Diusulkan Oleh :
MOH. TAQIYUDDIN SALEH
NIM. 173331114
Saat ini UNU Yogyakarta telah memiliki beberapa kelas kerjasama yang siap
untuk di up-scale menjadi pusat pengembangan dan hilirisasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dipelajari oleh mahasiswa. Kelas kerjasama ini dikenal sebagai
laboratorium sosial (Labsos). Salah satu Labsos yang ada yaitu Labsos Pesantren Lintang
Songo. Melalui Labsos ini diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi untuk
menyelesaikan permasalahan yang dialami jamaah berdasarkan basis keilmuannya.
1
Data Badan Pemerintah Daerah DIY, http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar/cetak/558-tingkat-
konsumsi-ikan diakses pada 19 Oktober 2020
Konsumsi ikan yang demikian tinggi tidak sebanding dengan besarnya produksi
sektor perikanan di DIY. Menurut Non Prihatin Budiarti (2019), Produksi ikan di DIY dari
hasil budidaya lokal, baru memenuhi 60 persen dari kebutuhan konsumsi masyarakat.
Sedangkan 40 persennya adalah pasokan dari luar daerah. 2
Teknologi ini merupakan teknologi budidaya ikan secara umum, baik untuk ikan
air tawar, ikan air payau, maupun ikan air asin yang dapat diterapkan di lokasi manapun
(tidak harus dalam zona yang dekat dalam ekosistem alaminya) asal tersedia cukup air
dan pasokan energi listrik di lokasi produksi. Menurut referensi yang ditemui oleh tim
penulis, keunggulan teknologi ini antara lain; daya tampung kolam dapat ditingkatkan
hingga 100 kali lipat dibandingkan dengan kolam konvensional. 3 Selain itu, dengan
menggunakan teknologi ini, budidaya ikan minim kematian dan ramah lingkungan.
Pondok Pesantren Lintang Songo memiliki kolam budidaya ikan yang dikelola
secara konvensional. Namun menurut pengamatan tim penulis, budidaya ikan yang
dilakukan tidak terkontrol dengan baik. Sebab tidak sesuai dengan manajemen produksi
yang dipelajari oleh tim penulis di jurnal-jurnal penelitian ilmiah. Karena itulah tim
penulis tertarik untuk mengkaji kelayakan bisnis budidaya perikanan konvensioonal
yang ada di lintang songo dibandingkan dengan budidaya ikan menggunakan teknologi
recerculated aquaculture system.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mengontrol agar kegiatan penelitian
fokus pada solusi yang ditawarkan, maka penulis menyusun beberapa rumusan
masalah. Antara lain:
1. Bagaimana kelayakan usaha budidaya ikan mengunakan kolam berteknologi
RAS dibandingkan dengan menggunakan kolam konvensional di Pondok
Pesantren Lintang Songo Kabupaten Bantul?
2. Bagaimana potensi usaha budidaya ikan menggunakan teknologi RAS untuk
dijadikan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat di sekitar Pondok
2
Ahmad Syarifudin, Produksi Perikanan Lokal Baru Mampu Penuhi 60 Persen, Sisanya DARI Luar Daerah
https://jogja.tribunnews.com/2019/02/11/produksi-perikanan-lokal-baru-mampu-penuhi-60-persen-
kebutuhan-di-diy-sisanya-dari-luar-daerah 19 Oktober 2020
3
Fernando, Mengenal Recerculated Aquaculture System (RAS) Lebih Dekat,
http://aquaculture-mai.org/archives/2149 diakses pad 19 Oktober 2020.
Pesantren Lintang Songo Padukuhan Pagergunung, Desa Sitimulyo,
Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul?
3. Bagaimana metode pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan usaha
budidaya ikan menggunakan teknologi RAS di sekitar Pondok Pesantren
Lintang Songo Padukuhan Pagergunung, Desa Sitimulyo, Kecamatan
Piyungan, Kabupaten Bantul?
86
Jl. Lowanu No. 47, Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta 55162 (0274) 414708
h. Penerima Manfaat
Berisi daftar dan ringkasan mengenai unit, kelompok, jama’ah, atau pihak-pihak yang
menerima manfaat langsung dan tidak langsung dari proyek yang diajukan.
Penerima Manfaat Uraian Manfaat dan Relevansi
Langsung
1
2
3
dst
Tidak Langsung
1
2
3
Dst
i. Mitra
Berisi daftar mitra terkait yang relevan dan akan diajak bekerjasama dalam
pelaksanaan proyek perubahan di labsos. Jelaskan juga lingkup keterlibatan dari
setiap mitra. Mitra dapat berupa instansi pemerintah, pesantren, kelompok
masyarakat, organisasi sosial, organisasi bisnis (swasta), atau pihak lainnya.
j. Lokasi dan Cakupan Wilayah Proyek
Berisi fokus lokasi proyek perubahan dilaksanakan. Cakupan wilayah proyek yang
lebih luas diisi jika jangkauan proses ataupun hasil proyek perubahan dirancang
menjangkau cakupan wilayah yang lebih luas dari lokasi tempat fokus proyek
diselenggarakan.
2. Profil Laboratorium Sosial
Berisi profil umum dari labsos yang dapat menggambarkan kondisi, kebutuhan, dan
tantangan yang lebih utuh dari lokasi proyek perubahan. Pernyataan kondisi, kebutuhan,
dan tantangan disajikan dengan data dan informasi pendukung yang memadai, baik
sifatnya data dasar dari lokasi maupun data teknis-spesifik dari obyek yang hendak
disasar dalam proyek perubahan.
3. Rencana Implementasi, Tim Pelaksana, dan Waktu Pelaksanaan
a. Kerangka Logis Proyek Perubahan
Berisi penjabaran lebih lanjut terhadap daftar outcome dan output yang telah
disusun pada bagian 1.d. dan 1.e. ke dalam rencana kegiatan yang akan dilakukan,
deskripsi ringkas kegiatan, indikator keberhasilan (indikator outcome, output, dan
87
Jl. Lowanu No. 47, Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta 55162 (0274) 414708
kegiatan), dan sumber atau bukti verikasi dalam dalam menilai keberhasilan.
Penjabaran disajikan dalam tabel berikut ini:
Output dan Deskripsi Indikator Sumber/Bukti
Kegiatan Kegiatan Keberhasilan Verifikasi
Outcome 1: -
Output 1.1: .......... -
Kegiatan
1.1.1: ..........
Kegiatan
1.1.2: ..........
Kegiatan
1.1.3: ..........
Dst….
Output 1.2: .......... -
Kegiatan
1.2.1: ..........
Kegiatan
1.2.2: ..........
Kegiatan
1.2.3: ..........
Dst….
Outcome 2:
-
..........
Output 2.1: .......... -
Kegiatan
2.1.1: ..........
Kegiatan
2.1.2: ..........
Kegiatan
2.1.3: ..........
Dst….
dan seterusnya ...
b. Tim Pelaksana
Berisi pembagian tanggungjawab tugas di antara anggota kelompok mahasiswa
lintas prodi terhadap pelaksanaan kegiatan. Distribusi tanggungjawab atau tugas
dapat disusun berdasarkan capaian output dan/atau outcome yang telah disusun.
c. Waktu Pelaksanaan
Berisi jadwal waktu pelaksanaan kegiatan. Kerangka batasan waktu pelaksanaan
kegiatan menyesuaikan batasan tahapan waktu dalam seluruh proses pelaksanaan
pembelajaran di labsoso yang terdapat dalam panduan pelaksanaan labsos.
4. Perkiraan Biaya Proyek
Berisi daftar kebutuhan belanja barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
berbagai kegiatan dalam proyek perubahan.
Tidak semua item kegiatan pengadaan barang dan jasa perlu mengeluarkan biaya,
seperti pemanfaatan atau peminjaman barang yang sudah tersedia di labsos. Dalam hal
88
Jl. Lowanu No. 47, Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta 55162 (0274) 414708
ini. Item kebutuhan pembiayaan tetap dicantumkan dalam kolom uraian transaksi,
namun diberikan keterangan asal-muasal pengadaannya pada kolom Sumber Dana.
Sumber pendanaan proyek perubahan dapat berasal dari berbagai pihak, baik
universitas, pihak ketiga, pihak pemilik/pengelola labsos, atau swadaya/gotongroyong.
Keterangan ini dicantumkan dalam kolom Sumber Dana.
Uraian Biaya/ Total Sumber
No. Kuantitas Frekuensi
Transaksi Unit Biaya Dana
Jumlah Unit Jumlah Unit
Total
Biaya
5. Penutup
Berisi informasi tambahan, termasuk prasyarat kondisi atau dukungan lain yang
dibutuhkan agar proyek perubahan dapat mencapai target output dan outcome serta
berjalan sesuai rencana waktu.
LAMPIRAN
Lampiran 1. ....
Lampiran 2. ....
Lampiran 3. ....
89
Jl. Lowanu No. 47, Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta