Imam Masjid Nabawi, Syaikh Sa'ad Al Ghamidi memberikan lima tips yang harus diperhatikan bagi
penghafal Alquran, terutama bagi orang yang sama sekali tak bisa berbahasa Arab. Pertama, harus
mempunyai tujuan yang jelas, apa tujuan kita menghafal Alquran. Kedua, harus ada lembaga yang
menyelenggarakan program menghafal Alquran. Lembaga ini berfungsi untuk mengkoordinasi
mereka yang ingin menghafal Alquran agar nantinya tidak patah dan berhenti di tengah jalan. Ketiga,
harus ada metode yang digunakan dan tak asal begitu saja. Jika memang ingin sungguh-sungguh,
maka mesti ada metode yang dipakai. Metode yang digunakan harus efektif dan bisa digunakan bagi
seluruh kalangan. Sebab, kemampuan masing-masing orang dalam menghafal berbeda-beda. Ada
yang bisa menghafal satu halaman per hari, namun ada juga yang hanya bisa menghafal satu ayat
saja per hari,". Keempat, harus ada mu’allim (guru) yang menjadi rujukan dan mempunyai
kemampuan membaca Alquran dengan baik dan benar. "Jadi mu’allim harus dilihat juga, apakah
bacaannya fasih? Apakah hafalan Al qurannya baik? Apakah dia bisa menjadi qudwah (tauladan) dari
kepribadian dan akhlaknya? Dan Kelima, harus ada follow-up setelah menyelesaikan hafalan
Alquran. Jadi, mereka yang telah merampungkan hafalan Alquran mereka tidak dibiarkan begitu
saja. "Bagi sebahagian madrasah Tahfidz Alquran hanya menfokuskan santrinya bagaimana
mencetak para hafiz Quran. Namun yang tak kalah pentingnya, apa yang akan mereka lakukan
setelah mereka menjadi hafiz Quran?”.
Kehadiran program Raudhatul Hafidzah Al-Hidayah berfungsi sebagai lembaga yang akan
mengkoordinasi mereka yang ingin menghafal Alquran agar nantinya tidak patah dan berhenti di
tengah jalan serta berusaha menjadikan mereka yang menghafal Al Quran mempunyai akhlak al
Quran. Untuk itu menciptakan metode meghafal al Quran yang mudah dan adanya guru atau
muallim yang bisa menjadi contoh teladan bagi santri Al-hidayah menjadi keniscayaan.
Satu harapan besar nantinya adalah Raudhatul Hafidzah Al-Hidayah mampu melahirkan generasi al
Quran yang menghafal dan berprilaku al Quran, menjadi cahaya yang berjalan ditengah ummat
sebagai pembangkit pembangunan negeri menuju Negara yang baldatun thaibatun wa rabbun
ghafur.