Bahan Paparan RDP (Airnav Dan BPUI)
Bahan Paparan RDP (Airnav Dan BPUI)
1 Pengadaan Rp471,9 untuk meningkatkan kemampuan dan fitur ATMS yang mengelola
Latar Belakang ATMS Miliar Jakarta FIR agar sesuai ketentuan ICAO, mengantisipasi
Jakarta pertumbuhan traffic dan penambahan posisi kerja untuk
❑ Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada bisnis penerbangan dan penambahan sektor.
berdampak langsung pada penurunan jumlah pendapatan Perum LPPNPI;
2 Pengadaan Rp108,7 untuk meningkatkan kemampuan dan fitur ATMS yang mengelola
❑ Saat ini, terdapat fasilitas pelayanan navigasi penerbangan berupa Air Traffic
ATMS Miliar ruang udara lapis bawah di atas Kalimantan Selatan, Kalimantan
Management (ATM) System yang membutuhkan pemenuhan fitur sesuai
Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur (IKN) dan Kalimantan Utara agar
dengan rekomendasi ICAO serta peremajaan fasilitas te rsebut karena sudah
sesuai ketentuan ICAO
melebihi umur ekonomis peralatan
3 Pengadaan Rp76,2 untuk meningkatkan kemampuan dan fitur ATMS yang mengelola
ATMS Miliar ruang udara lapis bawah di atas Sumatera Utara dan Aceh
Urgensi Medan sebagai dukungan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
1. Kebutuhan untuk melengkapi teknologi navigasi penerbangan agar setara dengan
4 ATMS Rp60,7 untuk meningkatkan kemampuan dan fitur ATMS yang mengelola
negara tetangga terutama Singapura dan Australia:
Pontianak Miliar ruang udara lapis bawah di atas Kalimantan Barat
a. Fitur koordinasi antar ATC system berbasis data berupa AIDC (ATS Inter-facility
Data Communication); TOTAL Rp717,5 (investasi dibiayai dari PMN sebesar Rp659,19 Miliar dan sisanya
b. Fitur komunikasi antara personel ATC dengan Pilot berbasis data berupa ADS- Miliar dari dana internal Perusahaan)
C/CPDLC (Aircraft Dependent Surveillance-Contract/Controller-Pilot Data Link
Communication);
c. Fitur AMAN-DMAN (Arrival Manager-Departure Manager) yaitu fitur yang Manfaat PMN
berguna untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan sehingga lebih efisien.
1. Meningkatkan kapasitas traffic penerbangan di Indonesia sehingga diharapkan dapat memberikan
2. Peremajaan peralatan ATM System yang telah memasuki batas maksimum usia
penambahan PDB Nasional kumulatif;
teknis: Jakarta (tahun instalasi 2011); Balikpapan (tahun instalasi 2012); Medan
(tahun instalasi 2012); dan Pontianak (tahun instalasi 2012). 2. Meningkatkan mobilitas penumpang dan barang yang diharapkan dapat meningkatkan transaksi
3. Dukungan atas pemindahan Ibukota Negara (IKN). ekonomi, pertumbuhan pariwisata dan kegiatan ekspor impor untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia;
4. Pengambilalihan pengelolaan ruang udara diatas Kepulauan Riau dan Natuna dari 3. Menjaga reputasi pemerintah atas keselamatan dan kualitas pelayanan navigasi penerbangan di
Singapore untuk program Realignment FIR Jakarta – Singapore. Indonesia.
Tujuan
Contoh BMN Yang Akan di-PMN-kan
1. Memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Perum
LPPNPI;
2. Pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 untuk
mengalihkan BMN dari Kementerian Perhubungan yang terkait dengan
kenavigasian kepada Perum LPPNPI.
Neraca
• Aset Perum LPPNPI tercatat sebesar Rp4,94 triliun pada tahun 2022, atau lebih rendah 12%
dibandingkan total asset Tahun 2018. Penurunan ini disebabkan karena penurunan asset lancar
perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional pada saat Pandemi Covid-19.
• Seiring dengan pulihnya aktivitas penerbangan, neraca keuangan perusahaan juga diproyeksikan
akan membaik dan lebih sehat.
Rasio • Laba tanpa PMN diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan laba dengan PMN dikarenakan dengan
adanya PMN Non Tunai kepada Perum LPPNPI, Perum LPPNPI akan mulai mencatatkan
• Rasio total kewajiban terhadap ekuitas maupun total aset cukup rendah (< 1), karena struktur depresiasi/amortisasi, sebagai bentuk tertib administrasi dan akuntabilitas atas asset-asset yang
keuangan Perum LPPNPI yang tidak mengandalkan pembiayaan dari sisi utang untuk kegiatan digunakan.
usahanya.
• ROA maupun ROE Perum LPPNPI sempat mengalami penurunan signifikan di tahun 2020 dan • Dengan adanya tambahan PMN sebesar Rp659 miliar kepada Perum LPPNPI, perusahaan dapat
2021 karena kerugian yang dialami, namun sudah kembali positif di tahun 2022 dan melakukan penggantian 4 (empat) ATMS yang telah memasuki batas maksimum usia teknis guna
diproyeksikan akan terus membaik di tahun-tahun berikutnya. menjaga keselamatan dan kualitas pelayanan navigasi penerbangan, dengan tetap menjaga saldo
minimum kas dalam batas yang aman.