Anda di halaman 1dari 1

1.

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan peserta
didik baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.
2. Layanan informasi adalah layanan bimbingan konseling yang memungkinkan siswa
(konseli) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan
dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan untuk kepentingan siswa (konseli) (Prayitno, 2012).
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran (PP) membantu individu atau klien untuk dapat
terhindat (fungsi pencegahan) dan mengalami mismatch yang dimaksudkan itu. Individu
dengan potensi dan kondisi diri tertentu ditempatkan pada lingkungan yang lebih serasi agar
potensi yang ada dapat berkembang secara optimal.
4. Layanan Penguasaan Konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri-
sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu
melalui kegiatan belajar.
5. Konseling Perorangan (KP) merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh
seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien.
Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan Konselor,
membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien.
6. Menurut Prayitno layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan bimbingan yang
diberikan kepada konseli secara bersama-sama atau kelompok agar kelompok itu menjadi
besar, kuat, dan mandiri. Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah
berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli (narapidana).
7. Layanan konseling merupakan upaya bantuan yang dilakukan konselor untuk dapat
membantu klien memecahkan masalah klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
8. Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua
pihak (atau lebih) yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan.
9. Layanan konsultasi (KSI) merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor
terhadap seorang pelanggan, disebut konsulti yang memungkinkan konsulti memperoleh
wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi
dan/atau permasalahan pihak ketiga. Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara
perorangan dalam format tatap muka antara konselor (sebagai konsultan) dengan konsulti.

Anda mungkin juga menyukai