Anda di halaman 1dari 40

ANALISIS RISIKO PROSES PRODUKSI PABRIK TAHU

KHARISMA

SKRIPSI

Oleh :
Ellent Failenggo
170410013

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2021
ANALISIS RISIKO PROSES PRODUKSI PABRIK TAHU
KHARISMA

SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar sarjana

Oleh :
Ellent Failenggo
170410013

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2021
SURAT PERNYATAAN ORSINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:


Nama : Ellent Failenggo
NPM : 170410013
Fakultas : Teknik dan Komputer
Program Studi : Teknik Industri

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat dengan judul:


“ANALISIS RISIKO PROSES PRODUKSI PABRIK TAHU KHARISMA”
Adalah hasil karya sendiri dan bukan “duplikasi” dari karya orang lain. Sepengetahuan
saya, di dalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
didalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia naskah skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya
peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari siapapun

Batam, 24 juli 2021

Ellent Failenggo
170410013

iii
ANALISIS RISIKO PROSES PRODUKSI PABRIK TAHU
KHARISMA

SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar sarjana

Oleh :
Ellent Failenggo
170410013

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal


Seperti pada yang tertera dibawah ini
Batam 24 juli 2021

Arsyad Sumantika, S.T.P., M.Sc.


Pembimbing

iv
ABSTRAK

Risiko adalah peluang bahaya atau hasil yang bisa terjadi karena interaksi terus
menerus atau kesempatan masa depan. Permasalahan tenaga kerja, Kesalahan kerja
yang terjadi selama siklus pembuatan, menjadi salah satu masalah yang dirasakan oleh
perusahaan. Tujuan yang dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai
berikut, Mengidentifikasi jumlah sumber risiko yang terjadi pada industri tahu
Kharisma, menganalisis sumber risiko prioritas yang terjadi pada industri tahu
Kharisma dan menentukan usulan langkah mitigasi yang tepat untuk meminimalisirkan
penyebab risiko pada industri tahu Kharisma. Manajemen risiko adalah metodologi
atau sistem yang terorganisir dalam mengawasi kerentanan yang diidentifikasi dengan
bahaya. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah salah satu strategi untuk
menilai peluang kerangka kerja. FMEA dapat menilai dan membedah bagian-bagian
dalam kerangka untuk membatasi bahaya atau dampak dari tingkat kekecewaan
sebagai teknik pendukung untuk menilai pameran kerangka. Peranan metode FMEA
sendiri dapat digunakan untuk mengetahui risiko kecelakaan Risiko yang terjadi pada
aliran proses produksi tahu Kharisma adalah sebanyak 20 risiko. Dari hasil analisis
risiko yang telah dilakukan, risiko yang diprioritaskan ada 4 risiko. Strategi mitigasi
yang direkomendasikan yaitu membuat standar operasional prosedur, mengganti alat
pemotong tahu dengan alat yang lebih efektif dan efisien, menerapkan prinsip good
manufacturing practice (GMP).
Kata Kunci: Manajemen risiko, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

v
ABSTRACT

Risk is the chance of harm or outcome that could occur due to ongoing interactions or
future opportunities. Labor problems, work errors that occur during the manufacturing
cycle, are one of the problems felt by the company. The objectives achieved in this
research are as follows, Identify the number of sources of risk that occur in the
Kharisma tofu industry, analyze the priority risk sources that occur in the Kharisma
tofu industry and determine the proposed appropriate mitigation steps to minimize the
causes of risk in the Kharisma tofu industry. Risk management is an organized
methodology or system for monitoring identified vulnerabilities with hazards. Failure
Mode and Effect Analysis (FMEA) is one strategy to assess framework opportunities.
FMEA can assess and dissect sections within the framework to limit the harm or impact
of disillusionment levels as a supporting technique for assessing the framework's
exhibits. The role of the FMEA method itself can be used to determine the risk of
accidents. The risks that occur in the flow of the Kharisma tofu production process are
as many as 20 risks. From the results of the risk analysis that has been carried out,
there are 4 risks that are prioritized. The recommended mitigation strategies are
making standard operating procedures, replacing tofu cutting tools with more effective
and efficient tools, applying the principles of good manufacturing practice (GMP).
Keywords: Risk management, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur diucapkan saya untuk kehadirat Allah SWT, yang

memberikan hikmah dan karunia-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas

Akhir dengan tepat waktu. Tugas ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

program studi S1 (strata satu) di Program Studi Teknik Industri Universitas Putera

Batam.

Saya menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna. Maka dari itu, kritik dan

saran saya terima dengan sepenuh hati. Tidak lupa pula, penulis menyadari pula bahwa

skripsi ini takkan siap dengan tepat waktu tanpa bimbingan, dorongan, dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Nur Elfi Husda, S.Kom., M.SI. selaku Rektor Universitas Putera Batam.

2. Bapak Welly Sugianto, S.T., M.M. selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Komputer Universitas Putera Batam.

3. Ibu Nofriani Fajrah, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Putera Batam.

4. Bapak Arsyad Sumantika, S.T.P., M.Sc. selaku pembimbing Skripsi pada


Program Studi Teknik Industri Universitas Putera Batam.

5. Bapak, Ibu Dosen dan Staff Universitas Putera Batam.

6. Pabrik Tahu Kharisma Batam, yang telah memberikan bantuan dan


memfasilitasi pelaksanaan penelitian ini.

vii
7. Keluarga besar yang telah memberikan segala bentuk dukungan baik secara
langsung maupun tidak langsung, baik secara moril, maupun materil dan
segenap pengharapan yang telah beliau do’akan didalam kesehariannya kepada
Allah SWT.

8. Hanisa Hasri, S.T. , Melanda paramita, Alfian Gusti Prabowo Osman, Dwindy
Rizki Corneta, Alfi Novri Waldi, Rifky Syahriza Putra, Tosa, Tama tri amanda,
Mario Bala Dollun serta teman-teman lainnya yang selalu memberikan
motivasi serta dukungan.

9. Segenap teman-teman Angkatan 2017 Jurusan Teknik Industri, Dota dan grup
gamer ganteng idaman.

10. Seluruh pihak yang tidak dapat disampaikan satu per satu, yang telah membantu
pelaksanaan perancangan Tugas Akhir ini.

Penulis mengucapkan terima kasih untuk segala bantuan yang telah diberikan

selama melakukan pembuatan tugas akhir ini dan penulis berharap semoga Allah

membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah serta taufik-Nya, Aamiin.

Batam, Juli 2021

Ellent Failenggo

viii
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ORSINALITAS............................................................... iii


ABSTRAK ................................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................................ 7
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................. 7
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 8
1.6 Manfaat penelitian .......................................................................................................... 8
1.6.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................................... 8
1.6.2 Manfaat Praktis ............................................................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 10
2.1 Risiko ............................................................................................................................ 10
2.1.1 Manajemen Risiko ..................................................................................................... 11
2.1.2 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) ............................................................... 12
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................................... 17
2.3 Kerangka Penelitian.......................................................................................................21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 22
3.1 Desain Penelitian .......................................................................................................... 22
3.2 Variabel Penelitian ........................................................................................................ 24
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................................... 24
3.3.1 Populasi ...................................................................................................................... 24

ix
3.3.2 Sampel........................................................................................................................ 24
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................ 24
3.4.1 Data Primer ................................................................................................................ 25
3.4.2 Data Sekunder ............................................................................................................ 25
3.5 Teknik Analisis Data..................................................................................................... 25
3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian ........................................................................................ 26
3.6.1 Lokasi Penelitian ........................................................................................................ 26
3.6.2 Jadwal Penelitian ....................................................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 28
4.1 Penetapan Konteks ........................................................................................................ 28
4.2 Identifikasi Risiko ......................................................................................................... 30
4.3 Analisis Risiko .............................................................................................................. 43
4.4 Penilaian Risiko yang Diprioritaskan ........................................................................... 55
4.5 Rekomendasi Usulan Mitigasi Risiko ........................................................................... 56
4.5.1 Risiko Tumpahnya Santan Tahu (R13) ...................................................................... 56
4.5.2 Tidak Sesuainya Potongan Tahu (R18) ..................................................................... 61
4.5.3 Tercampurnya Biji Kedelai Kualitas yang Baik Dengan yang Buruk (R2) ............... 63
4.5.4 Hancurnya Tahu Saat Pemotongan (R17) .................................................................. 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 67
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 67
5.2 Saran ............................................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 69
LAMPIRAN ...........................................................................................................................72

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Produksi Tahu Kharisma ................................................................. 4


Gambar 2.1 Kerangka Penelitian...............................................................................21
Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 23
Gambar 4.1 Aliran Bisnis Pada Pabrik Tahu Kharisma ............................................ 29
Gambar 4.2 Diagram Pareto ...................................................................................... 54
Gambar 4.3 Contoh Hairnett ..................................................................................... 57
Gambar 4.4 Contoh Masker ...................................................................................... 57
Gambar 4.5 Contoh Sarung Tangan .......................................................................... 58
Gambar 4.6 Contoh Sepatu Boot ............................................................................... 59
Gambar 4.7 Keadaan Saat Proses Produksi ............................................................... 59
Gambar 4.8 Keadaan di Mesin Uap .......................................................................... 60
Gambar 4.9 Alat Pemotong Tahu .............................................................................. 61
Gambar 4.10 Keadaan Saat Proses Pemotongan Tahu .............................................. 62
Gambar 4.11 Lingkungan dari Pabrik Tahu Kharisma.............................................. 64
Gambar 4.12 Alat Pemotong Tahu ........................................................................... 65
Gambar 4.13 Keadaan Saat Proses Pemotongan Tahu .............................................. 66

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Severity .............................................................................................. 14


Tabel 2.2 Nilai Likehood ............................................................................................ 15
Tabel 2.3 Nilai Detection ........................................................................................... 15
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu................................................................................... 17
Tabel 2.5 Tabel Lanjutan............................................................................................ 18
Tabel 2.6 Tabel Lanjutan............................................................................................ 19
Tabel 2.7 Tabel Lanjutan............................................................................................ 20
Tabel 3.1 Tabel Jadwal Penelitian .............................................................................. 27
Tabel 4.1 Proses Perendaman Biji .............................................................................. 31
Tabel 4.2 Proses Penggilingan Kedelai ...................................................................... 32
Tabel 4.3 Proses Penuangan Kedelai Kedalam Mesin Uap ....................................... 33
Tabel 4.4 Proses Memasak ......................................................................................... 34
Tabel 4.5 Proses Pemberian Cuka .............................................................................. 35
Tabel 4.6 Proses Mencetak Tahu ............................................................................... 36
Tabel 4.7 Proses Pressing Tahu .................................................................................. 37
Tabel 4.8 Proses Pemotongan Tahu ........................................................................... 38
Tabel 4.9 Proses Inspeksi ........................................................................................... 39
Tabel 4.10 Proses Packing.......................................................................................... 39
Tabel 4.11 Daftar Hasil Identifikasi Risiko ................................................................ 40
Tabel 4.12 Daftar Hasil Identifikasi Risiko................................................................ 41
Tabel 4.13 Daftar Hasil Identifikasi Risiko ................................................................ 42
Tabel 4.14 Skala Penilaian Tingkat Severity .............................................................. 44
Tabel 4.15 Skala Penilaian Tingkat Likelihood .......................................................... 44
Tabel 4.16 Skala Penilaian Tingkat Detection ........................................................... 45
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Rata-rata Terhadap Risiko yang Terjadi ......................... 46
Tabel 4.18 Hasil Penilaian Rata-rata Terhadap Risiko yang Terjadi ......................... 47

xii
Tabel 4.19 Hasil Penilaian Rata-rata Terhadap Risiko yang Terjadi ......................... 48
Tabel 4.20 Hasil Penilaian Rata-rata Terhadap Risiko yang Terjadi ......................... 49
Tabel 4.21 Hasil Penilaian Risiko .............................................................................. 50
Tabel 4.22 Hasil Penilaian Tingkat Risiko dan Risk Priority Number....................... 53
Tabel 4.23 Hasil Penilaian Tingkat Risiko dan Risk Priority Number....................... 55

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadapi perkembangan

keuangan. Bangsa Indonesia pada saat ini sedang menyaingi negara-negara ASEAN

lainnya untuk meningkatkan perekonomian di kawasan modern. Kehadiran usaha kecil

dan menengah ini telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kenaikan gaji

masyarakat Indonesia.. Negara ini merupakan negara yang mempunyai kekayaan alam

yang melimpah oleh karna itu warga Indonesia mulai meningkatkan olahan hidangan

dari hasil pertanian. Seperti cabai yang dapat diolah menjadi sambal, buah yang dapat

di jadikan manisan buah, serta hidangan kegemaran warga Indonesia yang biayanya

sangat terjangkau adalah tahu. Tahu adalah salah satu hidangan yang diiproses dari

kedelai, ini adalah salah satu makanan yang paling laris bagi warga Indonesia. Tidak

hanya biayanya yang terjangkau, serta tahu memiliki gizi yang

tinggi.(Aprilliyanti,Leonardo, 2017).

Olahan kedelai berbentuk tahu serta tempe adalah tipe lauk yang sangat sering

dihidangkan di meja makan keluarga Indonesia. Mengkonsumsi tempe rata-rata per

kapita di Indonesia menurut informasi Susenas BPS (2016) diperkirakan sebesar 20, 2

gr per hari, lebih rendah sedikit dari mengkonsumsi tahu adalah 21, 6 gr per kapita per

1
hari. Tidak hanya kaya akan protein, biayanya relatif lebih murah dibandingkan sumber

protein hewani semacam telur ataupun daging, menjadikan olahan kedelai ini diminati

warga. Saat ini, minat terhadap kedelai diantisipasi akan terus mengalami peningkatan

yang sangat besar dan secara langsung sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk

di Indonesia (Nurfadillah et al., 2020).

Potensi bahaya ataupun bisa dikatakan dengan hazard hampir ada di tiap posisi

dimana ada sesuatu kegiatan, terlepas dari apakah di rumah, di kantor, di jalur, sampai

di tempat kerja. Jika hazard tersebut tidak teridentifikasi dengan pas, tidak

dikendalikan dengan baik hendak bisa menimbulkan keletihan yang setelah itu

menyebabkan luka, serta apalagi kematian. Oleh sebab itu, wajib dicoba pengendalian

bahaya dengan menciptakan serta mengenali terdapatnya sumber hazard di tempat

kerja. Penemuan hazard tersebut setelah itu diukur tingkatan risikonya. Dari aktivitas

tersebut bisa diupayakan sesuatu usaha pengendalian hingga pada tingkatan nyaman

untuk tenaga kerja, peninggalan industri serta area (Dini Retnowati, 2017).

Tiap pekerjaan mempunyai potensi bahaya (hazard). Jika potensi bahaya tidak

diperhatikan dan dikendalikan, hal tersebut dapat menyebabkan kelelahan, protes

muskuloskeletal, luka, dan bencana kerja. Selanjutnya, penting untuk mencoba

pengendalian risiko dengan membuat kapasitas bahaya di zona kerja, kemudian

mencoba membedakan bahayanya (Mindhayani, 2020).

Industri tahu merupakan salah satu industri yang diandalkan karena memiliki

peluang finansial yang tinggi untuk sebuah bisnis karena tahu merupakan salah satu

sumber makanan pokok bagi individu di Indonesia. Penjelasan ini dilatarbelakangi

2
karena selain tahu memiliki manfaat diet yang tinggi namun juga memiliki harga yang

terjangkau. Diidentikkan dengan daya tarik tahu, banyak pelaku usaha tahu yang

merintis usaha tahu skala kecil dan menengah, termasuk pabrik tahu. Namun, industri

ini sangat istimewa karena produk harus selalu baru. Jika tahu tidak terjual dalam

sehari, maka sifat tahu tersebut akan berkurang, misalnya tahu mudah dilenyapkan,

permukaannya menjijikkan dan baunya menyengat karena tahu tidak bisa masuk. cara,

bentuk, atau bentuk apa pun bertahan lebih dari 12 jam tanpa pengawet.

Salah satu industri menengah di Kota Batam yang bergerak di bidang pengolahan

tahu yaitu Industri Tahu Kharisma. Industri Tahu Kharisma merupakan salah satu

usaha yang bergerak di bidang industri makanan yang berada di Batam. Usaha tahu

Kharisma didirikan oleh Bapak Indra. Industri tahu Kharisma ini beralamat di

perumahan kavling lama RT03/RW10 Blok C nomor 3, Kelurahan Sagulung baru,

Kecamatan Sagulung, Kota Batam.

Usaha garapan perseorangan ini didirikan oleh Pak Indra, dimana Pak Indra

berperan sebagai pemilik bahaya dalam usaha tahu kharisma ini. Saat ini angkatan kerja

berjumlah ± 15 orang. Dari hasil pertemuan dengan Pak Indra, tidak ada pembagian

kerja yang pasti dalam interaksi produksi, para pekerja pada dasarnya menyelesaikan

semuanya dengan cekatan. Ini membuktikan bahwa hampir semua pekerja dapat

melakukan fase-fase siklus produksi. Hari kerja di industri tahu kharisma adalah 7 hari

setiap minggunya, hanya dengan 1 shift mulai pukul 08:00 WIB - 17:00 WIB.

Proses pembuatan tahu adalah dengan merendam kedelai dalam bak perendaman

selama 3 jam, kemudian menggiling biji kedelai dengan penggiling mesin untuk

3
mendapatkan santan tahu, dan kemudian memasukkan santan ke dalam panci besar

untuk dimasak. Setelah santan tahu didinginkan, langkah selanjutnya adalah

membumbui santan dengan cuka, membuat tahu santan menggumpal, menyaring

kembali, dan terakhir proses pencetakan untuk menghasilkan produk tahu.

Industri tahu merupakan salah satu industri yang tidak bisa lepas dari risiko.

Industri tahu bahwa Kharisma perlu mengelola risiko dengan menghindari dan

mengurangi dampaknya. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat memberikan kualitas

produk yang normal dengan adanya celah/bahaya terutama pada proses produksi.

Berikut ini adalah data produksi tahu satu tahun dari bulan September 2019 –

Agustus 2020 di industri Tahu Kharisma yang dapat dilihat pada gambar 1.1

PRODUKSI TAHU 2019-2020


185000
180000
175000
170000
165000
160000
155000
150000
145000

Gambar 1.1 Data Produksi Tahu Kharisma

4
Data produksi tahu menunjukkan bahwa ketidaktetapan atau fluktuasi dalam

produksi tahu yang terjadi di industri tahu Kharsima selama satu tahun. Risiko terjadi

karena adanya ketidaktetapan dari fluktuasi pergerakan yang cukup tinggi. Terjadinya

fluktuasi pada usaha tahu dapat diduga sebagai pertanda adanya risiko dalam siklus

proses produksi dan permintaan dari pelanggan. risiko dalam siklus pembuatan tahu ini

akan mempengaruhi perusahaan.

Menurut bapak Indra, faktor- faktor risiko produksi dari industri tahu Kharisma

ini merupakan bahan baku (kedelai). Kualitas kedelai yang kurang baik jadi kasus yang

kerap dialami oleh industri tahu Kharisma. peristiwa tersebut menyebabkan kedelai

dengan mutu kurang baik yang tercampur dengan kedelai bermutu baik tidak bisa

dikontrol. Mutu kedelai yang kurang baik berdampak pada tidak optimalnya hasil

penciptaan industri tahu Kharisma ini dalam perihal kuantitas. Mutu kedelai yang baik

bisa menciptakan tahu sebanyak 500 potong tahu tiap 50 kilogram biji kedelai.

Permasalahan tenaga kerja, Salah satu masalah yang dirasakan perusahaan adalah

pekerja yang kurang fokus dan berhati-hati disaat proses produksi sedang berlangsung

jadi sumber efek yang ada pada usaha tahu Kharisma. Contoh kecerobohan berikutnya

adalah pekerja disaat proses pembuatan adalah kecerobohan dalam mengontrol waktu

perendaman biji, kecerobohan pada saat proses pemasakan santan tahu sehingga tahu

tidak matang, kecerobohan pada saat proses peresepan sehingga tahu encer sehingga

susah buat dicetak dan kecerobohan pada saat proses pencetakan. Semua itu berdampak

pada sedikitnya hasil penciptaan tahu Kharisma.

5
Kesalahan kerja yang terjadi selama siklus pembuatan, berbagai masalah yang

tidak dapat dibatasi oleh bisnis tahu Kharisma adalah kecelakaan kerja selama interaksi

pembuatan. Salah satunya adalah tumpahnya bahan bahan yang setengah jadi (tahu

santan) yang berdampak berkurangnya jumlah bahan. Bahaya yang diambil pengurus

dan efektifitas usaha yang dapat dijalankan yang nantinya akan berpengaruh pada

keuntungan dari industri tahu Kharisma ini.

6
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat di identifikasi

adalah apa saja risiko proses produksi pada pabrik tahu Kharisma yang menyebabkan

terganggunya produksi pabrik tahu Kharisma dan dilakukan proses mitigasi untuk

meminimalisirkan risiko tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Usulan strategi mitigasi hanya pada risiko yang diprioritaskan.

2. Perumusan usualan strategi mitigasi yang dilakukan tidak sampai pada tahap

implementasi.

3. Ruang lingkup penelitian hanya pada bagian produksi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pendahuluan, masalah yang dapat dibahas dalam penelitian ini

adalah :

1. risiko apa saja yang terdapat pada pabrik tahu Kharisma.

2. Bagaimana melakukan kajian analisis.

3. Bagaimana cara meminimalisirkan risiko tersebut.

7
1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi jumlah sumber risiko yang terjadi pada industri tahu

Kharisma.

2. Menganalisis sumber risiko prioritas yang terjadi pada industri tahu Kharisma.

3. Menentukan usulan langkah mitigasi yang tepat untuk meminimalisirkan

penyebab risiko pada industri tahu Kharisma.

1.6 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi peneliti

Memberikan wawasan teori dan pengetahuan penulis dan menjadikan

sarana pengetahuan yang secara teori sudah didapatkan dengan kenyataan

yang ada.

2. Bagi Universitas

Memberikan sebuah ilmiah dalam ilmu Teknik industri yang

bersangkutan dengan analisis risiko dan sebagai pijakan dan refrensi pada

peneliti-peneliti kedepannya yang mempunyai kesamaan dengan analisis

risiko.

8
3. Bagi perusahaan

Memberikan hasil pemikiran bagi perusahaan untuk perbaikan proses

produksi dan untuk meingkatkan hasil produksi.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti

Dapat menerapkan ilmu teknik industri khususnya tentang analisis risiko

yang dipelajari di Universitas Putra Batam

2. Bagi Universitas

Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran

serta menentukan metode yang tepat untuk menganalisis risiko proses

produksi

3. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi referensi atau langsung diterapkan oleh pabrik tahu

Kharisma agar membuat proses produksi menjadi lebih aman dan

meningkatkan kualitas produk

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Risiko

Risiko adalah peluang bahaya atau hasil yang bisa terjadi karena interaksi terus

menerus atau kesempatan masa depan. Pengurangan potensi ancaman dalam produksi

merupakan tujuan dilakukannya menejemen resiko para pelaksana hal utama yang

harus dilakukan adalah mengenali fisik (Studi et al., 2018)

Dalam sebuah perusahaan, risiko dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis,

antara lain:

1. Operasional risk bahaya yang berkaitan dengan operasional organisasi

perusahaan.

2. Financial risk adalah bahaya yang berdampak pada kinerja keuangan

pabrik.

3. Hazard risk adalah bencana alam, bahaya serta musibah yang terjadi pada

pabrik.

4. Strategic risk adalah kejadian bahaya yang berkaitan dengan pengelolaan

pabrik.

Bagi suatu industri, risiko yang terjadi bisa diakibatkan oleh bermacam aspek

seperti aspek keuangan, bisnis, teknis, politik, hukum, dan lainnya pada seluruh zona.

10
Semakin besar return yang diharapkan hingga semakin besar pula risiko yang harus

dihadapi serta ini membutuhkan suatu manajemen risiko yang baik. Secara umum

manajemen risiko didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi, mengukur

menetapkan risiko serta meningkatkan strategi untuk mengelola risiko tersebut.

2.1.1 Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah metodologi atau sistem yang terorganisir dalam

mengawasi kerentanan yang diidentifikasi dengan bahaya; kemajuan latihan manusia

termasuk: Evaluasi bahaya, kemajuan teknik untuk mengawasinya dan pengurangan

bahaya menggunakan penguatan aset / eksekutif. Sistem yang dapat diambil antara lain

memindahkan bahaya ke kelompok yang berbeda (transfer risk), menjauhi bahaya

(avoid risk), mengurangi akibat yang merugikan dari bahaya (mitigate risk), dan

mewajibkan sebagian atau keseluruhan dari hasil spesifik bahaya (accept risk). Bahaya

konvensional para eksekutif berpusat di sekitar bahaya yang muncul dari penyebab

fisik atau sah (seperti peristiwa bencana atau kebakaran, kematian, dan klaim. Bahaya

moneter para eksekutif, sekali lagi, berpusat di sekitar bahaya yang dapat diawasi

dengan menggunakan instrumen moneter) dari pelaksanaan manajemen risiko adalah

untuk mengurangi berbagai bahaya yang diidentifikasi dengan bidang yang dipilih

pada tingkat yang memadai untuk daerah setempat. Ini bisa berupa berbagai jenis

bahaya yang ditimbulkan oleh iklim, inovasi, individu, asosiasi, dan masalah

pemerintah. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang

11
tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan

organisasi) (Akmaliyah, 2013, p. 15)

2.1.2 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah salah satu strategi untuk

menilai peluang kerangka kerja. FMEA dapat menilai dan membedah bagian-bagian

dalam kerangka untuk membatasi bahaya atau dampak dari tingkat kekecewaan

sebagai teknik pendukung untuk menilai pameran kerangka. Peranan metode FMEA

sendiri dapat digunakan untuk mengetahui risiko kecelakaan pada sistem risiko

kegagalan produksi komponen risiko sistem rantai pasok dan lain sebagainya (Yaqin

et al., 2020).

Terdapat sepuluh langkah penerapan Failure Mode and Effect Analysis

(FMEA), yaitu :

1. Melakukan peninjauan terhadap proses :

Peninjauan proses harus dilakukan agar dapat menyatukan pemahaman

terhadap proses yang dilakukan. Setelah melakukan peninjauan proses, maka

dapat disusun peta proses bisnis atau bagan alir sistem.

2. Melakukan brainstorming dari potensi kegagalan suatu proses :

Brainstorming merupakan proses untuk mendapatkan frekuensi kesalahan atau

kegagalan yang akan terjadi.

12
3. Membuat daftar dari dampak kegagalan

4. Melakukan penilaian terhadap dampak kegagalan :

Mengukur seberapa besar konsekuensi buruk yang ditimbulkan. Evaluasi ini

dilakukan oleh ahli yang mengetahui dampak kesalahan yang mungkin terjadi.

5. Melakukan penilaian terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan :

Penilaian tingkat kemungkinan terjadi dapat diketahui apabila tersedia cukup

data, dengan tersediannya data maka dapat dihitung probabilitas kegagalan

tersebut terjadi.

6. Melakukan penilaian terhadap tingkat deteksi dari kegagalan dan dampaknya

Penilaian ini menunjukan seberpa jauh dapat mendeteksi frekuensi terjadinya

kesalahan atau kegagalan dan dampak yang ditimbulkan oleh kesalahan atau

kegagalan tersebut.

7. Menghitung tingkat prioritas risiko :

Perhitungan dilakukan berdasarkan dari masing-masing kesalahan atau

kegagalan dan dampaknya dengan Risk Priority Number (RPN) dengan cara :

= (S × L × D)

13
a. Nilai dampak (severity)

Severity adalah langkah pertama untuk menganalisa risiko, yaitu

menghitung seberapa besar dampak dari risiko yang terjadi untuk

mempengaruhi hasil akhir.

Tabel 2.1 Nilai Severity

RATING Keterangan Penjelasan

Tidak memiliki dampak atau memiliki dampak yang sangat kecil


1 Tidak Signifikan
terhadap kelangsungan produksi

Memiliki pengaruh yang rendah atau kecil terhadap


2 Rendah
kelangsungan produksi (terjadi sedikit gangguan pada sistem)

Berpengaruh terhadap kelangsungan produksi (terjadi sedikit


3 Moderat
penurunan kualitas produk dan penurunan kapasitas produksi)

Sangat berpengaruh terhadap kelangsungan produksi (memiliki


pengaruh yang besar terhadap penurunan kualitas produk,
4 Besar
kapasitas produksi rendah dan dapat mempengaruhi
keselamatan kerja)

5 Sangat Besar Proses produksi tidak dapat dilanjutkan

b. Nilai kemungkinan (Likelihood)

Jika sudah ditentukan rating pada proses severity, maka tahap selanjutnya

adalah memberikan rating terhadap nilai likelihood. Likelihood merupakan

kemungkinan bahwa penyebab terjadinya risiko. Penentuan nilai likelihood

dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini:

14
Tabel 2.2 Nilai Likehood

Skala Akibat Kriteria


1 Jarang terjadi Sangat jarang terjadi (terjadi 1 kali 12 minggu)

2 Kemungkinan kecil Pernah terjadi (terjadi 1 kali 6 minggu)

3 Mungkin Terjadi beberapa kali (terjadi 1 kali 3 minggu)

4 Kemungkinan besar Sering terjadi (terjadi 1 kali 2 minggu)

5 Hampir pasti Sangat sering terjadi (terjadi 1 kali 1 minggu)

c. Nilai deteksi (Detection)

Nilai deteksi (detection) berfungsi untuk upaya pencegahan terhadap

proses produksi dan mengurangi tingkat terjadinya risiko. Penentuan nilai

detection dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:

Tabel 2.3 Nilai Detection

Rating Keterangan Kriteria


Perusahaan hampir pasti bisa mendeteksi / mencegah
1 Hampir pasti risiko (tingkat deteksi 70% - 95%)
Perusahaan kemungkinan besar bisa mendeteksi /
2 Kemungkinan besar
mencegah risiko (tingkat deteksi 50% - 70%)
Perusahaan kemungkinan cukup bisa mendeteksi /
3 Moderat
mendeteksi risiko (tingkat deteksi 30% - 50%)
Kecil kemungkinan perusahaan untuk bisa mendeteksi /
4 Kemungkinan kecil
mencegah risiko (tingkat deteksi 10% - 30%)
Sangat kecil kemungkinan perusahaan bisa mendeteksi /
5 Jauh kemungkinan
mencegah risiko (tingkat deteksi 0% - 10%)

15
8. Mengurutkan prioritas dari kegagalan untuk penanganan lebih lanjut :

Megurutkan prioritas kesalahan ini berdasarkan nilai RPN masing-masing

kesalahan tersebut. Setelah melakukan pengurutan tersebut maka didapatkan

kesalahan yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan lebih

lanjut.

9. Melakukan tindak mitigasi :

Kesalahan atau kegagalan yang diprioritaskan akan mendapatkan tindakan

mitigasi. Tindakan mitigasi yang ditentukan bertujuan agar dapat mencegah

atau menghindari frekuensi kesalahan terulang kembali.

10. Menghitung ulang nilai Risk Priority Number (RPN) untuk mengetahui hasil

dari tindakan mitigasi yang diterapkan.

16
2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu

NAMA
NO PENELITI JUDUL RINGKASAN
ANALISA Motivasi di balik penyelidikan
(Ardia Sari et MANAJEMEN RISIKO ini adalah untuk membedakan
al., 2017) PADA INDUSTRI bahaya interaksi eksekutif dan
KECIL ROTAN DI sumber bahaya, untuk mensurvei
KOTA MALANG bahaya yang mungkin muncul
dan membedah sistem yang akan
dilakukan oleh usaha kecil
dalam mengelola atau
menangani bahaya tersebut
1
dalam bisnis rotan di kota
Malang. Pemeriksaan ini
diarahkan sesuai dengan
framework manajemen risiko,
khususnya bukti bahaya yang
dapat dikenali, evaluasi bahaya,
reaksi terhadap peluang yang
timbul dan pengendalian reaksi
bahaya.
ANALISIS RESIKO Di sini faktor bahaya yang
MUSCULOSCELETA menjadi titik fokus pemeriksaan
(Studi et al., L DISORDER PADA adalah faktor ergonomi. Istilah
2018)
PENGGUNA ergonomi berasal dari bahasa
LABORATORIUM Latin ergon (kerja) dan nomos
ERGONOMI DAN (hukum biasa) dan dapat
PERANCANGAN dicirikan sebagai penyelidikan
2 SISTEM KERJA sudut manusia.
TEKNIK INDUSTRI dalam iklim yang dieksplorasi
UNIVESITAS MURIA dalam sistem kehidupan,
KUDUS fisiologi, ilmu otak,
perancangan, eksekutif dan
rencana atau rencana

17
Tabel 2.5 Tabel Lanjutan

PRIORITAS DAN Bisnis tahu di daerah


(Nurfadillah et al., STRATEGI Grobogan menghadapi risiko
2020) PENANGANAN
RISIKO PRODUKSI
dalam produksi yang cukup
PADA INDUSTRI tinggi. Tidak adanya
TAHU DI aksesibilitas air bersih,
3 KABUPATEN kualitas bahan mentah yang
GROBOGAN buruk, dan langkah-langkah
koagulasi yang salah adalah
sumber bahaya yang harus
difokuskan pada bahaya para
eksekutif.
MANAJEMEN Proses manajemen risiko
(Fadillah & RISIKO
Kurniawidjaja, 2012) diharapkan otoritas yang
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
bertanggung jawab pada ranah
KERJA PADA publik suku dinas tenaga kerja
PROSES dan transmigrasi
PEMBUATAN (sudinakertrans), Dinas
TAHU DI PABRIK kesehatan (Dinkes),
4 TAHU X TAHUN puskesmas melakukan
2012
interaksi korespondensi dan
diskusi ke lini produksi tahu,
korespondensi dan tindakan
pertemuan diselesaikan
melalui pemberian data yang
diidentifikasi dengan risiko
dan bahaya di pabrik tahu.

18
Tabel 2.6 Tabel Lanjutan

(Theopilus et al., ANALISIS RISIKO


2020) PRODUK ALAT Analisis risiko dilakukan
PELINDUNG DIRI menggunakan metode Failure
(APD) PENCEGAH Mode and Effect Analysis
PENULARAN (FMEA) yang merupakan
COVID-19 UNTUK metode terpadu untuk
5
PEKERJA Menganalisis serta mengevaluasi
INFORMAL DI potensi risiko dari suatu produk
INDONESIA dan proses serta aksi potensial
untuk memitigasi risiko yang
ada.
(Mindhayani, 2020) ANALISIS RISIKO Hasil analisis risiko
KESELAMATAN menggunakan metode HAZOP
DAN KESEHATAN diketahui bahwa sumber bahaya
KERJA DENGAN yang
METODE HAZOP dapat atau mungkin dapat
DAN
menyebabkan kecelakaan kerja
PENDEKATAN
6 ERGONOMI adalah sikap pekerja, kondisi
(STUDI KASUS: lingkungan kerja
UD. BAROKAH fisik, lantai licin yang
BANTUL) dikarenakan adanya tumpahan
tepung terigu dan adonan bahan
pembuatan kerupuk

19
Tabel 2.7 Tabel Lanjutan

ANALYSIS OF Hasil penelitian ini


FACTORS THAT menyimpulkan bahwa tujuh
AFFECT THE aspek internal dan eksternal
RISK OF proyek yang terdiri dari aspek:
IMPLEMENTATIO alam, ekonomi dan keuangan,
N OF UNDERPASS perencanaan, pelaksanaan,
(Huda, 2019) PROJECT risiko manajemen, manajemen
CONSTRUCTION proyek dan lingkungan proyek
7 IN MAYJEN memiliki pengaruh positif dan
SUNGKONO signifikan berpengaruh terhadap
SURABAYA terjadinya risiko proyek yang
terdiri dari risiko waktu, risiko
kualitas, risiko biaya dan risiko
kecelakaan kerja. Disarankan
untuk penelitian selanjutnya
untuk menganalisis tingkat
risiko dan mitigasi risiko.
MITIGASI RISIKO Hasil dari manajemen risiko
(Teknologi et al., PADA INDUSTRI ini adalah proposal moderasi
2021) PENGALENGAN untuk mengukur seberapa
GUDEG banyak bahaya besar yang
dilihat oleh organisasi untuk
membatasi atau menjauhi
8 bahaya, misalnya,
mengulangi kekecewaan
dalam ukuran jaringan
tokonya, sehingga dapat
menciptakan rantai pasok
robust dan
berdaya saing.

20
2.3 Kerangka Pemikiran

Supaya mampu memperjelas penelitian ini maka peneliti menyusun kerangka

pemikiran. Berikut bentuk kerangka pemikiran yang dapat dilihat dari bagan dibawah

ini.
Risiko berpengaruh terhadap
proses produksi sehingga produksi
menjadi tidak maksimal

Menganalisis risiko yang terdapat


pada pabrik tahu Kharisma

Melakukan perhitungan RPN


dengan metode FMEA untuk
mendapatkan risiko yang
diprioritaskan

Melakukan langkah mitigasi untuk


meminimalisirkan risiko pada
risiko yang di prioritaskan

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

21
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Mulai

Survei Pendahuluan Studi Literatur


Survei pendahuluan dilakukan di industri tahu Studi literatur merupakan teori yang digunakan
Kharisma Sebagai acuan dasar untuk tugas akhir ini

Penentuan Konteks
Tahapan aliran proses produksi tahu

Identifikasi Risiko
Dilakukan wawancara dan diskusi dengan risk
owner dan pihak terkait mengenai risiko yang
terjadi selama proses pembuatantahu

Verifikasi Risiko

Penilaian Risiko
Penilaian risk owner terhadap likelihood,
severity , Detection
dan detection risiko-risiko yang terjadi

Analisis Risiko
Menggunakan metode FMEA agar didapati nilai
tingkat risiko (TR) dan nilai risk priority number
(RPN) dari masing-masing risiko

Nilai risk priority number (RPN)

22
Perlakuan risiko yang diprioritaskan

Rekomendasi usulan strategi mitigasi risiko

Analisis startegi mitigasi risiko

Kesimpulan dan saran

Gambar 3.1 Desain Penelitian

23
3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat dan variabel

bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah risiko pada proses produksi pabrik

tahu harisma. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah data dari Failure Mode and

Effect Analysis (FMEA), dan data dari alur proses produksi pabrik tahu Kharisma.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua proses produksi pada

pabrik tahu Kharisma.

3.3.2 Sampel

Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini berdasarkan teknik

pengambilan sampel “Total Sampling” alasan penggunaannya karena semua

proses yang berhubungan dengan analisis risiko pada pabrik tahu Kharisma

meliputi semua proses produksi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data-data yang dikumpulkan berupa data primer dan data

sekunder yang akan dijelaskan sebagai berikut:

24
3.4.1 Data Primer

Observasi langsung pada objek penelitian dan melakukan wawancara

dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan topik penelitian. Pengamatan langsung

dilakukan di industri tahu Kharisma kota Batam dan wawancara manajemen risiko

dilakukan dengan pemilik usaha sehingga dapat diketahui risiko-risiko yang dapat

terjadi di industri tahu Kharisma kota Batam serta sumber penyebab risiko.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah tersedia atau telah disediakan oleh

pihak pabrik tahu Kharisma dimana penelitian ini dilakukan. Data sekunder dalam

penelitian ini berupa gambaran umum dan proses produksi pada pabrik tahu

Kharisma.

3.5 Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam analisis data pada penelitian ini, yaitu Failure

Mode and Effect Analysis (FMEA), karena metode ini merupakan salah satu metode

yang digunakan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk potensi kegagalan, menentukan

dampaknya terhadap produksi, dan mengidentifikasi tindakan untuk mengurangi

kegagalan yang terjadi. Urutan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

25
1. Mencari nilai untuk mendapatkan nilai tingkat risiko (TR) dan Risk Priority

Analysis (RPN).

Nilai tingkat risiko merupakan hasil perkalian dari frekuensi (likelihood) dan

dampak (severity) dari masing-masing risiko, sedangkan Risk Priority Analysis

(RPN) merupakan hasil perkalian dari frekuensi (likelihood), dampak (severity)

dan deteksi (detection). Pemilik usaha akan memberikan penilaian dengan

rentang nilai tertentu yang telah ditentukan untuk masing-masing aspek

penilaian (frekuensi, dampak dan deteksi). Hasil dari penilaian ini akan

ditampilkan dalam bentuk matriks penilaian risiko.

2. Mengurutkan risiko dengan nilai Risk Priority Analysis (RPN) tertinggi

Mengurutkan risiko dengan nilai Risk Priority Analysis (RPN) tertinggi agar

dapat melihat risiko mana yang akan menjadi risiko prioritas.

3. Melakukan mitigasi pada risiko yang diprioritaskan

Proses selanjutnya melakukan mitigasi pada risiko yang diprioritaskan

sehingga dapat meminimalisirkan risiko.

3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang diambil peneliti adalah pabrik tahu Kharisma yang beralamat di

perumahan kavling lama RT03/RW10 C03, Kelurahan Sagulung Baru, Kecamatan

Sagulung, Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

26
3.6.2 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Tabel Jadwal Penelitian

Maret April Mei Juni Juli Agustus


Kegiatan 2021 2021 2021 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penentuan
topik dan
judul

Input judul

Pengajuan
surat izin
penelitian
Mulai
penelitian

Penulisan
BAB 1

Penulisan
BAB 2

Penulisan
BAB 3

Penulisan
BAB 4

Penulisan
BAB 5

27

Anda mungkin juga menyukai