Anda di halaman 1dari 3

Macam-Macam Zat Adiktif

Ilmuwan membagi zat ini menjadi 3 macam, yaitu:

1. Narkotika
2. Psikotropika
3. Zat adiktif selain narkotika dan psikotropika

Nah sekarang mari kita pelajari ketiga macam zat adiktif tersebut!

Narkotika

Narkotika adalah zat adiktif yang bersifat menekan kesadaran dan rasa
sakit. Zat ini peredarannya dilarang di seluruh dunia dan tercantum
pelarangannya pada undang-undang.

Narkotika biasanya digunakan dalam dunia medis untuk menghilangkan rasa


sakit karena operasi, terapi medis, mengurangi nyeri dan sebagai penghilang
kesadaran (obat bius). Selain itu, narkotika juga pernah dipakai tentara Amerika
saat perang dunia, untuk mengurangi rasa sakit akibat terkena tembakan
musuh.

Zat ini bisa didapatkan dalam bentuk alami dan sintetis, selain itu bahan ini
juga bisa diolah lebih lanjut menjadi bahan yang memiliki efek yang lebih kuat.

Yang temasuk dalam golongan ini di antaranya adalah opium, kokain, dan
heroin. Penyalahgunaan narkotika tanpa resep dokter, akan menyebabkan
efek yang serius. Selain ketergantungan, efek buruk lain yang bisa timbul
adalah kerusakan hati jantung pecahnya pembuluh darah di otak hingga
kematian.

Psikotropika

Psikotropika adalah zat adiktif yang menimbulkan stimulus atau rangsangan


terhadap susunan saraf pusat. Zat ini peredarannya dilarang di seluruh dunia
dan tercantum pelarangannya pada undang-undang.
Psikotropika umumnya hanya digunakan dalam dunia medis dan penelitian.
Dalam dunia medis, psikotropika biasa dipakai untuk pengobatan gangguan
mental seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan tidur hingga
skizofrenia.

Dari semua zat adiktif, psikotropika biasanya mempunyai bentuk produk


yang lucu dan menarik, seperti permen berwarna, atau perangko bergambar
lucu-lucu

Yang termasuk dalam golongan ini di antaranya adalah LSD, ekstasi, atau
sabu-sabu. Penyalahgunaan psikotropika tanpa resep dokter, dapat
menyebabkan efek yang serius. Mulai dari halusinasi yang parah, depresi akut,
kerusakan organ dalam seperti jantung, liver dan ginjal, hingga kematian.

Zat Adiktif selain Narkotika dan Psikotropika

Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang
menghasilkan suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi tidak
menghilangkan kesadaran penggunanya. Biasanya zat ini mempengaruhi
kerja tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan, melemaskan otot, atau
sebagai antidepressant ringan.

Ada beberapa produk yang mengandung zat ini dijual bebas, tapi ada beberapa
pula yang dijual dengan aturan yang lumayan ketat. Produk yang termasuk
klasifikasi ini bisa kamu temui dengan mudah, bahkan bisa kamu konsumsi
setiap hari tanpa kamu sadari.

Kopi dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein termasuk zat adiktif yang
terkandung di dalam kopi dan teh (kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi) dapat
membuat kamu terjaga dan berkonsentrasi dengan meningkatkan kewaspadaan pada otak.

Untuk barang yang dijual dengan bebas terbatas biasanya termasuk ke dalam
golongan antidepressant ringan. Contoh pertama adalah rokok yang
mengandung zat adiktif berupa nikotin. Nikotin dalam rokok dapat membuat
penggunanya mengalami relaksasi dan tenang. Namun ada efek buruk saat
mengkonsumsi rokok. Secara klinis mengkonsumsi rokok dapat menyebabkan
kanker, serangan jantung, hipertensi, serta gangguan kehamilan dan janin.

Contoh berikutnya adalah minuman keras yang mengandung zat adiktif


alkohol golongan etanol. Pada umumnya alkohol dikonsumsi oleh penduduk
di daerah subtropis yang dingin untuk menghangatkan badan dalam jumlah
yang terbatas. Meskipun begitu, minuman beralkohol sebaiknya dihindari
karena memicu banyak penyakit seperti gagal ginjal, jantung dan kanker organ
dalam.

Memang tidak semua zat adiktif berbahaya untuk tubuh, tetapi,


bagaimanapun juga, sesuatu yang menyebabkan ketagihan tidak akan
berakhir baik untuk tubuh kamu. Jika kamu suka mengonsumsi kopi atau teh
secara berlebihan, sebaiknya dikurangi, karena jika kamu minum kopi atau teh
menggunakan gula, bukan hanya kafein yang masuk ke tubuh, tapi gula juga,
dan gula bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas atau diabetes.

Sesuatu yang kamu konsumsi secara wajar dan sesuai aturan pasti tidak akan
merugikan kamu, tetapi jika kamu memaksakan untuk menambah dosis yang
kamu konsumsi secara terus menerus, maka akan merugikan kamu.

Nah, itu dia penjelasan mengenai zat adiktif dan apa saja yang termasuk di
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai