Oleh:
Nama : Daniel Hotmatua Barasa
Nim 19 03 005
Kelas : 2 AKS A
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui/ Menyetujui
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja industri di Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara PT. Mopoli Raya Pabrik
yang berlokasi di Desa Kebun Gedong Biara Kecamatan Seruway
Kabupaten Aceh Tamiang. Adapun judul laporan ini adalah ANALISA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK
ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) dapat terselesaikan
dengan baik dan tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk hasil
laporan praktik kerja industri yang telah dilaksanakan pada semester 4 ini.
Pada penyusunan laporan hasil praktik kerja industri ini,
keberhasilan dan kelancaran dalam penulisan laporan ini juga tidak terlepas
dari peran serta bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini
penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kasih
dan karuniaNya untuk kita semua.
2. Orang Tua tercinta yang telah mendoakan keberhasilan selama
Praktik Kerja Industri
3. Bapak Fuadi S.T , Mill Manager dan selaku pembimbing
Lapangan magang industri di PT. Mopoli Raya.
4. Bapak Poltak Evencus Hutajulu ST,MT selaku Direktur 1
PTKI Medan
5. Ibu Tengku Rachmi H, M.Si. selaku ketua Program Studi
Agribisnis Kelapa Sawit PTKI Medan dan juga selaku
Pembimbing Dosen PTKI Medan
6. Ibu Meutia Mirnandaaulia M.T selaku Pembimbing Dosen
PTKI Medan
7. Bapak Abdul Azis selaku Pembimbing Dosen PTKI Medan
ii
8. Bapak Raja Sakti Nasution S.T selaku Asisten Proses yang telah
membantu dan mengarahkan selama kerja praktik.
9. Seluruh karyawan PT. Mopoli Raya.
10. Untuk teman-teman saya yang ber-4, Amos Naibaho, Indra
Sijabat, Fachzrul Abdillah dan Desnia Rahmi yang sudah
membantu dan mensupport saya dalam mengerjakan laporan.
ii
DARTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DARTAR ISI.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................2
1.3 Manfaat...........................................................................................2
i
3.5 Pengertian Metode HIRARC........................................................15
BAB IV.....................................................................................................24
4.2.1 Hasil.............................................................................................24
4.2.2 Pembahasan..................................................................................32
5.1 Kesimpulan.....................................................................................37
5.2 Saran..............................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................40
LAMPIRAN..............................................................................................41
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kriteria Likelihood..................................................................19
Tabel 3. 2 Kriteria Consequence/Severity................................................20
v
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 1 Mandor Kernel.............................................................41
Lampiran 1. 2 Operator Klarifikasi.....................................................41
Lampiran 1. 3 Operator Thresere........................................................42
Lampiran 1. 4 Operator Workshop.....................................................42
Lampiran 1. 5 Operator Boiler............................................................43
Lampiran 1. 6 Operator Engin Room..................................................43
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
pelaksanaan praktik kerja industri setiap mahasiswa dituntut untuk
melaksanakan kerja praktik disalah satu perusahaan berbasis pengolahan.
Pada pelaksanaan Praktik Kerja Industri kampus sudah
menempatkan mahasiswa/ mahasiswi di beberapa perusahaan Pabrik Kelapa
Sawit salah satunya di Pabrik Kelapa Sawit Gedong Biara yang terletak di
Aceh Tamiang, dimana kampus memilih tempat tersebut dikarenkan pihak
perusahaan setuju terhadap MoU yang di keluarkan oleh pihak kampus.
1.2 Tujuan
1. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dengan
Profesional yang baik dibidang pengetahuan maupun keterampilan
kerja, serta mendorong mahasiswa/ mahasiswi berjiwa mandiri.
2. Mendapatkan pengalaman dan membandingkan ilmu teori yang
didapat di kampus dengan langsung turun di dalam dunia usaha.
3. Diharapkan mahasiswa/ mahasiswi menjadi tenaga kerja yang
berwawasan mutu, ekonomi, bisnis kewirausahaan dan produktif.
1.3 Manfaat
1. Melahirkan sikap tanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika
yang baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
2. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan
serta pengalaman dalam mengolah produksi kelapa sawit.
3. Memberikan jalan mahasiswa/mahasiswi agar mendapatkan
perkerjaan yang tetap dalam dunia Industri.
2
1.5 Ruang Lingkup
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang
memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar
dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak
asasi yang wajib di penuhi oleh perusahaan K3 bertujuan mencegah
mengurangi bahkan menihilkan resiko kecelakaan kerja ( zero accident).
Pada kesempatan ini penulis menggambil judul laporan mengenai
Keslamatan dan Kesehatan Kerja yang di mana analisa ini dilakukan dengan
menggunakan metode HIRARC bertujuan untuk mengidentifasi potensi
bahaya dan resiko yang terjadi di PKS gedong Biara
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
4
Pada saat ini luas lahan HGU PT. Mopoli Raya sama dengan
35.727,35 Ha yang terdiri dari : 24.999,13 Ha Areal Tanaman, 119,69 Ha
Areal Emplashmen, 10.610,74 Ha Areal Cadangan (belum ditanami), dan
171,58 Ha Areal tidak dapat ditanami.
Dari 24.999,13 Ha Areal Tanaman, terdapat 2 komoditas, yakni;
23.364,15 Tanaman Sawit (13.052,70 Ha Tanaman Menghasilkan dan
10.311,45 Ha Tanaman Belum Menghasilkan) dan 1.634,98 Ha Tanaman
Karet (902,50 Ha Tanaman Menghasilkan dan 732,47 Ha Tanaman Belum
Menghasilkan).
Disamping itu, PT. Mopoli Raya juga memiliki Pabrik Kelapa Sawit
(PKS) yaitu; satu buah PKS berkapasitas 60 ton yang terletak di Desa
Kebun Gedung Biara, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang dan
satu buah PKS berkapasitas 30 ton yang terletak di Desa Alue Kuyun,
Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat.
5
Dengan melihat kondisi perusahaan dan kondisi pasar yang kian
berkembang PT. Mopoli Raya menerapkan struktur organisasi garis atau
staf, dengan struktur ini akan terdapat pucuk pimpinan sebagai pemegang
komando tertinggi dan juga terdapat para manajer-manajer bagian yang
bertugas menjalankan dan mengawasi aktivitas di setiap bagian yang
menjadi wewenangnya. Para manajer ini juga diharapkan bisa memberikan
masukan dan nasehat kepada pihak yang berada di atasnya atau pihak yang
menjadi bawahannya yang bertujuan untuk menjalankan roda bisnis
perusahaan secara baik. Adapun struktur organisasi yang diterapkan pada
PT. Mopoli Raya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
PT. Mopoli Raya PKS Gedong Biara, Aceh Tamiang memakai sistem
organisasi, dimana dalam organisasi ini hanya satu komando. Adapun tugas
dan tanggung jawab berdasarkan kedudukannya masing-masing adalah
sebagai berikut:
6
1. Kepala Pabrik (Mill Manager)
Kepala pabrik atau Manager bertanggung jawab kepada Kepala
Departemen Produksi atau secara langsung pada Direktur PT. Mopoli Raya
terhadap pemanfaatan semua unsur produksi, aset PKS Gedong Biara,
hubungan baik dengan unsur-unsur terkait secara optimal untuk
mewujudkan tujuan perusahaan. Manager juga berwenang memanfaatkan
segala sumber daya yang ada di PKS Gedong Biara dan berwenang
megambil keputusan yang
sifatnya menentukan demi kepentingan perusahaan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perusahaan.
2. Kepala Tata Usaha (KTU)
Kepala Tata Usaha (KTU) bertanggung jawab dalam menyusun
daftar
gaji karyawan, mengontrol semua laporan dari setiap bagian agar tepat
waktu. KTU juga berwenang merencanakan, mengarahkan kegiatan
dibidang
administrasi untuk mencapai sasaran sesuai RAB PKS Gedong Biara yang
telah disetujui oleh dan mengawasi pengeluaran biaya sesuai dengan
anggaran.
3. Asisten Teknik
Asisten Teknik bertanggung jawab dalam mengoperasikan mesin-
mesin proses dan mesin-mesin pembangkit tenaga serta mesin-mesin
penggerak instalasi sehingga tidak menggangggu aktivitas pengolahan
pabrik.
4. Asisten Pengolahan
Asisten pengolahan bertanggung jawab dalam pengoperasian alat-
alat produksi PKS untuk menghasilkan minyak sawit, inti sawit serta
pengolahan limbah, melaksanakan pengolahan sesuai jadwal yang
ditentukan termasuk pengendalian limbah PKS sehingga mencapai hasil
7
yang optimal dan melaksanakan absensi karyawan yang menjadi tanggung
jawab serta menyusun laporan harian.
5. PPD & SHE (Petugas Pengendali Dokumen & Sefety and Healty
Environment Officer)
Seorang SHE bertanggung jawab dalam memberikan jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja kepada para pekerja di pabrik. Jaminan
keselamat pekerja berupa bahaya fisik, bahaya mesin yang digunakan,
bahaya bahan kima yang digunkan dan masalah sosial psikologi para
pekerja, sedangkan PPD bertanggung jawab untuk membantu managemen
representative dalam menjalankan prosedur pengendalian dokumen dan
rekaman mutu, memasukkan data dokumen kedalam daftar dokumen dan
memastikan bahwa informasi yang diberikan up to date dan memastikan
dokumen disahkan sebelum didstribusikan.
6. Kepala Laboratorium
Asisten Laboratorium bertanggung jawab dalam melakukan analisa
di laboratorium yang diperlukan pabrik secara optimal, guna mengendalikan
jalannya proses pengolahan TBS, inti sawit, air boiler dan air limbah agar
mutu dan kerugian yang timbul berada dalam batas normal, termasuk
menghitung persediaan dan pengiriman produksi sehingga kualitas produksi
dapat dikontrol.
7. Mandor
8
Mandor sebagai pembantu Asisten, maka mandor bertugas
mengawasi para pekerja yang berada dibawah tanggung jawabnya dan
membantu segala tanggung jawab Asisten.
8. Pekerja
Pekerja adalah orang-orang yang bertugas melaksanakan perintah
dari
mandor masing masing yang bertugas pada saat itu.
9
BAB III
KAJIAN TEORI
1
Menurut ILO/WHO (1998) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah suatu promosi, perlindungan dan peningkatan derajat kesehatan
yang setinggi- tingginya mencakup aspek fisik, mental, dan sosial untuk
kesejahteraan seluruh pekerja di semua tempat kerja. Pelaksanaan K3
merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang
aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat nmeningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Sedangkan menurut Suma’mur (1988) keselamatan kerja adalah
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan.
1
f. Menyediakan pekerja dengan alat pelindung diri;
1
3.2 Konsep Keselamatan Kerja
a) Agar tenaga kerja dan setiap orang lain yang berada di tempat
kerjaselalu dalam keadaan selamat dan sehat.
b) Agar sumber-sumber produksi dapat diakui dan digunakan secara
amandan efisien.
c) Agar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan
apapun.(Suma’mur, 1996)
1
kecelakaan akan selalu disertai kerugian baik fisik maupun mental.
c. Selalu menimbulkan kerugian dan kerusakan, yang sekurang -
kurangnya menyebabkan gangguan proses.
1
3.4 Sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3)
1
mengukur dan mengevaluasi risiko yang ditimbulkan oleh bahaya,
kemudian menghitung kecukupan tindakan pengendalian yang ada dan
menentukan apakah risiko yang ada dapat diterima. HIRARC adalah
panduan untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan
risiko. Tujuan dari HIRARC adalah sebagai berikut:
1
keselamatan dan kesehatan kerja :
a. Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan
melakukanpencegahan sebelumnya.
a. Identifikasi aktivitas.
b. Identifikasi siapa yang mungkin akan terkena risiko
pada aktivitastertentu.
c. Identifikasi bahaya.
d. Identifikasi risiko yang terkait.
1
g. Menilai ulang risiko.
h. Membuat semua daftar prosedur keadaan darurat yang
berhubungandengan aktivitas tertentu.
1
Tabel 3. 1 Kriteria Likelihood
Likelihood
Deskripsi
Level Kriteria
Kualitatif Kuantitatif
Dapat dipikirkan
1 Jarang terjadi Kurang dari 1
tetapi tidak hanya
kali per 10
saat keadaan yang
tahun
ekstrim
besar mudah,Mungkin
kaliper tahun
muncul dalam
hingga1 kali
keadaan yang paling
banyak terjadi perbulan
Sering terjadi,
5 Hampir pasti Lebih dari 1
diharapkan muncul
kaliper bulan
dalam keadaan yang
paling banyak terjadi
1
Tabel 3. 2 Kriteria Consequence/Severity
Consequence/Severity
Level
Uraian Keparahan Cidera Hari Kerja
2
Berikut Gambar dari kolom Likelihood dan Severity yang
digunakan sehingga menghasilkan sebuah matrix penilaian risiko (Risk
assessment) :
Gambar 3. 1 Kolom Probability / Likelihood Peluang
Probability / Peluang
Severity / keparahan
3 = Loosing work time, high material looses (>25jt) / hilang hari kerja,
kerugian cukup besar (> 25jt)
2
Sumber : Ghautama, 2009
Severity / Keparahan
Probability/
1 2 3 4 5
Kemungkinan
A M H H E E
B M M H H E
C L M M H E
D L M M M H
E L L M M H
Sumber : Ghautama, 2009
E = Extreme R
Tingkat Resiko / Risk
H = High Risk Rating
M = Medium Risk
L = Low Risk
2
Kemudian pada Gambar. 4 Tingkat Risiko/Risk Rating
menunjukkan ada 4 warna dan huruf yang dimana setiap warna
memiliki arti terhadap huruf yang tertera. Berikut penjelasan dari Tingkat
Risiko/Risk :
(dapatditerima)
2
BAB IV
4.2.1 Hasil
Dari hasil penilaian yang di telah dilaksanakan, maka di dapatkan
hasil data seperti yang di bawah ini yaitu :
2
1. Stasiun Sterilizer
2
Tabel 4. 2 Analisis Risiko Proses Kerja Stasiun Hoisting Crane
2
Tabel 4. 3 Analisis Risiko Proses Kerja Stasiun Digester dan Press
4. Stasiun Clarification
2
coupling Cidera/ cacat
Terkena putaran
elektromotor
2
Membersihkan wilayah kerja Terkena Tumpahan Cidera/
nut Kernel luka
Terhirup Tumpahan Sesak
serabut nafas
6. Stasiun Boiler
2
7. Stasiun Engine Room
8. Stasiun Workshop
3
Tabel 4. 8 Analisis Risiko Proses Kerja Stasiun Workshop
Terkena Serpihan
besi
3
10. Laboratorium
4.2.2 Pembahasan
Hasil analisa bahaya dan risiko proses kerja di pabrik pengolahan
kelapa sawit Gedong Biara Kabupaten Aceh Tamiang yang terdiri dari 10
unit kerja diantaranya sebagai berikut.
1. Stasiun Sterilizer
3
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kerja stasiun perebusan
yang terdiri dari memasukkan lori buah kedalam rebusan memiliki bahaya
terjepit lori,merebus TBS memiliki bahaya terkena lemparan seling penarik
lori, membuka pintu rebusan dan mengeluarkan lori buah yang telah masak
memiliki bahaya terkena semburan steam dan potensi bahaya keselamatan
yaitu terjatuh, terbentur, tersetrum, peledakan, kebakaran, dan kebisingan.
4. Stasiun Clarification
Hasil penelitian unit kerja Clarification memiliki potensi bahaya
pekerja menaiki/menuruni tangga, cipratan steam/minyak panas, panel
listrik, v-beltchain coupling, lantai licin dan parit pembuangan kotoran/air
panas sisa pemurnian minyak sawit serta memiliki risiki terpeleset, cidera
luka bakar,terjepit, kebakaran, terjatuh dan kematian.
3
Hasil penelitian ini didukung oleh Andani, dkk (2015) yang
menunjukkan bahwa proses kerja stasiun pemurnian minyak dengan
kegiatan mengoperasikan mesin memiliki bahaya kebisingan, pencucian
saprator memiliki bayah terjepit sparator dan pengutipan minyak dari
seeding pond memiliki bahaya terpeleset kekolam seeding pond. Hasil
penelitian lainnya yang dilakukan oleh Jonathan (2017) mengambarkan
stasiun klarifikasi (clarification station) terdapat potensi bahaya
keselamatan yaitu terjatuh, terpeleset dan terkena percikan minyak panas.
Hasil penelitian unit kerja nut dan kernel memiliki potensi bahaya
pekerja menaiki/menuruni tangga, v-belt chain coupling, rantai chain
coupling, anggota badan terpapar nut polishing drum dan tumpahan nut
kernel serta memiliki risiko terpeleset, terjatuh, terjepit cidera,gangguan
pernapasan dan luka.
6. Stasiun Boiler
3
terjatuh, cidera, luka bakar, kebakaran, kematian dan gangguan produksi.
8. Workshop
Hasil penelitian unit kerja Workshop memiliki potensi bahaya
pekerja terjepit mesin bubut, terpotong mesin gergaji, tersengat arus listrik,
terkena serpihan besi serta memiliki resiko cidera/ caca, cidera/ amputasi,
luka bakar, cidera/ buta dan kematian.
Hasil penelitian ini didukung oleh Salindeho (2017) potensi bahaya
pada stasiun workshop yaitu dapat menimbulkan terkena serpihan besi,
terbakar/tersengat aliran listrik dan terpapar pendengaran.
3
9. Stasiun Water Treatment Process
10. Laboratorium
3
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat di simpulkan
bahwa potensi bahaya pekerja dan resiko di PKS Gedong Biara di setiap
stasiun meliputi :
1. Stasiun Sterilizer
Tertimpa lori yang anjlok, tersengat arus listrik, terkena lori panas,
terjatuh/terpeleset terhempas sling putus serta memiliki risiko, cidera, luka
bakar, kebakaran, terjatuh dan kematian.
3. Stasiun Digester dan Press
Menaiki/menuruni tangga, panel listrik, cipratan minyak panas dan
lantai licin serta memiliki risiko terpeleset, cidera, luka bakar, kebakaran,
terjatuh dan kematian.
9. Stasiun Clarification
3
10. Stasiun Nut dan Kernel
Menaiki/menuruni tangga, v-belt chain coupling, rantai chain
coupling, anggota badan terpapar nut polishing drum dan tumpahan nut
kernel serta memiliki risiko terpeleset, terjatuh, terjepit cidera,gangguan
pernapasan dan luka.
11. Stasiun Boiler
3
5.2 Saran
1. Agar para karyawan lebih menjalankan SOP dan APD dengan
baik untuk menghindari kecelakaan kerja di setiap stasiun.
2. Agar penulis lebih fokus dan teliti dalam melaksanakan
prakerin dan penulisan laporan.
3
DAFTAR PUSTAKA
Andani Eva N., DKK. 2015. Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja Pada
Bagian Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Di PTPN IV Kebun
Sosa. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan Kerja. Volume 4,
Nomor 2.
4
LAMPIRAN
4
Lampiran 1. 3 Operator Thresere
4
Lampiran 1. 5 Operator Boiler