i
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
LEMBAR PENETAPAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah, maka dengan ini
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan :
Ditetapkan di : Surabaya
Tanggal : 2022
Menetapkan,
Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Mengesahkan :
a.n Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
ii
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya, team
pengembang Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan pada Kurikulum Merdeka SMK
Dharma bahari Surabaya telah menyelesaikan tugas “Penyusunan Dokumen Kurikulum
Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya Tahun 2022” dengan baik.
Dokumen kurikulum operasional SMK Dharma Bahari Surabaya tahun 2022 yang telah
kami susun telah disesuaikan pada ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan pemerintah serta
Undang-undang yang berlaku pada tahun berjalan penyusunan dokumen kurikulum ini, antara
lain Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah; Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
262/M/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran; Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
009/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada
Kurikulum Merdeka; Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 024/H/KR/2022 Tentang
Konsentrasi Keahlian SMK/MAK pada Kurikulum Merdeka; Keputusan Kepala Badan Standar,
iii
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
Melalui pra-kata pengantar ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada beberapa pihak, antara lain segenap anggota tim pengembang kurikulum,
komite sekolah, dan Yayasan Pendidikan Dharma Bahari Surabaya yang telah berperan aktif
dalam mendukum proses penyusunan dokumen kurikulum ini, dari awal penyusunan kerangka
kurikulum hingga akhir. Dan tak lupa kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pengawas SMK wilayah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan motivasi dan
dukungan baik secara moril maupun materiil sehingga penyusunan dokumen Kurikulum ini
dapat terlaksana dengan baik.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan Dokumen Kurikulum Operasional SMK Dharma
Bahari Surabaya pada Kurikulum Merdeka ini masih terdapat banyak kekurangan baik secara
penulisan maupun telaah isi dokumen, oleh sebab itu, kami selaku Tim Pengembang Kurikulum
SMK Dharma Bahari mengharapkan masukan, saran, kritik dan pendapat dari berberapa pihak
terkait meliputi Dinas Pendidikan Provinsi Jawatimur maupun Cabang Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur wilayah Kota Surabaya demi penyempurnaan dokumen Kurikulum kami.
iv
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
Demikian pengantar singkat ini kami sampaikan, dengan teriring doa semoga Kurikulum
Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya pada Kurikulum Merdeka ini dapat sebagai media
pengantar keberhasilan sistem pendidikan di SMK Dharma Bahari Surabaya dalam mengemban
amanah pemerintah yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa yang berdaulat dan bermartabat
berdasarkan nilai-nilai Pancasila”. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih
Surabaya, ..................................................2022
Kepala SMK Dharma bahari Surabaya
v
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
DAFTAR ISI
vi
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
vii
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
viii
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
ix
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
DAFTAR TABEL
x
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
4.19. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Praktek Kerja Lapangan (PKL) 415
SMK Dharma Bahari Surabaya
4.20. Daftar Mitra DU/DI Penempatan Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) 417-419
4.21. Jadwal Praktek Kerja Lapangan SMK Dharma Bahari Surabaya 421
4.22. Program Gerakan Literasi SMK Dharma Bahari Surabaya 423
5.1. Alur Capaian Pembelajaran SMK Dharma Bahari Surabaya (Silabus) 429
5.2. Program Pembelajaran SMK Dharma Bahari Surabaya 430-433
5.3. Kalender Pendidikan SMK Dharma Bahari Surabaya Tahun Pelajaran 434
2022-2023
6.1. Jadwal Kegiatan Supervisi SMK Dharma Bahari Surabaya 462
DAFTAR BAGAN
4.1. Formulir Rapor Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Surabaya 376
4.2. Jurnal Mengajar Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Surabaya 378
4.3. Rekam Aktivitas Projek Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari 379
4.4. Refleksi Awal Projek Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Sby 381
4.5. Refleksi Proses Projek Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Sby 382
4.6. Refleksi Akhir Projek Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Sby 383
4.7. Rekapitulasi Refleksi Ketercapaian Projek Profil Pelajar Pancasil 384-385
4.8. Penilaian Literasi Sekolah 424
6.1 Laporan Hasil Penilaian Keberhasilan Program Pembelajaran dan 453-454
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
xi
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
LAMPIRAN
4. SK. Tim Pelaksana Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru ................... 492
CATATAN
1. Buku 1 berisi tentang Dokumen Kurikulum SMK ...................
xii
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu bagian penting dalam komponen pendidikan, SMK Dharma
Bahari Surabaya memiliki peran penting dalam menciptakan karakter siswa unggul yang
tanggap terhadap perkembangan zamannya. Sebagai wujud dari transformasi komprehensif
dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan
internet dengan industri konvensional (Revolusi Industri 4.0) maka, SMK Dharma Bahari
Surabaya perlu menyusun dokumen kurikulum yang melandasi segala operasional
pembelajaran dan bermuara pada pencapaian kemampuan peserta didik yang mampu
menginteralkan teknologi dan internet sebagai dasar esensial dalam pengembangan kognitif
maupun psikomorik peserta didik, serta mampu membentengi pribadi peserta didik melalui
penumbuhan karakter, budi pekerti dan nilai-nilai luhur Pancasila.
Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alenia 4 bahwa Tujuan Pemerintah Republik
Indonesia antara lain adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya
tersebut, pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang.
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal
sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan
proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di
masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya
bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu
unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai
instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu
dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berdasarkan pada hasil analisis penilaian rapor mutu pendidikan di SMK Dharma
Bahari Surabaya Tahun Pelajaran 2021-2022, dapat di deskripsikan bahwa terdapat
kecenderungan nilai rendah pada beberapa poin penting, salah satunya adalah lemahnya
pembiasaan Peserta didik pada gerakan literasi sekolah. Dalam suatu identifikasi
permasalahan pada penyelenggaraan pembelajaran di masa pemulihan pandemik covid-19 di
SMK Dharma Bahari Surabaya terdapat beberapa hasil analisis yaitu kurangnya daya
dukung dari beberapa sektor penting dalam pembentukan budaya literasi di sekolah.
Kurangnya pembimbingan maupun pengawasan dari seorang Guru dikarenakan
penyelenggaraan pendidikan yang masih menggunakan model kombinasi (daring dan tatap
muka), memberikan suatu dampak terhadap pembentukan karakteristik Peserta didik.
Berdasarkan analisis sekolah, Peserta didik cenderung hanya memiliki kemampuan untuk
menggunakan fasilitas literasi (peralatan digital), namun kurang memahami makna dan
tujuan literasi tersebut sebagai bentuk upaya, daya maupun kegiatan dalam menggali
informasi yang bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Peserta didik.
Berangkat dari analisis tersebut di atas maka, dianggap sangatlah penting bagi SMK
Dharma Bahari Surabaya untuk mengembangkan kerangka kurikulum yang bermuara pada
pencapaian kompetensi Peserta didik dengan landasan nilai-nilai karakter yang kuat melalui
Projek Profil Pelajar Pancasila yaitu dengan menggunakan Kurikulum Merdeka
Analisis hasil penilaian rapor mutu pendidikan di SMK Dharma Bahari Surabaya di
sajikan dalam bentuk tabel capaian sebagai landasan program pengembangan Kurikulum
tahun pelajaran 2022-2023 adalah sebagai berikut ;
Jumlah Sapling
Rentang Nilai
Sekolah
Nilai Satuan Jumlah Siswa Selisih Indeks
Nama Indikator Sekolah Capaian Pendid Nilai Jumlah Siswa Siswa Belum
Nilai Nilai Siswa Belum Pencapaian
Anda ikan Rata- Kompeten Kompeten
Rata- Rata- Kompeten Kompeten Kompetensi
Serupa Rata
Rata Rata
di Kab/
Provinsi Nasional Rent Ren Renta Rent Rent
Nasion kota Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh
ang tang ng ang ang
al
Pada fase level 2, siswa akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca menggunakan konten yang terus meningkat sesuai dengan jenjangnya. Siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi,
membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari t eks sastra atau teks informasi untuk
memahami cara pandang penulis sesuai jenjangnya
Di bawah kompetensi
A.1 Kemampuan literasi 1,77 1,81 1,93 1,81 1,8 1-3 45 29 1,93 16 1,07 27 1,77 18 1,23 2 0,16
minimum
Proporsi peserta didik dengan kemampuan
A.1 8.89% Mahir 0 - 100 4
literasi Mahir
Proporsi peserta didik dengan kemampuan
A.1 35.56% Cakap 0 - 100 16
literasi Cakap
Proporsi peserta didik dengan kemampuan
A.1 46.67% Dasar 0 - 100 21
literasi Dasar
Proporsi peserta didik dengan kemampuan Perlu Intervensi
A.1 8.89% 0 - 100 4
literasi Perlu Intervensi Khusus Khusus
A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi 58,74 Belum Tersedia 60,96 64,01 60,69 60,58 0 - 100 45 29 64,01 16 35,99 26 58,74 19 41,26 2 0,16
Jumlah Sapling
Rentang Nilai
Sekolah
Nilai Satuan Jumlah Siswa Selisih Indeks
Nama Indikator Sekolah Capaian Pendid Nilai Jumlah Siswa Siswa Belum
Nilai Nilai Siswa Belum Pencapaian
Anda ikan Rata- Kompeten Kompeten
Rata- Rata- Kompeten Kompeten Kompetensi
Serupa Rata
Rata Rata
di Kab/
Provinsi Nasional Rent Ren Renta Rent Rent
Nasion kota Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh
ang tang ng ang ang
al
A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra 57,31 Belum Tersedia 57,55 61,48 57,3 57,14 0 - 100 45 28 61,48 17 38,52 26 57,31 19 42,69 2 0,13
Kab/Kota ngan
Jumlah Sapling
Rentang Nilai
Sekolah
Nilai
Jumlah Siswa Selisih Indeks
Nama Indikator Sekolah Capaian Nilai Siswa Belum Jumlah Siswa
Satuan Nilai Siswa Belum Pencapaian
Anda Rata- Nilai Kompeten Kompeten
Pendidikan Rata- Kompeten Kompeten Kompetensi
Rata Rata-Rata
Serupa di Rata
Kab/ Provinsi Rent Rent Renta Rent Rent
Nasional Nasional Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh
kota ang ang ng ang ang
Pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MAK, pada level pembelajarannya terdapat 3 konten yang dipelajari yaitu : "Geometri dan Pengukuran" ; "Aljabar" dan "Data dan Ketidakpastian"
Di bawah kompetensi
A.2 Kemampuan numerasi 1,67 1,68 1,76 1,69 1,67 1-3 45 26 1,76 19 1,24 25 1,67 20 1,33 1 0,09
minimum
Proporsi peserta didik dengan kemampuan
A.2 2.22% Mahir 0 - 100 1
numerasi Mahir
Proporsi peserta didik dengan kemampuan
A.2 28.89% Cakap 0 - 100 13
numerasi Cakap
Proporsi peserta didik dengan kemampuan
A.2 66.67% Dasar 0 - 100 30
numerasi Dasar
Proporsi peserta didik dengan kemampuan Perlu Intervensi
A.2 2.22% 0 - 100 1
numerasi Perlu Intervensi Khusus Khusus
A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan 49,6 Belum Tersedia 49,63 50,86 49,79 49,52 0 - 100 45 23 50,86 22 49,14 22 49,60 23 50,4 1 0,04
Rata-rata nilai peserta didik dalam
berpikir menggunakan konsep, prosedur,
fakta, dan alat matematika pada konten
bilangan untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari.
Kab/Kota ngan
Jumlah Sapling
Rentang Nilai
Sekolah
Nilai
Jumlah Siswa Selisih Indeks
Nama Indikator Sekolah Capaian Nilai Siswa Belum Jumlah Siswa
Satuan Nilai Siswa Belum Pencapaian
Anda Rata- Nilai Kompeten Kompeten
Pendidikan Rata- Kompeten Kompeten Kompetensi
Rata Rata-Rata
Serupa di Rata
Kab/ Provinsi Rent Rent Renta Rent Rent
Nasional Nasional Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh
kota ang ang ng ang ang
A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 47,4 Belum Tersedia 48,27 49,36 48,34 48,13 0 - 100 45 22 49,36 23 50,64 21 47,40 24 52,6 1 0,06
Rata-rata nilai peserta didik dalam
berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika
pada konten aljabar untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari.
A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri 48,48 Belum Tersedia 48,63 49,34 48,81 48,55 0 - 100 45 22 49,34 23 50,66 22 48,48 23 51,52 0 0,03
Rata-rata nilai peserta didik dalam
berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika
pada konten geometri untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari.
Kompetensi pada domain Data dan
A.2.4 50,56 Belum Tersedia 49,77 51,15 49,89 49,67 0 - 100 45 23 51,15 22 48,85 23 50,56 22 49,44 0 0,02
Ketidakpastian
Rata-rata nilai peserta didik dalam
berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika
pada konten data dan ketidakpastian
untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari.
A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 47,22 Belum Tersedia 47,83 49,02 47,99 47,68 0 - 100 45 22 49,02 23 50,98 21 47,22 24 52,78 1 0,05
Rata-rata nilai peserta didik pada
kemampuan memahami fakta, proses,
konsep, dan prosedur.
Kab/Kota ngan
Jumlah Sapling
Rentang Nilai
Sekolah
Nilai
Jumlah Siswa Selisih Indeks
Nama Indikator Sekolah Capaian Nilai Siswa Belum Jumlah Siswa
Satuan Nilai Siswa Belum Pencapaian
Anda Rata- Nilai Kompeten Kompeten
Pendidikan Rata- Kompeten Kompeten Kompetensi
Rata Rata-Rata
Serupa di Rata
Kab/ Provinsi Rent Rent Renta Rent Rent
Nasional Nasional Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh
kota ang ang ng ang ang
A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 51,54 Belum Tersedia 49,41 50,69 49,47 49,25 0 - 100 45 23 50,69 22 49,31 23 51,54 22 48,46 0 -0,03
Rata-rata nilai peserta didik pada
kemampuan menerapkan pengetahuan
dan pemahaman tentang fakta-fakta,
relasi, proses, konsep, prosedur, dan
OK
metode pada konten bilangan dengan
konteks situasi nyata untuk
menyelesaikan masalah atau menjawab
pertanyaan.
A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 49,79 Belum Tersedia 50,65 51,7 50,87 50,59 0 - 100 45 23 51,70 22 48,30 22 49,79 23 50,21 1 0,06
Rata-rata nilai peserta didik pada
kemampuan menganalisis data dan
informasi, membuat kesimpulan, dan
memperluas pemahaman dalam situasi
baru, meliputi situasi yang tidak
diketahui sebelumnya atau konteks
yang lebih kompleks
Berdasarkan analisis hasil asesmen nasional di atas maka disimpulkan bahwa arah pengembangan kurikulum Merdeka SMK Dharma Bahari Surabaya pada Tahun
Pelajaran 2022-2023 diarahkan pada pola pembangunan dan penguatan gerakan literasi sekolah untuk mencapai indeks rata-rata kenaikan capaian
di tingkat kota yaitu sebesar 0,14 %
rata-rata Provinsi
Sekolah terhadap
Prosentase nilai
Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Pendidikan
Serupa di
Kab/kota
Nomor Nilai Sekolah
Nasional
Nasional
Provinsi
Satuan
Nama Indikator Capaian
Indikator Anda
Perlu
A.3 Karakter 2 2.16 2.32 2,14 2.15 1-3 93,46
Dikembangkan
A.3.2 Gotong Royong 2 Berkembang 2.17 2.34 2,14 2.15 1-3 93,46
A.3.4 Nalar Kritis 2 Berkembang 2.11 2.2 2,1 2.11 1-3 95,24
A.3.5 Kebinekaan global 2 Berkembang 2.12 2.29 2,09 2.1 1-3 95,69
Perbandingan
rata-rata Provinsi
Sekolah terhadap
Prosentase nilai
Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Pendidikan
Serupa di
Kab/kota
Nasional
Provinsi
Satuan
C.1 Proporsi GTK bersertifikat 22,64% Kurang 32.7% 40.24% 29,75% 27.99% 0% - 100% 76,10
C.3 Pengalaman pelatihan GTK 23,33 Merintis 17.55 15.85 15,21 16.26 0 - 100 153,39
C.3.3 Manajerial 10% Berkembang 5.86% 9.43% 7,17% 5.71% 0% - 100% 139,47
Perbandingan
rata-rata Provinsi
Sekolah terhadap
Prosentase nilai
Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Pendidikan
Serupa di
Kab/kota
Nomor Nilai Sekolah
Nasional
Nasional
Provinsi
Satuan
Nama Indikator Capaian
Indikator Anda
C.5 Nilai uji kompetensi guru 48,95 Cukup 43.32 48.64 40,47 41.72 0 - 100 120,95
C.5.1 Kompetensi pedagogik 49,88 Cukup 43 47.75 39,78 41.23 0 - 100 125,39
C.5.2 Kompetensi profesional 48,03 Cukup 43.63 49.53 41,16 42.2 0 - 100 116,69
Perbandingan
rata-rata Provinsi
Sekolah terhadap
Prosentase nilai
Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Pendidikan
Serupa di
Kab/kota
Nasional
Provinsi
Satuan
D.1 Kualitas pembelajaran 2,07 Terarah 1.97 2.04 1,95 1.96 1-3 106,15
D.1.1 Manajemen kelas 1,81 Disorientasi 1.91 1.95 1,9 1.9 1-3 95,26
D.1.2 Dukungan afektif 2,08 Responsif 2.1 2.23 2,07 2.08 1-3 100,48
D.1.3 Aktivasi kognitif 1,67 Pasif 1.75 1.78 1,74 1.75 1-3 95,98
D.1.4 Pembelajaran praktik vs teori 2,7 Terpadu 2.12 2.21 2,08 2.09 1-3 129,81
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 54,29 Membudaya 48.43 52.38 48 48.06 0 - 100 113,10
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 55,59 Aktif 50.48 53.8 49,75 50.05 0 - 100 111,74
D.2.3 Penerapan praktik inovatif 57,39 Aktif 52.76 56.72 52,19 52.3 0 - 100 109,96
Perbandingan
rata-rata Provinsi
Sekolah terhadap
Prosentase nilai
Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Pendidikan
Serupa di
Kab/kota
Nomor Nilai Sekolah
Nasional
Nasional
Provinsi
Satuan
Nama Indikator Capaian
Indikator Anda
D.3 Kepemimpinan instruksional 2,33 Berdampak 1.69 1.65 1,57 1.64 1-3 148,41
D.3.1 Visi-misi sekolah 54,08 Terarah 48.38 50.75 47,23 47.71 0 - 100 114,50
Pengelolaan kurikulum
D.3.2 50,09 Berorientasi 46.09 48.54 45,34 45.62 0 - 100 110,48
sekolah
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 50,21 Terstruktur 45.62 48.02 44,88 45.14 0 - 100 111,88
D.4 Iklim keamanan sekolah 2,53 Aman 2.39 2.52 2,35 2.38 1-3 107,66
Kesejahteraan psikologis
D.4.1 2 Berkembang 1.99 2.01 1,97 1.98 1-3 101,52
murid
D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru 2 Berkembang 1.98 2.03 1,98 1.98 1-3 101,01
D.4.4 Hukuman fisik 2 Waspada 2.44 2.6 2,38 2.44 1-3 84,03
D.4.5 Kekerasan seksual 2,56 Aman 2.2 2.36 2,17 2.19 1-3 117,97
D.6 Iklim Kesetaraan Gender 2 Merintis 2.14 2.09 2,08 2.12 1-3 96,15
D.8 Iklim Kebinekaan 2,25 Merintis 2.29 2.39 2,29 2.29 1-3 98,25
D.8.1 Toleransi agama dan budaya 2 Merintis 2.08 2.15 2,09 2.08 1-3 95,69
D.8.2 Sikap Inklusif 2 Merintis 2.27 2.42 2,24 2.26 1-3 89,29
D.10 Iklim Inklusivitas 2,07 Merintis 1.98 2.04 1,96 1.97 1-3 105,61
D.10.1 Layanan disabilitas 2,1 Berkembang 1.95 2.01 1,92 1.94 1-3 109,38
D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 2 Mengakui 2.16 2.22 2,17 2.15 1-3 92,17
Perbandingan
rata-rata Provinsi
Sekolah terhadap
Prosentase nilai
Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Pendidikan
Serupa di
Kab/kota
Nomor Nilai Sekolah
Nasional
Nasional
Provinsi
Satuan
Nama Indikator Capaian
Indikator Anda
E.1 Partisipasi warga sekolah 2 Selektif 1.7 1.83 1,72 1.7 1-3 116,28
E.1.1 Partisipasi orang tua 65,21 Selektif 54.9 59.79 55,18 54.52 0 - 100 118,18
E.1.2 Partisipasi murid 82,96 Selektif 67.62 73.67 67,51 66.94 0 - 100 122,89
Proporsi pembelanjaan
E.2.1 peningkatan mutu guru dan 0,18% Belum Tersedia 5.49% 5.74% 4,73% 5.36% 0% - 100% 3,81
tenaga kependidikan
B. DASAR HUKUM
2. Kontekstual
Kurikulum yang dikembangkan telah menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan
karakteristik SMK Dharma Bahari Surabaya, konteks sosial budaya dan lingkungan,
serta dunia kerja dan industri
3. Esensial.
Kurikulum dikembangkan telah memuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan digunakan di SMK Dharma Bahari Surabaya. Penggunaan gaya dan
bahasa yang lugas, ringkas dan mudah difahami.
4. Akuntabel
Kurikulum disusun secara sistematis, terstruktur karena berbasis data serta aktual
sehingga dapat diukur dan dipertanggungjawabkan keberhasilannya.
Tabel 1.2. Industri Mitra Program Keahlian SMK Dharma Bahari Surabaya
Program Konsentrasi
No Bidang Keahlian Industri Mitra
Keahlian Keahlian
1. Teknologi Teknik Mesin Teknik Pemesinan PT. Indoprima Gemilang
Manufaktur dan PT. Lima Berkat Semesta
Rekayasa CV. Sinar Baja Elektrik
Teknik Otomotif Teknik Kendaraan Auto 2000 Kertajaya
Ringan Wuling Motor
Mitsubishi Motor
2. Teknologi Teknik Jaringan Teknik Komputer Learning X
Informasi Komputer dan Dan Jaringan PT. Telkom Indonesia
Telekomunikasi
BAB II
KARAKTERISTIK
A. KARAKTERISTIK SEKOLAH
1.3. Merubah paradigma peserta didik mengenai pentingnya teknologi dan internet
sebagai sarana belajar di era digital saat ini, menjadi suatu landasan pemikiran
yang utama dalam membentuk karakter peserta didik yang arif dan bijak dalam
menempatkan teknologi dan internet sebagai bagian dari tuntutan
perkembangan zaman
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan adalah bagaimana
menempatkan lembaga pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
siap menghadapi perubahan zaman yang menuntun kita ke era digitalisasi. Seiring
dengan perkembangan era globalisasi dan wujud dari transformasi komprehensif
seluruh aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan
internet dengan industri konvensional, maka SMK Dharma Bahari Surabaya
mengidentifikasi beberapa tantangan eksternal sebagai berikut :
2.1. Kemajuan teknologi informasi dan Internet menuntut setiap individu peserta
didik untuk mahir menggunakan fasilitas berbasis teknologi dan internet
sebagai media dan sumber belajar;
2.2. Transformasi teknologi dengan industri konvensional menuntut peserta didik
mampu merealisasikan kompetensinya pada konteks kemandirian mencipta dan
berkontribusi di masyarakat melalui produk kreatif dan jiwa interprenuer;
2.3. Perkembangan zaman menuntut setiap peserta didik untuk memiliki
kemampuan secara kognitif, afektif dan psikomotorik dengan didasari nilai-
nilai karakter yang kuat;
2.4. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi dan
plagiarisme.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka SMK Dharma Bahari Surabaya
telah menyusun Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya yang memiliki
karakteristik pembelajaran interakurikuler untuk setiap mata pelajaran dan perumbuhan
budi pekerti dan nilai-nilai luhur Pancasila melalui projek penguatan profil pelajar
Pancasila pada setiap muatan mata pelajaran serta telah diintegrasikan pada kondisi nyata
Sekolah Menengah Kejuruan terhadap kebutuhan dunia usaha dan industri.
Berikut adalah kualifikasi dan keadaan tenaga pendidik dan kependidikan untuk
masing-masing program keahlian SMK Dharma Bahari Surabaya yang disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
1. PEDAGOGIK
Kemampuan mengelola 1.1 Merencanakan 1.1.1
Merumuskan indikator
pembelajaran peserta pembelajaran
kompetensi dan
didik yang meliputi berwawasan kejuruan
capaian pembelajaran
pemahaman terhadap berdasarkan serta
berdasarkan SKL dan
peserta didik, standar kompetensi
penerapannya pada
perancangan dan lulusan.
pembelajaran umum di
pelaksanaan
bidang kejuruan.
Pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, 1.1.2 Menetapkan materi,
pengembangan peserta proses, sumber, media,
didik. penilaian, dan evaluasi
pembelajaran umum
dan penerapannya di
bidang kejuruan
1.1.3
Menyusun RPP sesuai
silabus pada
pembelajaran umum
dan penerapannya
di bidang kejuruan.
1.2 Melaksanakan 1.2.1
Mewujudkan suasana
pembelajaran
dan proses
berwawasan kejuruan
pembelajaran umum
berdasarkan serta
yang sesuai dengan
standar kompetensi
kaidah pedagogik
lulusan
untuk memfasilitasi
pengembangan potensi
diri dalam
penerapannya di
bidang kejuruan
1.2.2
Mewujudkan suasana
dan proses
pembelajaran umum
yang mampu
mengimplementasikan
penguatan pendidikan
dalam penerapannya di
bidang kejuruan.
1.3 Menilai dan 1.3.1
Melaksanakan penilaian
mengevaluasi
otentik-holistik yang
pembelajaran
mencakup ranah sikap,
berwawasan kejuruan
pengetahuan, dan
berdasarkan standar
keterampilan serta
kompetensi lulusan.
penerapan dalam
pembelajaran umum
di bidang kejuruan
1.3.2
Menggunakan hasil
penilaian untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran umum di
bidang kejuruan.
2. KEPRIBADIAN
Kemampuan 2.1 Berperilaku sesuai 2.1.1 Tampil sebagai pribadi
kepribadian yang dengan norma yang utuh dan menjadi
mantap, stabil, dewasa, agama, norma teladan dalam
arif, dan berwibawa, hukum, norma berperilaku, berbicara
menjadi teladan dalam sosial, etika, dan nilai dan berpenampilan
bagi peserta didik, dan budaya, berwawasan sesuai dengan norma
berakhlak mulia. kejuruan berdasarkan agama, hukum, sosial,
standar kompetensi etika, dan nilai budaya.
lulusan 2.2.2 Mampu menunjukan
perilaku yang
memberikan
keteladanan peserta
didik dalam etos kerja,
tanggung jawab yang
tinggi serta memiliki
rasa bangga sebagai guru
pada pembelajaran
umum di bidang
kejuruan.
