Welisa Laia
Jurusan Ekonomi, Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan
ABSTRAK
Pendahuluan
Keadilan organisasi merupakan tantangan dalam pengembangan organisasi saat ini.
Perusahaan yang menawarkan keadilan atau tempat kerja di mana setiap orang merasa
diterima, dihormati, dan dihargai adalah apa yang dicari oleh para pekerja saat ini. Karyawan
biasanya menunjukkan sikap dan perilaku yang lebih baik ketika mereka merasa bahwa
organisasi memperlakukan mereka secara adil dalam semua aspek (Nurcahyani & Mas’ud,
2016).
PT. Nusantara Card Semesta kota Medan merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa logistik. Terdapat sebuah kasus yang ditemukan oleh peneliti terhadap karyawan
di PT. Nusantara Card Semesta kota Medan terdapat bahwa salah satu masalah keadilan
organisasi pada perusahaan ini, dapat di lihat dari beban pekerjaan yang tidak sesuai dengan
upah yang di terima oleh karyawan. Dimana karyawan merasa tidak adil dalam pemberian
upah yang tidak sesuai dengan beban pekerjaannya yang dilakukannya. Misalnya salah satu
karyawan di PT. Nusantara Card Semesta sering mendapatkan pekerjaan tambahan dari
pekerjaan yang telah di tetapkan, Kondisi ini menjadi indikasi awal terjadinya ketidakadilan
pada PT. Nusantara Card Semesta kota Medan.
Putra & Indrawati (2018) menyatakan persepsi bahwa semua karyawan diperlakukan
sama oleh perusahaan tempat mereka bekerja dikenal sebagai keadilan organisasi. Karyawan
tidak akan melaksanakan tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya jika mereka
mengalami ketidakadilan selama bekerja untuk perusahaan (Antara, 2023). Sistem keadilan
yang terintegrasi dengan baik akan meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan,
sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya semaksimal mungkin (Teduh Riawan Putra,
2019).
Dalam hal ini kondisi karyawan yang ada di PT. Nusantara Card Semesta kota Medan
melalui observasi sementara yang telah dilakukan, banyak karyawan yang sering berpikir
untuk meninggalkan pekerjaan di tahun mendatang, karena tidak mempunyai masa depan
atau target yang pasti mengenai pekerjaannya di perusahaan tersebut, ini mengidentifikasikan
bahwa tingkat intensi keluar karyawan masih tinggi di perusahaan. Rismawan et al., (2014)
menyatakan bahwa turnover intention dapat didefinisikan sebagai keputusan yang dibuat oleh
karyawan untuk keluar dari perusahaan dalam bentuk pengunduran diri atau pemecatan,
turnover yang berlebihan juga mengurangi keefektifan organisasi karena berakibat pada
hilangnya tenaga kerja yang berpengalaman. Kepuasan kerja memiliki hubungan yang
substansial dengan intensi turnover (Yuda & Ardana, 2017).
Kepuasan kerja yang rendah adalah fenomena yang terjadi dalam bisnis, dan sebagai
hasilnya, dorongan untuk berpindah kerja dapat dipengaruhi oleh seberapa puas seseorang
terhadap posisinya saat ini. Selain itu, kepuasan kerja dapat bertindak sebagai mediator antara
ciri-ciri kepribadian dan perilaku di tempat kerja dengan menghubungkannya dengan
kewarganegaraan organisasi, ketidakhadiran, dan niat untuk keluar. Kepuasan kerja
merupakan indikator penting tentang bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaan
mereka dan berdampak pada perilaku kerja lainnya (Priyadi et al., 2020).
Menurut Adams dalam (Sunarta, 2019) Salah satu teori tentang kepuasan kerja, teori
keadilan, menyatakan bahwa seseorang dapat mengembangkan kepuasan kerja jika dia
percaya bahwa ada keadilan dalam hal-hal yang mereka lakukan dan terima. Gagasan ini
dapat digunakan untuk mengukur atau menjelaskan tingkat kepuasan kerja karyawan.
Sehubungan antara kepuasan kerja dengan intensi keluar di dukung oleh penelitian
(Mila Priastiyati & Dewi Andyani, 2017) yang mengidentifikasikan bahwa karyawan
cenderung tidak ingin keluar dari pekerjaan mereka ketika mereka lebih puas dengan
pekerjaan mereka. Menurut Widyaningrum dalam (Harumi & Riana, 2019), membuktikan
bahwa kepuasan kerja dapat sepenuhnya mengurangi dampak keadilan organisasi terhadap
perilaku karyawan. Interaksi antara keadilan organisasi dan perilaku karyawan dimediasi oleh
kepuasan kerja.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dari atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitaian tentang “Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Intensi Keluar
Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada PT. Nusantara Card
Semesta Kota Medan”.
Tinjauan Pustaka
Keadilan Organisasi
Keputusan yang dibuat oleh organisasi yang dipandang adil oleh pekerja dikenal
sebagai keadilan organisasi (Nina Sundari & Ayu Tuty Utami, 2022). Konsepsi individu
tentang keadilan di tempat kerja dijelaskan oleh keadilan organisasi, yang menekankan pada
pilihan manajerial, kesetaraan yang dirasakan, konsekuensi keadilan, dan hubungan antara
orang dan lingkungan kerja mereka. Keadilan organisasional berfokus pada pengaruh
manajerial dan pengambilan keputusan, kualitas yang dirasakan, efek keadilan, interaksi
antara variabel pribadi dan lingkungan, dan pandangan individu tentang keadilan di tempat
kerja.
Menurut (Rejeki, 2015), keadilan organisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal,
termasuk yang berikut ini.
a) Karakteristik tugas, Bagian dari karakter kinerja karyawan dan hukuman yang
diperlukan.
b) Sejauh mana atasan dipercaya, Sejauh mana karyawan percaya pada manajer dan
pemimpin mereka di dalam bisnis.
c) Frekuensi umpan balik.
d) Efektivitas manajerial.
e) Budaya perusahaan.
Intensi Keluar Karyawan
Menurut Bothma dan Roodt (2012) dalam (Rachmatan & Kubatini, 2018) intensi turnover
adalah keinginan yang disengaja dan disengaja untuk meninggalkan perusahaan. Keinginan
untuk keluar dari pekerjaan disebut sebagai turnover intention (Putri & Prasetio, 2017).
Jadi, berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa
intensi keluar mengacu pada keinginan seseorang untuk meninggalkan pekerjaannya karena
ketidakbahagiaan, secara sukarela dan tanpa paksaan, dengan menerima imbalan yang
dipermasalahkan, dan dengan persyaratan adanya seseorang yang mengisi posisi kosong yang
ditinggalkan.
Menurut (Alqahtani, 2015) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya intensi keluar
yaitu:
1) Kepuasan Kerja
Ketika seorang pekerja di sebuah perusahaan atau organisasi sudah merasa puas
dengan pekerjaannya.
2) Komitmen Perusahaan
Kemungkinan seorang pekerja berniat untuk keluar berkorelasi terbalik dengan
seberapa besar dedikasi atau loyalitasnya terhadap tempat kerjanya.
3) Bantuan Organisasi
Organisasi harus selalu membantu personelnya agar mereka termotivasi dalam
melaksanakan pekerjaannya.
4) Dukungan Atasan
Atasan yang secara konsisten memperhatikan dan mendukung kebutuhan dan keadaan
personilnya.
5) Iklan Bisnis
Tempat kerja yang nyaman dapat diciptakan melalui iklan organisasi yang efektif.
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah masalah pribadi karena setiap orang memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda-beda tergantung pada sistem nilai yang berlaku pada dirinya.
Hal ini merupakan hasil dari perbedaan individu dan diri masing-masing orang itu sendiri.
Kepuasan kerja adalah masalah krusial yang harus menjadi fokus perusahaan jika
mereka ingin aset manusianya menjadi kontributor yang setia dan sukses. Menurut Robbins,
Judge (2013) ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan,
antara lain sebagai berikut:
1) Kompensasi yang dapat diterima dan adil
2) Penugasan kerja yang sesuai posisi
3) Beban kerja
4) Lingkungan di Tempat Kerja
5) Peralatan Kerja
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini terdapat di PT. Nusantara Card Semesta Kota Medan yang bertempat di
JL. Garu No. 97, Sitirejo III, Kec. Medan Amplas Sumatera Utara 20147. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juli 2023.
Subjek Penelitian
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 45 orang karyawan pada PT. Nusantara
Card Semesta kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang pegawai.
Tabel 1. Jumlah Responden Penelitian
Keterangan Jumlah
Penyebaran Kuesioner 45
Kuesioner Kembali 45
Kuesioner tidak Kembali -
Kuesioner Layak Diolah 45
Sumber: Data Primer, 2022
Rancangan atau Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif di mana data yang digunakan adalah data
primer yang berasal dari kuesioner setiap responden yang ada pada PT. Nusantara Card
Semesta Kota Medan. Dalam penelitian ini data kuantitatif berasal dari hasil pengamatan
variabel keadilan organisasi terhadap intensi keluar karyawan dengan kepuasan kerja.
Definisi Operasional Penelitian
Konsep operasional adalah suaru konsep yang bersifat abstrak guna memudahkan
pengukuran suatu variabel. Operasional juga dapat diartikan sabagai suatu pedoman dalam
melakukan kegiatan atau pekerjaan penelitian.
Tabel 2. Operasional Penelitian
Variabel Defenisis Indikator Skala
Keadialan Sebuah konsep yang 1. Keadilan yang berkaitan Likert
organisasi menyatakan persepsi dengan kewajaran
(X) karyawan atau anggota alokasi sumber daya
organisasi mengenai 2. Keadilan dalam proses
sejauh mana mereka di pegambilan keputusan
perlakukan secara wajar, 3. Keadilan dalam
adil dan setara sesuai persepsi karyawan
dengan standar moral dan
etika yang diharapkan di
tempat kerja.
Intensi Pergerakan yang 1. Keinginan untuk keluar Likert
Keluat dilakukan karyawan 2. Mencari alternatif
(Y) untuk keluar dari pekerjaan
organisasi baik berupa 3. Meninggalka perusahaan
pemunduran diri maupun secepatnya
pemberhentian.
Kepuasan Perasaan senang atau 1. Kepuasan terhadap Likert
Kerja (Z) tidak senang seorang pekerjaan
karyawan terhadap 2. Kepuasan terhadap
pekerjaannya, yang di promo
pengaruhi oleh 3. Kepuasan terhadap
pekerjaannya presentasi atasan
dan kesuksesan dalam 4. Kepuasan terhadap
pekerjaanya rekan kerja.
Keterangan:
Rxy = koefisien kolerasi product moment
N = Jamlah responden x =Nilai tiap item y = nilai seluruh item
Uji validitas dalam penelitian ini dihitung untuk setiap item pernyataan dari variabel Keadilan
Organisasi, Intensi Keluar karyawan seta variabel Kepuasan Kerja. Data yang diambil dari 45
responden itu selanjutnya diolah dengan menggunakan SPSS 25. Distribusi pertanyaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Uji Reliabilitas
Menurut Umar S (2015) reliabilitas digunakan unutk mengetahui konsisten alat ukur, apakah
alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tatap konsisten jika pengukuran tersebut
diulang. Untuk mengetahui tingakt reliabilitas, dalm penelitian ini menggunakan Cronbach
Alpha.
Suatu variabel dikatakan reliabel apabila hasilnya a> 0,70=¿ reliabel dan hasilnya a< 0,70 =
tidak reliabel.
[ ][ ∑ σb
]
2
k
r= 1−
k−1 ∑ σt2
Dimana:
R= koefisien realibilitas instrument (cronbach apha)
=Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa koefisien alpha hitung untuk variabel Intensi Keluar
Karyawan atas resiko >0,80 (0,619 > 0,80) sehingga dapat di simpulkan bahwa instrumen
kuisioner atau alat pengkur data tersebut untuk variabel Intensi Keluar Karyawan atas resiko
Reliabel.
Variabel Kepuasan Kerja
Tabel 10. Uji Reliabilitas Variabel Z
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0.690 10
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa koefisien alpha hitung untuk variabel Kepuasan
Kerja atas resiko >0,80 (0,690 > 0,80) sehingga dapat di simpulkan bahwa instrumen
kuisioner atau alat pengkur data tersebut untuk variabel Kepuasan Kerja atas resiko Reliabel.
Perhitungan pada uji normalitas menunjukkan kedua model regresi memiliki nilai residual
yang berdistribusi normal, dibuktikan dengan nilai signifikansi pada uji Kolmogorov-Smirnov
> 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini sudah
berdistribusi normal. Uji normalitas dapat juga dilihat menggunakan grafik Di bawah ini
yang merupakan gambar diagram uji normalitas pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja (Model I)
Hasil analisis kurva dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar diagram dan mengikuti
model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang
berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi. Selanjutnya diagram uji normalitas
Keadilan Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Keluar Karyawan (Model II)
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficient Collinearity
Model T Sig.
s Statistics
Std. Toler
B Beta
Error ance VIF
15.40
(Constant) 3.927 3.924 0
7
Keadilan 0.28 0.19 5.20
1 0.603 0.103 0.665 5.845
Organisasi 2 2 3
Kepuasan 0.19 5.20
0.884 0.188 0.998 4.689 0
Kerja 2 3
a. Dependent Variable: Intensi Keluar karyawan
Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas diketahui pada setiap model regresi pada
masing-masing variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang
dari 10. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada model regresi.
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas yaitu dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara
Regression Studentised Residual dengan Regression Standaerdized Predicted Value. Dasar
keberhasilan inovasi berkaitan dengan gambar tersebut adalah:
1. Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya membentuk pola tertentu dan teratur,
maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu titik-titiknya menyebar,maka diindikasikan
tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
Cara untuk menentukan ada dua atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat
grafik scatterplot Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja (Model I) pada
gambar 4.3
Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Model I)
Pada Gambar 4.3 Grafik Scatterplot terlihat titik – titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas di dalam penelitian ini dan model regresi ini layak di pakai di dalam
penelitian. Selanjutnya Untuk Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Keadilan Organisasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Keluar Karyawan (Model II) dapat di lihat pada gambar di
bawah ini.
KESIMPULAN
Dalam penelitian ini peneliti menguji apakah Keadilan Organisasi berpengaruh
Terhadap Intensi Keluar Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi di PT
Nusantara Card Semesta Kota Medan. Peneliti mengambil 45 responden seluruh karyawan
PT Nusantara Card Semesta Kota Medan.
Berdasarkan hasil penelitian dan dari pembahasan yang telah di uraikan, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Intensi Keluar Karyawan di PT Nusantara
Card Semesta Kota Medan
Hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa Keadilan Organisasi Berpengaruh
Signifikan Terhadap Intensi Keluar Karyawan sebesar 58,45%.
2. Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja di PT Nusantara Card
Semesta Kota Medan
Hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa Keadilan Organisasi Berpengaruh
Signifikan terhadap Kepuasan Kerja sebesar 13,4%
3. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Intensi Keluar Karyawan di PT Nusantara Card
Semesta Kota Medan
Berdasarkan hasil penelitian dan dari pembahasan yang telah di uraikan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
4. Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Intensi Keluar Karyawan di PT Nusantara
Card Semesta Kota Medan
Hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa Keadilan Organisasi Berpengaruh
Signifikan Terhadap Intensi Keluar Karyawan sebesar 58,45%.
5. Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja di PT Nusantara Card
Semesta Kota Medan
Hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa Keadilan Organisasi Berpengaruh
Signifikan terhadap Kepuasan Kerja sebesar 13,4%
6. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Intensi Keluar Karyawan di PT Nusantara Card
Semesta Kota Medan
Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Intensi Keluar Karyawan dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi di PT Nusantara Card Semesta Kota
Medan
Hasil koefisien determinasi nilai R yang di peroleh sebesar 0,796. Angka tersebut
memberikan arti bahwa besaran pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Intensi
Keluar Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel Mediasi di PT
Nusantara Card Semesta Kota medan adalah 79,6% sehingga sisanya sebesar
20,4% dijelaskan di luar model penelitian ini.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh saran sebagai berikut:
1. PT Nusantara Card Semesta Medan hendaknya mempunyai catatan khusus kepada
karyawan seperti yang sering terlambat, pulang lebih cepat dan istirahat lebih sering
disaat karyawan lain sibuk bekerja. Dengan catatan tersebut jadi bahan pertimbangan
naik turun nya jabatan dan upah yang akan di terima oleh masing-masing karyawan.
2. Untuk mengurangi peningkatan intensi keluar karyawan yang terjadi di perusahaan,
pihak manajemen hendaknya lebih meningkatkan dalam memberikan dorongan
motivasi pada karyawan.
3. Agar kepuasan kerja dapat meningkat, perlu juga ditambah faktor-faktor yang dapat
meningkatkan kepuasan kerja misalnya fasilitas untuk karyawan dengan diadakan nya
sara ruang istirahat serta sebaiknya tetap mempertahankan pemberian insentif yang
sudah ada sekarang dan lebih baik lagi jika di tingkatkan lagi agar karyawan merasa
senang dan nyaman bekerja di perusahaan.
4. Penelitian pada PT Nusantara Card Semesta Kota Medan sangat menarik untuk di
teliti, karena penelitian terkait Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Intensi Keluar
Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi masih belum banyak di
teliti khusus nya di PT NCS Kota Medan. Maka penelitian selanjutnya dapat
menambahkan populasi yang lebih luas dan dapat meninjau serta mengevaluasi
variabel lain yang di nilai mampu untuk meningkatkan kinerja karyawan menjadi
lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
ALQAHTANI, M. (2015). The importance of vocabulary in language learning and how to be
taught. International Journal of Teaching and Education, III(3), 21–34.
https://doi.org/10.20472/te.2015.3.3.002
Antara, I. K. Y. (2023). Meningkatkan Komitmen Organisasional Pegawai melalui Self
Leadership , Empowerment , dan Keadilan Organisasi. 3(5), 846–857.
Harumi, T. A. M., & Riana, I. G. (2019). Peran Mediasi Kepuasan Kerja Pada Pengaruh
Keadilan Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior (Ocb).
Distribusi - Journal of Management and Business, 7(1), 93–108.
https://doi.org/10.29303/distribusi.v7i1.65
Mila Priastiyati, L. P., & Dewi Andyani, I. G. A. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawab Pada Putri Santrian
Sanur. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(3), 1507–1533.
Nina Sundari, & Ayu Tuty Utami. (2022). Hubungan Keadilan Organisasi dengan Komitmen
Organisasi pada Karyawan Generasi Milenial. Jurnal Riset Psikologi, 21–26.
https://doi.org/10.29313/jrp.v2i1.676
Nurcahyani, D., & Mas’ud, F. (2016). Pengaruh Keadilan Organisasional Terhadap
Komitmen Organisasi Dengan Jarak Kekuasaan Sebagai Variabel Moderating (Studi
pada PT. PLN (Persero) APJ Semarang). Diponegoro Journal Of Management, 5(3), 1–
11. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr
Priyadi, D. T., Sumardjo, M., & Iman Mulyono, S. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasional, Dan Job Insecurity Terhadap Organizational Citizenship
Behaviour (Ocb) (Studi Pada Pegawai Non-Pns Kementerian Sosial Ri). Jurnal Ilmu
Manajemen Terapan, 2(1), 10–22. https://doi.org/10.31933/jimt.v2i1.282
Putra, I. G. E. S. M., & Indrawati, A. D. (2018). Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional Di Hotel Rama Phala Ubud. E-Jurnal
Manajemen Unud, 7(4), 2010–2040.
Putri, S. T., & Prasetio, A. P. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
(Studi pada Hotel Delonix Karawang). Jurnal Study and Management Research, 14(3),
39. https://doi.org/10.55916/smart.v14i3.16
Rachmatan, R., & Kubatini, S. (2018). Hubungan Antara Keterikatan Kerja dengan Intensi
Keluar Kerja pada Karyawan Swalayan di Banda Aceh. Journal Psikogenesis, 6(1), 1–
10. https://doi.org/10.24854/jps.v6i1.628
Rejeki. (2015). Management AKeadilan, Pengaruh Pada, Organisasional Dengan,
Organsasional Kerja, Kepuasan Variabel, Sebagainalysis Journal. Management Analysis
Journal, 4(4), 319–326.
Rismawan, P. A. E., Supartha, W. G., & Yasa, N. N. K. (2014). Peran Mediasi Komitmen
Organisasional Pada Pengaruh Stress Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi
Keluar Karyawan. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 8(3), 424–441.
Stephen P. Robbins; Timothy A. Judge. (2013). Organizational Behavior. Upper Saddle
River, NJ Pearson Education Limited.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Sunarta, S. (2019). Pentingnya Kepuasan Kerja. Efisiensi - Kajian Ilmu Administrasi, 16(2),
63–75. https://doi.org/10.21831/efisiensi.v16i2.27421
Teduh Riawan Putra, I. G. A. S. (2019). PENGARUH KEADILAN ORGANISASI,
BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASIONAL. Pengaruh Keadilan Organisasi, Budaya Organisasi Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional, 8(1), 7429–7457.
Umar S Bakry. (2015). Metodologi Penelitian: Kualitatif versus Kuantitatif”, dalam Metode
Penelitian Hubungan Internasional. Pustaka Pelajar.
Yuda, I. B. D. P., & Ardana, I. K. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Stres Kerja
Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan Hotel Holiday Inn Express. E-Jurnal
Manajemen Unud, 6(10), 5319–5347.