Anda di halaman 1dari 122

ANALISIS PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DARING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MASA


PANDEMI COVID-19 ( TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS
TARBIYAH UNIVERSITAS IBRAHIMY)

SKRIPSI

Oleh:

AKNIS AYU UTAMI KAMULIA

NPM/NIRM: 201725005/ 2017.4.009.0149.1.000005

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS IBRAHIMY

SUKOREJO-SITUBONDO

2021
ANALISIS PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DARING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MASA
PANDEMI COVID-19 ( TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS
TARBIYAH UNIVERSITAS IBRAHIMY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S-1) pada Program

Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah

Universitas Ibrahimy

Oleh:

AKNIS AYU UTAMI KAMULIA

NPM/NIMKO : 201725005/ 2017.4.009.0149.1.000005

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS IBRAHIMY

SUKOREJO SITUBONDO

2021

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : AKNIS AYU UTAMI KAMULIA

NPM/NIRM : 201725005/ 2017.4.009.0149.1.000005

Program Studi : Tadris Matematika

Fakultas : Tarbiyah

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi ini secara

keseluruhan adalah hasil penelitian atau karya saya sendiri, kecuali pada

bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa

skripsi ini hasil jiplakan atau plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi

atas perbuatan tersebut.

Situbondo,20 September 2021

Saya yang menyatakan

Materai
10.000,-

Aknis Ayu Utami Kamulia

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi ditulis oleh :

Nama : Aknis Ayu Utami Kamulia

NPM/NIMKO : 201725005/ 2017.4.009.0149.1.000005

Judul : ANALISIS PROBLEMATIKA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN DARING PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MASA
PANDEMI COVID-19 ( TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS
IBRAHIMY)

Telah ditelaah dan disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing II untuk


diuji.

Situbondo,05 Oktober 2021


Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ilzam Dzaifi, M.Pd.I. Maswar, M.Pd

iii
PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi


Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy
dan Diterima dalam Rangka Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd )

Prodi Tadris Matematika

Pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat : Kampus Universitas Ibrahimy

Tim
Ketua, Penguji Sekretaris,

___________ ____________
Anggota :

1.____________ ( )

2.____________ ( )
Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah,

Dr. Hariyanto, M. Pd.I.

iv
MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada


kemudahan”
(QS. Al Insyirah : 5)1

1
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan terjemahannya, (Bandung: Penerbit
Jabal, 2010), 596.

v
PERSEMBAHAN

Untuk waktu yang tak pernah berhenti berputar dan di tengah

hamparan badai, rintangan, serta hambatan duri-duri kehidupan yang kerap

kali menghantui semangat, bahkan tak jarang merobohkan rasa.

Maka ku putuskan untuk segera beranjak dari rasa malas, rasa

ketidaktahuan dan rasa ingin membanggakan. Ku alihkan dunia untuk

menyatu dalam satu titik fokus menata masa depan yang lebih baik. Demi

terukirnya senyum membanggakan dari orang-orang yang pantas kuberikan

haknya untuk tersenyum bahagia dengan bangga.

Ketika matahari bersinar dengan teriknya, bulan dengan sinar

teduhnya dan kilauan bintang di langitnya. Sadarlah hati dan jiwa dalam

merajut makna arti kehidupan yang sesungguhnya. Tak hanya ingin

membuat semua orang bangga, namun diri ini juga ingin menjadi orang

yang berguna bagi sesama.

Lisan berucap, tangan mengadah , hati berkata “Alhamduliilahi

Robbil „Alamin.” Skripsi ini sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar

starata satu (S1) dapat terselesaikan dengan baik.

Ku persembahkan dengan tulus, sebuah karya kecil ini teruntuk:

1. Allah Subhanahu Wata‟ala, Tuhan yang maha dari segala maha.

Pemilik semesta dan pencipta segalanya. Terima kasih telah meridhoi

diri ini dalam setiap perjalanan untuk menjadi orang yang benar-benar

berguna. Terima kasih pada banyak hal, bahkan dari segi apa-apa yang

vi
hamba tidak ketahui jalan takdirnya. Terima kasih tuhan, yang selalu

memberi jalan kemudahan dan kelancaran dalam mewujudkan segala

cita-cita.

2. Manusia mulya sang pemberi syafaat, Muhammad Sallahu „alaihi Wa

Sallam. Pembawa cahaya dari ketidaktahuan menuju kemajuan dalam

perjuangan keilmuan. Segala inspirasi yang tercipta dalam diri ini, tak

dapat ku alihkan bahwa engkau sang motivator terbaik. Terima kasih.

3. Bapak Tohawi / H. Ahmad Nawawi dan Ibu Sehrawati / Hj. Aminatuz

Zahra, yang tak pernah lelah merelakan waktu dan biaya hanya untuk

melihat kebahagiaanku di masa depan. Terimalah kado kecil ini sebagai

wujud keseriusanku dalam menuntut Ilmu mencari Ridho Allah SWT.

Untuk kalian yang dari dulu hingga saat ini selalu memberi motivasi,

dorongan semangat, nasehat dan doa untuk pintu kesuksesan anakmu,

hingga anakmu kuat menghadapi ribuan warna-warni kehidupan. Bapak

Ibu tercinta, terimakasih atas segalanya.

4. Seluruh guru-guruku yang telah mengikis rabun mataku, serta telah

membuat mengerti yang haq dan yang bathil, turut membangun dinding

keimananku dalam mengarungi hidup ini. Terima kasih yang tulus dari

murid mu ini, untuk segala didikanmu dalam merubah jiwa yang tak tau

apa-apa hingga jiwa yang punya segala cita-cita.

5. Kakak tersayang, Imam Hanafi. Sebagai saudara, sahabat, pacar,

satpam dan motivator di kala ku diterpa berbagai rintangan dan pilihan.

Selalu mengerti banyak hal, meskipun kau membahagiakanku dalam

segala kesederhanaan. Terima kasih kak, atas segala kasih sayang tulus

vii
yang tak pernah habis, dorongan semangat yang tak pernah kau lupa

hingga adik kecilmu telah dewasa dengan sebuah karya kecil dan segala

cita-cita.

6. Pesantren tercinta, Salafiyah syafi‟iyah Sukorejo Situbondo. Tempatku

mengaji dan mengabdi, mengukir dalam banyak kisah dan segala

perjuangan. Wabil khusus yang saya ta‟dhimi, KHR. Ach. Azaim

Ibrahimy, S. Sy, selaku pengasuh. Yang selalu membimbing kami agar

senantiasa menjadi insan yang baik.

7. Saudara-saudara serta sanak keluarga besarku yang telah banyak

memberikan semangat dan motivasi kepadaku dan senantiasa

mendukungku dan mendo‟akanku. Barokallah.

8. Sahabat tercinta. Yuli Herliyanti, Sahmiatun, Sudarti, Irma Nadia, dan

Nuril Fitriah. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaik, teman

sefrekuensi, teman dalam mengukir banyak cerita dan menjadi

tempatku berpulang ketika ku butuh sandaran dan dorongan.

9. Teruntuk teman-temanku sesama pejuang toga, di Fakultas Tarbiyah

prodi TMTK Putri yang tidak bisa ku tulis satu persatu namanya. Serta

sahabat seperjuangan yang selalu ada disetiap perjuangan tugas akhir

yaitu bak yanti, atid, bak fifi, lai, bang leli dan ocey. Terima kasih telah

memberi motivasi di sela-sela kejenuhan dan kesulitan sehingga bisa

menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Teruntuk ketua kamar, Ummi Siti Karimah, S.Pd. Yang telah menjadi

tempat pelabuhan buaian orang tua. Terima kasih telah mendidik dan

menyayangi tulus. Dan semua adek- adekku di kamar Nyi. Maimunah

viii
No. 01 yang tidak bisa ditulis satu persatu namanya. Terima kasih telah

ikut membantu, memberikan motivasi dan menyemangatiku. LOVE

YOU Bhe One.

11. Teruntuk keluarga baru, yaitu teman-teman petugas pos dan wartel. Dan

kasubag postel yang selalu mengerti ummi muyassirotul aini yang

sedang berjuang wisuda S2. Terima kasih, kalian telah banyak

membantu.

12. Teruntuk Habibi Qolbi yang sampai saat ini masih dirahasiakan oleh

yang maha kuasa.

13. Semua yang telah berperan dalam penyelesaian karya ini,

jazakumullahu ahsanul jaza‟.

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang memberikan

kemampuan bagi manusia untuk belajar, melalui Rahmat dan Hidayahnya,

skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul “Analisis Problematika

Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Pembelajaran Matematika Di Masa

Pandemi Covid-19”

Sholawat salam semoga tetap tercurah limpahkan pada Rasulullah

Muhammad SAW yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan dengan dasar

– dasar Al- Akhlaq Al- Karimah.

Ucapan terima kasih tiada batas, kepada yang terhormat :

1 KHR Ach. Azaim Ibrahimy, S.Sy. MH., sebagai Pengasuh Pondok

Pesantren Salafiyah Syafi‟iyah Sukorejo Situbondo.

2 Bpk. KH. Ach Fadhoil,M.H., sebagai Rektor Universitas Ibrahimy

Sukorejo Situbondo.

3 Bpk. Dr. Hariyanto, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

Universitas Ibrahimy Sukorejo.

4 Bpk. Maswar, M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Matematika

Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy.

5 Bpk Dr. Ilzam Dzaifi, M.Pd.I sebagai Dosen Pembimbing I dan Bpk.

Maswar,M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II.

6 Seluruh dosen, dewan guru dan staff, yang tulus mengajarkan ilmu

pengetahuan.

x
7 Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy, serta bu Lovi sandra, M.Sc dan

semester V angkatan 2018 TMTK yang telah memberikan waktu untuk

penelitian.

Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran selalu

diharapkan. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat dan senantiasa diridlai-

Nya.

Sukorejo, 20 Oktober 2021

Penulis

xi
ABSTRAK

Aknis Ayu Utami Kamulia, 2021. Analisis Problematika Pelaksanaan


Pembelajaran Daring Pada Pembelajaran Matematika Di Masa
Pandemi Covid-19 ( Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah
Universitas Ibrahimy)
Pembimbing (1) Dr. Ilzam Dzaifi, M.Pd.I
(2) Maswar, M.Pd
Kata kunci :Problematika, Pembelajaran daring, Pembelajaran Matematika,
Pandemi Covid-19.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika pelaksanaan
pembelajaran daring pada pembelajaran matematika di masa pandemi covid-
19 dan apakah terdapat perbedaan pada hasil belajar mahasiswa yang di
dapat selama pembelajaran tatap muka dan pembelajaran secara daring pada
mata kuliah matematika bisnis.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mix
method) dengan jenis sequential explanatory. Teknik pengumpulan data
menggunakan penyebaran angket kepada mahasiswa semester V angkatan
2018, untuk dapat mengetahui problematika pelaksanaan pembelajaran
daring pada pembelajaran matematika. Kemudian di analisis dengan analisis
deskriptif yang menggunakan hasil belajar mahasiswa selama pembelajaran
secara tatap muka dan pembelajaran secara daring. Hasil belajar yang
diambil dari dua kelas dengan mata kuliah yang sama namun berbeda dalam
pelaksanaan pembelajarannya. Selanjutnya wawancara kepada dosen
tujuannya untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan
problematika daring dalam pembelajaran matematika. Sedangkan
dokumentasi, untuk memperoleh dokumentasi pelaksanaan pembelajaran
selama daring dan secara tatap muka.
Hasil penelitian yang di dapat dari hasil belajar mata kuliah
matematika bisnis dengan perolehan nilai akhir secara daring dan luring
yaitu selisih dari rata-rata hasil belajar kedua kelas adalah, 5,1903. Serta
penyebaran angket kepada mahasiswa semester V angkatan 2018 dengan
jumlah keseluruhan rata-rata presentase pernyataan yaitu 8,785%.
Selanjutnya wawancara dengan dosen Tadris Matematika yang dapat ditarik
kesimpulan bahwa

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x

ABSTRAK ......................................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvi

BAB 1: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................................. 6
D. Kajian Penelitian Terdahulu .................................................................................... 7
E. Definisi Istilah ......................................................................................................... 10
F. Sistematika Peelitian ............................................................................................... 11

BAB II: LANDASAN TEORI

A. Pengertian Problematika ........................................................................................ 13


B. Pengertian Pembelajaran Daring ............................................................................. 17
C. Pengertian Pelajaran Matematika ............................................................................ 22
D. Pengertian Pandemi Covid-19................................................................................. 24

xiii
BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 26


1. Metode Penelitian Kuantitatif ..................................................................... 26
2. Metode Penelitian Kualitatif .............................................................. 27
B. Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 28
C. Obyek Penelitian ..................................................................................................... 28
D. Subyek Penelitian .................................................................................................... 29
E. Sumber Data ............................................................................................................ 29
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 29
1. Hasil belajar ................................................................................................ 29
2. Angket ......................................................................................................... 30
3. Wawancara .................................................................................................. 30
4. Dokumentasi ............................................................................................... 32
G. Hasil Data Validasi ................................................................................................. 32
H. Teknik Anaisis Data ................................................................................................ 34
1. Analisis Data Kuantitatif ............................................................................. 34
2. Analisis Data Kualitatif ............................................................................... 36

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 39


1. Deskripsi Data ............................................................................................. 39
2. Analisis Hasil Belajar Matematika ............................................................. 42
3. Angket Mahasiswa ...................................................................................... 47
4. Data Hasil Wawancara ................................................................................ 53
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................................. 57

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 60
B. Saran ........................................................................................................................ 61
C. Kata Penutup ........................................................................................................... 61

xiv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMENTASI
BIODATA PENULIS

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data mahasiswa semester V angkatan 2017 (kelas eksperimenI)

Tabel 2 Data mahasiswa semester V angkatan 2018 (kelas eksperimen II)

Tabel 3 Distribusi jumlah mahasiswa

Tabel 4 Hasil belajar semester V angkatan 2017

Tabel 5 Hasil belajar semester V angkatan 2018

Tabel 6 Rangkuman hasil belajar pada kedua kelas

Tabel 7 Data rata-rata presentase per item pernyataan

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program

magister, program dokto, program profesi serta program spesialis, yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa

indonesia (UU No. 12 Tahun 2012). Dalam UU Nomor 12 Tahun 2012

pasal 5, salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah dihasilkannya lulusan

yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual agama, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlah

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara. Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah agar kita dapat

memberi atau mengetahui bagaimana cara memberikan metode

pembelajaran yang aktif, inovatif dan kreatif.

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi

antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan

tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan

berbagai media pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan tersebut

1
2

maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan

berbagai model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang saat

ini diterapkan di Indonesia berkaitan dengan menyebarnya wabah

Corona Virus Disease (COVID – 19) adalah menggunakan pembelajaran

secara daring (dalam jaringan) sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 36962/MPK.A/HK/2020

tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka

pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID – 19).2

Dengan adanya penerepan social distanding (pembatasan

interaksi sosial) sangat berdampak akan berlangsungnya pendidikan,

karena bagaimana proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik

jika masih ada batasan-batasan antara siswa dan guru. Pemerintah telah

membuat keputusan untuk meliburkan atau memindahkan proses

pembelajaran yang tadinya di sekolah menjadi di rumah, artinya siswa

dapat belajar di rumah tanpa harus ke sekolah. Karena pandemi covid-19

telah mengganggu proses pembelajaran secara konvensional.3 Maka

diperlukan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Pembelajaran

secara daring adalah salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah

tersebut. Peralihan pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk

mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat

berlangsung dengan cara memanfaatkan teknologi sebagai media

pembelajaran daring. Menurut (Komalasari dkk, 2020; Fitria dan

2
Solikhatun Marfu‟ah, “Analisis Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Matematika Secara Online Di SMP Negeri 1 Cilongok” (Skripsi – IAIN Purwokerto, 2020),
1.
3
Ali Sadikin dan Afreni Hamidah, “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah
Covid-19”, BIODIK, Vol.6, No.2 ( Juni,2020),21.
3

Suminah, 2020; Hamzah dkk, 2020; Rohma dkk, 2020), penggunaan

teknologi ini juga sebenarnya terdapat beberapa masalah seperti

penguasaan teknologi yang masih rendah, keterbatasan sarana dan

prasarana, jaringan internet, biaya, dan motivasi guru serta siswa yang

menurun karena bosan menggunakan teknologi tersebut.4

Menurut (Ivanova dkk, 2020; Kristiawan dan Muhaimin, 2019;

Kristiawan, 2014), pembelajaran daring merupakan singkatan dari

pembelajaran dalam jaringan, atau pengganti istilah pembelajaran online

yang sering kita gunakan dalam teknologi internet. Sedangkan menurut

Ivanova dkk (2020) pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran

yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran

maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang

dilakukan tanpa melakukan adanya tatap muka atau interaksi langsung

yang pembelajarannya harus dalam jaringan dengan segala bentuk materi

pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara

online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran

melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google

Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom. Menurut Hamid

Muhammad sebagai plt. Dikdasmen Kemendikbud pembelajaran daring

adalah pembelajaran yang menggunakan model interaktif berbasis

internet dan Learning Manajemen System (LMS). "Pembelajaran daring

ini dilakukan selama ini secara interaktif seperti Zoom, Google Meet. Itu

salah satu (pembelajaran) yang kami sarankan agar ada interaksi antar
4
Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati, “Pembelajaran Daring dan Luring pada
Masa Pandemi Covid-19 “, Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.2 ( Desember,
2020), 51.
4

guru dan murid di mana (catatannya) tak ada hambatan di gawai, internet,

dan pulsa.5

Di masa pandemi covid-19 ini pada pembelajaran secara online

ada beberapa kelebihan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam

pendidikan terbuka dan jarak jauh. Kelebihannya antara lain adalah

mudahnya guru dan siswa dalam berkomunikasi melalui fasilitas internet

secara regular dengan tanpa dibatasi jarak yang jauh maupun dekat dan

juga tidak ada batasan waktu dalam penggunaannya. Terlebih juga guru

dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang

terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling

menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. Siswa dapat belajar

atau mereview bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan

karena bahan ajar tersimpan dikomputer, bila siswa memerlukan

tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia

dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah, guru maupun

siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan

jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan yang lebih luas, siswa menjadi berperan aktif dalam

pembelajaran.6

Pembelajaran matematika ini mata pelajaran yang lebih efektif

bila disampaikan secara langsung atau tatap muka. Sifatnya yang

sebagian besar prosedural menjadi hambatan tersendiri baik bagi

5
Ibid.
6
Solikhatun Marfu‟ah, “Analisis Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Matematika Secara Online Di SMP Negeri 1 Cilongok” (Skripsi – IAIN Purwokerto, 2020),
2.
5

pendidik atau peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh.

Menurut Barry Mikhael Cavin Sianturi kepala sekolah Erudio Indonesia,

hal yang sangat penting untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran

jarak jauh terutama pelajaran matematika adalah dengan adanya

kemandirian belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas

nomor 22 tahun 2006 yang berisi bahwa salah satu tujuan umum satuan

pendidikan menengah adalah meningkatkan keterampilan hidup mandiri.

Maka dari itu, kemandirian merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan keberhasilan siswa ketika belajar. Menurut Hargis

sebagaimana dikutip oleh Sumarmo, mengungkapkan bahwa individu

yang memiliki kemandirian belajar tinggi cenderung belajar lebih baik,

mampu memantau, mengevaluasi dan mengatur belajarnya secaraefektif,

menghemat waktudalam menyelesaikan tugas dan memperoleh skor

tinggi. Siswa yang tidak memiliki kemandirian belajar berbeda dengan

motivasi siswa yang mandiri dalam belajar. Perbedaan ini dapat dilihat

dari motivasi dan minat siswa dalam belajar. Siswa yang tidak memiliki

dan minat dalam belajar tidakakan mampu belajar mandiri dan

mengalami berbagai kesulitan dalam akademiknya. Sedangkan siswa

yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi akan termotivasi untuk

mempelajari sesuatu dengan kemampuannya tanpa meminta bantuan

orang lain. Dengan begitu kemandirian belajar merupakan hal yang

sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap siswa agar


6

tidak bergantung pada orang lain, melainkan bergantung pada

kemampuannyasendiri.7

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring pada pembelajaran

matematika di masa pandemi covid-19?

2. Apa saja problematika terhadap pelaksanaan pembelajaran daring

pada pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Tujuan penelitian merupakan target yang ingin dicapai oleh

peneliti dengan adanya kegiatan penelitian. Dengan demikian,

penelitian ini ditujukan untuk menemukan jawaban terhadap

permasalahan yang telah dirumuskan berdasarkan perumusan

masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai adalah:

a) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran daring pada

pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19.

b) Untuk mengetahui apa saja problematika yang dihadapi selama

pelaksanaan pembelajaran daring pada pembelajaran matematika di

masa pandemi covid-19.

2. Kegunaan

Dalam penelitian ini mempunyai beberapa kegunaan yang

digunakan. Yakni kegunaan diantaranya adalah:

7
Solikhatun Marfu‟ah, “Analisis Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Matematika Secara Online Di SMP Negeri 1 Cilongok” (Skripsi – IAIN Purwokerto, 2020),
3.
7

a) Bagi peneliti:

Dapat dijadikan sebagai sarana untuk menambahkan dan

mengembangkan pengetahuan serta pengalaman, sehingga

dapat menjadikan landasan berfikir untuk mengetahui

pelaksanaan pembelajaran daring pada pelajaran matematika

di masa pandemi covid-19.

b) Bagi peneliti lain:

Dapat dijadikan tambahan khazanah keilmuan.

c) Bagi sekolah:

Hasil penelitian dapat menjadi sumbangan ilmiah bagi sekolah

dalam rangka memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, serta

dapat menjadi sebuah informasi bagi para pendidik.

D. Kajian Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu dalam proposal ini adalah

beberapa hasil riset karya tulis ilmiah yang memiliki relevansi sebagai

sumber rujukan bagi peneliti diantaranya:

1. Hasil penelitian Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati:

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rio Erwan dan Sri Mulyati

yang ditulis berupa jurnal Volume 1, Nomer 2, Tahun 2020 dengan

judul “Pembelajaran Daring dan Luring pada Masa Pandemi

Covid-19 ( Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah Universitas

Ibrahimy)” menunjukkan bahwa bagaimana penerapan pembelajaran

daring dan luring di salah satu SMA di Kabupaten Ogan Komering


8

Ulu Timur, Sumatera Selatan, Indonesia. Langkah-langkah penelitian

ini meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, tahap

pengamatan, dan tahap refleksi. Dari hasil penelitian terdapat ada

beberapa kendala dalam pelaksanaannya akan tetapi bisa diselesaikan

dengan baik oleh guru demi mencerdaskan perserta didik. Baik sistem

pembelajaran daring dan luring diharapkan guru dapat kreatif dalam

mendidik peserta didik, supaya keberhasilan pembelajaran bisa

tercapai dengan baik atau efektif. Penelitian ini memberikan

informasi bahwa guru sebenarnya lebih memilih pembelajaran luring

di mana bisa berinteraksi dengan siswa, dan juga siswa lebih

menyukai pembelajaran luring dengan adanya tatap muka. Persamaan

yang dimiliki antara peneliti dengan kajian ini adalah sama-sama

membahas tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring.

Perbedaan yang dimiliki oleh peneliti dengan kajian ini, kajian

terdahulu ini membahas pembelajaran daring dan luring di SMA di

Kabupaten Ogan Komering. Sedangkan peneliti saat ini hanya

membahas problematika pembelajaran daring pada pembelajaran

matematika di Universitas Ibrahimy, jadi peneliti tidak membahas

pembeljaran luring dalam penelitiannya.

2. Hasil penelitian Saripah Anum Harahap, Dimyati dan Edi Purwanta:

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Saripah Anum Harahap sebagai

mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Negeri

Yogyakarta, Dimyati sebagai mahasiswa Keolahragaan di Universitas

Negeri Yogyakarta, dan Edi Purwanta sebagai mahasiswa Pendidikan


9

Luar Biasa di Universitas Negeri Yogyakarta berupa jurnal Volume

5, Nomer 2, Tahun 2021 dengan judul “Problematika

Pembelajaran Daring dan Luring Anak Usia Dini bagi Guru dan

Orang tua di Masa Pandemi Covid-19”. Jurnal ini berisi penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui pembelajaran pada PIAUD yang

dihadapi orang tua dan guru di masa pandemi covid-19. Persamaan

yang dimiliki antara peneliti dengan kajian ini adalah sama-sama

membahas tentang pembelajaran daring. Perbedaan yang dimiliki

oleh peneliti dengan kajian ini, kajian terdahulu ini membahas

masalah di PIAUD. Sedangkan peneliti saat ini subjek yang akan

dipilih adalah mahasiswa dan dosen.

3. Hasil penelitian dari Solikhatun Marfu‟ah:

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Solikhatun Marfu‟ah dengan

judul skripsi “Analisis Kemandirian Belajar Siswa dalam

Pembelajaran Matematika Secara Online Di SMP Negeri 1

Cilongok”. Disini sama-sama menggunakan metode mix method

dengan jenis Sequential Exsplanatory. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa kemandiran belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Cilongok dalam pembelajaran matematika secara online

berada pada kategori tinggi pada lima indikator, yaitu inisiatif belajar,

menetapkan target atau tujuan, memandang kesulitan sebagai

tantangan, memilih dan menerapkan strategi belajar, serta

mengevaluasi proses hasil belajar. Dan pada indikator mendiagnosa


10

kebutuhan belajar, memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan,

serta self efficacy siswa berada pada kategori sangat tinggi.

E. Definisi Istilah

1. Problematika

Problematika adalah suatu masalah yang ditemukan dalam jalannya

suatu yang akan diteliti. Dalam penelitian ini akan ada ditemukannya

berbagai masalah atau problematika yang ada dalam penelitian.

Problematika juga bisa disebut sebagai bentuk yang mengandung

permasalahan.

2. Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring merupakan suatu pembelajaran yang pasti butuh

akan koneksi dari internet. Pembelajaran daring juga dapat membantu

guru atau pendidik secsara efektif dalam mengajar muridnya

walaupun tidak saling bertatap muka secara langsung. Sehingga guru

dan siswa dapat berinteraksi dimana saja dan kapan saja memalui

jaringan internet untuk melangsungkan pembelajaran daring.

3. Matematika

Matematika merupakan pelajaran pokok dalam dunia pendidikan

dimana siswa atau semua murid wajib mempelajarai pelajaran

matematika dikarenakan merupakan pelajaran atau materi terpenting

yang akan sering disini ditemukan dalam dunia pendidikan dan juga

dalam hidup sehari-hari. Matematika juga merupakan sutau ilmu


11

pengetahuan yang kritis dimana kita akan dituntut untuk bernalar

ketika mempelajari.

4. Pandemi covid-19

Pandemi covid-19 merupakan pandemi virus corona yang mulai

mewabah dari kota wuhan pada taun 2019 hingga menyebar sampai

mendunia. Yang menyebabkan adanya beberapa kendala khususnya

dalam dunia pendidikan, dimana terjadi kesulitan dalam proses belajar

mengajar secara berlangsung atau secara tatap muka.

