Anda di halaman 1dari 5

BAB I

ANALISA SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)

1.2 Landasan Teori


Secara umum tanah merupakan suatu material yang terdiri dari campuran
butiran – butiran mineral dengan kandungan organik yang berasal dari
pelapukan batuan secara fisik maupun kimiawi, disertai zat cair yang mengisi
ruang – ruang kosong diantara butiran – butiran padat.
Tanah mempunyai peran penting dalam pekerjaan konstruksi karena tanah
menahan seluruh beban dari konstruksi yang berada di atasnya, untuk
mewujudkan konstruksi yang baik diperlukan tanah yang baik juga.
Penyeledikan tanah sangat penting untuk mengetahui karakteristik tanah yang
akan digunakan untuk menahan konstruksi, maka akan diketahui informasi
untuk menentukan jenis perbaikan tanah yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki kualitas tanah,
Istilah pasir, lempung, lanau atau lumpur digunakan untuk
menggambarkan ukuran partikel pada batas ukuran butiran yang telah
ditentukan, tetapi istilah yang sama juga digunakan untuk menggambarkan
sifat jenis tanah yang khusus. Lempung adalah jenis tanah yang bersifat
kohesif dan plastis, sedangkan pasir digambarkan sebagai tanah yang tidak
plastis.
Tanah terdiri atas tiga unsur yaitu butiran, air, dan udara. Sifat-sifat suatu
tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran butirannya. Ukuran butiran
menentukan klasifikasi macam tanah tersebut. Untuk butiran yang kasar
dipakai metode sieving dalam penentuan distribusi ukurannya.
Tanah dikeringkan dan disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran
diameter kisi saringan tertentu mulai dari yang kasar hingga yang halus.
Dengan demikian butiran tanah terpisah menjadi beberapa bagian dengan
batas ukuran yang diketahui.
Rumus yang digunakan untuk percobaan sieveanalysis ini adalah:

Wtertahan
Persentase tanah tertahan = x 100%
Wtotal

Persentase tanah lolos = 100% - % tertahan

Wtertahan = Wtanah - Wtanah total sesudah di saring

1.2 Alat Pengujian

1. Timbangan

Gambar 1 Timbangan

2. Oven

Gambar 2 Oven

3. Saringan No. 4, 10, 20, 40, 60, 100, dan 200

Gambar 3 Saringan No. 4, 10, 20, 40, 60, 100, dan 200
4. Mesin sieve shaker

Gambar 4 Mesin sieve shaker

5. Tumbukan

Gambar 5 Tumbukan

1.3 Tahapan Pengujian

1. Sampel tanah basah dikeringkan menggunakan oven selama 24 jam

Gambar 6 Tanah basah dikeringkan dengan oven selama 24 jam


2. Sampel tanah yang kering biasanya akan berbentuk gumpalan sehingga
perlu dipecah menjadi partikel – partikel yang lebih kecil

Gambar 7 Tanah kering dipecah menjadi partikel kecil

3. Timbang masing – masing ayakan dalam gram

Gambar 8 Timbang masing – masing ayakan

4. Ambil 500 gram tanah kemudian diayak dengan menggunakan alat sieve
shaker selama 15 menit
Gambar 9 Ambil 500 gram tanah lalu diayak dengan mesin sieve shaker
5. Timbang berat tanah yang tertahan pada masing – masing ayakan

Gambar 10 Timbang berat tanah yang tertahan

1.4 Data Hasil Pengujian

Berat
Diameter Presentase Presentase
Tanah Presentase
No. Lubang Komulatif Butiran
Yang Berat Tanah
Ayakan Ayakan Tanah Yang Yang Lolos
Tertahan Yang
(mm) Tertahan (%) (%)
(g) Tertahan (%)
W1/W total x A1 = B1%
4 4.750 W1
100% = A1
W1/W total x (A1 + A2) =
10 2.000 W2
100% = A1 B2%
W1/W total x (A1 + A2 + A3)
20 0.850 W3
100% = A1 = B3%
W1/W total x (A1 + A2 + A3
40 0.425 W4
100% = A1 + A4) = B4%
(A1 + A2 + A3
W1/W total x
60 0.250 W5 + A4 + A5) =
100% = A1
B5%
(A1 + A2 + A3
W1/W total x
100 0.150 W6 + A4 + A5 +
100% = A1
A6) = B6%
(A1 + A2 + A3
W1/W total x
200 0.075 W7 + A4 + A5 + A6
100% = A1
+ A7) = B7%
Pan - wp
W total % berat tanah yang hilang (500 gr – total)/50
gr harus < 2 %
Tabel 1 Analisa Saringan (Sieve Analisis)

Anda mungkin juga menyukai