ANALISIS DATANYA
MUHAMMAD ZIKRI
1910222041
Identitas Jurnal 1
Judul :Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani Di
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009-2018
Penulis : Kholida Annisa dan Ika Chandriyanti
Tahun : 2021
Penerbit : Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh luas panen, inflasi, dan
pertumbuhan ekonomi terhadap nilai tukar petani di Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian
ini dilakukan di Provinsi Kalimantan Selatan dengan melihat Luas Panen, Inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan NTP pada periode 2009-2018. Penelitian ini termasuk dalam
jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan analisis
data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian ini antara lain: luas panen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
NTP; inflasi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap NTP; pertumbuhan ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap NTP; Adapun luas panen, inflasi, dan
pertumbuhan ekonomi secara bersama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
NTP.
PENDAHULUAN
• Sejahtera atau tidaknya tenaga kerja petani bisa dilihat pada meningkatnya nilai tukar petani
(NTP). Hal ini didorong dengan meningkatnya indeks harga yang diterima petani (It)
dibandingkan dengan indeks harga yang harus dibayar oleh petani (Ib).
TINJAUAN PUSTAKA
• Luas Panen adalah luas tanaman yang ketika cukup umurnya maka akan dipungut hasilnya.
• Inflasi dalam pengertiannya merupakan keadaan dimana harga barang naik secara terus-menerus.
• Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan yang terfokus pada perkembangan kegiatan khususnya di
bidang perekonomian yang terdapat pada barang dan jasa yang diproduksi.
METODE PENELITIAN
• Uji normalitas
• Uji linearitas
• Uji multikolinearitas
• Uji heteroskedastisitas
• Uji autokorelasi
• Uji F- Statistik
• Uji T- Statistik
• Deskripsi Statistik
Variabel Penelitian Nilai Tukar
Petani
• Deskripsi Statistik
Variabel Penelitian Luas Panen
• Deskripsi Statistik
Variabel Penelitian Inflasi
• Deskripsi Statistik
Variabel Penelitian Pertumbuhan
Ekonomi
Pada Tabel 4 di atas dapat dihitung dalam
rentang waktu 2009-2018 pertumbuhan ekonomi
di provinsi Kalimantan Selatan mengalami
kenaikan dan penurunan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Uji Asumsi Klasik
• Analisis hasil output yang didapat pada tahap uji normalitas adalah jika JB > 0,05 dengan jumlah
yang dihitung 0,0501308 maka residualnya berdistribus normal,
• kemudian pada tahap linearitas jika pada baris statistic F kolom probalitinya berjumlah 0,0906
juga lebih dari 0,05artinya model asumsi pada uji ini telah memenuhi asumsi liniearitas,
• kemudian pada tahap multikolinearitas jika nilai VIF variable luas panen nilainya 1.417163, inflasi
1.287190 dan nilai pertumbuhan ekonominya 1.171477 maka ketiga variable tersebut tidak terjadi
multikolienaritas,
• memasuki uji heteroskedasitas, nilai prob f dihitung 0,07206 > alpha 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedasitas.
• Tahap yang terakhir yaitu autokorelasi, jika nilai yang dihasilkan 0,06761 kurang dari alpha maka
hasilnya tidak terjadi autokorelasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berlandaskan hasil perhitungan tabel 6 diatas diketahui nilai koefisien regresi untuk setiap
varibel penelitian dapat dirumuskan melalui model regresi estimasi sebagai berikut: = 10.62284 –
0.473187 X1 + 0.013001 X2 + 0.119472 X3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji F – Statistik
Nilai Probabilitas adalah 0.005178 hasil ini ditemukan setelah dilakukan pengujian dengan
menggunakan software eviews 10, dan karena nilai prob f kurang dari alpha artinya variable
independent berpengaruh siginifikan terhadap NTP di provinsi Kalimantan Selatan selama
periode 2009-2018,
Uji T – Statistik
Bisa dilihat berdasarkan table 5 diatas variable luas panen memiliki nilai signifikansi yaitu
0.0059 dimana pada penelitian ini alpha yang digunakan ialah 5% (0,05). Artinya jumlah nilai
variable inflasi sangat tinggi dibandingkan dengan alpha yang hanya memiliki (0,5 < 0.5568).
Untuk variabel pertumbuhan ekonomi terlihat bahwa nilai probabilitas 0.0457, hal ini membuat
nilai variabel Pertumbuhan Ekonomi lebih besar dari alpha (0,05 > 0.0457).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Hasil penelitian ini secara bersama (simultan)
memiliki pengaruh terhadap Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kalimantan Selatan. Artinya
variabel luas panen, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap Nilai Tukar Petani
(NTP) di Provinsi Kalimantan Selatan dalam waktu penelitian selama 10 tahun, dari tahun 2009-
2018; Luas panen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar petani di Provinsi
Kalimantan Selatan tahun 2009-2018; Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar
petani di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2009-2018; Pertumbuhan ekonomi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai tukar petani di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2009-
2018.
Identitas Jurnal 2
Judul : ANALISIS PERAMALAN IMPOR BERAS DI INDONESIA
Penulis : Deby Ramadanthy , Achmad Tjahja Nugraha , dan Agustina
Senjayani
Tahun : 2022
Penerbit : Sharia Agribusiness Journal
Abstrak
Penyebab arus derasnya impor beras karena perbedaan harga dalam negeri dan harga beras
internasional tidak dapat dipisahkan dari persoalan sistem produksi beras dan distribusi atau tata
niaga beras domestik. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui karakteristik negara asal impor
beras Indonesia, (2) mendapatkan model peramalan data volume impor beras Indonesia
menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins pada tahun 2025, dan (3) menganalisis peramalan nilai
impor beras Indonesia tahun 2025 menggunakan metode ARIMA BoxJenkins.
Pengambilan data volume impor beras dan nilai impor beras terhitung dari bulan Januari 2010
hingga Desember 2019. Metode analisis data menggunakan rentang waktu (time series) model
ARIMA dengan bantuan Software Eviews 10. Hasil dari pengolahan data pada nilai impor beras
menyatakan adanya peningkatan harga dengan satuan US$. Peramalan volume impor beras
Indonesia dan nila impor beras Indonesia akan mengalami peningkatan selama tahun 2025.
PENDAHULUAN
• Dalam penelitian Indonesia sebagai objek penelitian dan subjek penelitian yakni impor beras.
Penelitian ini menetapkan data volume impor beras dan hasil peramalan impor beras di Indonesia,
dan menggunakan sistem rentang waktu (time series), dimana data yang dikumpulkan dihitung
berdasarkan data bulanan dari bulan Januari 2010 – Desember 2019 tentang volume impor beras di
Indonesia, dan nilai (US$) dalam impor beras.
• Langkah-langkah dalam menganalisis data berdasarkan (Rokhtiti, 2017:29) sebagai berikut:
1. Data yang tidak stasioner dapat ditransformasi (distasionerkan) dengan metode pembeda
2. Langkah kedua dalam menganalisis adalah (Autocorelation Function) ACF
3. Langkah ketiga dalam menganalisis penelitian ini adalah dengan Koefisien autokorelasi parsial
4. Langkah keempat selanjutnya Model autoregressive orde p
5. Model moving average (MA) orde q
6. Untuk memilih model yang terbaikdari beberapa model yang baik, perkenalkan Akaike
Information Criterion (AIC)
7. Selanjutnya melakukan permodelan data time series
HASIL DAN PEMBAHASAN
Model tersebut didapatkan dari 4 langkah mulai dari identifikasi model, estimasi parameter,
pemeriksaan residual dan forecasting (peramalan) volumeimpor beras telah memenuhi syarat.
Selanjutnya dari nilai AIC, SC, SSE dan adjusted R Squared telah memenuhi persyaratan untuk
mendapatkan model terbaik. Peningkatan volume impor beras terjadi karena perbedaan iklim
dalamjangka panjang sehingga berpengaruh pada hasil panen yang merupakan pendorong utama
dalam kerugian produksi. Permintaan beras semakin meningkat karena pertambahan jumlah
penduduk.
Setelah melakukan peramalan pada nilai impor beras dengan menggunakan model terbaik
yang telah terpilih yaitu model ARIMA MA(1). Nilai tukar rupiah terahadap dolar berpengaruh
signifikan terhadap harga beras dalam negeri, yang artinya depresiasi rupiah tidak menjadikan
harga beras dalam negeri lebihmurah dibandingkan harga beras internasional.
Persamaan dan Perbedaan Jurnal 1 dan Jurnal 2 dari alat analisis yang dipakai
TERIMAKASIH