Anda di halaman 1dari 3

AKSI NYATA

topik : merdeka mengajar


Menyebarkan pemahaman merdeka belajar

Oleh :

Menyebarkan pemahaman merdeka mengajar

Penyebaran pemahaman tentang Merdeka Mengajar perlu dilakukan secara berkelanjutan


agar guru dan kepala sekolah dapat selalu update tentang perkembangan terbaru
terkait Kurikulum Merdeka. Di lingkungan TK Islam Al- ittifaqiah hal ini
dilaksanakan melalui pengadaan workshop dengan melibatkan seluruh Guru serta tenaga
pendidik di sekolah, pada tanggal 23 September 2023

Modul Pelatihan

1. Mengenali dan memahami diri sebagai pendidik

2. Mendidik dan mengajar

3. Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh

4. Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti

5.Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan

1. Modul 1 Mengenali dan memahami diri sebagai pendidik

1. Mampu mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri

2. Menjadi manusia merdeka yang hidupnya bersandar pada kekuatan diri sendiri baik
lahir maupun bathin tidak bergantung pada orang lain (Ki Hadjar Dewantara)

3. Mengenali karakteristik dan kebutuhan murid

4. Pendidikan menuntun kekuatan kodrat yang ada pada murid agar dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan

5. Pendidikan berperan penting pada perkembangan murid sesuai dengan perkembangan


zaman

6. Mendidik anak sama dengan mendidik rakyat (Ki Hadjar Dewantara)

7. Guru harus adaptif terhadap perubahan

8. Memahami Peran diri sebagai guru “Memberi Ilmu demi kecakapan hidup anak dalam
usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup
masyarakat maupun dalam hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.” (Ki Hajar
Dewantara) Mendidik anak = Mendidik rakyat Hal apa pun yang diakukan dikelas dari
segi memfasilitas proses belajar atau kerja kelompok, atau hal sekecil ucapan
pujian maupun cemoohan yang tida sengaja terucap akan meninggalkan makna bagi
murid-murid, yang kelak akan menjadi bagian dari masyarakat

Modul 2 Mendidik dan Mengajar

Pendidikan yang sesuai dengan bangsa Indonesia adalah pendidikan yang humanis,
kerakyatan dan kebangsaan (Ki Hajar Dewantara)
Selain pendidikan kecerdasan atau keterampilan berpikir pendidikan kultural juga
sangat dibutuhkan murid misalnya dengan menghargai prses belajar murid, merayakan
setiap pencancapaian pembelajaran dan mengajar sesuai dengan kompetensinya

Pendidikan seharusnya mampu memberikan didikan lahir maupun bathin kepada muri,
agar terpenuhi kebutuhan hidupnya.

Pendidikan pengembangan budi pekerti berupa olah pikiran, olah cipta, olah rasa,
olah karsa, dan olahraga adalah bentuk pendidikan yang holistik yang akan menuntun
murid berkembang secara baik sekaligus menjadikan murid sebagai manusia yang
merdeka

Dasar pendidik adalah memandang murid sebagai manusia secara utuh dalam mendampingi
murid dan menentukan tujuan belajar

Modul 3 Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh

Pendidikan bergerak secara dinamis menyesuaikan dengan keadaan yang begitu cepat
Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang bereda-beda

Manusia tida bisa mencegah perubahan zama, sehingga cara mendidik dan mengajar
harus menyesuaikan perkembangan zaman

Dengan Trikon (Kontinyu, konvergen dan konsentris) Guru dapat merancang


pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa

Guru membimbing murid untuk melaukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang
telah dilalui
Guru membantu murid dalam mengelola respon-respon dan perasaan untuk menentukan
tujuan belajarnya

Modul 4 Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti

Sebagai pendidik guru tidak cukup hanya membantu murid meningkatkan kecakapan
kognitif Budi pekerti dimaknai sebagai perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa
(afektif) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik

Keluarga merupakan tempat utama dan yang paling baikdalam melatih anak atau murid
(Ki Hajar Dewantara)

Modul 5 Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan

Ki Hajar Dewantara mengenalkan sistem Among sebagai suatu metode pendidikan yang
menekankan pada proses pembelajaran yang dikenal dengan Ing Ngarso Sung Tulodho
(Didepan memberikan teladan) Ing Madyo Mangun Karso (Ditengah memangun kehendak)
Tut Wuri Handayani ( di belakang memeri dorongan)

Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi guru berperan
sebagai

fasilitator pemelajaran Guru memfasilitasi dengan baik dan benar agar murid dapat
membangun pemahamannya dengan maksimal

Langkah konkrit untuk pelaksanaan merdeka belajar di sekolah dapat dilakukan dengan
berbagai cara, di antaranya:

●Memberikan kebebasan kepada murid untuk memilih metode dan strategi pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
●Memberikan kesempatan kepada murid untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

●Menghargai perbedaan pendapat dan gagasan dari murid.

●Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman bagi murid.

●Mendukung murid untuk mengembangkan potensinya secara optimal.

Berikut adalah beberapa contoh langkah konkrit untuk pelaksanaan merdeka belajar di
sekolah:

●Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti pembelajaran


berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis
eksplorasi.

●Murid dapat terlibat dalam proses pembelajaran, seperti merencanakan pembelajaran,


memilih materi pembelajaran, dan melakukan evaluasi pembelajaran.

●Guru dapat menghargai perbedaan pendapat dan gagasan dari murid, bahkan jika
berbeda dengan pendapatnya sendiri.

●Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman bagi murid,
sehingga mereka dapat belajar dengan bebas dan tanpa rasa takut.

●Guru dapat mendukung murid untuk mengembangkan potensinya secara optimal, baik
dari segi akademik maupun non-akademik.

Dengan menerapkan langkah-langkah konkrit tersebut, diharapkan merdeka belajar


dapat terlaksana di sekolah dan memberikan manfaat bagi murid dan guru.

Anda mungkin juga menyukai