Anda di halaman 1dari 2

Apokripa

Ada perdebatan tentang kitab-kitab mana yang termasuk dalam kanon Perjanjian Lama. Ada
yang berpendapat bahwa kitab-kitab Apokripa yang ditulis tahun 250 SM sampai dengan
Kristus termasuk kanon Perjanjian Lama.

Katolik Roma berpendapat bahwa kitab-kitab yang termasuk dalam kanon Aleksandria
harus dimasukkan dalam kanon Perjanjian Lama.
Kristen Protestan berpendapat bahwa hanya kitab-kitab yang yang termasuk dalam kanon
Palestina bangsa Yahudi yang diwahyukan.

Kitab-kitab yang diperdebatkan adalah:


1. Esdras (III Esdras)
2. II Esdras (IV Esdras)
3. Tobit
4. Yudit
5. Tambahan kitab Ester (Ester 10:4 - 16:24)
6. Hikmast Salomo
7. Sirak
8. Baruk dan surat Yeremia (Baruk)
9. Doa Azaria dan Nyanyian tiga orang muda (Daniel 3:24-90)
10. Susanna (Daniel 13)
11. Bel dan Dragon (Daniel 14)
12.Doa Manase
13. I Makabe
14. II Makabe

Alasan-alasan penerimaan kitab-kitab Apokripa:


1. Perjanjian Baru mengutip langsung buku Henok (Yudas 14) dan menyinggung II Makabe
(Ibrani 11:35)
2. Beberapa kitab apokripa ditemukan dalam komunitas Yahudi abad pertama di Qumran
3. Beberapa Bapa Gereja awal yaitu Origen (185-253M), Atanasius (293-273M), dan Cyril
di Yerusalem (315-386M) mengutip dari beberapa kitab Apokripa.
4. Beberapa manuskrip Yunani awal seperti Kodex Vatikanus (325 M) dan Kodex
Sinaitikus (350M) mengandung apokripa
5. Agustinus menerima semua kitab-kitab apokripa yang diumumkan oleh Trent (1546)
6. Beberapa Sinode awal seperti Sinode Paus Damaskus (382 M),Sinode Hippo, dan 3
sinode di Kartage (393,297,419) menerima apokripa
7. Beberapa bishop dan dewan? di antara abad ke 9 dan 15 mencamtumkan kitab-kitab
apokripa sebagai kitab yang diwahyukan.
8. Konsili Trent menyatakan kitab-kitab apokripa sebagai bagian kanon kitab suci.

Meski banyak yang mendukung kitab-kitab aprokripa, namun argument di atas


ditolak dengan mempertimbangkan:
1. Tidak ada kitab-kitab apokripa yang dikutip sebagai Firman Tuhan oleh Perjanjian Baru.
Perjanjian Baru juga menyinggung dan mengutip puisi dari kitab milik bangsa yang tidak
percaya Allah Yahweh.
2. Komunitas Qumran bukan suara resmi bangsa Yahudi
3. Banyak Bapa Gereja awal termasuk Origen, Cyril dari Yerusalem, Atanasius. dan Bapa-
Bapa gereja penting sebelum Agustinus dengan jelas menolak Apokripa. Mereka mengutip
bukan sebagai kitab yang diwahyukan.
4. Penerimaan Agustinus terhadap Apokripa ditolak oleh Yerome, yang merupakan sarjana
Alkitab terbesar saat itu
5. Tidak ada sinode atau kanon yang mencantumkan kitab-kitab apokripa dalam 4 abad
pertama gereja.
6. Saat reformasi (1517) beberapa sarjana Katolik Roma termasuk Kardinal Cajetan yang
bertolak belakang dengan Luther tidak menerima kitab-kitab Apokripa sebagai bagian
Perjanjian Lama.
7. Ketidakseragaman pemakaian kitab-kitab apokripa tahun demi tahun.
22
8. Trent tidak konsisten karena hanya menerima 11 dari 14 kitab apokripa. Mereka menolak
Doa Manasse, 1 Esdras (3 Edras), dan 2 Esdras (4 Esdras) yang mengandung ayat-ayat
yang kuat menentang doa untuk orang mati dan menerima buku-buku yang mendukung
doa untuk orang mati (1 Makabe 12:45(46))

Ada pertanyaan yang harus dipertimbangkan, buku-buka mana yang termasuk dalam
Perjanjian Lama di mana Yesus menyatakannya sebagai Firman Allah yang berotoritas dan
tidak dapat dibatalkan?
Jawabannya: tidak lebih dan tidak kurang daripada 24 (39) buku dalam Perjanjian Lama
bangsa Yahudi, di mana Kristus mengakuinya.

a. Kitab suci Yahudi pada zaman Yesus


Sumber yang layak dipercaya untuk menentukan kanon Perjanjian Lama bangsa Yahudi
adalah sejarahwan Yosepus.

Yosepus mencantumkan 22 buku,


"5 buku Musa,
nabi-nabi setelah Musa ... dalam 13 buku,
4 buku sisanya berisi hymn kepada Tuhan dan aturan-aturan dalam kehidupan manusia".
Ruth dijadikan satu dengan Hakim-hakim, Ratapan dijadikan satu dengan Yeremia.
Kanon ini sama dengan yang dipunyai Protestan yang berjumlah 39 buku, karena dalam
dalam kanon Yosepus ini:
1 Samuel dan 2 Samuel dijadikan 1 buku,
1 Raja-raja dan 2 Raja-raja dijadikan 1 buku,
1 Tawarikh dan 2 Tawarikh dijadikan 1 buku,
Ezra dan Nehemia dijadikan 1 buku,
12 nabi-nabi kecil dijadikan 1 buku,
Ruth dijadikan satu dengan Hakim-hakim,
Ratapan dijadikan satu dengan Yeremia.

Yosefus menyatakan ke 22 kitab (39 kitab PL Protestan) sebagai lengkap dan final, dapat
dibaca jelas dalam pernyataannnya bahwa suksesi nabi-nabi Yahudi berakhir pada abad 4
SM. Dan juga Talmud mengajarkan, "Setelah nabi Hagai, Zakaria, dan Maleaki, Roh Kudus
pegi dari Israel'.

b. Kanon Perjanjian Lama dari Yesus dan para rasul


Yesus dan para rasul menerima secara tegas kanon yang berisi 22 atau 24 atau 39 buku
Perjanjian lama Protestan. Ini dibuktikan dengan tidak ada satu buku apokripa yang yang
pernah dikutip sebagai 'Kitab Suci' baik oleh Yesus maupun para rasul, meskipun mereka
memilikinya dan kadang menyinggungnya. Fakta bahwa Yesus dam para rasul pernah
mengutip 18 kitab dari 22 (24) kitab Perjanjian Lama Yahudi menunjukkan penolakan
Yesus dan para rasul terhadap kita apokripa.

Kesimpulan
Dengan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab Apokripa tidak
termasuk dalam kanon, dan harus ditolak sebagai Firman Tuhan. Tetapi meskipun demikian
kitab-kitab itu punya andil di mana kita bisa belajar banyak hal mengenai sejarah dan situasi
masayarakat saat itu.

22

Anda mungkin juga menyukai