PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,baik secara
perorangan maupun berkelompok, agar mampu mandiri danberkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial,bimbingan belajar, dan bimbingan karir melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Alasan diselenggarakannya layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah bukan
sekedar ada tidaknya landasan hukum (undang-undang). atau peraturan dari atas, namun yang
lebih penting membantu peserta didik (selanjutnya disebut pembimbing) untuk
mengembangkan potensinya dan berkembang (secara jasmani, emosi, intelektual, sosial, dan
moral). aspek spiritual).
B. Rumusan masalah
1. Apa itu layanan konsultasi ?
2. Apa saja komponen layanan konsultasi ?
3. Apa saja layanan konsultasi ?
4. Apa tehnik layanan konsultasi ?
1
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui layanan konsultasi ?
2. Untuk ,komponen layanan konsultasi ?
3. Apa saja isi layanan konsultasi ?
4. Apa tehnik layanan konsultasi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Layanan konsultasi
Jasa konsultasi adalah jasa konsultasi yang dilakukan oleh seorang konsultan
(konselor) kepada klien (consultee) untuk membantu klien mendapatkan wawasan,
pemahaman, dan cara penerapannya ketika menghadapi situasi dan permasalahan
pihak ketiga, saya akan membuatnya. Prayitno (2004) menyatakan bahwa konsultasi
biasanya dilakukan secara perseorangan dengan format tatap muka antara konsultan
(sebagai konsultan) dan konsultan. Konsultasi juga dapat dilaksanakan terhadap dua
orang konsulti atau lebih,terutama apabila konsulti-konsulti itu menghendakinya.
Konseling adalah ketika seseorang mencari bantuan dari seorang konselor untuk
membantu mereka menghadapi kondisi atau masalah pihak ketiga yang setidaknya
menjadi tanggung jawab mereka.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “musyawarah” dapat diartikan “pertukaran
pendapat”. “Untuk menerima kesimpulan berupa saran dan rekomendasi yang sebaik-
baiknya,” jelas penasihat. Sebagai seorang profesional memberikan bimbingan dan
nasehat mengenai kegiatan. Definisi konsultasi Sebagai pertukaran pandangan untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. lebih bermakna Kami sangat
mementingkan saran dari para profesional yang berkualifikasi.
3
3) Dalam program bimbingan di sekolah, Brow dkk (dalam Marsudi, 2003:124)
menegaskan bahwa ’konsultasi itu bukan konseling atau psikoterapi sebab
konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa
(klien), tetapi secara tidak langsung melayani siswa melalui bantuan yang
diberikan oleh orang lain’.
Pada dasarnya setiap kegiatan tidak akan terlepas dari tujuan yang ingin
dicapai. ”Tujuan diberikannya bantuan yaitu supaya orang-perorangan atau kelompok
orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi semua tugas perkembangan
hidupnya secara sadar dan bebas” (Winkel, 2005:32). Layanan konsultasi merupakan
bagian dari layanan Bimbingan dan Konseling, maka tujuan dari layanan ini
sepenuhnya akan mendukung dari tercapainya tujuan Bimbingan dan Konseling.
1.Tujuan umum
2. Tujuan khusus
4
disebut sebagai komponen jasa konsultasi. Ketiga unsur jasa konsultasi tersebut
merupakan prasyarat dalam melaksanakan kegiatan pelayanan.
5
Penasihat wajib menjaga kerahasiaan guna mendapatkan kepercayaan
sehingga semua pihak dapat memperoleh manfaat dari layanan BK. Oleh
karena itu Musialso (2004: 24) menyatakan bahwa ``prinsip kerahasiaan
merupakan prinsip utama bisnis BK dan harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab''. Prinsip kerahasiaan dalam jasa konsultasi adalah menjamin
kerahasiaan identitas konsultan dan pihak ketiga serta kerahasiaan urusan
pihak ketiga.
2. Prinsip spontanitas
Pekerjaan sukarela di bidang jasa konsultasi meliputi pekerjaan
sukarela konsultan dan konsultan. Konsultan secara aktif membantu Konsultan
dalam memimpin bantuan penyelesaian masalah yang diberikan kepada pihak
ketiga. Nasihat sukarela berarti Anda mendatangi penasihat Anda atas inisiatif
Anda sendiri dan berbicara secara terbuka kepada diri sendiri atau pihak ketiga
tentang pertanyaan terkait nasihat tersebut, dengan tujuan untuk segera
menyelesaikan masalah pihak ketiga tersebut.
3. Prinsip independensi
“Dalam jasa konsultasi, konsultan diharapkan mencapai tingkat
independensi sebagai berikut: (1) memahami dan menerima dirinya secara
aktif dan dinamis; dan (2) memahami lingkungannya secara objektif dan aktif.
(3) mengambil keputusan yang aktif dan tepat; (4) bertindak berdasarkan
keputusan yang diambil; dan (5) mewujudkan diri sendiri.” (Prayitno, 2004):8-
9).
Konselor membantu guru, orang tua, atau sekolah/madrasah dalam kaitannya dengan
pembentukan kesamaan pemahaman dalam menasihati siswa, menciptakan
lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif bagi pertumbuhan siswa, membuat
rekomendasi, dan meningkatkan kualitas nasihat program. Memberikan layanan
konsultasi kepada instruktur.
Tahap perencanaan kegiatan konsultasi:
1. Konsultan menguraikan nilai, kebutuhan, asumsi, dan tujuan individu,
kelompok, atau organisasi dan mengevaluasi keterampilan dan kemampuan
konsultan itu sendiri untuk menentukan apakah konsultan tersebut cocok
menjadi konsultan.
2. Mengangkat permasalahan dan mencari kesepakatan antara pihak yang
meminta bantuan (konsultan) dan konsultan mengenai peran dan tanggung
6
jawab masing-masing pihak yang terlibat. Kemudian putuskan langkah
selanjutnya yang perlu Anda ambil.
7
berdampak pada anak sebagai pihak ketiga (konselor), meskipun konselor tidak secara
langsung mendukung anak (konselor).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Berikut ini merupakan pengertian konsultasi menurut beberapa Ahli:
a. Menurut Prayitno (2004: 1), ”layanan konsultasi adalah layanan konseling
oleh konselor terhadap pelanggan (konsulti) yang memungkinkan konsulti
memperoleh wawasan, pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan untuk
menangani masalah pihak ketiga”. Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan
secara perorangan dalam format tatap muka antara konselor (sebagai
konsultan) dengan konsulti. Konsultasi dapat juga dilakukan terhadap dua
orang konsulti atau lebih kalau konsulti- konsulti itu menghendakinya.
b. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 6) dijelaskan bahwa
”layanan konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik”.
c. Dalam program bimbingan di sekolah, Brow dkk (dalam Marsudi, 2003:124)
menegaskan bahwa ’konsultasi itu bukan konseling atau psikoterapi sebab
konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa
(klien), tetapi secara tidak langsung melayani siswa melalui bantuan yang
diberikan oleh orang lain’.
2. proses konsultasi melibatkan tiga pihak yaitu konsultan, konsultan, dan pihak
ketiga/penasihat.Von Prayitno (2004:3-4) mengatakan:
8
b. Konseling adalah ketika seseorang mencari bantuan dari seorang
konselor untuk membantunya menghadapi suatu kondisi atau masalah
pihak ketiga yang menjadi tanggung jawabnya (setidaknya sebagian).
Konselor diminta untuk memberikan dukungan ini karena mereka tidak
mampu menghadapi situasi dan masalah pihak ketiga.
9
d. memperkuat apa yang Anda putuskan pada langkah sebelumnya dengan
menetapkan tujuan spesifik yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.
e. Intervensi dilakukan sesuai pedoman/prosedur, dengan merinci seluruh
bagian yang perlu dilakukan, kapan dan bagaimana, siapa yang bertanggung
jawab dan apa hasil yang diharapkan.
Tahap evaluasi layanan konsultasi:
a. Memantau aktivitas yang sedang berlangsung, proses dan mengevaluasi
hasil yang diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas konsultan. Data yang
diperoleh dikumpulkan sebagai bagian dari evaluasi proses dan produk. 2.
Kontak langsung dengan konsultan berakhir pada tahap ini, namun dampak
dari proses tersebut diperkirakan akan terus berlanjut. Keputusan diambil
untuk menunda tindakan, menjadwalkan ulang, melakukannya lagi, dan
menyelesaikannya untuk selamanya.
10
DAFTAR PUSTAKA
penerbit
Grasarindo
11