Dua Roh
Yoh. 3:6; Rm. 8:16; Kej. 1:26; Ef. 1:10; 3:9;
1Tim. 6:16; Yoh. 1:14; 20:22; 14:17.
V. ROH REALITAS
Karena Roh itu adalah perwujudan Allah
Tritunggal, Dia disebut Roh realitas (Yoh. 14:17; 15:26;
16:13). Di dalam Yohanes 16:13 kita melihat bahwa Roh
realitas menuntun kita ke dalam realitas: "Tetapi apabila
Ia datang, yaitu Roh realitas, Ia akan menuntun kamu ke
dalam seluruh realitas; sebab Ia tidak akan berkata-kata
dari Diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia
akan memberitakan kepada kamu hal-hal yang akan
datang." Roh realitas menuntun kaum imani ke dalam
seluruh realitas Allah Tritunggal dan ke dalam seluruh
perkara-perkara ilahi. Roh realitas menuntun kita ke
RINGKASAN
Tujuan kekal Allah adalah untuk memiliki
sekelompok orang yang akan mengekspresikan-Nya.
Cara Dia menggenapi rencana-Nya ini disebut ekonomi-
Nya. Di dalam ekonomi-Nya, Allah sebagai Roh itu
mendispensikan Diri-Nya sendiri ke dalam manusia.
Allah dapat mendispensikan Diri-Nya ke dalam manusia
karena Dia adalah Roh dan manusia mempunyai roh.
Roh itu transmisi seluruh Allah Tritunggal, dan roh
manusia menerima transmisi ini. Roh kita adalah sarana
bagi kita untuk mengontaki Allah Tritunggal; maka roh
insani adalah suatu hal yang agung di dalam alam
Pertanyaan
1. Sebutkan ketiga ayat-ayat Perjanjian Baru yang
membicarakan Roh ilahi dan roh insani. Apa yang
ayat-ayat itu katakan?
2. Apakah tujuan kekal Allah?
3. Bagaimana Allah akan menggenapi tujuan kekal-
Nya?
4. Apa arti bahasa Yunani "Oikonomia"?
5. Bagaimana Allah yang agung ini menyalurkan Diri-
Nya ke dalam manusia?
6. Apakah Roh itu semata-mata hanya yang ketiga dari
Allah Kepala?
7. Mengapa Roh itu disebut "Roh realitas" di dalam
tulisan Yohanes?
8. Apakah artinya roh insani?
HATI NURANI
PERSEKUTUAN
INTUISI
Sketsa gambar
RINGKASAN
Alkitab membicarakan begitu banyak
mengenai roh insani karena roh kita adalah kunci untuk
mengalami roh ilahi. Roh tersebut merupakan tempat
berhuninya Roh Kudus dan organ yang olehnya kita
terus menerima Roh itu. Roh kita memiliki tiga bagian -
hati nurani, persekutuan, dan intuisi. Karena hati nurani
adalah bagian yang memimpin dari roh, hati nurani
harus dipelihara dengan tepat melalui pengakuan.
Suatu hati nurani yang dimurnikan membantu bagian-
bagian lain dari diri kita di dalam untuk berfungsi
Pertanyaan
1. Sebutkan tiga ayat dari Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru yang menggunakan frase "roh
manusia".
2. Apa yang begitu penting mengenai mengenal roh
insani?
3. Apakah tiga bagian dari roh? Apakah fungsinya
masing-masing?
4. Apakah hasil dari suatu hati nurani yang jernih?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan "membereskan
hati nurani."
I. Kelahiran ulang
A. Lahir dari Roh itu
B. Lahir kembali
C. Cara untuk dilahirulangkan
II. Perlunya kelahiran ulang
A. Karena kita telah dirusakkan
B. Karena kita kekurangan hayat Allah
III. Pengudusan
IV. Dua aspek dari pengudusan
A. Sebelum pembenaran
I. Kelahiran-ulang
Dalam lima pelajaran berikut ini kita akan
melihat lima aspek utama dari pekerjaan Roh itu di
dalam kaum imani. Pekerjaan Roh itu terutama berada
di dalam kaum imani; untuk dispensi Allah ke dalam
manusia. Kelahiran-ulang untuk realitas dan permulaan
dispensi ilahi. Sebagai Roh itu, Allah mendispensikan
hayat dan sifat-Nya ke dalam diri kita. Hanya dengan
menjadi Roh itu Allah dapat melahirulangkan kita.
