Ada perdebatan tentang kitab-kitab mana yang termasuk dalam kanon Perjanjian Lama. Ada
yang berpendapat bahwa kitab-kitab Apokripa yang ditulis tahun 250 SM sampai dengan
Kristus termasuk kanon Perjanjian Lama.
Katolik Roma berpendapat bahwa kitab-kitab yang termasuk dalam kanon Aleksandria
harus dimasukkan dalam kanon Perjanjian Lama.
Kristen Protestan berpendapat bahwa hanya kitab-kitab yang yang termasuk dalam kanon
Palestina bangsa Yahudi yang diwahyukan.
Ada pertanyaan yang harus dipertimbangkan, buku-buka mana yang termasuk dalam
Perjanjian Lama di mana Yesus menyatakannya sebagai Firman Allah yang berotoritas dan
tidak dapat dibatalkan?
Jawabannya: tidak lebih dan tidak kurang daripada 24 (39) buku dalam Perjanjian Lama
bangsa Yahudi, di mana Kristus mengakuinya.
Yosefus menyatakan ke 22 kitab (39 kitab PL Protestan) sebagai lengkap dan final, dapat
dibaca jelas dalam pernyataannnya bahwa suksesi nabi-nabi Yahudi berakhir pada abad 4
SM. Dan juga Talmud mengajarkan, "Setelah nabi Hagai, Zakaria, dan Maleaki, Roh Kudus
pegi dari Israel'.
Kesimpulan
Dengan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab Apokripa tidak
termasuk dalam kanon, dan harus ditolak sebagai Firman Tuhan. Tetapi meskipun demikian
kitab-kitab itu punya andil di mana kita bisa belajar banyak hal mengenai sejarah dan situasi
masayarakat saat itu.
22