Hasil pengukuran kinerja Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan sampai dengan Triwulan I
Tahun 2022 dapat ditampilkan pada Tabel 1, sebagai berikut:
Tabel 1. Ringkasan Capaian Kinerja Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan
Triwulan I Tahun 2022
3.1 Indikator 3.1 Persentase ASN Asisten presentase 70% 25% 35%
Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan
yang memenuhi jam pelajaran ASN
Persentase Kualitas Pelaksanaan
3.2 Anggaran Asisten Deputi Penguatan Daya presentase 95,2% 52% 54%
Saing Kawasan
Kinerja Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan sampai dengan Triwulan I Tahun 2022
sebagaimana tercantum dalam ringkasan Tabel 1 dapat diuraikan sebagai berikut:
Pencapaian Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Kebijakan di Bidang Penguatan Daya Saing Kawasan
yang Berkualitas ditunjukkan oleh pencapaian satu indikator kinerja yaitu:
Hingga Triwulan I Tahun 2022, Jumlah Wilayah Metropolitan (WM) di Luar Jawa yang
direncanakan (WM) mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional
yang telah terealisasi sebesar 25% atau mencapai 35% dari target Tahun 2022 dengan
ringkasan sebagai berikut:
IKU-1.1
1.1.Presentase
Kebijakan Persiapan,
Pembangunan dan
presentase 70% 25% 35%
atau Pengembangan
Kawasan Perkotaan
yang direncakan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Triwulan I 2022, telah dilaksanakan
kegiatan monitoring dan evaluasi atas :
a. Pengesahan dan Implementasi dari Materi Teknis RTR-KSN Wilayah Metropolitan
Palembang, dan Banjarmasin
Berdasarkan RPJMN 2020-2024, pengembangan Wilayah Metropolitan Palembang
dan Banjarmasin adalah Major Project. Berikut merupakan hasil rapat koordinasi
terkait hal tersebut.
● WM PALEMBANG
- Perwakilan Kementerian ATR/BPN menyampaikan bahwa revisi RPerpres RTR
KSN Kawasan Perkotaan Patungraya Agung di Kementerian ATR/BPN terkait
draft R-Perpresnya sudah diselesaikan dan menunggu untuk tahap harmonisasi.
- Perwakilan Bappenas menyampaikan bahwa berdasarkan RKP 2022 kegiatan
yang menjadi fokus di WM Palembang diantaranya SAUM Perkotaan, PLTS
Atap, PSO MBR, dan perluasan SPAM.
- Perwakilan BPIW, KemenPUPR menyampaikan bahwa untuk lokasi WM
- Palembang tidak ada perubahan yaitu tetap terdiri dari Kota Pelembang,
Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Banyuasin.
- Selanjutnya terkait pembangunan infrastruktur di Kota Palembang, dengan
pencabutan Tanjung Api Api sebagai KEK dan nantinya digantikan KEK Tanjung
Carat, maka hal ini perlu dilakukan finalisasi. Untuk aksesibilitasnya sudah ada
jalan nasional ke lokasi KEK baru sepanjang kurang lebih 9 kilometer. Mengenai
Pelabuhan di dalam lokasi KEK baru tersebut rencananya dibangun melalui
skema KPBU.
- Selanjutnya disampaikan bahwa pada tahun 2022 terdapat 17 rencana kegiatan
infrastruktur PUPR yang terdiri dari 7 kegiatan mengenai Sumber Daya Air, 4
kegiatan mengenai Cipta Karya, dan 6 kegiatan mengenai Perumahan.
- Sebagai catatan khusus untuk usulan kegiatan perumahan dan Cipta Karya
tahun 2023,berdasarkan arahan Menteri PUPR bahwa seluruh infrastruktur
terbangun harus memenuhi prinsip OPOR, maka dalam pengusulannya harus
siap secara readiness kriterianya yaitu selesai pembebasan lahan dan design.
Jika kedua hal tersebut belum siap maka tidak bisa diusulkan sebagai rencana
kegiatan di tahun 2023.
