Anda di halaman 1dari 13

lOMoARcPSD|30223933

MAKALAH
Teori Terbentuknya Alam
Semesta dan Sistem Tata
Surya

Disusun Oleh Kelompok 5:


 AHMAD RIZKY MAULANA ( 02 )
 ARIESTA GEFI ( 07 )
 DEDY SETIAWAN ( 13 )
 MUCHAMMAD DHANISH INDRAYANA ( 20 )
 MUHAMMAD ARGA DEWANTARA ( 22 )
 NAYLA RIZQUNA FILLAHI ( 27)

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TEMPEH
)
lOMoARcPSD|30223933

2023

)
lOMoARcPSD|30223933

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Teori Terbentuknya Alam Semesta dan Sistem Tata Surya.” ini tepat pada
waktunya.

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Rita Nur
Ikasari,.S.Pd selaku guru sejarah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang teori terbentuknya alam semesta, dan sistem tata surya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rita Nur Ikasari,.S.Pd selaku guru sejarah
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penyusun

II
)
lOMoARcPSD|30223933

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR II

DAFTAR ISI III

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN PEMBAHASAN 1

BAB II PEMBAHASAN 2

1. TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA 2


2. TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA 3
3. SISTEM TATA SURYA 5

BAB III PENUTUP 7

A. SIMPULAN 7
B. SARAN 7

DAFTAR PUSTAKA 8

III

)
lOMoARcPSD|30223933

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam semesta dan sistem tata surya ini pastilah memiliki awal mula
pembentukannya, tetapi hal tersebut tidak dapat diamati atau diuji melalui
eksperimen, maka para ilmuwan mengemukakan teori tentang pembentukan alam
semesta dan mengenai pembentukan sistem tata surya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan para ahli, sampai saat ini adanya
kehidupan diyakini hanya di Bumi. Para ahli tidak menemukan adanya tandatanda
kehidupan di planet-planet selain Bumi. Planet Mars misalnya, di sana hanya
ditemukan sisa-sisa kehidupan atau dengan kata lain di planet Mars pernah ada
kehidupan.

Di Alam semesta ini juga terdapat banyak galaksi. Letak suatu galaksi dengan
galaksi yang lain sangat berjauhan. Biasanya untuk menuliskan jarak dalam alam
semesta, misalnya jarak antar galaksi dinyatakan dalam tahun cahaya.

B. Rumusan Masalah
Melalui latar belakang yang telah dijabarkan, rumusan masalah yang didapat:

1) Bagaimana Alam semesta bisa terbentuk?


2) Teori apa saja yang membahas tentang terbentuknya alam semesta dan tata surya?
3) Apa saja yang ada di sistem tata surya?

C. Tujuan Pembahasan
- Menjelaskan tentang teori terbentuknya alam semesta.
- Menjabarkan tentang sistem tata surya.
- Mendeskripsikan karakteristik tata surya.

1
lOMoARcPSD|30223933

BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori Terbentuknya Alam Semesta

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.


Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya
atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-
benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Teori terbentuknya alam semesta ada dua, yang pertama adalah Teori Dentuman Besar
atau Big-Bang Theory dan Teori Keadaan Tetap.

a. Big-Bang Theory

Awal mula teori ini didasarkan oleh pendapat seorang ahli astronomi dari Belgia
bernama George Lemaitre. Ia menyatakan bahwa semua materi yang ada di angkasa
menjadi satu dan memadat, membentuk satu bentukan yang mengecil, kemudian massa
yang mengecil itu meledak dengan ledakan yang hebat. Dentuman besar terjadi ketika
seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar dan suhu yang
sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam semesta lahir dari singularitas fisis
dengan keadaan ekstrem. Teori Big Bang ini semakin menguatkan pendapat bahwa
alam semesta ini pada awalnya tidak ada tetapi kemudian sekitar 12 milyar tahun yang
lalu tercipta dari ketiadaan.

Bukti penting Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam
berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta
bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan
peristiwa Big Bang. Al-Qur’an menggambarkan hal ini melalui firman Allah SWT
dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 30.
b. Teori Keadaan Tetap

2
lOMoARcPSD|30223933

Ahli Astronomi Inggris, Fred Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika Inggris
mengajukan teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya
sama dalam ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu
asas kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa
sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa
sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat.

Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu
berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima
bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi,
sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitu sumber yang
menjadi asal usul bintang dan galaksi. Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang
angkasa yang tampaknya kosong itu diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab hal
ini rupanya melanggar salah satu hukum.