F. Sistematika Penelitian

Agar mempermudah penyusunan karya tulis ini, maka peneliti

mengikuti sistematika penelitian yang sudah baku atau sesuai panduan

baik pembuatan proposal maupun skripsi. Berikut sistematika

penelitiannya:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam BAB I ini, berisi pendahuluan yang menjelaskan konteks

penelitian yang mendasari diadakannya penelitian ini dengan judul

“Analisis Problematika Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada

Pelajaran Matematika Di Masa Pandemi Covid-19”. Selanjutnya

Rumusan masalah yang merupakan kerangka utama dalam

mempengaruhi penulisan di beberapa bab. Selanjutnya tujuan dan

kegunaan penelitian, dimana tujuan penelitian menjelaskan maksud dari


12

rumusan masalah yang akan diteliti, sedangkan kegunaan penelitian

merupakan penjelasan manfaat penelitian dalam meneliti permasalahan

ini. Selanjutnya kajian penelitian terdahulu yang merupakan bahan

referensi dan rujukan dalam penelitian ini. Selanjutnya definisi istilah

merupakan penjelasan tentang maksud variabel di judul yang akan diisi

oleh peneliti sesuai dengan topik bukan pendapat atau opini dari orang

lain. Setelah itu sistematika penelitian yaitu yang memuat alur penelitian

ini.

BAB II: KAJIAN TEORI

Dalam BAB II ini, berisi tentang penyajian teori-teori yang terkait

dengan fokus penelitian di judul ini yaitu “Analisis Problematika

Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Pelajaran Matematika

Di Masa Pandemi Covid-19”, sebagai dasar pijakan analisis dalam

melakukan penelitian yang akan diteliti dan disimpulkan dalam bentuk

bagan.

BAB III: METODE PENELITIAN

Dalam BAB III ini, akan mendeskripsikan secara jelas dan detail hasil

dari penelitian lapangan yang tidak terkontaminasi dengan buah pikiran

maupun opini dari penulis mencakup pembahasan m engenai jenis

penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, subyek penelitian, sumber

data, teknik pengumpulan data, hasil data validasi dan teknik analisis

data.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Problematika

Problematika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2007:896), pengertian problematika adalah sesuatu yang masih

menimbulkan perdebatan, masih menimbulkan suatu masalah yang harus

dipecahkan. Problematika dalam bahasa inggris “problematica” yang

artinya masalah.

Problematika dalam memberikan penilaian terhadap hasil belajar

anak, guru terkadang memiliki masalah dalam memberi penilaian

terhadap tugas yang diberikan kepada anak, apakah anak yang

mengerjakan sepenuhnya atau orang tua yang mengerjakannya? Dan juga

apakah anak sudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

Hal tersebut yang menjadi problematika bagi guru, karena guru paham

betul dalam penilaian harus memperhatikann prinsip-prinsip dalam

penilaian yaitu (1) Komprehensif (menyeluruh), (2) Berkesinambungan,

(3) Objektif, (4) Penilaian atas dasar alat ukur yang valid dan reliabel,

serta (5) Bermakna (Depdiknas, 2002; Sugihartono. Dkk, 2007). Oleh

karena itu, berdasarkan wawancara, guru berinisatif untuk memberi

penilaian berdasarkan dari sikap dan keaktifan peserta didik ketika

pembelajaran.8

8
Saripah Anum Harahap, “Problematika Pembelajaran Daring dan Luring Anak
Usia Dini bagi Guru dan Orang tua di Masa Pandemi Covid 19”, Jurnal Obsesi, Vol.5,
No.2 (2021), 1831.

13
14

Problematika pembelajaran daring yang dihadapi orang tua dan

guru yang telah dijelaskan diatas senada dengan penelitian (Muhdi et al.,

2020) bahwa pembelajaran daring harus memperhatikan beberapa aspek

seperti perencanaan, pengukuran kebutuhan siswa, sistem pendukung,

pengembangan kompetensi guru, pemilihan media yang tepat,

perancangan materi, dan mengevaluasi/ penilaian progres hasil

pembelajaran.9

Dalam problematika suatu pembelajaran terdapat dua faktor yang

mempengarui, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:10

1. Faktor internal

a. Minat

b. Motivasi

c. Perhatian dalam belajar

d. Kesiapan belajar.

2. Faktor eksternal

a. Variasi mengajar guru

b. Penggunaan media pembelajaran.

Pendapat lain mengenai problematika didapat dari pendapat (Dimyati dan

Sudjiono:2010) mengemukakan bahwa problematika pembelajaran

berasal dari dua faktor, yaitu faktor intern dan ekstern.

9
Ibid.
10
Annisa Nurul Fadilla,”Problematika Pembelajaran Matematika Daring di Masa
Pandemi Covid-19”, Jurnal Jendela Pendidikan, Vol.01, NO.02 (2021), 49-50.
15

1. Faktor Intern:

a) Sikap terhadap belajar sikap merupakan kemampuan

memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa

diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang

sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima,

menolak, atau mengabaikan.

b) Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang

mendorong terjadinya proses belajar.

c) Konsentrasi belajar merupakan kemampuan

memusatkan perhatian pada pelajaran.

d) Kemampuan mengolah bahan belajar merupakan

kemampuan mahasiswa untuk menerima isi dan cara

pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi

mahasiswa.

e) Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses

mengaktifkan materi yang telah diterima. Mahasiswa

akan memperkuat materi dengan cara mempelajari

kembali, atau mengaitkannya dengan materi lama.

f) Intelegensi dan keberhasilan belajar dengan perolehan

hasil belajar yang rendah, yang disebabkan oleh

intelegensi yang rendah atau kurangnya kesumgguhan

belajar, berarti terbentunya tenaga kerja yang bermutu

rendah.
16

g) Kebiasaan belajar dalam kegiatan sehari-hari ditemukan

adanya kebiasaan yang kurang baik. Kebiasaan belajar

tersebut antara lain: belajar diakhir semester, belajar

tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar,

bersekolah hanya untuk bergengsi, datang terlambat

bergaya pemimpin dam lain sebagainya.

2. Faktor Ekstern:

a) Dosen sebagai pembina mahasiswa dalam belajar.

Sebagai pendidik, memusatkan perhatian pada

kepribadian mahasiswa, khususnya berkenaan dengan

kebangkitan belajar. Kebangkitan belajar tersebut

merupakan wujud emansipasi diri mahasiswa. Sebagai

dosen, ia bertugas mengelola kegiatan belajar

mahasiswa.

b) Sarana dan prasarana pembelajaran. Lengkapnya sarana

dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi

pembelajaran yang baik.

c) Kebijakan penilaian keputusan hasil belajar merupakan

puncak harapan mahasiswa. Secara kejiwaan, mahasiswa

terpengaruh atau tercekam tentang hasil belajarnya. Oleh

karena itu,dosen diminta berlaku arif dan bijak dalam

menyampaikan keputusan hasil belajar mahasiswa.

d) Komponen Pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa

item yang saling berhubungan satu sama lain yang


17

merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.

Adapun komponen yang mempengaruhi berjalannya

suatu proses pembelajaran dalam kegiatan belajar

mengajar adalah beberapa komponen pembelajaran yang

saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu:

1) dosen, 2) mahasiswa, 3) materi pembelajaran, 4)

metode pembelajaran, 5) media pembelajaran, 6)

evaluasi pembelajaran.

B. Pengertian Pembelajaran Daring

Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai

pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan

teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang

bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.

Pembelajaran daring bermula dari kebijakan pemerintah

mewajibkan adanya social distancing atau pembatasan interaksi sosial

guna mencegah penyebaran virus covid-19. Kebijakan ini pun disambut

dengan dikeluarkannya surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud) yang menyebutkan bahwa penyelenggaraan

pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh dari rumah masing-

masing (study from home).

Pembelajaran dalam jaringan (daring/ e-learning) adalah suatu

sistem rancangan pembelajaran dimana penerapannya menggunakan

jaringan internet dan dilakukan secara tidak langsung antara guru


18

maupun peserta didik, dengan waktu pembelajaran materi pembelajaran

yang sama (Asmuni, 2020) dengan mengirimkan teks, audio, gambar,

animasi dan video streaming serta aplikasi yang berbasis website belajar

yang digunakan melalui jaringan internet (Sri, 2014). Pemerintah juga

menyiapkan beberapa fasilitas untuk menunjang pembelajaran jarak jauh,

seperti: siaran pembelajaran TV dan radio serta penyediaan kuota gratis/

murah (Hamid, 2020).11

Pembelajaran daring ini menjadi sebuah pilihan yang tidak

terelakkan bagi insitusi pendidikan. Di tengah pandemi covid-19, metode

pembelajaran ini dapat menjadi solusi agar proses belajar mengajar dapat

tetap berlangsung. Guru tetap bisa mengajar dan peserta didik tetap bisa

belajar dari rumah selama pandemi ini. Pembelajaran daring identik

dengan pemanfaatan fitur teknologi berbasis internet, yang sangat

bergantung pada ketersediaan teknologi informasi.12

Tetapi dalam pembelajaran daring disini, kurang efektif apabila

dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka langsung, karena

beberapa alasan, yaitu:

1. Konten materi yang disampaikan secara daring belum tentu bisa

dipahami semua peserta didik. Sebab konten materi ini disajikan

dal bentu e-book yang disajikan per bab, materi bentuk power

point, dan dalam bentuk video pembelajaran. Mungkn materi

dapat dipahami, tetapai pemahaman peserta didik tidak

11
Saripah Anum Harahap, “Problematika Pembelajaran Daring dan Luring Anak
Usia Dini bagi Guru dan Orang tua di Masa Pandemi Covid 19”, Jurnal Obsesi, Vol.5,
No.2 (2021), 1826.
12
Asmuni,”Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19”,
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol.7, No.4 (Oktober, 2020), 283.
19

komprehenship, mereka memahami berdasarkan tafsiran atau

sudut pandang mereka sendiri. Hal ini terbukti dari pengalam di

lapangan, banyak sesuai yang meminta penjelasan lebih lanjut

terhadap materi yang disajikan secara daring melalui chatting

Whatsapp atau menelepon langsung kepada guru. Tampaknya,

menurut heat penulis dan berdasarkan pengalaman mengajar

secara daring, sistem ini hanya efektif untuk memberi penugasan

dan kuis. Artinya, Ketika dalam suatu pertemuan, peserta didik

atau murid diberikan tugas atau kuis, mereka ada ketekunan

dalam menelaah bahan ajar yang tersedia diaplikasi atau mencari

dari sumber-sumber lain sehingga ada” kegelisan” jika ada tugas

atau kuis belum diselesaikan. Berbeda halnya dengan guru mem-

posting materi yang tidak disertai penugasan, hanya meminta

mempelajarinya, maka ceritanya akan lain.

2. Kemampuan guru terbatas dalam menggunakan teknologi pada

pembelajaran daring. Tidak semua guru mampu mengoperasikan

komputer atau gadget untuk mendukung kegiatan pembelajaran,

baik dalam tatap muka langsung, terlebih lagi dalam pembelajaran

daring. Memang ada sebagian guru mampu mengoperasikan

komputer,tetapi dalam hal mengoperasikan terbatas. Mereka tidak

mampu mengakses lebih jauh yang berkaitan dengan jaringan

internet, menggunkan berbagai aplikasi pembelajaran, membuat

media atau video pembelajaran sendiri dan sebaginya tanpa di-

nafikan juga, sejumlah guru mampu menguasasi IT secara


20

menyuluruh, hingga mampu memproduksi video pembelajaran

yang menarik dan tidak sedikit yang mendai Youtuber.

3. Keterbatasan guru dalam melakukan control saat berlangsungnya

pembelajaran daring. Hal ini diantara lain disebabkan aplikasi

yang digunakan tidak menyajika menu forum diskusi untuk

menjelaskan atau menanyakan materi. Kalaupun ada menu

tersebut, banyak peserta didik tidak memanfaatkannya dengan

baik. Sebab lainnya, peserta didik saat awal pembelajaran mengisi

daftar hadir, setelehnya tidak aktif lagi sampai selesai waktu

pembelajaran, pergi untuk melakukan aktivitas lain diluar

pembelajaran. Namun, tidak boleh di nafi-kan sama sekali,

banyak peserta didik benar-benar aktif hingga pembelajaran

selesai, dan ada juga yang aktif tetapi tidak full sampa

pembelajaran berakhir.13

Ada beberapa kelebihan dalam mengguanakan

pembelajaran daring (anugrahana, 2020) yaitu (1) praktis dan

fleksibel karena dapat memberikan tugas setiap saat dan

melaporkan tugas setiap saat, (2) saat mengirimkan tugas dapat

dilakukan kapan pun dan dimana pun, (3) penyampaian informasi

lebih cepat dan bisa terjangkau banyak peserta didik; serta (4)

dalam pengambilan nilai, dapat dilakukan melalui apikasi internet

seperti google form, dan jika menggunakan aplikasi google form,

siswa langsung dapat melihat nilai tugas yang telah dikerjakan

13
Asmuni,”Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19”,
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol.7, No.4 (Oktober, 2020), 283-284.
21

peserta didik. Namun di balik kelebihan yang telah di paparkan

ada beberapa problematika dalam pelaksanaan pembelajaran

daring yang dilaksankan yaitu: sarana dan pra sarana, kurangnya

pemahaman orang tua maupun guru, ketidaksiapan guru maupun

orang tua yang di tinjau dari segi waktu, media pembelajaran,

komunikasi, maupun biaya media pembelajaran, fokus serta minat

anak usia dini, dan problematika dalam pemberian penilaian.14

Manfaat Pembelajaran Daring diantaranya adalah:

1. Baik Dosen juga Mahasiswa Menjadi Lebih Paham

Teknologi

Pada akhirnya kemajuan teknologi menjadi hal yang

nyata terjadi dalam kehidupan kita. Determinasi teknologi

bahkan mengatakan segala hal dalam kehidupan sosial kita

terus berkembang beriringan dengan kemajuan teknologi.

