Anda di halaman 1dari 4

1.

Cisco Systems went from a “push” to a “pull” approach to its supply chain after the dot-
com debacle. How are these two approaches different? Does it depend on the state of the
economy which one should be used? Why?
Pendekatan "push and pull strategy” dalam manajemen rantai pasok memiliki perbedaan
dalam strategi dasar dan metode pemenuhan pesanan:

- Pendekatan "push": Dalam pendekatan "push", perusahaan memprediksi permintaan


pelanggan dan memproduksi barang berdasarkan prediksi tersebut. Keputusan produksi
dan distribusi dibuat sebelumnya, dan produk dipasok ke pengecer atau pelanggan.
Pendekatan ini melibatkan pembangunan persediaan sebagai antisipasi terhadap
permintaan di masa depan. Cisco Systems awalnya mengikuti pendekatan "push" sebelum
terjadinya kegagalan dot-com.

- Pendekatan "pull": Pendekatan "pull" berfokus pada pemenuhan permintaan pelanggan


yang sebenarnya. Alih-alih bergantung pada prediksi, perusahaan menunggu pesanan
pelanggan dan memproduksi barang berdasarkan pesanan tersebut. Produk dipasok
melalui rantai pasokan saat pesanan diterima. Pendekatan ini meminimalkan jumlah
persediaan yang dipegang dan memungkinkan respons yang lebih baik terhadap perubahan
permintaan pelanggan. Setelah kegagalan dot-com, Cisco Systems beralih ke pendekatan
"pull" yang melibatkan membangun produk berdasarkan pesanan pelanggan yang
sebenarnya daripada prediksi spekulatif.

Apakah sebuah perusahaan sebaiknya menggunakan pendekatan "push" atau "pull"


tergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi:

- Pendekatan "push": Pendekatan "push" cocok ketika permintaan stabil, prediksi yang
dapat diandalkan, dan adanya keuntungan biaya dalam memproduksi barang dalam
jumlah besar. Pendekatan ini berhasil dalam ekonomi yang stabil dengan preferensi
pelanggan yang dapat diprediksi dan siklus hidup produk yang lebih lama.

- Pendekatan "pull": Pendekatan "pull" lebih efektif ketika permintaan volatil, preferensi
pelanggan berubah dengan cepat, atau siklus hidup produk yang lebih pendek. Pendekatan
ini memungkinkan perusahaan untuk lebih responsif terhadap fluktuasi pasar dan
mengurangi risiko persediaan berlebih. Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti,
pendekatan "pull" dapat membantu mengurangi risiko memproduksi barang yang mungkin
tidak terjual.
2. What are the different elements that need to come together to bring supply chains to
the optimal levels needed by these companies? What role does IT play?

- Peramalan dan Perencanaan Permintaan: Peramalan permintaan yang akurat


penting untuk mengoptimalkan tingkat persediaan, kapasitas produksi, dan
distribusi. Sistem IT dapat mengumpulkan dan menganalisis data untuk
memberikan wawasan yang lebih baik dalam peramalan dan perencanaan
permintaan.

- Manajemen Persediaan: Manajemen persediaan yang efisien memastikan produk


yang tepat tersedia pada waktu yang tepat dengan meminimalkan persediaan
berlebih. Sistem IT dapat melacak tingkat persediaan, memantau kehabisan stok,
dan memberikan visibilitas waktu nyata di seluruh rantai pasok.

- Kolaborasi Rantai Pasok: Kolaborasi dengan pemasok, distributor, dan mitra


lainnya penting untuk manajemen rantai pasok yang efektif. Alat-alat IT seperti
perangkat lunak manajemen rantai pasok, platform kolaborasi, dan sistem
pertukaran data elektronik (EDI) memungkinkan komunikasi dan koordinasi yang
mulus.

- Logistik dan Transportasi: Manajemen logistik dan transportasi yang efisien sangat
penting untuk pengiriman tepat waktu dan optimasi biaya. Sistem IT dapat
mengotomatisasi rute, melacak pengiriman, dan mengoptimalkan jaringan
transportasi untuk efisiensi yang lebih baik.

- Analitik Data dan Pemantauan Kinerja: Sistem IT dapat mengumpulkan dan


menganalisis data dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi hambatan,
mengukur kinerja, dan mengidentifikasi peluang perbaikan. Analitik waktu nyata
dapat memberikan wawasan yang actionable untuk pengambilan keputusan dan
optimasi yang berkelanjutan.
3. How are the approaches to inventory management taken by O’Reilly Auto
Parts, on one hand, and Cisco Systems and Black & Decker, on the other,
different?

- O'Reilly Auto Parts: O'Reilly Auto Parts mengikuti pendekatan manajemen


persediaan berbasis "push". Mereka menjaga persediaan yang besar dari suku
cadang dan aksesori otomotif berdasarkan prediksi permintaan. Mereka
berusaha memiliki berbagai produk yang tersedia untuk pembelian langsung,
mengingat siklus hidup yang panjang dan pola permintaan yang konsisten
dalam industri otomotif.

- Cisco Systems: Setelah kegagalan dot-com, Cisco Systems beralih ke


pendekatan manajemen persediaan berbasis "pull". Mereka berpindah dari
membangun produk berdasarkan prediksi untuk memenuhi pesanan
sebagaimana diterima. Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk
mengurangi persediaan berlebih dan menjadi lebih responsif terhadap
perubahan permintaan pelanggan.

- Black & Decker: Black & Decker menggunakan pendekatan manajemen


persediaan yang mencampur unsur-unsur pendekatan "push" dan "pull".
Meskipun mereka menjaga tingkat persediaan untuk produk dengan
permintaan tinggi berdasarkan prediksi (push), mereka juga
Mata Kuliah Magister Manajemen,
MANAJEMEN SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Bina Darma

Anda mungkin juga menyukai