alkohol
R/ Kerja mekanis swab mengandung sekresi yang mengandung
mikroorganisme
- Lepas tutup jarum dengan arah lurus
R/ Mencegah kontaminasi
- Pegang spuit seperti memegang anak panah
R/ Injeksi yang cepat dan lancar di lakukan dengan memanipulasi bagian
spuit yang benar
- Injeksikan jarum dengan cepat dan mantap pada sudut 45 º yakni pada 1/3
bagian atas Muskulus Deltoideus.
R/ Insersi yang cepat dan mantap mengurangi rasa tidak nyaman
- Mengaspirasi obat secara perlahan
R/ Aspirasi darah ke dalam spuit menandakan bahwa jarum masuk ke
dalam vena sehingga obat tidak boleh di masukkan
- Injeksi obat perlahan-lahan
R/ Mengurangi rasa tidak nyaman
- Tarik jarum sambil mengusapkan kapas alkohol dengan perlahan di
tempat injeksi
R/ Menyokong jaringan disekitar tempat injeksi untuk meminimalkan rasa
tidak nyaman selama menarik jarum
- Beri pijatan ringan pada kulit
R/ Menstimulasi sirkulasi dan meningkatkan distribusi obat
- Buang jarum ke safety box
R/ Mencegah petugas tertusuk jarum dan penularan penyakit
- Merapikan pasien
R/ Memberi klien rasa nyaman
- Merapikan alat
R/ Agar alat tidak mudah rusak terutama vaksin dimasukkan kembali
kedalam termos es
- Memberitahu pasien bahwa prosedur tindakan telah selesai di lakukan
R/ Pasien mengetahui hasil tindakan
- Cuci tangan
R/ Mengurangi penularan mikroorganisme
- Mencatat hasil tindakan
R/ Dokumentasi perasat yang telah di lakukan
2.6 Hasil Tindakan
Telah dilakukan penyuntikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) dengan dosis 0,5 cc
secara subkutan.

2.7 Terapi
Pasien tidak mendapatkan terapi obat karena injeksi berjalan lancar dan tidak ada
keluhan setelah tindakan.

2.8 KIE
- Mengkompres bekas suntikan dengan air hangat jika terasa nyeri
- Kontrol 1 bulan lagi setelah mendapatkan TT1 ini untuk mendapatkan TT2.
BAB III
PEMBAHASAN

Dalam praktek yang di lakukan pada tangggal 9 Agustus 2007 di Ruang KIA
yakni memberikan imunisasi TT pada calon pengantin wanita (CPW) secara subkutan
di daerah 1/3 bagian Musculus Deltoideus sebanyak 0.5 cc, tidak terdapat perbedaan
tata laksana tindakan antara teori dan praktek. Tetapi hanya terdapat sedikit
perbedaan yakni masalah waktu pemberian, di dalam teori apabila seseorang sudah
mendapatkan TT secara lengkap dari TT1-TT5 maka apabila akan melakukan
pernikahan yang umurnya kurang dari 25 tahun tidak perlu membutuhkan TT lagi
karena TT5 sudah mampu memberikan kekebalan sampai 25 tahun. Tetapi dalam
pelaksanaanya setiap wanita yang akan menikah selalu di berikan imunisasi TT, hal
ini dilakukan karena di takutkan jika salah seorang wanita subur tidak mendapatkan
TT lengkap 5 dosis dari TT1-TT5 sewaktu SD, sehingga penyebaran penyakit yang
disebabkan oleh Tetanus Neonatorum dapat di minimalisir, terutama untuk ibu hamil
harus benar-benar diperhatikan apakah sudah lengkap mendapatkan imunisasi TT dan
kapan jadwal pemberianya.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Imunisasi adalah upaya memperkuat pertahanan tubuh. TT dapat di lakukan
secara SC/IM dengan dosis 0,5 cc. Pada tanggal 9 Agustus telah di lakukan TT pada
Ny. ”L” secara SC di daerah Muskulus Deltoideus. Pasien tidak si berikan terapi
obat setelah tindakan karena pada saat di lakukan dan setelah tindakan tidak ada
reaksi dan keluhan dari pasien. Pasien di harapkan datang 1 bulan lagi untuk
mendapatkan TT yang ke dua.

B. SARAN
a. Masyarakat
Di harapkan para masyarakat memahami tujuan di berikan imunisasi TT baik
untuk wanita usia subur maupun ibu hamil, dan memberitahukan kepada
petugas kesehatan sudah berapa banyak dan kapan jadwal imunisasi TT yang
telah di dapatkan agar NAKES tepat dalam memberikan imunisasi.

b. Institusi Pendidikan
Di harapkan agar para dosen menjelaskan lebih detail lagi masalah imunisasi
baik dari cara pemberian, dosis pemberian, dan lamgkah-langkah tindakan.
Selain itu di harapkan agar memperbanyak persediaan buku tentang imunisasi
untuk mempermudah tindakan.

c. Tenaga Kesehatan
Di harapkan agar para tenaga medis mengetahui kapan pemberian imunisasi TT
untuk wanita hamil dan calon pengantin wanita dan berapa dosis pemberianya
serta mengetahui daerah penyuntikan TT agar tidak terjadi kesalahan dalam
tindakan, selain itu memberi pengarahan betapa pentingnya imunisasi TT
kepada para wanita usia subur terutama bagi ibu hamil untuk mencegah
terjadinya Tetanus Neonatorum.
LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR
PENGUKURAN PERNAPASAN PADA Tn.”M” USIA 57 TAHUN
DI RUANG POLI UMUM PUSKESMAS GRIBIG
KOTA MALANG

NAMA : SITI KARIMATUL ABIDAH


NIM : 0605.90

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA


MALANG
2007
LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR
PERAWATAN LUKA VULNUS SCISSUM PADA Tn.”H”
USIA 21 TAHUN DI RUANG POLI UMUM PUSKESMAS GRIBIG
KOTA MALANG

NAMA : SITI KARIMATUL ABIDAH


NIM : 0605.90

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA


MALANG
2007
LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN DASAR
PEMBERIAN IMUNISASI TT PADA Ny.”L” USIA 28 TAHUN
DI RUANG KIA PUSKESMAS GRIBIG
KOTA MALANG

NAMA : SITI KARIMATUL ABIDAH


NIM : 0605.90

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA


MALANG
2007
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan tindakan Keperawatan Dasar dengan perasat


“Menghitung Pernapasan” telah disetujui dan disahkan
Hari :
Tanggal :

Pembimbing Insititusi Pembimbing Lapangan

(Sulistiyah, S.SiT ) ( I Gusti Ayu )

Mengetahui
Kepala Puskesmas Mulyorejo

( Dr. Elly Herawati )


NIP. 140 173 145
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan tindakan Keperawatan Dasar dengan perasat


“Merawat Luka Vulnus Scissum” telah disetujui dan disahkan
Hari :
Tanggal :

Pembimbing Insititusi Pembimbing Lapangan

(Sulistiyah, S.SiT ) ( I Gusti Ayu )

Mengetahui
Kepala Puskesmas Mulyorejo

( Dr. Elly Herawati )


NIP. 140 173 145
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan tindakan Keperawatan Dasar dengan perasat


“Memberikan Imunisasi TT Calon Pengantin Wanita” telah disetujui dan disahkan
Hari :
Tanggal :

Pembimbing Insititusi Pembimbing Lapangan

(Sulistiyah, S.SiT ) ( I Gusti Ayu )

Mengetahui
Kepala Puskesmas Mulyorejo

( Dr. Elly Herawati )


NIP. 140 173 145

Anda mungkin juga menyukai