B. Lahir Kembali
Kelahiran-ulang juga berarti dilahirkan kembali
atau lahir baru. Pada mulanya kita dilahirkan dari orang
tua kita, tetapi sekarang kita telah dilahirkan sekali lagi,
kali ini dari Allah. Alkitab menyebut perjalanan ini
dilahirkan kembali. Ketika kita dilahirkan dari orang tua
kita, kita mendapatkan hayat insani. Ketika kita
dilahirkan dari Allah, kita mendapatkan hayat ilahi Allah.
2. Pengudusan Watak
Dalam pengudusan subjektif kita dijenuhi
RINGKASAN
Setelah melahirulangkan roh kita, Allah damba
untuk menjenuhi seluruh diri kita dengan Diri-Nya
sendiri. Ini adalah pekerjaan pengudusan dari Roh itu.
Pengudusan Roh itu terdiri dari dua aspek: sebelum
pembenaran dan sesudah pembenaran. Sebelum
pembenaran, Roh itu bekerja untuk membawa kita
kepada pertobatan. Setelah kita bertobat dan
dibenarkan, Roh itu seterusnya menguduskan kita dari
dua pihak, secara kedudukan dan secara watak. Cara
yang praktis untuk dikuduskan adalah dengan dijamah
oleh Roh di dalam Firman.
I. Pengubahan
A. Hasil dari pengudusan
B. Suatu perubahan metabolik
1. Membuang elemen yang lama dan
menambahkan yang baru
2. Dengan menerima Roh yang almuhit
II. Cara untuk diubah
A. Bukan diserupakan tetapi ditransformasi oleh
pembaharuan pikiran
B. Memandang dan memantulkan Tuhan
III. Pengurapan
A. Pergerakan Roh itu di dalam kita
I. TRANSFORMASI
RINGKASAN
Transformasi adalah perubahan atau reaksi di
dalam diri kita yang dihasilkan dari hayat ilahi yang
dibagikan ke dalam kita. Ini bukanlah suatu perubahan
yang di luar tetapi suatu perubahan di dalam hayat,
suatu perubahan yang metabolik di dalam sukma kita.
Ketika kita terbuka kepada Tuhan, Kristus sebagai Roh
itu membagikan Diri-Nya sendiri ke dalam kita sebagai
elemen yang mentransformasi. Kita tidak seharusnya
menjadi serupa dengan jaman modern ini, tetapi
Pertanyaan
1. Bagaimanakah pengubahan berhubungan dengan
pengudusan?
2. Jelaskan dengan singkat bagaimana suatu reaksi
kimia dapat mengilustrasikan proses transformasi.
3. Apakah perbedaan antara perubahan secara
metabolis dan perubahan penampilan yang hanya
secara luaran? Hubungkan ini dengan pengubahan
kita.
4. Dua ayat yang manakah di dalam Perjanjian Baru
yang memberitahu bagaimana kita dapat diubah?
III. PENGURAPAN
A. Pergerakan Roh itu di dalam Kita
Satu Yohanes 2:27 mengatakan, "Pengurapan
yang telah kamu terima dari-Nya tinggal di dalam kamu,
dan kamu tidak perlu orang lain mengajar kamu; tetapi
sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang
IV. PEMETERAIAN
Pemeteraian datang setelah pengurapan.
A. Menunjukkan Kepemilikan
Efesus 1:13-14 mengatakan, "Kamu telah
dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan ...
kepada penebusan kepemilikan yang diperoleh."
Dimeteraikan dengan Roh Kudus berarti ditandai
dengan Roh Kudus sebagai suatu meterai yang hidup.
