Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Employee Engagement Terhadap Kesiapan

Menghadapi Perubahan Oganisasi


Hotpascaman Simbolon
Universitas HKBP Nommensen, Medan.
Email : hotpascaman@mail.ugm.ac.id

Abstract
The aim of this study was for knowing the impact of employee engagement toward
organizational change preparation. The sampling method used in this study was total
sampling with 93 people. Hyothesis in this study were confirmedly accepted with
statistically regression score 0.877 while the distribution of the data were normal
categorization. The result of this study showed that facing the organization change,
organization (on this term company) need an engaged employee toward the company.

Keywords: Employee Engagement, Organization Change preparation

PENDAHULUAN Perubahan tuntutan pasar ini


Organisasi adalah kumpulan seakan menuntut adanya perubahan dari
beberapa individu yang memiliki tujuan stuktural, sehingga adanya perubahan
yang sama. Defenisi ini tidak terbatas kebijakan dan sistem. Perubahan ini
pada sebuah kelompok, namun dapat menjadi perubahan massive yang terjadi
ditarik pada sebuah lingkup yang lebih pada badan organisasi perusahaan.
besar , dalam hal ini organisasi Fernandez dan Renay (2006)
perusahaan. Perusahaan pada umumnya menyebutkan bahwa sebagai langkah
memiliki visi ke depan untuk bertahan, awal proses perubahan, organisasi perlu
tidak hanya sebatas mencapai pangsa memastikan bahwa setiap individu
pasar namun juga mempertahankan memiliki kebutuhan dan kesiapan untuk
pangsa pasar tersebut agar mampu berubah. Menurut Armenakis et al.
bertahan. (1993, dalam Ikawati 2015), salah satu
Pangsa pasar termasuk di proses awal yang harus dilakukan dalam
dalamnya trend yang berkembang dalam perubahan organisasi adalah proses
dunia bisnis, pada awalnya ditentukan pengukuran (assessmen) untuk
oleh perusahan perusahaan lama dan mengetahui sejauhmana kesiapan
besar. Sebagai contoh pada wal tahun pegawai. Asesmen tersebut bertujuan
2000an pasar industry telekomunikasi untuk membantu pimpinan
banyak dikuasai dan di manage oleh mengidentifikasi gap antara harapan
perusahaan finlandia yaitu Nokia. mereka dan anggota organisasi yang
Namun seiring dengan persaingan – lainterkait inisiatif perubahan
persaingan antara perusahaan yang Armenakis, et al (1993) dalam
memiliki bisnis sejenis, maka perusahaan penelitiannya juga menyatakan bahwa
Nokia tersebut tidak mengikuti adanya kesiapan karyawan merupakan
perubahan tuntutan dari pangsa pasar pendorong tercapainya efektivitas
namun malah menjadi ikut dalam perubahan organisasi. Jika karyawan
persaingan yang membuat perusahaan tidak percaya bahwa perubahan tersebut
Nokia melepas unit bisnis diperlukan atau karyawan melihat bahwa
telekomunikasinya pada perusahaan perusahaan tidak mampu melakukan
lebih besar. perubahan tersebut, maka proses
perubahan akan mengalami kegagalan.
143

Penelitian McKinsey (2010) membuat pergerakan organisasi lambat.


menunjukkan hanya sekitar 30 persen Belum lagi persepsi pegawai yang
dari program transformasi skala besar kurang memandang positif terhadap
yang berhasil mencapai target yang tuntutan yang sangat cepat cenderung
diharapkan, sedangkan sekitar 70 persen pesimistis dan enggan untuk bekerja
mengalami kegagalan. Penelitian lain dengan maksimal.
yang dilakukan oleh Schaffer dan Hingga saat ini, Pada PT X belum
Thompson (1992, dalam Song, 2009) pernah mengadakan survey untuk
menunjukkan hanya sebanyak 10 persen melihat kesiapan perubahan baik pada
perusahaan yang berhasil level organisasi ataupun individu.
mengimplementasikan program Rafferty et al. (2013) dalam
perubahan Total Quality Management peneliriannya mengidentifikasi beberapa
sedangkan 63 persen lainnya gagal anteseden kesiapan untuk berubah pada
meraih perbaika kualitas. Dari berbagai level individu. Anteseden tersebut
faktor yang menyebabkan kegagalan terutama berasal dari konteks internal
transformasi, factor manusia (SDM) dan organisasi, yaitu persepsi individu
faktor organisasi yang paling terhadap konteks-konteks organisasional
mendominasi. (komunikasi, dukungan organisasi,
Perubahan organisasi ini menurut keselarasan nilai dan nilai-nilai
teorinya dibutuhkan oleh semua organisasi).
organisasi (Cummings and Worley, Menurut Holt et al (2007) terdapat
2008). PT X merupakan salah satu group 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi
perusahaan yang bergerak di bidang seorang karyawan akan memiliki
perkebunan, alat berat dan pengolahan kesiapan dalam menghadapi perubahan
hasil perkebunan. Pada dasarnya group yaitu isi perubahan itu (change content),
ini merupakan perusahaan yang proses pelaksanaan perubahan (change
dibangun dari rekanan keluarga, process), dan kondisi lingkungan
sehingga dalam melakukan perekrutan (organizational context ). Secara ilmiah
karyawan cenderung masih ketiga faktor ini merujuk pada faktor
menitikberatkan pertimbangan yang eksternal dan berada pada kebijakan dan
belum memgikuti kaidah peraturan pelaksanaannya. Faktor ini bagi
manajemen sumber daya manusia yang penyusun didukung oleh penelitian yang
ideal. Pada Tahun 2014, seiring dengan dilakukan oleh Ikawati (2015),
tuntutan dari peraturan pemerintah, PT X penelitiannya mengemukakan bahwa
mengharuskan semua administrasi dan iklim organisasi mampu mempengaruhi
aturan peraturan mengikuti kaidah ISO nilai nilai kesiapan seorang karyawan
agar perijinan bisnis perusahaan juga dalam menghadapi perubahan.
dapat dilaksanakan. Untuk Pada level individu, Amenakins &
mengakomodir tuntutan tersebut, PT X Harris (2009). Juga mengemukakan
memulai perubahan birokasi yang lebih beberapa faktor yang menentukan
tersistematis, dimulai dari seleksi, perubahan keyakinan seorang karyawan
internal audit yang mengacu pada standa untuk mendukung perubahan, salah
ISO serta proses retensi. satunya adalah personal valance, yaitu
DI sisi lain, sebagaimana adanya keyakinan dari seorang karyawan
diungkapkan dalam hasil wawancara akan perubahan akan memberikan
pada bagian SDM PT X, Tuntutan keuntungan secara personal bagi dirinya.
perubahan organisasi yang dialami oleh Secara implikasi, seorang karyawan akan
perusahaannya dimulai dari kesiapan mempertimbangkan dan mendukung
kapasitas manusia dalam menghadapi sebuah perubahan apabila dirinya
perubahan administrasi dan manajemen menerima manfaat secara individu.

ISSN cetak : 1411-6073


ISSN online : 2579-6321 Psikodimensia, Vol. 16; No. 2, Tahun 2017
144

Proses penerimaan dan pertukaran ini akan ditentukan oleh banyak hal, baik
juga memiliki kesamaan konsep dengan dari internal ataupun eksternal, namun
SET (Social Exchange Theory), di mana sampai saat ini belum ada studi literature
hubungan yang terjadi antara karyawan yang mendukung dengan pasti adanya
dan perusahaannya terjadi dari pengaruh employee engagement
serangkaian interaksi yang berevolusi terhadap kesiapan.
dengan waktu dengan adanya rasa saling Berneth (2004) menyatakan
menguntungkan dan saling setia selama bahwa kesiapan adalah suatu realisasi
rentang kondisi tertentu. pikiran di dalam individu yang
Pada kondisi yang lebih intens , mengalami proses keberterimaan
konsep SET ini merupakan dasar untuk terhadap suatu perubahan. Defenisi lain
munculnya rasa keterikatan antara dari kesiapan adalah derajat pandangan
karyawan dengan perusahaan. Konsep yang dimiliki seseorang akan perubahan
keterikatan secara psikologis ini disebut ataupun keyakinan dari sesorang bahwa
juga Employee engagement. Menurut perubahan akan memberikan dampak
Robinson, Perryman dan Hayday (2004 bagi merekasecara keseluruhan.
selanjutnya akan disebut Robinson et al). Pada konteks organisasi, menurut
Employee engagement merupakan sikap Huy (dalam Prianto 2008) kesiapan
positif yang dimiliki karyawan terhadap indivifu untuk berubah diartikan sebagai
organisasi.Karyawan yang engaged akan kesediaan individu (dalam hal ini
menunjukkan perilaku untuk karyawan) untuk berpartisipasi dalam
meningkatkan bisnis dan performa kegiatan yang dilaksanakan oleh
organisasi. organisasi baik sebelum dan selama
Secara psikologis, Kahn (1990) perubahan organisasi berlangsung.
memberi definisi bahwa engagement Holt, Armenakis, Feild & Harris
merupakan adanya kehadiran ikatan (2007) – selanjutnya akan disebut Hot et
secara psikologis ketika bekerja dan all- mendefinisikan kesiapan individu
melakukan peranan di lingkup untuk berubah sebagai sikap
organisasi. komprehensif yang secara simultan
Sebagaimana kesiapan perubahan dipengaruhi oleh isi (apa yang berubah),
organisasi yang telah disebutkan proses (bagaimana perubahan
sebelumnya dapat dipengaruhi oleh diimplementasikan), konteks
adanya dukungan organiasi, employee (lingkungan dimana perubahan terjadi),
engagement mampu memberikan dan individu (karakteristik individu yang
kontribusi yang berhubungan dengan diminta untuk berubah) yang terlibat di
persepsi akan dukungan organisasi dalam suatu perubahan. Kesiapan
terhadap karyawan (Ram & Prabhakar, individu untuk berubah secara kolektif
2011). Sehingga dalam merefleksikan sejauh mana individu atau
memertimbangkan dan menerima sekelompok individu cenderung untuk
perubahan, maka karyawan yang menyetujui, menerima, dan mengadopsi
memiliki keterikatan dengan perusahaan rencana spesifik yang bertujuan untuk
akan memiliki persepsi yang positif mengubah keadaan saat ini.
terhadap dukungan organisasi agar Dari defenisi sebelumnya dapat
perubahan terlaksana sesuai dengan disimpulkan bahwa pengertian dari
situasi yang diterima oleh perusahaan. kesiapan menghadapi perubahan
Dari pemaparan yang sudah organisasi atau kesiapan berubah sebagai
diungkapkan leh peneliti dapat dilihat sikap yang dimiliki oleh individu (dalam
bahwa terdapat faktor yang hal ini karyawan) dengan
mempengaruhi kesiapan seorang mempertimbangkan konteks, isi, ataupun
karyawan dalam menghadapi perubahan sistem dalam menerima suatu kondisi