- Perwakilan Bappeda Pemprov Sumatera Selatan menyampaikan progres
pembangunan Pelabuhan di KEK Tanjung Carat yaitu tengah berproses
permohonan alih fungsi lahan oleh Kementerian Perhubungan kepada
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sedangkan di lingkup provinsi,
sudah disusun SK Satgas Tim Percepatan Pembangunan Pelabuhan Tanjung
Carat dan SK Pelepasan kawasan Hutan. Adapun mengenai kajian
pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, tengah disusun Tim Kajian terhadap
master plan dokumen mangrove di Tanjong Carat dan hal ini didampingi BPKP
Pemprov Sumatera Selatan dalam rangka penyiapan pokjanya.
Selain itu dalam rapat tersebut juga disampaikan bahwa terdapat kendala/masalah
serta tindak lanjut yang disepakati.
1. Terkait penyusunan R-Perpres RTR KSN WM Banjarmasin, WM Manado, dan WM
Surabaya akan dilakukan rapat koordinasi dengan Kementerian ATR/BPN dalam
rangka mendapatkan informasi lebih mendetail mengenai progress integrasi antara
RTR KSN dengan dengan RZ WP3K.
2. Terkait isu spesifik di masing-masing WM, maka akan diadakan rapat koordinasi
dengan masing-masing WM untuk membahas secara lebih mendetail mengenai
progress, isu, dan permasalahan tersebut.
b. Proses Penyusunan RTR KSN WM Manado (Ranperpres dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis / KLHK )
Berdasarkan RPJMN 2020-2024,pengembangan Wilayah Metropolitan Surabaya dan
Manado merupakan Non Major Project. Dengan dasar tersebut maka dilaksanakan
rapat koordinasi Progres Arah Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM) Surabaya,
Palembang, Banjarmasin, dan Manado bersama Kementerian PUPR, Kementerian
ATR/BPN, Kementerian PPN/Bappenas, dan Pemerintah Daerah terkait. Berikut
merupakan hasil rapat koordinasi terkait hal tersebut.
● Perwakilan dari Kementerian ATR/BPN menyampaikan bahwa pada Bulan
Desember 2020, Pemprov Sulawesi Utara sudah menyepakati substansi dan
dukungan proses legalisasi Rancangan Peraturan Presiden tentang RTR KSN
Perkotaan Bitung – Minahasa – Manado (BIMINDO).
● Selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Kementerian ATR/BPN untuk
melakukan penyempurnaan dan memfinalkan substansi RPerpres RTR Kawasan
Perkotaan Bimindo sesuai mekanisme guna diusulkan kepada Presiden dengan
memperhatikan aspirasi daerah dan ketentuan perundang – undangan yang berlaku.
● Saat ini penyusunan RPerpres RTR KSN Kawasan Perkotaan Bimindo di
Kementerian ATR/BPN masih dalam tahap pengintegrasian dengan Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Kawasan Strategis Nasional (RZWP3K KSN)
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai dampak dari aturan baru UU
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Selain itu dalam rapat tersebut juga disampaikan bahwa terdapat kendala/masalah
serta tindak lanjut yang disepakati.
1. Terkait penyusunan R-Perpres RTR KSN WM Banjarmasin, WM Manado, dan WM
Surabaya akan dilakukan rapat koordinasi dengan Kementerian ATR/BPN dalam
rangka mendapatkan informasi lebih mendetail mengenai progress integrasi antara
RTR KSN dengan dengan RZ WP3K.
2. Terkait isu spesifik di masing-masing WM, maka akan diadakan rapat koordinasi
dengan masing-masing WM untuk membahas secara lebih mendetail mengenai
progress, isu, dan permasalahan tersebut.
c. Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor berdasarkan Inpres
Nomor 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan KBM Tanjung Selor
Yang selanjutnya, dalam rangka pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor
berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2018, dilaksanakan beberapa kali rapat untuk
membahas koordinasi, evaluasi dan penyelesaian debottlenecking (pembiayaan
pematangan lahan pembangunan jalan lingkungan). Dalam kegiatan pembangunan
KBM Tanjung Selor masih terdapat debottlenecking berupa terjadinya dispute antara
Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengenai
pembiayaan pematangan lahan untuk pembangunan jalan lingkungan di KBM Tanjung
Selor. Tindak lanjut dari permasalahan yang dibahas pada rapat tersebut adalah :
Pembangunan jalan lokal sekunder ROW 30 tersebut telah diusulkan oleh
Pemprov Kalimantan Utara agar dapat menjadi proyek prioritas dalam forum Rakorgub,
yang meliputi penyiapan badan jalan lokal sekunder kawasan perkantoran ROW 30
(7,1 km), penyiapan badan jalan lokal sekunder kawasan permukiman ROW 30 (4,2
km), dan penyiapan badan jalan lokal sekunder kawasan permukiman ROW 30 (6,4
km).
Agar dapat masuk ke dalam Daftar Proyek Prioritas (DPP) tahun 2023, maka tahapan
yang perlu dikawal adalah multilateral meeting karena pada saat itulah menu bidang
dan lokasi prioritas akan disepakati.
Terkait peluang dukungan DAK yang dibutuhkan untuk pematangan lahan jalan lokal
sekunder di KBM Tanjung Selor dapat diintervensi melalui DAK non tematik dengan
memasukkannya ke dalam lingkup bidang transportasi pedesaan atau dapat juga
melalui DAK yang terintegrasi.
Guna mengatasi kendala pembiayaan pematangan lahan jalan lokal sekunder di KBM
Tanjung Selor, diusulkan agar dilakukan pematangan lahan jalan lokal sekunder ROW
30 sebagian saja dulu dengan memprioritaskan jalan yang menuju ke arah gedung
perkantoran DPRD, Kementerian Agama, Pengadilan Tinggi dan Kejaksaan Tinggi,
dengan estimasi perhitungan kebutuhan biayanya sebesar Rp15.312.500.000,00.
d. Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri Sofifi dan Maja sebagai Major Project
RPJMN 2020-2024
Belum adanya rapat koordinasi dengan K/L terkait dan Pemerintah Daerah untuk
pembahasan mengenai tindak lanjut dan percepatan pembangunan kota baru mandiri
Sofifi dan Maja di triwulan I tahun 2022 ini.
No Keterangan ( dapat
Rencana Aksi TW I Status berisikan Kendala &
Rekomendasi Perbaikan)
Percepatan pembangunan
kota baru yang yaitu KBM
Tanjung Selor yang
Rapat Koordinasi dengan K/L dilaksanakan berdasarkan
terkait dan Pemerintah Daerah Inpres Nomor 9 Tahun 2018
3 terkait mengenai tindak lanjut Terlaksana masih terdapat
percepatan pembangunan kota debottlenecking yang belum
baru mandiri Tanjung Selor menemukan solusi sehingga
diperlukan upaya untuk
mengusulkan pembangunan
jalan lokal sekunder ROW 30.
Asisten Deputi V
Pengembangan Daya Saing
Kawasan telah mengikuti
Rapat Koordinasi dengan K/L
beberapa kali rapat
terkait dan Pemerintah Daerah
koordinasi dengan K/L terkait
terkait mengenai tindak lanjut
dengan tindak lanjut
5 percepatan pembangunan IKN Terlaksana percepatan pembangunan
termasuk di dalamnya
IKN , namun penyelenggara
membahas mengenai regulasi
atas rapat tersebut bukanlah
dan kelembagaan IKN
dari pihak asisten 3 Deputi VI
sendiri melainkan dari pihak
K/L terkait.
Kolom status dapat diisi dengan:
a. Terlaksana (pada kolom keterangan mohon dituliskan realisasi kegiatan yang
dilakukan dan narasi bahwa renaksi selesai pada TW tersebut)
b. Tidak Terlaksana dengan Perubahan (pada kolom keterangan mohon dituliskan
realisasi kegiatan pengganti yang dilakukan)
c. Tertunda dan Digeser (pada kolom keterangan mohon dijelaskan penyebab
rencana aksi tidak terlaksana pada TW tersebut dan akan digeser pada TW
berapa)
d. Gagal Dilaksanakan (pada kolom keterangan mohon dijelaskan penyebab
rencana aksi tidak terlaksana)
Di dalam RPJMN 2020-2024, disebutkan bahwa kawasan strategis ekonomi dapat terdiri atas
Kawasan Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Pelabuhan bebas dan
Pelabuhan Bebas (KPBPB), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Kawasan
Perbatasan.
Dalam dokumen Rencana Strategis Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan
Tata Ruang, penguatan daya saing kawasan akan dilaksanakan dengan strategi utama pada
debottlenecking dan penyelesaian pengembangan permasalahan kawasan strategi ekonomi,
yang dijalankan melalui proses koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan di
dalamnya.
Dalam rangka pembangunan kawasan strategis, arah kebijakan yang diambil adalah
meningkatkan keunggulan kompetitif pusat-pusat pertumbuhan wilayah yang diwujudkan
melalui strategi optimalisasi pembangunan kawasan strategis ekonomi prioritas sebagai pusat-
pusat pertumbuhan wilayah, yaitu KEK, KI, KPBPB, Destinasi Pariwisata Super Prioritas, dan
kawasan lainnya yang telah ditetapkan untuk mendorong hilirisasi dan penciptaan nilai tambah
komoditas unggulan, perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan devisa dan
penghematan devisa dari substitusi impor.
Hingga Triwulan I Tahun 2022, Jumlah Pembangunan Kawasan Strategis Ekonomi yang
Berdaya Saing yang telah terealisasi sebesar 2 KSE atau mencapai 30% dari target Tahun
2022 dengan ringkasan sebagai berikut:
IKU-1.2
1.2.Jumlah
Pembangunan
Kawasan Strategis nominal 6 KSE 2 KSE 30%
Ekonomi yang
Berdaya Saing
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Triwulan I 2022, telah dilaksanakan
kegiatan monitoring dan evaluasi atas :
a. Percepatan Pembangunan dan atau Pengembangan Kawasan Industri berdasarkan list
proyek KI PSN dan RPJMN 2020-2024 serta pengajuan baru
Dalam rangka Koordinasi terkait percepatan penyediaan infrastruktur di KI serta
mengeksplorasi skema pembiayaan atau insentif fiskal yang dapat diberikan dengan K/L
terkait, dilaksanakan rapat monitoring dan evaluasi terkait progres pembangunan
Kawasan Industri PSN (Kuartal I-2022). Pelaksanaan rapat ini sejalan dengan mandat
Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 terkait pemantauan dan dukungan percepatan
penyediaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor Kawasan Industri. Masing-masing
perwakilan Kawasan Industri (KI) menyampaikan usulan dan masalah yang terjadi pada
kawasannya. Sementara itu Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan, Kemenko
Bidang Perekonomian menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
● Arahan Presiden pada Rapat Terbatas tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional
(PSN) dalam Masa Pandemi Covid-19 pada Jum’at, 16 Juli 2021:
- Meskipun saat ini Indonesia masih dalam masa Pandemi Covid-19, namun
PSN tetap harus berjalan dan dilakukan berbagai Langkah percepatan.
- Evaluasi terhadap PSN, diprioritaskan untuk PSN yang dapat diselesaikan
hingga tahun 2024 dan mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi
Nasional(PEN).
- Terhadap Usulan PSN karena keterbatasan APBN diprioritaskan untuk usulan
yang tidak menggunakan dana APBN/D.
● Diperlukan Evaluasi dan Peninjauan Kembali Terhadap Proyek-Proyek PSN yang
masuk ke dalam Perpres No.109/2020.
● Agenda rapat:
Progres dan isu pembangunan terkait update proyek terbaru, isu dan kendala di
lapangan, serta evaluasi terhadap dampak pandemic covid-19 serta pemenuhan target
PSN selesai 2024. Yang kedua yakni menyusun rencana tindak lanjut terkait tindak
lanjut penyelesaian isu-isu yang dihadapi dan terkait dukungan perizinan,
pendampingan debottlenecking, dsb.
Berikut laporan hasil rapat koodinasi Monitoring dan Evaluasi Progres Pembangunan
Kawasan Industri PSN (kuartal I-2022) yang dilaksanakan pada tanggal 16 Februari
2022.
1. jumlah kawasan industri yang sudah memiliki IUKI adalah 8 kawasan, sedang
berproses pengurusan IUKI sebanyak 4 kawasan, dan 5 kawasan masih
belum berproses.
2. Isu strategis pada setiap kawasan industri dapat dilaporkan sebagai berikut:
Selanjutnya dalam rangka Koordinasi dengan BNPP, K/L terkait, dan Pemerintah Daerah
terkait mengenai tindak lanjut pelaksanaan Inpres Nomor 1 Tahun 2021, dilaksanakan
penyusunan draft Inpres baru terkait wilayah perbatasan yang mengacu pada Inpres
tersebut dan Masterplan yang telah dibuat
Selain itu, juga dilakukan koordinasi dengan K/L, BP, dan Pemda terkait mengenai
percepatan pembangunan ekonomi di KPBPB dalam beberapa kali rapat. Pada Rapat
Koordinasi Tindak Lanjut Rencana Pengembangan Kawasan Industri di Bintan,
dilaksanakan 2 agenda rapat, yakni Sinkronisasi Implementasi Perizinan Berusaha Sektor
Ketenagalistrikan berdasarkan PP 41/21 dengan Regulasi yang Berlaku di Kementerian
ESDM dan Penyediaan Gas di BIIE dan Penyediaan tax holiday dan/atau tax allowance
bagi investasi baru di KIH serta penyediaan satuan tugas (desk) yang bertugas
menyediakan seluruh perizinan dan persyaratan produk halal di dalam Kawasan Industri.
Dilaksanakan pula Audiensi BP Bintan terkait Rancangan Peraturan Kepala BP Bintan
tentang Penyelenggaraan Pemasukan & Pengeluaran dari dan ke KPBPB Bintan
berdasarkan PP 41 Tahun 2021 untuk membahas permohonan audiensi Kepala Badan
Pengusahaan (BP) Bintan kepada Kemenko Bidang Perekonomian mengenai Rancangan
Peraturan Kepala BP Bintan tentang Penyelenggaraan Pemasukan & Pengeluaran dari
dan ke KPBPB Bintan berdasarkan PP 41 Tahun 2021. Dalam audiensi tersebut terdapat
empat poin utama yang dibahas, yakni:
1. Kejelasan mengenai apakah PP 41 tahun 2021 tidak/belum mengamanahkanlayanan
non perizinan sebagaimana tertuang dalam PMK 34 tahun 2021 tentang keluar masuk
barang.
2. Pendelegasian Perizinan Berusaha kepada BP selain lampiran PP 41 Tahun 2021.
3. Kejelasan Alur Proses Perizinan Berusaha pada OSS Khusus Untuk Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan BebasTata Cara Pengusulan Pelabuhan yang
ditunjuk di KPBPB
Hasil audiensi ini menunjukkan bahwa akan diadakan coaching clinic yang melibatkan
Kemenko Perekonomian, K/L terkait, seluruh BP dan Dewan Kawasan dalam rangka
membahas mengenai lebih detail kejelasan pelaksanaan kewenangan perizinan berusaha
oleh Badan Pengusahaan berdasarkan PP 41 Tahun 2021 maupun implementasinya pada
OSS.
Adapun nilai dari indeks kualitas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan
Bidang Penguatan Daya Saing Kawasan diperoleh melalui penilaian dari 2 (dua) sub
indikator :
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi % Kinerja
Utama
IKU-2.1
2.1.Indeks Kualitas
Koordinasi,
Sinkronisasi dan Baik (3
nominal 1 33%
Pengendalian di dari 4)
Bidang Penguatan
Daya Saing Kawasan
No Keterangan ( dapat
Rencana Aksi TW I Status berisikan Kendala &
Rekomendasi Perbaikan)
Dalam rangka
mempercepat koordinasi
terkait Teknis Pelaksanaan
Kebijakan Perluasan Travel
Bubble di Kawasan Batam,
Bintan dengan Singapura.
maka diperlukan peraturan
yang mengatur tentang
evaluasi teknis yang ada.
Dalam proses perumusan
ditemukan kendala terkait
penyamaan persepsi
tentang usulan keringanan
tes Pre-Departure RT-PCR
2 x 24 jam sebelum
keberangkatan dan tes RT-
Pemantauan, Perencanaan, PCR di hari ketiga setelah
dan Pelaksanaan Program kedatangan sesuai dengan
Terlaksan
1 dan Kebijakan di Bidang SE Satgas Nomor 13
a
Penguatan Daya Saing Tahun 2022 yang diusulkan
Kawasan untuk diubah menjadi tes
Antigen, belum dapat
dilakukan dikarenakan
adanya upaya Pemerintah
Indonesia yang
menerapkan prinsip kehati-
hatian dalam membatasi
penyebaran virus Covid-19
pasca Gelombang Ketiga.
Namun, usulan relaksasi
terhadap ketentuan tes RT-
PCR menjadi tes Antigen
masih dalam proses
permohonan dengan
melihat situasi
perkembangan penyebaran
Covid-19 nasional.
Kolom status dapat diisi dengan:
a. Terlaksana (pada kolom keterangan mohon dituliskan realisasi kegiatan yang
dilakukan dan narasi bahwa renaksi selesai pada TW tersebut)
b. Tidak Terlaksana dengan Perubahan (pada kolom keterangan mohon
dituliskan realisasi kegiatan pengganti yang dilakukan)
c. Tertunda dan Digeser (pada kolom keterangan mohon dijelaskan penyebab
rencana aksi tidak terlaksana pada TW tersebut dan akan digeser pada TW
berapa)
d. Gagal Dilaksanakan (pada kolom keterangan mohon dijelaskan penyebab
rencana aksi tidak terlaksana)
2.2 Persentase Latar Belakang
Penyelesaian Analisis Kebijakan yang berkualitas dihasilkan dari proses analisis yang dalam dan
Kebijakan di Bidang komprehensif. Untuk itu, dalam rangka perumusan kebijakan bidang Penguatan Daya
Penguatan Daya Saing Saing Kawasan diperlukan analisa kebijakan berupa karya tulis kedinasan (naskah
akademik RUU, RPerpres, RPermen, Memo Kebijakan, Model Kebijakan, dan
Kawasan Advokasi Kebijakan) dan karya tulis ilmiah (policy brief, policy paper, artikel kebijakan
dan makalah). Adapun IKU Persentase Penyelesaian Analisis Kebijakan Bidang
Penguatan Daya Saing Kawasan merupakan indikator untuk mengukur tingkat
penyelesaian atas dokumen analisis kebijakan yang ditargetkan. Dokumen Analisis
Kebijakan yang dihasilkan nantinya harus mendapat persetujuan dari Deputi. Pada
tahun 2022, Keasdepan Bidang Penguatan Daya Saing Kawasan menargetkan
menyusun 8 dokumen analisis kebijakan di bidang Penguatan Daya Saing Kawasan.
Dengan terpenuhinya Indikator kinerja ini, diharapkan tidak hanya mampu
meningkatkan kualitas koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian di lingkungan
Asisten Deputi Bidang Penguatan Daya Saing Kawasan namun juga diharapkan
mampu berkontribusi pada peningkatan Kompetensi ASN yang merupakan “ultimate
indicator” pada sasaran strategis di level Kementerian.
Berdasarkan rencana aksi dan Indikator Kinerja Utama, penyusunan karya tulis ilmiah
(policy brief, policy paper, artikel kebijakan dan makalah) dilaksanakan pada triwulan
III dengan jangka waktu penelitian dan pengumpulan data dilaksanakan pada triwulan
sebelumnya. Oleh karena itu, pada triwulan ini masih dilaksanakan pengumpulan
informasi.
Kemudian sehubungan dengan rencana aksi dan dalam hal menindaklanjuti Disposisi
Bapak Deputi Nomor Agd.680.023 bersama ini kami laporkan bahwa pada tanggal 24
Maret 2022 Keasdepan Penguatan Daya Saing Kawasan telah mengikuti Focus
Group Discussion(FGD) tentang FGD tentang Pembahasan Kebijakan Strategis
dalam Merealisasikan Penataan dan Pemanfaatan Wilayah Pertahanan dalam
Pembangunan IKN Nusantara. Beberapa hal pokok yang diperoleh dari hasil
pembahasan rapat adalah sebagai berikut:
IKU-2.2
2.2.Persentase
Penyelesaian Analisis
Kebijakan di Bidang presentase 80% 25% 31%
Penguatan Daya
Saing Kawasan
Yang terakhir, rencana aksi yang berbunyi ‘Keikutsertaan ASN pada Workshop terkait
Perkotaan/ Kawasan Strategis Ekonomi/ Superhub/Pembiayaan Alternatif/Bahasa’
dilaksanakan dengan diadakannya bimbingan teknis terkait tata cara penulisan Karya
Tulis Ilmiah, artikel, policy brief, telaahan staf, dan lain-lain. Berdasarkan dialog
kinerja sebelumnya, disampaikan bahwa kendala dalam membuat kebijakan dan
pengambilan keputusan adalah adanya keterbatasan data yang dimiliki oleh instansi.
Deputi Bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang juga menyampaikan mandat yang
sejalan dengan rencana aksi untuk mengadakan bimbingan teknis/pelatihan
kepenulisan untuk meningkatkan kualitas penelitian yang bermanfaat sebagai data.
Bimbingan teknis dilaksanakan selama dua hari dengan beberapa pembicara yang
ahli di bidangnya dari K/L lain dengan memberikan penjelasan secara teori dan
praktik mengenai kemampuan menulis. Dengan dimilikinya kemampuan menulis,
akan meningkatkan jumlah riset, publikasi, jurnal, telaahan staf, dan lain-lain yang
mendukung data untuk peningkatan kualitas kebijakan.
Selain itu, Deputi Bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang juga menyampaikan
bahwa perlu adanya kolaborasi data dan sinergi antara ASN internal Kedeputian
Bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang dengan pihak lain, misalnya pihak
perguruan tinggi sebab perguruan tinggi melakukan riset dengan jumlah yang banyak
dan kualitas yang baik. Hal ini pun sesuai dengan rencana aksi yang diwujudkan
dalam bimbingan teknis ini. Dalam pelaksanaannya, pembicara yang mengisi
bimbingan teknis ini adalah Dosen di Institut Teknologi Bandung.
Hingga Triwulan I Tahun 2022, Jumlah Presentase ASN Asisten Deputi Penguatan
Daya Saing Kawasan yang memenuhi jam pelajaran ASN yang telah terealisasi
sebesar 25% atau mencapai 35% dari target Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai
berikut:
IKU-3.1
3.1.Presentase ASN
Asisten Deputi
Penguatan Daya
presentase 70% 25% 35%
Saing Kawasan yang
memenuhi jam
pelajaran ASN
Hingga Triwulan I Tahun 2022, Presentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Asisten Deputi
Penguatan Daya Saing Kawasan yang telah terealisasi sebesar 52% atau mencapai 54%
dari target Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:
IKU-3.2
3.2.Presentase
Kualitas Pelaksanaan
presentase
Anggaran Asisten l
95,2% 52% 54%
Deputi Penguatan
Daya Saing Kawasan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Triwulan I 2022, telah dilaksanakan
kegiatan :
a. Perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan anggaran Asisten Deputi Penataan
Ruang dan Pertanahan Sesuai dengan Aturan / Kebijakan yang Berlaku
Berdasarkan tabel
pelaksanaan anggaran Asisten
Pelaksanaan anggaran dan
Deputi Penguatan Daya Saing
penggunaan belanja
2 Terlaksana Kawasan yang terlampir di
dilaksanakan secara
bawah, penggunaan anggaran
proporsional
telah dilakukan secara
proporsional.
Koordinasi
Pembangunan Kota
Baru
Koordinasi
Pembangunan Ibu
Kota Negara Baru