Kita telah dijadikan warisan Allah (ayat 11). Pada saat
kita diselamatkan, Allah menaruh Roh Kudus-Nya ke
dalam kita sebagai suatu meterai untuk menandai kita,
menunjukkan bahwa kita milik Allah. Roh Kudus, yang
adalah Allah sendiri yang masuk ke dalam kita,
menyebabkan kita mengandung gambar Allah yang
dilambangkan oleh meterai, dan membuat kita mirip
Allah. Misalnya seorang saudara menempelkan meterai
pada Alkitabnya. Meterai ini menunjukkan bahwa
RINGKASAN
Pengurapan, pemeteraian, dan penjaminan
menggambarkan tiga aspek dari pekerjaan Roh itu di
dalam kaum imani. Pengurapan adalah pergerakan dari
I. Allah Tritunggal
A. Diwahyukan dalam Roma delapan
B. Tiga-satu
II. Manusia tripartit
A. Tubuh dan sukma dan roh
B. Roh membuat manusia unik
C. Dilahirulangkan dengan benih ilahi
III. Pembagian hayat kepada setiap bagian diri kita
A. Roh kita menjadi hayat
B. Sukma kita menjadi hayat
C. Hayat dibagikan kepada tubuh kita yang fana
D. Seluruh diri kita dijenuhi dengan Allah
I. ALLAH TRITUNGGAL
A. Diwahyukan dalam Roma 8
Roh yang kita maksudkan adalah Roh itu; yaitu,
Allah Tritunggal yang telah terproses dan telah menjadi
Roh pemberi hayat. Allah Tritunggal ini, seperti yang
judul kita katakan, menjenuhi manusia tripartit. Lihatlah
Roma 8:9. dan Anda akan nampak keterangan mengenai
Allah Tritunggal. "Tetapi kamu tidak hidup dalam
daging, melainkan dalam roh, jika memang Roh Allah
diam dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh
Kristus, ia bukan milik Kristus." Perhatikanlah bahwa
Allah, Kristus, dan Roh itu semua disebutkan di sini.
Namun ayat ini bukanlah membuat suatu pernyataan
doktrin; ayat ini berhubungan dengan pengalaman kita.
Trinitas bukanlah suatu doktrin bagi kita untuk dianut,
B. Tiga-Satu
Yohanes 14 dengan jelas berkata bahwa Putra
berada dalam Bapa dan Bapa di dalam Putra (ay. 10-11).
Melihat Putra adalah melihat Bapa. Ketika Putra
berbicara, Bapalah yang bekerja. Keduanya tidak dapat
dipisahkan. Alkitab seterusnya berkata bahwa Putra,
setelah mati dan bangkit, menjadi Roh itu (1 Kor.
15:45b). Putra, yang dalamnya Bapa berada, telah
menjadi Roh itu. Jadi, Allah Tritunggal dapat masuk ke
dlam orang berdosa. Putra datang bersama dengan Roh;
ketika Putra datang, Bapa juga datang.
Istilah tritunggal berarti tiga dalam satu. Dari
satu pihak ada tiga; tetapi dari pihak lain mereka adalah
RINGKASAN
Roma delapan mewahyukan Allah Tritunggal
mendispensikan Diri-Nya sendiri dalam manusia
tripartit. Allah Tritunggal sebagai Roh itu masuk ke
dalam roh manusia dan membuatnya menjadi hayat.
Ketika pikiran diletakkan di atas roh, pikiran menjadi
hayat dan akhirnya hayat diberikan bahkan kepada
tubuh fana kita. Jadi, Allah Tritunggal sebagai Roh itu
secara penuh menjenuhi manusia tripartit, membuat
Allah dan manusia benar-benar satu.
I. Latihan ibadah
A. Latihan roh
B. Lebih berguna daripada latihan badani
II. Menjaga hati nurani kita
A. Suatu hati nurani yang baik
B. Perlunya pembasuhan darah
III. Melatih melalui berdoa
A. Berdoa tidak henti melalui berseru
B. Mendoabacakan Firman
IV. Melatih roh kita dalam sidang-sidang
V. Berjalan menurut roh
VI. Dipimpin oleh Roh itu
I. LATIHAN IBADAH
A. Latihan Roh
Satu Timotius 4:7 berkata "Latihlah dirimu
beribadah." 2 Timotius 1:7 memberitahu kita, "Sebab
Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,
melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih
dan ketertiban." Kemudian 2 Timotius 4:22 berkata,
"Tuhan menyertai rohmu." Ketika kita meletakkan
semua ayat ini bersama-sama, kita dapat nampak
bahwa latihan ibadah tergantung kepada latihan roh,
dimana Tuhan berada. Jika Anda akan melatih roh diri
Anda beribadah, Anda harus mengetahui bagaimana
melatih roh Anda karena Allah itu berada di dalam roh
B. Mendoabacakan Firman
Seperti yang telah kita lihat pada pelajaran dua
belas, Roh itu terwujud dalam Firman. Untuk mengalami
suplaian dari Roh itu dalam Firman, kita harus melatih
roh kita. Doa-baca merupakan salah satu cara yang
terbaik untuk melatih roh kita.
RINGKASAN
Kita kaum imani harus mengetahui bagaimana
melatih roh kita untuk berkontak dengan Tuhan. Untuk
melatih roh kita, kita harus menjaga hati nurani kita
melalui menerapkan pembasuhan darah. Jalan satu-
satunya untuk melatih roh kita adalah berdoa. Kita
semuanya dapat berdoa tidak henti melalui berseru
kepada nama Tuhan terus-menerus. Kita melatih roh
Pertanyaan
1. Bagaimana Paulus menghubungkan latihan badani
dengan roh kita? Dalam ayat apa kita dapat
menemukan hal ini.
2. Mengapa melatih roh kita lebih berguna daripada
latihan badani?
3. Dalam melatih roh kita, mengapa pertama-tama kita
perlu menjaga hati nurani kita?
4. Apakah cara yang terbaik untuk melatih roh kita?
5. Dengan cara apa kita dapat berdoa secara terus-
menerus?
RINGKASAN
Perintah Tuhan yang ultima adalah agar kita
hidup, bertindak-tanduk, dan mengatur diri kita
menurut roh. Kita dipimpin oleh Roh itu dengan berjalan
menurut perasaan yang di dalam dari hayat ilahi. Dua
jenis berjalan oleh roh disinggung di dalam Gal. 5. Jalan
yang pertama adalah satu jalan umum sehari-hari yang
memamerkan kebajikan-kebajikan seperti kasih,
sukacita, dan damai sejahtera. Jalan yang kedua adalah
menuruti peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip dasar
tertentu bagi penggenapan maksud Allah. Kita harus
hidup oleh Roh itu dan memiliki jalan yang kedua
dengan Roh itu sebagai peraturan kita.
I. DEFINISI TULUS:
1. Tulus berarti sungguh-sungguh, sepenuh hati,
fokus, bersasaran satu dan tidak santai,
sembarangan tanpa aturan. Tulus
berhubungan dengan karakter murni, adil
(lurus) dan tenang.
2. Bila tidak mengerjakan, maka tidak akan
dikerjakan. Tetapi bila mau mengerjakan
hendaklah bersasaran satu. Baik bersekolah
maupunbekerja, hendaklah dilakukan dengan
tulus. Bila tulus maka akandikerjakan dengan
I. DEFINISI UMUM
1. Umum tidak mengacu kepada adil benar,
masuk akal, memperlakukan orang secara adil,
tetapi mengacu kepada umum, publik.
2. Umum itu tidak sendiri, tidak egois, tidak
bersifat aneh; tidak sombong, tidak bersaing,
tidak menjadi pengamat saja, tidak menjadi
orang asing, tidak menjadi golongan tertentu;
tidak hanya memperhatikan kepentingan diri
sendiri, tidak meninggikan diri sendiri, tidak
I. DEFINISI TERBUKA