Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Konsep konsumsi merupakan konsep yang di Indonesiakan dari kata


bahasa Inggris Consumption, berarti pembelanjaan yang dilakukan oleh
rumah tangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjaan tersebut.
Pembelanjaan masyarakat terhadap makanan, pakaian dan barang-barang
kebutuhan mereka yang lain digolongkan sebagai pembelanjaan atau
pengeluaran konsumsi. Barang-barang yang diproduksi khusus untuk
digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan barang
konsumsi (Sukirno, 2007).
Konsumsi rumah tangga merupakan komponen utama dari Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), karena semakin tinggi pendapatan suatu
rumah tangga maka semakin tinggi pula tingkat konsumsinya. Hubungan
antara konsumsi dengan pendapatan ini disebut hasrat konsumsi atau
Propensity to Consume. Sedangkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
rumah tangga untuk membeli semua kebutuhan berupa barang tahan lama dan
jasa disebut pengeluaran konsumsi (Sayuti, 1989).
Konsep Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Produk domestik regional bruto
(PDRB) menurut pengeluaran (PDRB-P) adalah merupakan nilai permintaan akhir
(final demand) dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor
ekonomi atau (industry) yang beroperasi di wilayah tersebut. Salah satu komponen
PDRB menurut pengeluaran adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT)
dimana konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi yang lebih besar dari pada
konsumsi kebutuhan lainnya (Sayuti,1989), sehingga konsumsi rumah tangga
menjadi menarik untuk diteliti khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan.

Rumusan Masalah
Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) memiliki kontribusi yang lebih besar
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari pada konsumsi kebutuhan
lainnya oleh karena itu ingin diteliti adalah Kecenderungan tingkat konsumsi
masyarakat marginal atau Marginal Propensity Consume untuk tahun 2011 2015.

Landasan Teori
Sukirno (1981) menyatakan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui
indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Todaro dalam Sirojuzilam (2008) menyatakan pertumbuhan ekonomi akan
menghapuskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan dan pengangguran.
(Sayuti, 1989) seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga untuk
membeli semua kebutuhan berupa barang tahan lama dan jasa disebut pengeluaran
konsumsi.
Keynes (1936) mengemukakan teori konsumse yang disebut Absolute Income
Hypotesis bahwa pengeluaran konsumsi pengeluaran yang dilakukan oleh rumah
tangga dalam perekonomian tergantung dari besarnya pendapatan.

Metode
Dari teori Absolute Income Hypotesis Keynes dirumuskan fungsi sebagai berikut :
C = a + b Yd
Dimana :
- C : adalah menunjukkan nilai konsumsi yang dilakukan semua rumah tangga
dalam perekonomian
- a : adalah konsumsi otonom, yaitu tingkat konsumsi yang tidak dipengaruhi oleh
pendapatan nasional
-b : adalah Marginal Propensity to Consume (MPC) yaitu perbandingan
pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan
-Yd : adalah Pendapatan disposebel
Marginal Propensity Consume (MPC) adalah angka yang menunjukkan berapa
besar pertambahan pengeluran konsumsi rumah tangga akibat adanya pertambahan
kenaikkan pendapatan. Perhitungan dilakukan dengan fungsi sebagai berikut:
C
(MPC) = b = Yd

Dimana : adalah perubahan Konsumsi


adalah perubahan pendapatan
Average Propensity Consume (APC) yaitu angka yang menunjukkan berapa besar
dari pendapatan regional suatu daerah yang digunakan untuk pengeluaran
konsumsi rumah tangga. Perhitungan dilakukan dengan fungsu sebagai berikut:
C
(APC) = Yd

a = (APC MPC)Yd
dimana : C adalah Konsumsi
Yd adalah pendapatan
Selain itu, teknik analisis data yang digunakan dalam melihat besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen digunakan dari fungsi Keynes
dapat menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Sifat dari data yang
digunakan adalah data time series (data menurut runtun waktu) yaitu data berkala
dari tahun 2011-2015. Selanjutnya data tersebut akan dianalisis secara kuantitatif
dengan metode regresi linear sederhana dengan menggunakan software Excel.

Hasil dan Pembahasan


Tabel.1

PDRB ADHK PENGELUARAN


TAHUN MPC
(X) KONSUMSI (Y)
(1) (22 (3) (4)
2011 91252128,93 42802557,11
2012 96697838,67 44884267,65 0,382266
2013 101850536,36 47065925,79 0,423401
2014 106791339,08 49360584,99 0,464430
2015 110890731,42 51764358,04 0,586373
Sumber : Pengolahan sendiri
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat pada kolom 4 bahwa nilai Marginal Propensity
Consume pada tahun 2015 adalah sebesar 0,586 yang artinya bahwa ketika
pendapatan regional Kalimantan Selatan meningkat sebesar Rp 1.000.000,- maka
kecenderungan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar Rp
586.000,-.
Grafik 1

MARGINAL PROPENSITY CONSUME


KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012-2015
0.586373016

0.464430444
0.423401152
0.382266158

2012 2013 2014 2015

Sumber : Pengolahan sendiri


dari grafik 1 diatas juga dapat dilihat bahwa kecenderungan pengeluaran konsumsi
rumah tangga terhadap Pendapatan regional Kalimantan Selatan mengalami
peningkatan setiap tahunnya dengan rata-rata kenaikan adalah sebesar 0,464 yang
artinya bahwa ketika pendapatan regional Kalimantan Selatan meningkat sebesar
Rp 1.000.000,- maka rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga akan meningkat
sebesar Rp 464.000,-.
Dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dapat dilihat apakah
benar variabel pendapatan bruto pengaruh signifikan variabel independen terhadap
variabel pengeluaran rumah tangga. Analisis dilakukan dengan software Excel
sehingga menghasilkan output sebagai dibawah ini :
Tabel 2.1 Anova
Significance
df SS MS F F
Regression 1 4,99E+13 4,99E+13 475,7183 0,000211
Residual 3 3,15E+11 1,05E+11
Total 4 5,02E+13
Sumber : Output Excel
Tabel 2.2
Standard
Coefficients Error t Stat P-value
Intercept 1311632 2107774 0,622283 0,577847
X Variable 1 0,451877 0,020718 21,81097 0,000211
Sumber: Outout Excel
Dari tabel hasil pengolahan diatas didapatkan model persamaan regresi sebagai
berikut :
Y = 1311632 + 0,451877 (X)
Y : Pengeluaran Konsumsi
X : Pendapatan Regional (PDRB ADHK)
Dengan interpretasinya :
1. Bahwa variabel X (PDRB ADHK) mempunyai pengaruh positif terhadap
pengeluaran konsumsi rumah tangga di Kalimantan Selatan dengan besar
koefisien 0,452 yang artinya apabila PDRB naik 10%, maka pengeluaran
konsumsi rumah tangga di Kalimantan Selatan naik sebesar 45% .
2. Uji statistik
A. Uji t
Uji t statistik merupakan pengujian secara individual untuk membuktikan bahwa
koefisien regresi ini secara statistik signifikan. Dalam hal ini pengujiannya adalah
sebagai berikut :
a. Pengeluaran aparatur daerah
H0 : 1 = 0 (tidak ada pengaruh PDRB ADHK terhadap model)
H1 : 2 0 (ada pengaruh PDRB ADHK terhadap model)
= 5%
statistik Hitung : P-value : 0,000211 dan t-statistik : 21,81097
keputusan : Tolak H0 jika p-value < atau t-statistik > t-tabel
Tolak H0 karena p-value < = 0,000211 < 0,05
kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat diyakini bahwa variabel
ADHK berpengaruh signifikan terhadap model.
B. Uji F
Uji F disebut juga pengujian simultan yaitu untuk menguji pengaruh signifikansi
beberapa variabel secara bersamaan terhadap model. Karena variabel yang
digunakan pada penelitian ini hanya satu maka pengujian F boleh untuk tidak
dilakukan karena diasumsikan menghasilkan hasil yang sama dengan Uji t.
H0 : Tidak ada pengaruh variabel terhadap model
H1 : Ada pengaruh variabel terhadap model
= 5%
statistik Hitung : P-value : 0,000211 dan F-statistik : 475,7183
keputusan : Tolak H0 jika p-value < atau F-statistik > F-tabel
Tolak H0 karena p-value < = 0,000211 < 0,05
kesimpulan : dengan tingkat kepercayaan 95% dapat diyakini bahwa variabel yang
ada (variabel ADHK) berpengaruh secara signifikan terhadap model.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Peningkatan pendapatan regional (ADHK) berpengaruh secara positif
terhadap peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga di Provinsi
Kalimantan Selatan
2. Kecenderungan pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap Pendapatan
regional Kalimantan Selatan selama tahun 2011-2015 terus mengalami
peningkatan dengan rata-kenaikan adalah sebesar 0,464
Daftar Pustaka
http://www.Bps.go.id
Niken Ambarwati. 2014. Analisis Kausalitas Antara Konsumsi Rumah Tangga
Dengan Pdrb Perkapita Di Jawa Tengah Periode Tahun 1986-2011.
Sri Endang Rahayu.2011. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 11.
Nursuah Chalid. 2010. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Di Daerah Riau.
Jurnal Ekonomi Vol 18.

Anda mungkin juga menyukai