ISSN cetak : 1411-6073


ISSN online : 2579-6321 Psikodimensia, Vol. 16; No. 2, Tahun 2017
145

perubahan baik sesaat terjadinya dan a) Discrepancy, yaitu keyakinan bahwa


selama proses perubahan berlangsung. perubahan itu diperlukan oleh
Dimensi yang dipakai dalam organisasi
penelitian ini, didasarkan pada troei yang b) Aappropriateness yaitu adanya
dikemukakan oleh Hot et al (2007), yaitu keyakinan bahwa perubahan spesifik
: yang dilakukan merupakan cara yang
1. Appropriateness. Merupakan keya- tepat untuk mengatasi masalah yang
kinan individu bahwa perubahan dihadapi
yang diusulkan akan tepat bagi c) Efficacy yaitu rasa percaya bahwa
organisasi dan organisasi akan karyawan dan organisasi mampu
mendapatkan keuntungan dari mengimplementasikan perubahan
penerapan perubahan. Dimensi ini d) Principal support yaitu persepsi
menjelaskan bahwa Individu bahwa organisasi memberikan
meyakini adanya alasan yang logis, dukungan dan berkomitmen dalam
kebutuhan, serta berfokus pada pelaksanaan perubahan dan
manfaat dari perubahan yang mensukseskan perubahan organisasi
diusulkan bagi perusahaan. e) Personal valance yaitu keyakinan
2. Change Efficacy. Merupakan rasa bahwa perubahan akan memberikan
percaya diri dari individu untuk keuntungan personal bagi karyawan.
menghadapi perubahan. Pada Secara psikologis, Kahn (1990)
dimensi ini berisi keyakinan memberi definisi bahwa engagement
individu tentang kemampuannya merupakan adanya kehadiran ikatan
untuk menerapkan perubahan yang secara psikologis ketika bekerja dan
diinginkan, seperti mempunyai melakukan peranan di lingkup
keterampilan seta sanggup untuk organisasi. Gallup (dalam Martha, 2011),
melakukan tugas yang berkaitan mendefinisikan employee engagement
dengan perubahan. Dengan kata lain, sebagai sebuah ikatan yang terjadi antara
karyawan merasa bahwa ia memiliki karyawan dan organisasi (tempat
kemampuan dan dapat bekerja), sehingga karyawan
menyelesaikan tugas dan aktivitas menunjukkan kepedulian terhadap
yang berhubungan dengan keberlangsungan bisnis. Cropanzano dan
pelaksanaan perubahan yang Mitchel (2005), juga mengungkapkan
diusulkan. bahwa konsep employee engagement
3. Management Support. Merupakan dapat diselaraskan dengan teori SET
keyakinan dari individu terhadap (Social Exchange Theory), di mana
manajemen yang menaungi semua hubungan yang terjadi antara karyawan
karyawan, atau dengan kata lain para dan perusahaannya terjadi dari
pimpinan dan manajemen yang serangkaian interaksi yang berevolusi
terkait memiliki komitmen serta dengan waktu dengan adanya rasa saling
mendukung perubahan. menguntungkan dan saling setia selama
4. Personal benefit. Merupakan rentang kondisi tertentu. Cropanzano
keyakinan dari karyawan dimana (dalam Cropanzano, Prehar & Chen,
secara personal dirinya mendapatkan 2002) memberi contoh dalam
keuntungan pada saat perubahan di menggambarkan SET yaitu ketika
implementasikan seorang menerima pemenuhan dari segi
Armenakis & Harris (2009) ekonomis dan sosial dari perusahaan
mengidentifikasi lima faktor utama yang maka individu akan merasakan adanya
dapat merubah keyakinan diri karyawan keinginan untuk membalas atas
untuk mendukung perubahan yaitu: pemenuhan perusahaan tersebut.

ISSN cetak : 1411-6073


ISSN online : 2579-6321 Psikodimensia, Vol. 16; No. 2, Tahun 2017
146

Employee engagement memiliki burnout yang berujung pada munculnya


hubungan dengan produktivitas, turnover intention.
employee retention, keamanan dan Penyusun menyimpulkan bahwa
bahkan kepuasan konsumen employee engagement adalah keterikatan
(Buckingham & Coffman, 1999; Little & karyawan dengan perusahaan dengan
Little 2006). Perilaku yang menjadi menunjukkan perilaku antusiasme yang
anteseden dalam employee engagement formal dalam standar organisasi,
dapat dilihat dari keseluruhan komitmen, memiliki perhatian lebih dalam
minat, keterlibatan, antusiasme individu menjalankan perannya dalam
pada situasi bekerja, yang sesuai dengan meningkatkan efektivitas organisasi
tujuan organisasi serta diprediksi mampu (perusahaan).
meningkatkan efektivitas organisasi
tersebut. (Macey & Schenider, 2008). METODE
Employee engagement berbeda Variabel Dependen (Y) dalam
dengan komitmen organisasi. Komitmen penelitian ini adalah Kesiapan untuk
organisasi berhubungan dengan sikap berubah Variabel Independen (X) dalam
dan kedekatan dengan oganisasi. penelitian ini adalah Employee
Sedangkan engagement bukan sikap engagement
melainkan tingkatan yang dimana Kriteria dalam populasi ini adalah
indivdu memiliki perhatian lebih dalam karyawan tetap pada usia produktif
menjalankan peran mereka di lingkungan dengan masa bekerja minimal 2 tahun.
pekerjaan. (Martha, 2011). Pemilihan criteria 2 tahun ini didasarkan
Terdapat 3 (tiga) kategori pada teori bahwa lama seorang karyawan
employee engagement, yaitu: mampu memahami iklim budaya dan
1. Engaged. Engaged merupakan memiliki keterikatan adalah sebanyak 2
karyawan yang mengetahui ekspektansi tahun.
peran keberadaan mereka, serta peduli Instrumen yang dipakai dalam
akan organisasi atau perusahaan tempat penelitian ini memggunakan skala sikap.
ia bekerja. Diperkirakan performa yang 1) Instrument Skala kesiapan
mereka miliki berada di atas rata-rata. menghadapi perubahan.
2. Non Engaged. Non Engaged Skala Kesiapan menghadapi
merupakan karyawan yang berfokus perubahan (kesiapan berubah)
pada pekerjaan yang dimiliki, dengan menggunakan dimensi yang
kurang memperhatikan tujuan besar dari diungkapkan oleh Holt et Al (2007),
organisasi. Karyawan ini cenderung yaitu Appropriate Efficacy,
hanya ingin menyelesaikan keseharian supporting personal favor.
pekerjaan. 2) Instrumen Skala Employee
3. Actively Disengaged. Actively Engagement.
Disengaged merupakan karyawan yang Skala employee engagement ini
tidak berfokus pada pekerjaannya dan berlandaskan pada teori yang
memiliki perasaan negatif terhadap dikemukakan oleh Gallup. Skala ini
pekerjaan yang dimiliki. Bahkan memiliki 12 aitem indikator employee
karyawan dengan jenis engagement ini engagement. Adapun reliabilitas
diprediksi akan merusak dan dalam skala ini pada penelitian
menyebarkan pengaruh buruk pada terdahulu adalah sebesar 0.819
karyawan ataupun fungsi organisasi (Simbolon, 2012)
tempat ia bekerja. Schaufeli, Bakker, dan Beberapa persyaratan harus
Salanova (2006) menemukan adanya dipenuhi sebelum melakukan uji
hubungan disengangement yang dialami hipotesis, adalah terpenuhinya uji
oleh karyawan dengan peningkatan asumsi. Maka uji asumsi klasik yang

ISSN cetak : 1411-6073


ISSN online : 2579-6321 Psikodimensia, Vol. 16; No. 2, Tahun 2017
147

digunakan dalam penelitian ini terdiri hingga 2 tahun memiliki persentase yang
dari uji normalitas uji linieritas. paling rendah yaitu sebesar 10,75 persen.
Uji hipotesa yang digunakan Berdasarkan masa kerjanya para
dalam penelitian ini adalah regresi linier karyawan PT.X telah mengabdikan
sederhana. Hal ini ditujukan untuk dirinya dalam kurun waktu yang lama.
melihat pengaruh dari variabel Job Kondisi tersebut menunjukan loyalitas
Characteristic terhadap variabel yang tinggi dari para karyawan di
Turnover Intention. lingkungan pada segi waktu.

HASIL Tabel 3. Distribusi Frekuensi engagement


Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data Sekunder yang Engage
Peserta
Persen
berasal dari perusahaan dan data primer Kategori sesuai
ment (%)
kategori
yang berasal dari penyebaran skala.
X>
Faktor jenis kelamin perlu Tinggi 17 18.3
86.518
mendapat perhatian berkaitan dengan 80.177 <
kemampuan Karyawan dalam Sedang X< 59 63.4
menjalankan pekerjaan dan perilaku 56.802
Karyawan. Distribusi responden menurut X<
Rendah 17 18.3
56.802
jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Deskripsi Responden tentang Jenis


Sebaran data engagement dalam
Kelamin penelitian ini dapat dilihat dalam table 3
diatas, dimana terdapat 18.3 % atau
Jenis Jumlah % sekitar 17 orang yang memiliki menilai
Kelamin engagement dalam kategori tinggi,
Wanita 14 15,05 terdapat 63.4 % atau sekitar 59 orang
Pria 79 84,95 yang memiliki engagement dalam
Total 93 100
kategori sedang, serta terdapat 18.3 %
atau sekitar 17 orang yang memiliki
Distribusi karaktersitik responden
engagement dalam kategori rendah.
berdasarkan masa kerja anak buah kapal
Sebaran data Kesiapan
ditunjukan pada Tabel 2. seperti berikut:
Menghadapi perubahan Organisasi
Tabel 2. Deskripsi Responden tentang Masa
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
Kerja table 4 dimana terdapat 15 % atau sekitar
Masa Kerja Jumlah % 14 orang yang memiliki menilai
< 1 tahun 4 4,30 Kesiapan Menghadapi perubahan
1 – 2 tahun 10 10,75 Organisasi dalam kategori tinggi,
3 – 5 tahun 35 37,63 terdapat 72 % atau sekitar 67 orang yang
6 – 10 tahun 20 21,50 memiliki Kesiapan Menghadapi
> 10 tahun 24 25,80
Total 93 100
perubahan Organisasi dalam kategori
sedang, serta terdapat 13 % atau sekitar
Berdasarkan tabel diatas 12 orang yang memiliki Kesiapan
menunjukan sebagian besar karyawan Menghadapi perubahan Organisasi
yang masa kerjanya diatas 10 tahun dalam kategori rendah.
mendominasi sebanyak 25,80persen,
setelah itu anak buah kapaldengan masa
kerja antara 6 tahun hingga 10 tahun
sebanyak 21,50 persen. Sedangkan
karyawan dengan masa kerja 1 tahun

ISSN cetak : 1411-6073


ISSN online : 2579-6321 Psikodimensia, Vol. 16; No. 2, Tahun 2017
148

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kesiapan Sig. F


Menghadapi perubahan Organi- R Adjusted R Change
sasi Model R Square Square
Kesiapan Peserta 1 .937a .877 .876 0.00
Persen
Kategori peruba-han sesuai
(%)
Or-ganisasi kategori
X> 14 Tabel 6 menunjukkan bahwa
TInggi 15. % variabel engagement memiliki korelasi
84.727
77.2527 < 67 yang siginifikan dengan data kesiapan
Sedang 72 %
X < 84.727 menghadapi perubahan organisasi.
X< 12 Dengan perubahan R square sebesar
Rendah 13 %
77.2527
0.877. sehingga dengan data ini
menunjukkan bahwa Engagement
Uji normalitas digunakan untuk berpengaruh ataupun berkontribusi
mengetahui data terdistribusi dengan sebesar 87,7% terhadap kesiapan
normal atau tidak. Analisis parametrik mengahadpi perubahan Organisasi.
seperti regresi linier mensyaratkan Adapun persamaan garis regresi
bahwa data harus terdistribusi dengan yang dihasilkan pada data ini adalah :
normal. Uji normalitas menggunakan
metode Kolmogorov-Smirnov Z. Metode Y = 64.108 + 0.236 x
pengambilan keputusan dengan
menggunakan kriteria Data berdistribusi Persamaan ini memiliki arti bahwa setiap
normal apabila probabilitas > 0,05 dan penambahan pengaruh pada data X
Data tidak berdistribusi normal apabila (dalam hal ini data engagement) maka,
probabilitas < 0,05. diperkirakan akan terdapat penambahan
data sebesar 0.236 pada data Y (dalam
Tabel 5. Uji Normalitas Data
hal ini kesiapan menghadapi perubahan
Kesiapan
perubahan Engagement organisasi) dengan total data sebesar
organisasi 64.344.
Kolmogorov-
1.275 .455
Smirnov Z DISKUSI
Asymp. Sig. (2- Berdasarkan hasil pengujian
.078 .986
tailed) hipotesis dengan jumlah data sebanyak
93 responden, ternyata hipotesis
Dari table 5 dapat diketahui alternatif yang diajukan, secara
bahwa kedua data variabel tersebut dapat signifikan dapat diterima. Hal ini
dinyatakan bahwa berdistribusi normal. mengacu pada nilai signifikansi sebesar
Hal ini diketahui dari nilai asumsi nilai 0.000 dan nilai R square sebesar 0.877.
signifikansi diatas 0.05. Hasil penelitian ini konsisten dengan
Adapun uji hipotesa yang beberapa hasil penelitian dan teori
digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa ada beberapa variabel yang
menggunakan uji regresi linier dengan dapat mempengaruhi Kesiapan
melihat ketetapan model fit melalui uji t. mengahadpi perubahan organisasi
Hasil uji regresi dapat dilihat pada tabel karyawan adalah yaitu engagement.
berikut ini : Hasil penelitian ini memprediksi
terdapat pengaruh positif yang diberikan
Tabel 6. Hasil uji korelasi dan regresi data oleh engagement karyawan terhadap
engagement dan kesiapan kesiapan karyawan dalam menghadapi
menghadapi perubahan organisasi perubahan organisasi. Data menunjukkan
bahwa semakin bertambah pengaruh
engagement karyawan maka
diperkirakan bahwa karyawan akan
ISSN cetak : 1411-6073
ISSN online : 2579-6321 Psikodimensia, Vol. 16; No. 2, Tahun 2017
149

