Makalah Unsur Nitrogen Dan Oksigen
Makalah Unsur Nitrogen Dan Oksigen
Ditulis dan disusun untuk memenuhi salah satu mata pelajaran kimia
Oleh
Kelompok 4
M. Zaenal Kh (0064434310)
BANDUNG
2023
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah ”Unsur golongan VA dan VIA”.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah..............................................................1
1.2 Rumusan masalah.......................................................................2
1.3 Tujuan masalah...........................................................................2
1.4 Manfaat penulisan.......................................................................2
BAB II NITROGEN
2.1 Sifat fisika Unsur golongan VA..................................................3
2.2 Sifat Kimia Unsur golongan VA.................................................4
2.3 Pembuatan Unsur golongan VA .................................................9
2.4 Kegunaan Unsur golongan VA ..................................................11
2.5 Mineral dan Daerah Penambangan golongan VA......................12
BAB III OKSIGEN
3.1 Sifat fisika Unsur golongan VIA...............................................13
3.2 Sifat Kimia Unsur golongan VIA..............................................14
3.3 Pembuatan Unsur golongan VIA...............................................18
3.4 Kegunaan Unsur golongan VIA.................................................21
3.5 Mineral dan Daerah Penambangan golongan VA......................23
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan....................................................................................24
4.2 Saran..........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................25
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kepala korek api terbuat dari fosfor........................................11
Gambar 2 Pembuatan gas oksigen dilaboratorium...................................18
Gambar 3 Pompa Frasch...........................................................................19
Gambar 4 Penyelam membawa tabung udara berisi oksigen....................22
v
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini
berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh
dunia. Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada
pengembangan kimia modern. Kita sering menemui unsur di sekitar kita.
Apabila kita sebutkan satu per satu akan sangat sulit karena saat ini telah
ditemukan kurang lebih 118 unsur. Sebagian besar merupakan unsur yang
ditemukan di alam dan berjumlah 92, sedangkan unsur lainnya merupakan
unsur buatan. Untuk mempelajari tiap-tiap unsur, pembahasannya sangat
kompleks karena sifat-sifat unsur bervariasi antara satu dengan yang lainnya
dan jika kita mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya. Unsur-unsur
tersebut perlu dikelompokkan supaya mudah dalam mempelajarinya. Hal
inilah yang mendorong para ahli dari dulu untuk mengelompokkan unsur.
Bagaimana mengelompokkan unsur-unsur dengan jumlah yang besar dan sifat
yang berbeda-beda.
Pengelompokkan dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat unsur,
Dasar pertama yang digunakan untuk mengelompokkan unsur adalah
kemiripan sifat, kemudian kenaikan massa atom, dan sekarang berdasarkan
kenaikan nomor atom. Pengelompokkan unsur mengalami perkembangan dari
pengelompokkan unsur yang paling sederhana berdasarkan sifat logam dan
bukan logam, kemudian disusul sistem triade Dobereiner, sistem oktaf
Newlands, sistem periodik Mendeleyev, dan sistem periodik yang kita
gunakan saat ini (Henry G. Moseley).
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas,penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah sifat-sifat unsur golongan VA dan VIA
2) Bagaimana proses pembuatan unsur golongan VA dan VIA
3) Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur golongan VA dan VIA
4) Apa saja mineral yang terkandung dari unsur golongan VA dan VIA
5) Dimana saja daerah penambangan unsur golongan VA dan VIA
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1) Mengetahui sifat-sifat unsur golongan VA dan VIA
2) Mengetahui pembuatan unsur golongan VA dan VIA
3) Mengetahui kegunaan dari masing-masing unsur golongan VA dan VIA
4) Mengetahui mineral yang terkandung dari unsur golongan VA dan VIA
5) Mengetahui daerah penambangan unsur golongan VA dan VIA
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1) menjadi kajian wawasan ilmu kimia unsur untuk sub bab Golongan VA
dan VIA
2) Memberikan bekal pengetahuan agar dapat mengetahui ruang lingkup dari
sub bab Golongan VA dan VIA
3) Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengetahui ruang
lingkup kimia unsur untuk sub bab Golongan VA dan VIA
2
BAB II
NITROGEN
Sumber : academia.edu
3
2.2 Sifat kimia golongan VA
.a. Sifat Kimia Nitrogen
1) Gas tanpa warna
2) Tidak berbau
3) Tidak berasa
4) Gas diatomik
5) Bukan logam yang stabil
6) Sangat sulit bereaksi dengan unsur/senyawa lain
7) Reaksi nitrogen bereaksi terjadi apabila bereaksi di udara dengan
bantuan bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti
berikut.
N 2(g) + O2(g) → 2 NO (g)
4
2) Reaksi fosfor dengan udara
5
9) Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan
logam-logam yang reaktif, Fosfor bereaksi dengan logam IA dan
IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air fosfida mengalami
hidrolisis membentuk fosfida, PH3.
Membentuk asam okso fosfor, Asam okso dari fosfor yang dikenal
adalah asam fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat
dengan reaksi seperti berikut.
6
9) Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen
fluorin, klorin bromin, dan yodium untuk membentuk arsen (III)
trihalides.
2As (s) + 3 F 2(g) → 2A sF3 (I)
2As (s) + 3C I 2 (g) → 2AsC I 3 (I)
2As (s) + 3Br 2 (g) → 2AsBr 3 (I)
2As (s) + 3 I 2(g) → 2As I 3(I)
7
2Sb (s) + 3Br 2 (g) 2SbBr 3 (s)
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat , untuk
membentuk larutan yang mengandung SB (III). Reaksi asam sulfat
menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan
asam klorida dalam ketiadaan oksigen.
Ketika bismut panas merah bereaksi dengan air untuk membentuk bismut
(III) trioksida.
8
9) Reaksi dengan halogen
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk
larutan yang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur
(IV) gas dioksida. Dengan asam klorida dalam kehadiran oksigen, bismut
(III) klorida yang dihasilkan.
9
keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit menguap
terkumpul di dasar kolom.
b. Fosfor (P)
Fosfor dibuat dalam Tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir,
dan kokas dengan reaksi seperti berikut.
Ca3( PO 2 ¿ 2(I) + 3SiO2 (s) → 3CaSiO3(I) + P2 O5 (s)
2 P2 O5 (s) + 10C(s) → P4 (s) + 10CO(g)
Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun fosfor merah
dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250⁰C
tanpa udara.
c. Arsen (Ar)
Arsen dapat dibuat melalui isolasi. Namun, proses isolasi yang
dilakukan di dalam laboratorium tidak terlalu diperlukan karena pada
realitanya arsen terdapat di alam dalam jumlah melimpah. Dalam proses
isolasi, arsen dibuat pada skala industri dengan pemanasan mineral yang
telat dan sesuai, tanpa adanya udara dalam proses tersebut. Hasilnya, arsen
akan dikeluarkan dalam kondisi kental terpisah dari senyawaan asalnya
sebagai zat padat.
Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi pada proses isolasi arsen yang
dibuat dari senyawa FeAsS dan dipanaskan pada suhu 700⁰C :
FeAsS (s) → FeS (s) + As (g) → As (s)
d. Antimon (Sb)
Sb 2 O 3 digosokkan dengan logam besi (Fe) sehingga sulfidanya akan
bereaksi dengan besi Sb 2 O3 + 3Fe → 2Sb + 3FeS selain itu dapat
digunakan cara lain yaitu mineral antimony dipanaskan sehingga
membentuk oksida Sb 2 O 3 yang akan direaksikan dengan arang :
Sb 2 O3 + 3C → 4Sb + 3CO 2
Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral.
Kadang-kadang ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide
stibnite. Bentuk stabil antimony adalah logam biru-putih.
e. Bismut (Bi)
10
Pembuatan ekstrasi unsur bismut berasal dari Bismuth glance (Bi 2SO3)
dan Bismuthite (Bi 2 O3) dan dimetode ekstrasikan dengan reduksi oksida
a. Unsur Nitrogen
Kegunaan nitrogen terutama digunakan dalam pembuatan gas amonia (N
H 3) dari udara. Gas nitrogen cair digunakan sebagai bahan pembeku
dalam industri pengolahan makanan.
b. Senyawa Amonia
Kegunaan dari amonia adalah pembuatan es, membuat HNOy garam-
garam amonium, dan sabun amonia.
c. Senyawa Asam Nitrat
Asam nitrat digunakan untuk membuat pupuk-pupuk buatan N H 4 NO3 dan
Ca(NO3)2
d. Unsur Fosfor
Fosfor kuning digunakan untuk pembuatan P2 O5 , yang digunakan untuk
mencegah karat dan fosfor merah digunakan untuk membuat kepala batang
korek api.
Senyawaan fosfor antara lain asam fosfat dibuat dengan mereaksikan uap
fosfor dengan air. Asam fosfat berguna dalam pembuatan pupuk dan
detergen.
11
Gambar 1 kepala korek api terbuat dari fosfor
Sumber : Ensiklopedia IPTEK
12
Sumber : academia.edu
BAB III
OKSIGEN
Sifat fisika golongan VIA dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
13
Sumber : academia.edu
Oksida asam
Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida
unsur blok d dengan bilangan oksidasi besar.
SO3(aq) + H 2O(I) → 2H + (aq) + SO4 I – (aq)
CO2(g) + H 2O(I) → 2H + (aq) + CO3 2– (aq)
CrO3 (s) + H 2O (I) → 2H + (aq) + CrO4 3– (aq)
Oksida basa, dengan air membentuk basa.
14
CaO (s) + H 2O (I) → Ca 2+ (aq) + 2OH– (aq)
Na 2O(s) + H 2O (I) → 2Na +(aq) + 2OH-(aq)
Oksida amfoter, oksida ini dapat bereaksi dengan asam atau
basa.
ZnO (s) + 2HCl (aq) → ZnC I 2 (s) + H 2O (I)
ZnO (s) + 2OH- (aq) → Zn(OH)42–(aq)
Oksida netral Oksida ini merupakan campuran dari oksida
sederhana, misalnya P3O4 merupakan campuran PbO (dua
bagian) dan PbO2 (satu bagian).
Peroksida dan superperoksida Oksigen membentuk peroksida
H 2 O 2, N 2 O2, dan BaO2 dengan bilangan oksidasi oksigen -1
serta RbO 2, CsO2 dengan bilangan oksidasi oksigen – 1/2.
15
H 2(g) + S (s) → H 2 S (g)
16
3) Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan Telurium dari
larutan asam tellurat.
17
2) Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat;
Halida Amina dapat mereduksi nya menjadi logam.
a. Oksigen
18
2 H 2O(I) →2 H 2(g) + O2(g)
b. Belerang
19
Cara Fresh (untuk memperoleh belerang yang ada di bawah
permukaan tanah).
c.Selenium
d.Telurium
20
pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) Telurium. Telurium
diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan Kanada. Untuk
tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut:
Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t.
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam
senyawa dengan rumus M2Se atau M2Te (M = Cu , Ag, Au). Pada suhu
500⁰C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat natrium di bawah
udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara telluride diubah
menjadi tellurite natrium.
d.Polonium
a. Unsur Belerang
21
Belerang digunakan sebagai bahan pembuat asam sulfat, bahan pembuat
cat (ultramin, vermilyun, kuning kadmium), pembuat mesiu, untuk
membuat karbon disulfida, dan bahan pembuat ebonit. Belerang juga dapat
dipakai sebagai obat pemberantas jamur dan untuk memasak getah karet
dan getah perca.
1) Bahan pengelantang untuk bulu domba, sutra, spons, domen, dan gula
tebu.
2) Sebagai bahan untuk membersihkan botol-botol dan bejana-bejana
anggur.
3) Sebagai bahan untuk memberantas penyakit pes di darat dan di kapal-
kapal laut.
4) Digunakan untuk memurnikan beberapa jenis minyak tanah.
d.Unsur Oksigen
Slah satu senyawaan oksigen adalah ozon (O3). Ozon dibuat dari O2 yang
dialirkan melalui pesawat pengozon. Di dalam pesawat ini terjadi letusan-
letusan listrik yang menyebabkan O2 berubah menjadi O3. Kegunaan ozon
adalah sebagai pemucat benang dan bahan pemusnah hama air minum.
22
Gambar 4 penyelam membawa tabung udara berisi oksigen
23
Mineral dan daerah penambangan golongan VIA dapat dijelaskan dalam tabel
seperti berikut:
Tabel 4 mineral dan daerah penambangan golongan VIA
Sumber : academia.edu
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Unsur-unsur yang ada dialam ada dalam bentuk bijih mineral yang
dapat diambil melalui proses penambangan dan ada pula yang berbentuk
unsur bebas yang tersedia bebas dialam.
4.2 Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat
makalah tentang “Unsur golongan VA dan VIA “ ini, untuk dapat lebih
baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak
referensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet,
sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin
hanya ini saran yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Terimakasih.
25
DAFTAR PUSTAKA
1.https://www.academia.edu/32045233/
Kimia_Unsur_Golongan_VA_dan_VIA_
2.Buku_kimia_SMA_kelas_XII_Wening_Sukmanawati_dkk.
26