Binti Lailatul - 3240
Binti Lailatul - 3240
Nim : 126201213240
Kelas : PAI 3E
Latar Belakang
ISI
“Dan berserulah kepada an-nâs (manusia) untuk mengerjakan haji.” (QS. Al-Hajj:
27). Siapakah yang di maksud dengan an-nâs pada ayat ini? Yang dimaksud
adalah orang-orang Muslim saja. Non-Muslim tidak masuk dalam kata an-nâs ini.
“Dan dia berbicara dengan an-nâs (manusia) dalam buaian dan ketika sudah
dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh." (QS. Ali ‘Imraan : 46).
Siapa yang dimaksud dengan an-nâs pada ayat ini? Yang dimaksud adalah
orang-orang yang berbicara kepada Maryam tentang anaknya (Nabi ‘Isa ‘alaihis
salâm). Hanya sebagian orang, bukan semua manusia.
Allah SWT juga berfirman:
“(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang
yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina
yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus
dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada an-nâs (orang-orang itu), agar mereka mengetahuinya." (QS.
Yusuf: 46). Siapakah yang dimaksud dengan an-nâs pada ayat ini? Yang
dimaksud adalah Raja Mesir dan para pengikutnya yang mengutus pelayan itu
untuk menemui Nabi Yusuf AS.
Pada ayat lain Allah SWT juga berfirman :
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada
orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya an-nâs (manusia) telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada
mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik
Pelindung." (QS. Ali ‘Imraan: 173) Siapakah an-nâs pada ayat ini? An-nâs pada
ayat ini menurut Mujâhid, Muqâtil, Ikrimah dan Al-Kalbiy adalah Nu’aim bin
Mas’ud. (Tafsir Al-Qurthubiy: 4: 279).