Anda di halaman 1dari 2

LOGIN SIGN UP

Mengapa Yesus mengutuk pohon


ara?

Dikatakan di dalam Injil Matius “19. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi
Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon
itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon
ara itu. 20. Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: “Bagaimana
mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?” (Mt 21:19-20).

1. Mengapa Yesus mengutuk pohon ara?


Yesus tahu bahwa pada saat itu memang belum musim buah ara, seperti yang ditulis di injil
Markus “Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia
tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.”
(Mk 11:13). Kalau Yesus tahu bahwa Dia tidak dapat menemukan buah pohon ara, mengapa
Yesus mengutuk pohon ara yang tidak bersalah?
a. Dalam kejadian ini, Kristus ingin memberikan pelajaran kepada para murid. Dan
pola pengajaran ini juga digunakan di dalam Perjanjian Lama, seperti:Yes 20:1-6; Yer
13:1-11; Yer 27:1-11.
b. Kalau kita melihat secara literal, maka kita tidak mendapatkan pengertian apapun,
karena memang secara alami pohon ara tersebut belum berbuah karena belum
musimnya, dan oleh karena itu tidak dapat dipersalahkan. Kalau kita mau meneliti
lebih lanjut, maka kita dapat mengatakan bahwa perbuatan Yesus yang menunjukkan
kuasa atas alam adalah untuk kepentingan para murid, sehingga para murid mengerti
akan identitas Kristus dengan lebih baik. Dengan kuasa-Nya, Yesus dapat melakukan
suatu tindakan untuk menjadi raja, namun Dia memilih untuk disalibkan, sehingga
Yesus dapat meraja di dalam hati seluruh umat manusia.
c. Dalam kejadian pohon ara yang dikutuk oleh Yesus, Dia ingin menegaskan kembali
tentang orang-orang yang akan mendapatkan hukuman karena tidak memberikan
buah-buah yang baik. Hal ini ditegaskan di dalam Lk 13:6-9, yang mengatkan “6 Lalu
Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh
11
di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak
menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga
tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya.
Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang
itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah
sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika
tidak, tebanglah dia!“

2. Penjelasan Venerable Bede tentang perikop


ayat ini:
Sebagaimana dikutip oleh St. Thomas Aquinas dalam Catena Aurea, demikianlah penjelasan
Ven. Bede, yang sering dikutip oleh para ahli Kitab Suci Katolik:
“Seperti Ia berbicara dengan perumpamaan, demikian juga perbuatan-Nya juga
menunjukkan perumpamaan; demikianlah dikatakan bahwa Ia lapar dan mencari buah
dari pohon ara, meskipun Ia tahu bahwa musimnya belum tiba. Namun Ia mengutuknya
sehingga tak dapat berbuah selamanya, supaya dapat menunjukkan bahwa orang-
orang Yahudi tidak dapat diselamatkan hanya dengan berdaun, artinya memiliki kata-
kata kebenaran, tetapi tanpa buah, yaitu perbuatan-perbuatan baik, sehingga harus
dibuang dan dilemparkan ke dalam api.
Maka kelaparan Yesus di sini adalah keinginannya bagi keselamatan umat manusia. Ia
melihat kepada pohon ara, yaitu bangsa Yahudi, yang mempunyai daun-daun, atau
kata-kata/hukum taurat dan para Nabi, dan Ia mencari daripadanya buah, yaitu
perbuatan-perbuatan baik, dengan mengajarkan mereka, menegur mereka dan
mengerjakan mukjizat-mukjizat, namun Ia tidak menemukan buah pada pohon itu,
sehingga Ia mengutuknya. Demikianlah kamu, kamu akan dihukum oleh Kristus di hari
penghakiman, berhati-hatilah jangan menjadi pohon yang tidak berbuah, tetapi
persembahkanlah kepada Kristus, buah kesalehan yang disyaratkan-Nya.”

3. Apa artinya bagi kita?


Ini berarti, kejadian ini dapat memacu kita semua, sebagai murid Kristus untuk dapat
menghasilkan buah-buah yang baik. Kita yang telah diberi berbagai macam talenta oleh
Kristus harus dapat mempergunakan talenta untuk semakin memuliakan nama Tuhan (lih.
Mt 25:14-30). Kita yang telah masuk dalam kawanan Gereja Katolik yang mempunyai
kepenuhan kebenaran dituntut untuk lebih menghasilkan buah-buah yang berlimpah.
Pertanyaan yang lain tentang Yesus mengatakan untuk menuai gandum yang masih hijau
ada di mana ya?
Semoga uraian di atas dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – www.katolisitas.org

4.3
11 Article Rating

Anda mungkin juga menyukai