Tuntutan dari pandemi COVID-19 mengharuskan kita

memanfaatkan teknologi untuk tetap menjalankan aktivitas

sebagaimana mestinya. Mau tak mau, pengajar juga siswa

pun dituntut untuk memiliki keahlian dalam teknologi terkait

pengoperasiannya dan lain sebagainya. Melalui tuntutan

tersebut pada akhirnya akan bermanfaat bagi kita untuk lebih

memahami kerja-kerja teknologi, fungsi juga manfaatnya

yang dapat membantu aktivitas kita. .

14
Saripah Anum Harahap, “Problematika Pembelajaran Daring dan Luring Anak
Usia Dini bagi Guru dan Orang tua di Masa Pandemi Covid 19”, Jurnal Obsesi, Vol.5,
No.2 (2021), 1829.
22

2. Melatih Berpikir Secara Mandiri

Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh dosen

dalam menyampaikan materi melalui pembelajaran daring,

mahasiswa pun dituntut untuk dapat lebih aktif juga mandiri

untuk memperdalam materi yang telah diberikan. Inisiatif

pelajar pun diuji dalam hal ini. Dengan kemandirian yang

didapatkan tentunya akan bermanfaat kedepannya bagi

mahasiswa untuk dapat berpikir secara mandiri tidak hanya

mengandalkan apa yang diajarkan oleh dosen saja.

C. Pengertian Pelajaran Matematika

Matematika merupakan suatu ilmu yang menjadi mata pelajaran

di setiap jenjang pendidikan yang ada di Indonesia. Hampir dalam setiap

aktivitas sehari-hari tanpa disadari pasti menggunakan matematika.

Menurut Susanto (2014: 184) “bidang studi matematika diperlukan untuk

proses perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang

dalam menyelesaikan berbagai masalah”. Oleh karena itu, matematika

menjadi mata pelajaran yang paling penting untuk dikuasai setiap orang

dimulai dari anak kecil hingga dewasa.15

Menurut Unaenah dan Sumantri (2019: 107) dalam kurikulum

2013, tujuan pembelajaran matematika salah satunya adalah memiliki

kemampuan faktual dan konseptual dalam pengetahuan. Oleh karena itu,

hal ini sama artinya dengan salah satu pemahaman yang harus

15
Dini Nuraeni, Din Azwar Uswatun, Iis Nurasiah, “Analisis Pemahaman Kognitif
Matematika Materi Sudut Menggunakan Video Pembelajaran Matematika Sistem Daring
Di Kelas Iv B Sdn Pintukisi”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol.5, No.1 (Juni, 2020),
62.
23

dikembangkan siswa yaitu memahami konsep matematika. Berdasarkan

keadaan saat ini, ketika dunia sedang mengalami pandemi Covid-19,

sistem pembelajaran langsung tidak dapat berjalan seperti biasanya.16

Berikut ini merupakan definisi matematika menurut ahli :

A. James: Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,

susunan, besaran yang berhubungan satu dengan yang lainnya yang

banyak dan terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan

geometri.

B. Johnson: Matematika adalah pola pikir, yang didefinisikan dengan

cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan juga

padat.

C. Reys, dkk: Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan,

suatu jalan atau pola fikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.

D. Ruseffendi E. T.: Matematika berasal dari unsur-unsur yang dan dalil-

dalil yang telah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum,

karena itulah matematika sering disebut ilmu pasti.

E. Kline: Matematika itu bukan ilmu pengetahuan menyendiri yang bisa

sempurna dengan sendirinya, tetapi ada perhitungan itu untuk

membantu manusia dalam memahami permasalahan.

Dalam belajar matematika diperlukan pemahaman dan

penguasaan materi terutama dalam membaca simbol, tabel dan diagram

yang sering digunakan dalam matematika serta struktur matematika yang

kompleks, dari yang konkret sampai yang abstrak, apalagi jika yang

16
Ibid, 62.
24

diberikan adalah soal dalam bentuk cerita yang memerlukan kemampuan

penerjemahan soal ke dalam kalimat matematika dengan memperhatikan

maksud dari pertanyaan soal tersebut.

Belajar matematika merupakan belajar bermakna, dalam arti

setiap konsep yang dipelajari harus benar-benar dimengerti/dipahami

sebelum sampai pada latihan yang aplikasinya pada materi dan

kehidupan sehari-hari.

D. Pengertian Pandemi Covid-19

Virus yang bernama corona atau yang bisa kita kenal dengan covid-

19 (Corona Virus diseases-19) telah mengejutkan dunia yang mulai

mewabah dari 31 desember 2019 di kota Wuhan Propinsi Hubei

Tiongkok, dan penyebaran virus tersebut saat ini ke seluruh dunia dengan

sangat cepat, sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan sebagai

wabah pademi global.17 Telah banyaknya ratusan ribu manusia terpapar

virus corona di seluruh dunia, bahkan menyebabkan puluhan ribu orang

meningggal dunia. Tercatat beberapa negara yang menjadi kasus tertinggi

terpapar covid-19 yaitu Italia, Amerika Serikat, Tiongkok, Spanyol, dan

Iran.18 Bahkan juga negara yang kini kita tempati yaitu negara Indonesia

sendiri terkena dampaknya, bahkan jumlah orang yang terkena virus

lebih banyak dibandingkan dengan yang sembuh.

17
Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati, “Pembelajaran Daring dan Luring pada
Masa Pandemi Covid-19 “, Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.2 ( Desember,
2020), 50.
18
Ibid.
25

Pasalnya, istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan

tingginya tingkat suatu penyakit, melainkan hanya memperlihatkan

tingkat penyebarannya saja. Perlu diketahui, dalam kasus pandemi

COVID-19 ini menjadi yang pertama dan disebabkan oleh virus corona

yang telah ada sejak akhir tahun lalu. Penularan lewat kontak sosial

antara manusia sulit di prediksi dan juga tidak bisa di hindari sehingga

penyebarannya juga sangat cepat. Rumitnya penanganan wabah ini

membuat para pemimpin dunia dan termasuk Indonesia membuat

kebijakan super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19

yaitu dengan menerapkan social distanding (pembatasan interaksi

social). Social distancing merupakan tindakan dengan memberi jarak

atau menghindari keramaian juga menghindari kontak dalam jarak dekat

dengan orang lain. Telah dijelaskan oleh Center for Disease Control

(CDC), social distancing merupakan tindakan menjauhi perkumpulan

orang dalam jumlah besar, menghindari pertemuan massal dan menjaga

jarak antar manusia.19

19
Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati, “Pembelajaran Daring dan Luring pada
Masa Pandemi Covid-19 “, Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.2 ( Desember,
2020), 51.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah suatu langkah yang dimiliki dan

dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi

pada data yang telah didapatkan sesuai dengan ketentuan akademik.

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (Mix

Method) dengan jenis sequential exsplanatory. Metode penelitian

kombinasi model atau desain sequential explanatory adalah metode

penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian

kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama

penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan pada

tahap yang kedua dilakukan demgan menggunakan metode kualitatif.

Metode kuantitatif berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang

terukur dan metode kualitatif berperan untuk membuktikan,

memperdalam dan memperluas.

1. Metode Penelitian Kuantitatif

Dalam metode penelitian kuantitatif peneliti mengukur dengan

menggunakan hasil belajar mahasiswa selama proses pembelajaran

daring berlangsung. Setelah menganalisis hasil belajar mahasiswa

untuk menentukan presentase selama pembelajaran daring peneliti

melanjutkan dengan metode survey. Metode survey merupakan suatu

teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun

26
27

daftar pertanyaan atau pernyataan yang diajukan kepada responden.

Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat

tertentu secara alamiah.20

Semua anggota sampel atau responden dalam penelitian survey

menjawab pertanyaan sama.21 Selanjutnya peneliti melanjutkan

dengan mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan pada

populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi

terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan

tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi tersebut. 22 Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji

validitas dan realibitasnya. Maka, untuk data yang telah terkumpul

selanjutnya akan dianalisis.

2. Metode Penelitian Kualitatif

Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah

kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,

dll.23 Pada penelitian kualitaitif, peneliti memasuki situasi sosial

tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang

yang dipandang tau tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber

20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.12.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm.57.
22
Ibid, 58-59.
23
L.J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2014),hlm.6.
28

data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu

dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.24

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan salah satu faktor utama dalam

sebuah penelitian, sehingga peneliti harus lebih teliti dalam menjelaskan

lokasi yang akan diteliti agar memudahkan untuk mendapatkan info

dari berbagai tempat yang ditempati sebagai proses penelitian

berlangsung. Penelitian ini dilakukan di Universitas Ibrahimy

Kabupaten Situbondo. Pemilihan yang dilakukan dengan alasan bahwa

di kampus Universitas Ibrahimy atau bisa kita kenal dengan sebutan

UNIB merupakan salah satu tempat perkuliahan di Kabupaten

Situbondo khususnya Kecamatan Banyuputih yang menerapkan sistem

pembelajaran secara online di masa pandemi covid-19. Dengan begitu

peneliti akan melaksanakan penelitian di kampus UNIB dalam

memenuhi penelitian yang akan diteliti.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang menjadi sasaran untuk diteliti yaitu

Analisis Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Daring Mahasiswi

Tadris Matematika Universitas Ibrahimy pada Pembelajaran

Matematika di Masa Pandemi Covid-19.

24
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm.287.
29

D. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen tadris

matematika Universitas Ibrahimy.

E. Sumber Data

Menurut Lofland (1984:47) sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan

seperti dokumen dan lain-lain.25 Sedangkan disini sumber data terbagi

menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung memberikan data ke

pengumpulan data.26 Data Primer juga bisa di dapat dari berbagai

wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti ke berbagai pihak.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan kepada

pengumpul data.27 Data ini bisa berupa artikel, jurnal, internet juga

yang berkaitan dengan apa yang akan diteliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam peneleitian ini menggunakan:

1. Hasil Belajar

Disini peneliti dapat meminta hasil belajar mahasiswa selama proses

pembelajaran daring dan sebelum diterapkannya daring artinya

pembelajaran secara tatap muka sebagai analisis untuk mengetahui

25
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2018), 157.
26
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitaif di Bidang Pendidikan: Teori dan
Aplikasinya (Malang: Bayumeda Publishing, 2014), 185.
27
Ibid.
30

bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring khususnya pada materi

matematika ketika pembelajaran dilangsungkan.

2. Angket (Kuosioner)

Angket (kuosioner) merupakan teknik pengumpula data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.28 Angket

dalam penelitian ini digunakan sebagai alat untuk mengetahui

problematika mahasiswa selama proses pemebelajaran daring pada

pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19.

Angket yang disebar adalah angket tertutup, sehingga masing-

masing responden atau mahasiswa akan diber lembar angket

penelitian. Dalam hal ini kata yang dipilih dalam angket adalah :

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju.

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendauluan unuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetaui hal-al dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.29 Dalam hal ini peneliti melakukan

28
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif an R&D, ( Bandung:
ALFABETA, 2019), 199.
29
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif an R&D, ( Bandung:
ALFABETA, 2019), 195.
31

wawancara ke berbagai responden atau si penjawab untuk menjawab

bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi covid-

19.

Terdapat beberapa macam wawancara, yaitu:

a. Wawancara terstruktur (Structured interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpulan data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,

pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun

telah disiapkan.30

b. Wawancara semistruktur (Semistructure interview)

Jenis wawancara ini dalam pelaksanaanya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari

wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara,

peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang

dikemukakan oleh informan.

c. Wawancara tak berstruktur ( Unstructured interview)

Wawancara tidak tersruktur adalah wawancar yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

30
Ibid.
32

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya. Dalam wawancara tidak tersruktur, peneliti belum

mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga

peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh

responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai

pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan.

Dalam melakukan wawancara peneliti dapat menggunakan cara

“berputar-putar baru menukik” artinya pada awal wawancara

yang dibicarakan adalah hal-hal yang tidak terkait dengan tujuan,

dan bila sudah terbuka kesempatan untuk menanyakan sesuatu

yang menjadi tujuan, maka segera ditanyakan.31

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

amjalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.32

Dokumentasi juga merupakan pelengkap dari metode-metode

sebelumnya, metode ini berupa foto-foto atau variabel yang lain

seperti yang telah disebutkan di atas.

G. Hasil Data Validasi

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrument.33 Validasi dilakukan dengan

31
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif an R&D, ( Bandung:
ALFABETA, 2019), 198.
32
Suharsini Ari, Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktik), (Jakarta:
Rineka Cipta, 1991), 188.
33
Arikunto, Suharsimi. 2013 .“Prosedur Penelitian: Suatu Pendekata
Praktik”. Cet . XV ; Jakarta: Rineka Cipta. hl, 53.
33

tujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang telah dibuat oleh

peneliti layak digunakan. Revisi dari validator sangat diperlukan untuk

merevisi adanya kesalahan dalam instrumen yang nantinya akan

diajukan kembali jika masih ada tahap revisi. Namun jika telah

mendapat persetujuan dari validator maka instrumen siap digunakan

oleh peneliti.

Setelah mendapat skor dari para ahli (validator) mengenai

instrument penelitian maka harus dilakukan pembuktian dengan

menggunakan Aiken‟s Value dengan menggunkan Microsift Excel

berikut rumus:

Keterangan:

V atau CVI = hasil Aiken‟s Value

S = R – L0 (Skor terendah = 1)

R = Skor dari validator

C = Skor Maksimal (5)

n = Jumlah Item (8)

Hasil dari Aiken‟s Value yang telah ditentukan maka akan

diinterpretasikan dengan aturan kriteria sebagai berikut:


34

< 0,4 = Rendah

0,4 -0,8 = Sedang

>0,8 = Tinggi

Jadi, dalam instrument penelitian ini dapat dikatakan Valid dengan

tingkat validitas yang sedang dan tinggi.

H. Teknik Analisis Data

1.Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini adalah dengan

menganalisis angket. Angket yang diberikan pada mahasiswa

dianalisis untuk menentukan presentase jawaban responden

mahasiswa dari masing-masing pernyataan. Peneliti terlebih dahulu

mengumpulkan angket yang akan diberikan kepada mahasiswa untuk

dilanjutkan uji validitas pada tiap item pernyataan atau pernyataan.

Dan setelah di validasi, angket langsung disebarkan kepada

mahasiswa. Selanjutnya data hasil belajar mahasiswa yang dianalisis

menggunakan stastistika deskriptif. Statistika deskriptif digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan

menggambarkan data yang terkumpul menjadi tabel (rata-rata,

standar deviasi dan varians) sehingga mudah dipahami.

a. Rata-rata

Menurut Sudjana, untuk menentukan kualifikasi hasil

belajar yang dicapai oleh mahasiswa dapat diketahui melalui

rata-rata yang dirumuskan dengan:


35


𝑥

Keterangan:

𝑥 = nilai rata-rata (mean)

∑ 𝑥𝑖 = jumlah data

= frekuensi data.34

b. Standar Deviasi

Standar deviasi atau simpangan baku sampel

digunakan dalam menghitung nilai 𝑧𝑖 pada uji normalitas.


=√

Keterangan:

= Standar deviasi

𝑥 nilai rata-rata (mean)

𝑥𝑖 = data ke-i, dengan i=1, 2,3....

= jumlah data.35

c. Varians

Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk

menjelaskan homogenitas kelompok adalah dengan varians.

Varians merupakan jumlah kuadrat dari selisih nilai data

dengan rata-rata hitung dibagi banyaknya data.


2
= √

34
Masitah, “Evektifivitas Pembelajaran dengan Program Geogebra dan Fx Draw
pada materi Statistika Siswa kelas VII MTsN Kelayan Banjarmasin” (Skripsi - - IAIN
Antasari, Banjarmasin, 2016), 53.
35
Ibid, 54.
36

Keterangan:
2
= varians

𝑥 = nilai rata-rata (mean)

𝑥𝑖 = data ke-i, dengan i=1, 2,3...

= jumlah data.36

2.Analisis Data Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak

dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Jadi, analisis data

kualitatif menurut Miles and Huberman dilakukan secara interaktif

melalui proses data reduction, data display, dan verification.37

Setelah data yang diperlukan peneliti terkumpul, selanjutnya peneliti

akan mengolah data tersebut dengan beberapa metode tertentu.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain.38

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai

sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

bermacam-macam dan dilakukan secara terus-menerus sampai

36
Ibid, 54.
37
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif an R&D, ( Bandung:
ALFABETA, 2019), 390-391.
38
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif an R&D, ( Bandung:
ALFABETA, 2019), 320.
37

jenuh.39 Jadi analisis data kualitataif menurut Miles and Huberman

dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction, data

display, dan vertification.40

1. Data reduction (Reduksi data) adalah merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting

dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.41

2. Data display (Penyajian data) dalam penelitian kualitatif,

penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian, bagan,

hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam

hal ini Miles dan Huberman menyatakan yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif.42

3. Conslusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan).

Menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan

39
Ibid, 318.
40
Ibid, 391.
41
Ibid, 323.
42
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif an R&D, ( Bandung:
ALFABETA, 2019), 325.
38

bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya.43

43
Ibid, 329.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Penelitian “Analisis Problematika Pelaksanaan Pembelajaran

Daring Pada Pembelajaran Matematika Di Masa Pandemi Covid-19”

ini dilakukan selama 3 Minggu (11 September sampai 01 Oktober).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk

mendiskripsikan variable.

Penelitian yang dilakukan di Universitas Ibrahimy, khususnya

semester VII ( dalam kelas eksperimen II disebut semester V angkatan

2018) prodi TMTK Fakultas Tarbiyah. Karena pada semester VII

prodi TMTK yang saat ini sedang dilaksanakannya pembelajaran

daring. Maka dari itu peneliti bertujuan menyebarkan angket pada

semester VII prodi TMTK untuk mengetahui problematika terhadap

pelaksanaan pembelajaran daring pada pembelajaran matematika di

masa pandemi covid-19

Tabel 1. Data mahasiswa semester V angkatan 2017 (kelas

eksperimen I)

No. NPM Nama Mahasiswa

1 201725005 AKNIS AYU UTAMI KAMULIA

2 201725006 ALIFIA RIZKI

39
40

3 201725007 ALVIA NURROSIDA

4 201725008 ARIFATUL ULFA

5 201725009 ASTRID EMALINDA

6 201725011 FAIZATUL FILULA

7 201725012 HELVI DIAN SAFITRI

8 201725014 LAILATUL FAJRIAH

9 201725015 LUIVIN FAZIRA

10 201725017 MAHMUDA

11 201725018 MAR‟ATUS SHOLEHAH

12 201725019 MUZAYYANATUN MUNAWWARAH

13 201725020 NILA QUROTI A‟YUN

14 201725022 NOVITA AYU LESTARI

15 201725024 NURUL LAILI

16 201725025 QATRUN NADA TSAQILA

17 201725026 RISMA MELIYANA

18 201725027 ROHMATUL ILAHIYAH

19 201725028 SAMIYAH

20 201725029 SHOFIYATUS SIRRIYAH

21 201725030 SITI AISYAH

22 201725031 SITI MAULIDA ULFA

23 201725033 UMMI ROSYIDAH

24 201725034 YULI HERLIYANTI

25 201725035 ZUHRATUL AINIYAH


41

Tabel 2. Data mahasiswa semester V angkatan 2018 (kelas

eksperimen II)

No. NPM Nama Mahasiswa

1 201825006 ADILIA HUSNIATUZZIKRO

2 201825007 AINUR ROHMANIYAH

3 201825008 ANITA IRHAMNA

4 201825009 ASIATUN NAFISA

5 201825010 ATIKA

6 201825011 AULIYA FADIANABILLAH

7 201825012 AZMA SASMITA SYAH PUTRI

8 201825013 BAIQ RISTA

9 201825014 BETA LAILATUR ROHMA

10 201825015 DEVI AYU ASTUTI

11 201825016 DIANI SAFITRI

12 201825017 HOLIFATUS SAADAH

13 201825018 ILMI ATIKA WARIDATUL USFI

14 201825019 IRMA MUTIATI ULYA

15 201825020 LINA AZIZ

16 201825021 LULUATUN NAFISAH

17 201825022 MAS NUR AFIFAH

18 201825023 MAULIDIA A YUNIL UMMAH

19 201825024 MERIATUL JANNAH

20 201825025 MIA MAELANI


42

21 201825026 MIFTAHUL JANNAH

22 201825027 NETI HUDAYATI

23 201825028 NUR ALIMATIL HOLISAH

24 201825029 NUR AZIZAH

25 201825030 NUR IMAMIA

26 201825031 NURIA FITRIAN HAMIDAH

27 201825032 PUTRI ZAHIDATUL WARO

28 201825033 QISNATUR ROMAH

29 201825034 SRI MULYANA

2. Analisis Hasil Belajar Matematika

Gambaran dari hasil belajar mahasiswa pada kedua kelas,

kelas eksperimen I yaitu di semester V angkatan 2017 dengan hasil

belajar selama luring/ luar jaringan pada mata kuliah matematika

bisnis dan kelas eksperimen II di semester V angkatan 2018

dengan hasil belajar selama daring pada mata kuliah matematika

bisnis. Dalam menganalisis hasil belajar mahasiswa baik ketika

luring dan daring tujuannya untuk mengetahui perbedaan pada

pelaksanaan pembelajaran luring dan daring dengan melihat hasil

belajar mahasiswa. Disini peneliti menggunakan hasil belajar pada

mata kuliah matematika bisnis dengan mengambil hasil belajar

mahasiswa dalam dua kelas, yaitu sama-sama semester V namun

berbeda angkatan prodi TMTK. Adapun data yang didapat untuk

nilai akhir mahasiswa dapat dilihat pada lampiran. Distribusi


43

jumlah mahasiswa pada hasil belajar mahasiswa di mata kuliah

matematika bisnis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Distribusi jumlah mahasiswa

Jumlah Mahasiswa

Kelas eksperimen I Kelas eksperimen II

Semester V angkatan 2017 Semester V angkatan 2018

25 Mahasiswa 29 Mahasiswa

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan

tes akhir di kelas eksperimen I diikuti oleh 25 mahasiswa atau

100% sedangkan di kelas eksperimen II diikuti oleh 29 mahasiswa

atau 100%.

Berikut hasil belajar nilai akhir mahasiswa semester V

angkatan 2017 dengan mata kuliah matematika bisnis.

Tabel 4. Hasil belajar semester V angkatan 2017

No. NPM Nama Mahasiswa NA

1 201725005 Aknis ayu utami kamulia 87

2 201725006 Alifia rizki 88

3 201725007 Alvia nurrosida 88

4 201725008 Arifatul ulfa 88

5 201725009 Astrid emalinda 87


44

6 201725011 Faizatul filula 92

7 201725012 Helvi dian safitri 90

8 201725014 Lailatul fajriah 89

9 201725015 Luivin fazira 88

10 201725017 Mahmuda 86

11 201725018 Mar‟atus sholehah 83

12 201725019 Muzayyanatun munawwarah 89

13 201725020 Nila quroti a‟yun 89

14 201725022 Novita ayu lestari 88

15 201725024 Nurul laili 89

16 201725025 Qatrun nada tsaqila 86

17 201725026 Risma meliyana 87

18 201725027 Rohmatul ilahiyah 87

19 201725028 Samiyah 89

20 201725029 Shofiyatus sirriyah 90

21 201725030 Siti aisyah 87

22 201725031 Siti maulida ulfa 89

23 201725033 Ummi rosyidah 88

24 201725034 Yuli herliyanti 90

25 201725035 Zuhratul ainiyah 89

Berikut hasil belajar nilai akhir mahasiswa semester V

angkatan 2018 dengan mata kuliah matematika bisnis.


45

Tabel 5. Hasil belajar semester V angkatan 2018

No. NPM Nama Mahasiswa NA

1 201825006 Adilia husniatuzzikro 96

2 201825007 Ainur rohmaniyah 95

3 201825008 Anita irhamna 89

4 201825009 Asiatun nafisa 81

5 201825010 Atika 91

6 201825011 Auliya fadianabillah 99

7 201825012 Azma sasmita syah putri 95

8 201825013 Baiq rista 98

9 201825014 Beta lailatur rohma 97

10 201825015 Devi ayu astuti 91

11 201825016 Diani safitri 96

12 201825017 Holifatus saadah 91

13 201825018 Ilmi atika waridatul usfi 96

14 201825019 Irma mutiati ulya 96

15 201825020 Lina aziz 95

16 201825021 Luluatun nafisah 93

17 201825022 Mas nur afifah 94

18 201825023 Maulidia a yunil ummah 97

19 201825024 Meriatul jannah 92

20 201825025 Mia maelani 97

21 201825026 Miftahul jannah 97


46

22 201825027 Neti hudayati 91

23 201825028 Nur alimatil holisah 93

24 201825029 Nur azizah 89

25 201825030 Nur imamia 94

26 201825031 Nuria fitrian hamidah 94

27 201825032 Putri zahidatul waro 90

28 201825033 Qisnatur romah 96

29 201825034 Sri mulyana 88

Rangkuman untuk hasil belajar siswa pada tes akhir yang

diberikan pada kedua kelas eksperimen dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 6. Rangkuman hasil belajar pada kedua kelas

Kelas eksperimen I Kelas eksperimen II

Nilai Tertinggi 92 99

Nilai Terendah 83 81

Rata-rata 88,12 93,3103

Standar Deviasi 1,73 1,12

Varians 3,02 1,26

Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran.

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada


47

nilai akhir dari kedua kelas eksperimen tidak jauh berbeda jika

dilihat dari selisih rata-ratanya yang bernilai 5,1903. Dalam hal ini

untuk perbedaan hasil nilai akhir selama pembelajaran secara tatap

muka/luring maupun pembelajaran secara daring dapat dilihat pada

rata-rata pada kedua kelas eksperimen.

3. Angket Mahasiswa

Problematika pelaksanaan pembelajaran daring pada

mahasiswa dapat diketahui melalui skor jawaban angket yang

telah diberikan kepada responden / mahasiswa. Daftar

jawaban angket mahasiswa dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan daftar jawaban mahasiswa tersebut, diperoleh

nilai rata-rata presentase per item pernyataan, sebagai

berikut:

Tabel 7. Data rata-rata presentase per item pernyataan

No. Item Rata-Rata

Pernyataan SS S KS TS Presentase per

(Asli) item

Pernyataan

21 8 0 0

1 21% 8% 0% 0% 1,74%

14 15 0 0

2 14% 15% 0% 0% 1,45%


48

14 15 0 0

3 14% 15% 0% 0% 1,45%

7 12 7 3

4 7% 12% 7% 3% 865,5%

1 9 14 5

5 1% 9% 14% 5% 1,04%

8 14 6 1

6 8% 14% 6% 1% 1,02%

20 8 0 1

7 20% 8% 0% 1% 1,60%

18 11 0 0

8 18% 11% 0% 0% 1,53%

11 17 1 0

9 11% 17% 1% 0% 1,41%

22 7 0 0

10 22% 7% 0% 0% 1,83%

Rata-rata jawaban 8,785%

Adapun uraian rata-rata jawaban mahasiswa pada setiap item

pernyataan, sebagai berikut:

Pernyataan 1 “Saya lebih nyaman pembelajaran secara tatap

muka dibanding dengan pembelajaran secara daring pada

pembelajaran matematika”. Berdasarkan rata-rata jawaban


49

mahasiswa pada pernyataan nomer 1 diperoleh hasil, bahwa

mahasiswa sangat setuju (21%), setuju (8%), kurang setuju

(05),dan tidak setuju (0%). Adapun presentase rata-rata

jawaban mahasiswa untuk item pernyataan nomer 1 sebesar

1,74%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh

mahasiswa memilih sangat setuju pada pernyataan nomer 1.

Pernyataan 2 “Saya dan teman mahasiswa lainnya terkadang

sulit memahami terhadap penyampaian materi kuliah

pembelajaran matematika secara daring”. Berdasarkan rata-

rata jawaban mahasiswa pada pernyataan nomer 2 diperoleh

hasil, bahwa mahasiswa sangat setuju (14%), setuju (15%),

kurang setuju (0%) dan tidak setuju (0%). Adapun presentase

rata-rata jawaban mahasiswa untuk item pernyataan nomer 2

sebesar 1,45% . Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh

mahasiswa memilih sangat setuju dan setuju pada pernyataan

nomer 2.

Pernyataan 3 “Kurangnya pengawasan dari dosen ketika

daring, membuat banyak mahasiswa tidak fokus ketika

pembelajaran berlangsung”. Berdasarkan rata-rata jawaban

mahasiswa pada pernyataan nomer 3 diperoleh hasil, bahwa

mahasiswa sangat setuju (14%), setuju (15%), kurang setuju

(0%) dan tidak setuju (0%). Adapun presentase rata-rata

jawaban mahasiswa untuk item pernyataan nomer 3 sebesar

1,45% . Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh


50

mahasiswa memilih sangat setuju dan setuju pada pernyataan

nomer 3.

Pernyataan 4 “Saya lebih senang ketika dosen menjelaskan

materi, dari pada model presentasi”. Berdasarkan rata-rata

jawaban mahasiswa pada pernyataan nomer 4 diperoleh hasil,

bahwa mahasiswa sangat setuju (7%), setuju (12%), kurang

setuju (7%) dan tidak setuju (3%). Adapun presentase rata-

rata jawaban mahasiswa untuk item pernyataan nomer 4

sebesar 865,5% . Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh

mahasiswa memilih setuju pada pernyataan nomer 4.

Pernyataan 5 “Saya lebih senang ketika kuliah daring dengan

memakai model presentasi dari pada dosen menjelaskan

materi kuliah”. Berdasarkan rata-rata jawaban mahasiswa

pada pernyataan nomer 5 diperoleh hasil, bahwa mahasiswa

sangat setuju (1%), setuju (9%), kurang setuju (14%) dan

tidak setuju (5%). Adapun presentase rata-rata jawaban

mahasiswa untuk item pernyataan nomer 5 sebesar 1,04% .

Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa

memilih setuju pada pernyataan nomer 5.

Pernyataan 6 “Jika ada mahasiswa yang sedang presentasi,

mahasiswa lainnya kurang berpartisipasi dalam

mendengarkan materi”. Berdasarkan rata-rata jawaban

mahasiswa pada pernyataan nomer 6 diperoleh hasil, bahwa


51

mahasiswa sangat setuju (8%), setuju (14%), kurang setuju

(6%) dan tidak setuju (1%). Adapun presentase rata-rata

jawaban mahasiswa untuk item pernyataan nomer 6 sebesar

1,02% . Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh

mahasiswa memilih setuju pada pernyataan nomer 6.

Pernyataan 7 “Saya tidak senang ketika ada gangguan

koneksi jaringan pada saat pembelajaran daring, karena

menghambat penyampaian materi dari dosen”. Berdasarkan

rata-rata jawaban mahasiswa pada pernyataan nomer 7

diperoleh hasil, bahwa mahasiswa sangat setuju (20%), setuju

(8%), kurang setuju (0%) dan tidak setuju (1%). Adapun

presentase rata-rata jawaban mahasiswa untuk item

pernyataan nomer 7 sebesar 1,60% . Hal ini menunjukkan

bahwa hampir seluruh mahasiswa memilih sangat setuju pada

pernyataan nomer 7.

Pernyataan 8 “Minimnya waktu via daring, serta ditambah

gangguan sinyal membuat mahasiswa kurang maksimal

dalam mendapatkan penyampaian materi”. Berdasarkan rata-

rata jawaban mahasiswa pada pernyataan nomer 8 diperoleh

hasil, bahwa mahasiswa sangat setuju (18%), setuju (11%),

kurang setuju (0%) dan tidak setuju (0%). Adapun presentase

rata-rata jawaban mahasiswa untuk item pernyataan nomer 8

sebesar 1,53% . Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh

mahasiswa memilih sangat setuju pada pernyataan nomer 8.


52

Pernyataan 9 “Saya sulit berinteraksi dengan dosen pada saat

diluar mata kuliah setelah diberlakukannya pembelajaran

secara daring”. Berdasarkan rata-rata jawaban mahasiswa

pada pernyataan nomer 9 diperoleh hasil, bahwa mahasiswa

sangat setuju (11%), setuju (17%), kurang setuju (1%) dan

tidak setuju (0%). Adapun presentase rata-rata jawaban

mahasiswa untuk item pernyataan nomer 9 sebesar 1,41% .

Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa

memilih setuju pada pernyataan nomer 9.

Pernyataan 10 “Suara yang kurang jelas, membuat

mahasiswa tidak maksimal mendengarkan penyampaian

materi”. Berdasarkan rata-rata jawaban mahasiswa pada

pernyataan nomer 10 diperoleh hasil, bahwa mahasiswa

sangat setuju (22%), setuju (7%), kurang setuju (0%) dan

tidak setuju (0%). Adapun presentase rata-rata jawaban

mahasiswa untuk item pernyataan nomer 10 sebesar 1,83% .

Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa

memilih sangat setuju pada pernyataan nomer 10.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh presentase rata-rata

jawaban mahasiswa keseluruhan sebesar 8,785% Hal ini

menunjukkan bahwa presentase rata-rata problematika

pembelajaran daring pada pembelajaran matematika semester

V angkatan 2018 prodi TMTK UNIB sebesar 8,785% .


53

4. Data Hasil Wawancara

Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk

mendapatkan informasi mengenai problematika pelaksanaan

pembelajaran daring pada pembelajaran matematika di masa

pandemi covid-19. Narasumber dari wawancara ini adalah

dosen tadris matematika yang mengajar pada saat

pelaksanaan pembelajaran sebelum dan sesudah daring pada

materi kuliah matematika bisnis. Adapun rincian hasil

wawancara yang diperoleh dapat di lembar lampiran.

Hasil Wawancara Dosen Tadris Matematika Di Universitas

Ibrahimy:

Perkuliahan di Universitas Ibrahimy seluruhnya telah

melaksanakan pembelajaran secara daring. Tidak terkecuali

prodi TMTK Fakultas Tarbiyah, dengan hal ini tentu pasti

ada suatu problematika terhadap pelaksanaan pembelajaran

daring pada pembelajaran matematika. Seperti yang telah

dikatakan oleh bu Lovi Sandra, M. Sc sebagai dosen Tadris

Matematika yakni sebagai berikut:

“Pembelajaran daring menurut saya sebenarnya tidak

efektif, tapi hanya itu satu-satunya cara agar pembelajaran

tetap berlangsung.” Ibu lovi sebagai dosen matematika bisnis

menambahkan bahwa dalam pembelajaran secara daring

sangat tidak efektif dilaksanakan, namun karena di masa

pandemi covid-19 ini sangat tidak memungkinkan jika


54

terlaksanakannya pembelajaran secara tatap muka atau

luring. Sebab itu, maka solusi untuk terkait berlangsungnya

pembelajaran agar tetap berjalan sebagai mana mestinya

yaitu dengan melaksanakan pembelajaran secara daring.

Meskipun dalam pembelajaran matematika pembelajaran

daring tetap dilaksanakan. Dalam hal ini pembelajaran secara

mandiri juga sangat dianjurkan bagi mahasiswa, sebab dalam

matematika pembelajaran secara daring sangat tidak efektif.

Pertanyaan kedua pada wawancara yaitu mengenai

persetujuan dari dosen TMTK terhadap pembelajaran secara

daring. “Tidak setuju”, jawaban dari ibu lovi terhadap

ketidaksetujuan dilaksanakannya pembelajaran daring pada

matematika.

Dalam persiapan ketika pembelajaran daring ibu lovi

sebagai dosen mengungkapkan bahwa “ menyiapkan materi

saja”, dalam hal ini persiapan mengenai pelaksanaan

pembelajaran daring ketika berlangsung, dosen hanya

menyiapkan materi sebagai bahan ajar perkuliahan.

“Karena ini satu-satunya solusi di saat pandemi ini,

mau tidak mau, pembelajaran daring bisa dikatakan tepat”.

Bu lovi menjawab bahwa dalam pembelajara agar tetap

berjalan sebagai mana mestinya maka adanya pembelajaran

daring ini sangat tepat dan menarik untuk digunakan.


55

“Pembelajaran daring itu membutuhkan fasilitas-

fasilitas seperti akses internet dan alat untuk bisa

berkomunikasi dengan dosen”. Mengenai saran dosen

terhadap pembelajaran daring yang membutukan berbagai

fasilitas, seperti yang telah disebutkan oleh bu lovi. Dalam

hal ini tanpa fasilitas tersebut, tentu termasuk dalam

lancarnya suatu pembelajaran secara daring bisa

dilaksanakan.

“Pembelajaran tatap muka lebih disukai karena

merasa materi lebih bisa dipahami oleh peserta didik

daripada menggunakan pembelajaran daring”. Perbedaan

yang diungkapkan oleh dosen mengenai pembelajaran secara

tatap muka/ luring dari pada pembelajaran secara daring.

Tentu dalam hal ini pembelajaran secara tatap muka / luring

baik dalam pembelajaran matematika maupun pembelajaran

lainnya sangat bisa dipahami materinya.

Mengenai gangguan koneksi jaringan pada saat

pembelajaran daring berlangsung bu lovi mengungkapkan

bahwa, ”Sangat menghambat tersampainya materi dari dosen

ke peserta didik”. Dapat kita bisa pahami bahwa materi akan

lancar dapat tersampaikan kepada mahasiswa melalui

pembelajaran daring membutuhkan koneksi jaringan yang

tidak terganggu.
56

Dalam pembelajaran matematika yang materinya

serba atau penuh perhitungan pembelajaran daring pada

pembelajaran matematika menurut ibu, “ Tidak efektif”.

Problematika pelaksanaan pembelajaran daring pada

pembelajaran matematika menurut bu lovi, “Banyak, salah

satunya cara menjelaskan materi yang kurang efektif. Jika

menggunakan bantuan video pembelajaran, peserta didik

juga tidak paham.”

Untuk materi yang belum tercapai dalam hal ini bu

lovi mengungkapkan, “Terus terang banyak yang tidak

tercapai. Memberikan tugas salah satu solusinya”. Tugas

sebagai tambahan nilai bagi ketuntasan mahasiswa dapat

menjadi solusi terbaik, dikarenakan tidak bisa menilai secara

langsung pada mahasiswa, baik dari segi keaktifan dan lain-

lain.

Banyaknya mahasiswa yang tidak memahami dalam

materi yang telah diajarkan selama pembelajaran secara

daring sudah diungkapkan oleh bu lovi, “That;s the point!

Disitu masalahnya”. Namun bagaimana lagi, dalam

pembelajaran daring ini sudah dapat membantu pelaksanaan

pembelajaran meskipun tentu banyak mahasiswa yang

kurang memahami isi materi. Untuk itu pembelajaran secara

mandiri hanya sebagai salah satunya solusi.


57

Mengenai apa saja faktor pendukung dalam

pembelajaran secara daring untuk pembelajaran matematika

pada saat pandemi ini bu lovi menjawab bahwa, “Video

pembelajaran. Materi yang disiapkan oleh dosen bisa berupa

modul atau ppt”.

Untuk hasil belajar mahasiswa pada saat pembelajran

secara daring dibandingkan dengan pembelajaran secara tatap

muka dapat kita bisa lihat pada hasil belajar dari

perbandingan dua kelas dan juga bu lovi menambahkan

bahwa, “sangat berbeda jauh”. Artinya untuk hasil belajar

pada saat pembelajaran secara tatap muka/ luring dan

pembelajaran secara daring sangat berbeda jauh.

Mengenai penilaian keaktifan mahasiswa pada sat

daring berlangsung dosen dapat melihat dari sesi tanya jawab

dan lain-lain. Seperti yang telah diungkapkan oleh bu lovi

sebagai dosen, ”Seperti biasa, meskipun pembelajran daring,

diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas tetap dilakukan.

Dari sana diperoleh penilaiannya”.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis problematika pelaksanaan pembelajaran daring pada

pembelajaran matematika dapat dilihat dari segi penyebaran angket, hasil

belajar mahsiswa dan wawancara pada dosen. Penyebaran angket pada

mahasiswa semester V angkatan 2018 untuk mengetahui problematika

ketika daring pada pembelajaran matematika, dikarenakan semester V


58

angkatan 2018 sudah pernah sama-sama merasakan pembelajaran secara

langsung/ tatap muka maupun secara daring. Sebelum disebarkannya

angket pada responden, peneliti terlebih dahulu memvalidasi untuk

menunjukkan bahwa angket tersebut layak digunakan.

Hasil belajar didapat dari nilai akhir mahasiswa semester V

angkatan 2017 dengan mata kuliah matematika bisnis secara langsung/

tatap muka yang sebagai (kelas eksperimen I) dan nilai akhir mahasiswa

semester V angkatan 2018 dengan mata kuliah matematika bisnis secara

daring yang sebagai (kela eksperimen II) . Selisih dari dua kelas yaitu

5,1903 dalam perinciannya dapat dilihat di lampiran. Pembelajaran

secara daring merupakan penunjang solusi yang tepat di masa pandemi

covid-19, meskipun terdapat beberapa problematika yang kita bisa lihat

selama pembelajaran daring. Namun hal ini, pembelajaran daring disini

sangat efektif untuk mahasiswa agar dapat terus mendapatkan

perkuliahan tanpa adanya pemberhentian atau jeda dalam belajar. Dapat

dilihat dalam selisih rata-rata yang telah didapat pada kedua kelas

eksperimen menunjukkan bahwa pada masing-masing mahasiswa masih

bisa belajar pembelajaran matematika meskipun secara daring.

Kemudian wawancara pada dosen matematika bisnis prodi TMTK

dilakukan untuk menguatkan hasil angket dan hasil belajar. Berdasarkan

wawancara dengan dosen tadris matematika, diperoleh hasil bahwa

problematika dalam pembelajaran daring terhadap pelaksanaan

pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19 sangat tidak efektif

digunakan, termasuk dalam pembelajaran matematika. Sebab


59

pembelajaran matematika yang penuh dengan perhitungaan, tentu banyak

mahasiswa yang belum memahami materi jika diajarkan dengan

pembelajaran secara daring. Beberapa problematika pelaksanaan

pembelajaran daring yaitu, mengenai tidak lancarnya koneksi jaringan,

penyediaan alat komunikasi, serta akses internet. Pembelajaran daring

juga kebanyakan tidak disukai, dikarenakan dalam kurangnya

pemahaman materi yang diajarkan selama daring. Dalam hal ni solusi

terbaik mengenai pembelajaran daring yaitu dengan pembelajaran secara

mandiri, artinya mahasiswa dapat semangat dan antusias ketika

pembelajaran berlangsung.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang sudah selesai

dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

daring pada pembelajran matematika di masa pandemi covid-19

meskipun sangat tidak efektif digunakan, namun dalam pembelajaran

secara daring ini dapat menjadi solusi terbaik disaat pandemi dan agar

tetap berlangsungnya suatu pembelajaran. Maka dari itu pembelajaran

daring pada pembelajaran matematika diharapkan dapat membantu

mahasiswa dalam menerima materi yang dajarkan dengan beberapa

problematika di dalamnya.

Sistem pembelajaran daring pada pembelajaran matematika disaat

pandemi covid-19 memiliki problematika dalam pelaksanaannya

diantaranya yaitu dari segi mahasiswa yang sulit memahami materi

pembelajaran yang disampaikan oleh dosen, terbatasnya ruang interaksi

antara dosen dan mahasiswa, fasilitas seperti akses internet, minat,

motivasi belajar, perhatian selama pembelajaran berlangsung dan

kesiapan pembelajaran mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran

daring.

Pada proses pembelajaran daring perlu adanya kesiapan dari

mahasiswa dalam menerima materi dengan benar-benar memahami

materi yang akan di dapat selama pembelajaran berlangsung, variasi dari

dosen dalam menyampaikan materi agar dapat menarik dan memotivasi

60
61

maahasiswa selama pembelajaran, mahasiswa agar belajar secara mandiri

dikarenakan dalam situasi pembelajaran saat ini dosen tidak dapat

mengawasi secara langsung.

B. Saran

1. Bagi dosen

Dosen hendaknya selalu memberikan motivasi dan arahan kepada

seluruh mahasiswa agar selalu belajar dengan rajin dan dapat tanggap

memahami walaupun tidak bertemu langsung dengan dosen.

Mengingat pembelajaran matematika yang dilaksanakan melalui

pembelajaran daring yang pembelajarannya tidak bisa di pantau secara

langsung oleh dosen karena tidak dalam satu tempat.

2. Bagi mahasiswa

Mahasiswa harus memiliki semangat belajar dan inisiatif yang tinggi.

Mengingat pembelajaran yang dilaksanakan tidak terpantau oleh

dosen, terkadang membuat mahasiswa malas untuk belajar. Selain itu

mahasiswa juga harus lebih aktif berinteraksi dengan dosen atau

sesama mahasiswa untuk berdiskusi materi-materi yang masih sulit

dipahami. Serta dalam banyaknya problematika dalam pembelajaran

secara daring, baik dari segi media, koneksi jaringan dan serta

3. Bagi peneliti lain, mengingat berbagai keterbatasan yang ada dalam

penelitian maka penulis berharap semoga dapat bermanfaat.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima


62

kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Dalam penyususnan

skripsi ini tentu sangat banyak kekurangan. Kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan pembelajaran. Akhir

kata, semoga skripsi ini diberkahi oleh Allah SWT dan memberikan

manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA

Ali Sadikin dan Afreni Hamidah, “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah

Covid-19”, BIODIK, Vol.6, No.2 ( Juni,2020).

Annisa Nurul Fadilla,”Problematika Pembelajaran Matematika Daring di

Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal Jendela Pendidikan, Vol.01, NO.02

(2021).

Arikunto, Suharsimi. 2013 .“Prosedur Penelitian: Suatu Pendekata Praktik”.

Cet . XV ; Jakarta: Rineka Cipta.

Asmuni,”Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19”,

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol.7, No.4

(Oktober, 2020).

Dini Nuraeni, Din Azwar Uswatun, Iis Nurasiah, “Analisis Pemahaman

Kognitif Matematika Materi Sudut Menggunakan Video Pembelajaran

Matematika Sistem Daring Di Kelas Iv B Sdn Pintukisi”, Jurnal

Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol.5, No.1 (Juni, 2020).

Lexy.J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2014).

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung:PT Remaja

Rosdakarya, 2018).

Masitah, “Evektifivitas Pembelajaran dengan Program Geogebra dan Fx

Draw pada materi Statistika Siswa kelas VII MTsN Kelayan

Banjarmasin” (Skripsi - - IAIN Antasari, Banjarmasin, 2016).


Rio Erwan Pratama dan Sri Mulyati, “Pembelajaran Daring dan Luring pada

Masa Pandemi Covid-19 “, Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1,

No.2 ( Desember, 2020).

Saripah Anum Harahap, “Problematika Pembelajaran Daring dan Luring

Anak Usia Dini bagi Guru dan Orang tua di Masa Pandemi Covid 19”,

Jurnal Obsesi, Vol.5, No.2 (2021).

Solikhatun Marfu‟ah, “Analisis Kemandirian Belajar Siswa dalam

Pembelajaran Matematika Secara Online Di SMP Negeri 1 Cilongok”

(Skripsi – IAIN Purwokerto, 2020).

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitaif di Bidang Pendidikan: Teori dan

Aplikasinya (Malang: Bayumeda Publishing, 2014).

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015).

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019).

Suharsini Ari, Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktik), (Jakarta:

Rineka Cipta, 1991).


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran surat tugas penelitian


Lampiran permohonan ijin penelitian
Lampiran lembar istrumen angket

ANALISIS PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DARING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MASA

PANDEMI COVID-19 ( TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS

TARBIYAH UNIVERSITAS IBRAHIMY)

Instrumen berbentuk angket.

Berikan tanda checklis ( √ ) yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk

menanggapi pernyataan – pernyataan berikut :

SS :SANGAT SETUJU KS : KURANG SETUJU

S : SETUJU TS : TIDAK SETUJU

Nama Responden :

Prodi :

Semester :

NO PERNYATAAN SS S KS TS

1 Saya lebih nyaman pembelajaran secara tatap

muka dibanding dengan pembelajaran secara

daring pada pembelajaran matematika.

2 Saya dan teman mahasiswa lainnya terkadang

sulit memahami terhadap penyampaian

materi kuliah pembelajaran matematika

secara daring.
3 Kurangnya pengawasan dari dosen ketika

daring, membuat banyak mahasiswa tidak

fokus ketika pembelajaran berlangsung.

4 Saya lebih senang ketika dosen menjelaskan

materi, dari pada model presentasi.

5 Saya lebih senang ketika kuliah daring

dengan memakai model presentasi dari pada

dosen menjelaskan materi kuliah.

6 Jika ada mahasiswa yang sedang presentasi,

mahasiswa lainnya kurang berpartisipasi

dalam mendengarkan materi.

7 Saya tidak senang ketika ada gangguan

koneksi jaringan pada saat pembelajaran

daring, karena menghambat penyampaian

materi dari dosen.

8 Minimnya waktu via daring, serta ditambah

gangguan sinyal membuat mahasiswa kurang

maksimal dalam mendapatkan penyampaian

materi.

9 Saya sulit berinteraksi dengan dosen pada

saat diluar mata kuliah setelah

diberlakukannya pembelajaran secara daring.

10 Suara yang kurang jelas, membuat

mahasiswa tidak maksimal mendengarkan


penyampaian materi.
Lampiran validasi instrumen angket

Validator 1

LEMBAR VALIDASI ANGKET

Judul Skripsi :Analisis Problematika Pelaksanaan Pembelajaran

Daring Pada Pembelajaran Matematika Di Masa

Pandemi Covid-19 ( Tadris Matematika Fakultas

Tarbiyah Universitas Ibrahimy)

Sasaran Program :Mahasiswa Semester V Angkatan 2018 Prodi Tadris

Matematika Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy

Penyusun :Aknis Ayu Utami Kamulia

Validator : Diyah Ayu Rizki Pradita, M.Pd.

Hari, Tanggal : Sabtu, 4 September 2021

Petunjuk Pengisian

1. Instrumen Angket ini digunakan untuk mengetahui problematika

pembelajaran daring pada pembelajaran matematika di masa

pandemi covid-19.

2. Mohon memberikan tanda cek () pada kolom yang tersedia sesuai

dengan penilaian bapak/ibu.

3. Skala penilaian dengan kriteria sebagai berikut:

 Nilai 1 berarti tidak valid untuk digunakan.

 Nilai 2 berarti kurang valid untuk digunakan.

 Nilai 3 berarti cukup valid untuk digunakan.


 Nilai 4 berarti valid untuk digunakan.

 Nilai 5 berarti sangat valid untuk digunakan.

4. Mohon menuliskan komentar atau saran pada tempat yang telah

disediakan.

No Skala Penilaian
Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5

I Kualitas Isi

1. Butir pernyataan sesuai dengan tujuan yang

akan diteliti

2. Informasi pada pernyataan cukup jelas dan

dapat dipahami

3. Setiap butir pernyataan dapat mengetahui

problematika pelaksanaan pembelajaran daring

II Kualitas Bahasa dan Tulisan

4. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

5. Bahasa yang digunakan tidak menimbulkan

penafsiran ganda

Komentar dan Saran Perbaikan:

Pemggunaan angket ini layak digunakan dengan hasil validasi secara

revisi.

Revisi sebelumnya anatara validasi dan instrumen tidak dipisah.

....................................................................................................

....................................................................................................
Situbondo, 04 September 2021

Validator

Diyah Ayu Rizki Pradita, M.Pd.

NIDN. 0718049501
Lampiran validasi instrumen angket

Validator 2

LEMBAR VALIDASI ANGKET

Judul Skripsi :Analisis Problematika Pelaksanaan Pembelajaran

Daring Pada Pembelajaran Matematika Di Masa

Pandemi Covid-19 ( Tadris Matematika Fakultas

Tarbiyah Universitas Ibrahimy)

Sasaran Program :Mahasiswa Semester V Angkatan 2018 Prodi Tadris

Matematika Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy

Penyusun :Aknis Ayu Utami Kamulia

Validator :Saiful ,S.Pd., M.Pd.

Hari, Tanggal :Senin, 13 September 2021

Petunjuk Pengisian

1. Instrumen Angket ini digunakan untuk mengetahui problematika

pembelajaran daring pada pembelajaran matematika di masa

pandemi covid-19.

2. Mohon memberikan tanda cek () pada kolom yang tersedia sesuai

dengan penilaian bapak/ibu.

3. Skala penilaian dengan kriteria sebagai berikut:

 Nilai 1 berarti tidak valid untuk digunakan.

 Nilai 2 berarti kurang valid untuk digunakan.

 Nilai 3 berarti cukup valid untuk digunakan.


 Nilai 4 berarti valid untuk digunakan.

 Nilai 5 berarti sangat valid untuk digunakan.

4. Mohon menuliskan komentar atau saran pada tempat yang telah

disediakan.

No Skala Penilaian
Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5

I Kualitas Isi

6. Butir pernyataan sesuai dengan tujuan yang v

akan diteliti

7. Informasi pada pernyataan cukup jelas dan v

dapat dipahami

8. Setiap butir pernyataan dapat mengetahui v

problematika pelaksanaan pembelajaran daring

9. v

II Kualitas Bahasa dan Tulisan

10. Bahasa yang digunakan mudah dipahami v

11. Bahasa yang digunakan tidak menimbulkan v

penafsiran ganda

Komentar dan Saran Perbaikan:

Penggunaan angket ini perlu diklasifikasi berdasarkan aspek yang

akan dibahas pada BAB 4

...............................................................................................................
Situbondo, 13 September 2021

Validator,

Saiful, S.Pd., M.Pd.

NIDN : 0710127803
Lampiran lembar instrumen pedoman wawancara

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

No Aspek Indikator Pertanyaan

1 Menggali Pendapat dan 1. Bagaimana persepsi ibu

Persepsi Pengalaman mengenai pembelajaran

Dosen Selama daring pada pembelajaran

Daring matematika?

2. Apa ibu merasa setuju dan

nyaman terhadap

pelaksanaan pembelajaran

secara daring?

3. Apa saja persiapan ibu

ketika pembelajaran daring

berlangsung?

4. Menurut ibu, apakah

dengan adanya

pembelajaran daring ini

sangat tepat dan menarik

digunakan pada

pembelajaran matematika?

5. Apa saran ibu terhadap

pembelajaran daring pada

pembelajaran matematika?
6. Apa perbedaan yang ibu

rasakan antara

pembelajaran daring dan

pembelajaran secara tatap

muka?

2 Problematika Kendala 7. Bagaimana pendapat ibu

Selama Daring mengenai gangguan

koneksi jaringan pada saat

pembelajaran daring

berlangsung?

