Anda di halaman 1dari 1

Nama : Widya Meidiana Savitri

NIM : 200151603027
Offering : D20
ANALISIS DIER : KETERHUBUNGAN FILSAFAT DAN TEORI PENDIDIKAN
PERENIALIS
Deksripsi:
Filsafat pendidikan merupakan filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan. Filsafat akan menentukan “mau dibawa kemana” siswa kita. Filsafat yang dianut oleh suatu
bangsa atau kelompok masyarakat tertentu atau yang dianut oleh perorangan (dalam hal ini
Dosen/Guru) akan sangat mempengaruhi tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Filsafat pendidikan
tentunya memiliki fungsi bagi pendidikan, antara lain; (a) menentukan tujuan pendidikan, (b)
menyelaraskan tradisi lama dan baru di bidang pendidikan, (c) memberikan para perencana pendidikan,
administrator dan pendidik dengan visi progresif untuk mencapai pengembangan pendidikan, dan (d)
mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman modern. Teori Pendidikan
Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialisme menentang pandangan
progresivisme yang menekan perubahan dan suatu yang baru. Implikasi aliran perenialis dalam
pendidikan mencakup beberapa aspek antara lain (a) prinsip pembelajaran, (b) tujuan pendidikan, (c)
sekolah, (d) kurikulum, (e) peran guru, (f) murid, dan (g) proses belajar mengajar/metode. Perenialisme
merupakan aliran filsafat yang medasarkan pada kesatuan, bukan mencerai-beraikan; menemukan
persamaan-persamaan, bukan membanding-bandingkan; serta memahami isi, bukan melihat luar atas
berbagai aliran dan pemikiran. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa perenialisme merupakan filsafat
yang susunannya mempunyai kesatuan.
Interpretasi:
Dikatakan bahwa filsafat pendidikan memberikan pandangan yang berbeda, tetapi situasi ini
tidak berbahaya, melainkan membantu dalam proses memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Perbedaan pandangan filsafat pendidikan mencerminkan keragaman dan
keberagaman kehidupan manusia. Filsafat pendidikan memberikan perencana pendidikan,
administrator dan pendidik dengan visi yang tepat ke arah kemajuan yang membimbing mereka untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efisien. Berdasarkan tujuan pendidikan perenialis, sekolah berperan
mempersiapkan siswa menyusun rancangan dimana ia belajar dengan prestasi-prestasi warisan budaya
masa lalu untuk terjun kedalam kehidupan. Peran kurikulum berpusat pada materi (contend based,
subject centered) dan cenderung menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa, humaniora,
termasuk sejarah. Peran guru bertugas untuk mengarahkan diskusi serta membantu siswa untuk
memberikan kesimpulan yang akurat. Peran murid adalah individu yang dibimbing oleh prinsip-prinsip
dasar, kebenaran, dan pemikiran yang mengarahkan mereka pada dunia biologis.
Evaluasi:
Aliran perenialisme bersifat masa lampau, dimana aliran ini kembali pada nilai-nilai budaya.
Realitanya banyak problem yang masih mendatangkan kebingungan, kekacauan, kecemasan
yang nantinya akan berpengaruh buruk akan hilangnya jati diri pada individu. Dengan demikian,
perlunya usaha maksimal untuk menyelamatkan kondisi yang sedang mengancam seorang individu
agar tidak terjerumus oleh arus perkembangan zaman. Pada dasarnya aliran ini berasal dari pemikiran
orang-orang eropa yang berusaha untuk mencari jawaban akibat banyaknya ketimpangan, kekacauan,
kebingungan, serta berbagai problematika lainnya.
Rekomendasi:
Cara menghadapi perenialisme yaitu dengan mengembalikan arah dan prinsip awal
yang menganut pada masa lampau. Akan lebih baiknya jika mengikuti perkembangan
teknologi dengan tidak menghilangkan warisan budaya. Tergantinya tradisi baru dihadapkan dengan
banyak tantangan dari bagian-bagian masyarakat ortodoks tertentu. Pada saat yang sama harus diingat
bahwa setiap yang 'lama' tidak ketinggalan zaman dan setiap yang 'baru' belum tentu sempurna. Oleh
karena itu, ada kebutuhan untuk mengoordinasikan keduanya untuk menjaga keharmonisan antara
keduanya. Pendidikan sebagai jalan kembali, atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang
seperti dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan ideal. Tugas pendidikan
adalah memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kebenaran yang pasti, absolut, dan abadi yang
terdapat dalam kebudayaan masa lampau yang dipandang sebagai kebudayaan ideal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai