Anda di halaman 1dari 11

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan


PT. Sekar Nusa Baruna Cabang Singaraja Tahun 2015
Komang Joni Udayana

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: udayanajoni@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) affective commitment (2) continuance commitment
(3) normative commitment terhadap prestasi kerja karyawan PT. Sekar Nusa Baruna Cabang Singaraja
Tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT. Sekar Nusa Baruna Cabang
Singaraja yang berjumlah 21 orang. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan kuisioner. Data
dianalisis dengan analisis regresi berganda yang meliputi uji-t, uji-f, koifisien determinasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan; (1) affective berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, (2) continuance berpengaruh
signifikan terhadap prestasi kerja, (3) normative berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, (4) affective,
continuance, dan normative secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Hasil analisis
koefisien determinasi diperoleh 0,554, hal ini berarti besar persentase pengaruh affective, continuance, dan
normative terhadap prestasi kerja adalah 55,4 %.

Kata Kunci: komitmen organisasi, prestasi kerja

Abstract
This study aims to determine the effect of (1) affective commitment (2) continuance commitment (3)
normative commitment on employee performance of PT. Sekar Nusa Baruna Singaraja branch of the Year
2015. The population in this study were all employees of PT. Sekar Nusa Baruna Singaraja branch which
amounted to 21 people. Data collected by the methods of documentation and questionnaires. Data were
analyzed using multiple regression analysis which includes t-test, f-test, koifisien determination. The results
showed; (1) affective significant effect on work performance, (2) continuance significant effect on work
performance, (3) normative significant effect on work performance, (4) affective, continuance, and normative
simultaneously significant effect on job performance. Results obtained 0.554 coefficient of determination
analysis, this means that a large percentage of the influence of affective, continuance, and normative on
work performance was 55.4%.

Keywords: organizational commitment, job performance


Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

PENDAHULUAN dianggap sebagai persepsi harga yang harus


Pada sebuah perusahaan, salah satu dibayar jika karyawan meninggalkan
cara untuk dapat lebih maju dan berkembang pekerjaannya. Komtmen ini menyebabkan
itu adalah menyangkut kesiapan dan kinerja karyawan bertahan pada suatu pekerjaan
sumber daya manusia (SDM) di dalamnya. karena mereka membutuhkannya. Normative
Suatu perusahaan dengan keryawan yang commitment sebagai kewajiban untuk
kinerjanya baik maka akan memberikan bertahan dalam pekerjaannya. Komitmen ini
dampak yang positif terhadap lingkungan menyebabkan karyawan bertahan pada
kerja sehingga kinerja perusahaan akan suatu pekerjaan karena mereka merasa wajib
semakin meningkat dan laba perusahaan untuk melakukannya serta didasari pada
juga semakin besar, dan sebaliknya jika adanya keyakinan tentang apa yang benar
suatu perusahaan dengan karyawan yang dan berkait dengan moral.Maka organisasi
kinerjanya buruk akan berdampak pada membutuhkan karyawan yang bersedia
kinerja perusahaan yang semakin buruk dan terlibat secara penuh dalam upaya mencapai
efek terburunya adalah perusahaan akan tujuan dan kelangsungan hidup organisasi.
mengalami kebangkrutan. Prestasi kerja merupakan suatu hasil
Komitmen karyawan terhadap kerja yang dicapai seseorang dalam
organisasi adalah tingkat kemauan karyawan melaksanakan tugas-tugas yang dibebnakan
untuk mengidentifikasika dirinya pada kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
perusahaan dan keinginannya untuk pengalaman, dan kesungguhan serta waktu(
melanjutkan partisipasi aktif dalam Hasibuan,2001:94). Faktor - faktor yang
perusahaan tersebut.Komitmen didefinisikan mempengaruhi prestasi kerja adalah
sebagai suatu keadaan dimana seorang pendidikan, keterampilan, disiplin, motivasi,
karyawan memihak pada suatu organisasi keterlibatan kerja, komitmen, limgkungan dan
tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat iklim kerja. (J. Ravianto,2005)
memelihara keanggotaan dalam organisasi Prestasi kerja yang sangat tinggi
itu (Robbins, 2003). Jadi dapat disimpulkan sangat diinginkan oleh setiap perusahaan,
bahwa komitmen karyawan terhadap tak terkecuali PT. Sekar Nusa Baruna
organisasi adalah tingkat kemauan karyawan Cabang Singaraja upaya untuk meningkatkan
untuk mengidentifikasikan dirinya dan prestasi kerja harus diimbangi oleh adanya
berpartisipasi aktif pada organisasi yang komitmen organisasi. Berdasarkan prasurvay
ditandai keinginan untuk tetap yang dilakukan peneliti dapat diketahui
mempertahankan keanggotaannya dalam bahwa terjadi penurunan prestasi kerja
organisasi, kepercayaan dan penerimaan karyawan PT. Sekar Nusa Barunan Cabang
akan nilai-nilai dan tujuan organisasi, serta Singaraja hal ini disebabkan oleh kurangnnya
kesediaan untuk bekerja semaksimal komitmen karyawan terhadap organisasi
mungkin demi kepentingan organisasi. yang ditunjukkan dengan ciri-ciri karyawan
Menurut Mayer, Allen & Smith (2010), yaitu (1) karyawan lebih mementingkan
komitmen organisasi terdiri dari tiga kepentingan pribadi dibandingkan dengan
komponen sebagai berikut. Affectivitas kepentingan perusahaan dalam
commitment sebagai ketertariakan afektif menyelesaiakan target kerja,dimana
atau psikologi karyawan terhadap karyawan akan menghentikan atau
pekerjaannya. Komitmen ini menyebabkan meninggalkan pekerjaannya jika ada
karyawan bertahan pada suatu pekerjaan kepentingan keluarga yang mendesak; (2)
karena mereka menginginkannya. kurang memaksimalkan kotribusi kerjannya
Continuance Commitment mengarah pada sebagai bagian dari organisasi secara
perhitungan untung-rugi dalam diri karyawan keseluruhan dalam melaksanakan tugas dan
sehubungan dengan keinginannya untuk kewajiban sebagai karyawan sehingga
tetap mempertahankan atau meninggalkan setelah pekerjaan selesai lebih banyak para
pekerjaannya. Artinya, komitmen kerja disini karyawan berdiam diri dan santai sambil
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