3. SOSIAL
Kemampuan 3.1 Berperan aktif 3.1.1 Berkomunikasi,
berkomunikasi dan sebagai warga negara berkolaborasi dan
bergaul secara efektif yang baik, berinteraksi dengan
dengan peserta didik, berkemampuan peserta didik, guru,
sesama pendidik, komunikasi, dan tenaga kependidikan
tenaga kependidikan, berkolaborasi serta dan orang tua secara
orangtua/wali peserta beradaptasi dalam lisan dan tulisan
didik, dan masyarakat melaksanakan tugas dengan santun, efektif,
sekitar. berwawasan dan produktif.
kejuruan berdasarkan 3.1.2 Berpartisipasi sebagai
standar kompetensi warga negara yang baik
lulusan dalam pembangunan
bangsa.
3.1.3 Memiliki komitmen
untuk meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi dan
mengadaptasi informasi
sesuai perkembangan
teknologi informasi dan
komunikasi dalam
melaksanakan tugas
profesionalnya
4. PROFESIONAL
Kemampuan 4.1 Menguasai materi 4.1.1 Menganalisis muatan
penguasaan materi pembelajaran secara kurikulum sebagai dasar
pembelajaran secara luas dan mendalam pemilihan materi,
luas dan mendalam serta berwawasan konsep dalam
kejuruan berdasarkan perencanaan
standar kompetensi pembelajaran umum di
lulusan bidang kejuruan
4.1.2 Menerapkan dan
mengevaluasi materi,
struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuan
yang mendukung
pengembangan IPTEK
serta penerapannya pada
pembelajaran umum di
bidang kejuruan
1. PEDAGOGIK
Kemampuan mengelola 1.1. Merencanakan 1.1.1 Merumuskan indikator
pembelajaran peserta pembelajaran kompetensi dan
didik yang meliputi capaian pembelajaran
pemahaman terhadap berdasarkan standar
peserta didik, kompetensi lulusan
perancangan dan dan penerapannya di
pelaksanaan bidang kejuruan
Pembelajaran, evaluasi
hasil belajar,
pengembangan peserta
didik.
Kurikulum Operasional Sekolah Tahun 2022 SMK Dharma Bahari Surabaya
24
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
4.3.2 Menguasai
Kompetensi Kerja
pada jenjang 4
Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
(KKNI) melalui
sertifikasi di bidang
kejuruannya
4.4 Kewirausahaan 4.4.1 Mengelola
pembelajaran kejuruan
berbasis produksi di
satuan pendidikan
4.4.2 Merencanakan dan
mengelola usaha yang
diintegrasikan dalam
pembelajaran produktif
sesuai bidang
kejuruannya
4.5 Mengelola sarana 4.5.1 Menyusun program
pembelajaran kejuruan pengadaan sarana
utama dan penunjang
pemebelajaran
kejuruan sesuai
dengan prosedur
standar
4.5.2 Mengoperasikan
peralatan utama dan
penunjang
pembelajaran praktik
kejuruan sesuai
prosedur standar
4.5.3 Menyusun program
perawatan dan
perbaikan peralatan
utama dan penunjang
pembelajaran kejuruan
4.5.4 Melaksanakan
perawatan dan
perbaikan ringan
peralatan utama dan
penunjang
pembelajaran kejuruan
1. PEDAGOGIK
Kemampuan mengelola 1.1. Merencanakan 1.1.1 Merumuskan indikator
pembelajaran peserta pembelajaran kompetensi dan
didik yang meliputi capaian pembelajaran
pemahaman terhadap berdasarkan standar
peserta didik, kompetensi lulusan
perancangan dan dan penerapannya di
pelaksanaan bidang kejuruan
Pembelajaran, evaluasi 1.1.2 Menetapkan materi,
hasil belajar, proses, sumber, media,
pengembangan peserta penilaian, dan evaluasi
didik untuk pembelajaran dan
mengaktualisasikan penerapannya di
berbagai potensi yang bidang kejuruan
dimiliki 1.1.3 Menyusun sesuai
dengan materi,
kompetensi dan
penerapan di bidang
kejuruan
1.2. Melaksanakan 1.2.1 Mewujudkan suasana
pembelajaran dan proses
pembelajaran yang
sesuai dengan kaidah
pedagogik untuk
memfasilitasi
pengembangan potensi
diri dan karakter
peserta didik serta
penerapan di bidang
kejuruan
1.3 Menilai dan 1.3.1 Melaksanakan
mengevaluasi penilaian yang
pembelajaran mencakup ranah sikap,
pengetahuan dan
keterampilan serta
penerapannya di
bidang kejuruan sesuai
dengan standar yang
ditetapkan
1.3.2 Melaksanakan
evaluasi efektivitas
proses pembelajaran
2. KEPRIBADIAN
Kemampuan 2.1 Berperilaku sesuai 2.1.1 Berpenampilan rapih
kepribadian yang dengan norma dalam berpakaian
mantap, stabil, dewasa, agama, norma untuk melaksanakan
arif, dan berwibawa, hukum, norma tugas pembelajaran
stabil, dewasa, sportif sosial, etika, dan nilai kejuruan sesuai
menjadi teladan bagi budaya persyaratan K3,
peserta didik, dan norma agama, hukum,
masyarakat, secara sosial, etika dan nilai
obyektif mengevaluasi budaya
kinerja sendiri, dan 2.1.2 Tampil sebagai pribadi
mengembangkan diri yang utuh dan menjadi
secara mandiri dan teladan dalam
berkelanjutan. berprilaku sesuai
norma agama, hukum,
sosial, etika dan nilai
budaya
2.1.3 Tampil sebagai pribadi
yang penuh semangat,
berkomitmen tinggi,
disiplin dan
menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya
3. SOSIAL
Kemampuan sebagai 3.1 Berperan aktif 3.1.1 Berkomunikasi dan
bagian dari masyarakat sebagai warga negara berinteraksi dengan
yang sekurang- yang baik, peserta didik, guru,
kurangnya meliputi berkemampuan tenaga kependidikan
kompetensi untuk komunikasi, dan dan orang tua secara
berkomunikasi lisan, berkolaborasi serta lisan dan tulisan
tulis, dan/atau isyarat beradaptasi dalam dengan santun, efektif,
secara santun, melaksanakan tugas dan produktif
menggunakan teknologi 3.1.2 Berpartisipasi sebagai
komunikasi dan warga negara yang
informasi secara baik dalam
fungsional, bergaul pembangunan bangsa
secara efektif dengan
peserta didik,
Tabel 2.4. Kriteria dan Ketersediaan Tenaga Kependidikan SMK Dharma Bahari
Jmlh Ketersediaan
Jenis Tenaga Administrasi Sekolah Berdasarkan
Standar Minimal
No Berdasarkan : Kualifikasi Akademik
Akademis
Mendiknas no.24 Tahun 2008 SMA
Sarjana
sederajat
1. Kepala Tenaga Administrasi S1 Relevan 1 -
Pengalaman Kerja
Minimal 4 Tahun, atau
D3 sederajat
Tenaga Administrasi dan Laboran 3 -
Pengalaman Kerja
Minimal 8 Tahun
Pelaksana Urusan Administrasi SMA/MA/SMK/MAK
2. - 1
Kepegawaian (50 guru / 1 TAS)
Pelaksana Urusan Administrasi SMK/MAK
3. 1 1
Keuangan Jurusan yang relevan
Pelaksana Urusan Administrasi SMA/MA/SMK/MAK
4. 1 -
Kurikulum (12 Rombel / 1 TAS)
Pelaksana Urusan Administrasi Sarana
5. SMA/MA/SMK/MAK - 1
dan Prasarana
Pelaksana Urusan Administrasi
SMA/MA/SMK/MAK
6. Hubungan Sekolah dengan - 1
(9 Rombel / 1 TAS)
Masyarakat
Pelaksana Urusan Administrasi SMA/MA/SMK/MAK
7. - 1
Kesiswaan (9 Rombel / 1 TAS)
Pelaksana Urusan Administrasi
8. SMK/MAK - 1
Persuratan dan Pengarsipan
Petugas Layanan Khusus
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
6. Ruang Praktek Kelompok Kompetensi Ruang Praktek Kelompok Kompetensi
Keahlian (C3), terdiri dari : Keahlian (C3), yang tersedia :
a. Ruang praktek kerja mesin bubut a. Ruang praktek kerja mesin bubut
b. Ruang praktek kerja mesin frais b. Ruang praktek kerja mesin frais
c. Ruang praktek kerja mesin gerinda c. Ruang praktek kerja mesin CNC
d. Ruang praktek kerja mesin CNC d. Ruang penyimpanan dan instruktur
e. Ruang penyimpanan dan instruktur
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
Rasio ideal ketersediaan sarana ruang Rasio ideal ketersediaan sarana ruang
pembelajaran umum meliputi : pembelajaran umum meliputi :
b. Laboratorium bahasa b. Laboratorium bahasa
b.1. Kursi peserta didik = 1 buah/ b.1. Kursi peserta didik = 1 buah/
peserta didik peserta didik
b.2. Meja peserta didik = 1 buah/ b.2. Meja peserta didik = 1 buah/
peserta didik peserta didik
b.3. Meja guru = 1 buah/ guru b.3. Meja guru = 1 buah/ guru
b.4. Kursi guru = 1 buah/ guru b.4. Kursi guru = 1 buah/ guru
b.5. Lemari = 1 buah/ ruang b.5. Lemari = 1 buah/ ruang
b.6. Lambang negara = 1 buah/ b.6. Lambang negara = 1 buah/
ruang ruang
b.7. Gambar Presiden dan Wakil b.7. Gambar Presiden dan Wakil
Presiden = 1 set/ ruang Presiden = 1 set/ ruang
b.8. Seperangkat peralatan b.8. Seperangkat peralatan
laboratorium bahasa = 1 set/ laboratorium bahasa = 1 set/
peserta didik peserta didik
b.9. Papan tulis = 1 buah/ ruang b.9. Papan tulis = 1 buah/ ruang
b.10. Peralatan kebersihan = 1 set/ b.10. Peralatan kebersihan = 1 set/
ruang ruang
b.11 Jam dinding = 1 buah/ ruang b.11 Jam dinding = 1 buah/ ruang
b.12 Stop kontak = 12 buah/ ruang b.12 Stop kontak = 3 buah/ ruang
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
c.4. Buku referensi c.4. Buku referensi
10 judul/ kompetensi keahian 10 judul/ kompetensi keahian
Minimal meliputi : Minimal meliputi :
c.4.1. Kamus besar bahasa c.4.1. Kamus besar bahasa
Indonesia; Indonesia;
c.4.2. Kamus bahas Inggris c.4.2. Kamus bahas Inggris
c.4.3. Ensiklopedi c.4.3. Ensiklopedi
c.4.4. Buku statistik daerah c.4.4. Buku statistik daerah
c.4.5. Buku telepon c.4.5. Buku telepon
c.4.6. Kitab undang-undang c.4.6. Kitab undang-undang
dan peraturan dan peraturan
c.4.7. Kitab suci c.4.7. Kitab suci
c.5. Sumber belajar lain c.5. Sumber belajar lain
10 judul/ kompetensi keahlian, 10 judul/ kompetensi keahlian,
Minimal meliputi : Minimal meliputi :
c.5.1. Majalah c.5.1. Majalah
c.5.2. Surat kabar c.5.2. Surat kabar
c.5.3. Globe c.5.3. Peta Indonesia
c.5.4. Peta Indonesia c.5.4. Peta kota Surabaya
c.5.5. Peta kota Surabaya c.5.5.Gambar pahlawan nasional
c.5.6.Gambar pahlawan nasional c.5.6. CD pembelajaran
c.5.7. CD pembelajaran
c.5.8. Alat peraga pembelajaran
c.6 Perabot perpustakaan c.6 Perabot perpustakaan
c.6.1. Rak buku = 1 set/ c.6.1. Rak buku = 1 set/
sekolah sekolah
c.6.2. Rak majalah = 1 buah/ c.6.2. Rak majalah = 1 buah/
sekolah sekolah
c.6.3. Rak surat kabar = 1 c.6.3. Rak surat kabar = 1
buah/ sekolah buah/ sekolah
c.6.4. Meja baca = 15 buah/ c.6.4. Meja baca = 8 buah/
sekolah sekolah
c.6.5. Kursi baca = 15 buah/ c.6.5. Kursi baca = 8 buah/
sekolah sekolah
c.6.6. Meja kerja = 1 buah/ c.6.6. Meja kerja = 1 buah/
petugas petugas
c.6.7. Kursi kerja = 1 buah/ c.6.7. Kursi kerja = 1 buah/
petugas petugas
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
c.6.8. Lemari katalog = c.6.8. Lemari = 1 buah/
1buah/ sekolah sekolah
c.6.9. Lemari = 1 buah/
sekolah
c.6.10. Papan pengumuman =
1 buah/ sekolah
c.6.11. Meja multimedia = 1
buah/ sekolah
c.7. Media pendidikan c.7. Media pendidikan
c.7.1. Peralatan multimedia = c.7.1. Koneksi internet = 1 set/
1 set/ sekolah sekolah
c. 7.2. Stabilisator = 1 buah/
sekolah
c. 7.3. Koneksi internet = 1
set/ sekolah
c.8. Perlengkapan lain c.8. Perlengkapan lain
c. 8.1. Buku iventaris = 1 c. 8.1. Buku iventaris = 1 buah/
buah/ sekolah sekolah
c.8.2. Tempat sampah = 1 c.8.2. Buku katalog koleksi = 1
buah/ sekolah buah/ sekolah
c.8.3. Stop kontak = 12 buah/ c.8.3. Buku pinjaman koleksi =
ruang 1 buah/ sekolah
c.8.4. Jam dinding = 1 buah/ c.8.4. Buku kunjungan = 1
ruang buah/ sekolah
c.8.5. Lambang negara = 1
buah/ ruang
c.8.6. Gambar Presiden dan
Wakil Presiden Indonesia
= 1 set/ ruang
c.8.7. Struktur organisasi = 1
buah/ ruang
c.8.8. Tata tertib = 1 buah/ ruang
c.8.9. Tempat sampah = 1
buah/ sekolah
c.8.10. Stop kontak = 12 buah/
ruang
c.8.11. Jam dinding = 1 buah/
ruang
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
d. Ruang TIK d. Ruang TIK
d.1. Prabot d.1. Prabot
d.11. Kursi peserta didik = 1 d.11. Kursi peserta didik = 1
buah/ peserta buah/ peserta
d.1.2. Meja peserta didik = 1 d.1.2. Meja peserta didik = 1
buah/ peserta buah/ peserta
d.1.3. Kursi guru = 1 buah/ guru d.1.3. Kursi guru = 1 buah/ guru
d.1.4. Meja guru = 1 buah/ guru d.1.4. Meja guru = 1 buah/ guru
d.1.5. Lemari = 1 buah/ ruang
d.2. Peralatan TIK d.2. Peralatan TIK
d.2.1. Komputer d. 2.1. Komputer
minimal sejumlah siswa/ 40 set unit/ rombel
rombel d. 2.2. Stabilisator
d. 2.2. Stabilisator 1 buah/ ruang
1 buah/ ruang d. 2.3. Koneksi internet
d. 2.3. Koneksi internet 1 set/ sekolah
1 set/ sekolah d. 2.4. Stop kontak
d. 2.4. Stop kontak 40 buah/ ruang
6 buah/ ruang d. 2.5. Alat kebersihan
d. 2.5. Alat kebersihan 1 set/ ruang praktek
1 set/ ruang praktek d. 2.6. Peralatan K-3
d. 2.6. Peralatan K-3 1 set/ ruang praktek
1 set/ ruang praktek d.2.7. Jam dinding
d. 2.7. Jam dinding 1 buah/ ruang
1 buah/ ruang d. 2.8. Lambang negara = 1
d.3. Media Pendidikan buah/ ruang
d.3.1. Papan tulis d. 2.9. Gambar Presiden dan
1 buah/ ruang Wakil Presiden Indonesia
d.3.2. Proyektor = 1 set/ ruang
1 buah/ ruang d. 2.10. Tata tertib = 1 buah/
d.3.3. Alat peraga ruang
1 set/ sekolah d. 2.11. Tempat sampah = 1
buah/ ruang
d.3. Media Pendidikan
d.3.1. Papan tulis
1 buah/ ruang
d.3.2. Proyektor
1 buah/ ruang
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
e. Ruang Seni budaya, prakarya dan e. Ruang Seni budaya, prakarya dan
kewirausahaan kewirausahaan
e.1. Prabot e.1. Prabot
e.11. Kursi peserta didik = 1 e.11. Kursi peserta didik = 1
buah/ peserta buah/ peserta
e.1.2. Meja peserta didik = 1 e.1.2. Meja peserta didik = 1
buah/ peserta buah/ peserta
e.1.3. Kursi guru = 1 buah/ guru e.1.3. Kursi guru = 1 buah/ guru
e.1.4. Meja guru = 1 buah/ guru e.1.4. Meja guru = 1 buah/ guru
e.2. Peralatan seni budaya, e.2. Peralatan seni budaya,
prakarya dan kewirausahaan prakarya dan kewirausahaan
e.2.1. Seperangkat peralatan e.2.1. Seperangkat peralatan
seni seni musik tradisional
e. 2.2. Stabilisator 1 set/ sekolah
1 buah/ ruang e. 2.2. Stabilisator
e. 2.3. Koneksi internet 1 buah/ ruang
1 set/ sekolah e. 2.3. Koneksi internet
e. 2.4. Stop kontak 1 set/ sekolah
6 buah/ ruang e. 2.4. Stop kontak
e. 2.5. Alat kebersihan 6 buah/ ruang
1 set/ ruang praktek e. 2.5. Alat kebersihan
e. 2.6. Peralatan K-3 1 set/ ruang praktek
1 set/ ruang praktek e. 2.6. Peralatan K-3
e. 2.7. Jam dinding 1 set/ ruang praktek
1 buah/ ruang e. 2.7. Lambang negara = 1
e.3. Media Pendidikan buah/ ruang
e.3.1. Papan tulis e.2.8. Gambar Presiden dan
1 buah/ ruang Wakil Presiden
e.3.2. Proyektor Indonesia = 1 set/ ruang
1 buah/ ruang e. 2.9. Jam dinding
e.3.3. Alat peraga 1 buah/ ruang
1 set/ sekolah e.3. Media Pendidikan
e.3.1. Papan tulis
1 buah/ ruang
e.3.2. Proyektor
1 buah/ ruang
e.3.3. Alat peraga
1 set/ sekolah
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
f. Ruang Berolahraga; Berkesenian; f. Ruang Berolahraga; Berkesenian;
dan Upacara dan Upacara
f.1. Peralatan olah raga f.1. Peralatan olah raga
f.1.1. Peralatan olahraga f.1.1. Peralatan olahraga
sederhana permainan sederhana permainan
pilihan pilihan
minimal 4 jenis olahraga 4 jenis olahraga
permainan permainan
2 set/ jenis olahraga/ (Bulu tangkis, volly,
sekolah basket dan tenis meja)
2 set/ jenis olahraga/
sekolah
f. 1.2. Peralatan aktivitas fisik f. 1.2. Peralatan aktivitas fisik
sehari-hari pilihan untuk sehari-hari pilihan untuk
bela diri dan bertahan bela diri dan bertahan
hidup hidup
minimal 2 jenis aktivitas minimal 2 jenis aktivitas
fisik untuk bertahan fisik untuk bertahan
hidup hidup
2 set/ jenis aktivitas/ (Jujitsu dan Pencak silat)
sekolah 2 set/ jenis aktivitas/
sekolah
f. 1.3. Peralatan senam lantai f. 1.3. Peralatan senam lantai
2 set/ jenis senam lantai/ 2 set/ jenis senam lantai/
sekolah sekolah
f. 1.4. Peralatan atletik f. 1.4. Peralatan atletik
1 set/ jenis atletik/ 1 set/ jenis atletik/
sekolah sekolah
f. 1.5. Peralatan aktivitas f. 1.5. Peralatan gerak
gerak berirama berirama
1 set/ sekolah 1 set/ sekolah
f. 1.6. Peralatan aktivitas f. 1.6. Peralatan aktivitas
kebugaran jasmani kebugaran jasmani
1 set/ sekolah 1 set/ sekolah
f.2. Peralatan Berkesenian f.2. Peralatan Berkesenian
f.2.1. Pengeras suara f.2.1. Pengeras suara
1 set/ sekolah 1 set/ sekolah
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
f.2. Peralatan Berkesenian f.2. Peralatan Berkesenian
f.2.2. Media pemutar dan f.2.2. Media pemutar dan
perekam audio - video perekam audio - video
1 set/ sekolah 1 set/ sekolah
f.2.3. Alat musik tradisional f.2.3. Alat musik tradisional
dan modern dan modern
1 set/ sekolah 1 set/ sekolah
f.2.4. Seperangkat alat seni f.2.4. Seperangkat alat seni
1 set/ sekolah 1 set/ sekolah
f.2.5. Peralatan keterampilan
prakarya
1 set/ sekolah
f.3. Peralatan lain f.3. Peralatan lain
f.3.1. Tiang bendera f.3.1. Tiang bendera
1 buah/ sekolah 1 buah/ sekolah
f.3.2. Bendera f.3.2. Bendera
1 buah/ sekolah 1 buah/ sekolah
f.3.3. Peralatan pramuka f.3.3. Peralatan pramuka
1 set/ kelompok 12 set/ sekolah
3. Rasio ideal ketersediaan sarana ruang Kondisi riel ketersediaan sarana ruang
praktek umum Kelompok Dasar Bidang praktek umum Kelompok Dasar Bidang
Keahlian (C1), terdiri dari : Keahlian (C1) meliputi :
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
a. Laboratorium Fisika a. Laboratorium Fisika
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
a.1. Prabot a.1. Prabot
a.1.5. Meja alat a.1.5. Lemari simpan alat
1 buah/ 18 peserta didik 1 buah/ sekolah
a.1.6. Meja persiapan a.1.6. Lemari simpan bahan
1 buah/ 18 peserta didik 1 buah/ sekolah
a.1.7. Lemari simpan alat a.1.7. Bak cuci
1 buah/ 6 peserta didik 1 buah/ 18 peserta didik
a.1.8. Lemari simpan bahan
1 buah/ 18 peserta didik
a.1.9. Bak cuci
1 buah/ 18 peserta didik
a.2. Peralatan Pendidikan a.2. Peralatan Pendidikan
a.2.1. Mistar panjang 50cm a.2.1. Mistar panjang 50cm
1 buah/ 9 peserta didik 1 buah/ 9 peserta didik
a.2.2. Rolmeter panjang 10m a.2.2. Rolmeter panjang 10m
1 buah/ 9 peserta didik 1 buah/ 9 peserta didik
a.2.3. Jangka sorong ~ 0,1mm a.2.3. Jangka sorong ~ 0,1mm
1 buah/ 9 peserta didik 1 buah/ 9 peserta didik
a.2.4. Mikrometer ~ 0,01mm a.2.4. Mikrometer ~ 0,01mm
1 buah/ 9 peserta didik 1 buah/ 9 peserta didik
a.2.5. Kubus massa 100g(2%) a.2.5. Neraca ~ 10mg
1 set/ 9 peserta didik 1 buah/ laboratorium
a.2.6. Silinder massa 100g(2%) a.2.6. Pegas
1 set/ 9 peserta didik 1 buah/ laboratorium
a.2.7. Plat a.2.7. Dinamometer ~ 0,1N/cm
1 set/ 9 peserta didik 1 buah/ laboratorium
a.2.8. Beban bercelah 5-20g a.2.8. Gelas ukur 100-1000ml
1 buah/ 9 peserta didik 2 buah/ laboratorium
a.2.9. Neraca ~ 10mg a.2.9. Stopwatch ~ 0,2 detik
1 buah/ laboratorium 2 buah/ laboratorium
a.2.10. Pegas a.2.10. Thermometer 10-110oC
1 buah/ laboratorium 2 buah/ laboratorium
a.2.11. Dinamometer ~ 0,1N/cm a. 2.11. Gelas beaker Vol. 100-
1 buah/ laboratorium 1000ml
a.2.12. Gelas ukur 100-1000ml 2 buah/ laboratorium
1 buah/ 9 peserta didik
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
a. Laboratorium Fisika a. Laboratorium Fisika
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
a.2. Peralatan Pendidikan a.2. Peralatan Pendidikan
a.2.13. Stopwatch ~ 0,2 detik a.2.12. Garputala
1 buah/ 9 peserta didik 2 buah/ laboratorium
a.2.14. Thermometer 10-110 C o
a.2.13. Multimeter DC 10kΩ
1 buah/ 9 peserta didik 100mA-5A / DC 100Mv
a. 2.15. Gelas beaker Vol. 100- -50V
1000ml 1 buah/ 9 peserta didik
1 buah/ 9 peserta didik a.2.14. Kotak potensiometer
a.2.16. Garputala 5 Watt - 50Ω
1 buah/ 9 peserta didik 2 buah/ laboratorium
a.2.17. Multimeter DC 10kΩ a.2.15 Osiloskop
100mA-5A / DC 100Mv 1 set/ laboratorium
-50V a.2.16. Generator frekuensi
1 buah/ 9 peserta didik 2 buah/ laboratorium
a.2.18. Kotak potensiometer a.2.17. Pengeras suara
5 Watt - 50Ω 2 buah/ laboratorium
1 buah/ 9 peserta didik a.2.18. Kabel penghubung
a.2.19 Osiloskop 3 warna @12 buah/ set
1 set/ laboratorium 1 set/ laboratorium
a.2.20. Generator frekuensi a.2.19. Komponen elektronika
6 buah/ laboratorium hambatan tetap antara
a.2.21. Pengeras suara 1Ω - 10MΩ /5Watt @30
6 buah/ laboratorium buah
a.2.22. Kabel penghubung (minimal 3 macam
3 warna @12 buah/ set meliputi LDR, NTC,
1 set/ laboratorium LED, Transistor, lampu
a.2.23. Komponen elektronika neon)
hambatan tetap antara 1 set/ laboratorium
1Ω - 10MΩ /5Watt a.2.20. Catu daya Vout 3-12V
@30 buah 2 buah/ laboratorium
(minimal 3 macam a.2.21. Transformator
meliputi LDR, NTC, lilitan 100-1000
LED, Transistor, lampu 2 buah/ laboratorium
neon) a.2.22. Magnet “U”
1 set/ laboratorium 2 buah/ laboratorium
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
a. Laboratorium Fisika a. Laboratorium Fisika
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
a.2. Peralatan Pendidikan a.2. Peralatan Pendidikan
a.2.24. Catu daya Vout 3-12V a.2.23. Percobaan atwood
6 buah/ laboratorium untuk data GLB; GLBB
a.2.25. Transformator 1 set/ laboratorium
lilitan 100-1000 a.2.24 Percobaan papan luncur
6 buah/ laboratorium 1 set/ laboratorium
a.2.26. Magnet “U” a.2.25 Percobaan ayunan
6 buah/ laboratorium sederhana
a.2.27. Percobaan atwood atau percobaan getaran
untuk data GLB; GLBB pada pegas
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
a.2.28 Percobaan papan luncur a.2.26 Percobaan hooke
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
a.2.29 Percobaan ayunan a.2.27 Percobaan kalorimeter
sederhana 1 set/ laboratorium
atau percobaan a.2.28 Percobaan bejana
getaran pada pegas berhubungan
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
a.2.30 Percobaan hooke a.2.29 Percobaan optik
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
a.2.31 Percobaan kalorimeter a.2.30 Percobaan resonansi
1 set/ 9 peserta didik bunyi atau
a.2.32 Percobaan bejana percobaan sonometer
berhubungan 2 set/ laboratorium
1 set/ 9 peserta didik a.2.31 Percobaan hukum ohm
a.2.33 Percobaan optik 2 set/ laboratorium
1 set/ 9 peserta didik a.2.32 Manual percobaan
a.2.34 Percobaan resonansi (Buku panduan
bunyi atau pelaksanaan percobaan
percobaan sonometer 1 set/ laboratorium
1 set/ 9 peserta didik
a.2.35 Percobaan hukum ohm
1 set/ 9 peserta didik
a.2.36 Manual percobaan
(Buku panduan
pelaksanaan percobaan
1 set/ 9 peserta didik
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
a. Laboratorium Fisika a. Laboratorium Fisika
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
a.3. Media Pendidikan a.3. Media Pendidikan
a.3.1. Papan tulis a.3.1. Papan tulis
1 buah/ laboratorium 1 buah/ laboratorium
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
b. Laboratorium Kimia b. Laboratorium Kimia
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
b.1. Prabot b.1. Prabot
b.1.5. Meja demonstrasi b.1.5. Lemari simpan alat
1 buah/ 18 peserta didik 1 buah/ sekolah
b.1.6. Meja persiapan b.1.6. Lemari simpan bahan
1 buah/ 18 peserta didik 1 buah/ sekolah
b.1.7. Lemari simpan alat b.1.7. Bak cuci
1 buah/ 6 peserta didik 1 buah/ 6 peserta didik
b.1.8. Lemari simpan bahan
1 buah/ 9 peserta didik
b.1.9. Lemari asam
1 buah/ laboratorium
b.1.10 Bak cuci
1 buah/ 6 peserta didik
b.2. Peralatan Pendidikan b.2. Peralatan Pendidikan
b.2.1. Botol zat Volume 100ml, b.2.1. Botol zat Volume 100ml,
250ml, 500ml 250ml, 500ml
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.2. Pipet tetes ukuran 20cm b.2.2. Pipet tetes ukuran 20cm
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.3. Batang pengaduk b.2.3. Batang pengaduk
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.4. Gelas kimia Volume b.2.4. Gelas kimia Volume
100ml, 250ml, 500ml 100ml, 250ml, 500ml
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.5. Gelas kimia Volume b.2.5. Gelas kimia Volume
500ml, 1000ml, 2000ml 500ml, 1000ml, 2000ml
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.6. Labu erlenmayer Volume b.2.6. Labu erlenmayer Volume
250ml 250ml
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.7. Labu takar Volume 50ml b.2.7. Labu takar Volume 50ml
100ml, 1000ml 100ml, 1000ml
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.8. Pipet volume skala b.2.8. Pipet volume skala
permanen 5ml dan 10ml permanen 5ml dan 10ml
1 buah/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
b. Laboratorium Kimia b. Laboratorium Kimia
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
b.2. Peralatan Pendidikan b.2. Peralatan Pendidikan
b.2.9. Pipet seukuran skala b.2.9. Pipet seukuran skala
permanent Volume permanent Volume
10ml, 25ml, dan 50ml 10ml, 25ml, dan 50ml
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.10. Corong diameter 5cm b.2.10. Corong diameter 5cm
dan 10cm dan 10cm
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
b. 2.11.Mortar diameter 7cm b. 2.11. Mortar diameter 7cm
dan 15cm dan 15cm
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.12. Botol semprot Volume b.2.12. Botol semprot Volume
500ml 500ml
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.13. Gelas ukur Volume b.2.13. Gelas ukur Volume
10ml, 50ml, 100ml, 10ml, 50ml, 100ml,
500ml, dan 1000ml 500ml, dan 1000ml
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.14. Buret + klem Vol 50ml b.2.14. Buret + klem Vol 50ml
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ 9 peserta didik
b.2.15 Statif + klem b.2.15 Statif + klem
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.16. Kaca arloji diameter b.2.16. Kaca arloji diameter
10cm 10cm
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.17. Corong pisah Volume b.2.17. Corong pisah Volume
100ml 100ml
1 set/ 9 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.18. Alat destilasi b.2.18. Alat destilasi
1 set/ laboratorium 1 set/ laboratorium
b.2.19. Neraca ~ 10mg b.2.19. Neraca ~ 10mg
1 set/ laboratorium 1 set/ laboratorium
b.2.20. pH meter ketelitian b.2.20. pH meter ketelitian
~ 0,2 (analog) dan ~ 0,2 (analog) dan
~ 0,1 (digital) ~ 0,1 (digital)
1 set/ laboratorium 1 set/ laboratorium
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
b Laboratorium Kimia b Laboratorium Kimia
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
b.2. Peralatan Pendidikan b.2. Peralatan Pendidikan
b.2.21. Centrifuge b.2.21. Centrifuge
1 set/ laboratorium 1 set/ laboratorium
b.2.22. Barometer b.2.22. Barometer
1 set/ laboratorium 1 set/ laboratorium
b. 2.23. Thermometer 0-100oC b. 2.23. Thermometer 0-100oC
1 set/ 9 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.24. Multimeter 100mA-5A b.2.24. Multimeter 100mA-5A
6 buah/ laboratorium 6 buah/ laboratorium
b.2.25. Pembakar spiritus b.2.25. Pembakar spiritus
1 set/ 6 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.26. Kaki tiga + alas kasa b.2.26. Kaki tiga + alas kasa
kawat kawat
1 set/ 6 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.27. Stopwatch ~ 0,2 detik b.2.27. Stopwatch ~ 0,2 detik
1 set/ 6 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.28. Kalorimeter b.2.28. Kalorimeter
1 set/ 6 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.29. Tabung reaksi Vol 20ml b.2.29. Tabung reaksi Vol 20ml
1 set/ 6 peserta didik 2 set/ laboratorium
b.2.30. Sikat tabung reaksi b.2.30. Sikat tabung reaksi
10 buah/ laboratorium 1 buah/ laboratorium
b.2.31. Tabung centrifuge b.2.31. Tabung centrifuge
6 buah/ laboratorium 1 buah/ laboratorium
b.2.32. Poster tabel periodik b.2.32. Poster tabel periodik
1 buah/ laboratorium 1 buah/ laboratorium
b.2.33. Model molekul b.2.33. Model molekul
1 set/ 6 peserta didik 1 set/ laboratorium
b.2.34. Manual praktikum b.2.34. Manual praktikum
1 buah/ 2 peserta didik 1 buah/ laboratorium
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
b Laboratorium Kimia b Laboratorium Kimia
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
b.4. Perlengkapan lain b.4. Perlengkapan lain
b.4.1. Stop kontak b.4.1. Stop kontak
8 buah/ laboratorium 8 buah/ laboratorium
b.4.2. Alat pemadam b.4.2. Alat pemadam
1 buah/ laboratorium 1 buah/ laboratorium
b.4.3. Peralatan P3K b.4.3. Peralatan P3K
1 set/ laboratorium 1 set/ laboratorium
b.4.4 Alat kebersihan b.4.4 Alat kebersihan
1 buah/ laboratorium 1 buah/ laboratorium
b.4.5 Alat pelindung diri b.4.5 Alat pelindung diri
1 set/ peserta didik 1 set/ peserta didik
b.4.6 Jam dinding b.4.6 Jam dinding
1 set/ laboratorium 1 set/ laboratorium
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
c. Ruang Sistem Komputer c. Ruang Sistem Komputer
Kualifikasi sarana : Kualifikasi sarana :
c.2. Peralatan TIK c.2. Peralatan TIK
c.2.1. Komputer c.2.1. Komputer
(spesifikasi minimal (spesifikasi minimal
mampu mengakses mampu mengakses
program/ software program inventor dan
pembelajaran sesuai master CAM)
kualifikasi teknis) 1 buah/ peserta didik
1 buah/ peserta didik c.2.2. Stabilisator
c.2.2. Stabilisator 1 buah/ ruang
1 buah/ ruang c.2.3. Koneksi internet
c.2.3. Koneksi internet 1 set/ sekolah
1 set/ sekolah c.2.4. Stop kontak
c.2.4. Stop kontak 20 buah/ ruang
6 buah/ ruang c.2.5. Alat kebersihan
c.2.5. Alat kebersihan 1 set/ ruang praktek
1 set/ ruang praktek c.2.6. Peralatan K-3
c.2.6. Peralatan K-3 1 set/ ruang praktek
1 set/ ruang praktek c.2.7. Jam dinding
c.2.7. Jam dinding 1 buah/ ruang praktek
1 buah/ ruang praktek
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
4. Rasio ideal ketersediaan sarana ruang Kondisi riel ketersediaan sarana ruang
praktek umum Kelompok Konsentrasi praktek umum Kelompok Konsentrasi
Keahlian, terdiri dari : Keahlian, meliputi :
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
4. Rasio ideal ketersediaan sarana ruang Kondisi riel ketersediaan sarana ruang
praktek umum Kelompok Konsentrasi praktek umum Kelompok Konsentrasi
Keahlian, terdiri dari : Keahlian, meliputi :
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
4. Rasio ideal ketersediaan sarana ruang Kondisi riel ketersediaan sarana ruang
praktek Konsentrasi Keahlian Teknik praktek Konsentrasi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan, terdiri dari : Kendaraan Ringan, meliputi :
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
4. Rasio ideal ketersediaan sarana ruang Kondisi riel ketersediaan sarana ruang
praktek umum Kelompok Konsentrasi praktek umum Kelompok Konsentrasi
Keahlian, terdiri dari : Keahlian, meliputi :
Kondisi Ideal
No. Sesuai Permendikbud No.34 Tahun Kondisi riel
2018, Lampiran VI
4. Ketentuan umum : Ketentuan umum :
4.1.3.Area kerja perbaikan dan 4.1.3.Area kerja perbaikan dan
perawatan komputer perawatan komputer
3 m2/ peserta didik 42 m2/ ruang praktikum
Kapasitas untuk 9 siswa Kapasitas untuk 40 siswa
4.1.4. Sub ruang instruktur dan 4.1.4. Sub ruang instruktur dan
ruang simpan ruang simpan
2
3 m / instruktur 42 m2/ ruang praktikum
Kapasitas 9 instruktur Kapasitas untuk 40 siswa
4.2. Peralatan Pendidikan 4.2. Peralatan Pendidikan
Kelengkapan peralatan 4.2.1. Area kerja mekanik elektro
memperhatikan jenis, jumlah dan Jumlah perangkat 40 unit
spesifikasi yang mendukung Rasio 1 set alat : 1 siswa
ketercapaian kompetensi keahlian. 4.2.2. Area kerja instalasi
1 set/ sub ruang praktik jaringan
Jumlah perangkat 40 unit
Rasio 1 set alat : 1 siswa
4.2.3. Area kerja Perbaikan dan
perawatan komputer
Jumlah perangkat 40 unit
Rasio 1 set alat : 1 siswa
4.3 Media Pendidikan 4.2.4. Ruang penyimpanan dan
4.3.1. Papan tulis instruktur
1 buah/ ruang praktik Rasio 1 ruang : 9 guru
4.3.2. Papan tugas
4.3. Media Pendidikan
1 buah/ ruang praktik
4.3.1. Papan tulis
1 buah/ ruang praktik
4.4 Perlengkapan lain
4.3.2. Papan tugas
4.4.1 Stop kontak
1 buah/ ruang praktik
12 buah/ ruang praktek
4.4.2 Alat kebersihan 4.4. Perlengkapan lain
1 set/ ruang praktek 4.4.1. Stop kontak
4.4.3 Peralatan K-3 12 buah/ ruang praktek
1 set/ ruang praktek 4.4.2. Alat kebersihan
4.4.4 Alat pelindung diri 1 set/ ruang praktek
1 set/ peserta didik 4.4.3. Peralatan K-3
1 set/ ruang praktek
4.4.4. Alat pelindung diri
1 set/ peserta didik
Kurikulum Operasional Sekolah Tahun 2022 SMK Dharma Bahari Surabaya
61
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
Visi adalah suatu gambaran masa depan, tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai
oleh sebuah lembaga atau satuan pendidikan (sekolah).
Visi disusun sebagai suatu cita-cita SMK dalam mencapai tujuan pendidikan
menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, dan mengacu pada standar kompetensi
lulusan (SKL) yang berorientasi pada kebutuhan industri dan kepentingan daerah maupun
nasional
Dalam penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini, SMK Dharma
Bahari Surabaya menyusun visi yang mengangkat karakteristik Kurikulum Merdeka tentang
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai berikut :
“Mewujudkan wadah Pendidikan yang berkualitas dan memenuhi tuntutan
kebutuhan masyarakat sehingga mampu Mencetak Sumber Daya Manusia (SDM)
Profesional dengan beridentitaskan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang dilandasi
IPTEK dan IMTAQ.”
Misi adalah langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus dilalui sebuah satuan
pendidikan (sekolah), untuk mencapai visi utama.
Misi disusun sebagai tahapan bagi SMK dalam mencapai visi pendidikan, sehingga
dapat diukur dan dipergunakan sebagai petunjuk skala prioritas dalam menentukan arah
kebijakan pendidikan di sekolah.
Dalam penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini, SMK Dharma
Bahari menyusun misi :
1. Menerapkan pembelajaran berbasis IMTAQ sebagai upaya menciptakan peseta didik
yang berkualitas, beriman dan bertaqwa;
Berdasarkan tujuan secara umum dan tujuan khusus di SMK Dharma Bahari
Surabaya, serta regualasi kebijakan kurikulum merdeka maka, dalam
penyelenggaraan program pembelajaran pada kelompok kejuruan selama 3 (tiga)
tahun memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Membekali siswa pada kemampuan berfikir dan berprilaku aktif serta positif
sesuai konsentrasi keahlian dengan mengembangkan potensi diri melalui
penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai upaya pencapaian
profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
2. Menyelenggrakan sistim pendidikan kejuruan yang berkualitas dan beretos
kerja tinggi sesuai permintaan pasar industri;
3. Memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang mandiri, terdidik, terampil dan
disiplin di bidang permesinan/mesin produksi;
4. Mendidik tenaga kerja yang disiplin mempunyai lolalitas yang tinggi;
5. Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional
maupun global;
6. Mendidik/menciptakan tenaga trampil yang mampu berwirausaha serta
menciptakan lapangan kerja;
7. Mengembangkan unit produksi yang profesional sebagai tempat pelatihan
untuk mencetak tenaga kerja yang mandiri;
8. Menjalin kerjasama SMK dengan dunia usaha dan industri dalam hal :
a. Penyelarasan kurikulum SMK dengan ruang lingkup kebutuhan IDUKA
b. Penempatan siswa PKL sesuai dengan kompetensi pendidikan;
c. Menyalurkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan IDUKA
BAB IV
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran Intra Kurikuler, SMK Dharma Bahari
Surabaya menyusun sistematikan penyelenggaraan pembelajaran, meliputi :
1. Spektrum Keahlian
Berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi dunia usaha, dunia industri
badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah, instansi pemerintah atau
lembaga lainnya serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya maka, dalam penyelenggaraan proses pembelajaran 3 (tiga) tahun, SMK
Dharma Bahari Surabaya mengembangkan bidang dan program keahlian, serta
konsentrasi keahlian sebagai berikut :
2. Struktur Kurikulum
Alokasi Projek
Alokasi Penguatan Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil Pelajar Per
Per Tahun Pancasila Per Tahun
Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 36 144
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 108
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 36 - 36
7. Bimbingan dan Konseling 36 - 36
Alokasi Projek
Alokasi Penguatan Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Profil Pelajar Per
Per Tahun Pancasila Per Tahun
Tahun
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 36 18 54
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
4. Muatan Lokal** 36 - 36
5. Bimbingan dan Konseling 36 - 36
JP/Tahun JP/Minggu
No Mata Pelajaran
X XI XII X XI XII
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
1. Matematika 144 144 72 4 4 2
2. Bahasa Inggris 144 144 72 4 4 2
3. Informatika 144 - - 4 - -
5. Suara Demokrasi 48 JP 6 TM
7. Kebekerjaan 80 JP 96 JP 36 JP 10 TM 12 TM 4 TM
5. Asesmen
.
Instrumen penilaian yang dikembangkan dalam penyelenggaraan sistem
penilaian di SMK Dharma Bahari Surabaya meliputi :
1. Rubrik : Pedoman yang dibuat untuk menilai dan
mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta
didik sehingga pendidik dapat menyediakan
bantuan yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja. Rubrik juga dapat digunakan oleh
pendidik untuk memusatkan perhatian pada
kompetensi yang harus dikuasai. Capaian
kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau
dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara
bertingkat dari kurang sampai terbaik.
2. Cheklis : Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik,
atau elemen yang dituju
3. Catatan Anekdot : Catatan singkat hasil observasi yang
difokuskan pada performa dan perilaku yang
menonjol, disertai latar belakang kejadian dan
hasil analisis atas observasi yang dilakukan
.
2. Kinerja : Penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Asesmen kinerja dapat berupa praktik,
menghasilkan produk, melakukan projek, atau
membuat portofolio
3. Projek : Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu.
4. Tes Tertulis : Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara
tertulis untuk mengukur atau memperoleh
informasi tentang kemampuan peserta didik.
Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan ganda,
uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya
5. Tes Lisan : Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut
peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat
diberikan secara klasikal ketika pembelajaran
6. Penugasan : Pemberian tugas kepada peserta didik untuk
mengukur pengetahuan dan memfasilitasi
peserta didik memperoleh atau meningkatkan
pengetahuan
7. Portofolio : Kumpulan dokumen hasil penilaian,
penghargaan, dan karya peserta didik dalam
bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam
kurun waktu tertentu.
.
.
Keterangan :
NS(CP-1) = Nilai Sumatif Capaian Pembelajaran ke-1
N.ATP1 = Nilai Capaian Indikator Pembelajaran CP-1
N.ATPn = Nilai Capaian Indikator Pembelajaran CP ke n
Σ n ATP = Jumlah ATP yang dinilai
.
..
Keterangan :
NA(E) = Nilai Akhir CP dalam 1 Elemen Pembelajaran
NSCP-1 = Nilai Sumatif Capaian Pembelajaran (CP) ke 1
NSCP-n = Nilai Sumatif Capaian Pembelajaran (CP) ke n
Σ n CP = Jumlah Capaian Pembelajaran yang dinilai
.
Keterangan :
NR = Nilai Rapor Mata Pelajaran
NA(E-1) = Nilai Akhir Elemen Pembelajaran ke-1
NA(E-2) = Nilai Akhir Elemen Pembelajaran ke-2
ΣnE = Jumlah Elemen Pembelajaran yang dinilai
Keterangan :
NCP(D-1) = Nilai CP pada Elemen Dimensi P5
NAlur-1 = Nilai Pencapaian Alur Aktivitas Projek ke-1
NAlur-n = Nilai Pencapaian Alur Aktivitas Projek ke-n
Σ alur CP = Jumlah Alur CP yang dinilai
1. Tujuan KKNI
Sebagai perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sistem
pendidikan, pelatihan, serta sistem pengakuan kompetensi kerja secara
nasional, maka KKNI menjadi pedoman untuk:
1 menetapkan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh
melalui pendidikan formal, nonformal, informal / pengalaman kerja
2 menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian pembelajaran
yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal,
atau pengalaman kerja
3 menyetarakan kualifikasi di antara capaian pembelajaran yang
diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau
pengalaman kerja
4 mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi tenaga
kerja dari negara lain yang akan bekerja di Indonesia
2. Jenjang KKNI
KKNI menyatakan sembilan jenjang kualifikasi sumber daya manusia
Indonesia yang produktif. Deskripsi kualifikasi pada setiap jenjang
KKNI secara komprehensif mempertimbangkan sebuah capaian
pembelajaran yang utuh, yang dapat dihasilkan oleh suatu proses
pendidikan, baik formal, non-formal, informal, maupun pengalaman.
Deskripsi setiap jenjang kualifikasi juga disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni, serta
perkembangan sektor-sektor pendukung perekonomian dan
kesejahteraan rakyat, seperti perindustrian, pertanian, kesehatan,
hukum, dan aspek lain yang terkait.
a. Ruang Lingkup
Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) adalah penilaian terhadap
pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI
yang dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama IDUKA
dengan memperhatikan paspor keterampilan
b. Mekanisme Pelaksanaan
Dalam melaksanakan kegiatan Uji Kompetensi Keahlian (UKK),
SMK Dharma Bahari Surabaya menyusun mekanisme kegiatan
yang meliputi :
1. Dengan berpedoman pada Petunjuk Penyelenggaraan UKK
oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, maka Kepala
Sekolah menetapkan Surat Keputusan tentang Penetapan
Panitia Penyelenggaran UKK, meliputi :
1.a. Pantia Pelaksana Uji Kompetensi Keahlian dan Kepala
SMK Dharma Bahari Surabaya sebagai penanggung
jawab kegiatan
1.b. Tim Penguji Internal (Satuan Pendidikan) yang
diketuai oleh Ketua Kompetensi Keahlian
a. Melakukan analisis kebutuhan :
a.1. Delam pemilihan Judul Poject maka, perlu
menganilis tingkat kesulitan Judul Project;
kemampuan SMK fasilitas saranan dan
prasarana dan kemampuan rata-rata siswa;
a.2. Analisis ruang lingkup Dunia Usaha/ Industri
sebagai mitra (Penguji Eksternal) yang
memiliki kesesuaian dan relevansi terhadap
jenis ruang lingkup pekerjaan.
9. Singkronisasi Kurikulum
9.1. Rasional
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1.A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik
diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak
mulia, dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti secara umum harus
mengarahkan peserta didik kepada (1) kecenderungan kepada kebaikan (al-
ḥanīfiyyah), (2) sikap memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-
akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn). Dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut kemudian
diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.,
menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan alam. Deskripsi dari
penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah
peradaban Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi
peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari.
Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan krisis
lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam.
Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
peserta didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia
sehingga tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya
dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam
semesta.
1.B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
ditujukan untuk :
1.C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang
meliputi (1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah
Peradaban Islam.
Elemen-elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti :
Elemen Diskripsi
Al-Qur’an dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
menekankan kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an
dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga
mengantar peserta didik dalam memahami makna
secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga
menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada
Al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup
utama seorang muslim.
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan
mengantarkan peserta didik dalam mengenal Allah,
para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan
Rasul, serta memahami konsep tentang hari akhir
serta qadā’ dan qadr. Keimanan inilah yang
kemudian menjadi landasan dalam melakukan amal
saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu
dan keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang
mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak
mengantarkan peserta didik dalam memahami
pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial,
dan dalam membedakan antara perilaku baik
(maḥmūdah) dan tercela (mażmūmah
1.D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/ Program Paket C)
Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik
mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan
bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil, menghafal
dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari
pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang
perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
Kurikulum Operasional Sekolah Tahun 2022 SMK Dharma Bahari Surabaya
99
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
Dalam elemen aqidah, peserta didik menganalisis makna syu‘ab al- īmān
(cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān (cabang- cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman
terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan
karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan.
Pada akhir Fase F, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik
mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang berfikir kritis,
ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan
manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama;
mempresentasikan pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadits tentang
pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu pengetahuan dan
teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian,
cinta tanah air dan moderasi beragama; membiasakan membaca Al-
Qur’an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan
teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian,
cinta tanah air dan moderasi beragama adalah ajaran agama;
membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis, kreatif, dan adaptif
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, toleransi,
peduli sosial, cinta damai, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab,
sabar, tabah, pantang menyerah, tawakal, dan selalu berprasangka baik
kepada Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan musibah, cinta tanah air,
dan moderasi dalam beragama.
2.A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
2.B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bertujuan
untuk membantu peserta didik :
1. Mengenal serta mengimani Allah yang berkarya menciptakan alam
semesta dan manusia;
2. Mengimani keselamatan kekal dalam karya penyelamatan Yesus
Kristus;
3. Mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai
penolong dan pembaru hidup manusia;
4. Mewujudkan imannya dalam perbuatan hidup setiap hari dalam
interaksi dengan sesamadan memelihara lingkungan hidup;
5. Memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga
negara serta cinta tanah air;
6. Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya
secara bertanggung jawab dan berakhlak mulia serta menerapkan
prinsip moderasi beragama dalam masyarakat majemuk;
7. Membentuk diri menjadi anak-anak dan remaja Kristen yang
memiliki kedewasaan berpikir, berkata-kata dan bertindak
sehingga menampakkan karakter kristiani;
8. Membentuk sikap keterbukaan dalam mewujudkan kerukunan
intern dan antara umat beragama, serta umat beragama dengan
pemerintah;
2.C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang dilakukan secara
terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan
peserta didik agar dengan pertolongan RohKudus dapat memahami dan
menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan
dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan. Setiap
orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan kebenaran dan tanda-tanda Kerajaan
Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas
dalam konteks masyarakat majemuk. Masyarakat Indonesia yang
majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan dalam konteks
pemahaman iman Kristen merupakan medan layan bagi orang Kristen
untuk membangun kehidupan bersama yang adil dan setara. Panggilan
iman orang Kristen ini secara historis telah dibangun sejak proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, karakteristik Pendidikan
Agama Kristen yang kontekstual harus menegaskan peran hidup orang
beriman dalam mewujudkan tanggungjawabnya membangun bangsa
Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara, dan berkeadilan, serta
menghargai kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.
Pendidikan Agama Kristen harus mampu menyikapi perkembangan
zaman, sehingga peserta didik mampu menyelesaikan dan menjawab
segala problematika yang dihadapi. Dengan demikian, Pendidikan Agama
Kristen harus memiliki muatan pembelajaran kontekstual, artinya materi
yang ada di dalam Pendidikan Agama Kristen selalu dikaitkan dengan
situasi dan konteks agar dapat menjelaskan kasus- kasus yang dialami
dalam kehidupan nyata.
Fakta yang diperoleh dari kajian bagi program pendidikan Kristen, yaitu: 1)
Pelaku telah diberi karunia Roh; 2) Bertujuan mendewasakan umat
melayani; 3) Menghasilkan dan hubungan harmonis; 4) Bersifat
kebenaran teologis; 5) Penuh kasih karunia dan kebenaran; 6) Saling
membantu dan berkembang secara harmonis.
Pendidikan Agama Kristen di Indonesia berlangsung dalam keluarga,
gereja dan lembaga pendidikan formal. Pelaksanaan Pendidikan Agama
Kristen di lembaga pendidikan formal menjadi tanggung jawab utama
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Gereja. Oleh karena itu
kerjasama yang bersinergi antara lembaga- lembaga tersebut perlu terus
dibangun.
Berdasarkan karakteristik Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
disusun empat elemen yang mengikat capaian pembelajaran dan materi
dalam satu kesatuan yang utuh pada semua jenjang. Secara holistik
capaian pembelajaran dan lingkup materi mengacu pada empat elemen
tersebut yang selalu diintegrasikan dengan Alkitab.
Elemen-elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Elemen Diskripsi
Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar
untuk memahami Allah yang diimaninya sebagai
Pencipta, Pemelihara, Penyelamat, dan Pembaru.
Manusia diciptakan menurut gambar Allah yang
diberi mandat untuk membangun, memanfaatkan,
dan memelihara ciptaan Allah bagi kesejahteraan
manusia. Allah memelihara manusia dengan
menciptakan flora dan fauna bagi keseimbangan
ekosistem dan kebutuhan manusia. Allah hadir
dalam berbagai peristiwa kehidupan. Allah
melengkapi manusia dengan kemampuan berpikir,
berkarya dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
Elemen dan Sub Elemen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti :
No Elemen Sub Elemen
1. Allah Berkarya Allah Pencipta
Allah Pemelihara
Allah Penyelemat
Allah Pembaharu
2. Manusia dan Nilai-nilai Kristiani Hakikat Manusia
Nilai-nilai Kristiani
3. Gereja dan Masyarakat Majemuk Tugas Panggilan Gereja
Masyarakat Majemuk
4. Alam dan Lingkungan Hidup Alam Ciptaan Allah
Tanggung jawab Manusia Terhadap Alam
2.D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/ Program Paket C)
Pada fase F peserta didik telah mencapai tahap sebagai manusia dewasa
dan memiliki hidup baru, maka pada fase ini, peserta didik terus berproses
menjadi lebih dewasa terutama dalam menjalankan tanggung jawab sosial
kemasyarakatan. Identitas peserta didik sebagai remaja Indonesia yang
beragama Kristen ditampakkan melalui tanggung jawab sebagai anggota
gereja dan warga negara. Pada fase ini peserta didik memiliki tanggung
jawab sosial kemasyarakatan yang lebih luas, Yaitu: turut serta
memperjuangkan keadilan, kebenaran, kesetaraan, demokrasi, hak azasi
manusia, serta moderasi beragama. Peserta didik menjadi pembawa
damai sejahtera dalam kehidupan tanpa kehilangan identitas. Peserta
didik memahami, menghayati, dan mewujudkan kedewasaan iman yang
ditunjukkan melalui kemampuan peserta didik beradaptasi dalam berbagai
kondisi. Aktualisasi kedewasaan didukung kesadaran akan adanya Allah
yang berkarya, mencipta, memelihara, menyelamatkan dan membarui
manusia serta dunia sebagai kesadaran akan harkat kemanusiaan dan
penerapan nilai-nilai kristiani.
3.A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
3.B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bertujuan
untuk membantu peserta didik :
1. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
membangun hidup semakin beriman (beraklak mulia);
2. Membangun hidup beriman Kristiani yang berarti membangun
kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan
tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi
dan peristiwa penyelamatan, situasi dan perjuangan untuk
perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan,
persaudaraan dan kesetiaan, dan kelestarian lingkungan hidup;
dan;
3. Mendidik pesera didik menjadi manusia paripurna yang
berkarakter mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan
berkebinekaan global sesuai dengan tata paham dan tata nilai yang
diajarkan dan dicontohkan oleh Yesus Kristus sehingga nilai-nilai
yang dihayati dapat tumbuh dan membudaya dalam sikap dan
perilaku peserta didik
3.C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti diorganisasikan dalam
lingkup empat elemen konten dan empat kecakapan.
Kecakapan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
adalah memahami, menghayati, mengungkapkan, dan mewujudkan. Dengan
memiliki kecakapan memahami, peserta didik diharapkan memiliki pemahaman
ajaran iman Katolik yang otentik. Kecakapan menghayati membantu peserta didik
dapat menghayati iman Katoliknya sehingga mampu mengungkapkan iman dalam
berbagai ritual ungkapan iman dan pada akhirnya mampu mewujudkan iman dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kecakapan ini merupakan dasar
pengembangan konsep belajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.
3.D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/ Program Paket C)
Pada akhir Fase E, peserta didik memahami dirinya sebagai pibadi yang unik,
sebagai laki-laki dan perempuan yang memiliki kesetaraan sebagai Citra Allah;
yang memiliki suara hati, sehingga mampu bersikap kritis dan bertanggung jawab
terhadap pengaruh media massa, ideologi dan gaya hidup yang berkembang saat
ini; memahami Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium sebagai sumber untuk
mengenal pribadi Yesus dan karya-Nya; memahami peran Roh Kudus dan Allah
Tri Tunggal; meneladan Yesus sebagai idola, sahabat sejati, Putera Allah dan Juru
selamat serta membangun hidup yang berpolakan pribadi Yesus Kristus dalam
mewujudkan imannya di tengah masyarakat.
4.A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sangat cepat menumbuhkan
budaya-budaya baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkembangan
yang pesat tersebut menimbulkan perubahan pada perilaku yang dapat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Pendidikan agama merupakan
pendidikan yang berfungsi untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul dan
mempunyai moralitas yang mulia. Pendidikan Agama Hindu memiliki berbagai
konsep yang dapat memberikan kendali atau kontrol pada umatnya untuk
mengendalikan diri dari pengaruh negatif pada perkembangan zaman.
Kehidupan sebagai warga negara, umat Hindu memiliki konsep Dharma Negara
dan Dharma Agama, yang telah tertuang dalam pesamuhan agung Parisada Hindu
Dharma Indonesia Pusat, tersurat dan tersirat baik secara langsung maupun tidak
langsung, mendukung keutuhan NKRI, diantaranya:
1. Agama Hindu selalu mengajarkan konsep Tri Hita Karana (hubungan antara
manusia dengan Sang Hyang Widhi, hubungan manusia dengan manusia,
dan hubungan manusia dengan alam lingkungan;
2. Agama Hindu selalu menanamkan pada setiap umat tentang ajaran tri kaya
parisudha (berpikir baik, berkata baik, dan berbuat baik).
Selain itu banyak konsepsi ajaran Hindu yang terkait nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, cinta tanah air, musyawarah, dan keadilan sosial seperti: sraddha dan
bhakti, tat twam asi, wasudhaiwa kutumbakam, asah-asih-asuh, dan seterusnya
yang berkaitan dengan kearifan lokal Hindu di Nusantara.
Kurikulum rumpun Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti berfokus pada :
1. Pertama, Kitab Suci Weda sebagai sumber ajaran agama Hindu yang
menekankan kepada pemahaman nilai-nilai kebenaran (satyam), kesucian
(siwam) dan keindahan (sundaram);
2. Kedua, Sraddha dan Bhakti yang terkait dengan aspek keimanan dan
ketaqwaan terhadap Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber
ciptaan alam semesta beserta isinya
3. Ketiga, Susila yang merupakan konsepsi tentang akhlak mulia dalam ajaran
agama Hindu yang menekankan pada penguasaan etika dan moral yang baik
sehingga tercipta insan-insan Hindu yang sādhu (bijaksana), siddha (kerja
keras), śuddha (bersih), dan siddhi (cerdas);
4. Keempat, Acara yang merupakan implementasi dari Weda yang merupakan
praktik keagamaan (ibadah) dalam agama Hindu sesuai dengan kearifan
lokal Hindu di nusantara;
5. Kelima, Sejarah Agama Hindu yang menekankan kepada sejarah
perkembangan agama dan kebudayaan Hindu di lokal, nasional, dan
internasional
4.B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Tujuan dari pembelajaran pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti adalah agar peserta didik mampu :
1. Menjiwai dan menghayati nilai-nilai universal pesan moralitas yang
terkandung dalam Weda;
2. Menunjukkan sikap dan perilaku yang dilandasi sraddha dan bhakti
(beriman dan bertaqwa), menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas
diri antara lain: percaya diri, rasa ingin tahu, santun, disiplin, jujur, mandiri,
peduli, toleransi, bersahabat, dan bertanggung jawab dalam hidup
bermasyarakat serta mencerminkan pribadi yang berbudi pekerti luhur dan
cinta tanah air;
4.C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Karakteristik Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti adalah :
1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti diorganisasikan
dalam 5 elemen (strand) kecakapan dan konten;
2. Elemen kecakapan yang ada dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti terdiri dari: empati, komunikasi, refleksi, berpikir kritis,
kreatif, dan kolaborasi.
Elemen Kecakapan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Elemen Kecakapan Diskripsi Elemen Kecakapan
Empati Empati adalah kepedulian terhadap diri sendiri,
lingkungan dan situasi di mana dia berada. Hal ini
diwujudkan dengan sikap saling menghormati dan
menghargai orang lain serta alam di mana dia berada
sehingga tercipta rasa kesetiakawanan tanpa batas
dengan menunjung tinggi prinsip tat twam asi dan
wasudhaiwa kutumbakam
Komunikasi Komunikasi merupakan interaksi baik verbal maupun
non-verbal untuk menunjang hubungan baik personal,
antar personal maupun intra personal. Hal ini
ditunjukkan dengan pembelajaran agama Hindu yang
berorientasi pada ajaran Tri Hita Karana (jalinan
hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama
manusia dan alam) dengan mengemban prinsip tri
kaya parisudha (berpikir, berkata dan berbuat yang
baik)
Refleksi Refleksi adalah melihat kenyataan sebagai bagian dari
upaya pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
diri, kepekaan sosial dalam kaitannya dengan
kemampuan personal. Hal ini tampak pada
pembelajaran agama Hindu yang mengarahkan peserta
didik untuk menjadi orang yang mulat sarira
(introspeksi diri) dengan menasehati dirinya sendiri
(dama) untuk kebaikan dan kualitas diri dalam
kehidupan sehingga bisa mengatasi permasalahan
hidup
3. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti terdiri dari: Kitab Suci Weda, Sraddha dan Bhakti, Susila, Acara, dan
Sejarah.
Elemen Konten Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Elemen Konten Diskripsi Elemen Konten
Kitab Suci Weda Kitab Suci Weda adalah sumber ajaran agama Hindu
sebagai Sumber Ajaran yang berasal dari wahyu Tuhan (Hyang Widhi Wasa).
Hindu Kitab Suci Weda ini bersifat sanatana dan nutana
dharma (abadi dan fleksibel sesuai kearifan lokal yang
ada), apauruseya (bukan karangan manusia), dan
anadi ananta (tidak berawal dan tidak berakhir).
Secara umum kodifikasi Kitab Suci Weda oleh
Maharsi Wyasa terdiri dari 2 bagian utama yaitu:
a. Weda Sruti
Weda Sruti adalah wahyu yang didengarkan secara
langsung oleh para maharsi. Weda Sruti terbagi
menjadi: Rg Weda, Yajur Weda, Sama Weda, dan
Atharwa Weda, yang masing-masing memiliki kitab
Mantra, Brahmana, Aranyaka, dan Upanisad;
b. Weda Smerti
Weda Smerti adalah Weda yang berdasarkan
ingatan Maharsi dan tafsir atau penjelasan dari
Weda Sruti. Weda Smerti terdiri dari: Wedangga
(Siksa, Nirukta, Jyotisa, Chanda, Wyakarana, dan
Kalpa) dan Upaweda (Arthasastra, Ayurweda,
Gandharwaweda, Dhanurweda), dan Nibanda.
Peserta didik diharapkan dapat memahami dan
menghayati alur sejarah kitab suci Weda,
pembagiannya, pemahaman dari masing-masing
kitab Suci Weda serta menerapkan nilai-nilai ajaran
Weda dalam kehidupan sehari-hari.
Sraddha dan Bhakti, Sraddha dan Bhakti adalah pokok keimanan Hindu yang
Sebagai pokok berisi ajaran tattwa atau ajaran kebenaran untuk
keimanan dan meyakinkan umat Hindu agar memiliki rasa bhakti.
ketaqwaan Hindu Dalam berbagai teks Jawa Kuna dan bahasa daerah di
Nusantara, istilah tattwa menunjuk pada prinsip-prinsip
kebenaran tertinggi. Tattwa agama Hindu di Indonesia
merupakan hasil konstruksi dari ajaran filosofis yang
terkandung dalam kitab Suci Weda. Peserta didik dalam
proses pembelajaran diharapkan dapat: meyakini ajaran
Panca Sraddha untuk menumbuhkan rasa bhakti serta
mengamalkan nilai-nilai kebenaran, kesucian dan
keharmonisan dalam masyarakat lokal, nasional, dan
internasional.
Susila sebagai Susila adalah ajaran etika dan moralitas dalam
Konsepsi dan Aplikasi kehidupan untuk kesejahteraan dalam tatanan
Akhlak Mulia dalam masyarakat lokal, nasional, dan internasional. Peserta
Hindu didik mampu menerapkan nilai-nilai Susila berdasarkan
wiweka, prinsip tri hita karana, tri kaya parisudha, tat
twam asi, dan wasudaiwa kutumbhakam Selain itu,
peserta didik peka terhadap persoalan-persoalan sosial
yang berkembang di bermasyarakat
dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan yang
berkelanjutan
Acara sebagai Acara merupakan praktik keagamaan Hindu yang
Penerapan Praktik diterapkan dalam bentuk pelaksanaan yajna atau korban
Keagamaan atau suci sesuai dengan kearifan lokal Hindu di Nusantara.
Ibadah dalam Hindu
4.D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/ Program Paket C)
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menganalisis ajaran dharmasastra dalam
kehidupan, punarbhawa untuk memperbaiki kualitas diri. Selanjutnya, peserta didik
mampu menganalisa hakekat yājña yang terkandung dalam Ramayana. Selain itu,
pada aspek susila peserta didik mampu memahami ajaran catur warna. Kemudian,
serta memahami sejarah perkembangan kebudayaan peninggalan Hindu di Asia
5.A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti membentuk peserta didik menjadi
Pelajar Pancasila yang memiliki pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan
kepribadian yang berakhlak mulia dan berkebinekaan global berlandaskan pada
nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar negara. Muatan materi
belajar dari agama merupakan nilai-nilai agama Buddha yang terintegrasi dalam
ajaran moralitas, meditasi, serta kebijaksanaan, yang diselaraskan dengan nilai-nilai
Pancasila dasar negara. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti secara holistik
menginternalisasi peserta didik dengan nilai-nilai agama Buddha diselaraskan
dengan nilai-nilai Pancasila dasar negara melalui pembelajaran nilai, pembelajaran
berpusat pada siswa, teladan, dan pembiasaan. Belajar dari agama Buddha akan
membentuk mental peserta didik dengan kesadaran dapat mengamalkan cara hidup,
dalam keterhubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dan Tiratana, diri sendiri,
sesama manusia, negara dan bangsa yang majemuk, makhluk lain, dan lingkungan
alam. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti membantu peserta didik
menumbuhkembangkan karakter, dan potensi diri dengan menyelami empat
pengembangan holistik sebagai entitas Pendidikan Agama Buddha yang mencakup
pengembangan fisik, pengembangan moral atau sosial, pengembangan mental, serta
pengembangan pengetahuan atau kebijaksanaan.
5.B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
5.C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti berorientasi untuk membentuk peserta
didik yang berakhlak mulia dan berkebinekaan global berlandaskan nilai-nilai
agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila yang terintegrasi dalam ajaran moralitas,
meditasi, dan kebijaksanaan. Menurut Grimmitt (2000) belajar dari agama
melibatkan peserta didik dalam mengevaluasi yang telah mereka pelajari tentang
agama, baik secara impersonal maupun personal. Mata pelajaran Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti diarahkan untuk mempelajari konten Pendidikan
Agama Buddha pada penerapan esensi nilai, tidak hanya berada pada ranah
pengetahuan keagamaan. Auto kritik terhadap ajaran agama Buddha dimungkinkan
terjadi, akan tetapi diarahkan pada pengembangan kondisi batin sesuai dengan
entitas Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti .
Proses pelaksanaan Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti harus didukung
oleh pendidik dan lingkungan sosial yang membudayakan pengembangan
kebijaksanaan dan cinta kasih serta dilakukan melalui tiga tahapan Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti yang terintegrasi yaitu antara mempelajari teori,
mempraktikkan teori, dan memperoleh hasil dari mempraktikkan teori. Tiga
tahapan tersebut merupakan tahapan belajar dharma atau Buddhasasana yang dalam
proses Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dilakukan peserta didik
dengan: (1) belajar dari nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar
negara melalui internalisasi nilai oleh pendidik dan lingkungan dengan menerapkan
pembelajaran nilai dan pembelajaran berpusat pada siswa, melalui teladan, dan
pembiasaan untuk mengamalkan nilai-nilai; (2) praktik nilai-nilai agama Buddha
serta nilai-nilai Pancasila dasar negara dengan menerima dan menghayatinya; dan
(3) mencapai hasil belajar nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar
negara yaitu menjadi Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia dan berkebinekaan
global dengan memiliki empat pengembangan holistik mencakup pengembangan
fisik, pengembangan moral atau sosial, pengembangan mental, dan pengembangan
pengetahuan atau kebijaksanaan.
Pengembangan fisik adalah perilaku peserta didik yang dikembangkan dalam
keterhubungannya dengan lingkungan fisik dan lingkungan alam. Pengembangan
dilakukan menggunakan indra dan pikiran dengan penuh kesadaran melalui
kegiatan ritual, meditasi, maupun aktivitas fisik lainnya untuk memperhatikan
jasmani dan perilaku secara bijaksana dalam keterhubungannya dengan lingkungan
dan alam. Melalui pengembangan fisik, peserta didik memiliki dasar keterampilan
hidup dan perilaku yang baik, menghayati kebenaran, mampu menghayati
kehidupan secara bijak, dan penuh perhatian terhadap aktivitas jasmani.
Pengembangan moral atau sosial adalah perilaku baik yang dikembangkan dalam
keterhubungan peserta didik dengan lingkungan sosial yang berbeda, negara dan
bangsa yang majemuk, dan makhluk lain. Pengembangan moral dan sosial
merupakan perilaku yang berlandaskan ajaran moralitas dan disiplin yang tercermin
melalui ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, dan kebijaksanaan
sebagai bentuk keterampilan hidup dilingkungan sosial.
5.D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti
6.A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Hakikat dan Esensi Pendidikan Agama Khonghucu tertuang dalam makna makna
mendidik. Mendidik adalah proses atau usaha menumbuhkan sifat-sifat baik
manusia dan menolong dari kekhilafannya. Tersurat dalam Catatan Kesusilaan
(Liji) tentang empat kekhilafan seorang pelajar, yaitu: Khilaf karena terlalu banyak
yang dipelajari (Duo Shi); khilaf karena terlalu sedikit yang dipelajari (Gua Shi);
khilaf karena menggampangkan (Yi Shi); dan khilaf karena ingin segera berhenti
belajar (Zhi Shi). Keempat masalah ini timbul di hati yang tidak sama. Bila
diketahui akan hatinya, kemudian akan dapat menolong mereka dari kekhilafan itu.
Sedangkan Pendidikan sangat menekankan adanya suatu pandangan bahwa watak
sejati manusia itu pada dasarnya baik. Atas dasar keyakinan bahwa watak sejati
manusia itu baik, maka esensi pendidikan adalah mengajar sekaligus
mendewasakan, dan pendidikan dalam agama Khonghucu pada hakikatnya
menjadikan orang tetap baik, bertahan pada fitrah atau kodrat alaminya (xing), dan
menolong dari kekhilafankekhilafan.
Tujuan Pendidikan Agama Khonghucu Secara khusus bertujuan membentuk
manusia berbudi luhur (Junzi) yang mampu menggemilangkan Kebajikan Watak
Sejatinya, mengasihi sesama dan berhenti pada Puncak Kebaikan. Pribadi yang
luhur inilah merupakan pondasi dalam menjawab tantangan perubahan zaman dan
membangun peradaban manusia dari masa ke masa. Oleh karena itu, pendidikan
secara umum bertujuan untuk mengubah rakyat dan menyempurnakan adat
istiadatnya. Tersurat dalam catatan kesusilaan, “Bila penguasa selalu memikirkan
atau memperhatikan perundang-undangan, dan mencari orang baik dan tulus, ini
cukup untuk mendapat pujian, tetapi tidak cukup untuk menggerakkan orang
banyak. Bila ia berusaha mengembangkan masyarakat yang bajik dan bijak, dan
dapat memahami mereka yang jauh, ini cukup untuk menggerakkan rakyat, tetapi
belum cukup untuk mengubah rakyat. Bila ingin mengubah rakyat dan
menyempurnakan adat istiadat, dapatkah kita harus melalui pendidikan ?” (Li Ji
XVI : 1)
Peran dan Fungsi Pendidikan Agama Khonghucu sangat erat hubungannya dengan
keteladanan dan nasihat nabi Kongzi. Nabi Kongzi memberikan bimbingan untuk
senantiasa meneliti hakikat tiap perkara sehingga mampu memiliki pengetahuan
(hidup) yang cukup. Pengetahuan (hidup) yang cukup, maka dapatlah dicapai tekad
yang beriman. Dan dengan tekad yang beriman, maka dapatlah meluruskan hati
(mengendalikan nafsu) dan bersikap tepat. Dengan hati lurus dan sikap yang tepat
inilah seseorang mampu membina dirinya dengan baik. Diri yang terbina akan
mampu membereskan rumah tangganya. dengan rumah tangga yang beres, maka
barulah dapat dicapai negara teratur. dan negara yang teratur barulah dapat dicapai
damai di dunia.
Ajaran agama merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan
harus dapat memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan. Sesuai dengan tujuan
pendidikan di atas, pendidikan agama Khonghucu sangat berperan membentuk
pribadi-pribadi yang luhur dan terbina. Diri yang terbina akan berpengaruh pada
keberesan rumah tangga. Jika ada keberesan dalam setiap rumah tangga maka akan
tercapai keteraturan dalam Negara. Jika setiap negara teratur maka akan dapat
dicapai damai didunia. Tersurat di dalam kitab Daxue bab utama pasa 4 dan 5:
“Orang jaman dahulu yang hendak menggemilangkan Kebajikan Yang Bercahaya
itu pada tiap umat di dunia, ia lebih dahulu berusaha mengatur negerinya; untuk
mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk
membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya; untuk membina
dirinya, ia lebih dahulu meluruskan hatinya; untuk meluruskan hatinya, ia lebih
dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia lebih dahulu
mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya, ia
meneliti hakekat tiap perkara dan “Dengan meneliti hakekat tiap perkara dapat
cukuplah pengetahuannya; dengan cukup pengetahuannya akan dapatlah
mengimankan tekadnya; dengan tekad yang beriman akan dapatlah meluruskan
hatinya; dengan hati yang lurus akan dapatlah membina dirinya ; dengan diri yang
terbina akan dapatlah membereskan rumah tangganya; dengan rumah tangga yang
beres akan dapatlah mengatur negerinya; dan dengan negeri yang teratur akan dapat
dicapai damai di dunia.”
Semuanya itu dimulai dari pembinaan diri sebagai pokok. Apabila setiap insan
mampu membina diri dengan baik maka Jalan Suci akan tumbuh dan berkembang
baik. Oleh karena itu, perilaku Junzi merupakan tujuan utama yang ingin dan harus
dicapai dalam pendidikan agama Khonghucu baik di rumah, di sekolah maupun
dalam kelembagaan agama Khonghucu.Maka sudah sewajarnya aspek perilaku
Junzi harus menjadi porsi terbesar dan utama dalam pendidikan agama Khonghucu
di sekolah. Ruang lingkup Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
meliputi usaha memuliakan hubungan manusia dengan Tuhan sebagai pencipta
dengan prinsip satya kepada Tuhan (Zhong Yu Tian); memuliakan hubungan
dengan manusia sebagai sesama, dengan prinsip tepaselira/tenggang rasa kepada
sesama (Shu Yu Ren), dan usaha memuliakan hubungan dengan alam sebagai
sarana, dengan prinsip selaras/harmonis dengan alam semesta (He Yu Di).
(2) Siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas,
Kongzi bersabda, “Tiap kali jalan bertiga, niscaya ada yang dapat kujadikan guru;
Kupilih yang baik, Ku ikuti dan yang tidak baik Ku perbaiki.” (Lunyu. VII: 22), “Di
dalam kesusilaan (Li) ku dengar bagaimana mengambil seseorang sebagai
suritauladan, tidak kudengar bagaimana berupaya agar diambil sebagai teladan.
(3) Mencari tahu, bukan diberi tahu; Kongzi bersabda, “Jika diberi tahu satu sudut
tetapi tidak mau mencari ketiga sudut lainnya, aku tidak mau memberi tahu lebih
lanjut.”, “Kalau di dalam membimbing belajar orang hanya mencatat pertanyaan,
itu belum memenuhi syarat sebagai guru. Tidak haruskah guru mendengar
pertanyaan? Ya, tetapi bila murid tidak mampu bertanya, guru wajib memberi
uraian penjelasan, setelah demikian, sekalipun dihentikan, itu masih boleh.”
“Kini, orang di dalam mengajar, (guru) bergumam membaca tablet (buku bilah dari
bambu) yang diletakkan di hadapannya, setelah selesai lalu banyak-banyak
memberi pertanyaan. Mereka hanya bicara tentang berapa banyak pelajaran yang
telah dimajukan dan tidak diperhatikan apa yang telah dapat dihayati; ia menyuruh
orang dengan tidak melalui cara yang tulus, dan mengajar orang dengan tidak
sepenuh kemampuannya. Cara memberi pelajaran yang demikian ini bertentangan
dengan kebenaran dan yang belajar patah semangat. Dengan cara itu, pelajar akan
putus asa dan membenci gurunya; mereka dipahitkan oleh kesukaran dan tidak
mengerti apa manfaatnya. Biarpun mereka nampak tamat tugas-tugasnya, tetapi
dengan cepat akan meninggalkannya. Kegagalan pendidikan, bukankah karena hal
itu?” (Li Ji. XVI: 10)
Kurikulum Operasional Sekolah Tahun 2022 SMK Dharma Bahari Surabaya
153
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
6.C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah, mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan, serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Dalam elemen Sejarah Suci,
peserta didik memperjelas Nabi Kongzi sebagai Tian Zhi Mu Duo, mengamalkan
prinsip-prinsip moral yang diajarkan Mengzi, memperjelas peta sejarah
perkembangan agama Khonghucu pada zaman Neo Confucianism, memperjelas
Kisah Raja Suci Yao dan Shun, menganalisis situs sejarah agama Khonghucu di
Indonesia dan Tiongkok, mengaitkan kontribusi sejarah ajaran Khonghucu pada
perdamaian dunia, menganalisis kisah Nabi Yiyin, menganalisis jabatan yang
pernah diemban oleh Nabi Kongzi pada zaman Chunqiu. Pada elemen Kitab Suci,
peserta didik memilih seluruh ayat yang terdapat dalam kitab Sishu yang berkaitan
dengan Lima Kebajikan, memilih seluruh ayat yang terdapat dalam kitab Wujing
yang berkaitan dengan Lima Hubungan Kemasyarakatan, mengamalkan kitab suci
yang pokok (Sishu) dan kitab suci yang mendasari (Wujing), menganalisis seluruh
ayat suci yang terdapat dalam kitab Sishu yang berkaitan dengan cita-cita Nabi
Kongzi dan Masyarakat Kebersamaan Agung (Da Tong). Dalam elemen Keimanan,
peserta didik meyakini persembahyangan kepada Tian, meyakini persembahyangan
kepada Nabi Kongzi, meyakini persembahyangan kepada leluhur, mengamalkan
sikap hidup Zhong Shu, menghayati sikap dan karakter Junzi sebagai pedoman
hidup di dunia, dan menghayati bahwa manusia sebagai co creator yang diciptakan
oleh Tian untuk membantu mengharmoniskan seluruh alam semesta. Pada elemen
Tata Ibadah, peserta didik menampilkan upacara-upacara persembahyangan kepada
leluhur, menampilkan upacara (sembahyang) kepada para Suci (Shen Ming),
memperjelas upacara persembahyangan kepada Tian, Nabi dan leluhur, dan
menganalisis makna agamis Xin Chun (tahun baru Kongzi-li) serta kaitannya
dengan tradisi dan budaya. Menetapkan makna dan kategori seluruh ritual
persembahyangan agama Khonghucu yang dilakukan dalam satu tahun
membedakan atribut yang digunakan oleh rohaniwan Khonghucu dalam melakukan
Pancasila adalah dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarahmufakat, dan keadilan adalah
nilai-nilai yang harus ditumbuhkembangkan dan diinternalisasikan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai itu kemudian
ditetapkan sebagai norma dasar atau grundnorm Indonesia dan diberi nama
Pancasila, sehingga menjadi landasan filosofis bagi pengembangan seluruh aturan
di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia, nilai-nilai
Pancasila semestinya mewujud dalam setiap sikap dan perbuatan segenap warga
negara Indonesia. Keterwujudan dalam sikap dan perbuatan tersebut akan dapat
mengantarkan seluruh bangsa pada kehidupan yang adil makmur sebagaimana
citacita kemerdekaan bangsa Indonesia. Gambaran ideal cita-cita bangsa tersebut
masih jauh dari terwujud walaupun negara Indonesia telah menempuh perjalanan
lebih dari tiga perempat abad. Masih banyak tantangan yang harus diatasi baik
dalam kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga negara perlu
diarahkan menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and good citizen),
sehingga dapat memahami negara dan bangsa Indonesia, memiliki kepribadian
Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air. Dengan
demikian, warga negara Indonesia dapat melaksanakan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara, juga turut aktif membentengi masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang akan
merusak ketahanan bangsa dan negara Indonesia.
Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang
ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik. Pendidikan Pancasila berisi
elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman filosofi bangsa perlu
dilakukan perbaikan secara konten maupun proses pembelajaran pada mata
pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung penumbuhkembangan
karakter, literasinumerasi, dan kecakapan abad 21 yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila akan
menghasilkan warganegara yang mampu berpikir global (think globally) dengan
cara-cara bertindak lokal (act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan
identitas bangsa.
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan strategis dalam upaya
menanamkan dan mewariskan karakter yang sesuai dengan Pancasila kepada setiap
warga negara, dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai bintang penuntun
untuk mencapai Indonesia emas.
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri
negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara; menganalisis fungsi dan
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional;
mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan
budaya lokal dan nasional; menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang
diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara
dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam
praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat
Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila; memberi contoh dan memiliki
kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat
dan warga negara; dan memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara
Indonesia.
Peserta didik mampu menganalisis potensi konflik dan memberi solusi di tengah
keragaman dalam masyarakat; berperan aktif mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika;
menganalisis dan memberi solusi terkait ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan (ATHG) yang dihadapi Indonesia; dan memahami sistem pertahanan dan
keamanan negara; kemudian peserta didik mampu menganalisis peran Indonesia
dalam hubungan antar bangsa dan negara.
LITERASI
.
Membaca Memirsa
GENRE
Menyimak Menulis
TEKS
Berbicara Mempresentasikan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan
bekerja karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir).
Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak
Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-
imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan
informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang
mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif
(berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini
berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan
kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi,
menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif,
dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir
diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan
berkarakter Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara
dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre
melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis,
visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi
genre, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the
context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction); serta kegiatan yang mendorong
peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses
pembelajaran.
Menyimak
Reseptif
Membaca dan memirsa
Bahasa
Berbicara dan mempresentasikan
Produktif
Menulis
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan
bekerja karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir).
Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak
Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-
imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan
informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang
mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif
(berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini
berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan
kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi,
menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif,
dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir
diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan
berkarakter Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara
dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre
melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis,
visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi
genre, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the
context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction); serta kegiatan yang mendorong
peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses
pembelajaran.
Menyimak
Reseptif
Membaca dan memirsa
Bahasa
Berbicara dan mempresentasikan
Produktif
Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi
diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di
berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa. Peserta didik memiliki rasa
tanggung jawab untuk menjunjung dan menjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan. Peserta didik memiliki kecintaan terhadap karya sastra Indonesia dan
mengembangkan kreativitas bersastra Indonesia.
Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis
yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari perkembangan
teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Matematika dipandang sebagai materi
pembelajaran yang harus dipahami sekaligus sebagai alat konseptual untuk
mengonstruksi dan merekonstruksi materi tersebut, mengasah, dan melatih
kecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan.
Belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar
pembelajar memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan
ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.
Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar,
dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir
berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah,
dan solusi matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental tersebut
dapat memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat
matematika dan belajar matematika serta nilai- nilai moral dalam belajar Mata
Pelajaran Matematika, meliputi kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan,
kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan,
ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan
demikian relevansinya dengan profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran Matematika
ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar kritis, dan
kreativitas peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata Pelajaran
Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan
Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang, dan Kalkulus (sebagai
pilihan untuk kelas XI dan XII).
Mata pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat :
1. memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman
matematis dan kecakapan prosedural);
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian matematis);
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi
yang diperoleh (pemecahan masalah matematis);
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke
dalam simbol atau model matematis (komunikasi dan representasi
matematis);
5. mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian,
lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis), dan
6. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka,
tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi
matematis).
Analisis Data dan Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas
Peluang tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan
data dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis
data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran data
serta peluang munculnya suatu data atau kejadian
tertentu dalam subelemen data dan representasinya,
serta ketidakpastian dan peluang.
Kalkulus (sebagai Bidang kajian Kalkulus membahas tentang laju
pilihan untuk kelas XI perubahan sesaat dari suatu fungsi kontinu, dan
dan XII) mencakup topik limit, diferensial, dan integral, serta
penggunaannya.
Pada akhir Fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan
berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan
geometri) dalam bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat menggunakan
sistem persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel,
persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan dan fungsi eksponensial dalam
menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan trigonometri dan
memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku.
Pada akhir Fase F, peserta didik dapat memodelkan pinjaman dan investasi dengan
bunga majemuk dan anuitas. Mereka dapat menyatakan data dalam bentuk matriks,
dan menentukan fungsi invers, komposisi fungsi dan transformasi fungsi untuk
memodelkan situasi dunia nyata. Mereka dapat menerapkan teorema tentang
lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran untuk
menyelesaikan masalah. Mereka juga dapat melakukan proses penyelidikan
statistika untuk data bivariat dan mengevaluasi berbagai laporan berbasis statistik.
Pada akhir Fase F+, peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait polinomial,
melakukan operasi aljabar pada matriks dan menerapkannya dalam transformasi
geometri. Mereka dapat menyatakan vektor pada bidang datar, melakukan operasi
aljabar pada vektor dan menggunakan-nya pada pembuktian geometris. Mereka
dapat mengenal berbagai fungsi dan menggunakannya untuk memodelkan
Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang dominan digunakan secara global
dalam aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum,
pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi. Mempelajari
bahasa Inggris memberikan peserta didik kesempatan untuk berkomunikasi
dengan warga dunia dari latar belakang budaya yang berbeda. Dengan
menguasai bahasa Inggris, maka peserta didik akan memiliki kesempatan yang
lebih besar untuk berinteraksi dengan menggunakan berbagai teks. Dari interaksi
tersebut, mereka memperoleh pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan,
dan perilaku manusia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia
yang beraneka ragam.
Pembelajaran bahasa Inggris umum pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah dalam kurikulum nasional memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk membuka wawasan yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan
sosial, kebudayaan, dan kesempatan kerja yang tersedia secara global.
Mempelajari bahasa Inggris memberikan peserta didik kemampuan untuk
mendapatkan akses ke dunia luar dan memahami cara berpikir yang berbeda.
Pemahaman mereka terhadap pengetahuan sosialbudaya dan interkultural ini
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dengan memahami budaya lain
dan interaksinya dengan budaya Indonesia, mereka mengembangkan
pemahaman yang mendalam tentang budaya Indonesia, memperkuat identitas
dirinya, dan dapat menghargai perbedaan.
Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan
menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa, yakni
menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan
secara terpadu, dalam berbagai jenis teks. Capaian Pembelajaran minimal
keenam keterampilan bahasa Inggris ini mengacu pada Common European
Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching, Assessment
(CEFR) dan setara level B1. Level B1 (CEFR) mencerminkan spesifikasi yang
dapat dilihat dari kemampuan peserta didik untuk:
Mata pelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta didik dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris dengan
berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, dan audiovisual).
2. Mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan menghargai
perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan budaya asing.
3. Mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang
mandiri dan bertanggung jawab
4. Mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif
1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam, misalnya
narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus
(pesan singkat, iklan), dan teks otentik. Beragam teks ini disajikan bukan
hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi juga teks lisan (monolog atau
dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang mengandung
aspek verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks yang dibuat untuk
tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam
kertas maupun layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik
agar terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi informasi digital.
2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan
kondisi di kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat
topik yang sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu mereka
memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian mampu menghasilkan teks
jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru dapat
memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru diketahui oleh
peserta didik. Guru dapat membantu mereka membangun pemahaman
terhadap jenis teks baru tersebut, sehingga peserta didik mampu
menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik lisan maupun tulisan.
Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang sering
dialami oleh peserta didik baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di
rumah agar peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan
mempraktikkan teks tersebut dalam kehidupan nyata
3. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949,
1990), yakni bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah
perilaku peserta didik (yang asalnya dari tidak mampu menjadi mampu),
dalam menggunakan bahasa Inggris pada enam keterampilan berbahasa
dalam berbagai jenis teks
Bahasa Inggris Tingkat Lanjut adalah program di luar pengajaran bahasa Inggris
wajib, yang diberikan untuk Kelas XI dan XII (SMA/MA/Program Paket C) dengan
memfasilitasi peserta didik yang benar-benar berminat untuk mempelajari bahasa
Inggris dengan lebih komprehensif dan terfokus. Program ini diharapkan dapat
membantu peserta didik agar berhasil mencapai kemampuan akademik yang
ditargetkan serta life skills yang diperlukan untuk dapat hidup dalam tatanan dunia
dan teknologi yang berubah dengan cepat. Selain life skills, di dalam pembelajaran
Bahasa Inggris Tingkat Lanjut juga menekankan pada keterampilan Abad 21
(berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi), pengembangan karakter,
dan literasi sesuai kebutuhan.
Pengajaran Bahasa Inggris Tingkat Lanjut ini memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris, pada keempat
keterampilan bahasa Inggris yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan
menulis, kepada tingkat yang lebih tinggi. Capaian Pembelajaran minimal keempat
keterampilan Bahasa Inggris pada program Bahasa Inggris Tingkat Lanjut ini
mengacu pada Common European Framework of Reference for Languages:
Learning, Teaching, Assessment (CEFRL) dan setara Level B2. English Level B2
adalah tingkat keempat bahasa Inggris, yakni tingkat Upper Intermediate dalam
Common European Framework of Reference (CEFR), suatu penentuan berbagai
tingkat kecakapan bahasa yang disusun oleh Dewan Eropa. Dalam percakapan
sehari-hari, tingkat ini biasa disebut sebagai confident atau percaya diri. Pada
tingkat ini, peserta didik dapat berfungsi secara mandiri di berbagai lingkungan
akademik dan profesional menggunakan bahasa Inggris, meskipun dengan berbagai
nuansa dan keakuratan yang terbatas.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris Tingkat Lanjut ini
adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran
difokuskan pada teks, dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio,
maupun multimodal.
Mata pelajaran bahasa Inggris Tingkat Lanjut bertujuan untuk memastikan peserta
didik sebagai berikut :
1. Menggunakan bahasa Inggris secara mandiri dan dengan rasa percaya diri
untuk mencapai tujuan komunikasi baik lisan maupun tulisan dalam tiga
jenis teks, yakni naratif, eksposisi, dan diskusi dalam empat keterampilan
berbahasa secara terpadu, dengan kompetensi bahasa Inggris setara Level B2
CEFR.
Pada Level B2 CEFR, peserta didik diharapkan mampu :
a. memahami gagasan utama dari teks yang kompleks baik tentang topik
konkrit terkait kejadian-kejadian di lingkungan sekitar, maupun abstrak
terkait isu mutakhir atau topik terkait mata pelajaran lain dalam teks
naratif, eksposisi, dan diskusi;
b. berinteraksi dengan lancar, spontan, dan mampu berinteraksi secara
teratur dengan penutur jati bahasa Inggris, serta cukup mungkin tanpa
ada hambatan bagi kedua belah pihak yang berkomunikasi atau
berinteraksi;
c. memproduksi teks dengan struktur organisasi yang jelas dan detail,
tentang berbagai topik dan menjelaskan pendapat atau pandangan
terkait isu dalam topik tertentu dengan memberikan manfaat dan
kelemahan (pro dan kontra) dari berbagai pilihan atau pendapat.
Semua karakteristik kemampuan bahasa Inggris Level B2 di atas sesuai
dengan tujuan dari teks naratif, eksposisi, dan diskusi.
2. Memiliki keterampilan Abad 21, termasuk berpikir kritis, kreatif,
berkomunikasi lisan dan tulisan, dan mampu bekerja sama, serta mampu
berliterasi digital.
3. Menjadi warga masyarakat global yang tetap memegang teguh nilai-nilai
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dengan mengedepankan Profil
Pelajar Pancasila seperti beriman dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar
kritis, kreatif, gotong royong, dan berbhinekaan global.
2. Ketiga teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan, tetapi juga
teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal
(teks yang mengandung aspek verbal, visual dan audio), baik otentik maupun
teks yang dibuat untuk tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda,
yang diproduksi dalam kertas maupun layar. Hal ini diupayakan untuk
memfasilitasi peserta didik supaya terampil menggunakan teknologi (literasi
teknologi), sehingga kemampuan peserta didik meningkat dalam mengelola
informasi digital.
3. Pengajaran sastra dan lintas budaya menjadi bagian dari pengajaran Bahasa
Inggris Tingkat Lanjut, karena teks merupakan konstruksi sosial, pembahasan
teks tidak akan terlepas dari pembahasan budaya yang direfleksikan dalam
setiap teks yang dibahas. Dengan demikian, pengajaran sastra dan budaya
sudah inklusif dalam pengajaran pada 3 jenis teks di atas.
4. Konsep belajar yang digunakan adalah the zone of proximal development,
yakni bahwa proses belajar harus menciptakan jarak antara tingkat
perkembangan aktual yang ditentukan oleh penyelesaian masalah secara
mandiri dengan tingkat perkembangan yang dicapai di bawah bimbingan
orang dewasa (guru) atau kerja sama dengan teman sebaya yang lebih mampu
(Vygotsky, 1978: 86). Dalam kaitannya dengan konsep merdeka
belajar, pengajaran Bahasa Inggris Tingkat Lanjut diharapkan dapat
mewujudkan para peserta didik yang merdeka, yakni menjadi pengguna
bahasa Inggris yang mandiri dan percaya diri
5. Proses belajar berlangsung berdasarkan konsep bahwa belajar merupakan
proses sosial, dan peserta didik belajar bahasa, belajar melalui bahasa, dan
belajar tentang bahasa (Halliday, dalam Feez and Joyce, 1998).
6. Proses belajar terjadi dalam kerangka apprenticeship (magang), di mana guru
berperan sebagai ahli yang bisa memberikan bimbingan sampai peserta didik
memiliki kemampuan yang diharapkan. Proses belajar selanjutnya berfokus
pada peserta didik, yakni bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya
mengubah perilaku peserta didik (yang asalnya dari tidak mampu menjadi
mampu), dalam menggunakan bahasa Inggris pada empat keterampilan
berbahasa dalam jenis teks naratif, eksposisi, dan diskusi
7. Prinsip belajar adalah scaffolding, yakni bantuan tutorial yang diberikan oleh
guru atau orang dewasa lain yang mengetahui cara mengontrol hal-hal yang
berada di luar kapasitas peserta didik (Wood, Bruner and Ross, 1976; Wells,
1999). Guru berperan mengajarkan kepada peserta didik cara melakukan
sesuatu, dalam hal ini cara menggunakan bahasa Inggris dan memberikan
kesempatan untuk mempraktikkannya (Mendelsohn, 2008: 56).
10. B.4 Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mengkaji
sifat-sifat materi dalam ruang dan waktu beserta konsepkonsep gaya
dan energi terkait. Fisika mengkaji fenomena alam mulai dari skala
atomik hingga jagat raya dengan menggunakan nalar ilmiah secara
objektif dan kuantitatif yang terwujud dalam proses pengamatan,
pengukuran, perancangan model hubungan antar variabel yang terlibat
yang mencerminkan keteraturan alam, serta penarikan kesimpulan yang
terwujud dalam suatu teori yang valid dan dapat diaplikasikan. Fisika
mendasari perkembangan khasanah bidang ilmu pengetahuan alam
lainnya serta perkembangan teknologi modern yang memudahkan
kehidupan manusia diawali dari perkembangan mekanik dan
permesinan, otomotif, komputer dan otomasi, serta teknologi informasi
dan komunikasi.
Kimia adalah kajian teoritis dan praktis mengenai interaksi, struktur dan
sifat berbagai macam bahan. Penyelidikan dan pengertian pada tingkat
atom yang mikroskopis memberikan pemahaman terhadap berbagai
fenomena dunia nyata yang makroskopis. Pemahaman tentang struktur
dan proses kimia digunakan untuk beradaptasi dan berinovasi guna
memenuhi kebutuhan ekonomi, lingkungan dan sosial di dunia yang
terus berkembang. Hal ini termasuk mengatasi tantangan perubahan
iklim global dan keterbatasan energi dengan merancang proses untuk
memaksimalkan penggunaan sumber daya bumi yang terbatas secara
efisien.
Kimia merupakan pembelajaran yang bersifat praktis. Peserta didik
dilatih untuk melakukan penelitian kualitatif dan kuantitatif sederhana
baik secara individu maupun kolaboratif mengenai berbagai fenomena
kehidupan dunia nyata. Peserta didik belajar menemukan permasalahan,
membuat hipotesis, merancang percobaan sederhana, melakukan
percobaan, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan baik secara tertulis maupun lisan.
Secara tidak langsung, peserta didik dapat mengembangkan Profil
Pelajar Pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif melalui belajar Kimia.
Pada tingkat SMA/MA/Program Paket C, Kimia diajarkan sebagai mata
pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama, Kimia
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan terbuka yang diperlukan
untuk memahami dan memecahkan masalah pada dunia nyata. Kedua,
pemahaman Kimia membekali peserta didik dengan pengetahuan sesuai
dengan minat dan karir masa depan dalam berbagai area seperti
kedokteran, lingkungan hidup, teknologi terapan, farmasi, dan olahraga
serta sains kimia.
Materi Kimia untuk fase D dan E adalah dasar yang harus dikuasai oleh
peserta didik agar siap belajar pada fase F. yaitu di kelas 11 dan 12.
Pada kelas 11 peminatan dimulai, sehingga pada fase ini materi Kimia
dipelajari lebih mendalam melalui materi perhitungan kimia; sifat,
struktur dan interaksi partikel; energi, laju dan kesetimbangan reaksi
kimia; dan asam-basa. Selain itu, fase ini juga mencakup transformasi
energi kimia dan kimia organik. Ada 2 elemen dalam mata pelajaran
Kimia yang mencakup (1) pemahaman Kimia, (2) keterampilan proses.
Pemahaman Kimia mencakup semua materi yang dipelajari.
Keterampilan proses mencakup keseluruhan proses ilmiah dari
mengamati sampai dengan mengkomunikaskan hasil penelitian.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara utuh termasuk di dalamnya
pertimbangan keamanan, lingkungan, dan
etika yang ditunjang dengan argumen,
bahasa serta konvensi sains yang sesuai
konteks penyelidikan. Menunjukkan pola
berpikir sistematis sesuai format yang
ditentukan.
BERFIKIR KOMPUTASIONAL
DIINTEGRASIKAN PADA
SK JKI AD AP DSI
Keterangan :
SK : Sistem Komputer
JKI : Jaringan Komputer dan Internet
AD : Analisis Data
AP : Algoritma dan Pemrograman
DSI : Dampak Soasial
Beban belajar setiap elemen pada mata pelajaran Informatika tidak sama. BK, AD,
AP, dan PLB memiliki beban belajar paling besar yang memungkinkan peserta
didik berpikir kritis dan kreatif. SK dan JKI diberikan terbatas pada pengetahuan
dasar dan penggunaannya. TIK dan DSI dapat diberikan sambil melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan elemen lainnya, dimana perkakas TIK saat ini
semakin intuitif yang mudah dipelajari dan dimanfaatkan, sedangkan DSI
merupakan aspek dari setiap area pengetahuan Informatika untuk menumbuhkan
kepedulian pada masyarakat dan pembentukan karakter baik sebagai warga dunia
maupun warga digital.
Kesadaran dan kesepakatan bersama ini diikat oleh fakta bahwa kita berangkat
dari sejarah yang sama.
Berbagai peristiwa penting yang terjadi di Indonesia mulai dari asal usul nenek
moyang dan jalur rempah, masa Kerajaan Hindu- Buddha, masa Kerajaan Islam,
masa penjajahan Bangsa Eropa, masa Pergerakan Kebangsaan Indonesia, masa
Pendudukan Jepang, masa Proklamasi Kemerdekaan, masa usaha
mempertahankan kemerdekaan, masa pemerintahan Demokrasi Liberal dan
Demokrasi Terpimpin, masa Pemerintahan Orde Baru, sampai masa
Pemerintahan Reformasi adalah sebuah perjalanan panjang melintasi ruang dan
waktu, dimana banyak terkandung pelajaran di dalamnya.
Perjalanan sejarah Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang
terjadi di dunia. Revolusi Besar Dunia, Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang
Dingin, dan Peristiwa Kontemporer Dunia sampai Abad-21 adalah diantara
peristiwa dunia yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung dengan
Indonesia. Transformasi pengetahuan atas masa lalu untuk dikontekstualisasikan
dalam kehidupan kekinian, dan sebagai bahan proyeksi untuk masa depan,
sebagai upaya memperkuat jati diri manusia dalam dimensi lokal, nasional, dan
global hanya mungkin dilakukan melalui mata pelajaran Sejarah.
Dari sisi pengetahuan konten teknologi pembelajaran (pedagogical content
technology knowledge) guru sejarah dalam mengajarkan sejarah harus utuh dan
komprehensif. Laksana orang menenun, sejarah harus disampaikan memanjang
jalur atas-bawah dan melebar jalur kiri-kanan, artinya berbagai pendekatan
diakronis (kronologis) maupun sinkronis dapat digunakan untuk menjelaskan
sebuah peristiwa sejarah secara utuh. Begitu juga dengan muatanmuatan lain
dalam sejarah perlu diajarkan secara multidimensional, misalnya jika selama ini
mempelajari sejarah lebih ditekankan kepada muatan politik atau militer, maka
sekarang ini kita dapat juga mengangkat muatan lokal, muatan sosial, muatan
Hak Asasi Manusia (HAM), muatan feminis, muatan maritim, muatan agraris,
muatan teknologi, muatan lingkungan, muatan mitigasi, muatan
kesehatan, muatan fashion, muatan kuliner, dan lain sebagainya secara
terintegrasi dalam satu narasi sejarah. Penjelasan sejarah yang utuh dan
Karakteristik mata pelajaran sejarah terikat oleh dimensi manusia, ruang, dan
waktu. Dimensi manusia dilihat sebagai agen yang menciptakan sejarah, secara
individu ataupun kolektif, dengan melihat dimensi pemikiran, mental kebatinan,
rekam jejak atau karya yang menjadi latar belakang manusia tersebut. Lalu
dimensi ruang dilihat dari tempat terjadinya sebuah peristiwa, dalam lingkup
lokal, nasional, dan global, dengan menarik hubungan antara satu peristiwa di
Keterampilan Konsep Peserta didik tidak hanya sekedar tahu dan hafal
Kelas X tentang definisi konsep, tetapi juga harus tahu
bagaimana menggunakan konsep sebagai bahan
analisis untuk mengkaji sebuah peristiwa. Pemahaman
konsep dibutuhkan untuk memperoleh penjelasan
secara lebih luas dan bermakna tentang sebuah
peristiwa.
Keterampilan Proses 1. Mengamati : Peserta didik melakukan kegiatan
Sejarah Kelas X yang dilaksanakan secara sengaja dan terencana
dengan maksud untuk mendapat informasi dari
hasil pengamatan. Pengamatan dapat dilakukan
langsung atau menggunakan instrumen lain.
2. Menanya : Peserta didik menyusun pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dan
masalah apa yang ditemukan. Pada tahap ini ia
juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki
dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari
sehingga dapat menjelaskan permasalahan yang
sedang diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana), dan memperkirakan apa yang akan
terjadi berdasarkan jawaban atas pertanyaan
3. Mengumpulkan Informasi : Peserta didik
menyusun langkah-langkah untuk
mengumpulkan informasi melalui studi pustaka,
studi dokumen, wawancara, observasi,
kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi
lainnya.
baik dan berharga bagi perbaikan dan kemajuan diri sendiri secara utuh
dan bagi kemajuan bersama.
Teknik mesin atau teknik mekanik adalah salah satu disiplin ilmu
teknik yang luas dan merupakan aplikasi dari prinsip fisika untuk
merancang, mengembangkan, membuat (manufaktur), menguji dan
memelihara sebuah sistem mekanik. Pengetahuan dan keahlian teknik
mesin dapat dimanfaatkan untuk mendesain dan membuat (manufaktur)
kendaraan, pesawat, kapal laut, pabrik industri, peralatan, mesin
industri, alat kesehatan dan peralatan lainnya. Teknik mesin mulai
berkembang sebagai suatu ilmu setelah adanya revolusi industri
pertama di Eropa pada abad ke-18 dan terus berkembang hingga kini
memasuki era revolusi industri keempat (Industri 4.0). Saat ini
keilmuan teknik mesin berkembang semakin canggih ke bidang
material komposit, mekatronika, robotika dan nanoteknologi. Ilmu ini
juga memiliki andil dalam memberikan solusi pada keilmuan lain
seperti teknik penerbangan, teknik perkapalan, teknik perkeretaapian,
teknik otomotif, teknik sipil, teknik listrik, teknik perminyakan, dan
teknik kimia, bahkan hingga ke bidang kedokteran, kesehatan dan obat-
obatan.
Elemen Diskripsi
Teknik Pemesinan Meliputi: parameter-parameter pemotongan
Frais pekerjaan frais, persiapan pekerjaan frais,
perhitungan waktu teknik pemesinan frais,
pengaturan benda kerja sesuai tingkat kepresisian
yang dibutuhkan, pengefraisan untuk pekerjaan
tertentu, pengefraisan dengan alat bantu,
pengefraisan benda sederhana, pengefraisan benda
rakitan yang kompleks.
Teknik Pemesinan Meliputi: persiapan pekerjaan gerinda, perhitungan
Gerinda waktu pemesinan gerinda datar, penggerindaan
profil, penggerindaan dan pembentukan serta
pengasahan pahat dan alat potong, pengerjaan
gerinda benda sederhana, pengerjaan gerinda
benda kompleks, evaluasi hasil pengerindaan.
Teknik Pemesinan Meliputi: persiapan pengoperasian, pengoperasian,
Nonkonvensional sistem koordinat, pemrograman, pengeditan
program simulator dan/atau mesin CNC, import
pemrograman dari software CAM.
Elemen Diskripsi
Teknik Pemesinan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Bubut parameter-parameter pemotongan pekerjaan bubut;
menganalisis kecepatan putar, kecepatan potong,
pemakanan dan waktu pemesinan bubut; dan
memahami persiapan pekerjaan bubut, pembubutan
untuk jenis pekerjaan tertentu, pembubutan eksentrik,
pembubutan profil, pembubutan benda memanjang
dengan alat bantu, pembubutan benda rakitan yang
kompleks
Teknik Pemesinan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Frais parameter-parameter pemotongan pekerjaan frais,
persiapan pekerjaan frais; menganalisis perhitungan
waktu teknik pemesinan frais; dan memahami
pengaturan benda kerja sesuai tingkat kepresisian
yang dibutuhkan, pengefraisan untuk pekerjaan
tertentu, pengefraisan dengan alat bantu, pengefraisan
benda sederhana, pengefraisan benda rakitan yang
kompleks.
Teknik Pemesinan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Gerinda persiapan pekerjaan gerinda; menganalisis
perhitungan waktu pemesinan gerinda datar;
memahami penggerindaan profil, penggerindaan dan
pembentukan serta pengasahan pahat dan alat potong,
pengerjaan gerinda benda sederhana, pengerjaan
gerinda benda kompleks; mengevaluasi hasil
penggerindaan.
Teknik Pemesinan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Nonkonvensional persiapan pengoperasian, pengoperasian, sistem
koordinat, pemrograman, pengeditan program
simulator dan/atau mesin CNC, import pemrograman
dari software CAM; mengevaluasi hasil pemrograman
pada simulator dan/atau mesin CNC.
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan soft skills
meliputi: karakter, teamwork, budaya kerja industri, komunikasi di
tempat kerja dan hard skills seperti: Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan
Lingkungan Hidup (K3LH), pengetahuan, keterampilan yang
disesuaikan dengan Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
Tujuan Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan antara lain
adalah sebagai berikut :
1. memahami Konversi Energi Kendaraan Ringan;
2. memahami proses pelayanan dan manajemen bengkel sesuai
prosedur yang berlaku pada Teknik Kendaraan Ringan;
3. memahami prosedur penggunaan Kendaraan Ringan;
4. memahami perawatan berkala Kendaraan Ringan sesuai dengan
Manuals Books;
5. memahami perawatan dan perbaikan sistem Engine Kendaraan
Ringan sesuai dengan Manuals Books;
6. memahami perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga
(power train)Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books;
7. memahami perawatan dan perbaikan sistemsasis (chasis) Kendaraan
Ringan sesuai dengan Manuals Books;
8. memahami perawatan dan perbaikan sistem elektrikal (electrical)
Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books; dan;
9. memahami perawatan sistem pengaman (safety system) dan sistem
kontrol elektronik (electronic control system) Kendaraan Ringan
sesuai dengan Manuals Books.
Elemen Diskripsi
Konversi Energi Meliputi: proses konversi energi kendaraan,
Kendaraan Ringan identifikasi energi kendaraan ringan
Proses Pelayanan Meliputi: alur proses penerimaan service,
dan Manajemen pelaksanaan service, pengelolaan alat dan bahan
Bengkel (sparepart), proses quality check dan Cleaning
Kendaraan Ringan service.
Prosedur Meliputi: prosedur dan penggunaan kendaraan
Penggunaan
Kendaraan Ringan
Perawatan Berkala Meliputi: perawatan berkala kendaraan 1000
Kendaraan ingan. KM,10.000 KM, 20.000 KM dan kelipatannya
Sistem Engine Meliputi: komponen utama engine, sistem
Kendaraan Ringan pelumasan, sistem pendinginan, sistem bahan
bakar, Engine Management System (EMS), sistem
pemasukan udara, sistem pembuangan, dan sistem
kontrol emisi.
Sistem Pemindah Meliputi: sistem clutch, sistem transmisi, poros
Tenaga Kendaraan propeller, differential, poros penggerak roda
Ringan
Sistem Sasis Meliputi: sistem rem, sistem kemudi, sistem
Kendaraan Ringan suspensi, roda dan ban
Elemen Diskripsi
Sistem Elektrikal Meliputi: baterai, jaringan kelistrikan, sistem
Kendaraan Ringan penerangan dan lampu tanda, sistem wiper dan
washer, sistem power window dan central lock,
electric mirror, sistem starter, sistem pengisian,
sistem pengapian, sistem Air Conditioning (AC),
dan sistem audio-video.
Sistem Pengaman Meliputi: sistem keamanan kendaraan (Alarm,
dan Sistem Keyless, Immobilizer, Intelligent Automotive Safety
Kontrol Elektronik System), dan sistem kontrol elektronik
Kendaraan Ringan
Elemen Diskripsi
Teknologi Meliputi instalasi jaringan kabel dan nirkabel,
Jaringan Kabel pengujian, perawatan dan perbaikan jaringan kabel
dan Nirkabel dan nirkabel, standar jaringan nirkabel, jenis-jenis
teknologi jaringan nirkabel indoor dan outdoor,
teknologi layanan Voice over IP (VoIP), jaringan fiber
optic, jenis-jenis kabel fiber optic, fungsi alat kerja
fiber optic, sambungan fiber optic, dan perbaikan
jaringan fiber optic.
Keamanan Meliputi kebijakan penggunaan jaringan, ancaman
Jaringan dan serangan terhadap keamanan jaringan, penentuan
sistem keamanan jaringan yang dibutuhkan, firewall
pada host dan server, kebutuhan persyaratan alat-alat
untuk membangun server firewall, konsep dan
implementasi firewall di host dan server, fungsi dan
cara kerja server autentifikasi, kebutuhan persyaratan
alat-alat untuk membangun server autentifikasi, cara
kerja sistem pendeteksi dan penahan ancaman/
serangan yang masuk ke jaringan, analisis fungsi dan
tata cara pengamanan server-server layanan pada
jaringan, dan tata cara pengamanan komunikasi data
menggunakan teknik kriptografi
Pemasangan dan Meliputi pemasangan perangkat jaringan ke dalam
Konfigurasi sistem jaringan, penggantian perangkat jaringan
Perangkat sesuai dengan kebutuhan, konsep VLAN, konfigurasi
Jaringan dan pengujian VLAN, proses routing, jenis-jenis
routing, konfigurasi, analisis permasalahan dan
perbaikan konfigurasi routing statis dan routing
dinamis, konfigurasi NAT, analisis permasalahan
internet gateway dan perbaikan konfigurasi NAT,
konfigurasi, analisis permasalahan dan perbaikan
konfigurasi proxy server, manajemen bandwidth dan
load balancing
Elemen Diskripsi
Administrasi Meliputi instalasi sistem operasi jaringan, konsep,
sistem Jaringan instalasi services, konfigurasi, dan pengujian
konfigurasi remote server, DHCP server, DNS server,
FTP server, file server, web server, mail server,
database server, Control Panel Hosting, Share
Hosting Server, Dedicated Hosting Server, Virtual
Private Server, VPN server, sistem kontrol, dan
monitoring
Pada akhir fase F (kelas XI dan XII SMK), peserta didik akan mampu
merencanakan topologi dan arsitektur jaringan, melakukan
pengalamatan jaringan, menginstalasi dan melakukan perbaikan
jaringan kabel dan nirkabel, menerapkan keamanan jaringan,
mengkonfigurasi dan memasang perangkat jaringan ke dalam sistem
jaringan, dan mengkonfigurasi server untuk memenuhi layanan
jaringan.
Elemen Capaian Pembelajaran
Perencanaan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Pengalamatan merencanakan topologi dan arsitektur jaringan
Jaringan sesuai kebutuhan, mengumpulkan kebutuhan teknis
pengguna yang menggunakan jaringan,
mengumpulkan data peralatan jaringan dengan
teknologi yang sesuai, melakukan pengalamatan
jaringan, memahami CIDR dan VLSM, dan
menghitung subnetting
Teknologi Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Jaringan Kabel menginstalasi jaringan kabel dan nirkabel,
dan Nirkabel melakukan perawatan dan perbaikan jaringan kabel
dan nirkabel, memahami standar jaringan nirkabel,
1. Ketuhanan
Berketuhanan peserta didik dapat dibentuk dan dikembangkan antara lain
melalui: (1) mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan
berwirausaha, dengan memanfaatkan anugerah Nya berupa potensi diri,
potensi yang ada di lingkungan internal dan eksternal SMK; (2) memenuhi
standar spesifikasi produk sesuai dengan yang ditetapkan/disepakati
konsumen; (3) menepati waktu penyerahan produk kepada konsumen
sesuai yang disepakati bersama konsumen; (4) melaksanakan kegiatan
produksi/layanan jasa dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, agar
kemakmuran ini tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
2. Mandiri
Kemandirian peserta didik dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui
kegiatan: (1) mempelajari Prosedur Operasional Standar (POS) proses
produksi; (2) penyusunan Instruksi Kerja (IK) pekerjaan terkait dengan
proses produksi; (3) membuat desain produk; (4) penyusunan proposal dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) proses produksi; (5) melaksanakan
kegiatan produksi sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
konsumen; (6) melakukan penilaian kesesuaian dengan spesifikasi produk;
(7) mengevaluasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rancangan, dan
(8) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi
3. Bernalar kritis
Bernalar kritis dibentuk dan dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1)
mempelajari POS kegiatan produksi; (2) penyusunan IK pekerjaan terkait
dengan proses produksi; (3) penyusunan desain produk, dan (4)
penyusunan proposal dan RAB produksi.
4. Kreatif
Kreativitas dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1) membuat desain
produk; (2) penyusunan proposal dan RAB produksi; (3) pelaksanaan
kegiatan produksi, terutama dalam memecahkan masalah yang terjadi
dalam kegiatan produksi, dan (4) melakukan peningkatan berkelanjutan
dalam kegiatan produksi.
5. Gotong royong
Perilaku bergotong royong dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1)
membuat desain produk; (2) melaksanakan kegiatan menghasilkan
produk/layanan jasa; (3) penyusunan proposal dan RAB produksi; (4)
pelaksanaan kegiatan produksi, dan (5) melakukan peningkatan
berkelanjutan dalam kegiatan produksi
6. Berbhinekaan Global
Perilaku berkebhinekaan global dibentuk melalui kegiatan antara lain: (1)
kegiatan menyusun desain dan rancangan produk (barang/jasa),
memanfaatkan potensi lokal, menggunakan standar proses dan produk
internasional, dan (2) melaksanakan tindak lanjut untuk meningkatkan
mutu berkelanjutan.
Strategi pembelajaran mata pelajaran PKK antara lain melalui strategi metode
apprenticeship secara bertahap sebagai berikut.
1. Tahap 1: peserta didik mengerjakan bagian-bagian sederhana dari sebuah
projek dan/atau berbisnis didampingi oleh pendidik dan/atau instruktur dari
dunia kerja secara penuh
2. Tahap 2: peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang lebih
kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis, menggunakan berbagai
peralatan dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas
dengan intensitas pendampingan dari pendidik dan/atau instruktur dunia
kerja yang mulai berkurang.
3. Tahap 3: peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang lebih
kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis yang memerlukan
kreativitas, mengkolaborasikan berbagai kompetensi yang dipelajari pada
Elemen Diskripsi
Kegiatan Produksi Meliputi produksi dalam bentuk barang dan/atau layanan
jasa meliputi perencanaan produk, pembuatan produk,
pengemasan produk, serta distribusi dan layanan purna
jual.
Kewirausahaan Meliputi prediksi peluang usaha, rencana usaha (business
plan), pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI), dan laporan keuangan
Pancasila. Secara spesifik mata pelajaran muatan lokal bahasa daerah memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1. Mata pelajaran bahasa daerah mencakup kemampuan menyimak,
membaca dan memirsa sebagai kemampuan reseptif, dan kemampuan
berbicara, mempresentasikan dan menulis sebagai kemampuan produktif
2. Mata pelajaran bahasa daerah menggunakan pendekatan dengan metode
utama berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks
multimoda (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran
menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan (explaining, building the
context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction); serta kegiatan yang mendorong
pelajar untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses
pembelajaran.
3. Mata pelajaran bahasa daerah dibelajarkan untuk membangun karakter,
budi pekerti, dan identitas diri dengan mendayagunakan bahasa, sastra,
dan budaya daerah.
4. Mata pelajaran bahasa daerah dibelajarkan dengan memanfaatkan
teknologi, informasi, dan komunikasi serta mengadaptasi situasi
pembelajaran yang selaras dengan tuntutan zaman
Menulis
Elemen Deskripsi
Berbicara dan Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk
Mempresentasikan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan
dalam bentuk lisan dengan santun.
Mempresentasikan merupakan kemampuan
memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih,
akurat, bertanggung jawab, mengajukan dan/atau
menanggapi pertanyaan/pernyataan, dan/atau
menyampaikan perasaan secara lisan sesuai konteks
dengan cara yang komunikatif dan santun melalui
beragam media (visual, digital, audio, dan
audiovisual). Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam berbicara dan
mempresentasikan. di antaranya kepekaan terhadap
bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur
bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi
Menulis Menulis adalah kemampuan menyampaikan
gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk
tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menulis di antaranya penggunaan ejaan,
kosakata, kalimat, paragraf, struktur bahasa, makna,
dan metakognisi dalam beragam jenis teks.
Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan pada SMK/MAK mengacu kepada mata
pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai dengan pilihannya dan
diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Pencantuman nama Mata Pelajaran Pilihan sesuai dengan nama mata pelajaran yang
dipilih oleh masing-masing peserta didik.
Pembagian materi ajar pada suatu Capaian Pembelajaran (CP) hanya diselenggrakan
untuk Mata Pelajaran Dasar-dasar Teknik pada fase E untuk semua jenis peminatan
yang dikembangkan oleh Satuan Pendidikan. Pemilihan materi ajar didasarkan pada
kebutuhan utama dalam pembentukan karakter peserta didik sebagai calon pekerja
maupun interprenuer sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat menginspirasi peserta didik
untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan
menjalankan projek akan menjadi prestasi. Dalam skema kurikulum, pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila terdapat di dalam rumusan Kepmendikbudristek
No.262/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran yang menyebutkan bahwa Struktur Kurikulum di jenjang PAUD serta
Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan
projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sementara pada Pendidikan Kesetaraan terdiri
atas mata pelajaran kelompok umum serta pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil
pelajar Pancasila.
Penguatan projek profil pelajar Pancasila diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal
dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan.
2. Kearifan Lokal
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui
eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tersebut, serta perkembangannya. Peserta didik mempelajari bagaimana
dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti yang ada,
konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta
merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam
kehidupan mereka.
5. Suara Demokrasi
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan
keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi
Pancasila. Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna
demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya
dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau
dalam dunia kerja
7. Kebekerjaan
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami
dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik
membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan
keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam
projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.
Kurikulum Operasional Sekolah Tahun 2022 SMK Dharma Bahari Surabaya
361
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
Dalam perencanaan kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SMK Dharma Bahari
Surabaya menetapkan komponen-komponen serta indikator pendukung projek yang
digambarkan dalam matrik perencanaan sebagai berikut :
Fase/ Tingkat : Fase E/ Tingkat X
Tema, Topik dan Waktu :
Tabel 4.12. Sistematika Perencanaan Tugas dan Tanggungjawab Elemen Satuan Pendidikan
Pada Penyelenggaraan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Menetapkan Tema
Menetapkan Topik P5
Penyusunan Alur P5
Menyusun Modul
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pertanyaan pemantik dalam kegiatan projek profil adalah pertanyaan yang dapat
memancing ketertarikan dan rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan ini mendorong
peserta didik untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut atau melakukan proses inkuiri
untuk menjawabnya. Oleh karenanya pertanyaan ini harus berjenis pertanyaan
terbuka (open-ended question) yang jawabannya tidak tersedia di dalam buku atau
internet
Permasalahan autentik adalah permasalahan nyata yang dialami oleh peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik dapat menyajikan permasalahan tersebut ke
dalam kelas melalui paparan informasi dari berbagai media, mengundang
narasumber, atau mengajak peserta didik langsung mengamatinya di lapangan.
Realisasi kegiatan yang dilakukan di SMK Dharma Bahari Surabaya adalah :
b.1. Pembelajaran budaya kerja oleh Industri mitra
b.2. Kunjungan industri yang relevan dengan program keahlian yang dikembangkan
Satuan pendidikan perlu melihat bahwa setiap upaya yang dilakukan dalam
pelaksanaan projek profil adalah proses belajar yang memerlukan waktu panjang
untuk mencapai keberhasilan. Peserta didik, pendidik, beserta satuan pendidikan
dapat berkembang secara bertahap sesuai dengan tahapan belajarnya. Untuk
mengoptimalkan hal tersebut, setiap pihak dapat saling mengomunikasikan
pendapatnya dan memberikan umpan balik yang berkesinambungan dalam sebuah
dialog yang reflektif. Dalam konteks tersebut, pemberian ruang dan kesempatan
harus dilengkapi dengan dukungan agar setiap individu dapat memberikan suara dan
menentukan pilihan bagi setiap tantangan yang dihadapinya
Dalam penyelenggaraan projek penguatan profil pelajar Pancasila, SMK Dharma
Bahari Surabaya meliputi komponen pendidik dan fasilitator menyusun modul
pembelajaran sebagai acuan pembelajaran Profil Pelajar Pancasila seorang
pendidik atau Guru dalam menumbuhkembangkan minat belajar dan tingkat
pemahaman peserta didik dalam mempersiapkan diri menjadi bagian dalam
masyarakat yang luas
Budaya yang positif di SMK Dharma Bahari Surabaya tercermin dalam sikap
pembelajar pada aktivitas sehari-hari. Pembiasaan yang positif oleh seorang Pendidik
dapat mendorong upaya penumbuhan budaya baik sebagai contoh dan/atau figur bagi
peserta didik. Sebagai bentuk dari sebuah nilai, kemampuan yang diharapkan muncul
dalam diri setiap pembelajar tidak dihadirkan sebagai sebuah instruksi, namun
sebagai sebuah pembiasaan yang rutin dilakukan dalam keseharian. Membudayakan
nilai bukanlah sebuah upaya yang bisa dilakukan secara instan, sehingga diperlukan
konsistensi dan komitmen untuk dapat membangunnya secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk penumbuhan budaya nilai kerja positif oleh seorang pendidik di
SMK Dharma Bahari Surabaya adalah dengan pembiasaan peserta didik untuk
terlibat secara langsung dalam sebuah diskusi, memberikan kesempatan peserta
didik dalam memberikan pendapat serta tanggapan terhadap pernyataan pendidik
maupun peserta didik lain.
Kegiatan projek profil yang sudah berjalan melalui berbagai rangkaian aktivitas perlu
diakhiri dengan sesuatu yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini setidaknya
terdapat dua kegiatan yang dapat diupayakan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran
untuk mendorong peserta didik menggenapkan beragam hal yang telah dipelajarinya, yakni
merancang perayaan belajar dan melakukan refleksi tindak lanjut.
Strategi dalam menutup kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila, meliputi :
Kegiatan projek profil memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang dimaksud bukan hanya benda-benda mati di
sekitar satuan pendidikan, tetapi juga manusia-manusianya. Melibatkan masyarakat di luar
satuan pendidikan akan sangat memberi makna yang berarti bagi peserta didik-peserta
didik. Peserta didik akan cenderung menghasilkan hasil belajar yang lebih berkualitas saat
mengetahui bahwa ada orang lain, selain pendidiknya, yang akan melihat atau merasakan
hasil belajar mereka
Dalam penyelenggaraan profil pelajar Pancasila, SMK Dharma Bahari Surabaya telah
menyusun rencana keterlibatan pihak – pihak tertentu (masyarakat) sebagai nara sumber
dalam penggalian informasi penting bagi peserta didik terhadap penumbuhan karakter
maupun perencanaan karir.
Beberapa unsur masyarakat yang terlibat selama penyelenggaraan projek penguatan
profil pelajar Pancasila di SMK Dharma Bahari Surabaya adalah Orang tua siswa,
Industri mitra, serta Instansi tertentu dan relevan tema projek profil pelajar Pancasila.
Formulir 4.1. Formulir Rapor Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Surabaya
IDENTITAS :
Satuan Pendidikan : SMK Dharma Bahari Surabaya Tingkat/ Fase :
.................. ............ ............ ............ ............ ........
Konsentrasi Keahlian :
.................. ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ .....
Tujuan Projek :
.................. ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............. ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ .... .................. ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ............ ...
1. Elemen 1
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
a.
.................................................................................................................................................................................................................
b.
.................................................................................................................................................................................................................
2. Elemen 2
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
a.
.................................................................................................................................................................................................................
B. Refleksi/ Catatan
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Surabaya, ..............................
Orang Tua/ Wali Murid Wali Kelas,
................................................... ..............................................
Mengetahui,
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
(.............................................................)
.
Formulir 4.2. Jurnal Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Surabaya
Dimensi Profil Pelajar Pancasila (√) Tema Projek Profil Pelajar Pancasila (√)
Tema Projek :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Judul Projek :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Materi Pembelajar :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Formulir 4.3. Rekam Dokumen Aktivitas Projek Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Surabaya
Hari, Tanggal :
......................................................................................................................................................................
Kelas/ Tingkat/Fase :
.......................................................................................................................................................................
Konsentrasi Keahlian :
.......................................................................................................................................................................
Dimensi Profil :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Tema Projek :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Judul Projek :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Elemen Projek :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Sub-Elemen :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.
3.
4.
5. Dst....
Surabaya, ............................................
Mengetahui,
Koordinator Projek Profil Fasilitator Projek Profil
.................................................................. .............................................................
Catatan : Blanko kontrol aktivitas projek profil hanya dipergunakan untuk tiap elemen projek profil
Evaluasi dalam implementasi projek profil pelajar Pancasila di SMK Dharma Bahari
Surabaya bersifat menyeluruh. Evaluasi disusun untuk mengetahui kesiapan seluruh
komponen satuan pendidikan selama proses perencanaan, kegiatan projek, hingga akhir
kegiatan. Evaluasi implementasi projek profil hanya berfokus pada proses kegiatan selama
projek dan bukan hasil akhir. Tolak ukur dari evaluasi implementasi projek adalah
perkembangan dan pertumbuhan diri peserta didik, pendidikan, dan satuan pendidikan.
Evaluasi bagi peserta didik dipergunakan untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik
mengalami pembelajaran dan mengembangkan profil pelajar Pancasila selama projek
profil berjalan. Untuk pendidik, perkembangan yang bisa diukur adalah kemampuan
pendidik dalam merancang aktivitas pembelajaran berbasis projek profil. Untuk satuan
pendidikan, perkembangan yang bisa diukur adalah tingkat kesiapan satuan pendidikan dan
kesinambungan pelaksanaan pembelajaran berbasis projek profil, serta kerjasama tim
fasilitator projek profil.
Evaluasi yang disusun dan dikembangkan tentunya telah disesuaikan dengan pembiasaan
dan kondisi belajar di SMK Dharma Bahari Surabaya. Evaluasi yang dikembangkan
terpusat pada peserta didik dengan mengoptimalkan keterlibatan secara langsung peserta
didik terhadap fenomena dan regulasi keadaan saat ini berdasarkan tema profil, melalui
kegiatan yang berbasis projek dengan keterlibatan unsur lain sebagai nara sumber.
Sebagai alat evaluasi implementasi projek profil, SMK Dharma Bahari Surabaya
menggunakan metode refleksi. Refleksi yang dilakukan oleh Pendidik kepada peserta didik
dapat dilakukan di awal, tengah, dan akhir pembelajaran projek. Pendidik, peserta didik
dan satuan pendidikan dapat mengisi lembar refleksi di awal, pertengahan, dan akhir
pelaksanaan projek profil untuk menilai perkembangan pembelajaran dan pendidikan.
Refleksi di awal projek profil dapat membantu pendidik mengukur pengetahuan awal
peserta didik dan membantu Pendidik menyiapkan projek profil yang sesuai dengan
kemampuan peserta didik. Refleksi di pertengahan dapat memberikan pendidik dan peserta
didik umpan balik mengenai proses perkembangan pembelajaran. Refleksi di akhir projek
profil juga dapat memberikan gambaran bagi pendidik, peserta didik, dan satuan
pendidikan hal-hal yang sudah berjalan dengan baik dan hal-hal yang perlu perbaikan.
Formulir 4.4. Blanko Refleksi Awal Projek Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Surabaya
Hari, Tanggal :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Nama Siswa :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kelas/ Tingkat/Fase :
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Konsentrasi Keahlian :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................
Surabaya, ............................................
Mengetahui,
Fasilitator Projek Profil Siswa,
.................................................................. .............................................................
Formulir 4.5. Blanko Refleksi Proses Projek Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Surabaya
Hari, Tanggal :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Nama Siswa :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kelas/ Tingkat/Fase :
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Konsentrasi Keahlian :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................
Surabaya, ............................................
Mengetahui,
Fasilitator Projek Profil Siswa,
.................................................................. .............................................................
Formulir 4.6. Blanko Refleksi Akhir Projek Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma Bahari Surabaya
Hari, Tanggal :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Nama Siswa :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Kelas/ Tingkat/Fase :
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Konsentrasi Keahlian :
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................
Surabaya, ............................................
Mengetahui,
Fasilitator Projek Profil Siswa,
.................................................................. .............................................................
Formulir 4.7. Rekapitulasi Refleksi Sebagai Laporan Ketercapaian Projek Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.....................................................................
1. Ruang Lingkup
Menurut Kementrian Pendidikan Republik Indonesia menjelaskan bahwa
Karakter adalah sebagai nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat
baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang
terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.
Karakter meliputi serangkaian sikap seperti keinginan untuk melakukan hal
yang terbaik; kapasitas intelektual, seperti berpikir kritis dan alasan moral; perilaku
seperti jujur dan bertanggung jawab; mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam
situasi penuh ketidakadilan; kecakapan interpersonal dan emosional yang
memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan; dan
komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya.
Beberapa contoh karakter baik pada diri seseorang adalah berperilaku jujur,
suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia, sedangkan
sebaliknya sebagai bentuk karakter yang tidak baik antara lain adalah berperilaku tidak
jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk.
Ada yang menyamakan antara kepribadaian dan karakter. Kepribadian
merupakan hasil abstraksi dari individu dan perilakunya serta masyarakat dan
kebudayaannya. Menunjuk pada organisasi dari sikap-sikap seseorang untuk berbaur,
mengetahui, berpikir, dan merasakan khususnya, apabila dia berhubungan dengan
orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
Orang yang disebut berkarakter adalah orang yang dapat merespon segala
situasi secara bermoral, yang memanifestasikan dalam bentuk tindakan nyata melalui
tingkah laku yang baik. Dengan demikian karakter merupakan nilai-nilai yang terpatri
dalam diri seseorang melalui pendidikan dan pengalaman yang menjadi nilai instrinsik
yang melandasi sikap dan perilakunya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan
usaha aplikasi nilai-nilai, kebiasaan dan perilaku yang diwujudkan dalam tindakan
yang relatif stabil dalam hubungannya dengan lingkungan.
D. Ekstrakurikuler
1. Ruang Lingkup
Sebagai upaya dalam mengembangkan minat bakat siswa maka SMK Dharma
Bahari Surabaya menyusun beberapa langkah strategis dengan jalan membuat
ekstrakurikuler yang berorientasi pada kebutuhan sosial dan kualitas jasmani melalui
cabang olah raga serta kualitas keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan kerohanian.
Program ekstrakurikuler adalah sederetan kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka pencapaian tujuan kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran.
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang
pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, dan
berbagai macam keterampilan lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan tambahan di luar struktur program di luar jam pelajaran biasa agar
memperkaya wawasan dan pengetahuan serta kemampuan siswa
2. Tujuan Ekstrakurikulier
Tujuan dari ekstrakurikuler secara umum untuk meningkatkan bakat, minat,
kemampuan serta keterampilan.
Sebagai upaya pembinaan pribadi , ekstrakurikuler juga diharapkan seorang
siswa dapat dan mampu menerapkan seluruh mata pelajaran ke dalam kehidupan di
masyarakat.
Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman belajar
memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa
Tujuan Ekstra Kurikuler adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif
c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya
c.4. Penggalian minat bakat peserta didik oleh konselor (guru BK)
berdasarkan hasil analisis tes IQ dan pada kegiatan klasikal di dalam
kelas;
c.5. Pemberian program penguatan melalui sosialisasi kegiatan ekstrakurikuler
oleh peserta ekstrakurikuler yang berasal dari peserta didik kelas XI dan
XII kepada peseta didik baru (sebagai tutor sebaya);
c.6. Penyebaran angket dan formulir pendaftaran peserta ekstrakurikuler.
d. Pelaksanaan
d.1. Ekstrakurikuler Wajib Pramuka
Berdasarkan ketentuan yang tertuang pada pasal 10 butur (1) Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2022, Tentang Standar Penilaian Pendidikan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang
Pendidikan Menengah, menerangkan bahwa Penentuan kenaikan kelas
dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang
mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan
ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. Maka,
sebagai ektrakurikuler wajib, pramuka dilaksanakan oleh seluruh peserta
didik baik pada fase E, maupun pada tingkat XI; dan XII, dengan
menggunakan model Blok yaitu dengan cara kegiatan dilaksanakan dalam
bentuk perkemahan.
Kegiatan perkemahan dilaksanakan sekali dalam tiap semester (2 kali tiap
tahun) dan diberikan penilaian secara individu.
Kegiatan perkemahan dilaksanakan secara bergantian (3-4 kelas/ minggu)
pada hari sabtu dan minggu di luar jam efektif pembelajaran
d.2. Ekstrakurikuler Pilihan
Dilaksanakan di luar jam efektif pembelajaran dan atau hari minggu
Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan
serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam
kehidupannya
Peranan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum Merdeka adalah
sebagai koordinator dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student
welbeing), dan memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan
potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal.
Selain itu, Bimbingan dan Konseling juga menjadi bagian dalam penyusunan
perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Guru Mata Pelajaran dan Tenaga Pendidik dapat berkolaborasi menjalankan peran
Bimbingan dan Konseling dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik.
Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan Bimbingan dan Konseling untuk
memfasilitasi potensi peserta didik tidak hanya dilakukan oleh Guru BK namun juga Mata
Pelajaran/ Tenaga Pendidik.
Profil Pelajar Pancasila, dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di rumuskan dalam
suatu capaian layanan bimbingan dan konseling sebagai berikut
3.5 Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan
konseling
Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu peserta didik/konseli
agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan serta
merealisasikan keputusannya secara bertanggungjawab
3.11 Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan
peserta didik/konseli dalam berbagai aspek perkembangan
a. Asas Kerahasiaan
Adalah asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data
dan keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran
layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain.dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga
kerahasiaannya benar-benar terjamin
b. Asas Kesukarelaan
Adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan
yang diperlukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut
c. Asas Keterbukaan
Adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan atau kegiatan bersifat terbuka dan
tidak berpura, baik didalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna
bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan peserta didik (konseli)
d. Asas Kegiatan
Adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif didalam
penyelenggaraan layanan atau kegiatan bimbingan.dalam hal ini guru
pembimbing perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan
atau kegiatan bimbingn dan konseling yang diperuntukkan baginya
e. Asas Kemandirian
Adalah asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan
dan konseling, yakni : peserta didik (konseli) sebagai sasaran layanan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandiri
dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan
lingkungannya,mampu mengambil keputusan,mengarahkan serta
mewujudkan diri sendiri.dalam halam ini guru pembimbing sehendaknya
mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang
diselengarakannya bagi berkembannnya kemandirian peserta didik
f. Asas Kekinian
Adalah asas bimbingan dan konseling yang menhendaki agar objek sasaran layanan
bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (konseli) dalam
kondisinya sekarang
g. Asas Kedinamisan
Adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadapa
sasaran layangan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak
maju,tidak monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu
h. Asas Keterpaduan
Adalah asas bimbingan dan koseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis,dan
terpadu.untuk ini kerjasama antara guru pembimbing dan pihak-pihak
berperan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling perlu
terus dikembangkan
j. Asas Keahlian
Adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional. Dalam hal ini,para pelaksana bimbingan dan konseling
hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan
konseling
a. Layanan Dasar;
Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli
melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok
yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan
kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian).
Tujuan peminatan dan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai
upaya memfasilitasi peserta didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, dan
mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan pribadi- sosial oleh
dirinya sendiri.
Isi layanan perencanaan individual meliputi memahami secara khusus tentang
potensi dan keunikan perkembangan dirinya sendiri, dan diberikan lebih bersifat
individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang
ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konseli.
c. Layanan Responsif;
d. Layanan Sistem
Layanan bimbingan secara sosial secara klasikal melalui pembelajaran kelas yang telah
termuat pada struktur SMK Dharma Bahari Surabaya, dengan durasi layanan 1 JP x
@45 menit / minggu untuk seluruh fase/ tingkat
Tabel. 4.15. Jenis Kegiatan BK SMK Dharma Bahari dan Ekuivalensi Jam Pelajaran
Jumlah
No Kegiatan Uraian Pelaporan Durasi Tatap Ekuivalen
Muka
1. Konseling Melaksanakan layanan Disusun laporan 45 menit / 1 TM 2 JP
individual, konseling baik peserta didik dan status siswa
datang sendiri maupun
dipanggil
2. Bimbingan Melaksana kan layanan Disusun laporan, 2 x 45 menit 1 TM 2 JP
klasikal tatap di kelas secara dan tersedia PLBK
terstruktur dan terprogram serta erkembangan
secara berkelanjutan peserta didik
berupa asesmen kebutuhan
atau materi bidang layanan
pribadi, belajar, sosial atau
karir
3. Konsultasi Memberikan layanan Tersedia catatan +/- 20 menit 2 TM 1 JP
konsultasi kepada peserta Konsultasi
didik, orang tua, dan
pendidik/tenaga kependidi
kan dalam upaya
perkembangan peserta
didik/konseli.
4. Kolaborasi Melaksanakan kolaborasi Tersedia catatan Menyesuaikan 1 TM/ 1 JP
dengan Guru kerja dalam melaksanakan Komunikasi Ma-Pel
tugas profesi bimbingan
dan konseling
5. Kolaborasi Melaksana kan kolaborasi Tersedia catatan Menyesuaikan 1 TM/ 1 JP
dengan dengan orang tua untuk komunikasi orang
Orang Tua kepentingan kesuksesan tua dari
peserta didik dan 1 peserta
tercapainya layanan didik
bimbingan dan konseling 1 TM/ 2 JP
orang
tua 1
kelas
6. Kolaborasi Melaksana kan kolaborasi Disusun laporan Menyesuaikan 1 TM/ 2 JP
dengan dengan lembaga untuk dan tersedia naskah Lembaga
Lembaga kepentingan kesuksesan kerja sama atau
Lain peserta didik dan surat penugasan
tercapainya layanan dari kepala satuan
bimbingan dan konseling pendidikan
Tatap
No Kegiatan Uraian Pelaporan Durasi Ekuivalen
Muka
7. Kunjungan Melaksana kan kunjungan Disusun laporan 40 – 60 menit 1 kali 1 JP
rumah ke tempat tinggal orangtua/ kunjungan rumah pertemuan
(home visit), wali peserta didik/konseli dan surat langsung/ 1
dalam rangka klarifikasi, penugasan dari wali murid
pengumpulan data, kepala sekolah
konsultasi dan kolaborasi
untuk pengembangan diri
8. Pengelolaan Memberi kan layanan Tersedia bukti 1 masalah 1 TM 1 JP
kotak bimbingan dan konseling surat dari peserta
masalah, berdasarkan surat dari didik/konseli dan
peserta didik /koseli layanan yang telah
diberikan
9. Pengelolaan Memberikan layanan Tersedia leaflet dan 1 karya 1 kali 2 JP
leaflet, bimbingan dan konseling bukti dibagikan cetak
melalui media leaflet kepada pserta didik
bimbingan dalam bidang
perkembangan pribadi,
sosial, belajar atau karir
10. Kegiatan Melaksanakan tugas Tersedia bukti Menyesuaikan 1 4 JP
tambahan sebagai koordinator surat penugasan minggu
bimbingan dan konseling, dari kepala satuan
pendidikan
11. Melaksana Melaksana kan asesmen Disusun laporan Menyesuaikan Terprogr 2 JP
kan dan kebutuhan layanan dan dan ada am
menindaklan mengumpulkan data dokumennya
juti asesment peminatan
kebutuhan
12. Menyusun Membuat persiapan Hasil need Menyesuaikan Tiap Tidak
dan sampai menjadi program assessment dan bulan dihitung
melaporkan setiap semester diikuti program tahunan tetapi harus
program pembuatan laporan dan semesteran, dilakukan
kerja kegiatan
13. Membuat Melaksanakan dan Form Laporan Menyesuaikan Tidak
evaluasi melaporkan evaluasi dihitung
pelaksanaan program tetapi harus
dilakukan
14. Melaksana Mengelola buku masalah, Tersediaadministrasi Menyesuaikan Tiap 1 JP
kan buku kasus, layanan BK minggu
administrasi menginventarisir dan input (seperti :buku
dan data harian, data masalah, buku
manajemen pendampingan peminatan, kasus, buku
Bimbingan merekap dan mengana lisis komunikasi, data
dan kehadiran; absensi, siswa di komputer,
Konseling keterlambatan, bolos dan porto folio, rekap
dispensasi yang ditindak absensi, surat
lanjuti panggilan orang
tua, dll)
Pengakuan jam kerja konselor atau guru Bimbingan dan Konseling diperhitungkan
dengan rasio 1: (150 – 160) ekuivalen dengan jam kerja 24 jam, maka untuk Ekuivalensi
Jumlah Jam Pelajaran Bimbingan dan Konseling untuk Kompetensi Keahlian Teknik
Pemesinan di SMK Dharma Bahari Surabaya dapat dihitung sebagai berikut :
Berdasarkan uraian pada macam-macam jenis kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan di SMK Dharma Bahari Surabaya, maka dapat disusunlah suatu program
kerja tahunan bimbingan konseling yang berorientasi pada macam-macam komponen
layanan BK dan macam-macam permasalahan yang sering terjadi di sekolah.
Halaman 1
September 2022
November 2022
Desember 2022
Februari 2023
Oktober 2022
Agustus 2022
Januari 2023
Maret 2023
April 2023
Juni 2023
Tujuan/ Capaian Layanan Bimbingan
Mei 2023
Juli 2022
Belajar
Pribadi
Karier
Kegiatan Topik Strategi Pelaksanaan
Sosial
dan Konseling X XI XII
Halaman 2
Komponen Layanan
September 2022
November 2022
Desember 2022
Februari 2023
Oktober 2022
Agustus 2022
Januari 2023
Maret 2023
April 2023
Juni 2023
Tujuan/ Capaian Layanan Bimbingan
Mei 2023
Juli 2022
Pribadi
Belajar
Karier
Kegiatan Topik Strategi Pelaksanaan
Sosial
dan Konseling X XI XII
Mengarahkan Peserta didik untuk pemilihan 10. Where will you go after school
√ √ Klasikal Konselor
pendidikan lanjutan dan/atau karir
Menerima perubahan fisik dan memahami 11. Kesehatan reproduksi
√ √ Klasikal Konselor
peran dan fungsi alat reproduksi
Terciptanya motivasi dalam diri untuk 12. Berani untuk bermimpi goal setting
√ √ √ Klasikal Konselor
mencapai tujuan atau target yang diinginkan
Untuk mengurangi tingkat merokok 13. Bahaya rokok bagi diri dan
dikalangan remaja dan menyadari dampak lingkungan √ √ √ Klasikal Konselor
rokok terhadap kesehatan
Mampu membatasi diri agar tidak terjerumus 14. Pacaran sehat
√ √ √ Klasikal Konselor
dalam prilaku-prilaku menyimpang
Membiasakan diri bersikap dan berprilaku 15.Remaja Anti Korupsi
Layanan √ √ Klasikal Konselor
jujur
Informasi
Mampu mengembangkankreativitas dalam 16. Creatif Thingking
√ √ √
LAYANAN DASAR
Klasikal Konselor
berfikir di sekolah maupun luar sekolah
Pengetahuan macam-macam Perguruan 17. Pameran Perguruan Tinggi
√ √ Carier day Konselor
Tinggi
Mengenal dunia kerja sebagai enterprenuer 18. Kewirausahaan √ √ Klasikal Konselor
Mengenal jenis perguruan tinggi dan program 19. Mengenal Perguruan Tinggi (Bea
studi, serta jenis potensi bea siswa yang dapat siswa, program studi dan KKNI) √ √ Klasikal Konselor dan Prodi
diterima di perguruan tinggi
Mengenal kriteria kenaikan dan kelulusan 20. Informasi Kenaikan Kelas dan
√ √ √ √ Klasikal Konselor
SMK Kelulusan SMK
Mengendalikan emosional diri 21. Mengenal Agresifitas Positif √ √ Klasikal Konselor
Meningkatkan rasa percaya diri 1. Percaya diri dimataku dan mereka √ √ √ Sosiodrama Konselor
Membangkitkan semangat Peserta didik Eksperiental
2. Gara-gara Cinta √ √ Konselor
ketika mengalami masalah Learning
Melatih Peserta didik agar dapat mengatakan Simulasi
Bimbingan 3. Komunikasi Asertif √ √ √ √ Konselor
sesuatu tanpa harus menyakiti perasaan orang Permainan
Kelompok
Melatih Peserta didik untuk belajar
4. Mind Mapping √ Latihan Konselor
menyenangkan dengan membuat peta
Melatih Peserta didik untuk mengelola kondisi Latihan &
5. Mengelola Kecemasan dan Stress √ Konselor
kecemasan dan stress dalam belajar Permainan
Halaman 3
September 2022
November 2022
Desember 2022
Februari 2023
Oktober 2022
Agustus 2022
Januari 2023
Maret 2023
April 2023
Juni 2023
Tujuan/ Capaian Layanan Bimbingan
Mei 2023
Juli 2022
Belajar
Pribadi
Karier
Kegiatan Topik Strategi Pelaksanaan
Sosial
dan Konseling X XI XII
Halaman 4
September 2022
November 2022
Desember 2022
Februari 2023
Oktober 2022
Agustus 2022
Januari 2023
Maret 2023
April 2023
Juni 2023
Tujuan/ Capaian Layanan Bimbingan
Mei 2023
Juli 2022
Belajar
Pribadi
Karier
Kegiatan Topik Strategi Pelaksanaan
Sosial
dan Konseling X XI XII
Perencanaan Menggalang kerjasama dengan Orang Tua Pengambilan keputusan peminatan Angket Siswa
dalam merencanakan pendidikan √ √ √ √ √ Konselor
Pendidikan Peserta didik dan Orang Tua
Perencanaan
PERENCANAAN
Melakukan penelitian dan aktif dalam Menyusun Penelitian Tindakan Kelas Personalia Diskusi
Penelitian Personil BK
kegiatan ilmiah (PTK) BK Kelompok
Pengembangan Berpartisipasi aktif dalam Kegiatan Personalia Diskusi
Terlibat aktif dalam kegiatan sekolah Personil BK
Jejaring Sekolah BK Kelompok
Daftar Istilah : Sosiodrama adalah : drama dramatis dimana beberapa individu memerankan peran yang ditugaskan untuku tujuan mempelajari dan mengetahui masalah dalam hubungan
kelompok atau kolektif
Komunikasi Asertif : kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan difikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai
hak-hak serta perasaan pihak lain tanpa bermaksud menyerang orang lain
Eksperiental Learning : suatu proses pembelajaran dimana para pembelajar menggabungkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai melalui pengalaman-pengalaman langsung
Daftar Cek Masalah (DCM) : Daftar yang berisi pertanyaan yang merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam tingkat perkembangan tertentu
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata pelajaran yang merupakan wahana
pembelajaran di dunia kerja (termasuk teaching factory). PKL memberikan kesempatan
kepada peserta didik menginternalisasi dan menerapkan soft skills (karakter dan budaya
kerja) serta menerapkan, meningkatkan, dan mengembangkan penguasaan hard skills
(kompetensi teknis) sesuai dengan konsentrasi keahliannya dan kebutuhan dunia kerja,
serta kemandirian berwirausaha. Melalui mata pelajaran ini terdapat manfaat bagi
peserta didik, dunia kerja, dan satuan pendidikan. Bagi peserta didik mendapat
pengalaman langsung bekerja pada pekerjaan yang sesungguhnya sekaligus menerapkan
pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajari. Bagi dunia kerja mendapatkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten serta dapat berkontribusi dalam
pengembangan SDM Indonesia. Bagi satuan pendidikan mendapat transfer pengetahuan
dan teknologi dari dunia kerja serta membangun kerja sama yang lebih erat dan saling
memberikan manfaat.
Mata pelajaran PKL di SMK Dharma Bahari Surabaya dirancang dalam struktur
kurikulum SMK untuk dilaksanakan pada kelas XI dan XII (PMK 3 Tahun) dengan
durasi pelaksanaan selama 6 (enam) bulan yang terbagi menjadi 2 (dua) masa kegiatan
PKL yang seimbang untuk imasing-masing kelas yaitu 3 (tiga) bulan di kelas XI dan
berlanjut kembali 3 (tiga) bulan di kelas XII. Hal ini didasarkan pada pertimbangan :
a. Menjaga hubungan kerjasama yang berkesinambungan antara SMK Dharma
Bahari Surabaya dengan IDUKA dimasa transisi kurikulum KTSP 2013 revisi
2018 dengan Kurikulum Merdeka. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kesenjangan jedah waktu magang yang panjang selama 1(satu) tahun dan
berpotensi memunculkan tanggapan (persepsi) dari IDUKA terhadap komitmen
kerjasama PKL.
Pelaksanaan PKL selama (enam) bulan di kelas XII, baru dapat dilaksanakan
sepenuhnya untuk Peserta didik baru proyeksi pada Tahun Pelajaran 2023-2024.
b. Peserta didik telah memiliki dasar-dasar kemampuan kerja yang cukup. PKL
dilaksanakan secara blok sesuai dengan ketersediaan sumber daya dan kebutuhan
penguasaan kompetensi.
Kurikulum Operasional Sekolah Tahun 2022 SMK Dharma Bahari Surabaya
412
Kurikulum Operasional SMK Dharma Bahari Surabaya
Praktik Kerja Lapangan merupakan penyelarasan akhir atau kulminasi dari seluruh mata
pelajaran. Pembelajarannya diselenggarakan berbasis proses bisnis dan mengikuti
Prosedur Operasional Standar (POS) yang berlaku di dunia kerja melalui tahapan
mengamati, memahami, meniru tindakan, bekerja dengan bantuan dan pengawasan,
bekerja mandiri, serta aktualisasi dan eksplorasi. Pembelajaran diarahkan untuk
terjadinya penguasaan kompetensi secara utuh oleh peserta didik sesuai pembagian
pekerjaan di dunia kerja. Pelaksanaannya antara lain dapat menggunakan Sistem
Pelatihan Berotasi atau Training Rotation System (TRS) atau sistem pelatihan lain yang
sesuai. Rotasi dapat dilakukan dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di berbagai dunia
kerja yang disusun dan disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran PKL berkontribusi pada penguatan nilai-nilai dan karakter profil pelajar
Pancasila. Nilai dan karakter tersebut disesuaikan dengan konteks pembelajaran PKL
dan karakteristik dunia kerja.
Kegiatan pada mata pelajaran PKL direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dipantau, dan
dievaluasi bersama oleh sekolah dan dunia kerja. PKL menyesuaikan situasi,
perkembangan teknologi, dan proses bisnis di dunia kerja.
Mata pelajaran PKL diampu oleh tenaga pendidik yang ditugaskan oleh sekolah dan
pembimbing teknis yang ditugaskan oleh pimpinan dunia kerja.
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginternalisasikan soft skills, menerapkan,
meningkatkan, dan mengembangkan hard skills di dunia kerja serta mempunyai
kesiapan kemandirian dalam berwirausaha.
Pemetaan industri merupakan proses analisis suatu elemen capaian pembelajaran dan
topik pembelajaran/pekerjaan pada mata pelajaran konsentrasi keahlian serta
memetakannya berdasarkan kemungkinan atau peluang dilaksanakan pembelajaran
topik-topik tersebut di masing-masing DU/DI yang menjadi Institusi Pasangan,
dilakukan sebelum penyusunan program PKL.
Dalam melaksanakan suatu analisis dan pemetaan ruang usaha DU/DI, seorang Ketua
Program Keahlian beserta Guru Konsentrasi Keahlian terlibat secara langsung dalam
kegiatan observasi, maupun evaluasi kesesuaian dan relevansi ruang usaha dengan
lingkup capaian pembelajaran untuk masing-masing Konsentrasi Keahlian.
Hasil observasi dan analisis Guru Konsentrasi Keahlian diharapkan dapat menjadi suatu
dasar perencanaan program PKL, yang meliputi :
a. Rekomendasi kesesuai ruang usaha industri dengan ruang lingkup capaian
pembelajaran (pemetaan industri);
b. Menjalin kerjasama kemitraan link and match antara SMK dengan Industri;
c. Gambaran perencanaan program kewirausahaan pasca kelulusan jenjang SMK
Sebagai hasil dari pemetaan Industri, berikut adalah beberapa Industri mitra SMK
Dharma Bahari Surabaya sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk masing-
masing Konsentrasi Keahlian :
Tabel 4.20. Daftar Mitra DU/DI Penempatan Program Praktek Kerja Lapangan
No Nama DU/DI Alamat Kualifikasi Jenis Usaha
A. Teknik Pemesinan
1. PT. Indoprima Gemilang Jl. Margomulyo Komp. Produksi Kampas Rem
Gardu Induk PLN No.5, Bentuk Kerjasama :
Tandes Kidul, Kec. Tandes, Praktek Kerja Lapangan
Kota SBY, Jawa Timur (PKL) dan Unit Produksi
60186 dan Jasa (UPJ)
2. PT. Sinar Baja Elektric Group Jl. Margomulyo No.5, Produksi Peralatan
Balongsari, Kec. Tandes, Elektronika dan Sound
Kota SBY, Jawa Timur System
60186
3. PT. Unison Indonesia Jl. Margomulyo No. 3C, Produksi Mur dan Baut
Industrial Greges, Kec. Asem Rowo,
Kota SBY, Jawa Timur
60186
A. Teknik Pemesinan
4. PT. Rollindo Pratama Jl. Tambak Pring (Dumar Produksi Rantai Excavator
Industri), IV Blok IV No. 10 dan Conveyour
Asem Rowo, Kec. Asem
Rowo, Kota SBY, Jawa
Timur 60182
5. PT. Indowire Prima Jl. Margomulyo Indah No.C- Produksi Electrical
Industrindo 1, Buntaran, Kec. Tandes, Otomotive
Kota SBY, Jawa Timur
60185
6. PT. Tjakrindo Mas Jl. Raya Kepatihan No. Manufaktur
168A, Kepatihan, Kec.
Menganti, Kab. Gresik, Jawa
Timur 61174
B. Teknik Kendaraan Ringan
1. Auto 2000 Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No.115- Service berkala dan
117, Embong Kaliasin, Kec. Perbaikan Ringan
Genteng, Surabaya Kendaraan
2. Auto 2000 HR. Muhammad Jl Hr Muhammad No. 73, Bahan bakar Gassoline
Surabaya dan/atau Diesel
3. Auto 2000 Kertajaya Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. Masing-masing merk
35 Klampis Ngasem, Kec kendaraan roda 4
Klampis Ngasem, Kec
Sukolilo Kota Sby Jawa
Timur
4. Dealer Mitsubishi Surabaya Jl.Panglima Sudirman No.
Panglima Sudirman 57.Embong Kaliasin, Kec
Genteng. Kota Sby, Jawa
Timur 60271
5. Dealer Mitsubishi Kapasari Jl. Pecindilan No.46-48,
Kapasari, Kec. Genteng,
Kota Sby, Jawa Timur
60273
6. Honda Citra Cakra Jl.Lidah Kulon, Kec
Lakarsantri Kota Sby Jatim
60213
7. Honda Jemur Sari Jl. Raya Jemursari No.213,
Sidosermo, Kec. Wonocolo,
Kota Sby, Jawa Timur
60239
8. Suzuki Mayjen Sungkono Jl. Mayjen Sungkono No.51,
United Motors Centre Sawunggaling, Kec.
Sawahan, Kota Sby, Jawa
Timur 60256
Program praktek kerja lapangan (PKL) di SMK Dharma Bahari Surabaya dilaksanakan
untuk Peserta didik di Fase F dengan durasi waktu 6 (enam) bulan selama 2 (dua) tahun
pelajaran yang masing-masing terbagi menjadi 3 (tiga) bulan di tingkat XI dan 3 (tiga)
bulan di tingkat XII
Dalam penyelenggaraan praktek kerja lapangan (PKL), secara keseluruhan Panitia PKL
telah menetapkan alokasi waktu dan jadwal kegiatan PKL adalah sebagai berikut :
Tek. Pemesinan
Tek. Kendaraan
Ringan
Tek. Komputer
dan Jaringan
1. Ruang Lingkup
Praktik pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Untuk
mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS)
GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah
kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai.
Kegiatan literasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menumbuhkan
minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar
pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi
pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap
perkembangan peserta didik.
2.
dst
.
Rubrik Penilaian
A. Penilaian Jumlah Halama Buku B. Penilaian Kalimat Petikan C. Penilaian Kesesuaian Cerita
No Jumlah halaman buku Skor No Jumlah Kalimat Petikan Skor No Kesesuaian Cerita Skor
1 Halaman 50 – 75 71 – 80 1 20 – 30 kalimat 71 – 80 1 70% - 80% sesuai isi buku 71 – 80
2 Halaman 76 – 100 81 – 90 2 31 – 40 kalimat 81 – 90 2 81% - 90% sesuai isi buku 81 – 90
3 Halaman lebih dari 100 91 – 100 3 41 – 50 kalimat 91 – 100 3 91% - 100% sesuai isi buku 91 – 100
H. Mutasi
1. Ruang Lingkup
Mutasi peserta didik adalah proses perpindahan pesrta didik dari satu sekolah ke
sekolah yang lain dalam satu jenis dan dalam satu tingkatan. Pelaksanaan proses mutasi,
disampaikan secara obyektif, transparan, akuntabel, adil dan tidak diskriminatif serta
tidak dibebani pembiayaan apapun. Pelaksanaan proses mutasi siswa sekurang-
kurangnya dapat dilakukan setelah Ujian Akhir Semester ganjil.
BAB V
RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK LINGKUP SEKOLAH
Secara sistematis alur perencanaan pembelajaran atau alur tujuan pembelajaran di SMK
Dharma Bahari Surabaya memuat beberapa idikotor penting meliputi :
1. Elemen Pembelajaran yang disasar
2. Capaian Pembelajaran untuk semua mata pelajaran
3. Tujuan Pembelajaran;
4. Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran;
5. Metode Pembelajaran yang digunakan, memuat tentang :
a. Instrumen Pembelajaran yang digunakan;
b. Evaluasi (Sumatif) yang digunakan, dan
6. Pelaporan Hasil Belajar selama 6 bulan sekali.
Dan untuk selanjutnya di uraikan dalam bentuk tabel alur pembelajaran sebagai berikut:
Keterangan :
Rencana Kegiatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022-2023 akan disesuaikan jika terdapat
perubahan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
10 USP
USP USP USP USP USP USP USP
APR 2023 67 LU 68 69 70 LHB LU LU EF EF EF LHR LHR LHB LHB LHR LHR LHR LHR LHR LHR LU
71 72 73 74 75 76 77 78
11 MEI 2023 LHB 79 80 81 82 LHB LU 83 84 85 86 87 88 LU KTS KTS KTS LHB 89 90 LU 91 92 93 94 95 96 LU 97 98 99
12 JUNI 2023 LHB 100 101 LU PAT PAT PAT PAT PAT PAT LU PAT PAT 102 103 104 105 LU 106 107 108 109 110 111 LU LS2 LS2 LS2 LHB LS2
. JULI'23 LS2 LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LU
Keterangan
LHB : Libur Hari Besar LPP : Libur Permulaan Puasa Semester Ganjil : 114 hari
LU : Libur Umum LHR : Libur Sekitar Hari Raya Semester Genap : 111 hari
LS1 : Libur Semester 1* EF : Hari Efektif Fakultatif Hari Efektif Fakultatif : 3 hari
LS2 : Libur Semester 2* KTS : Kegitan Tengah Semester KTS : 3 hari
Libur Hari Besar 9 Juli 2022 : Hari Raya Idul Adha 1 Januari 2023 : Tahun Baru Masehi 1 Mei 2023 : Hari Buruh Internasinal
30 Juli 2022 : Tahun Baru Hidriyah 1444 H 22 Januari 2023 : Tahun Baru Imlek 2574 6 Mei 2023 : Hari Raya Waisak 2567
17 Agustus 2022 : HUT Republik Indonesia 18 Pebruari 2023 : Isro'Miroj Nabi Muhammad SAW 18 Mei 2023 : Kenaikan Isa Al-Masih
8 Oktober 2022 : Maulud Nabi Muhammad SAW 22 Maret 2023 : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 1 Juni 2023 : Hari Lahir Pancasila
15 Desembr 2022 : Hari Raya Natal 7 April 2023 : Wafat Isa Al-Masih 29 Juni 2023 : Hari Raya Idul Adha
22-23 April 2023 : Hari Raya Idhul Fitri 1444 H
BAB VI
EVALUASI, PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Kegiatan Evaluasi
Peran evaluasi dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting dalam mengukur
keberhasilan sistem pendidikan di tingkat Satuan Pendidikan. Berdasarkan fungsi dan
tujuannya, evaluasi dalam penyelenggaraan proses pembelajaran secara internal dan
mandiri di SMK Dharma Bahari Surabaya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Evaluasi Pembelajaran dan Kurikulum Sekolah;
2. Evaluasi Pengelolaan Menejemen Satuan Pendidikan
Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan pemberian umpan balik dilakukan secara terus
menerus dalam keseharian belajar mengajar penting dilakukan oleh pendidik. Pendidik
dapat melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan
(tujuan belajar, Capaian Pembelajaran, dan profil pelajar Pancasila).
K/ C/ B/ SB
K/ C/ B/ SB
K/ C/ B/ SB
K/ C/ B/ SB
Alur Projek dapat berupa materi pembelajaran yang relevan dengan tujuan capaian
pembelajaran projek profil
Nilai Dimensi Projek diukur berdasarkan hasil evaluasi secara teoritis dengan
instrumen penilaian sumatif yang memuat berbagai macam capaian pembelajaran
untuk masing-masing elemen.
Penilaian untuk refleksi Projek Profil Pelajar Pancasilan didapat dari hasil
rekaman rerata refleksi Peserta didik selama proses kegiatan tema projek
yang terdiri dari refleksi awal, refleksi proses dan refleksi akhir projek.
Penilaian Refleksi Projek Satuan Pendidikan ditentukan berdasarkan
prosentase hasil pemilihan tanggapan Peserta didik terhadap penyelenggaraan
projek P3 untuk seluruh Peserta didik di SMK Dharma Bahari Surabaya,
dengan proses dan konversi penilaian sebagai berikut :
Sangat Setuju
c. Survey Lulusan
Survey lulusan berisi tentang informasi aktivitas Peserta didik pasca
kelulusan pada Tahun Pelajaran. Survey lulusan dipergunakan untuk
mengukur keberhasilan program pembelajaran dan kurikulum yang
diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan. Keberhasilan program pembelajaran
dapat dilihat dari sejauh mana tujuan Satuan Pendidikan tercapai yaitu dengan
menghitung prosentase jumlah penyerapan tamatan SMK Dharma Bahari
Surabaya di DU/DI dan melanjutkan pendidikan pada studi lanjutan.
Sistematis Proses
Pembelajaran
Ketersediaan
Sarana Prasarana
SMK Dharma Bahari Surabaya
Belajar
Ketersediaan
Modul/ Media/
Bahan Ajar
Konversi Tanggapan Peserta Didik untuk tiap-tiap indikator tanggapan
0 – 50 = Kurang 1 71 – 80 = Baik 3
51 – 70 = Cukup 2 81 – 100 = Sangat Baik 4
.
Rencana Program
Prota dan Promes
Pembelajaran
Pembelajaran
Pembelajaran
Alur Capaian
Mata Pencapaian
No Nama Guru
Pelajaran = (skor/indikator) x
100
Semester
Ketidaksesuaian
Prosentase Aktivitas
Pembelajaran Siswa
Aktif berdiskusi dalam
(menggali informasi)
Aktif melaksanakan
Aktif mengajukan
Aktif menanggapi
Kelompok kecil
Aktif berliterasi
Pertanyaan
Pertanyaan
praktikum
No Nama Siswa Kelas
Rerata Prosentase Pengelolaan Kelas oleh Guru SMK Dharma Bahari Surabaya
Dokumen Refleksi
Keterangan
Tidak tersedia
Dokumen Refleksi
Kurikulum Opesasional
Indikator yang dinilai
Satuan Pendidikan
Observasi Proses
berdasarkan capaian,
Pembelajaran
lanjut studi)
Pendidikan
Pancasila
SB (Sangat Baik) = skor 4
Pendidik
No Indikator Penilaian B (Baik) = skor 3
C (Cukup) = skor 2
K (Kurang) = skor 1
S.B B C K
4 3 2 1
A. Hasil Asesmen Peserta Didik
1. Rerata capaian Sumatif
Akhir Semester
2. Rerata Daftar Komulatif
Nilai (DKN) Satuan
Pendidikan
Jumlah Indikator (A)
B. Capaian Projek Profil Pelajar Pancasila
2. Refleksi Projek
C. Survey Lulusan
% penyerapan IDUKA
1. (Berlaku perbandingan terbalik tamatan SMK)
sesuai konsentrasi keahlian
% penyerapan IDUKA di
2. (Berlaku perbandingan terbalik tamatan SMK)
luar konsentrasi keahlian
3. Wirausaha (Berlaku perbandingan terbalik tamatan SMK)
Kurikulum Opesasional
Indikator yang dinilai
Satuan Pendidikan
Observasi Proses
berdasarkan capaian,
Pembelajaran
lanjut studi)
Pendidikan
Pancasila
SB (Sangat Baik) = skor 4
Pendidik
No Indikator Penilaian B (Baik) = skor 3
C (Cukup) = skor 2
K (Kurang) = skor 1
S.B B C K
4 3 2 1
D. Refleksi Proses Belajar oleh Pendidik
3. Pembelajaran yang didukung
pemenuhan literasi atau
modul ajar yang sesuai
Jumlah Indikator (D)
LAMPIRAN
DAFTAR LAPIRAN
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM MERDEKA
SMK DHARMA BAHARI SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
1. SK. Tim Pengembang Kurikulum SMK Dharma Bahari Surabaya ......... 468
2. SK. Panitia Pelaksana Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ......... 477
3. SK. Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SMK Dharma Bahari Surabaya ......... 485
4. SK. Tim Pelaksana Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru ......... 492
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DHARMA BAHARI SURABAYA
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tentang
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
TAHUN 2022
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
A. TIM INTI
B. PELAKSANA TUGAS
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
1. Susunan Tim Pengembang Kurikulum SMK Dharma Bahari Surabaya
2. Uraian Tugas dan tanggungjawab Tim Pengembang Kurikulum
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
1. Susunan Tim Pengembang Kurikulum SMK Dharma Bahari Surabaya
2. Uraian Tugas dan tanggungjawab Tim Pengembang Kurikulum
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
1. Susunan Tim Pengembang Kurikulum SMK Dharma Bahari Surabaya
2. Uraian Tugas dan tanggungjawab Tim Pengembang Kurikulum
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
URAIAN TUGAS
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DHARMA BAHARI SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023
A. TIM INTI
No Uraian Tugas
1. Sumber Inspirator
1. Memberikan inspirasi kepada seluruh guru dalam upayanya menyusun kurikulum
yang relevan dengan kondisi SMK Dharma Bahari Surabaya saat ini
2. Mengidentifikasi potensi yang dapat dikembangkan dilingkungan SMK Dharma
Bahari Surabaya meliputi kondisi lingkungan, sumber daya, dunia usaha dan industri
3. Mengidentifikasi kelemahan internal yang dihadapi SMK Dharma Bahari Surabaya
pada tahun berjalan
2. Sumber Informasi
1. Memberikan informasi mengenai pentingnya kurikulum yang disusun berdasarkan
kondisi, potensi, dan tantangan nyata yang dihadapi SMK Dharma Bahari Surabaya
2. Memberikan informasi mengenai pedoman teknis penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
3. Memberikan informasi tentang tuntutan dunia kerja dan industri pada tahun berjalan
dalam upanyanya sebagai upaya penyesuaian kurikulum yang relevan.
3. Sumber Motifator
1. Memberi motifasi guru untuk senantiasa mengembangkan kemampuan individu yang
meliputi kemampuan pedagogik, kemampuan akademis dan kempuan sosial.
2. Memberi motifasi kepada penyelenggara tingkat satuan pendidikan untuk
mengembangkan, mengaplikasikan, dan mengimplementasikan potensi yang dimiliki
SMK Dharma Bahari Surabaya dalam sebuah program rencana kerja yang
dituangkan dalam kurikulum SMK Dharma Bahari Surabaya
3. Memberi motifasi kepada seluruh penyelenggara tingkat satuan pendidikan untuk
sesalu melakukan kegiatan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja dan industri
serta secara profesional dalam menentukan langkah dan kebijakan.
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
1. Susunan Tim Pengembang Kurikulum SMK Dharma Bahari Surabaya
2. Uraian Tugas dan tanggungjawab Tim Pengembang Kurikulum
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
No Uraian Tugas
4. Sumber Fasilitator
1. Menyediakan fasilitas kepada guru untuk melaksanakan kegiatan yang bertujuan
untuk peningkatan kualitas pendidikan.
2. Menyediakan fasilitas dan pengantar berupa pedoman – pedoman dan panduan
penyusunan kurikulum.
3. Menyediakan fasilitas kepada guru untuk mengembangkan kurikulun SMK Dharma
Bahari Surabaya yang relevan dengan kondisi, potensi, dan tantangan nyata yang
dihadapi SMK Dharma Bahari Surabaya
B. TIM PELAKSANA
No Uraian Tugas
1. Mengidentifikasi kondisi, potensi, dan tantangan nyata yang dihadapi SMK Dharma Bahari
Surabaya yang terjadi Ma-pel yang diampu oleh tiap – tiap personal guru.
2. Berkoordinasi dengan pengajar Mapel serumpun untuk merumuskan ulang Alur Tujuan
Pembelajaran (silabus) meliputi cakupan elemen dan capaian pembelajaran yang telah
disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan tantangan nyata yang dihadapi SMK Dharma Bahari
Surabaya pada tahun pelajaran berjalan
3. Berkoordinasi dengan pihak Dunia Usaha dan Industri serta komponen pendukung lainnya untuk
merumuskan Standart kompetensi yang sesuai dengan tuntutan kerja Dunia Usaha dan Industri,
serta kemampuan sekolah untuk mengaplikasikan Capaian Pembelajaran yang disesuaikan
dengan potensi yang dimiliki oleh tingkat satuan pendidikan yang meliputi sarana dan prasarana
penunjang KBM (Ma-pel Kelompok Dasar Program dan Konsentrasi Keahlian )
4. Merumuskan target kompetensi lulusan yang telah disesuaikan dengan alokasi waktu kegiatan
PBM untuk tiap-tiap Capaian Pembelajaran. Khusus untuk Mata Pelajaran produktif dirumuskan
mengenai standar kompetensi yang dilaksanakan melalui kegiatan PBM kelas dan praktek
bengkel dan telah disesuaikan dengan alokasi waktu kegiatan PBM pada tahun pelajaran
berjalan
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
1. Susunan Tim Pengembang Kurikulum SMK Dharma Bahari Surabaya
2. Uraian Tugas dan tanggungjawab Tim Pengembang Kurikulum
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
No Uraian Tugas
5. Mengidentifikasi fasilitas Satuan Pendidikan yang memiliki potensi positif dalam peningkatan
sistem pembelajaran.
6. Merumuskan instrumen komponen penilaian yang telah disesuaikan dengan kondisi tingkat
satuan pendidikan dalam mengaplikasikan proses belajar mengajar untuk tiap – tiap mata
pelajaran.
7. Menentukan deskripsi capaian pembelajaran untuk fase E dan Nilai KKM untuk tiap – tiap mata
pelajaran pada Kompetensi Keahlian yang telah disesuaikan dengan pedoman penyusunan nilai
KKM. ( meliputi kompleksitas, sarana pendukung, dan intake siswa )
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DHARMA BAHARI SURABAYA
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tentang
PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA TEMA PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023
MEMUTUSKAN
Memutuskan : a. Menetapkan susunan Tim Pelaksana Projek Tema Profil Pelajar Pancasila SMK
Dharma Bahari Surabaya pada Tahun Pelajaran 2022 – 2023
b. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan berakhir pada tanggal
berakhirnya Tahun Pelajaran 2022 – 2023
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
Susunan Tim Pelaksana Projek Tema Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma
Bahari Surabaya
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
SUSUNAN TIM
PELAKSANA PROJEK TEMA PROFIL PELAJAR PANCASILA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DHARMA BAHARI SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023
3. Dra. Endang Sulistiany Waka Bid. Sumber Daya Manusia Wakil Ketua
Koordinator
3. Nur Kholisoh, S.Pd Waka Bid. Kesiswaan
Tema Projek – 1
Kepala Konsentrasi Keahlian Koordinator
4. Eko Yudi Aristianto, S.Pd
Teknik Kendaraan Ringan Tema Projek – 2
Kepala Konsentrasi Keahlian Koordinator
5. Dian Yustantiko, S.Pd
Teknik Pemesinan Tema Projek – 3
Kepala Konsentrasi Keahlian Koordinator
6. Sholihatin Fitiyah, S.Pd
Teknik Komputer dan Jaringan Dokumentasi Projek
Koordinator Dokumen
7. Burhan, SE Kepala Tata Usaha
Projek
Koordinator
8. Nur Rohmad, S.PdI Waka Bid. Sarana dan Prasarana
Perlengkapan Projek
Koordinator Materi
9. Undari, S.Pd Staff Kurikulum
Projek
10. Jumroh Amelia Yasin, S.Pd Wali Kelas X TKJ-1 Fasilitator Projek
11. Hendra Kurniawan, S.Kom Wali Kelas X TKJ-2 Fasilitator Projek
12. Lusianta Sianturi, S.Pd Wali Kelas X TKJ-3 Fasilitator Projek
13. Savira Uswatun Hasanah, S.S Wali Kelas X TKJ-4 Fasilitator Projek
14. Atlifah, S.PdI Wali Kelas X TKJ-5 Fasilitator Projek
15. Putri Ayu Rahmawati, S.Pd Wali Kelas X TKJ-6 Fasilitator Projek
16. Erly Widya, S.Kom Wali Kelas X TKJ-7 Fasilitator Projek
17. Muhammad Sholehudin S, S.Pd Wali Kelas X TKJ-8 Fasilitator Projek
18. Ida Nurdiana, S.Pd Wali Kelas X TKJ-9 Fasilitator Projek
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
Susunan Tim Pelaksana Projek Tema Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma
Bahari Surabaya
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
Susunan Tim Pelaksana Projek Tema Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma
Bahari Surabaya
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
URAIAN TUGAS
PELAKSANA PROJEK TEMA PROFIL PELAJAR PANCASILA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DHARMA BAHARI SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
Susunan Tim Pelaksana Projek Tema Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma
Bahari Surabaya
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
Susunan Tim Pelaksana Projek Tema Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma
Bahari Surabaya
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
f. Selama proses pembelajaran, seorang Guru/ 5. Melakukan penilaian yang mengacu pada
Wali kelas membimbing siswa dalam prinsip asesmen yang sudah ditentukan dalam
menggali informasi (literasi) melalui memonitor perkembangan profil pelajar
penyediaan media belajar pendukung Pancasila yang menjadi fokus sasaran.
j. Membimbing siswa dalam presentasi 9. Membuka diri untuk memberi dan menerima
laporan, meliputi : masukan serta kritik, mulai dari awal hingga
Penggunaan bahasa akhir pelaksanaan projek profil.
Penyajian laporan
. 10. Mendampingi peserta didik untuk
merencanakan dan menyelenggarakan setiap
tahapan kegiatan projek profil yang menjadi
ruang lingkup belajar peserta didik.
.
Lanjutan
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Tentang :
Susunan Tim Pelaksana Projek Tema Profil Pelajar Pancasila SMK Dharma
Bahari Surabaya
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tanggal : 30 Juni 2022
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DHARMA BAHARI SURABAYA
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tentang
PEMBENTUKAN TIM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN SMK DHARMA BAHARI SURABAYA
TAHUN 2022
r. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 tahun 2012 tentang Muatan Lokal
Bahasa Daerah
s. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Pemberian tugas kepada guru dan karyawan untuk melaksanakan tugas tambahan
sebagai Tim Penjaminan Mutu Pendidikan di SMK Dharma Bahari Surabaya, sesuai
daftar pada lampiran Surat Keputusan
KEDUA : Uraian tugas dan tanggung jawab Tim Penjaminan Mutu Pendidikan di SMK Dharma
Bahari Surabaya
KETIGA : Kepada yang bersangkutan agar melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan
melaporkan secara tertulis dan berkala kepada Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan berakhir pada tanggal
berakhirnya Tahun Pelajaran 2022 – 2023
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
SUSUNAN
TIM PENJAMINAN MUTU SEKOLAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DHARMA BAHARI SURABAYA
TAHUN 2022
A. TIM INTI
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DHARMA BAHARI SURABAYA
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tentang
PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA SUPERVISI DAN PENILAIAN KINERJA GURU
TAHUN 2022
r. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 tahun 2012 tentang Muatan Lokal
Bahasa Daerah
s. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Pemberian tugas kepada guru dan karyawan untuk melaksanakan tugas tambahan
sebagai Tim Pelasana Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru di lingkungan SMK
Dharma Bahari Surabaya, sesuai daftar pada lampiran Surat Keputusan
KEDUA : Uraian tugas dan tanggung jawab Tim Penjaminan Mutu Pendidikan di SMK Dharma
Bahari Surabaya
KETIGA : Kepada yang bersangkutan agar melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan
melaporkan secara tertulis dan berkala kepada Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan berakhir pada tanggal
berakhirnya Tahun Pelajaran 2022 – 2023
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
SUSUNAN
TIM SUPERVISI DAN PENILAI KINERJA GURU
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DHARMA BAHARI SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DHARMA BAHARI SURABAYA
Nomor : 422. / /436.6.4.20541319/2022
Tentang
SATGAS ANTIRADIKALISME, INTOLERANSI, DAN BULLIYING DI SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023
Memperhatikan : Keputusan Musyawarah Kepala Sekolah, Dewan Guru, Komite Sekolah, Orang Tua
Peserta Didik Dan Perwakilan Peserta Didik SMK Dharma Bahari Surabaya
Tahun Pelajaran 2022-2023 Pada Tanggal 18 Juli 2022
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Pemberian tugas kepada guru dan karyawan untuk melaksanakan tugas tambahan
sebagai Tim Pelasana Satuan Tugas Anti Radikalisme, Intoleransi, dan Bulliying di
Lingkungan SMK Dharma Bahari Surabaya untuk Tahun Pelajaran 2022-2023, sesuai
daftar pada lampiran Surat Keputusan.
KEDUA : Kepada nama-nama yang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini, diangkat
sebagai Satgas Anti Radikalisme, Intoleransi, dan Bulliying dan diharapkan dapat
melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.
KETIGA : Satgas Anti Radikalisme, Intoleransi, dan Bulliying di Sekolah Tahun Pelajaran
2022/2023 bertugas :
1. Melaporkan kepada orang tua/wali siswa setiap terjadi kekerasan, serta melapor
kepada dinas pendidikan dan apparat penegak hokum dalam hal yang
mengakibatkan luka fisik berat/cacat/kematian
2. Melakukan identifikasi fakta kejadian dan menindaklanjuti secara proporsional
sesuai tingkat kekerasan
3. Menjamin hak siswa tetap mendapat pendidikan;
4. Memfasilitasi siswa mendapat perlindungan hukum dan pemulihan
KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini akan dibebankan pada
angaran yang sesuai
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari terdapar
kesalahan akan disempurnakan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Kepala SMK Dharma Bahari Surabaya