Sah Materi Pertemuan Ke 7-2
Sah Materi Pertemuan Ke 7-2
Sejarah Konstitusi
A. Thomas Hobbes (1588-1879) dalam bukunya Leviatan. mengajukan suatu argumentasi
tentang kewajiban politik yang disebut kontrak sosial yang mengimplikasikan
pengalihan kedaulatan kepada primus inter pares yang kemudian berkuasa secara mutlak
(absolut). Negara dalam pandangan Hobbes cenderung seperti monster Leviathan.
Pemikiran Hobbes tak lepas dari pengaruh kondisi zamannya sehingga ia cenderung
membela monarkhi absolut (kerajaan mutlak) dengan konsep divine right yang
menyatakan bahwa penguasa di bumi merupakan pilihan Tuhan sehingga ia memiliki
otoritas tidak tertandingi. Misalnya : Louis XIV berhasil menerapkan absolutisme dan
negara terpusat.
Thomas Aquinas bahkan menghubungkan makhluk ini dengan rasa iri dan menyebutnya
sebagai setan. Di neraka, Leviathan dipercaya menghukum orang-orang berdosa besar
dan orang yang mati tanpa pengakuan.
Menurut A. Hamid S. Attamimi bahwa ; ‘’Konstitusi dalam negara sangat penting sebagai
pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam mengatur
bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan’’.
Miriam Budiardjo juga mengatakan; ‘’Di dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya
atas demokrasi konstitusional, Undang-undang dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu
membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak
bersifat sewenang-wenang’’.
Dalam konteks pentingnya konstitusi sebagai pemberi batas kekuasaan, Moh. Kusnardi
menjelaskan bahwa konstitusi dilihat dari fungsinya terbagi ke dalam dua bagian; yaitu
membagi kekuasaan dalam negara, dan membatasi kekuasaan pemerintahan atau
penguasa dalam negara.
Menurut Moh. Kusnardi bahwa; ‘’Bagi mereka yang memandang negara dari sudut kekuasaan
dan menganggap sebagai organisasi kekuasaan, maka konstitusi dapat dipandang sebagai
lembaga atau kumpulan asas yang menetapkan bagaimana kekuasaan dibagi di antara
beberapa lembaga kenegaraan, seperti antara lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Selain sebagai pemberi batas kekuasaan, konstitusi juga digunakan sebagai penjamin hak-hak
warga negara. Hak-hak konstitusional warga yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar; yaitu
hak atas kewarganegaraan, hak atas hidup, hak untuk mengembangkan diri, hak atas
kemerdekaan pikiran dan kebebasan memilih, hak atas informasi, hak atas kerja dan
penghidupan yang layak, hak atas kepemilikan dan perumahan, hak atas kesehatan dan
lingkungan sehat, hak berkeluarga, hak atas kepastian hukum dan keadilan, hak bebas dari
ancaman, diskriminasi dan kekerasan, hak atas perlindungan, hak memperjuangkan berekspresi
dan menyampaikan pendapat, dan hak atas pemerintahan.
Berdasarkan hal tersebut, dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sejatinya
semua hal penting mengenai kenegaraan serta prinsip-prinsipnya telah diatur dalam konstitusi.
Konstitusi menjelaskan bahwa dalam suatu negara tidak akan lepas dengan adanya konstitusi
yang mengatur dalam negara tersebut. Karena melihat konstitusi merupakan prinsip hukum yang
fundamental dalam suatu negara yang mengatur hubungan antara negara dalam hal ini
pemerintah; dan warga negara yang semuanya berada dalam kerangka hukum baik itu konstitusi
yang tertulis maupun tidak tertulis.
Tugas :
1. Salah satu fungsi dari konstitusi yaitu untuk membatasi kekuasaan pemerintah
sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
Dengan melihat kondisi dilapangan saat ini, dimana beberapa oknum penyelenggara
kekuasaan sewenang-wenang terhadap rakyat dibawahnya, apakah konstitusi masih
dianggap berjalan dan berfungsi dengan baik? Jelaskan!
2. K e n a p a a d a n y a k o n s t i t u s i n e g a r a k i t a t e t a p t i d a k k o k o k ?
bagaimanan konstitusi membuat negara kita tetap kokoh dan dapat
dijalankan dengan baik.
3. Men u r u t a n d a b a g a i m a n a s t r a t e g i u n t u k m e w u j u d k a n t u j u a n
dari negara kita ?