menunggu waktu istirahat atau jam pulang dari karyawan terhadap perusahaan yaitu
kerja; (3) karyawa yang satu dengan yang meningkatkan gairah kerja yang tinggi secara
lainnya kurang perhatian pada hubungan tidak langsung memacu prestasi kerja, tingkat
kerja antar unit organisasi khususnya dalam prestasi kerja dan keinginan yang kuat untuk
bidang pekerjaan jika salah satu karyawan tetap menjadi anggota dan bekerja pada
sudah selesai melalukan pekerjaannya maka perusahaan. Menurut Mitchel dalam
karyawan tersebut lebih memilih berdiam diri Mahendra (2005:10) mengatakan bahwa
dibandingkan membantu pekerjaan karyawan pada umumnya banyak karywan yang
lain yang belum selesai. Ini menunjukkan memiliki komitmen rendah pada tujuan-tujuan
bahwa komitmen organisasi karyawan yang yang telah ditetapkan oleh organisasi serta
rendah berakibat pada rendanya prestasi kurang patuh terhadap kebijakan pimpinan,
kerja pada PT. Sekar Nusa Baruna Cabang sehingga prestasi kerja menurun dan mereka
Singaraja. tidak mempunyai keinginan untuk bekerja
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih lama di perusahaan tersebut.
mengetahui (1) pengaruh komitmen afektif Sedangkan akibat yang nampak adanya
(affective commitment) terhadap prestasi komitmen organisasional yang tinggi dari
kerja karyawan PT Sekar Nusa Baruna karyawan terhadap perusahaan yaitu
Cabang Singaraja. (2) pengaruh komitmen meningkatkan gairah kerja yang tinggi secara
normatif (normative commitment) terhadap tidak langsung memacu prestasi kerja, tingkat
prestasi kerja karyawan PT Sekar Nusa prestasi kerja dan keinginan yang kuat untuk
Baruna Cabang Singaraja. (3) pengaruh tetap menjadi anggota dan bekerja pada
komitmen kelanjutan (continuance perusahaan. Menurut Mayer, Allen & Smith
commitment) terhadap prestasi kerja (2010), komitmen organisasi terdiri dari tiga
karyawan PT Sekar Nusa Baruna Cabang komponen sebagai berikut.
Singaraja. (4) secara simultan pengaruh 1) Komitmen kerja afektif sebagai
komitmen afektif, komitmen kelanjutan dan ketertarikan afektif atau psikologi
komitmen normatif terhadap prestasi kerja karyawan terhadap pekerjaannya.
karyawan PT Sekar Nusa Baruna Cabang Komitmen ini menyebabkan karyawan
Singaraja. bertahan pada suatu pekerjaan karena
Dalam kaitannya dengan penelitian, mereka menginginkannya
ada beberapa teori yang digunakan oleh 2) Komitmen kerja kontinyu mengarah pada
peneliti yaitu Prestasi kerja dicapai dengan perhitungan untung-rugi dalam diri
adanya factor pendukung seperti adanya karyawan sehubungan dengan
kepuasan kerja dan komitmen organisasi. keinginannya untuk tetap
Pekerja atau karyawan menjadi pelaku yang mempertahankan atau meninggalkan
menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pekerjaannya. Artinya, komitmen kerja
pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat disini dianggap sebagai persepsi harga
mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap yang harus dibayar jika karyawan
pekerjaan. Sikap ini akan menentukan meninggalkan pekerjaannya.Komtmen ini
prestasi kerja, dedikasi dan kecintaan menyebabkan karyawan bertahan pada
terhadap pekerjaan yang dibebankan suatu pekerjaan karena mereka
kepadanya. Pada umumnya banyak karywan membutuhkannya.
yang memiliki komitmen rendah pada tujuan- 3) Komitmen kerja normatif sebagai
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi kewajiban untuk bertahan dalam
serta kurang patuh terhadap kebijakan pekerjaannya. Komitmen ini
pimpinan, sehingga prestasi kerja menurun menyebabkan karyawan bertahan pada
dan mereka tidak mempunyai keinginan suatu pekerjaan karena mereka merasa
untuk bekerja lebih lama di perusahaan wajib untuk melakukannya serta didasari
tersbut. Sedangkan akibat yang nampak pada adanya keyakinan tentang apa yang
adanya komitmen organisasional yang tinggi benar dan berkait dengan moral.
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Komitmen organisasi merupakan Adanya kesempatan yang besar untuk


loyalitas atau kerelaan bekerja keras memperoleh pekrjaan di luar organisasi
seseorang karyawan dala sebuah organisasi tempat karyawan bekerja cenderung akan
dengan memberikan energi dan waktu untuk mendorong turunnya komitmen
sebuah pekerjaan. Menurut Greberg and organisasi karyawan jika kesempatan
Baron (2005) ada lima faktor penting yang kerja alternatif yang ada memberikan
mempengararuhi keberadaan komitmen manfaat yang lebih besar baik secara
organisasi pekerja dalam sebuah organisasi, finansial maupun nononpinansial.
yaitu (1) karakteristik kerja, (2) sifat imbalan 4) Perlakuan pendatang baru dalam
yang diterima, (3) keberadaan kesempatan organisasi (treatment of newcomer)
kerja alternatif, (4) perlakuan pendatang baru Organisasi biasanya melakukan berbagai
dalam organisasi, dan (5) karakteristik hal untuk membantu para pekerja yang
pribadi. Secara rinci penjelasan masing- baru bekerja dari awal dan menjadikan
masing faktor yang mempengaruhi komitmen mereka sebagai anggota organisasi yang
organisasi pekerja tersebut adalah sebagai produktif.Perlakuan dari organisasi yang
berikut. berlebihan terhadap pekerja baru aka
1) Karakteristik kerja (job charakteristics) memberikan rasa cemburu dan tidak adil
Komitmen organisasi akan cenderung bagi pekerja lama sehingga komitmen
meningkat apa bila pekerjaan organisasi menurun.Oleh karena itu untuk
memperoleh tanggung jawab yang lebih mengatasi hal ini maka organisasi perlu
dalam dan luas terhadap tugas-tugas melakukan metode prekrutan yang tepat,
yang dikerjakan dan memiliki kesempatan pola komunikasi yang interaktif kepada
luas untuk dipromosikan (Currt et,al, karyawan, dan sistem organisasi yang
2006). Peningkatan komitmen organisasi telah disepakati bersama.
diantara individu pekerja memberikan 5) Karakteristik pribadi
indikasi bahwa organisasi telah membuat Karaywan yang memiliki jabatan lebih
tugas-tugas lebih menarik dan bermakna, banyak dalam organisasi maka mereka
membuka peluang bagi pekerja untuk akan memiliki komitmenorganisasi lebih
lebih kreatif mengembangkan tinggi atau lebih besar dari pada
gagasannya, dan memberian otonomi karyawan yang memiliki atau dengan kata
yang besar kepada pekerja untuk lain dipekerjakan dalam jangka waktu
melakukan pekerjaannya.Otonomi dan lebih pendek. Gender sebagai
variasi kerja sebagai bagian dari karakteristik pribadi juga ditemukan
karakteristik kerja diyakini memiliki berhubungan dengan
pengaruh yang kuat terhadap komitmen komitmen.Perempuan memiliki komitmen
organisasi. organisasi yang lebih kuat dari pada laki-
2) Sifat-sifat dari imbalan yang diterima laki karena perempuan memiliki rasa
Komitmen organisasi dapat ditingkatkan pertalian dengan organisasi yang lebih
dengan menerapkan perencanaan besar.
pembagan keuntungan (profit sharing Banyak organisasi yang tertangkap
plan) yan dilakukan oleh dalam menempatkan tekanan secara
perusahaan.karyawan akan menerima berlebihan semat-mata pada aspek
insentif atau bonus yang proforsional kompetensi dan mengabaikan aspek
dengan keuntungan perusahaan dan utuk komitmen. Kinerja karyawan baik secara
meyakinkan hal ini kepada karyawan individu maupun tim akan optimal apabila
maka perencanaan pebagian keuntungan karyawan memiliki kompetensi dan komitmen
diadministrasikan secara jelas dan yang tinggi. Mebangun komitmen melibatkan
diterapkan dengan cara adil. energi dan perhatian emosional karyawan
3) Keberadaan kesempatan kerja alternatif yang tercermin dar cara karyawan
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

berhubungan satu sama lain dan dalam sikap 1. Masa karir adalah penilaian responden
mereka terhadap organisasi. terhadap organisasi bahwa organisasi
Tuntutan persaingan yang semakin merupakan pengembangan kemampuan
tajam pa era globalisasi menuntut karyawan diri dalam kehidupan karyawa.
agar memiliki komitmen yang tinggi dan 2. Arti penting organisasi adalah penilaian
bersedia mencurahkan energi fisik, emisional, responden terhadap organisasi bahwa
dan intelektualnya bagi keberhasilan organisasi merupakan bagian dalam
organisasi.Sementara itu, dalam menghadapi kehidupan karyawan.
persaingan karyawan juga dituntut untuk 3. Perasaan terikat secara emosional
lebei memilki pandangan global.Responsif dengan organisasi adalah penilaian
terhadap tuntutan pelanggan, fleksibel, responden terhadap apa yang dirasakan
produktif, dan cekatan. Peningkatan tuntutan pada organisasi tempatnya bekerja.
pimpinan perusahaan terhadap komitmen b. Komitmen kontinyu (continuance
karyawan ini harus diimbangi dengan commitmen)
pemenuhan kebutuhan dan tuntutan dari Adalah penilaian responden terhadap sebuah
karyawan agar tidak menimbulkan stres dan keinginan dan perasaan yang kuat untuk
burnout (Fandy Tjiptono, 2000) tidak beralih ke organisasi lain karenakan
Menurut Ulrich (2008) untuk merasa ada kerugian. Indikatornya adalah
menumbuhkan komitmen diantara karyawan sebagai berikut:
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu (1) 1. Keinginan tetap dalam organisasi adalah
mengurangi tuntutan, (2) menambah sumber penilaian responden terhadap perasaan
daya , dan (3) mengubah tuntutan menjadi yang ingin selalu ada dalam organisasi
sumber daya. “kompunen kunci yang tempatnya mengabdi.
diperlukan untuk membangun komitmen 2. Pertimbangan meninggalkan organisasi
karyawan adalah partisipasi, fleksibelitas adalah penilaian responden terhadap
karir, kompensasi berdasarkan prestasi dan segala hal yang mungkin terjadi jika
jaminan” (Srauss, 2002:59) meninggalkan organisasi.
Drennan (2001) mengemukakkan lima 3. Pertimbangan bekerja ditempat lain
cara membangun loyalitas atas dasar adalah penilaian responden segala hal
komitmen, diantaranya yaitu (1) menciptakan yang mungkinakan diterima dan akan
tujuan yang jelas serta komitmen untuk dirasakan jika bekerja ditempat lain.
mewujudkanna, (2) komunikasi yang jelas, c. Komitmen normatif (normative
visioner dan konstan, (3) melatih dan melatih commitment)
ulang karywan, (4) memberika kepercayaan Adalah penilaian responden terhadap apa
kepada karyawan,dan (5) berbagi yang seharusnya dilakukan karyawan
keuntungan. terhadap organisasi tempatnya bekerja.
Mayer and Allen (2009) dalam Indikatornya adalah sebagai berikut:
mengukur komponen komitmen organisasi 1. Perasaan setia terhadap organisasi
dengan menggunakan tiga komponen, yaitu adalah penilaian responden terhadap
komitmen kerja afektif, komitmen kerja segala perasaan yang ditunjukan pada
kontinyu, dan komitmen kerja normatif organisasi.
dengan menggunakan masing-masing tiga 2. Perasaan bersalah adalah penilaian
indikator. responden terhadap segala hal yang
a. Komitmen afektif (affective commitmen) timbul akibat meninggal organisasi yang
Adalah penilaian reponden terhadap telah memberikan kesempatan untuk
keinginan yang kuat untuk terus bekerja mengabdi.
dalam organisasi karena merasa sepaham 3. Hutang budi pada organisasi adalah
dengan tujuan organisasi. Indikatornya penilaian responden terhadap apa yang
adalah sebagai berikut: telah diberikan oleh organisasi selama
masa karir karyawan
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Prestasi kerja dicapai dengan adanya kehidupan hari ini lebih baik dari hari
factor pendukung seperti adanya kepuasan kemarin, dan kehidupan besok harus lebih
kerja dan komitmen organisasi. Pekerja atau baik dari hari ini. Denganpandangan hidup
karyawan menjadi pelaku yang menunjang seperti ini, seseorang akan terdorong untuk
tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, tidak cepat merasa puas terhadap hasil-hasil
perasaan dan keinginan yang dapat yang telah dicapai, sehingga ia akan terus
mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap berusaha untuk meningkatkan kemauan dan
pekerjaan. Sikap ini akan menentukan kemampuan kerjanya.
prestasi kerja, dedikasi dan kecintaan Penilaian prestasi kerja (performance
terhadap pekerjaan yang dibebankan appraisal) adalah proses melalui mana
kepadanya (Hasibuan, 2001). Prestasi kerja organisasi-organisasi mengevaluasi atau
dicapai dengan adanya faktor pendukung menilai prestasi kerja karyawan. Apabila
seperti adanya komitmen organisasi dan penilaian prestasi kerja tersebut dilakukan
dorongan yang melekat pada diri seorang dengan baik tertib dan benar, dapat
tersebut. Pekerja atau karyawan menjadi membantu meningkatkan motivasi kerja dan
pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, sekaligus juga meningkatkan loyalitas
mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan karyawan atau anggota organisasi. Hal ini
yang dapat mempengaruhi sikap-sikapnya tentunya akan menguntukan organisasi yang
terhadap pekerjaan. Sikap ini akan bersangkutan sendiri, setidaknya para
menentukan prestasi kerja, dedikasi dan karyawan akan mengetahui sampai dimana
kecintaannya terhadap pekerjaan yang dan bagaimana prestasi dinilai oleh atasan
dibebankan kepadanya (Hasibuan, 2001). atau tim penilai, kelebihan atau kekurangan
Sementara, (J. Ravianto,2005)yang yang ada, akan dapat menjadi cambuk bagi
menjabarkan tetang faktor-faktor yang kemajuan-kemajuan mereka mendatang.
mempengaruhi prestasi kerja yaitu sebagai Dengan memperhatiakan pengertian
berikut : pendidikan, keterampilan, disiplin, penilaian-penilaian prestasi kerja sebagai
motivasi, keterlibatan kerja, komitmen mana diuraikan, jelas banyak manfaat yang
organisasi, lingkungan dan iklim kerja. dapat dipetik.Menurut Handoko terdapat
Penilaian prestasi kerja yang sepuluh manfaat yang dapat dipetik dari
dilakukan oleh perusahaan atau organisasi penilaian prestasi kerja tesebut sebagai
untuk meningkatkan prestasi kerja harus berikut.
didasarkan atas tujuan yang ditetapkan oleh 1) Perbaikan prestasi kerja
perusahaan atau organisai.Kemudian Dengan memberika umpan balik
perusahaan atau organisasi itu sendiri pelaksanaan kerja memungkinkan
mengadakan penilaian dari kemampuan dan karyawan, manager dan departemen
minat seorang karyawan, kemampuan dan personalia dapat memperbaiki kegiatan-
penerimaan atas penjelasan delegasi tugas kegiatan mereka demi perbaikan
dan peran, serta tingkat motivasi seorang prestasi kerja.
karyawan.Dari hasil penelitian prestasi kerja 2) Peneyesuain-penyesuaian kompensasi
dapat diketahui seberapa besar potensi Dengan melakukan evaluasi prestasi
karyawan dalam bekerja serta menegtahui kerja memantu para pengambil
kelebihan dan kekurangan para karyawan keputusan dalam menentukan kenaikan
yang dinilai.Hasil dari penilaian tersebut gaji, memberikan bonus dan bentuk
dapat menentukan kebijaksanaan dalam konpensasi lainnya.
menetapkan tindakan dan keputusan yang 3) Keputusan-keputusan penempatan
dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau Promosi, transfer dan demosi
organisasi. (penurunan jabatan) biasanya
Pada dasarnya prestasi kerja didasarkan pada prestasi kerja mas lalu
merupakan suatu sikap dan pandangan atau antisipasinya.Promosi sering
hidup dimana seseorang memandang bahwa
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

merupakan bentuk penghargaan kerja prestasi kerja tersebut, departemen


masa lalu. personalia dimungkinkan untuk dapat
4) Kebutuhan latihan dan pengembangan menawarkan bantuan kepada semua
Prestasi kerja yang buruk mungkin karyawan yang membutuhkan atau
menunjukkan kebutuhan latihan, yang diperkirajan memerlukan.
demikian juga, prestasi kerja yang baik Menurut A.A. Anwar Prabu
mungkin mencerminkan potensi yang Mangkunegara (2000: 67) faktor-faktor
harus dikembangkan. perstasi kerja yang perlu dinilai adalah
5) Perencanaan dan pengembangan sebagai berikut:
karier 1). Kualitas kerja dilihat dari pemahaman
Umpan balik prestasi kerja seorang tentang hasil kerja yang bermutu dan
karyawan dapat mengarahan ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan
keputusan-keputusan karier, yaitu 2). Kuantitas kerja ditunjukkan melalui hasil
tentan jalur karier tertentu yang harus dan kecepatan dalam melaksanakan
dititi. pekerjaan
6) Penyimpangan-penyimpangan proses 3). Konsistensi pegawai dilihat dari usaha
staffing untuk selalu mengembangkan kemampuan,
Prestasi kerja yang baik atau buruk memehami dan mengikuti intruksi yang
mencerminkan kekuatan atau diberikan serta rajin dalam bekerja.
kelemahan prosedur staffing 4). Kerjasama merupakan kemampuan dalam
departemen personalia. bekerjasama dan kepedulian terhadap
7) Ketidak akuratan informasi pekerjaan rekan kerja yang ditunjukkan untuk
Prestasi kerja yang buruk mungkin meningkatkan kualitas.
menunjukkan kesalahan-kesalahan 5). Sikap menunjukkan minat atau perilaku
dalam imformasi analisa jabatan, terhadap organisasi/lembaga dan punya
rencana-rencana sumber daya tanggung jawab terhadap atasan atau juga
manusia, atau komponen komponen rekan kerja.
sistem imformasi manajemen
personalia lainnya, menguntungkan diri METODE
pada informasi yang tidak akurat dapat Penelitian ini menggunakan desain
mengakibatkan keputusan-keputusan penelitian kausal yang digunakan untuk
personalia yang akan diambil menjadi memperoleh eksplanasi yang teruji mengenai
tidak tepat. pengaruh komitmen organisasi terhadap
8) Kesalahan-kesalahan desai pekerjaan prestasi kerja karyawan. Penelitian kasual
Prestasi kerja yang buruk mungkin adalah desain penelitian yang bertujuan
merupakan suatu tanda kesalahan untuk menentukan hubungan dan pengaruh
dalam desain pekerjaan, penilaian dari satu variabel terhadap variabel lainnya.
prestasi membantu mengetahui Penelitian ini dilakukan pada PT Sekar Nusa
kesalahan-kesalahan tersebut. Barunan Cabang Singaraja yang beralamat
9) Kesempatan kerja yang adil di jalan raya Seririt Singaraja, Desa Temukus
Penilaian prestasi kerja secara akurat Singaraja.
akan menjamin keputusan-keputusan Populasi diartikan sebagai wilayah
penempatan internal diambil tanpa generalisasi yang terdiri dari objek atau
diskriminasi. subjek yang mempunyai karakteristik tertentu
10) Tantangan-tantangan ekternal dan mempunyai kesepakatan yang sama
Terkadang prestasi kerja dipengaruhi untuk dipilih menjadi anggota sampel (umar,
oleh faktor-faktor di luar lingkungan 2001:77) populasi yang dimaksud penelitian
kerja, seperti keluarga, kesehatan, ini adalah keseluruhan karyawan PT Sekar
kondisi finansial atau maslah maslah Nusa Baruna cabang singaraja yang
pribadi lainnya, dengan penilaian berjumlah 21 orang karyawan. Sehingga
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

seluruh populasi yang ada dijadikan pengisian kuesioner yang biasa dilakukan
responden dalam penelitian ini, maka teknik oleh peneliti (Umar, 2001:42). Data primer ini
yang digunakan adalah sensus. berupa data identitas responden dan
Teknik pengumpulan data yang tanggapan responden mengenai variabe-
digunakan dalam mengumpulkan data yang variabel kepuasan kerja, komitmen
diperlukan dalam penelitian ini adalah. (1) organisasional dan prestasi kerja.
Kuisioner (Angket) merupakan serangkaian
pertanyaan yang dikirim per pos atau HASIL DAN PEMBAHASAN
diserahkan kepada responden untuk diisi, Hasil
jawaban dari pertanyaan tersebut diisi sendiri Dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh responden tanpa bantuan pihak peneliti, mengenai pengaruh komitmen organisasi
lalu jawaban kemudian dikembalikan oleh secara parsial terhadap presatasi kerja
responden atas kemauannya sendiri. karyawan PT. Sekar Nusa Baruna Cabang
Pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner Singaraja Tahun 2015, diketahui bahwa
berupa pertanyaan tertutup dan pertanyaan secara parsial komitmen organisasi yang
terbuka. Pertanyaan tertutup dibuat dengan terdiri dari affective commitment, continuance
menggunakan skala interval, untuk commitment, dan normative commitment
memperoleh data yang jika diolah berpengaruh signifikan terhadap presatasi
menunjukkan pengaruh atau hubungan kerja karyawan PT. Sekar Nusa Baruna
antara variabel. Sedangkan pertanyaan cabang Singaraja Tahun 2015, hal ini
terbuka diperlukan untuk mendukung secara menjelaskan bahwa affective commitment
kulitatif dari data kuantitatif yang diperoleh menunjukkan tujuan organisasi perusahaan
dan akhirnya dapat digunakan sebagai sepaham dengan karyawan sehingga
implikasi manajerial. Pertanyaan-pertanyaan karyawan beringinan kuat untuk terus bekerja
dalam kuesioner (angket) tertutup dibuat dalam organisasi, continuance commitment
dengan menggunakan skala 1-5 untuk keinginan dan perasaan yang kuat untuk
mendapatkan data yang bersifat interval. tidak beralih ke organisasi lain karena
Dalam penelitian ini, kuisioner ditujukan merasa rugi jika meninggalkan organisasi
kepada karyawan PT. Sekar Nusa Baruna dan normative commitment kewajiban untuk
Cabang Singaraja. (2) Metode dokumentasi tetap bertahan dalam organisasi. Variabel
adalah metode pengumpulan data yang yang memiliki nilai paling tinggi adalah
dilakukan dengan mengambil data dari variabel affective commitment, hal ini
berbagai dokumentasi atau publikasi dari mengindikasikan bahwa affective
berbagai pihak yang berwenang, instansi commitment lebih dipertimbangkan oleh
terkait, seperti catatan-catatan pemilik karyawan dibandingkan continuance
perusahaan dan mengenai jumlah karyawan commitment, dan normative commitment
yang bekerja pada PT. Sekar Nusa Baruna dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan
Cabang Singaraja. PT Sekar Nusa Baruna Cabang Singaraja.
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif. Data Pembahasan
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka Hasil penelitian mengenai pengaruh
atau bilangan. Data kuantitatif dalam komitmen organisasi secara simultan
penelitian ini, diantaranya yaitu jumlah terhadap prestasi kerja karyawan PT. Sekar
popoulasi dan sempel karyawan PT. Sekar Nusa Barunan Cabang Singaraja Tahun
Nusa Baruna Cabang Singaraja. 2015, menunjukan bahwa komitmen
Sumber data yang digunakan dalam organisasi secara simultan berpengaruh
penelitian ini adalah data primer. Data primer signifikan terhadap prestasi kerja karyawan
merupaka data yang didapat dari sumber PT. Sekar Nusa Barunan cabang Singaraja
pertama baik dari individu atau perseorangan Tahun 2015. Hal ini baik secara parsial
seperti hasil wawancara atau hasil dari maupun simultan sesuai dengan teori yang
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

dikemukakan oleh Mitchel dalam Mahendra prestasi kerja karyawan PT. Sekar Nusa
(2005:10) mengatakan bahwa pada Baruna Cabang Singaraja Tahun 2015. (3)
umumnya banyak karyawan yang memiliki normative commitment berpengaruh
komitmen rendah pada tujuan-tujuan yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan
telah ditetapkan oleh organisasi serta kurang PT. Sakar Nusa Baruna cabang Singaraja
patuh terhadap kebijakan pimpinan, sehingga Tahun 2015. Hal ini ditunjukan dengan nilai
prestasi kerja menurun dan mereka tidak thitung= -2,257 > ttabel = 2,10982 atau p-value =
mempunyai keinginan untuk bekerja lebih 0.005<α = 0.05. Ini berarti variable normative
lama di perusahaan tersebut. Sedangkan commitment sebesar -2,257 mempengaruhi
akibat yang nampak adanya komitmen prestasi kerja karyawan PT. Sekar Nusa
organisasional yang tinggi dari karyawan Baruna Cabang Singaraja Tahun 2015. (4)
terhadap perusahaan yaitu meningkatkan affective commitment, continuance
gairah kerja yang tinggi secara tidak commitment, dan normative commitment
langsung memacu prestasi kerja, tingkat berpengaruh signifikan terhadap prestasi
prestasi kerja dan keinginan yang kuat untuk kerja karyawan PT. Sakar Nusa Baruna
tetap menjadi anggota dan bekerja pada cabang Singaraja Tahun 2015. Hal tersebut
perusahaan. Selain itu menurut Hasibuan ditunjukan dari hasil analisis Ftes yang
(2001) prestasi kerja dicapai dengan adanya menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 9,272>
factor pendukung seperti adanya kepuasan Ftabel = 3,16 atau p-value = 0.000 < α = 0,05.
kerja dan komitmen organisasi. Pekerja atau Persamaan garis regresi untuk
karyawan menjadi pelaku yang menunjang menggambarkan pengaruh affective
tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, commitment, continuance commitment, dan
perasaan dan keinginan yang dapat normative commitment terhadap prestasi
mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap kerja karyawan PT. Sakar Nusa Baruna
pekerjaan. Sikap ini akan menentukan Cabang Singaraja Tahun 2015 adalah Ŷ = -
prestasi kerja, dedikasi dan kecintaan 122,952 + 1,684X1 - 1,573X2 - 1,621X3.
terhadap pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Saran
Mengingat hasil simpulan bahwa
SIMPULAN DAN SARAN affective commitment lebih besar
Simpulan pengaruhnya dari continuance commitment
Berdasarkan hasil analisis data dan dan normative commitment, maka dapat
pembahasan hasil penelitian maka dapat disarankan perusahaan diharapkan lebih
ditarik simpulan bahwa (1) affective mengembangkan dan meningkatkan budaya
commitment berpengaruh signifikan terhadap organisasi yang ada di perusahaan, dengan
prestasi kerja karyawan PT. Sakar Nusa adanya budaya organisasi diharapkan
Baruna cabang Singaraja Tahun 2015. Hal ini karyawan lebih memiliki rasa bangga dan
ditunjukan dengan nilai thitung= 3,243 > ttabel = nyaman berada di perusahaan. perusahaan
2,10982 atau p-value = 0.001<α = 0.05. Ini memelihara karyawan dan memberikan
berarti variable affective commitment sebesar konpensasi yang sesuai agar karyawan
3,243 mempengaruhi prestasi kerja karyawan merasa nyaman dan tetap berada di
PT. Sekar Nusa Baruna Cabang Singaraja perusahaan. Perusahaan memberikan
Tahun 2015. (2) Continuance commitment penghargaan atau reword kepada karyawan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi yang memiliki loyalitas tinggi dan potensi
kerja karyawan PT. Sakar Nusa Baruna kerja yang baik terhadap perusahaan.
cabang Singaraja Tahun 2015. Hal ini
ditunjukan dengan nilai thitung = -3,616 >ttabel = DAFTAR PUSTAKA
2,10982 atau p-value = 0.000< α = 0.05. Ini Adi Saputra Komang, 2011. Pengaruh
berarti variable continuance Komitmen organisasi Dan Motivasi
commitmentsebesar -3,616 mempengaruhi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Dinas Pendidikan Pemuda dan Thesis.Cetakan pertama.Yogyakarta : Zenith


Olahraga Kabupaten Publisher
Buleleng.Singaraja : Undiksha.
Hasibuan. Melayu, S.P.2001. Manajemen
As’ad, Moh. 2001. Psikologi Industri. Jakarta: Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Rineka Cipta. PT. Bumi Aksara.

Chang, Eumi. 2000. Career Commitment As Husnan, S. Dan Heidjrachaman, R.2002.


A Complex Moderator of Manajemen Personalia.Yogyakarta :
Organizational Commitment and Penerbit BPFE.
Turnover Intention. Human Relation.
New York. Oct Volume 52. Mahendra. 2005. Pengaruh Sikap Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Cohen, J and P. Cohen. 2003. Applied Suara Merdeka. Universitas Katolik
Multiple Regresion/Corelation Soegijapranata. Semarang.
Analysis For Behavioral Sciences.
Second edition. Lawrence Erlbaum Mangkunegara, A.A . A. P. 2000. Manajemen
Association Inc. New York. Sumberdaya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dedi Aryastika I Komang, 2011. Pengaruh
Gaji dan Bonus Terhadap Prestasi Ravianto J, 2005.Produktivitas dan
Kerja Karyawan Bagian Kredit LPD Manajemen Sumberdaya Daya
Kecamatan Negara Kabupaten Manusia Edisi revisi 1,
Jembrana Tahun 2010. Jakarta:Lembaga sarana informasi
dan produktitivitas
Flippo, Edwin B. 2002. Manajemen
Personalia, diterjemahkan oleh Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku
Moh. Mas’ud. Jakarta : PT Gelora organisasi. Jakarta : PT. Indeks
Aksara Pratama. Kelompok GRAMEDIA.

Fink, M. 2002. Organizational Commitment. Sumbodo, P. 2000. Mengapa Seseorang


John Wiley and Sons, Inc. Bertahan Dalam Organisasi.
Yogyakarta. BPFE.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonomitrika Teori,
Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS Sumarsono, H.M. Sonny. 2004. Metode Riset
17. Semarang: Badan Penerbit Sumber Daya Manusia. Yogyakarta
Universitas Diponegoro. : Penerbit Graha Ilmu.

Greebrg, Jerald and Robert A. Baron. 2005. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Bahavior In Organization Kualitatif dan R&D. Bandung:
Understanding & Managing The Alfabeta.
Human Side of Work. Fifth Edition.
Suseno, 2003.Hubungan Kepemimpinan dan
Prentice-Hall International Inc.
Motivasi Kerja Terhadap Prestasi
Handoko, Tani.2005. Manajemen personalia Kerja Pegawai Tata Usaha SMK
& Sumber Daya Manusia.Edisi Negeri Se Kota
1.Yogyakarta. Samarinda.Samarinda.

Hariwijaya.M dan Bisri M. Djaelani.2005.


Teknik Menulis Sekripsi dan
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Spencer, Lyle M. 2002. Manajemen Sumber Umar Husein. 2001. Metode Penelitian Untuk
Daya Manusia. Jakarta : Erlangga. Sekripsi dan Tesis Bisnis.Jakar: PT.
Gramedia Pustaka.
------, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R dan D. Bandung:
Alfabeta.

Umi Narimawati, 2005. Riset Manajemen


Sumber Daya Manusia “Aplikasi
Contoh dan Perhitungannya” Agung
Media: Jakarta.

Umar Husein. 2001. Metode Penelitian Untuk


Sekripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai