Anda di halaman 1dari 6

MANDARIN CORNER ISSN 2720-9431

Petasan dan Imlek :


Dilema Menjaga Tradisi dan
Kelestarian Lingkungan Hidup
Widiastuti, Dosen STARKI

C
hen Xue masih mengingat, ajakan teman- Tradisi merayakan Tahun Baru Imlek yang
teman semasa kecil yang selalu dinantinya dijalankan Chen dan masyarakat keturunan Cina di
di malam pergantian tahun adalah: “Hei, seluruh dunia berakar pada legenda kuno. Menurut
Chen, ayo kita ramai-ramai main petasan.” Seperti legenda, ribuan tahun yang lalu monster bernama
kebanyakan masyarakat Cina lainnya, baginya Nian (年 yang berarti tahun) selalu menyerang
membakar petasan dan kembang api, memasang penduduk desa di Cina pada malam tahun baru.
lampion dan hiasan serba merah adalah tradisi yang Namun Nian takut akan suara keras, sinar terang
mesti dijalankan untuk menyambut datangnya dan warna merah. Oleh karena itu penduduk
Tahun Baru Cina. Semakin menggelegar dentuman memasang lentera merah dan gulungan kertas
petasan dan semakin memerah lingkungan, merah di jendela dan pintu guna mencegah Nian
semakin baik, sebab beginilah cara yang diajaran masuk ke dalam rumah. Mereka juga meledakkan
para sesepuh untuk menghalau nasib buruk dan bambu, yang kemudian berkembang menjadi
mengundang keberuntungan di yang tahun baru. petasan, untuk menakut-nakuti sang monster. Sejak
Di Indonesia, Tahun Baru Cina lebih dikenal itu Nian tidak pernah muncul lagi.
dengan sebutan Tahun Baru Imlek. Kata Imlek (阴 Di Cina lamanya libur Tahun Baru Imlek
历) adalah kata dalam bahasa Cina dialek Hokkien adalah tujuh hari, yakni mulai Malam Tahun Baru
yang berarti penanggalan atau kalender bulan. Jadi hingga hari keenam Tahun Baru Imlek. Namun
yang dimaksud dengan Tahun Baru Imlek adalah perayaan Tahun Baru Imlek secara tradisional
pergantian tahun menurut penanggalan bulan. berlangsung 16 hari, dimulai dari Malam Tahun
Tahun Baru Imlek, yang tahun ini jatuh pada 22 Baru, yang ditandai dengan munculnya bulan
Januari 2023 itu, disebut dengan Tahun Baru Imlek baru (biasanya antara tanggal 21 Januari hingga
2574 Kongzili mengingat kalender Imlek mengacu 20 Februari menurut kalender Barat) hingga
pada tahun kelahiran Konfusius pada tahun 551 munculnya bulan penuh pada hari ke-15 atau
SM. Cap Go Meh sebagai penutup rangkaian perayaan

TarFomedia 61
MANDARIN CORNER Petasan dan Imlek : Dilema Menjaga Tradisi dan Kelestarian Lingkungan Hidup

Tahun Baru Imlek. Sepanjang perayaan Imlek “交” berarti pertukaran, sedang “子” bermakna jam
tersebut atraksi kembang api, petasan, pertunjukan tengah malam, sehingga kata “交子” mengandung
barongsai kerap memeriahkan suasana, sebelum arti pergantian tahun lama ke tahun baru.
ditutup dengan festival melepas lampion udara ke Menyantap jiaozi atau pangsit adalah perlambang
angkasa sebagai simbol penerang masa depan pada melepas tahun yang lama dan menyambut tahun
perayaan Cap Go Meh. yang baru.” Pangsit yang dibentuk mirip keping
Menurut Chen Xue yang meneliti pentingnya mata uang kuno juga dijadikan sebagai perlambang
tradisi dan dampak peraturan pemerintah terhadap kekayaan.
cara masyarakat merayakan tahun baru Imlek, Tahun Hidangan penuh makna simbolik yang
Baru Imlek terutama didedikasikan untuk keluarga, tersaji di meja makan pada acara makan malam reuni
budaya dan sejarah. Hal yang mendasarinya adalah keluarga besar atau tuannianfan (团年饭) itu, dapat
ajaran Konfusius mengenai bakti anak kepada berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah
orang tua, baik semasa mereka masih ada maupun lain, juga bergantung pada kemampuan finansial
setelah mereka tiada. Kesinambungan itu tergambar masing-masing keluarga untuk menyediakannya.
pada tradisi keluarga-keluarga pada masa perayaan Banyak keluarga menghidangkan ikan atau yŭ
Tahun Baru Imlek untuk meletakkan makanan (鱼) dalam bahasa Mandarin karena bunyi katanya
dan bersembahyang di depan meja abu leluhur yang mirip bunyi kata surplus. Kemudian ada mie
sebagai bentuk penghormatan anggota keluarga panjang umur perlambang kebahagian dan umur
yang masih hidup kepada leluhur yang telah wafat. panjang.
Sementara tradisi pemberian amplop merah berisi Ayam atau ji (鸡) sering dijadikan sebagai
uang (angpao) kepada anak-anak atau warga pilihan menu karena bunyinya mirip kata ji (吉)
senior (pensiunan) adalah perlambang pemberian yang berarti nasib baik dan kemakmuran. Ayam
doa restu, berkat dan perlindungan dari orang yang biasanya disajikan utuh juga melambangkan
tua kepada anak-anak, atau sebagai tanda hormat kesatuan dan keutuhan, tahun yang diawali dengan
dan terima kasih atas jasa generasi yang lebih tua baik dan berakhir dengan baik pula. Kue keranjang
kepada generasi yang lebih muda. atau nian gao (年糕) dianggap sebagai makan
Chen menggambarkan suasana malam keberuntungan untuk disantap pada Malam Tahun
Tahun Baru Imlek di keluarganya sebagai berikut: Baru karena bunyinya yang mirip kata selalu
“Ketika malam pergantian tahun tiba, seluruh meningkat dari tahun ke tahun. Sementara lumpia
anggota keluarga berkumpul di sekeliling meja yang berbentuk silinder dan setelah digoreng
makan untuk menyantap jiaozi (饺子) atau pangsit warnanya menjadi keemasan adalah perlambang
yang mereka buat. Mengapa jiaozi yang disantap kemakmuran, sama halnya dengan buah jeruk
pada saat itu? Alasannya karena bunyi kata jiaozi yang berwarna kuning dan berbentuk bulat sebagai
serupa dengan bunyi kata jiao (交) dan kata zi (子). lambang kemakmuran dan kepenuhan.

62 TarFomedia
MANDARIN CORNER Petasan dan Imlek : Dilema Menjaga Tradisi dan Kelestarian Lingkungan Hidup

Tak Selamanya Ramah Lingkungan juga peningkatan pergerakan manusia untuk


Sebagai perayaan yang didedikasikan mudik maupun berpiknik, berpengaruh signifikan
untuk keluarga dan melestarikan budaya, tidak terhadap kualitas udara di banyak tempat akibat
mengherankan masa liburan Tahun Baru Imlek emisi zat pencemar udara dari berbagai sumber.
di Cina ditandai pula dengan meningkatnya Para peneliti tersebut menyimpulkan:
pergerakan manusia, baik mereka yang mudik 1. Aktivitas membakar petasan dan kembang api
ke kampung halaman untuk berkumpul bersama mempengaruhi kualitas udara di kota maupun
keluarga, maupun mereka yang berpiknik untuk desa, baik di udara bebas maupun di dalam
menikmati berbagai atraksi selama liburan panjang. ruangan atau rumah. Di kota Lanzhou, Provinsi
Sayangnya aktivitas yang menggembirakan dan Gansu, misalnya, aktivitas membakar petasan
sarat makna simbolis pada banyak perayaan tidak dan kembang api terbukti mengakibatkan
selamanya ramah lingkungan. Tradisi membakar jumlah polutan di udara meningkat dua hingga
petasan dan kembang api, melepas lampion udara, enam kali lipat dari biasanya selama hari raya.
penggunaan amplop merah (angpao), membeli 2. Berkurangnya emisi gas rumah kaca karena
pakaian baru, konsumsi sirip ikan hiu termasuk di berkurangnya pembakaran bahan bakar fosil,
antaranya. deforestasi, perubahan pemanfaatan lahan,
Menurut situs advokasi lingkungan hidup ternak dan pemupukan, memperbaiki kualiitas
Master Divers EARTH, setiap tahun 100 juta hiu udara selama masa perayaan Tahun Baru Imlek.
ditangkap hanya untuk diambil siripnya. Dalam 3. Memburuknya kualitas udara di rumah tangga
kurun waktu 15 tahun terakhir penangkapan hiu di perkotaan dipengaruhi oleh aktivitas bakar
mengurangi populasinya hingga 90%, dan 25% petasan dan kembang api, sementara di desa
spesies hiu dan ikan pari terancam punah jika dipengaruhi oleh konsumsi bahan bakar minyak.
penangkapan tidak dihentikan. Ironisnya 98% Wu dan kawan-kawan, yang dalam
restoran di Hongkong masih menawarkan hidangan penelitian mereka antara lain mengukur polutan
berbahan sirip hiu sebagai menu andalan bagi kaum PM2.5 (partikel kecil penyebab polusi udara),
elit hanya karena sirip ikan hiu atau Yuchi (鱼翅) menunjukkan bahwa selama liburan Tahun Baru
yang bermakna sayap ikan diyakini sebagai simbol Imlek di Xiamen, ibu kota Provinsi Fujian, Cina
kehormatan dan keberuntungan. Selatan, terjadi penurunan konsentrasi zat arang
Guixian Wu dan kawan-kawan dalam organik (organic carbon) sebesar 79%, zat arang
penelitian mereka yang diterbitkan secara online non-organik (elemental carbon) sebesar 84%, dan
pada 26 Juli 2022 di International Journal of ion yang larut dalam air (water soluble ion) sebesar
Environmental Research and Public Health 28% karena pabrik libur. Namun sebaliknya di
(MDPI) menyebut Tahun Baru Imlek yang dikenal udara terjadi kenaikan konsentrasi elemen logam,
dengan tradisi bakar petasan dan kembang api, seperti Kr sebesar 3122%, Mg2 sebesar 572%, Al

TarFomedia 63
MANDARIN CORNER Petasan dan Imlek : Dilema Menjaga Tradisi dan Kelestarian Lingkungan Hidup

sebesar 184%, Sr sebesar 180% dan Ba sebesar membuat lingkungan tanah semakin teraniaya.
138% akibat aktivitas bakar petasan dan kembang Dampak petasan terhadap kesehatan
api. Kondisi serupa juga terlihat di kota Lanzou, manusia bukan melulu soal penyakit, tetapi bahkan
Provinsi Gansu yang mengalami kenaikan kadar juga soal keselamatan. Petasan dan kembang
polutan di udara sebesar dua hingga enam kali lipat api adalah benda yang mudah meledak, terbakar
selama liburan Tahun Baru Imlek karena petasan dan berbahaya sehingga dapat menimbulkan
dan kembang api. kecelakaan. Terhadap tubuh manusia, polusi suara
Jadi meskipun indah dan mampu menye- yang diakibatkan petasan dapat menimbulkan
marakkan perayaan, membakar petasan dan gangguan pendengaran dan kecemasan, sementara
kembang api memiliki dampak yang tidak dapat kabut asap dan paparan polutan lainnya dapat
disepelekan terhadap kelestarian lingkungan serta mengganggu sistem pernafasan, mulai hanya batuk
kesehatan dan keselamatan masyarakat. Bersamaan dan sesak nafas hingga gangguan eosinophilic
dengan meluncurnya kembang api dan petasan, pneumonia akut pada kelompok rentan, anak-
tersebar pula unsur polutan ozon, sulfur dioksida anak dan orang tua. Selain itu paparan berlebih
yang bersifat karsinogen, nitrogen dioksida perchlorate dapat menyebabkan hipertiroid,
serta aerosol ke lapisan atmosfir. Penggunaan terutama pada janin dan anak-anak, yang berdampak
partikel logam halus untuk menghasilkan warna- terhadap tingkat kecerdasan, gangguan kesulitan
warni pada kembang api, seperti timbal untuk belajar, keterlambatan perkembangan, gangguan
menghasilkan warna biru, strontium atau lithium neuropsikiatris Attention Deficit Hyperactvity
untuk menghasilkan warna merah, dan barium Disorder (ADHD), sulit berkonsentrasi dan bahkan
untuk menghasilkan warna hijau dan putih terang, keterbelakangan intelektual.
juga mencemari udara dalam jangka waktu yang
lama karena sifat residu berbahaya dari partikel Terus Memperbaiki Kebijakan
logam yang sulit didegradasi. Melihat banyaknya dampak buruk kembang
Tidak hanya mencemari udara, daratan pun api dan petasaan, pihak yang pro pelestarian
menanggung akibat polutan zat perchlorate, yang lingkungan hidup menganggap larangan petasan
digunakan sebagai bahan pendorong kembang api dan kembang api adalah langkah paling jitu untuk
dan petasan, ketika residunya jatuh dan mencemari mengatasi masalah. Gagasan untuk membatasi atau
tanah dan air. Perchlorate kini dianggap sebagai melarang petasan dan kembang api di Cina, mulai
jenis baru polutan an-organik karena residunya muncul pada era 1980-an. Selanjutnya disetujui
yang mampu bertahan di air hingga puluhan tahun. banyak peraturan daerah terkait pelarangan petasan
Belum lagi limbah serpihan kertas sisa pembakaran dan kembang api, seperti yang UU lokal “Regulasi
petasan yang baru boleh disapu pada hari ke tiga Pelarangan Petasan dan Kembang Api di Beijing”
Imlek untuk mencegah rezeki turut hilang tersapu, yang disetujui Panitia Tetap Kongres Rakyat

