Anda di halaman 1dari 11

A.

LATAR BELAKANG

Pendidikan anak usia dini adalah salah satu jenjang pendidikan sebelum
pendididkan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan
rohani anak agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan
lebih lanjut (UU Sisdikans No. 20 thn 2003)

Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak


karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan
pada sistem lainnya sebab melibatkan kemampuan kognitif, sensori motor,
psikologis, emosi, dari lingkungan sekitar anak. Seorang anak tidak akan mampu
berbicara tanpa bantuan dari lingkungannya. Mereka harus mendengar
pembicaraan berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari maupun pengetahuan
tentang dunia. Mereka harus belajar mengekspresikan dirinya, membagi
pengalamannya dengan orang lain dan mengemukakan keinginannya
(Yektiningsih, 2010).

Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua
agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai dengan
umurnya (Yuniarti, 2015).Stimulasi merupakan kegiatan merangsang kemampuan
dasar anak agar anak berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat
stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap
kesempatan.Stimulasi perkembangan anak dilakukan oleh orang tua (Rusmil,
2006).Pemberian stimulasi pada tiga tahun pertama kehidupan anak merupakan
hal yang sangat penting bagi kehidupan anak karena tiga tahun pertama otak
merupakan organ yang sangat pesat perkembangannya

Perkembangan bahasa untuk anak taman kanak-kanak berdasarkan acuan


standar pendidikan anak usia dini no. 58 tahun 2009, mengembangkan tiga aspek
yaitu menerima bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Lingkup
perkembangan menerima bahasa yaitu kemampuan berbahasa secara reseptif,
terdiri dari pengembangan menyimak perkataan orang lain, mengerti dua perintah
yang diberikan bersamaan, memahami cerita yang dibacakan, mengenal
perbendaharaan kata mengenai kata sifat, mengerti beberapa perintah, mengulang
kalimat yang lebih kompleks, dan memahami aturan dalam suatu permainan.

Pengembangan kemampuan berbahasa anak (Direktorat Pembinaan TK


dan SD, 2007: 3) dilakukan dengan tujuan (1) agar anak dapat mengolah kata
secara komprehensif, (2) agar anak dapat mengekspresikan kata-kata dalam
bahasa tubuh yang dapat dipahami oleh orang lain, (3) agar anak mengerti setiap
kata yang didengar dan diucapkan, mengartikan dan menyampaikan secara utuh
kepada orang lain, (4) agar anak dapat berargumentasi, meyakinkan orang melalui
kata-kata yang diucapkannya.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan kualitatif. Studi kasus dilakukan pada anak usia 5 tahun.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pentingnya pemberian stimulasi kepada


anak dalam mengembangkan perkembangan bahasanya

D. PEMBAHASANASAN

1. Pengertian perkembangan bahasa

Bahasa menurut Chaer (2011: 30) adalah alat verbal yang digunakan untuk
berkomunikasi. Bahasa didefinisikan sebagai suatu lambang bunyi yang
digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja bersama, berinteraksi dan
mengidentifikasi diri (Waskito, 2009: 16). Pendapat senada juga dikemukakan
Wolraich et. al. dalam (Anggraini 2015) bahwa bahasa mengacu kepada
kemampuan menerima respon, mengekspresikan ide, pikiran, emosi, dan
keyakinan. Sehingga tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa bahasa adalah
suatu alat verbal yang berupa lambang bunyi yang digunakan untuk
berkomunikasi, berinteraksi, mengidentifikasi diri serta mengekspresikan ide,
pikiran, emosi dan keyakinan.

Vygotsky dalam (Susanto, 2012: 73), menyatakan bahwa bahasa


merupakan alat untuk mengekspresikan ide dan bertanya, dan bahasa juga
menghasilkan konsep dan kategori kategori berpikir. Selain itu bahasa juga
merupakan komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada
orang lain bahasa juga berfungsi sebagai alat untuk memahami perasaan dan
pikiran orang lain.

Perkembangan bahasa untuk anak usia dini meliputi empat pengembangan


yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pengembangan tersebut
harus dilakukan seimbang agar memperoleh pengembangan membaca dan
menulis yang optimal. Perkembangan bahasa untuk anak taman kanak-kanak
berdasarkan acuan standar pendidikan anak usia dini no 58 tahun 2009,
mengembangkan tiga aspek yaitu menerima bahasa, mengungkapkan
bahasa dan keaksaraan

2. Pentingnya Pemberian Stimulasi Pada Anak Usia Dini

Stimulasi merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar


dapat berkembang secara optimal.Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin
sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.Stimulasi
perkembangan anak dilakukan oleh orang tua (Rusmil, 2006).Menurut
Soetjiningsih (2005), stimulasi merupakan hal yang penting untuk perkembangan
anak, dalam stimulasi juga membutuhkan alat bantu sederhana sesuai tingkat usia
perkembangan. Anak yang mendapat stimulasi teratur dan terarah akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi.

Pengaruh orang dewasa sangat penting dalam mengernbangkan


kemampuan bahasa anak secara ekstemal.Orang dewasa dapat memperkaya
kosakata anak dengan memberikan contoh tentang cara-cara berkomunikasi
dengan bahasa yang baik dan benar (Martini, 2006).Penelitian yang dilakukan
oleh Giyarti (2008) menunjukkan ada dua faktor yang berpengaruh positif
terhadap perkembangan bahasa usia prasekolah, yaitu stimulasi bahasa dan
perkembangan kognitif. Penelitian lain yang dilakukan oleh Widiantoro dan
Prawesti (2013) menemukan hasil bahwa ada hubungan pemberian stimulus oleh
orang tua dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun. Orang tua yang memberikan
stimulus, tumbuh kembang baik sesuai dengan tahap perkembangan memberikan
dampak positif pada anak berupaperkembangan yang normal sesuai dengan
usianya begitu pula sebaliknya.

Mulqiah et al. (2017) menyimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki
hubungan yang signifikan dengan perkembangan bahasa anak prasekolah (usia 3-
6 tahun). Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Mainizar (2013) menyimpulkan
bahwa keluarga khususnya orang tua sangat berperan dalam membina dan
mengembangkan kemampuan Bahasa pada anak, agar anak berkomunikasi secara
aktif dan efektif dalam kehidupannya kelak ketika dia dewasa. Peranan yang dapat
dilakukan oleh orang tua dalam pembinaan Bahasa adalah merintis dan
meletakkan dasar berbahasa pada anak, latihan motorik, membiasakan,
memelihara, mengawasi bahasa anak, dan mencegahnya berbahasa tidak sopan,
dan mengembangkan kemampuan berbahasa.

Perkembangan anak usia dini perlu dirangsang sejak usia prasekolah,


karena disitulah proses perkembangan anak sangat berkembang, terutama
perkembangan bahasa anak. Guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru
diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru
dan sebagai fasilitator anak supaya dapat belajar dan mengembangkan potensi
dasar dan kemampuannya secara optimal, hanya saja ruang lingkupnya guru
berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta. Oleh
karena itu, sebagai guru kita harus mengambil strategi yang tepat dalam
pembelajaran agar dapat mengoptimalkan perkembangan anak didik kita

3. Stimulus Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Masa perkembangan bicara dan bahasa yang paling intensif pada manusia terletak
pada masa usia dini, tepatnya pada tiga tahun dari hidupnya, yakni suatu periode
dimana otak manusia berkembang dalam proses mencapai kematangan (Siti
Aisyah et el, 2007: 6). Masa usia dini merupakan masa keemasan (golden age) di
sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Montessori (Sujiono, 2009: 54)
menyatakan bahwa masa tersebut merupakan periode sensitif (sensitive period), di
mana anak secara khusus mudah menerima stimulus stimulus dari lingkungannya.
Berdasarkan fakta sebagaimana dikemukakan oleh para ahli di atas maka harus
ada lingkungan yang kondusif, yang mengupayakan pengembangan berbahasa
anak, termasuk anak usia pra sekolah secara intensif. Pengembangan kemampuan
berbahasa anak (Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2007: 3) dilakukan dengan
tujuan (1) agar anak dapat mengolah kata secara komprehensif, (2) agar anak
dapat mengekspresikan kata-kata dalam bahasa tubuh yang dapat dipahami oleh
orang lain, (3) agar anak mengerti setiap kata yang didengar dan diucapkan,
mengartikan dan menyampaikan secara utuh kepada orang lain, (4) agar anak
dapat berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya.
Ada beberapa kegiatan yang dapat mengasah keterampilan berbahasa anak, yaitu:

(a) mengajak anak berbicara sesering mungkin

(b) membacakan cerita

c) bermain peran

(d) bernyanyi atu mendengarkan lagu anak – anak

(e) permainan Bahasa


Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
membaca berupa kartu kata. Dengan media kartu kata diharapkan dapat
memberikan nilai lebih kepada siswa untuk meningkatkan membaca. Media kartu
kata sebagai alat edukatif yang paling efektif untuk mengenalkan huruf. Kartu
kata dapat digunakan sebagai alat peraga sekaligus dapat untuk alat permainan
dalam kegiatan pembelajaran. Bermain atau permainan merupakan cara yang tepat
untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia dini terutama dalam hal
membaca. Mengingat anak usia dini adalah usia dimana anak bermain, maka
upaya menciptakan suasana belajar dapat diwujudkan dalam permainan tebak
huruf menggunakan media kartu kata.

Gambar: Contoh ape yang dapat digunakan untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak

E. Hasil Penelitian
Biodata Anak:

Nama : Azzahrah Alafatunnisa Taslim

Tempat Tanggal Lahir : Tiktok, 27 Maret 2018

Umur : 5 Tahun

Anak Ke : Anak Pertama Dari Dua Bersaudara

Sekolah : TK Pertiwi

Alamat Tempat Tinggal: Enrekang

Agama : Islam

No Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak Sudah Belum


1. Bertanya dengan kalimat yang benar 

2. Menjawab pertanyaan sesuai pertanyaan


3 Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat dengan 
kata sifat (senang, sedih, nakal, pelit, dan berani)
4. Mengutarakan pendapat kepada orang lain 

5. Berpartisipasi dalam percakapan 

6. Membaca nama sendiri 

7. Menulis nama sendiri 

8. Menulis huruf-huruf yang dicontohkan dengan cara 


meniru

9. Menyebutkan Angka 1-10 

10. Mampu menyebutkan Abjad A-Z 

11. Mampu Menyatakan Alasan mengapa menginginkan 


atau menolak sesuatu

12. Mampu menyanyikan beberapa lagu anak tanpa 


bantuan

Adapun stimulasi yang dilakukan oleh orangtua nya:

1). Metode parentese dan baby talk

Parentese dan baby talk adalah metode yang digunakan oleh seorang ibu dan
ayahnya untuk berkomunikasi dengan anak sesering mungkin dengan
menggunakan kalimat sederhana.

2). Apabila anaknya bertanya, sang ibu menjawab pertanyaan itu dengan kalimat
sederhana yang mudah dimengerti

3). Berusaha memenuhi gizi sang anak agar seimbang


4). Memberi anak mainan yang dapat melatih perkembangan bahasanya seperti
leptop pintar, bongkar pasang untuk bermain perang

5). Mengajak anak bernyanyi bersama

6). Menempelkan huruf dan angka pada dinding kamar

7). Selalu mengajak anak berbicara

8). Memberi buku gambar dan alat mewarnai


F. Kesimpulan
Bahasa seorang anak terus berkembang dan bertambah sesuai tahapan
usianya. Cepat lambatnya perkembangan bahasa sang anak dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti faktor lingkungan, keluarga, dan stimulasi stimulasi yang
diberikan. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk stimulasi verbal
yang bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, diantaranya
mengajak anak bernyanyi dan menceritakan, menemani anak menonton televisi,
melatih anak melafalkan kosakata baru, dan mendongeng.

Berdasarkan masa perkembangannya, anak akan melalui masa


perkembangan anak terdapat masa kritis, sehingga diperlukan rangsangan atau
stimulasi yang berguna agar potensi anak berkembang secara optimal
(Soetjiningsih, 2003: 29-31, 62-70). Anak yang mendapat stimulasi yang terarah
dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang
atau tidak mendapat stimulasi.
Daftar Pustaka

Putra, Asyrofi Yudia, Atti Yudiernawati, and Neni Maemunah. "Pengaruh


pemberian stimulasi oleh orang tua terhadap perkembangan bahasa pada anak usia
Toddler di PAUD Asparaga Malang." Nursing News: Jurnal Ilmiah
Keperawatan 3.1 (2018).

Anggraini, N. (2021). Peranan orang tua dalam perkembangan bahasa anak usia
dini. Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, 7(1), 43-54.

Oktaviani, Maya, Annisa Widya Novitasari, and Nur Aulia. "Peran Orang Tua
Dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah." JKKP (Jurnal
Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan) 8.02 (2021): 153-163.

Audina, M., Murtilita, M., & Putri, T. H. STIMULASI TERHADAP


PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN: LITERATURE
REVIEW. ProNers, 6(2).

Niati, Wika. "Peran Guru Paud dalam Menstimulasi Perkemangan Bahasa Anak
pada Kelompok B Usia 5-6 Tahun Di TK Darma Wanita Kab. Seluma." Al Fitrah:
Journal Of Early Childhood Islamic Education 3.1 (2019): 38-48.

Anda mungkin juga menyukai