2. Teori Pembentukan Tata Surya

Tata surya terletak dalam salah satu galaksi yang ada di alam semesta ini
bernama galaksi bimasaksi. Galaksi bimasaksi terdiri dari miliaran bintang dengan
diameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan sistem tata surya terletak disalah satu
sabuk minor bernama orion. Cabang ilmu astronomi yang khusus mempelajari asal-
muasal terbentuknya Tata Surya adalah kosmogoni (cosmogony). Sejak abad ke-18
sudah diusulkan teori-teori mengenai asal-muasal Tata Surya ini. Tidak ada yang
benar dalam sebuah teori. Berikut ini merupakan teori-teori dalam pembentukan tata
surya.

a. Teori Terbentuknya Galaksi

● Menurut Claudius Ptolemous (140 SM) tentang pandangan jagad raya secara

gliosentris. Bumi sebagai pusatnya dan planet lainnya mengitari bumi. Planet-
planet beredar sepanjang lingkaran kecil yang disebut gerak epi-cyleyang
pusatnya mengitari bumi.

3
lOMoARcPSD|30223933

● Menurut Nicolius Copernicus (1475-1543 M) punya pendapat bahwa bukan

bumi sebagai pusat tetapi mataharilah sebagai pusat. Sehingga bumi dan
planet lain yang mengitari matahari. Pendapat ini di setujui oleh beberapa para
tokoh antara lain adalah Galileo Galilei, Yohann Kepler, dan Isacc Newton
(1500 SM). yang biasa disebut dengan teori heliosentris.

● Menurut astronom Fred Hoyle, Herman dan thomas gold. Menganggap bahwa

segala sesuatu dijagad raya ini kelihatan tetap sama meskipun galaksi-galaksi
saling menjau satu sama lainnya. Teori ini menyatakan bahwa tiap galaksi
terjadi siklus, yaitu lahir (terbentuk) tumbuh (dewasa) tua dan akhirnya mati.

b. Teori Hipotesa Nebula Kant dan Laplace (Teori Kabut)

Salah satu teori asal-muasal Tata Surya adalah hipotesa nebula yang diusulkan
oleh Immanuel Kant yang pada tahun 1755 Menurut teori ini Tata Surya terbentuk dari
nebula yang berotasi, teori ini menyebutkan tahap awal tata surya berbentuk kabut
raksasa. Gaya gravitasi yang dimiliki menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar
dengan arah tertentu, suhu kabut itu memanas hingga akhirnya menjadi bintang raksasa
atau yang bisa disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin
cepat, cincin-cincin gas dan es berputar di sekeliling matahari, akibat graya gravitasi,
gas-gas itu memadat seiring dengan penurunan suhunya, kemudian membentuk planet
dalam dan planet luar.

c. Teori Planetesimal.

Planetesimal berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang
memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang
banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak
terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi.

d. Teori Pasang Surut

Bintang yang berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan
matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi
akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu yang
menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk

4
lOMoARcPSD|30223933

gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu
membeku dan kemudian membentuk planet-planet.

e. Teori Awan Debu

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu
mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik
ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian
membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-
partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan
berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar
berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil,
gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.

f. Teori Bintang Kembar

Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin
merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-
kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang, maka kepingan-kepingan yang
lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet. Sedangkan bintang
yang tidak meledak menjadi matahari.

g. Teori Pembentukan Bulan

● Teori Fisi

Teori fisi mengandaikan bahwa mungkin Samudera Pasifik merupakan tempat


di mana bahan calon bulan berasal. Tetapi, ketika batuan bulan dianalisis dan mulai
dilakukan perbandingan, mereka membuat sebagian besar teori ini menjadi omong
kosong, sebab komposisi batuan bulan berbeda dengan batuan yang ada di Samudera
Pasifik.

● Teori Kondensasi

Hipotesis ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk pada saat yang sama dengan
Bumi; keduanya berasal dari nebula asli yang membentuk sistem tata surya.

● Teori Tubrukan Besar

5
lOMoARcPSD|30223933

Teori yang berlaku saat ini ialah bahwa ada objek seukuran Mars menabrak
Bumi yang masih amat muda dan dalam proses pembentukan, sekitar 4,5 miliar tahun
lalu. Objek yang menabrak Bumi dijuluki Theia oleh para ilmuwan, karena dalam
mitologi Yunani, Theia adalah ibu dari dewi bulan, Selene. Ketika Theia menabrak
Bumi, sebagian dari planet terlepas dan akhirnya mengeras menjadi bulan.

3. Sistem Tata Surya

Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari Matahari,
planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa kecil lainnya.
Matahari merupakan pusat dari Tata Surya di mana anggota Tata Surya yang lain
beredar mengelilingi Matahari. Benda-benda langit tersebut beredar mengelilingi
Matahari secara konsentris pada lintasannya masing-masing.

Tata surya terletak dalam salah satu galaksi yang ada di alam semesta ini
bernama galaksi bimasaksi. Galaksi bimasaksi terdiri dari miliaran bintang dengan
diameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan sistem tata surya terletak disalah satu
sabuk minor bernama orion. Dalam sabuk orion ini sistem tata surya terdiri dari
matahari, planet-planet dan benda-benda langit lainnya membentuk susunan yang
teratur. Jenis benda langit yang termasuk ke dalam anggota Sistem Tata Surya
adalah sebagai berikut :

1. Matahari

Matahari merupakan sebuah bintang yang jaraknya paling dekat ke


Bumi. Matahari berbentuk bola gas pijar yang tersusun atas gas Hidrohen dan
gas Helium. Energi yang dipancarkan oleh Matahari dibentuk di bagian dalam
matahari melalaui reaksi inti. Matahari mempunyai diameter 1,4 × 106 Km,
suhu permukaannya mencapai 6000°K.

2. Planet
Berdasarkan kriteria IAU, planet adalah benda langit yang:
- mengorbit Matahari
- bentuk fisiknyanya cenderung bulat
- orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain
Planet-planet yang berada dalam sistem Tata Surya adalah : Merkurius,

6
lOMoARcPSD|30223933

Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.


3. Planet kerdil
Planet-kerdil merupakan kategori baru dalam keanggotaan Tata Surya
berdasarkan resolusi IAU tahun 2006. Sebuah benda angkasa
dikatakan planet kerdil jika:
- mengorbit Matahari
- bentuk fisiknya cenderung bulat
- orbitnya belum bersih dari keberadaan benda angkasa lain.
- bukan merupakan satelit
4. Satelit
Satelit merupakan benda langit pengiring planet. Satelit mengiringi dan
berputar terhadap planet pusatnya. Berdasarkan cara terbentuknya satelit
dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Satelit Alam, adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa
alam bersamaan dengan terbentuknya planet.
Contoh: Bulan, sebagai satelit alam Bumi. Titan, sebagai satelit
alam Saturnus.
b. Satelit Buatan, adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang
digunakan untuk tujuan tertentu.
Contoh: Satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan
sebagainya.
5. Komet
Benda langit yang garis edarnya sangat lonjong, jaraknya ke Matahari
terkadang jauh sekali, tapi terkadang juga dekat sekali. Ekor komet selalu
menjauhi Matahari karena tekanan dari Matahari.
6. Asteroid
Asteroid mengisi ruangan yang berada di antara Mars dan Jupiter.
Di dalam sistem Tata Surya diperkirakan terdapat 100.000 buah
asteroid.
Asteroid-asteroid tersebut berputar di antara planet Mars dan Planet
Jupiter membentuk sabuk asteroid.

7
lOMoARcPSD|30223933

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Sampai sekarang belum ada teori yang benar-benar tepat untuk


mengambarkan masa depan alam semesta. Selalu ada pertanyaan yang muncul di
kepala, bagaimana alam semesta bisa terbentuk. Mungkin saja pertanyaan ini nanti
akan terjawab, namun pasti setelah itu akan muncul beberapa pertanyaan baru.
Demikianlah yang akan terjadi jika bertanya tentang alam semesta, tidak akan
pernah puas karena sifat penasaran.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi para
pembaca. Jika ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan
kepada kami. Kami akan menerima saran dengan baik, agar bisa dijadikan
evaluasi dalam pembuatan makalah di masa mendatang.

Apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini, mohon dapat


memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tidak luput
dari kesalahan.

8
lOMoARcPSD|30223933

DAFTAR PUSTAKA

Sahaja, Irwan. 2014. Teori Terbentuknya Galaksi,


irwansahaja.blogspot.com/2014/11/teori-terbentuknya-galaksi.html (diakses tanggal 15
Oktober 2020)

Marzuki, Achmad. 2012. Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi,
www.kompasiana.comteori-terbentuknya-alam-semesta-tata-surya-dan-bumi (diakses tanggal
14 Oktober 2020)

Erikania, Julie. 2016. Teori Pembentukan Bulan,


https://nationalgeographic.grid.id/read/13303880/4-teori-pembentukan-bulan. (diakses
tanggal 16 Oktober 2020)

Maulana, Mochamad Erewin. 2018. Modul Tata Surya. (diakses tanggal 12 Oktober 2020)

“Ibarat nun mati bertemu dengan idgham billaghunnah”


“Ada namun tidak dianggap”
“Kalau memang dia dilahirkan untuk saya,kamu jungkir balikpun saya yang
dapat”

Anda mungkin juga menyukai