64 TarFomedia
MANDARIN CORNER Petasan dan Imlek : Dilema Menjaga Tradisi dan Kelestarian Lingkungan Hidup

Nasional pada Oktober 1993. 2011, juga polusi asap tebal di beberapa kota pada
Namun atmosfir Tahun Baru Imlek kerap 2013 membuat semakin banyak masyarakat lebih
kali membuat penerapan aturan melonggar. terbuka mendukung gagasan pelarangan petasan
Beberapa pemerintah provinsi merevisi kebijakan dan kembang api. Sejak 2017 semakin banyak
“larangan” dengan memperbolehkan petasan dan kota menerapkan aturan baru yang lebih cenderung
kembang api pada perayaan Tahun Baru Imlek mendukung ke arah pelarangan mengingat dampak
untuk mengakomodasi suara masyarakat yang baiknya terhadap lingkungan. Data. kualitas udara
menghendaki pencabutan larangan petasan dan yang dikeluarkan Biro Ekologi dan Lingkungan
kembang api demi menghormati tradisi budaya Kota Beijing pada 1 Februari 2022 menunjukkan
di hari raya. Pemda Beijing, misalnya, pada 1995 konsentrat rata-rata partikel PM2.5 (partikel kecil
mengeluarkan Ketentuan Manajemen Keselamatan penyebab polusi udara) mencapai 5 mikrogram per
Petasan dan Kembang Api dengan mengubah meter kubik, turun dari rata-rata 289 mikrogram
“larangan” menjadi “tiga pembatasan”, yakni per meter kubik pada Tahun Baru Imlek pada tahun
pembatasan tempat, waktu, dan jenis petasan dan 2021 ketika larangan diberlakukan.
kembang api yahg diperbolehkan. Kemudian, pada Belajar dari pengalaman Cina bergulat
Januari 2006, regulasi yang mengatur secara ketat di antara upaya menjaga kelestarian lingkungan
produksi, manajemen, pengiriman dan pengeluaran hidup dan mempertahankan tradisi budaya, kiranya
petasan dan kembang api dikeluarkan. Dan pada menyadarkan masyarakat maupun pemerintah
akhir 2006, lebih dari 200 kota di Cina mengubah di mana pun akan pentingnya kedua hal tersebut.
larangan petasan dan kembang api menjadi larangan Tradisi budaya perlu terus diperkenalkan dari
terbatas. generasi ke generasi, karena menjadi bagian dari
Namun melihat kecenderungan belakangan jati diri suatu bangsa. Namun lingkungan hidup
ini, agaknya opini publik mengenai petasan yang sehat juga diperlukan bagi kesejahteraan
dan kembang api dapat saja kembali bergeser. suatu bangsa. Oleh karena itu diperlukan evaluasi
Pengalaman menghadapi bencana kebakaran maut ulang cara merayakan hari besar agar tradisi dan
akibat petasan yang terjadi antara 2009 hingga kelestarian lingkungan dapat berjalan seiring./GN/

Referensi:
Chen, Xue (2020). Chinese New Year: The Importance of Tradition and Impact of Governmental
Regulation (Master’s Project & Capstone, The University of San Fransisco, 2020). Diakses dari https://
repository.usfca.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=2201&context=capstone
Chuarsa, Ira. Menafsir Ulang Hubungan Tradisi Cina dan Kekristenan di Indonesia. (Thesis Program
Studi Agama dan Lintas Budaya Universitas Gajah Mada. 2019). Diakses pada 13 Januari 2023 dari
https://crcs.ugm.ac.id/menafsir-ulang-hubungan-tradisi-cina-dan-kekristenan-di-indonesia/

TarFomedia 65
MANDARIN CORNER Petasan dan Imlek : Dilema Menjaga Tradisi dan Kelestarian Lingkungan Hidup

Cindy. (2023). Chinese New Year Celebrations and Activities (2023): Day-by-Day Guide. Diakses pada
31 Januari 2023, dari https://www.chinahighlights.com/ travelguide/festivals/chinese-new-year-
celebration.htm
Guixian, Wu.; Tian, Wenling.; Zhang, Li.; Yang, Haiyan. The Chinese Spring Festival Impact on Air
Quality in China: A Critical Review. International Journal of Environmental Reserch and Public Health
(MDPI). Published online July 26. 2022. Diakses 31 Januari 2023 dari https://www.mdpi.com/1660-
4601/19/15/9074
Langfitt, Frank. (2014). Air Quality Worries Dampen Chinese New Year Fireworks. Diakses 6 Februari
2023, dari https://www.npr.org/sections/parallels/2014/01/31 /269216938/air-quality-worries-dampen-
chinese-new-year-fireworks
Liu, Dongchao (2023, Jan.16). Ban on Firecracker Should Continue. China Daily. Diakses 6 Februari 2023,
dari https://www.chinadaily.com.cn/a/ 202301/16/WS63c4899ca31057c47eba9b60.html
Master Divers EARTH (2016). Chinese New Year: Environmental Awareness. Diakses pada 31 Januari 2023
dari https://www.master-divers.com/blog/2016/02/16/ chinese-new-year-environmental-awareness/
Wayfairer Travel ( ). How Do Festivals Impact The Environment? Finding the Balance Between
Cultural Tradition & Environmental Preservation. Diakses pada 31 Januari 2023, dari https://www.
wayfairertravel.com/inspiration/environmental-impact-of-festivals/

66 TarFomedia

Anda mungkin juga menyukai