8. Terkait dengan matematika

yang penuh perhitungan ,

apa pembelajaran daring

efektif untuk digunakan?

9. Apa saja problematika yang

terjadi pada saat

pembelajaran daring pada

pembelajaran matematika?

10. Bagaimana jika ada materi

yang belum tercapai?

11. Bagaimana jika mahasiswa

banyak yang tidak

memahami pada materi

selama daring?
3. Faktor Faktor Pendukung 12. Apa faktor pendukung

Pendukung dalam pembelajaran

Selama Daring matematika saat daring di

masa pandemi ini?

4. Penilaian Penilaian 13. Bagaimana hasil belajar

Selama Daring mahasiswa pada saat

pembelajran secara daring

dibandingkan dengan

pembelajaran secara tatap

muka?

14. Bagaimana cara ibu menilai

keaktifan mahasiswa

selama daring?
Lampiran lembar validasi pedoman wawancara

Validator 1

LEMBAR VALIDASI

PEDOMAN WAWANCARA

Judul Skripsi : Analisis Problematika Pelaksanaan Pembelajaran

Daring Pada Pembelajaran Matematika Di Masa

Pandemi Covid-19 ( Tadris Matematika Fakultas

Tarbiyah Universitas Ibrahimy)

Sasaran Program : Dosen Prodi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah

Universitas Ibrahimy

Penyusun : Aknis Ayu Utami Kamulia

Validator : Diyah Ayu Rizki Pradita, M.Pd.

Hari, Tanggal : Sabtu, 4 September 2021

Petunjuk Pengisian

5. Pedoman wawancara ini digunakan untuk menggali informasi

tentang problematika pelaksanaan pembelajaran daring pada

pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19.

6. Mohon memberikan tanda cek () pada kolom yang tersedia sesuai

dengan penilaian bapak/ibu.

7. Skala penilaian dengan kriteria sebagai berikut:

 Nilai 1 berarti tidak valid untuk digunakan.


 Nilai 2 berarti kurang valid untuk digunakan.

 Nilai 3 berarti cukup valid untuk digunakan.

 Nilai 4 berarti valid untuk digunakan.

 Nilai 5 berarti sangat valid untuk digunakan.

8. Mohon menuliskan komentar atau saran pada tempat yang telah

disediakan.

No Skala Penilaian
Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5

I Kualitas Format

12. Pedoman wawancara jelas dan runtut

13. Komponen pedoman wawancara lengkap

II Kualitas Isi

14. Pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara

15. Pertanyaan dirumuskan dengan jelas, spesifik,

dan operasional

16. Pertanyaan dapat menggali informasi tentang

problematika pelaksanaan pembelajaran daring

pada pembelajaran matematika di masa

pandemi covid-19

III Kualitas Bahasa dan Tulisan

17. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

18. Bahasa yang digunakan komunikatif


19. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

Komentar dan Saran Perbaikan:

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

Situbondo, 04 September 2021

Validator

Diyah Ayu Rizki Pradita, M.Pd.

NIDN. 0718049501
Lampiran lembar validasi pedoman wawancara

Validator 2

LEMBAR VALIDASI

PEDOMAN WAWANCARA

Judul Skripsi : Analisis Problematika Pelaksanaan Pembelajaran

Daring Pada Pembelajaran Matematika Di Masa

Pandemi Covid-19 ( Tadris Matematika Fakultas

Tarbiyah Universitas Ibrahimy)

Sasaran Program : Mahasiswa Semester VI Prodi Tadris Matematika

Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy

Penyusun : Aknis Ayu Utami Kamulia

Validator : Saiful ,S.Pd., M.Pd.

Hari, Tanggal : Senin, 13 September 2021

Petunjuk Pengisian

9. Pedoman wawancara ini digunakan untuk menggali informasi

tentang problematika pelaksanaan pembelajaran daring pada

pembelajaran matematika di masa pandemi covid-19.

10. Mohon memberikan tanda cek () pada kolom yang tersedia sesuai

dengan penilaian bapak/ibu.

11. Skala penilaian dengan kriteria sebagai berikut:

 Nilai 1 berarti tidak valid untuk digunakan.


 Nilai 2 berarti kurang valid untuk digunakan.

 Nilai 3 berarti cukup valid untuk digunakan.

 Nilai 4 berarti valid untuk digunakan.

 Nilai 5 berarti sangat valid untuk digunakan.

12. Mohon menuliskan komentar atau saran pada tempat yang telah

disediakan.

No Skala Penilaian
Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5

I Kualitas Format

20. Pedoman wawancara jelas dan runtut v

21. Komponen pedoman wawancara lengkap v

II Kualitas Isi

22. Pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara v

23. Pertanyaan dirumuskan dengan jelas, spesifik, v

dan operasional

24. Pertanyaan dapat menggali informasi tentang v

problematika pelaksanaan pembelajaran daring

pada pembelajaran matematika di masa

pandemi covid-19

III Kualitas Bahasa dan Tulisan

25. Bahasa yang digunakan mudah dipahami v

26. Bahasa yang digunakan komunikatif v


27. Menggunakan bahasa yang baik dan benar v

Komentar dan Saran Perbaikan:

Gunakan bahasa yang lebih baik dan benar

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

Situbondo, 13 September 2021

Validator,

Saiful, S.Pd., M.Pd.

NIDN : 0710127803
Lampiran perhitungan validasi menggunakan hasil Aiken‟s Value

Indeks Kesepakatan Validator Instrumen Angket

Tabel Tabulasi (Angket)

Validator Validator

No. 1 2 S1 S2 ∑s n(c-1) CVI Kriteria

1 4 4 3 3 6 8 0,75 Sedang

2 4 3 3 2 5 8 0,625 Sedang

3 4 3 3 2 5 8 0,625 Sedang

4 4 4 3 3 6 8 0,75 Sedang

5 4 4 3 3 6 8 0,75 Sedang

6 4 4 3 3 6 8 0,75 Sedang

7 4 4 3 3 6 8 0,75 Sedang

8 4 3 3 2 5 8 0,625 Sedang

Setelah mendapat skor dari para ahli (validator) mengenai instrument

penelitian maka harus dilakukan pembuktian dengan menggunakan Aiken‟s

Value dengan menggunkan Microsift Excel berikut rumus:

Keterangan:

V atau CVI = hasil Aiken‟s Value

S = R – L0 (Skor terendah = 1)
R = Skor dari validator

C = Skor Maksimal (5)

n = Jumlah Item (8)

Hasil dari Aiken‟s Value yang telah ditentukan maka akan

diinterpretasikan dengan aturan kriteria sebagai berikut:

< 0,4 = Rendah

0,4 -0,8 = Sedang

>0,8 = Tinggi

Jadi, dalam instrument penelitian ini dapat dikatakan Valid dengan tingkat

validitas yang sedang dan tinggi.


Lampiran perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi nilai hasil

belajar mahasiswa di kelas eksperimen I

No. Mahasiswa xi (xi-x) (xi-x)2

1 N1 87 -1,12 1,2544

2 N2 88 -0,12 0,0144

3 N3 88 -0,12 0,0144

4 N4 88 -0,12 0,0144

5 N5 87 -1,12 1,2544

6 N6 92 3,88 15,0544

7 N7 90 1,88 3,5344

8 N8 89 0,88 0,7744

9 N9 88 -0,12 0,0144

10 N10 86 -2,12 4,4944

11 N11 83 -5,12 26,2144

12 N12 89 0,88 0,7744

13 N13 89 0,88 0,7744

14 N14 88 -0,12 0,0144

15 N15 89 0,88 0,7744

16 N16 86 -2,12 4,4944

17 N17 87 -1,12 1,2544

18 N18 87 -1,12 1,2544

19 N19 89 0,88 0,7744

20 N20 90 1,88 3,5344


21 N21 87 -1,12 1,2544

22 N22 89 0,88 0,7744

23 N23 88 -0,12 0,0144

24 N24 90 1,88 3,5344

25 N25 89 0,88 0,7744

Jumlah 2203 72,64

Rata-rata = 88,12

1. Rata-rata


𝑥

= 88,12

2. Standar Deviasi


=√

=√

=√

= 1,73

3. Varians
2 ∑ ̅
=

2
= = = 3,02.
Lampiran perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi nilai hasil

belajar mahasiswa di kelas eksperimen II

No. Mahasiswa Xi (xi-x) (xi-x)2

1 N1 96 2,69 7,2361

2 N2 94 0,69 0,4761

3 N3 89 -4,31 18,5761

4 N4 81 -12,31 151,5361

5 N5 91 -2,31 5,3361

6 N6 99 5,69 32,3761

7 N7 95 1,69 2,8561

8 N8 97 3,69 13,6161

9 N9 97 3,69 13,6161

10 N10 91 -2,31 5,3361

11 N11 95 1,69 2,8561

12 N12 92 -1,31 1,7161

13 N13 95 1,69 2,8561

14 N14 95 1,69 2,8561

15 N15 94 0,69 0,4761

16 N16 93 -0,31 0,0961

17 N17 93 -0,31 0,0961

18 N18 97 3,69 13,6161

19 N19 92 -1,31 1,7161

20 N20 97 3,69 13,6161


21 N21 97 3,69 13,6161

22 N22 91 -2,31 5,3361

23 N23 93 -0,31 0,0961

24 N24 89 -4,31 18,5761

25 N25 95 1,69 2,8561

26 N26 94 0,69 0,4761

27 N27 90 -3,31 10,9561

28 N28 96 2,69 7,2361

29 N29 88 -5,31 28,1961

Jumlah 2706 35,4322

Rata-rata = 93,31034

1. Rata-rata


𝑥

= 93,31

2. Standar Deviasi


=√

=√
=√

= 1,12

3. Varians

2 ∑ ̅
=

2
= = = 1,26.
Lampiran jawaban dari beberapa responden dalam mengisi angket

(Mahasiswa semester V angkatan 2018)


Lampiran hasil wawancara kepada dosen Tadris Matematika

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


DARING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MASA
PANDEMI COVID-19 ( TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS
TARBIYAH UNIVERSITAS IBRAHIMY)

Narasumber : Lovi Sandra, M. Sc

( Dosen TMTK Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy )

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana persepsi ibu mengenai Sebenarnya tidak efekif
pembelajaran daring pada pembelajaran
tapi hanya itu satu-
matematika?
satunya cara agar
pembelajaran tetap
berlangsung
2. Apa ibu setuju dan nyaman terhadap Tidak setuju
pelaksanaan pembelajaran secara
daring?
3. Apa saja persiapan ibu ketika Menyiapkan materi
pembelajaran daring berlangsung?
saja
4. Menurut ibu, apakah dengan adanya Karena ini satu-
pembelajaran daring ini sangat tepat dan
satunya solusi di saat
menarik digunakan pada pembelajaran
matematika? pandemi ini, mau tidak
mau, pembelajaran
daring bisa dikatakan
tepat
5. Apa saran ibu terhadap pembelajaran Pembelajaran daring
daring pada pembelajaran matematika?
itu membutuhkan
fasilitas-fasilitas seperti
akses internet dan alat
untuk bisa
berkomunikasi dengan
dosen
6. Apa perbedaan yang ibu rasakan antara Pembelajaran tatap
pembelajaran daring dan pembelajaran
muka lebih disukai
secara tatap muka?
karena merasa materi
lebih bisa dipahami
oleh peserta didik
daripada menggunakan
pembelajaran daring
7. Bagaimana pendapat ibu mengenai Sangat menghambat
gangguan koneksi jaringan pada saat
tersampainya materi
pembelajaran daring berlangsung?
dari dosen ke peserta
didik
8. Terkait dengan matematika yang penuh Tidak efektif
perhitungan , apa pembelajaran daring
efektif untuk digunakan?
9. Apa saja problematika yang terjadi pada Banyak, salah satunya
saat pembelajaran daring pada
cara menjelaskan
pembelajaran matematika?
materi yang kurang
efektif
Jika menggunakan
bantuan video
pembelajaran, peserta
didik juga tidak paham
10 Bagaimana jika ada materi yang belum Terus terang banyak
tercapai?
yang tidak tercapai
Memberikan tugas
salah satu solusinya
11. Bagaimana jika mahasiswa banyak yang That;s the point!
tidak memahami pada materi selama
Disitu masalahnya
daring?
12 Apa faktor pendukung dalam Video pembelajaran
pembelajaran matematika saat daring di
Materi yang disiapkan
masa pandemi ini?
oleh dosen bisa berupa
modul atau ppt
13. Bagaimana hasil belajar mahasiswa pada Sangat berbeda jauh
saat pembelajran secara daring
dibandingkan dengan pembelajaran
secara tatap muka?
14. Bagaimana cara ibu menilai keaktifan Seperti biasa, meskipun
mahasiswa selama daring? pembelajran daring,
diskusi, tanya jawab
dan pemberian tugas
tetap dilakukan. Dari
sana diperoleh
penilaiannya
DOKUMENTASI

Pembelajaran secara daring


Pembelajaran secara tatap muka / luring
Penyebaran angket
BIODATA PENULIS

Nama : Aknis Ayu Utami Kamulia

TTL : Situbondo, 05 Desember 2000

Alamat : Rt.02 Rw 01 (Dusun Kp Banyuputih,


Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih ,
Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa timur)

Wali : Bapak Tohawi / H. Ahmad Nawawi

Ibu Sehrawati / Hj. Aminatuz Zahra

Saudara: Imam Hanafi

Riwayat Pendidikan:

MI : MI MIFTAHUN NAJAH BANYUPUTIH

SMP : SMP IBRAHIMY 2 SUKOREJO

SMA : SMA IBRAHIMY SUKOREJO PP. Salafiyah Syafiiyah Sukorejo


Situbondo

S.1 : Prodi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy


PP. Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

S.2 : Bismillah.

Anda mungkin juga menyukai