Anda di halaman 1dari 3

BAB I

1.1 Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara

Bangsa Barat menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke-15 Masehi, termasuk sampai ke
Nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang-orang Eropa ini kemudian menjadi
penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan imperialisme. Apa latar belakangnya?

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang berlayar hingga ke Kepulauan Nusantara. Alfonso de
Albuqueque memimpin sekitar 18 kapal yang mengangkut 1.200 orang. Rombongan Portugis ini
menaklukkan Malaka pada 1511, lalu menyasar Maluku pada 1512. Dari sini, sejarah kolonialisasi di
Indonesia dimulai. Rempah-rempah menjadi alasan utama Portugis menyambangi Nusantara. Capaian
Portugis ini kemudian diikuti oleh kerajaan tetangga, Spanyol.

Di Maluku, Portugis dan Spanyol terlibat konflik. Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate
melawan Spanyol yang merangkul Kerajaan Tidore.

Tak hanya Spanyol dan Portugis, penjelajahan samudera yang menjelma menjadi kolonialisme dan
imperalisme itu nantinya juga diikuti oleh bangsa-bangsa Eropa lainnya, termasuk Belanda, Perancis,
Inggris, Italia, Belgia, hingga Jerman.

Apa latar belakang bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera? Salah satu penyebab
utamanya adalah jatuhnya Konstatinopel pada 1453, dari Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur
ke Kesultanan Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Mehmed II. Penaklukan Konstantinopel
(sekarang Istanbul) menjadi salah satu tonggak peristiwa penting yang mengubah sejarah peradaban
manusia: penjelajahan bangsa-bangsa Eropa.

. Asia Timur
 Negara Jepang, beribu kota: Tokyo
 Negara Korea Selatan, beribu kota: Seoul
 Negara Korea Utara, beribu kota: Pyongyang
 Republik Rakyat Tiongkok, beribu kota: Beijing
 Negara Hong Kong, beribu kota: Hong Kong
 Negara Taiwan, beribu kota: Taipei
 Negara Makau, beribu kota: Macau
 Negara Mongolia, beribu kota: Ulanbator

2. Asia Tenggara
 Negara Indonesia, beribu kota: Jakarta
 Negara Malaysia, beribu kota: Kuala Lumpur
 Negara Singapura, beribu kota: Singapura
 Negara Brunei Darussalam, beribu kota: Bandar Sri Begawan
 Negara Thailand, beribu kota: Bangkok
 Negara Vietnam, beribu kota: Hanoi
 Negara Myanmar, beribu kota: Naypyidaw
 Negara Filipina, beribu kota: Manila
 Negara Timor Leste, beribu kota: Dili
 Negara Laos, beribu kota: Vientiane
 Negara Kamboja, beribu kota: Phnompenh

3. Asia Selatan
 Negara India, beribu kota: Ner Delhi
 Negara Bangladesh, beribu kota: Dakka
 Negara Sri Lanka, beribu kota: Sri Jayawerdanepura Kotte
 Negara Afganistan, beribu kota: Kabul
 Negara Pakistan, beribu kota: Islamabad
 Negara Bhutan, beribu kota: Thipmphu
 Negara Nepal, beribu kota: Katmandu
 Kepulauan Maladewa, beribu kota: Male

4. Asia Barat
 Negara Irak, beribu kota: Baghdad
 Negara Iran, beribu kota: Teheran
 Negara Kuwait, beribu kota: Al Kuwait
 Negara Arab Saudi: beribu kota: Riyadh
 Republik Yaman, beribu kota: San’a
 Negera Libanon, beribu kota: Beirut
 Negara Yordania, beribu kota: Amman
 Negara Oman, beribu kota: Muskat
 Uni Emirat Arab, beribu kota: Abu Dhabi
 Negara Qatar, beribu kota: Doha
 Negara Bahrain, beribu kota: Al Manama
 Negara Palestina, beribu kota: Yarussalem
 Negara Israel, beribu kota: Tel Aviv
 Negara Turki, beribu kota: Ankara
 Negara Suriah, beribu kota: Damaskus
 Negara Siprus, beribu kota: Nikosia
5. Asia Tengah
 Negara Kazakhstan, beribu kota: Astana
 Negara Kirgizstan, beribu kota: Bishkek
 Negara Tajikistan, beribu kota: Dushanbe
 Negara Turkmenistan, beribu kota: Ashgabat
 Negara Uzbekistan, beribu kota: Taskent
Pada 1511, bangsa Portugis lewat ekspedisi yang dipimpin Afonso de Albuquerque berhasil merebut dan
menduduki Malaka. Kemudian datang ke Maluku pada 1512. Tanpa diduga, Spanyol muncul dari arah
Filipina yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano pada 1521. Persaingan antara Portugis dan Spanyol
pun kembali terjadi, namun berhasil diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa pada 1529. Perjanjian
tersebut mengharuskan Spanyol kembali ke Filipina, sementara Portugis tetap di Maluku. Saat Portugis
bersitegang dengan Spanyol, hubungan Ternate dan Tidore juga memanas. Ternate kemudian meminta
jaminan dukungan terhadap Portugis untuk menghadapi Tidore. Portugis pun menyanggupi, dengan syarat
mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Akibatnya, rakyat Ternate sangat
dirugikan karena monopoli yang dilakukan Portugis. Kekuasaan Portugis di Maluku berlangsung cukup
lama, sekitar tahun 1512 sampai 1641.

Anda mungkin juga menyukai