Anda di halaman 1dari 11

Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

Management Analysis Journal


http://maj.unnes.ac.id

PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF, KETERLIBATAN KERJA, DAN


KEPUASAN KERJA PADA KOMITMEN BERKELANJUTAN

Minazh Zhulumaati Ilan Nuur , Ketut Sudarma

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif keadilan dis-
Diterima September 2016 tributif, keterlibatan kerja dan kepuasan kerja pada komitmen berkelanjutan pada
Disetujui Desember 2016 PT. Sejati Cipta Mebel. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Sejati
Dipublikasikan Maret 2017
Cipta Mebel sebesar 94 karyawan dengan tekniksampel jenuh. Metode pengum-
Keywords: pulan data menggunakan kuesioner yang diukur menggunakan skala likert. Anali-
Keadilan Distributif sis menggunakan uji parsial dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan
Keterlibatan Kerja terdapat pengaruh positif keadilan distributif pada komitmen berkelanjutan. Hasil
Kepuasan Kerja juga menunjukkan terdapat pengaruh pengaruh positif keterlibatan kerja pada
Komitmen Berkelanjutan komitmen berkelanjutan. Kepuasan kerja juga berpengaruh positif pada komitmen
berkelanjutan. Simpulan dari penelitian ini adalah keadilan distributif mempunyai
peran dalam meningkatkan komitmen berkelanjutan, selain itu juga keterlibatan
kerja berperan penting dalam meningkatkan berkelanjutan. Peningkatan komitmen
berkelanjutan selain dipengaruhi oleh keadilan distributif dan keterlibatan kerja,
namun juga dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Semakin tinggi kepuasan kerja yang
dirasakan dapat meningkatkan komitmen berkelanjutan karyawan. Berdasarkan
hal tersebut, maka komitmen berkelanjutan dipengaruhi oleh keadilan distributif,
keterlibatan kerja dan kepuasan kerja.

Abstract
The aim of study is to find the positive influence of distributive justice, job involvement, and
job satisfaction on continuance commitment of employee in PT. Sejati Cipta Mebel. The
population of this study is the employee of PT. Sejati Cipta Mebel counted 94 employees. The
population was drawn by using saturated sampling technique. The method of collecting data
used questionnaire measured by using likert scale. Further, the data were analyzed by using
partial test with SPSS. The finding of this study showed the positive influence of distributive
justice, job involvement, and job satisfaction on continuance commitment. The conclusion of
this study was the distributive justice has role to increase the continuance commitment. Be-
side, job involvement also has important role in increasing the continuance commitment. The
increase of continuance commitment was also influence by job satisfaction. The higher of job
satisfaction could increase the continuance commitment of employee. Based on those cases, the
increase of continuance commitment was influenced by distributive justice, job involvement,
and job satisfaction.

© 2017 Universitas Negeri Semarang

ISSN 2252-6552

Alamat korespondensi:
Gedung L2 Lantai 1 FE UNNES
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: minazhzhulumaati@gmail.com
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

PENDAHULUAN lisasikan dalam tiga pendekatan yaitu komitmen


afektif, berkelanjutan dan normatif (Meyer & Al-
Persaingan antar perusahaan dan organi- len, 1991). Komitmen afektif mengacu pada ke-
sasi di masa sekarang ini semakin ketat, dalam terikatan emosional karyawan pada, mengiden-
lingkup perusahaan persaingan terjadi pada pe- tifikasikan diri dengan, dan keterlibatan dalam
rusahaan manufaktur maupun jasa. Perusahaan organisasi. Komitmen berkelanjutan mengacu
dapat berhasil menjalankan aktivitas perusahaan pada kesadaran biaya yang berkaitan dengan me-
untuk menghadapi persaingan tidak terlepas dari ninggalkan organisasi. Komitmen normatif men-
faktor sumber daya yang sangat penting yaitu cerminkan rasa berkewajiban untuk melanjutkan
sumber daya manusia (SDM), tanpa sumber daya pekerjaan. Berdasarkan uraian ketiga komponen
manusia tujuan perusahaan akan sulit tercapai. komitmen organisasi tersebut, ada satu kompo-
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai nen yang menunjukkan karyawan bertahan atau
tujuan organisasi untuk mewujudkan visi dan mi- meninggalkan perusahaan dengan pertimbangan
sinya sangat tergantung dari peran dan kualitas keuntungan dan kerugian yaitu komitmen berke-
sumber daya manusia yang ada didalam organi- lanjutan.
sasi (Nugroho & Kunartinah, 2012). Penelitian ini menggunakan komitmen ber-
Sumber daya manusia dalam lingkup bis- kelanjutan, dimana komitmen berkelanjutan per-
nis merupakan orang yang bekerja dalam sebuah lu untuk dipertahankan oleh pihak perusahaan.
organisasi yang disebut dengan karyawan. Sum- Komitmen berkelanjutan perlu dipertahankan
ber daya manusia merupakan aset yang paling karena bagian dari komitmen yang berkaitan den-
penting bagi sebuah perusahaan, maka ketika pe- gan pertimbangan biaya-biaya saat meninggalkan
rusahaan tidak mempunyai sumber daya manu- organisasi. Komitmen berkelanjutan merupakan
sia akan berdampak buruk bagi perusahaan dan komitmen yang mengacu pada kesadaran biaya
tidak menghasilkan laba bagi perusahaan. Kary- yang terkait dengan meninggalkan organisasi
awan merupakan modal utama di sebuah orga- (Meyer & Allen, 1991). Pertimbangan karyawan
nisasi, seperti keberangkatan karyawan memiliki didasarkan pada banyaknya investasi yang telah
dampak yang signifikan terhadap pelaksanaan diberikan kepada perusahaan dan tidak adanya
rencana bisnis organisasi (Abasi dkk., 2014). alternatif di perusahaan lain. Apabila alternatif
Karyawan mempunyai peran penting bagi pen- bekerja di perusahaan lain sangat terbatas, maka
capaian rencana dan tujuan bisnis perusahaan, karyawan akan tetap dengan komitmen berkelan-
tanpa adanya karyawan dalam proses operasio- jutan yang tinggi.
nal maka semua rencana dan tujuan perusahaan Karyawan dengan komitmen berkelan-
tidak akan tercapai. jutan yang kuat karena mereka merasa membu-
Rencana dan tujuan bisnis perusahaan tuhkan (Allen & Meyer, 1990). Pendapat lain
agar bisa tercapai, perusahaan perlu untuk mem- menyatakan bahwa komitmen berkelanjutan
pertahankan karyawan yang sudah ada dan merupakan komitmen berdasarkan kerugian
bersedia memberikan kemampuan untuk beker- yang berhubungan dengan keluarnya karyawan
ja. Komitmen karyawan pada organisasi sangat dari organisasi, hal ini mungkin karena kehilan-
penting dan diperlukan dalam organisasi bisnis gan senioritas atas promosi atau benefit (Luthans,
karena karyawan yang memiliki komitmen tinggi 2006). Komitmen berkelanjutan (continuance com-
pada organisasi akan cenderung memiliki sikap mitment) adalah sebagai keinginan untuk tetap
yang profesional dan menjunjung tinggi nilai-ni- manjadi anggota organisasi karena kepedulian
lai yang telah disepakati (Bagia, 2015). Seseorang atas biaya yang terkait apabila meninggalkannya,
yang bergabung dalam organisasi pada sebuah jadi tinggal karena merasa perlu dimana merupa-
perusahaan dituntut komitmen dalam dirinya kan cost-based reason untuk tetap termasuk masa-
(Ghoniyah & Masurip, 2011). Perusahaan sangat lah gaji, tunjangan, dan promosi serta berkaitan
perlu untuk memelihara dan mempertahankan dengan menumbangkan keluarga (Luthans dkk.,
komitmen para karyawan karena semakin tinggi 2015).
tingkat komitmen karyawan, maka semakin lama Penjelasan lain menyatakan komitmen
karyawan mempunyai keinginan tetap berada da- berkelanjutan merupakan bagian dari komitmen
lam perusahaan. organisasi dimana karyawan akan bertahan atau
Fitriastuti (2013) menjelaskan komitmen meninggalkan organisasi karena melihat adanya
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam pertimbangan rasional dari segi untung dan ru-
menjalankan kewajiban, bertanggung jawab dan ginya (Bagia, 2015). Berdasarkan kedua pendapat
janji yang membatasi seseorang untuk melaku- tersebut, pertimbangan untung dan rugi dalam
kan sesuatu. Komitmen organisasi dikonseptua- diri karyawan berhubungan dengan biaya-biaya

46
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

apabila masih tetap bekerja atau bahkan ketika dingkan dengan hasil yang diterima orang lain
memilih untuk meninggalkan perusahaan. Kary- (Ivancevich dkk., 2006). Keadilan distributif da-
awan yang mempunyai komitmen berkelanjutan pat mempengaruhi salah satu dari ketiga dimen-
akan tetap bertahan, melakukan pengorbanan di si komitmen organisasi yaitu komitmen berke-
salah satu perusahaan dan memilih tetap bekerja lanjutan. Keadilan distributif mempengaruhi
pada pekerjaan sekarang daripada harus bekerja komitmen berkelanjutan, dimana komitmen
di perusahaan lain. berkelanjutan merupakan suatu keinginan kary-
Komitmen berkelanjutan dapat dipenga- awan untuk tetap bertahan di perusahaan kare-
ruhi oleh keadilan distributif, keterlibatan kerja na alasan kebutuhan termasuk gaji, bonus dan
dan kepuasan kerja. Keadilan distributif mem- kesempatan promosi. Permasalahan gaji, bonus
pengaruhi komitmen berkelanjutan secara posi- dan promosi berhubungan dengan keadilan dit-
tif dan signifikan (Turgut dkk., 2012). Semakin ributif karena keadilan tersebut mempengaruhi
tinggi keadilan distributif yang diterima kary- karyawan dalam bekerja, ketika karyawan be-
awan, maka komitmen berkelanjutan juga akan kerja di perusahaan akan membuat pertimban-
meningkat. Selain keadilan distributif, keter- gan bahwa hasil yang diterima karyawan sama
libatan kerja mempunyai hubungan positif sig- jika dibandingkan dengan hasil yang diterima
nifikan dengan komitmen berkelanjutan (Khan orang lain dan sesuai pada kemampuan saat
dkk., 2011). Perusahaan yang menghargai ke- bekerja.
terlibatan karyawan dalam aktivitas operasio- Keterlibatan kerja telah menjadi salah
nal, maka komitmen berkelanjutan karyawan satu alat yang paling efektif digunakan untuk
akan meningkat. Komitmen berkelanjutan ti- meningkatkan produktivitas karyawan dengan
dak hanya dipengaruhi oleh keadilan distributif meningkatkan partisipasi dan komitmen ka-
dan keterlibatan kerja, tetapi juga dipengaruhi ryawan (Khan dkk., 2011). Berkaitan dengan
oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja mempen- komitmen organisasi, dari ketiga komponen
garuhi secara positif komitmen berkelanjutan komitmen organisasi ada satu komponen yang
(Colakoglu dkk., 2010). Karyawan yang merasa mempunyai hubungan dengan keterlibatan
puas dengan perusahaan, maka komitmen ber- kerja yaitu komitmen berkelanjutan. Keterliba-
kelanjutan tinggi, namun sebaliknya ketika ka- tan kerja sangat penting untuk meningkatkan
ryawan tidak puas akan menurunkan komitmen komitmen karyawan dikarenakan apabila pe-
berkelanjutan. rusahaan menghargai usaha karyawan untuk
Komitmen organisasional dipengaruhi terlibat dalam kegiatan operasional, karyawan
oleh berbagai faktor salah satunya adalah keadi- akan lebih memilih tetap bertahan bekerja di
lan organisasional (Rejeki & Wulansari, 2015). perusahaan tersebut daripada perusahaan yang
Jika keadilan organisasi yang dirasakan oleh tidak memperhatikan usaha karyawan terlibat
karyawan cenderung rendah akan menurun- dalam pekerjaan. Hasil penelitian juga menun-
kan komitmen yang dimiliki (Ardi & Sudarma, jukkan bahwa keterlibatan kerja mempunyai
2015). Komitmen organisasi yang terdiri atas hubungan positif signifikan dengan komitmen
tiga komponen meliputi komitmen afektif, ko- berkelanjutan (Khan dkk., 2011).
mitmen berkelanjutan dan komitmen normatif Faktor yang menjadi pendorong komit-
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain faktor- men organisasional adalah kepuasan kerja.
faktor seperti kepuasan kerja, sikap karyawan, (Sartika, 2014) menyatakan kepuasan kerja ada-
sistem penghargaan, keadilan distributif memi- lah sikap emosional yang menyenangkan dan
liki dampak besar pada komitmen organisasi mencintai pekerjaannya. Seseorang individu
(Haq dkk., 2014). Keadilan distributif merupa- akan merasa puas atau tidak puas terhadap pe-
kan keadilan yang dipersepsikan mengenai ba- kerjaannya, dan hal tersebut merupakan sesuatu
gaimana sumber daya dan penghargaan didistri- yang bersifat pribadi yaitu bergantung pada cara
busikan diseluruh organisasi, sebagai contoh ia mempersepsikan adanya kesesuaian atau per-
karyawan membuat pertimbangan mengenai tentangan antara keinginan-keinginannya dan
keadilan dari jumlah kenaikan gaji karyawan. hasil keluarannya (Nazenin & Palupiningdyah,
Keadilan distributif adalah sejauh mana imba- 2014). Kepuasan kerja menjadi penentu utama
lan dialokasikan secara adil (Niehoff & Moor- komitmen organisasi, dimana ketika karyawan
man, 1993). merasa tidak puas di suatu perusahaan pasti
Keadilan distributif menurut karyawan akan meninggalkan perusahaan tersebut dan
jika hasil yang mereka terima sama jika diban- apabila karyawan merasa puas akan tetap berta-
47
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

han pada perusahaan. Komitmen organisasi ter- berkelanjutan yaitu keadilan distributif, karena
gantung pada banyak faktor seperti alokasi gaji, keadilan tersebut dapat mempengaruhi kary-
kepuasan kerja perilaku organisasi terhadap ka- awan dalam membuat pertimbangan bahwa
ryawan dan seterusnya (Haq dkk., 2014). Fak- hasil yang diterima sama dengan hasil yang di-
tor gaji berhubungan dengan salah satu dimensi terima orang lain.
komitmen organisasi yaitu komitmen berkelan- Keadilan distributif menurut karyawan
jutan, hal ini karena komitmen berkelanjutan jika hasil yang mereka terima sama jika diban-
merupakan keinginan untuk tetap manjadi ang- dingkan dengan hasil yang diterima orang lain
gota organisasi karena kepedulian atas biaya (Ivancevich dkk., 2006). Hasil penelitian me-
yang terkait apabila meninggalkannya termasuk nunjukkan bahwa keadilan distributif mempen-
gaji. Kepuasan kerja mempengaruhi secara po- garuhi komitmen berkelanjutan dan signifikan
sitif komitmen berkelanjutan (Colakoglu dkk., (Turgut dkk., 2012). Penelitian lain menunjuk-
2010). kan bahwa ada hubungan positif dan signifikan
Berdasarkan data tahun 2014 PT. Sejati antara keadilan distributif dan komitmen berke-
Cipta Mebel mengalami peningkatan jumlah lanjutan (Gayipov & Beduk, 2014). Hasil pene-
karyawan yang keluar. Peningkatan jumlah ka- litian yang sama juga menunjukkan bahwa ada
ryawan yang keluar sangat terlihat dari mulai hubungan positif dan signifikan antara keadilan
bulan April sampai Desember, dimana ketika distributif dan komitmen berkelanjutan (Taner
rentang waktu tiga bulan yaitu bulan April-Juni dkk., 2015). Karyawan akan merasakan adil
ada 9 karyawan yang keluar. Bulan Juli-Septem- apabila hasil upah yang diterima sesuai den-
ber jumlah karyawan yang keluar meningkat gan tingkat pekerjaan dan beban kerja yang te-
menjadi 11 karyawan dan Oktober-Desember lah dilakukan di perusahaan. Apabila keadilan
menjadi 16 karyawan. Peningkatan jumlah distributif yang diterima sesuai dengan harapan
karyawan yang keluar tersebut menunjukkan karyawan, maka akan meningkatkan komitmen
komitmen berkelanjutan karyawan pada peru- berkelanjutan pada perusahaan. Berdasarkan
sahaan tersebut cukup mengkhawatirkan. Peris- uraian penjelasan diatas, hal yang mempenga-
tiwa tersebut menarik diteliti apabila dikaitkan ruhi komitmen berkelanjutan adalah keadilan
dengan keadilan organisasi khususnya keadilan distributif.
distributif, keterlibatan kerja, kepuasan kerja H1 : Keadilan distributif dapat meningkatkan
pada komitmen berkelanjutan di PT. Sejati Cip- komitmen berkelanjutan.
ta Mebel.
Berdasarkan fenomena gap yang telah Komitmen karyawan dapat ditingkatkan
diuraikan, penulis tertarik untuk melakukan dengan adanya pengaruh keterlibatan kerja ka-
penelitian guna mengetahui pengaruh keadilan ryawan. Keterlibatan kerja telah menjadi salah
distributif, keterlibatan kerja, dan kepuasan ker- satu alat yang paling efektif digunakan untuk
ja pada komitmen berkelanjutan karyawan pada meningkatkan produktivitas karyawan dengan
PT. Sejati Cipta Mebel. meningkatkan partisipasi dan komitmen ka-
ryawan (Khan dkk., 2011). Keterlibatan kerja
Pengembangan Hipotesis menarik untuk dibahas ketika dikaitkan den-
Komitmen berkelanjutan merupakan gan perusahaan dan karyawan. Perusahaan
bagian dari komitmen organisasi dimana kary- dalam menjalankan aktivitas operasionalnya
awan akan bertahan atau meninggalkan organi- pasti akan melibatkan karyawan guna menca-
sasi karena melihat adanya pertimbangan rasio- pai tujuan yang telah ditetapkan. Keterlibatan
nal dari segi untung dan ruginya (Bagia, 2015). karyawan sebagai suatu proses partisipasi yang
Karyawan yang memiliki komitmen berkelanju- menggunakan seluruh kapasitas karyawan yang
tan yang tinggi akan lebih memilih bertahan da- dirancang untuk meningkatkan komitmen bagi
ripada meninggalkan perusahaan dengan mem- kesuksesan organisasi (Robbins, 2002).
pertimbangan keuntungan dan kerugian yang Hasil penelitian juga menunjukkan bah-
berkaitan dengan biaya-biaya, misalnya gaji, wa keterlibatan kerja mempunyai hubungan po-
tunjangan dan promosi. Komitmen berkelanju- sitif signifikan dengan komitmen berkelanjutan
tan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan (Khan dkk., 2011). Keterlibatan keja karyawan
salah satunya adalah keadilan yang diterima penting untuk meningkatkan komitmen pada
oleh karyawan selama bekerja di perusahaan. perusahaan, karena karyawan yang sudah ter-
Keadilan yang dapat mempengaruhi komitmen libat dalam proses operasional dihargai pihak

48
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

perusahaan pasti akan lebih memilih bertahan


daripada berhenti dari pekerjaan. Sebaliknya, Keadilan
Distributif
ketika perusahaan tidak memperhatikan usaha
karyawan untuk terlibat dalam proses opera-
Keterlibatan Komitmen
sional maka karyawan akan memilih untuk Kerja Berkelanjutan
meninggalkan perusahaan dan komitmen ber-
kelanjutan akan menurun. Berdasarkan uraian Kepuasan
yang telah dijelaskan, sehingga selain keadilan Kerja

distributif namun keterlibatan kerja juga dapat


mempengaruhi komitmen berkelanjutan. Gambar 1. Model Penelitian
H2 : Keterlibatan kerja dapat meningkatkan
METODE
komitmen berkelanjutan.
Populasi dalam penelitian ini adalah ka-
Komitmen berkelanjutan tidak hanya ryawan PT. Sejati Cipta Mebel dengan sampel
dipengaruhi oleh keadilan distributif dan ke- 94 responden. Teknik pengambilan sampel yang
terlibatan kerja, namun juga kepuasan kerja. digunakan pada penelitian ini yaitu nonprobabili-
Kepuasan kerja merupakan perasaan puas ty sampling dengan teknik penentuan sampel yang
yang dimiliki seseorang terhadap pekerjaan digunakan adalah sampel jenuh, yakni semua ang-
yang telah dilakukan dan berhubungan dengan gota populasi dijadikan sampel yang berjumlah 94
lingkungan kerja. Seseorang dengan tingkat karyawan.
kepuasan yang tinggi mempunyai sikap positif Variabel penelitian yang digunakan dalam
terhadap pekerjaannya, sebaliknya seseorang penelitian ini meliputi variabel Komitmen Berke-
yang tidak puas dengan pekerjaannya mempu- lanjutan sebagai variabel terikat dengan 6 perny-
nyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut ataan dari (Allen & Meyer, 1990) dan keadilan
(Robbins, 2002). Faktor yang bisa menentukan distributif, keterlibatan kerja dan kepuasan kerja
tingkat kepuasan dan ketidakpuasan karyawan sebagai variabel bebas. Keadilan Distributifseba-
ketika bekerja di perusahaan salah satunya ada- gai dengan 10 pernyataan dari (Niehoff & Moor-
man, 1993), Keterlibatan kerja menggunakan 6
lah gaji yang diterima karyawan tersebut.
pernyataan dari (Yoshimura, 1996) dan Kepuasan
Gaji yang adil diterima karyawan da-
Kerja menggunakan 10 pernyataan dari (Bagia,
pat meningkatkan kepuasan kerja pada perus-
2015).
ahaan. Semakin adil pemberian gaji karyawan, Variabel komitmen berkelanjutan diben-
maka komitmen berkelanjutan karyawan juga tuk oleh 2 indikator yaitu besarnya atau jumlah
akan meningkat. Kepuasan kerja mempengaru- investasi dan alternatif. Variabel keadilan distri-
hi secara positif komitmen berkelanjutan (Co- butif dibentuk dengan 5 indikator meliputi jadwal
lakoglu dkk., 2010). Hasil penelitian lain me- kerja, tingkat gaji, beban kerja, penghargaan yang
nyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh didapatkan dan tanggung jawab pekerjaan. Varia-
positif pada komitmen berkelanjutan (Yucel, bel keterlibatan kerja dibentuk dengan 3 indikator
2012). Selain itu juga ada hasil penelitian yang diantaranya adalah keterliatan kerja emosional,
menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempen- keterlibatan kerja kognitif dan keterlibtan kerja
garuhi secara positif dan signifikan pada komit- perilaku. Variabel kepuasan kerja dibentuk oleh
men berkelanjutan diantara staf non-akademik 5 indikator yaitu hubungan antar pribadi, admi-
(Israel dkk., 2015). Berdasarkan beberapa hasil nistrasi/kebijakan perusahaan, penyelia, gaji dan
peneltian diatas, berkaitan dengan komitmen kondisi kerja.
berkelanjutan, karyawan yang mendapatkan Metode pengumpulan data bersumber dari
data primer dan sekunder, kemudian metode yang
kepuasan kerja akan lebih memilih untuk tetap
digunakan meliputi observasi, wawancara dan
bertahan daripada meninggalkan perusahaan.
kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengukur
Sebaliknya, ketika karyawan tidak memperoleh
jawaban responden yang ada di PT. Sejati Cipta
kepuasan kerja akan meninggalkan perusahaan Mebel dan jawaban yang diberikan responden
dan komitmen berkelanjutan karyawan akan diukur dengan skala likert dimulai dari 1 = san-
menurun. Uraian yang telah dijelaskan diatas, gat tidak setuju, hingga 5 = sangat setuju dibantu
dapat dilihat bahwa kepuasan kerja mempenga- program SPSS. Uji instrumen penelitian ini ada
ruhi komitmen berkelanjutan. dua langkah yaitu uji validitas instrumen dan uji
H3 : Kepuasan kerja dapat meningkatkan reliabilitas instrumen. Metode analisis data yang
komitmen berkelanjutan. digunakan pada penelitian ini yaitu analisis des-

49
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

kriptif, uji asumsi klasik, uji normalitas, uji mul- ponden sebagian besar didominasi oleh karyawan
tikolonieritas, uji hteroskedastisitas. Penelitian ini berumur 33-37 tahun dengan persentase sebesar
juga menggunakan analisis regresi dan pengujian 25.6% dan persentase terendah sebesar 2.1% den-
hipotesis menggunakan uji t secara parsial. gan jumlah karyawan sebanyak 2 karyawan yang
berumur 48-52 tahun. Persentase tertinggi kedua
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 16% didominasi oleh karyawan yang be-
rumur 38-42 tahun. Karyawan yang berumur 23-
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, 27 tahun dan 28-32 tahun mempunyai persentase
sebanyak 30 item dari 32 butir item pernyataan sama yaitu 19.1%. Selain itu, karyawan berumur
dinyatakan valid dan 2 item pernyataan tidak va- 18-22 tahun sebanyak 9 karyawan dengan persen-
lid, dimana r hitung > r tabel (0.361) yaitu butir tase 9.6% dan persentase sebesar 8.6% didominasi
pernyataan 16 dan 26. Item pernyataan yang tidak oleh karyawan yang berumur 43-47 tahun. Jadi,
valid kemudian dihilangkan tetapi masih dapat di- dapat disimpulkan karyawan yang bekerja di PT.
wakili oleh item pernyataan yang lain. Kemudian Sejati Cipta Mebel paling banyak berumur 33-37
butir pernyataan yang valid dipakai untuk peneli- tahun dan tergolong dalam usia produktif untuk
tian. membantu aktivitas operasional perusahaan.
Uji reliabilitas pada penelitian ini menun- Pengolahan data menurut karakteristik res-
jukkan bahwa variabel komitmen berkelanjutan, ponden menurut masa kerja dapat dijelaskan bah-
keadilan distributif, keterlibatan kerja dan kepu- wa bahwa dari 94 karyawan yang menjadi respon-
asan kerja semua reliabel dengan nilai Cronbach’s den sebagian besar mempunyai masa kerja 1.9-2.1
Alpha > 0.70. tahun dengan persentase 43.7% dan persentase
Responden yang dijadikan subjek dalam terendah sebesar 3.1% merupakan karyawan yang
penelitian ini sebanyak 94 karyawan.Berdasarkan mempunyai masa kerja selama 2.5-2.7 tahun. Ka-
data dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari ryawan dengan masa kerja 1.3-1.5 tahun mempu-
penyebaran kuesioner, maka diperoleh keterangan nyai persentase sebesar 4.2%, sedangkan persen-
mengenai karakteristik responden menurut jenis tase 8.6 didominasi leh karyawan dengan masa
kelamin, umur dan masa kerja. Karakteristik res- kerja 2.8-3 tahun.
ponden menurut jenis kelamin dari 94 karyawan Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpul-
sebagian besar didominasi oleh karyawan berje- kan ahwa karyawan dengan masa kerja 1.9-2.1
nis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar tahun sudah cukup mempunyai pengalaman, ket-
86.2%, sedangkan karyawan berjenis kelamin pe- rampilan dan mampu mendalami pekerjaan yang
rempuan mempunyai persentase sebesar 13.8%. digeluti dibandingkan dengan karyawan yang baru
Pekerjaan yang ada pada PT. Sejati Cipta Mebel bekerja. Meskipun karyawan yang mempunyai
lebih banyak dilakukan oleh karyawan laki-laki masa kerja 2.5-2.7 tahun hanya 3.1% dan masa
dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan kerja 2.8-3 tahun hanya 8%, bukan berarti para
oleh karyawan perempuan.Aktivitas pekerjaan karyawan tersebut hanya memiliki pengalaman
yang dilakukan karyawan laki-laki lebih banyak kerja berkaitan dengan pekerjaan yang digelutinya
dibidang produksi diantaranya yaitu assembling, dibandingkan dengan karyawan yang memiliki
amplas dasar, finishing dan packing. masa kerja 1.9-2.1 tahun.
Berdasarkan pengolahan data berdasarkan Pengujian hipotesis pada penelitian ini di-
karakteristik menurut umur responden menunjuk- bantu dengan Program SPSS Versi 21 dan hasil
kan bahwa dari 94 karyawan yang menjadi res- penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Pengaruh Keadilan Distributif, Keterlibatan Kerja dan Kepuasan Kerja pada Komitmen
Berkelanjutan

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 8.962 .820 10.924 .000
Total_X1 .119 .045 .285 2.652 .009 .289 3.457
1
Total_X2 .218 .044 .392 4.921 .000 .530 1.888
Total_X3 .120 .047 .259 2.569 .012 .330 3.030
a. Dependent Variable: Total_Y

50
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

Pengaruh Keadilan Distriutif pada Komitmen Jawaban responden berkaitan dengan


Berkelanjutan keadilan distributif di PT. Sejati Cipta Mebel
Hasil uji t (secara parsial) keadilan distri- menunjukkan bahwa total nilai indeks rata-rata
butif pada komitmen berkelanjutan dapat dilihat sebesar 61.7% dan keadilan distributif termasuk
pada Tabel 1 yang menunjukkan bahwa t hitung dalam kriteria sedang, sehingga tingkat keadilan
sebesar 2.652 > 1.661 dengan nilai sig. hitung distributif karyawan di PT. Sejati Cipta Mebel
0.009 < 0.05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat masuk pada kriteria sedang. Berdasarkan pen-
dijelaskan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima elitian yang telah dilakukan di PT. Sejati Cipta
dimana dalam penelitian ini Hipotesis 1 yang Mebel menunjukkan bahwa keadilan distributif
menyatakan keadilan distributif dapat mening- yang diterima oleh para karyawan masih tergo-
katkan komitmen berkelanjutan diterima. Hal long dalam kriteria sedang. Keadilan distributif
ini menunjukkan bahwa keadilan distributif yang karyawan masih dalam tingkat sedang dikare-
diterima dan dirasakan oleh karyawan semakin nakan tingkat gaji sebagai imbalan yang diterima
tinggi, maka komitmen berkelanjutan karyawan oleh karyawan juga masih tergolong pada kriteria
juga akan meningkat. sedang dengan persentase sebesar 64.03%. Data
Keadilan distributif merupakan suatu tersebut menunjukkan bahwa keadilan distributif
keadilan sejauh mana imbalan dialokasikan seca- dalam hal tingkat gaji yang diterima karyawan
ra adil. Karyawan yang menerima dan merasa- sesuai dengan penghargaan yang didapatkan ma-
kan keadilan distributif yang tinggi, maka akan sing-masing karyawan, sehingga keadilan distri-
berpengaruh positif pada komitmen berkelan- butif mempengaruhi komitmen berkelanjutan
jutan. Semakin tinggi keadilan distributif yang karyawan di PT. Sejati Cipta Mebel.
diterima karyawan akan meningkatkan komit- Hasil penelitian ini didukung dengan pen-
men berkelanjutan karyawan di PT. Sejati Cipta elitian yang telah dilakukan oleh (Turgut dkk.,
Mebel, sehingga komitmen berkelanjutan dapat 2012) yang menyatakan bahwa keadilan distri-
diukur dari keadilan distributif para karyawan. butif berpengaruh secara positif dan signifikan
Namun, ketika keadilan distributif yang diterima pada komitmen berkelanjutan. Gayipov dan Be-
karyawan rendah akan berpengaruh juga pada duk (2014) dan Taner dkk. (2015) menjelaskan
komitmen berkelanjutan yaitu komitmen berke- bahwa ada hubungan positif dan signifikan an-
lanjutan karyawan terhadap PT. Sejati Cipta Me- tara keadilan distributif dan komitmen berkelan-
bel juga semakin berkurang dan rendah. jutan. Berdasarkan dari hasil penelitian dan be-
Berdasarkan hasil analisis deskriptif per- berapa temuan yang mendukung penelitian ini,
sentase variabel keadilan distributif dengan dapat dijelaskan bahwa keadilan distributif yang
lima indikator meliputi jadwal kerja, tingkat diterima karyawan tinggi penting untuk mem-
gaji, beban kerja, penghargaan yang didapatkan pengaruhi peningkatan komitmen berkelanjutan
dan tanggung jawab pekerjaan dapat dijelaskan karyawan pada PT. Sejati Cipta Mebel.
bahwa indikator penghargaan yang didapatkan
merupakan salah satu indikator yang mempu- Pengaruh Keterlibatan Kerja pada Komitmen
nyai persentase nilai terendah sebesar 59.83% Berkelanjutan
dari empat indikator lainnya. Persentase nilai Hasil uji t (secara parsial) keterlibatan kerja
terendah tersebut menunjukkan bahwa keadi- pada komitmen berkelanjutan dapat dilihat pada
lan distributif yang diterima karyawan dalam Tabel 1 yang menunjukkan bahwa t hitung sebe-
indikator penghargaan yang didapatkan masih sar 4.921 > 1.661 dengan nilai sig. hitung 0.000 <
tergolong sedang karena adanya ketidaksesuai- 0.05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dijelaskan
an penghargaan dan imbalan yang diterima ka- bahwa H0 ditolak dan H2 diterima dimana da-
ryawan dengan pekerjaan yang telah dilakukan, lam penelitian ini Hipotesis 2 yang menyatakan
sehingga sangat diperlukan peningkatan keadilan keterlibatan kerja dapat meningkatkan komitmen
distributif bagi karyawan seperti dari pihak peru- berkelanjutan diterima. Hal ini menunjukkan
sahaan memberikan penghargaan dan imbalan bahwa keterlibatan kerja karyawan yang semakin
secara adil antar sesama karyawan yang lain sesu- tinggi dapat meningkatkan komitmen berkelanju-
ai dengan tingkat kemampuan bekerja karyawan tan para karyawan.
dan telah diatur oleh perusahaan. Karyawan Keterlibatan kerja sebagai suatu proses
menganggap penghargaan dan imbalan dirasa partisipasi yang menggunakan seluruh kapasi-
sudah adil saat keadilan distributif yang diterima tas karyawan yang dirancang untuk meningkat-
sesuai dengan pekerjaan karyawan, maka komit- kan komitmen bagi kesuksesan organisasi. Ka-
men berkelanjutan karyawan di PT. Sejati Cipta ryawan dengan keterlibatan kerja yang tinggi di
Mebel akan tinggi. perusahaan dan perusahaan menghargai usaha

51
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

karyawan terlibat dalam aktivitas operasional pe- 72.66%. Bentuk keterlibatan kerja perilaku yang
rusahaan, maka akan berpengaruh positif pada dilakukan meliputi karyawan bersedia mengiku-
komitmen berkelanjutan. Semakin tinggi keter- ti pelatihan untuk menunjang pekerjaan dan
libatan kerja karyawan dan tingginya perhatian bersedia mencurahkan usaha-usaha yang me-
dari perusahaan atas keterlibatan tersebut akan lebihi kondisi normal bertujuan membantu tim
meningkatkan komitmen berkelanjutan kary- kerja agar sukses. Hal ini berarti, semua bentuk
awan karena karyawan lebih memilih untuk te- keterlibatan kerja yang telah ditunjukkan para
tap bertahan bekerja di PT. Sejati Cipta Mebel. karyawan telah menunjukkan bahwa tingkat ke-
Namun, ketika keterlibatan kerja karyawan ren- terlibatan kerja para karyawan di PT. Sejati Cipta
dah akan berpengaruh pada komitmen berkelan- Mebel tergolong tinggi dan dapat meningkatkan
jutan yaitu komitmen berkelanjutan karyawan komitmen berkelanjutan karyawan.
terhadap PT. Sejati Cipta Mebel menjadi rendah, Hasil penelitian ini didukung dengan pene-
sehingga komitmen berkelanjutan tidak dapat litian yang telah dilakukan oleh (Khan dkk., 2011)
diukur dari keterlibatan kerja para karyawan di yang menyatakan bahwa keterlibatan kerja berhu-
PT. Sejati Cipta Mebel. bungan positif dan signifikan dengan komitmen
Berdasarkan hasil analisis deskriptif per- berkelanjutan. Berdasarkan hasil penelitian dan
sentase variabel keterlibatan kerja dengan tiga hasil temuan yang mendukung penelitian ini,
indikator meliputi keterlibatan kerja emosional, dapat dijelaskan bahwa komitmen berkelanjutan
keterlibatan kerja kognitif dan keterlibatan kerja karyawan PT. Sejati Cipta Mebel dapat diukur
perilaku dapat dijelaskan bahwa indikator keter- dengan keterlibatan kerja karyawan yang tinggi.
libatan kerja kognitif merupakan salah satu in- Semakin tinggi keterlibatan kerja para karyawan,
dikator yang mempunyai persentase nilai teren- maka dapat meningkatkan komitmen berkelanju-
dah dari dua indikator lainnya sebesar 72.14%. tan para karyawan di PT. Sejati Cipta Mebel.
Persentase 72.14% tersebut menunjukkan bahwa
keterlibatan kerja kognitif tergolong dalam kri- Pengaruh Kepuasan Kerja pada Komitmen
teria tinggi, namun nilai mempunyai persentase Berkelanjutan
terendah dari dua indikator lainnya. Keterlibatan Hasil uji t (secara parsial) kepuasan kerja
kerja kognitif perlu untuk lebih ditingkatkan bagi pada komitmen berkelanjutan dapat dilihat pada
kepentingan para karyawan, seperti ketika kary- Tabel 1 yang menunjukkan bahwa t hitung sebe-
awan berpartisipasi aktif dalam proses aktivitas sar 2.569 > 1.661 dengan nilai sig. hitung 0.012 <
operasional perusahaan maka pihak perusahaan 0.05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dijelas-
harus lebih menghargai keterlibatan kerja kary- kan bahwa H0 ditolak dan H3 diterima dimana
awan tersebut. Pengakuan yang diberikan dari dalam penelitian ini Hipotesis 3 yang menyata-
PT. Sejati Cipta Mebel atas proses keterlibatan kan kepuasan kerja dapat meningkatkan komit-
kerja karyawan akan menimbulkan rasa senang men berkelanjutan diterima. Hal ini menunjuk-
apabila perusahaan memuji kinerja dengan baik. kan bahwa kepuasan kerja karyawan semakin
Namun, sebaliknya ketika keterlibatan kerja tinggi, maka akan meningkatkan juga komitmen
yang dilakukan oleh karyawan tidak mendapat- berkelanjutan para karyawan.
kan penghargaan dari perusahaan, maka kary- Kepuasan kerja karyawan yang dirasakan
awan merasa tidak mendapatkan pengakuan dari tinggi maka akan menimbulkan sikap positif ter-
PT.Sejati Cipta Mebel dan lebih memilih bekerja hadap pekerjannya, sebaliknya ketika karyawan
di perusahaan lain. dengan tingkat kepuasan kerja rendah akan me-
Jawaban responden berkaitan dengan ke- nimbulkan sikap negatif terhadap perusahaan.
terlibatan kerja di PT. Sejati Cipta Mebel menun- Karyawan yang merasakan kepuasan kerja yang
jukkan bahwa total nilai indeks rata-rata sebesar tinggi, maka akan berpengaruh positif pada ko-
72.4% dan termasuk dalam kriteria tinggi. Ber- mitmen berkelanjutan. Semakin tinggi kepuasan
dasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT. kerja yang dirasakan karyawan dapat mening-
Sejati Cipta Mebel menunjukkan bahwa keter- katkan komitmen berkelanjutan karyawan PT.
libatan kerja para karyawan pada perusahaan ter- Sejati Cipta Mebel, sehingga komitmen berke-
golong dalam kriteria tinggi. Keterlibatan kerja lanjutan dapat diukur dari kepuasan kerja para
karyawan PT. Sejati Cipta Mebel tinggi berawal karyawan. Namun, ketika kepuasan kerja yang
dari ketertarikan dan menyukai pekerjaan ke- dirasakan karyawan rendah akan berpengaruh
mudian berpartisipasi aktif dalam kegiatan ope- juga pada komitmen berkelanjutan yaitu komit-
rasional perusahaan. Namun, keterlibatan kerja men berkelanjutan karyawan terhadap PT. Sejati
khususnya keterlibatan kerja perilaku mempu- Cipta Mebel juga semakin berkurang dan ren-
nyai persentase yang paling tinggi yaitu sebesar dah.

52
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif per- dkk., 2010) yang mengungkapkan bahwa kepu-
sentase variabel kepuasan kerja dengan lima in- asan kerja secara positif mempegaruhi komitmen
dikator meliputi hubungan antar pribadi, admi- berkelanjutan. Hasil penelitian yang mendukung
nistrasi/kebijakan perusahaan, penyelia, gaji dan lainnya yaitu menurut (Yucel, 2012) juga meny-
kondisi kerja dapat dijelaskan bahwa salah satu atakan kepuasan kerja berpengaruh positif pada
indikator kepuasan kerja yaitu penyelia mempu- komitmen berkelanjutan. (Israel dkk., 2015) juga
nyai persentase nilai terendah dari empat indika- menemukan bahwa kepuasan kerja mempenga-
tor lainnya sebesar 59.61%. Persentase 59.61% ruhi secara positif dan signifikan pada komit-
menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang di- men berkelanjutan diantara staf non-akademik.
rasakan karyawan dalam indikator penyelia Berdasarkan dari hasil penelitian dan beberapa
tergolong sedang, disebabkan karena karyawan temuan yang mendukung penelitian ini, dapat
merasa cukup puas dalam bekerja ketika kinerja dijelaskan bahwa kepuasan kerja yang dirasakan
karyawan meningkat atas adanya hubungan dan karyawan tinggi akan meningkatkan komitmen
dukungan dari atasan. Karyawan akan merasa berkelanjutan karyawan PT. Sejati Cipta Mebel.
kepuasan kerja berkurang ketika hubungan den-
gan atasan tidak terjalin dengan baik dan tidak SIMPULAN DAN SARAN
ada dukungan dari atasan untuk kinerja kary-
awan yang telah dilakukan. Hal tersebut berarti Hasil penelitian menunjukkan bahwa se-
perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan makin tinggi keadilan distributif dapat mening-
peran penyelia agar kepuasan kerja karyawan di katkan komitmen berkelanjutan. Penelitian ini
PT. Sejati Cipta Mebel lebih meningkat lagi. Ka- menunjukkan bahwa semakin tinggi kesesuaian
ryawan merasakan kepuasan kerja yang cukup jadwal kerja, tingkat gaji, beban kerja, peng-
saat hubungan dengan atasan terjalin dengan hargaan yang didapatkan dan tanggung jawab
lancar, maka komitmen berkelanjutan karyawan pekerjaan akan dapat meningkatkan komitmen
juga akan tinggi. berkelanjutan karyawan. Berkaitan dengan hasil
Jawaban responden berkaitan dengan penelitian mengenai keterlibatan kerja menun-
kepuasan kerja di PT. Sejati Cipta Mebel me- jukkan bahwa semakin tinggi keterlibatan kerja
nunjukkan indikator kepuasan kerja yaitu gaji dapat meningkatkan komitmen berkelanjutan.
mempunyai persentase nilai indeks tertinggi se- Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
besar 65.63%. Nilai rata-rata indeks gaji sebesar tinggi keterlibatan kerja emosional, keterlibatan
65.63% masuk ke dalam kriteria sedang dan ber- kerja kognitif dan keterlibatan kerja perilaku
kaitan dengan kepuasan kerja, karyawan merasa- yang dilakukan oleh karyawan akan dapat me-
kan kepuasan dalam bekerja juga dipengaruhi ningkatkan komitmen berkelanjutan karyawan.
oleh besar kecilnya gaji. Total rata-rata indeks Sedangkan kepuasan kerja menunjukkan bahwa
untuk kepuasan kerja sebesar 61.82%, maka ting- semakin tinggi kepuasan kerja dapat meningkat-
kat kepuasan kerja karyawan di PT. Sejati Cipta kan komitmen berkelanjutan. Penelitian ini me-
Mebel termasuk dalam kriteria sedang. Hal terse- nunjukkan bahwa semakin baik hubungan antar
but berarti karyawan sudah menerima gaji sesuai pribadi, hubungan dengan penyelia, kesesuaian
dengan peraturan yang sudah ditentukan oleh pe- administrasi/kebijakan perusahaan dan semakin
rusahaan dan ditunjukkan dengan karyawan me- tinggi kepuasan terhadap gaji serta semakin puas
rasakan kepuasan kerja yang baik pada PT. Sejati dengan kondisi kerja akan dapat meningkatkan
Cipta Mebel. komitmen berkelanjutan karyawan.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan Komitmen berkelanjutan karyawan PT.
di PT. Sejati Cipta Mebel berdasarkan pada ni- Sejati Cipta Mebel masih tergolong dalam ting-
lai rata-rata indeks indikator gaji sebesar 65.63%, kat sedang, untuk meningkatkan komitmen ber-
maka pihak perusahaan perlu untuk lebih mem- kelanjutan karyawan diharapkan perusahaan
perhatikan dan mempertahankan keadilan ting- memperhatikan peningkatan keadilan distributif
kat gaji yang telah diberikan kepada karyawan. yang diberikan, menghargai keterlibatan kerja
Karyawan yang menerima gaji secara adil sesuai karyawan dan kepuasan yang dirasakan kary-
dengan kemampuan dan bidang pekerjaannya, awan. Keadilan distributif di perusahaan sudah
maka karyawan tersebut akan merasakan kepu- cukup adil dan baik, namun untuk meningkat-
asan kerja yang tinggi. Kepuasan kerja yang ting- kan keadilan distributif ada salah satu indika-
gi dapat meningkatkan komitmen berkelanjutan tor yaitu penghargaan yang didapatkan masih
yang tinggi pula pada PT. Sejati Cipta Mebel. mempunyai nilai terendah dari empat indikator
Hasil penelitian ini didukung dengan pen- lainnya. Pihak perusahaan diharapkan memberi-
elitian yang telah dilakukan oleh (Colakoglu kan penghargaan dan imbalan secara adil antar

53
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

sesama karyawan lain sesuai dengan kemampu- national Journal of Business and Social Science. 5
an bekerja karyawan serta disesuaikan pada pe- (11): 75–84.
raturan perusahaan. Keterlibatan kerja karyawan Ghoniyah, N & Masurip. 2011. Peningkatan Kinerja
di perusahaan sudah tergolong kedalam tingkat Karyawan melalui Kepemimpinan, Lingkun-
gan Kerja dan Komitmen. Jurnal Dinamika
keterlibatan kerja yang tinggi, namun untuk me-
Manajemen. 2 (2): 118–129.
ningkatkan keterlibatan kerja ada salah satu indi- Haq, A. ul, Usman, M & Hussain, N. 2014. Effects of
kator memiliki nilai terendah dari dua indikator Perceived Distributive Justice on Organization-
lainnya yaitu keterlibatan kerja kognitif. Berkai- al Commitment: Mediating Role of Perceived
tan dengan hal tersebut, diharapkan perusahaan Organizational Support. International Journal of
memberikan kesempatan karyawan berpartisi- Education and Research. 2 (10): 65–76.
pasi aktif dalam proses operasional perusahaan Israel, A. N., Rita, A. A & Dele, A. O. 2015. The Effect
dan pihak perusahaan perlu untuk memberikan of Job Satisfaction on Organizational Commit-
pengakuan terhadap kinerja karyawan yang telah ment among Non-Academic Staff of Tertiary
Institutions in Ekiti State. International Journal
dilakukan dengan baik.
of Interdisciplinary Research Method. 2 (1): 25–39.
Peneliti selanjutnya yang mempunyai ga- Ivanncevich, J. M & Konopaske, R. 2006. Perilaku dan
gasan penelitian tentang komitmen berkelanjutan Manajemen Organisasi. Edisi 7 jilid 1. Jakarta:
dapat menambahkan variabel lain untuk men- Erlangga.
gembangkan penelitian, seperti kepemimpinan, Khan, T. I., Jam, F. A., Akbar, A., Khan, M. B & Hi-
keadilan interaksional dan lainnya yang diper- jazi, S. T. 2011. Job Involvement as Predictor of
kirakan berpengaruh pada komitmen berkelan- Employee Commitment: Evidence from Paki-
jutan karyawan. Peneliti selanjutnya ketika akan stan. International Journal of Business and Man-
agement. 6 (4): 252–262.
melakukan penelitian diharapkan mengambil
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Sepu-
jumlah sampel lebih besar dan dilakukan pada
luh. Yogyakarta: Andi.
objek penelitian berbeda agar mendapatkan hasil Meyer, J. P & Allen, N. J. 1991. A Three-Component
penelitian yang lebih baik. Conceptualization of Organizational Commit-
ment. Human Resource Management Review. 1
DAFTAR PUSTAKA (1): 61–89.
Nazenin, S & Palupiningdyah. 2014. Peran Stres Kerja
Abasi, E., Mohammadipour, R & Aidi, M. 2014. An dan Kepuasan Kerja untuk Mengurangi Turn-
Investigation of The Impact of Organizational over Intention. Jurnal Dinamika Manajemen. 5
Justice Dimensions on Job Satisfaction (Case (2): 220–227.
Study: An Iranian Bank). Universal Journal of Niehoff, B. P & Moorman, R. H. 1993. Justice as a
Management. 2 (3): 132–137. Mediator of The Relationship between Meth-
Allen, N. J & Meyer, J. P. 1990. The Measurement and ods of Monitoring and Organizational Citizen-
Antecedents of Affective, Continuance and ship Behavior. Academy of Management Journal.
Normative Commitment to The Organization. 36 (3): 527–556.
Journal of Occupational Psychology. 63: 1–18. Nugroho, A. D & Kunartinah. 2012. Analisis Penga-
Ardi, R. T. B & Sudarma, K. 2015. Pengaruh Persepsi ruh Kompensasi dan Pengembangan Karier
Dukungan dan Keadilan Organisasi terhadap terhadap Kepuasan Kerja dengan Mediasi
Organizational Citizenship Behavior dengan Motivasi Kerja (Studi pada PNS di Sekretariat
Komitmen Organisasional sebagai Variabel Daerah Kabupaten Pekalongan). Jurnal Bisnis
Intervening. Management Analysis Journal, 4 (2): dan Ekonomi (JBE). 19 (2): 153–169.
142–152. Rejeki, A. T & Wulansari, N. A. 2015. Pengaruh Ke-
Bagia, I W. 2015. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gra- adilan Organisasional pada Komitmen Organ-
ha Ilmu. isasional dengan Kepuasan Kerja sebagai Vari-
Colakoglu, U., Culha, O & Atay, H. 2010. The Effects abel Intervening. Management Analysis Journal.
of Perceived Organizational Support on Em- 4 (4): 319–326.
ployee’s Affective Outcomes: Evidence from Robbins, S. P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi.
The Hotel Industry. Tourism and Hospitality Jakarta: Erlangga.
Management. 16 (2): 125–150. Sartika, D. 2014. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Gaya
Fitriastuti, T. 2013. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepemimpinan Transformasional terhadap
Komitmen Organisasional dan Organizational Keinginana Keluar Karyawan dengan Komit-
Citizenship Behavior terhadap Kinerja Kary- men Organisasi sebagai Variabel Mediasi (Stu-
awan. Jurnal Dinamika Manajemen. 4 (2): 103– di Kasus di CV. Putra Tama Jaya). Management
114. Analysis Journal. 3 (2): 1–13.
Gayipov, Y & Beduk, A. P. D. A. 2014. The Relation- Taner, B., Turhan, M., Helvacr, I & Onur Koprulu.
ship of Organizational Justice with Organiza- 2015. The Effect of The Leadership Perception
tional Commitment: An Implementation in an and Organizational Justice on Organizational
Education Institution in City of Konya. Inter- Commitment: A Research in a State University.

54
Minazh Zhulumaati Ilan Nuur & Ketut Sudarma/ Management Analysis Journal 6 (1) (2017)

International Review of Management and Market- Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


ing. 5 (3): 180–194. Yoshimura, A. 1996. A Review and Proposal of Job In-
Turgut, H., Tokmak, I & Gucel, C. 2012. The Effect of volvement. Keio Business Review. (33): 175–184.
Employee’s Organizational Justice Perceptions Yucel, I. 2012. Examining The Relationships among
on Their Organizational Commitment: A Uni- Job Satisfaction, Organizational Commitment,
versity Sample. International Journal of Business and Turnover Intention : An Empirical Study.
and Management Studies. 4 (2): 21–30. International Journal of Business and Management,
Wibowo. 2015. Perilaku dalam Organisasi. Edisi Kedua. 7 (20): 44–58.

55

Anda mungkin juga menyukai