Anda di halaman 1dari 46

PENGENALAN

KESELAMATAN KESEHATAN
KERJA & LINGKUNGAN
(K3L)

A. DEFINISI

☺ Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)


merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari
pencemaran lingkungan.
☺ Penerapan K3L yang baik dapat mengurangi dan atau
membebaskan tenaga kerja dan tempat kerja dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sehingga
pada akhirnya dapat berdampak pada meningkatnya
efisiensi dan produktivitas kerja.
☺ Keselamatan berawal dari kata ‘safety’ yang memiliki
arti terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss).
☺ Secara filosofi, keselamatan kerja dapat diartikan
sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
agar tenaga kerja dan lingkungan disekitarnya selamat
dalam suatu aktifitas kerja.

1
PENGENALAN
KESELAMATAN KESEHATAN
KERJA & LINGKUNGAN
(K3L)

☺ Sedangkan dari sudut pandang keilmuan diartikan


sebagai suatu pengetahuan dan penerapan dalam
usaha untuk mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja sejak dini.
☺ Istilah Kesehatan kerja itu sendiri menurut UU
Kesehatan No. 9 Tahun 1960 adalah suatu kondisi yang
bertujuan agar tenaga kerja memperoleh derajat
Kesehatan setinggi tingginya, baik jasmani, rohani,
maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan
pengobatan terhadap penyakit atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerjanya.

2
PENGENALAN
KESELAMATAN KESEHATAN
KERJA & LINGKUNGAN
(K3L)

B. TUJUAN K3

☺ Mencegah terjadinya kecelakaan


☺ Mencegah agar kecelakaan yang serupa tidak
terulang kembali (repeated accident)
☺ Menjamin pekerja dapat mengembangkan
potensinya sesuai harkat dapat mengembangkan
potensinya sesuai harkat dan martabatnya
sebagai manusia
Menurut UU No. 1 tahun 1970
☺ Agar setiap tenaga kerja terjamin keselamatannya
untuk hidup dan meningkatkan produksi kerja
serta produktivitas nasional
☺ Agar orang kain yang berada di tempat kerja
terjamin keselamatannya
☺ Agar sumber produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien

3
PENERAPAN K3L

☺ K3L tidak hanya diterapkan dalam lingkungan kerja


industri namun juga dapat diterapkan di lingkungan
perkantoran atau perguruan tinggi.
☺ Idealnya kampus harus memiliki sertifikat Sistem
Manajemen K3 (SMK3) atau ISO 45001.
☺ K3L di lingkungan kampus itu adalah keharusan,
pimpinan universitas wajib menjamin semua orang
yang masuk kampus, baik itu dosen, mahasiswa,
karyawan, bahkan tamu harus dalam keadaan aman
dan sehat, terbebas dari semua potensi
kecelakaan.
☺ Kampus merupakan sebuah tempat kerja sehingga
harus menekan seminimal mungkin risiko
kecelakaan agar civitas akademika terbebas dari
kecelakaan kerja. Hal tersebut sudah di atur dalam
UU No 1 Tahun 1970 yang mengamanahkan semua
pimpinan suatu perusahaan atau institusi bisa
menjamin karyawannya aman dan bebas dari
kecelakaan.

4
POTENSI BAHAYA DI
LINGKUNGAN KERJA

☺ Bahaya mekanik
☺ Bahaya fisik
☺ Bahaya listrik
☺ Bahaya limbah (beracun/sampah)
☺ Bahaya bahan kimia berbahaya
☺ Bahaya biologi
☺ Bahaya ergonomi
☺ Bahaya psikososial
Dimungkinkan terdapat jenis potensi
bahaya lain yang dampaknya perlu
diantisipasi dan diwaspadai

5
PANDUAN KESELAMATAN
DI LINGKUNGAN KAMPUS

☺Keselamatan lalu lintas


☺Bahaya kebakaran
☺Bahaya pohon tumbang
☺Puting beliung
☺Gempa bumi
☺ Letusan gunung api
☺Bahaya badai petir
☺Bahaya bahan kimia
☺Bahaya kecelakaan listrik

6
Panduan Keselamatan
Lalu Lintas di Kampus

❖ Penggunaan kendaraan baik roda 2 maupun 4 merupakan


sesuatu yang sangat umum digunakan oleh seluruh civitas
akademika bila hendak berpergian dari rumah menuju
kampus ataupun ke tempat lainnya.
❖ Kecelakaan dapat terjadi dimana saja, baik di jalan raya,
jalan pemukiman, bahkan jalan di lingkungan kampus.
Ketertiban perilaku pengguna jalan merupakan salah satu
faktor untuk mereduksi terjadinya kecelakaan antar
pengguna jalan.
❖ Kampus merupakan lingkungan aktivitas pengajaran yang
setiap harinya selalu ramai dengan lalu lalang warga
kampus. Pengaturan tata tertib lalu lintas serta rambu
rambu menjadi syarat utama untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.
Beberapa tips keselamatan lalu
lintas di kampus:
✓ Periksa kondisi kelayakan
kendaraan secara keseluruhan
sebelum berkendara.

✓ Menggunakan helm SNI bagi


pengendara motor dan
memasang sabuk pengaman
bagi pengendara mobil.

7
Panduan Keselamatan
Lalu Lintas di Kampus

✓ Dianjurkan menggunakan jaket, sepatu, sarung tangan,


pelindung lutut dan siku, pelindung hidung

✓ Kecepatan kendaraan maksimal 20 km/jam.

✓ Menaati rambu lalu lintas dan marka jalan yang ada.


✓ Mengikuti jalur kiri dan jika ingin mendahului wajib
melalui jalur kanan, berbelok atau berputar wajib
menyalakan lampu sein agar pengendara lain mengetahui
arah pergerakan kita

✓ Membawa kelengkapan surat kendaraan bermotor.

8
Panduan Keselamatan
Lalu Lintas di Kampus

✓ Tidak menggunakan alat komunikasi


saat berkendara.

✓ Menyalakan lampu siang dan sore


hari untuk sepeda motor.

✓ Tidak terburu-buru saat


mengendarai kendaraan di
kampus.

✓ Hindari berkendara pada


tengah malam/dini hari. Bila
terpaksa, jangan berkendara
sendirian dan hindari daerah
rawan kejahatan.

✓ Parkir pada lokasi yang telah


ditentukan, dikunci dan tidak
meninggalkan barang di motor.

9
Panduan Keselamatan
Lalu Lintas di Kampus

Jika terjadi kecelakaan

Bagi korban kecelakaan


a. Tenangkan diri dan jangan panik ketika terjatuh atau
tertabrak atau konsentrasi terjaga dan siaga.
b. Perhatikan kondisi sekitar, jika dalam posisi sudah aman
dan bila masih ada tenaga dan tidak cidera segera
menepi ke pinggir jalan atau di tempat yang aman dan
teduh.
c. Bawa barang bawaan yang sekiranya bisa dibawa, misal
handphone dan tas atau lainnya.
d. Tunggu bantuan dari orang-orang sekitar lokasi.

Bagi pengendara yang menjumpai kecelakaan


✓ Segera hentikan kendaraan dan menepi ke tepi jalan
serta jangan lupa untuk mengunci kendaraan agar
aman sebelum memberi pertolongan.
✓ Amankan korban ke tempat teduh dan nyaman dan
memberikan sugesti kepada korban agar tenang sambil
menunggu bantuan medis. Bila perlu ajak orang-orang
sekitar kejadian untuk membantu mengevakuasi
korban.
✓ Hubungi petugas keamanan kampus atau pihak
Emergency Response agar segera dilakukan
pertolongan.

10
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA KEBAKARAN
DI LINGKUNGAN KAMPUS

Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang


berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang
disertai dengan timbulnya api/penyalaan.

Tiga unsur penting dalam


kebakaran:
✓ Bahan bakar dalam
jumlah yang cukup.
✓ Bahan bakar dengan
bahan padat, cair atau
uap /gas.
✓ Zat pengoksidasi/oksigen
dalam jumlah yang
cukup
✓ Sumber nyala yang cukup
untuk menyebabkan
kebakaran.

11
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA KEBAKARAN
DI LINGKUNGAN KAMPUS

Ketika melihat kebakaran di Gedung kampus


1. Bila api masih kecil, segera
padamkan api dengan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) yang ada
disekitar atau dapat menggunakan
media pemadam api lainnya

2. Memberitahu kepada orang sekitar


(berteriak jika perlu)

3. Hubungi emergency call untuk


memastikan dan menilai situasi yang
terjadi

4. Segera lari menuju pintu darurat

5. Berkumpul di meeting point terdekat

12
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA KEBAKARAN
DI LINGKUNGAN KAMPUS

Ketika mendengar alarm kebakaran

13
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA KEBAKARAN
DI LINGKUNGAN KAMPUS

14
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA POHON TUMBANG
DI LINGKUNGAN KAMPUS

Selain manfaat yang dirasakan,


banyaknya vegetasi dan pohon yang ada di lingkungan
kampus UNESA juga dapat berpotensi bahaya berupa
pohon tumbang dan atau dahan/ranting patah terutama
saat cuaca ekstrim.

✓ Jika terjadi angin kencang atau hujan lebat segeralah


berlindung di dalam bangunan yang aman dan kokoh
✓ Hindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame
yang tinggi. Karena bisa terjadi pohon tumbang atau
papan reklame yang roboh.
✓ Berhenti mengemudi jika sedang dalam perjalanan

15
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA PUTING BELIUNG
DI LINGKUNGAN KAMPUS

Angin Puting beliung adalah angin yang berputar dengan


kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis
lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.

Tanda-tanda terjadi puting beliung:


➢ Terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi.
➢ Petir dan guruh terlihat dari kejauhan.
➢ Terdengar suara gemuruh dari kejauhan.

Jika terjadi puting beliung:


➢ Bawa masuk barang-barang ke dalam Gedung/rumah,
agar tidak terbawa angin.
➢ Tutup jendela dan pintu, kemudian kunci.
➢ Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik.
➢ Jika terasa petir akan menyambar, segera
membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada.
➢ Jangan tiarap di atas tanah.
➢ Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan
reklame, dan sebagainya.
➢ Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang
kokoh.

16
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA GEMPA
DI LINGKUNGAN KAMPUS

Prosedur evakuasi gempa bumi

Jangan menyebabkan kepanikan atau


korban akibat dari kepanikan. Ikuti semua
petunjuk evakuasi

Gunakan tangga darurat untuk turun ke


lantai bawah dan menuju titik kumpul
(assembly point) evakuasi

Dilarang keras menggunakan lift. Jika


terjebak dalam lift hubungi pengelola
Gedung dengan menggunakan interpone
jika tersedia, atau tekan tombol bantuan
didalam lift.

Tempat berlindung disamping almari/


meja posisi merunduk dengan melindungi
kepala

17
PANDUAN KESELAMATAN
LETUSAN GUNUNG API

Keberadaan gunung api aktif di wilayah Indonesia


khususnya di Provinsi Jawa Timur masih ada dan
kemungkinan berpotensi untuk terjadi bencana letusan
gunung api sewaktu-waktu. Lokasi kampus Unesa
dianggap jauh dari lokasi gunung api, namun masih
memiliki dampak dari letusan gunung api (tergantung
tingkat kekuatan letusan yang bisa mencapai ribuan
kilometer).
Prosedur yang perlu dilakukan jika terjadi bencana
letusan gunung api sebagai berikut:
✓ Menghindari daerah pelaksanaan kegiatan yang rawan
terdampak letusan gunung berapi.
✓ Jika partikel abu vulkanis menjangkau wilayah kampus,
lindungi diri dari abu letusan gunung api.
✓ Gunakan masker atau kain penutup untuk menutupi
hidung dan mulut.
✓ Gunakan pakaian yang melindungi seluruh tubuh.
✓ Hindari pemakaian lensa kontak (softlens) saat hujan
abu vulkanis.
✓ Segera berobat ke dokter bila terpapar langsung abu
vulkanis atau mengalami muncul gejala alergi akibat
abu.

18
PANDUAN KESELAMATAN
BENCANA BADAI PETIR

Petir, Kilat, atau Halilintar adalah gejala alam yang biasanya


muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan
kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat
kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut
guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya
perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
➢ Saat petir mengancam, segera mencari tempat
perlindungan, bangunan tertutup atau gedung.
➢ Jika anda berada dalam mobil yang beratap (bukan kap
terbuka), tetaplah tinggal di dalam mobil tersebut
dengan kaca tertutup
➢ Hindari tempat perlindungan yang tidak tertutup
seluruhnya atau tempat perlindungan yang sempit.
➢ Posisi berlindung hendaknya beberapa meter dari jendela
yang terbuka, tempat cuci piring, toilet, bak air, shower,
kotak listrik dan peralatan lainnya
➢ Jangan mandi atau menggunakan shower saat terjadi
badai petir.
➢ Hindari menggunakan telepon kabel, kecuali dalam
kondisi yang sangat terpaksa, karena petir dapat
merambat melalui kabel telepon.

19
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA BAHAN KIMIA (B3)

Bahan kimia adalah bahan yang


menyusun suatu zat. Bahan
kimia itu dapat dikelompokkan
berdasarkan sifatnya, yaitu:
✓ Mudah terbakar
✓ Mudah meledak
✓ Korosif (bahan yang
menyebabkan pengikisan)
✓ Beracun

Cara Mengatasi Keracunan Bahan Kimia Jika Bahan


Racun Masuk Melalui Mulut
a. Memberi minum berupa air atau susu 2 hingga 4
gelas.
b. Jika korban keracunan sedang dalam keadaan
pingsan, jangan memasukkan sesuatu (berupa
makanan/minuman) melalui mulutnya.
c. Masukkan jari telunjuk ke dalam mulut korban
sambil menggerak-gerakkan jari di bagian pangkal
lidah dengan tujuan agar si korban muntah, kecuali
jika korban keracunan minyak tanah, bensin, alkali
atau asam.
d. Berilah 1 sendok antidote dan segelas air hangat
kepada korban. Antidote terbuat dari 2 bagian
arang aktif, 1 bagian magnesium oksida, dan 1
bagian asam tanat (dalam bentuk bubuk).
e. Segera bawa ke rumah sakit ketika semakin
memburuk
20
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA BAHAN KIMIA (B3)

Cara Mengatasi Keracunan Bahan Kimia Jika Bahan


Racun Melalui kulit
a. Mencuci bagian tubuh yang terkena dengan air
bersih sedikitnya selama 15 menit.
b. Melepaskan pakaian yang terkena bahan kimia.
c. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta
natrium bikarbonat, kecuali untuk keracunan yang
lebih tinggi/tertentu lainnya.
d. Segera bawa ke rumah sakit Ketika semakin
memburuk

Cara Mengatasi Keracunan Bahan


Kimia Jika Bahan Racun Berupa Gas
a. Sebelum memberi
pertolongan,pastikan Sejak awal
penolong telah menggunakan
alat pelindungan diri terhadap
gas beracun atau minima
menggunakan masker sebagai
penutup hidung dan mulut
b. Pindahkan korban ke luar ruang yang terkontaminasi
untuk memberikan udara segar sebaik-baiknya
c. Pindahkan korban ke luar ruang yang terkontaminasi
untuk memberikan udara segar sebaik-baiknya
d. Segera bawa ke rumah sakit ketika semakin memburuk

21
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA BAHAN KIMIA (B3)

22
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA KECELAKAAN
LISTRIK

Peralatan elektronik merupakan hal yang sangat umum


kita jumpai di kehidupan kita, bahkan sering dianggap
kebutuhan bagi beberapa orang. Kecelakaan atau cedera
yang muncul saat menggunakan peralatan elektronik
akibat penggunaan yang kurang tepat seharusnya dapat
kita turunkan, mengingat kebutuhan akan peralatan
elektronik yang tinggi.

Penggunaan Listrik Yang Bijak


a. Matikan lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya yang
sedang tidak digunakan.
b. Jangan menumpuk beban listrik terlalu banyak pada
stop kontak.
c. Gunakan sesuai dengan jumlah lubang yang tersedia.
d. Memasang penutup pada stop kontak yang tertanam di
dinding atau meja
e. Rapikan kabel listrik agar tidak terjuntai ke lantai
sehingga dapat menyebabkan orang tersandung,
bahkan jika perlu ditutup menggunakan lakban.
f. Jangan memasang atau mencabut listrik dengan tangan
basah.
g. Cabut semua kabel listrik ketika akan berlibur panjang.

23
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA KECELAKAAN
LISTRIK

Panduan penggunaan listrik

24
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA KECELAKAAN
LISTRIK

Panduan penggunaan listrik

25
PANDUAN KESELAMATAN
BAHAYA KECELAKAAN
LISTRIK

Panduan P3K Kecelakaan Listrik

26
RAMBU-RAMBU K3

⁂ Rambu K3 adalah tanda informasi yang bersifat


himbauan, peringatan, maupun larangan. Ditujukan
untuk mengendalikan, mengatur, dan melindungi
keselamatan dan kesehatan para pekerja dan orang lain
yang berada di tempat kerja. Rambu K3 menjadi bagian
penting dari penerapan SMK3 di perusahaan.

27
RAMBU-RAMBU K3

28
RAMBU-RAMBU K3

29
RAMBU-RAMBU K3

30
RAMBU-RAMBU K3

31
RAMBU-RAMBU K3

1. Rambu lokasi penempatan tabung APAR

2. Rambu emergency alarm

32
RAMBU-RAMBU K3

3. Rambu Hydrant K3L 4. Rambu dilarang merokok K3L

33
RAMBU-RAMBU K3

35
RAMBU-RAMBU K3

36
RAMBU-RAMBU K3

37
RAMBU-RAMBU K3

38
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
DI LABORATORIUM

☺ Kewajiban menggunakan APD sudah diatur dalam


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja pada pasal 12 butir b, bahwa tenaga
kerja diwajibkan untuk memakai APD dan disebutkan pula
pada pasal 13 bahwa barang siapa yang akan memasuki
suatu tempat kerja diwajibkan mentaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai APD yang diwajibkan,
termasuk laboratorium.
☺ Setiap pekerjaan yang dilakukan di laboratorium memiliki
resiko bahaya yang tentunya dapat dicegah. Pencegahan
yang dapat kita lakukan yaitu dengan menggunakan alat
keselamatan kerja di laboratorium. Dalam laboratorium
umumnya terdapat alat-alat keselamatan kerja di
laboratorium. Sedangkan kita sebagai pekerja di
laboratorium (laboran) dapat menggunakan alat
pelindung diri di laboratorium.

39
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
DI LABORATORIUM

Alat Pelindung Diri di Laboratorium Beserta Fungsinya

☺Jas laboratorium adalah pakaian yang wajib


digunakan oleh para mahasiswa, peneliti, pekerja, laboran
yang bekerja di laboratorium. Penggunaan jas
laboraotium adalah bentuk perlindungan diri dari
kecelakaan kerja. Dimana fungsi jas laboratorium ini yang
sangat berguna untuk melindungi kulit dari percikan zat-
zat berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi. Apabila
terjadi tumpahan zat kimia, maka tumpahannya tidak
akan langsung terkena kulit. Melainkan akan tertahan
terlebih dahulu di jas laboratorium.

40
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
DI LABORATORIUM

Alat Pelindung Diri di Laboratorium Beserta Fungsinya

☺ Sarung Tangan adalah untuk melindungi tangan


dari benda dan bahan kimia berbahaya. Benda berbahaya
ini bisa dari pecahan alat gelas, sedangkan bahan kimia
bisa dari larutan pekat. Karet adalah bahan yang
digunakan dalam pembuatan sarung tangan laboratorium
karena tidak mudah meresap zat kimia, baik itu cairan
atau padatan. Sarung tangan jenis kain juga bisa
digunakan untuk pelindung suhu yang tinggi walaupun
tidak maksimal.

41
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
DI LABORATORIUM

Alat Pelindung Diri di Laboratorium Beserta Fungsinya

Aktivitas yang ada di laboratorium biasanya sering


menggunakan bahan kimia yang baunya menyengat dan
mengeluarkan gas beracun. Walaupun efeknya tidak secara
langsung, namun jika kita sering menghirupnya maka akan
jadi masalah di masa yang akan datang. Karena itu kita wajib
menggunakan masker saat berada di laboratorium.
Fungsi masker laboratorium adalah untuk menutup
hidung dan mulut yang bisa menjadi jalan masuknya debu
dan gas kimia berbahaya. Terdapat 2 jenis masker yang
sering kita temui di laboratorium, yaitu masker medis dan
masker gas laboratorium.

Kedua macam masker laboratorium ini memiliki fungsi yang


berbeda. Dimana masker medis biasa digunakan pada
praktik yang lebih universal, sementara masker gas
laboratorium digunakan pada praktik analisa yang
berhubungan dengan sampel yang mengandung gas-gas
berbahaya.
42
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
DI LABORATORIUM

Alat Pelindung Diri di Laboratorium Beserta Fungsinya

Aktivitas yang ada di laboratorium biasanya sering


menggunakan bahan kimia yang baunya menyengat dan
mengeluarkan gas beracun. Walaupun efeknya tidak secara
langsung, namun jika kita sering menghirupnya maka akan
jadi masalah di masa yang akan datang. Karena itu kita wajib
menggunakan masker saat berada di laboratorium.
Fungsi masker laboratorium adalah untuk menutup
hidung dan mulut yang bisa menjadi jalan masuknya debu
dan gas kimia berbahaya. Terdapat 2 jenis masker yang
sering kita temui di laboratorium, yaitu masker medis dan
masker gas laboratorium.

Kedua macam masker laboratorium ini memiliki fungsi yang


berbeda. Dimana masker medis biasa digunakan pada
praktik yang lebih universal, sementara masker gas
laboratorium digunakan pada praktik analisa yang
berhubungan dengan sampel yang mengandung gas-gas
berbahaya.
43
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
DI LABORATORIUM

Alat Pelindung Diri di Laboratorium Beserta Fungsinya

Tumpahan bahan kimia berbahaya atau benda tajam bisa


saja mengenai kaki kita saat di laboratorium. Karena itu kita
wajib menggunakan sepatu keselamatan sebagai bentuk
penerapan K3 yang baik.
Fungsi Sepatu Keselamatan laboratorium adalah
untuk melindungi kaki dari percikan atau tumpahan bahan
kimia yang berbahaya. Bahan sepatu safety terbuat dari
karet yang memudahkan penggunanya saat melakukan
pekerjaan di laboratorium. Sepatu keselamatan ini juga
tahan terhadap api, larutan pekat dan tekanan tinggi.

44
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
DI LABORATORIUM

Alat Pelindung Diri di Laboratorium Beserta Fungsinya

Mata adalah bagian paling vital yang harus kita lindungi saat
melakukan aktivitas di laboratorium. Karena itu penggunaan
kaca mata google laboratorium adalah hal wajib yang harus
kita lakukan.
Fungsi memakai Kaca Mata Laboratorium adalah
untuk melindungi mata dari percikan zat-zat kimia berbahaya
yang dapat merusak kesehatan mata hingga kebutaan.
Terdapat 2 macam kaca mata keselamatan yang ada di
laboratorium, yaitu clear safety glass dan clear safety
goggles.

45
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai