OLEH
SILVIANO AGUNG
20203008
2020
BAB 1 LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah suatu keadaan patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian volume diastolik secara abnormal (Mansjoer dan Triyanti, 2007).
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel
tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan peregangan
ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke
seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya
mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang
melemah tidak mampu memompa dengan kuat. Sebagai akibatnya, ginjal sering
merespons dengan menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan
cairan dalam beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya
sehingga tubuh klien menjadi bengkak (congestive) (Udjianti, 2010).
Gagal jantung adalah sindrom klinik dengan abnormalitas dari struktur atau
fungsi jantung sehingga mengakibatkan ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah ke jaringan dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh (Darmojo, 2004
cit Ardini 2007).
Kesimpulan bahwa gagal jantung kongestif (CHF) adalah suatu keadaan
dimana jantung tidak mampu untuk memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
jaringan terhadap oksigen dan nutrien karena terjadinya gagal jantung sisi kanan atau
gagal jantung sisi kiri.
2. Anatomi Fisiologi
3. Etiologi
Etiologi gagal jantung kongestif dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Faktor eksternal:hipertensi, hipertiroid, dan anemia kronis/ berat.
2. Faktor interna
a. Disfungsi katup: Ventricular Septum Defect (VSD), Atria Septum
Defect (ASD), stenosis mitral, dan insufisiensi mitral.
b. Distrimia:atrial fibrilasi, ventrikel fibrilasi, dan heart block.
c. Kerusakan miokard: kardiomiopati, miokarditis, dan infark miokard.
d. Infeksi:endokarditis bacterial sub-akut
Infark miokard
Preload meningkat anemia
Gagal jantung
Kongesti vaskular
pulmonal Oedem perifer Asidosis tingkat
jaringan
Resiko penurunan
Edema pulmonal Resiko kerusakan perfusi jaringan
integritas kulit jantung
Penurunan curah
jantung oedema
Kelebihan volume
cairan
5. Manifestasi Klinik
2. Kongesti jaringan akibat tekanan arteri dan vena yang meningkat akibat turunnya
curah jantung.
4. Edema perifer umum dan penambahan berat badan akibat peningkatan tekanan vena
sistemik.
6. Pemeriksaan Diagnostik
1. Hitung sel darah lengkap anemia berat atau anemia gravis atau polisitemiavera
4. fraksi lemak: peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, LDL yang merupakan resiko
CAD dan penurunan perfusi jaringan
7. Tes fungsi ginjal dan hati: menilai efek yang terjadi akibat CHF terhadap fungsi
hepar atau ginjal.
10. Cardiac scan: menilai underperfusion otot jantung yang mnunjang penurunan
kemampuan kontraksi.
11. Rontgen toraks: untuk menilai pembesaran jantung dan edema paru
12. katerisasi jantung: menilai fraksi ejeksi ventrikel
7. Komplikasi
1) Efusi pleura: karena peningkatan tekanan kapiler
2) Arritmia: pembesaran ruang jantung menyebabkan gangguan elektrik normal
3) Trombus ventrikel kiri: pembesaran ventrikel kiri dan penurunan curah jantung
meningkatkan kemungkinan pembentukan thrombus.
4) Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan, kongesti vena merusak sel hepar terjadi
fibrosis dan sirosia hepar.
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajia)
c. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk
rumah sakit)
d. Riwayat kesehatan sebelumnya(riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain
yang pernah diderita pasien)
e. Riwayat kesehatan keluarga (adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh
anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis
maupun tidak)
f. Pemeriksaan Fisiik
g. keadaan umum
1) pemeriksaan persistem
2) Sistem pernafasan (Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas).
3) Sistem kardiovaskuler (Nilai tekanan darah, nadi dan irama, kualitas dan
frekuensi).
4) Sistem pencernaan (Nilai kemampuan menelan, nafsu makan/minum,
peristaltik, eliminasi).
5) Sistem persepsi dan sensori (pemeriksaan 5 indera: penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, perasa).
6) Sistem persarafan (bagaimana tingkat kesadaran, GCS, reflek bicara,
pupil, orientasi waktu dan tempat).
7) Sistem musculoskeletal (mengetahui keadaan bentuk, gerak dan kekuataan
otot).
8) Sistem integumen (Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien)
9) Sistem endokrin
10) Sistem perkemihan (Nilai frekuensi BAK, volume BAK)
11) Sistem reproduksi
h. ADL
1) Nutrisi dan metabolisme(mengkaji kebutuhan nutrisi klien dalam 24 jam)
2) Cairan (mengkaji jenis, frekuensi dan kebutuhan).
3) Eliminasi (mengkaji perubahan BAB, BAK sedikit atau jarang).
4) Tidur dan istirhat (mengkaji kebutuhan tidur klien dalam 24 jam).
5) Olahraga (mengkaji kegiataan olahraga klien).
6) Persepsi dan pemeliharaan kesehatan (mengkaji perilaku kesehatan klien)
7) Aktifitas dan latihan (mengkaji tingkat kemampuan klien dalam
beraktivitas)
8) Koping stress/rekreasi (mengkaji kegiatan manajemen koping klien).
2. Pemeriksaan Penunjang
a. EKG.
Dilakukan rutin utnuk mengetahui penyebab gagal jantung seperti aritmia
dan sindrom koroner akut
b. Pemeriksaan radiologi (rontgen toraks). Dilakukan untuk mengkonfirmasi
ada tidaknya kongesti
c. Ekokardiografi
d. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang rutin harus dilakukan pada semua pasien
yang dicurigai gagal jantung.
3. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
a. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
b. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
c. Penurunan curah jantung b.d perubahan aftterload, perubahan
kontraktilitas dan perubahan preload
d. Resiko kerusakan integritas kulit b.d gangguan sirkulasi
e. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung b.d
f. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
4. Rencana Keperawatan
kelelahan kardiovaskuler
5. implementasi
Mansjoer dan Triyanti. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta.
EGC
Udjianti. 2010. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 8. Jakarta. EGC
https://www.perawatkitasatu.com/2019/02/laporan-pendahuluan-askep-gagal-jantung-
kongestif-chf-pdf-doc.html
https://hellosehat.com/urologi/jantung/anatomi-jantung/#gref
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS (DIRUANG ICU/ICCU)
1. PENGKAJIAN
a. Berisi data yang terfokus pada kegawatdaruratanklien
Nama:Tn. K
1. PEMERIKSAANFISIK
a. Sistem Pernapasan:
Jalannapas : Bersih: tidak ada obtruksi di jalan napas
Pernapasan
RR : 26x/mnt
Irama TidakTeratur
Kedalaman TidakTeratur
Sputum Putih Kuning Hijau
Konsistensi TidakKental Kental
Suaranapas Vesikuler
Sistem Kardiovaskuler :
SirkulasiPerifer:
Nadi: 97x/mntTekanan darah :109/76 mmHg
Pulsasi : lemah
Akral : Hangat
Warna kulit : Pucat
Sirkulasi Jantung
Irama : TidakTeratur
Nyeri dada : Tidak
Perdarahan: Tidak
b. Sistem SarafPusat
Kesadaran : Composmentis
GCS: 15
Eye:4, Motorik :6, Verbal : 5
Kekuatan otot:4
c. SistemGastroinsteatinal
Distensi : ya
Peristaltic : Lama : 12x/mnt
Defekasi : TidakNormal Normal
d. SistemPerkemihan
Warna : Kuning
Distensi : Ya
Penggunaan catheterurine: Ya
Jumlah urine : ±700ml /24 jam
e. Obstetri &Ginekologi
Hamil : Tidak
f. SistemHematologi
Perdarahan : Gusi Nassal Pethecia Echimosis
Nyeri Hilang
Minum Obat Istirahat Mendengar Musik
Berubah PosisiTidur
Lain–Lain sebutkan…………………………………………………………………………
Bila skor ≥ 2 dan atau pasien dengan diagnosis / kondisi khusus dilakukan pengkajian lanjut oleh
Tim Terapi Gizi
8. HASIL PEMERIKSAANPENUNJANG
Hasil laboratorium terbaru, meliputi :
Analisa Gas Darah :
PH: 7,40
PaCO2: 39 mmHg
PaO2:65 mmHg
HCO3: 25 mEq/L
SatO: 95%
Leuko : ………………
Analisa data
3. PERENCANAAN
No INTERVENSI TUJUAN & KRITERIA RASIONAL
HASIL
DX 1 1. Monitor TTV (BP) Setelah dilakukan tindakan 1. Perubahan tekanan
2. Monitor irama jantung keperawatan selama 3x24 jam darah menunjukan
diharapkan curah jantung keadaan jantung
3. Monitor balance cairan normal dengan kriteria hasil: 2. Irama jantung
4. Monitor toleransi aktivitas klien Klien tidak sesak menggambarkan
5. Catat adanya tanda dan gejala Pulpasi lkuat kondisi jantung
Klien tampak 3. Masalah pada
penurunan cardiac output
rileks/tidak kelelahan keseimbangan
6. Kolaborasi dalam pemeriksaan Tidak Sianosis cairan
EKG TTV dalam rentang mempengaruhi
normal kondisi
kardiovaskuler
4. Untuk membantu
pemenuhan
kebutuhan klien
5. Mengetahui jumlah
volume darah yang
dipompa ole
ventrikel jantung
6. Pemeriksaan EKG
merekam kerja
jantung
DX 2 1. Monitor status hemodinamik Setelah dilakukan tindakan 1. Untuk
termasuk CVP, MAP keperawatan selama 3x24 jam mengevaluasi
2. Monitor BB, BP, HR, RR (Catat klien tidak mengalami keefektifan terapi
secara akurat intake dan output)
kelebihan volume cairan 2. Untuk mengetahui
3. Pasang urine kateter jika
diperlukan dengan kriteria hasil: status volume
4. Tentukan kemungkinan faktor Klien tidak mengeluh cairan klien
resiko dan ketidakseimbangan sesak 3. Untuk mengetahui
cairan Tidak Diaforesis jumlah cairan yang
5. Kolaborasi pemberian diuretik Tidak Menggunakan keluar serta
sesuai interuksi kateter (prodksi urine memantau
normal karakteristik urin
Tidak ada Distensi 4. Untuk mengatasi
urine
terjadinya kelebihn
volume cairan
5. Meningkatkan laju
aliranurin dan dapat
menghambat
reabsorbsi natrium
pada tubulus ginjal
4. CATATANKEPERAWATAN
NO HARI/TGL JAM IMPLEMENTA RESPON PARAF
DX SI
1 Selasa, 16-02-2021 08.00 1. Memonitor 1. S: klien masih
TTV (BP) mengeluh
2. Memonitor sesak
O: BP: 109/76
irama jantung
mmHg
3. Memonitor 2. S: klien
balance cairan mengeluh
4. Memonitor jantungnya
berdebar-
toleransi
debar
aktivitas klien O: irama
5. mencatat jantung
adanya tanda ireguler
dan gejala 3. S: -
O: produksi
penurunan
urine 750
cardiac output ml/24 jam
6. Kolaborasi 4. S: klien
dalam mengatakan
pemeriksaan ingin ganti
posisi tidur
EKG
O: posisi
semifowler
5. S:
O: sejauh ini
tidak ada
gejala lanjutan
cardiac output
6. S:-
O: hasil EKG
didapatkan
irama ireguler,
HR 150x/m
2 Selasa, 16-02-2021 08.30 1. Memonitor 1. S: -
status O:BP: 109/76
hemodinamik
termasuk mmHg
CVP, MAP (MAP: 80
2. Memonitor mmHg)
BB, BP, HR, 2. S: klien masih
RR (Catat
secara akurat mengeluh
intake dan sesak
output) O: HR:
3. memasang 96x/menit,
urine kateter
jika RR: 26x/menit
diperlukan 3. S: klien setuju
4. Tentukan dengan
kemungkinan tindakan yang
faktor resiko
dan akan
ketidakseimba dilakukan
ngan cairan O: klien
5. Kolaborasi tampak
pemberian
diuretik sesuai meringis saat
interuksi proses
pemasangan
kateter
4. S: klien
mengeluh
berkeringat
O: perawat
batasi intake
klien
5. S:
O:
O:
O:
RESUME TINDAKAN
c) Prosedur Pelaksanaan
1) Tahap pra interaksi
Melakukan pengecekan program terapi
Mencuci tangan
2) Tahap orientasi
Memberikan salam kepada pasien
Menjelaskan tujuan prosedur dan prosedur tindakan
3) Tahap kerja
tentukan #aktu sesuai kesepakatan dengan pasien dankeluar
ga pasien
hitung cairan masuk 24 jam sebelumnya
o jumlah cairan masuk oral (minum' sayuran kuah' lewat
NGT)
o jumlah cairan parentral (infu dan injeksi)
hitung jumlah cairan keluar
o volume kencing
o olume muntahan,jika klien muntah
o volume diare
o volume pendarahan atau perdarahan
o volume produksi urine
hitung inssibel waer (IWL)
o sedikit bergerak: 10 cc/KgBB/hari
o berkeringat moderat: 10 cc/KgBB/hari
hitung balance cairan dengan rumus BC= (cairan masuk)-
(cairan keluar+IWL)
kesimpulan hasil ()
4) Tahap Terminasi
Mengevaluasi perasaan pasien
Menyimpulkan hasil kegiatan
Melakukan kontrak untuk kegiatan selnajutya
Perawat mencuci tanga
5) Kesimpulan
Catat hasil dan tindakan yang telah dilakukan dibuku rekam medic
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : ±7 Menit
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan selama ±7 menit tentang diet gagal jantung
diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat mengerti dan memahami
tentang diet yang harus dipatuhi penderita gagal jantung
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama ±7 menit tentang diet gagal jantung
diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami diet yang
dipatuhi oleh penderita gagal jantung
B. Menjelaskan Materi
Terlampir
C. Metode
ceramah
D. Media
Lembar balik
E. Struktur Organisasi
1. Pemateri : Silviano Agung
2. Moderator : Silviano Agung
3. Fasilitator : Silviano Agung
F. STRATEGI KEGIATAN
PENYULUHAN PESERTA
G. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
Kesiapan materi
Kesiapan SAP
Kesiapan media : Lembar balik
Pasien dan keluarga pasien bersedia mendengarkan penyuluhan
Penyelenggaran penyuluhan dilaksanakan di Poli jantung RSUD
Ben Mboi Ruteng
b. Evaluasi proses
Pasien dan keluarga pasien diharapkan antusias terhadap materi
penyuluhan yang diberikan
Pasien dan keluarga pasien diharapkan mendengarkan penyuluhan
dengan saksama
Pasien dan keuarga pasien diharapkan mengajukan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan yang dibreikan oleh penyuluh
c. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien diharapkan
dapat menjelaskan kembali tentang diet gagal jantung
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Gagal jantung biasanya diderita seseorang dalam waktu yang cukup lama
serta salah satu penyebabnya adalah gaya hidup, yang sudah dilakukan dalam
waktu yang lama. Oleh karena itu, modifikasi gaya hidup diperlukan oleh
penderita gagal jantung, seperti perubahan konsumsi sehari-hari. Penderita
gagal jantung dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan Dietary
Approaches to Stop Hypertension (DASH) Diet. DASH Diet merupakan pola
makan yang terdiri dari banyak sayur dan buah, sedikit daging dan produk olahan
susu, serta banyak mikronutrien. Selain itu, DASH Diet juga menurunkan
konsumsi garam (Natrium) hingga 1500mg per hari dan menekankan konsumsi
makanan yang segar dan hanya sedikit mengalami pemprosesan.
Selain itu, cara memasak bahan makanan perlu diperhatikan. Saat menumis,
lebih baik menggunakan margarine rendah garam, apabila masih membutuhkan
rasa, dapat digantikan dengan bumbu yang lain seperti bawang merah, bawang
putih, gula, cuka, dan lainnya.
LEMBAR BALIK
Diet Yang Harus Dipatuhi Oleh Penderita Gagal Jantung
DAFTAR PUSTAKA
https://aido.id/health-articles/dash-diet-untuk-konsumsi-penderita-gagal-
jantung/detail