semakin siap dalam menghadapi engagement maka terdapat peningkatan


perubahan baik dalam dan luar organisasi pada data kesiapan menghadapi
pada PT X. perubahan organisasi.
Pada level individu, Amenakins & Kategorisasi untuk data variabel
Harris (2009). mengemukakan beberapa engagement berada pada tingkatan
faktor yang menentukan perubahan sedang yaitu sebanyak 59 orang (63.4%)
keyakinan seorang karyawan untuk dan kategorisasi data variabel kesiapan
mendukung perubahan, salah satunya menghadapi perubahan organisasi berada
adalah personal valance, yaitu adanya pada tingkatan sedang sebanyak 67 orang
keyakinan dari seorang karyawan akan (72%).
perubahan akan memberikan keuntungan Persamaan regresi yang dibentuk
secara personal bagi dirinya. Secara pada 93 data hasil penelitian ini adalah Y
implikasi, seorang karyawan akan = Y = 64.108 + 0.236 x.
mempertimbangkan dan mendukung
sebuah perubahan apabila dirinya DAFTAR PUSTAKA
menerima manfaat secara individu.
Proses penerimaan dan pertukaran ini Armenakis, A.A., Harris, S.G., &
juga memiliki kesamaan konsep dengan Mossholder, K.W. (1993).
SET (Social Exchange Theory), di mana Creating readiness for change.
hubungan yang terjadi antara karyawan Human Relations, 46 (6), 681-183
dan perusahaannya terjadi dari
serangkaian interaksi yang berevolusi Berneth J. (2004). Expanding of our
dengan waktu dengan adanya rasa saling understanding of change message.
menguntungkan dan saling setia selama Human Resource Development
rentang kondisi tertentu. konsep SET ini review, 3 (1), 36-52
merupakan dasar untuk munculnya rasa
keterikatan antara karyawan dengan Cummings, T.G. & Worley, C.G. 2008.
perusahaan. Konsep keterikatan secara Organizational Development and
psikologis ini disebut juga Employee Change 9th edition. Ohio: Maso
engagement. Menurut Robinson,
Perryman dan Hayday (2004 selanjutnya Cropanzano, R. & Mitchell, M.S. (2005).
akan disebut Robinson et al). Employee Social exchange theory: an
engagement merupakan sikap positif interdisciplinary review”, Journal
yang dimiliki karyawan terhadap of Management, 31: 874-900
organisasi. Karyawan yang engaged akan
menunjukkan perilaku untuk Fernandez, S. dan Raney, H.G. 2006.
meningkatkan bisnis dan performa Managing Succesfull
organisasi. Organizational Change in the
Public Sector. Public
SIMPULAN Administration Review (March-
Hipotesa dari penelitian dengan April): 168-176.
menggunakan 93 data responden ini
dinyatakan diterima, dimana terdapat Ikawati, A,P.D (2015). Analisis
pengaruh positif eengagement terhadap pengaruh kepemimpinan
kesiapan menghadapi perubahan transformasional dan iklim
organisasi pada PT X dengan signifikansi psikologis pada kesiapan untuk
0.00. dengan nilai R2 sebesar 0.877. berubah: studi pada pegawai
Adapun bentuk pengaruh yang dimiliki secretariat jendral kementrian
dari data hasil penelitian adalah positif, keuangan keuangan.
sehingga bila terdapat peningkatan data (Unpublished Master’s Thesis).

ISSN cetak : 1411-6073


ISSN online : 2579-6321 Psikodimensia, Vol. 16; No. 2, Tahun 2017
150

Universitas Gadjah Mada,


Jogjakarta Simbolon, H. (2012). Peran
Organizational citizenship dalam
Kahn, W. (1990). Psychological hubungan employee engagement
conditions of personal engagement dan turnover intention.
and disengagement at work. Unpublished Master’s Thesis.
Academy of Journal Management, Universitas Gadjah Mada,
33, (4), 692-724 Jogjakarta.

Little, B. & Little P. (2006). Employee


Engagement: Conceptual Issues.
Journal of Organizational culture,
communications and conflict, 10
(1), 111-120

Macey, W., & Schneider, B. (2008). The


meaning of employee engagement.
Industrial and Organizational
Psychology: Journal perspectives
on science and practice, 1 (1), 3–
30

Martha. L. (2011). Analisis pengaruh


kepemimpinan terhadap employee
engagement: studi kasus pada Pt.
Ace Hardware, tbk. (Unpublished
Master’s Thesis). Universitas
Atmajaya, Jakarta

Oktaviany, R. (2012). Sosialisasi


terhadap perubahan sebagai
intervensi untuk meningkatkan
motivasi dalam mendukung
kesiapan perubahan (suatu studi
pada kasus PT XYZ). Unpublished
Master’s Thesis. Universitas
Indinesia, Jakarta

Robinson D., Perryman S., & Hayday S.


(2004). The Drivers of Employee
Engagement Report 408. UK:
Institute for Employment Studies

Schaufeli, W. B., Bakker, A., &


Salanova, M. (2006). The
measurement of work engagement
with a short questionnaire: A
cross-national study. Educational
and Psychological Measurement,
66, 701–716.

ISSN cetak : 1411-6073


ISSN online : 2579-6321 Psikodimensia, Vol. 16; No. 2, Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai