Anda di halaman 1dari 107

Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR MATEMATIKA

SMK
ADAPTIF
KELAS X
GANJIL

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang
MATEMATIKA KELAS X SMK
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya Modul Ajar Matematika ini.
Modul ini disusun sebagai dasar dan acuan dalam proses kegiatan belajar mengajar bagi guru maupun
peserta didik. Modul ini dibuat dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah-mudahan dapat
dicerna dengan baik oleh peserta didik tetapi tidak menghilangkan substansi dari sebuah modul ajar.
Modul ajar ini juga disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik di SMK Negeri 2 Kabupaten
Tangerang akan media belajar yang representatif.

Dalam modul ajar ini disajikan materi pelajaran matematika kelas X secara sederhana, dan
mudah dipahami yang disertai dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dalam modul ajar
ini juga dilengkapi contoh soal serta pembahasan dan berbagai Latihan soal yang terlampir dalam
lembar kerja siswa (LKS). Sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran Matematika, diharapkan peserta
didik dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan
mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah.

Terima Kasih Tidak Terhingga Kepada Allah SWT, karena dengan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan bahan ajar ini serta kepada orang-orang yang tidak dapat di sebutkan satu per satu,
yang paling utama adalah,

1. Kepada Kedua Orang tua, Mertua, istri, dan anak-anak yang selalu mendukung penulis.
2. Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Bapak Dr. H. Kamsono, M.Pd yang
memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk menggunakan bahan ajar yang dibuatnya.
3. Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Bapak
Sutarman, M.Pd atas waktu, kesempatan dan dukungan yang diberikan.
4. Guru-Guru SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang yang selalu kompak dan semangat dalam
menyambut kurikulum merdeka.
5. Dan semua siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang yang akan menggunakan bahan ajar
ini, terima kasih semuanya

Akhirnya, tegur sapa, saran, dan kritik dari kalangan akademisi dan pengguna bahan ajar ini
sangat penulis harapkan demi kemajuan di bidang Pendidikan

Taangerang, Juli 2023


Penulis

ADE FERDIANSYAH, S.ST., M.Pd

1
TUJUAN DAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN

Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1. Memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah matematis (pemahaman matematis).
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika (penalaran dan pembuktian matematis).
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan
masalah matematis).
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model
matematis (komunikasi dan representasi matematis).
5. Mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan
kehidupan (koneksi matematis).
6. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri,
tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi
matematis).
Karakteristik Mata Pelajaran Matematika diantaranya :
1. Mata Pelajaran Matematika pada fase E diorganisasikan dalam lingkup empat elemen konten
yang terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subjek
matter) yang harus dipahami peserta didik, meliputi :
a. Bilangan
b. Aljabar
c. Geometri
d. Analisis Data dan Peluang
2. Selain elemen konten, matematika juga diorganisasikan dalam lingkup elemen kecakapan
yang terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental
yang membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan-
kecakapan berikut:
a. Pemahaman matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formaluniversal, dengan cara mengingat, menjelaskan, dan
menerapkannya secara rutin dalam kasus sederhana.
b. Penalaran dan Pembuktian Matematis; Penalaran terkait erat dengan pembentukan
alur berpikir dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi dengan cara
menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun konjektur,
sedangkan pembuktian matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman

2
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi yang bersifat formal-universal dengan cara membuktikan kebenaran suatu
prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
c. Pemecahan Masalah Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika dan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara
menggunakan berbagai strategi yang efektif untuk menerapkan materi pembelajaran
matematika dalam menyelesaikan masalah matematis atau masalah sehari-hari.
d. Komunikasi dan Representasi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara mengomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis.
e. Koneksi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formal-universal dengan cara mengaitkan antarmateri pembelajaran
matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan
dengan kehidupan.

3
MODUL AJAR
M A T E M A T I K A
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

E K S P O N E N
Alokasi Waktu : 2 x 8 JP = 16 JP

Kelas X SMK Sederajat


Semester 1 (16 JP)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


SMK Negeri 2 Kabupaten
4
Tangerang
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan


berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan
dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan
bunga majemuk.

ALOKASI WAKTU
Eksponen dan Logaritma
16 Jam (semester 1)

NO SUB ELEMEN ALOKASI WAKTU

1.1 Bilangan berpangkat bulat 2 JP


1.2 Sifat-sifat operasi hitung bilangan berpangkat bulat 2 JP
1.3 Pangkat pecahan dan bentuk akar 4 JP
1.4 Merasionalkan penyebut bentuk akar 4 JP
1.5 Logaritma 4 JP
JUMLAH JAM PELAJARAN 16 JP

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN

X.Eksponen dan Logaritma ✔ Mampu menjelaskan pengertian


pangkat bulat positif, pangkat negatif
Melalui kegiatan diskusi dan
dan nol, dan pangkat pecahan secara
pembelajaran kelompok diharapkan
tepat, sistematis, dan menggunakan
peserta didik dapat:
simbol yang benar.
• Mendeskripsikan sikap eksponen
dengan bahasa sendiri. ✔ Mampu menjelaskan sifat - sifat
• Menggunakan sifat eksponen pangkat bulat positif dan pangkat
untuk menyederhanakan pecahan dengan secara tepat,
eksponen atau menentukan nilai sistematis, dan menggunakan simbol
eksponen. yang benar
• Mendeskripsikan kaitan antara
bentuk akar dengan eksponen ✔ Mampu menerapkan konsep
menggunakan bahasa sendiri. pemecahan masalah yang relevan
• Melakukan prosedur operasi yang berkaitan dengan bilangan
penjumlahan, pengurangan,
bentuk akar dan logaritma.
perkalian dan merasionalkan
bentuk akar.
✔ Mampu menerapkan konsep bilangan
• Mendeskripsikan kaitan antara
berpangkat, bentuk akar dan logaritma
logaritma dengan dengan
menggunakan bahasa sendiri. dalam dalam bidang kejuruan seperti

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


5
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

• Menggunakan sifat logaritma bidang TKJ, TBSM, TPM dan


untuk menentukan nilai suatu sebagainya.
logaritma.
• Menyelesaikan masalah yang ✔ Mampu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan eksponen, berkaitan dengan eksponen dan
bentuk akar, dan logaritma logaritma.
berdasarkan analisis atas suatu
permasalahan yang diberikan
yang berkaitan dengan kejuruan
sesuai dengan jurusannya masing-
masing.

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT

✔ Mengenal berbagai macam simbol


operasi matematika
✔ Sifat-sifat bilangan berpangkat bulat
✔ Mengenal dan memahami berbagai
✔ Pangkat pecahan operasi penjumlahan, pengurangan,
✔ Bentuk akar perkalian dan pembagian

✔ Sifat-sifat logaritma ✔ Mengenal, memahami dan


menjalankan berbagai macam
operasi hitung pada alat
hitung/kalkulator sebagai
perbandingan.

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Kreatif, Mandiri dan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan dan penerapan
eksponen dan logaritma dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang
kejuruan sesuai jurusannya masing-masing.
✔ Memperoleh dan memproses informasi yang berkaitan dengan penerapan
eksponen dan logaritma.
✔ Menganalisis dan mengevaluasi penalaran mengenai penerapan tersebut.

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI


Eksponen, Logaritma, bilangan berpangkat bulat, bilangan berpangkat pecahan,
bentuk akar, sifat-sifat logaritma, penerapan eksponen dan logaritma.

PERTANYAAN INTI / ASESMEN DIAGNOSTIK

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


6
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

1. Apa pengalamanmu dalam mengkaji dan menganalisis penerapan eksponen


dan logaritma dalam bidang kejuruanmu ?
2. Bagaimana pendapatmu tentang operasi perhitungan pada bilangan berpangkat
bulat?
3. Bagaimana caranya merasionalkan penyebut bentuk akar ?
4. Bagaimana caranya menerapkan sifat-sifat logaritma dalam menyelesaikan
persoalan logaritma ?

SARANA DAN PRASARANA

Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD, Papan tulis,


Spidol, Gambar.

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler/tipikal
● Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 44 peserta didik


KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN

Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :
yang berpencapaian tinggi
- tatap muka
Ya/ Tidak
Project Based Learning Moda
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit - tatap muka
memahami konsep:

Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN

Individu Perfoma dalam presentasi hasil

Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik


⮚ Berkelompok (4-5 orang)
Metode

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


7
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

⮚ Brainstorming
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena perkembangan isu bidang biologi, ekonomi, social dan
juga bidang-bidang kejuruan (Teknik bisnis sepeda motor, Teknik
komputer dan jaringan, Teknik pemesinan)
2. Konsep : sifat-sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan logaritma
3. Prinsip : peningkatan pemahaman operasi hitung pada bilangan
berpangkat bulat dan logaritma serta penerapannya dalam bidang
kejuruan/jurusan.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan operasi hitung pada bilangan
berpangkat dan logaritma.
5. Metognitif : merencanakan, menyusun tujuan, mengevaluasi, merefleksi dan
menyusun strategi pembelajaran yang efektif pada materi
bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

X.Eksponen Menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat


(termasuk bilangan pangkat pecahan).

LK 1 Mampu mengidentifkasi sifat-sifat bilangan berpangkat bulat.

LK 2 Mampu mengidentifikasi sifat-sifat bentuk akar.

LK 3 Mampu mengidentifikasi sifat-sifat logaritma.

LK 4 Mampu menyelesaikan permasalahan mengenai ekponen dan logaritma dengan


baik serta penerapannya.

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


8
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


80 menit
Pembukaan (20 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi,
tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan
dilaksanakan yang ditayangkan.
6. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari
yaitu tentang eksponen dan logaritma serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam bidang kejuruan (sesuai dengan jurusannya masing-
masing)
7. Guru mengaitkan masalah eksponen dan logaritma dengan kehidupan nyata.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Klarifikasi Masalah
1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sepuluh kelompok yang maksimal
terdiri 4 - 5 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang disajikan
oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar
Kerja/ Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan materi secara umum.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK.
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang
disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta
didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pembahasan).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang jurusan (TBSM, TKJ dan
TPM).
Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data
8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan
berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan dan diskusi
b) Menemukan informasi relevan berkaitan dengan penerapan eksponen dan
logaritma dalam kehidupan sehari-hari.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


9
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

c) Mengaplikasikan perkembangan teknologi di bidang social, ekonomi, biologi


dan bidang-bidang kejuruan dalam menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau individual
untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi
Penyelesaian Masalah
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan bimbingan
guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang materi
serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait materi
Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah
15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara tertulis
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas
atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan
permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait materi
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

Penutup (10 menit)


1. Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


✔ Peserta didik mampu mengidentifkasi berbagai isu kaitannya dengan penerapan
eksponen dan logaritma.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


10
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

✔ Peserta didik mampu memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan berpangkat


bulat dan logaritma.
✔ Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
eksponen dan logaritma.
✔ Peserta didik mampu menerapkan eksponen dan logaritma dalam kehidupan
sehari-hari dan bidang-bidang kejuruan masing-masing.

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis

REFLEKSI

GURU PESERTA DIDIK

⮚ Apakah dalam membuka pelajaran ⮚ Apakah kamu memahami intruksi


dan memberikan penjelasan teknis yang dilakukan untuk pembelajaran?
atau intruksi yang disampaikan untuk
pembelajaran yang akan dilakukan ⮚ Apakah media pembelajaran, alat
dapat dipahami oleh peserta didik? dan bahan mempermudah kamu
dalam pembelajaran?
⮚ Bagian manakah pada rencana
pembelajaran yang perlu diperbaiki? ⮚ Apakah materi yang disampaikan,
didiskusikan, dan dipresentasikan
⮚ Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan
penilaian yang telah dilakukan dalam ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
pembelajaran? materi pembelajaran?

⮚ Apakah dalam berjalannya proses ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran sesuai dengan yang selama mengikuti kegiatan
diharapkan? pembelajaran?

⮚ Apakah arahan dan penguatan materi ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
yang telah dipelajari dapat dipahami pembelajaran?
oleh peserta didik?
⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
belajar yang lebih baik?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


11
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


12
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

MATERI – BAHAN AJAR

EKSPONEN

A. Pengertian Eksponen

Eksponen atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan pangkat
adalah nilai yang menunjukkan derajat kepangkatan atau sebanyak berapa kali
sebuah bilangan dikalikan dengan bilangan tersebut. Jika terdapat dua bilangan
a dan b, maka notasi dari eksponen matematika adalah ab yang kemudian dibaca
a pangkat b. Bilangan a kemudian disebut sebagai bilangan basis (pokok) dan b
disebut eksponennya. Jika b merupakan bilangan bulat positif, maka eksponen
dapat dinyatakan : ab = a x a x a x … x a (a sejumlah b faktor).

B. Sifat-sifat Eksponen

1. a0= 1 (Eksponen Nol)


2. a-p = 1/ap (Eksponen Negatif)
3. ap/q=q√ap (Eksponen Pecahan)
4. ap x aq = ap+q
5. ap/aq=ap-q
6. (ap)q=apq
7. (am.bn)p = amp. bnp
8. (am/an)p = amp/anp

C. Bentuk Akar

Bentuk akar matematika merupakan akar dari suatu bilangan-bilangan


yang hasilnya bukan termasuk ke dalam bilangan rasional (bilangan yang meliputi
bilangan cacah, bilangan prima, serta bilangan-bilangan lain yang terkait) atau
bilangan irasional (yakni bilangan yang hasil baginya tidak pernah berhenti).
Bentuk akar adalah bentuk lain untuk menyebutkan suatu bilangan yang
berpangkat. Bentuk akar termasuk ke dalam bilangan irasional di mana bilangan
irasional tidak bisa disebutkan dengan menggunakan bilangan pecahan a/b, a
serta b bilangan bulat a dan b ≠ 0.

Bilangan dari bentuk akar merupakan suatu bilangan yang ada di dalam
tanda √ yang disebut sebagai tanda akar. Beberapa contoh bilangan irasional di
dalam bentuk akar yakni √2, √6, √7, √11 dan lain sebagainya. Sementara untuk
√25 bukanlah bentuk akar, sebab √25 = 5 (5 merupakan bilangan rasional) sama
saja angka 25 bentuk akarnya yaitu √5. Simbol akar “√” pertama kali
diperkenalkan oleh seorang matematikawan asal Jerman yang bernama Christoff
Rudoff.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


13
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

D. Operasi Aljabar Pada Bentuk Akar

1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar

Bagi masing-masing a, b dan c yang merupakan bilangan rasional


positif, maka akan berlaku rumus atau persamaan seperti berikut ini:
a√c + b√c = (a + b) √c
a√c – b√c = (a – b) √c

2. Operasi Perkalian Bentuk Akar

Untuk masing-masing a, b dan c yang merupakan bilangan rasional


positif, maka akan berlaku rumus atau persamaan seperti berikut ini:

√a x √b = √a x b

3. Sifat Operasi Bentuk Akar

Adapun beberapa sifat operasi bentuk akar seperti di bawah ini:

1. √a2=a, dengan a adalah bilangan real positif.


2. √a x √b = √ab, di mana a dan b merupakan bilangan real positif.
3. √a/ √b = √a/b, dengan a ≥ 0 dan b > 0.
4. a√c + b√c = (a + b)√c dengan a, b, c merupakan bilagan real, serta c ≥ 0.
5. a√c – b√c = (a – b)√c dengan a, b, c merupakan bilagan real, serta c ≥ 0.
6. a√c x b√d = (ab) √cd, dengan a,b, c, d, merupakan bilangan real, serta a, b ≥ 0.
7. c√a/ d√b = c/d√a/b dengan a, b, c merupakan bilangan real, serta a, b ≥ 0.

4. Bentuk Akar di Dalam Akar

𝑛 𝑚𝑚.𝑛
Dengan menggunakan sifat bentuk akar √ √𝑎 = √𝑎, kita dapat
menyederhanakan bentuk akar di dalam akar dengan mengalikan antar indeks
akar tersebut, yaitu m x n.

5. Menarik Akar Dalam Akar Suku Dua

Jika a, b, c ≥ 0, maka:

(1). √(𝑎 + 𝑏) + 2√𝑎𝑏 = √𝑎 + √𝑏

(2). √(𝑎 + 𝑏) − 2√𝑎𝑏 = √𝑎 − √𝑏

𝑎+𝑛 𝑎−𝑛
(3). √𝑎 + 𝑏√𝑐 = √ 2 + √ 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = √𝑎2 − (𝑏√𝑐)²

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


14
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

𝑎+𝑛 𝑎−𝑛
(4). √𝑎 − 𝑏√𝑐 = √ −√
2 2

6. Merasionalkan Bentuk Akar

Untuk memudahkan pemakaian bentuk akar dalam operasi aljabar,


maka penulisan dari bentuk akar dituliskan dalam bentuk yang paling rasional
(sederhana).

Cara untuk merasionalkan bentuk akar harus memenuhi beberapa


syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut ialah sebagai berikut:

1. Tidak memuat faktor yang pangkatnya lebih dari satu.


Sebagai contoh:
√x, x > 0 → bentuk sederhana
√x5 dan √x3 → bukan bentuk sederhana
2. Tidak ada bentuk akar pada penyebut.
Sebagai contoh:
√x/ x → bentuk sederhana
1/ √x → bukan bentuk sederhana
3. Tidak mengandung pecahan
Sebagai contoh:
√10/ 2 → bentuk sederhana
√5/√2 → bukan bentuk sederhana
Kemudian, bagaimana caranya untuk merasionalkan penyebut pecahan
dalam bilangan bentuk akar?
Merasionalkan penyebut pecahan dalam bilangan bentuk akar itu berarti,
mengubah penyebut dari pecahan yang berbentuk akar menjadi bentuk
rasional (sederhana).
Cara atau metode untuk merasionalkan penyebut pecahan yakni dengan cara
mengalikan pembilang dan juga penyebut pecahan tersebut dengan bentuk
akar yang sekawan dari penyebut tersebut.
Terdapat tiga cara merasionalkan penyebut bentuk pecahan bentuk akar,
diantaranya yaitu:
1. Pecahan bentuk a/ √b
Diselesaikan dengan cara mengalikan √b/√b
Sehingga a/ √b = a/ √b x √b/√b = a√b /b
2. Pecahan bentuk a/ b+√c
Diselesaikan dengan cara mengalikan b – √c/ b – √c
Sehingga, a/ b + √c = a/ b + √c x b – √c/ b – √c = a(b – √c)/ b2 – c
3. Pecahan bentuk a/ √b + √c
Diselesaikan dengan cara mengalikan √b – √c/ √b – √c
Sehingga, a/ √b + √c = a/ √b + √c x √b – √c/ √b – √c = a(√b – √c)/ b-c

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


15
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

E. Penerapan Sistem Bilangan


Komputer menggunakan beberapa jenis bilangan. Contoh penggunaan
sistem bilangan pada komputer adalah :
1. Bilangan Biner. Bilangan ini adalah bilangan dasar yang digunakan computer.

2. Bilangan Desimal. Bilangan ini dapat kita jumpai pada pengalamatan IP dalam
jaringan computer.

3. Bilangan Heksadesimal. Bilangan ini dapat kita jumpai pada MAC Address
setiap device.

a. Jenis-jenis Bilangan

1. Bilangan Biner. Bilangan ini hanya mengenal dua jenis angka numerik, yaitu 0
dan 1. Nilai 1 mewakili keadaan dengan arus listrik, sementara nilai 0 mewakili
keadaan sebaliknya. Penulisan bilangan biner menggunakan format N 2.

2. Bilangan Oktal adalah bilangan yang menggunakan 8 jenis angka numerik,


yaitu 0,1,2,3,4,5,6, dan 7.

3. Bilangan Heksadesimal terdiri dari 10 angka numerik, yaitu 0 hingga 9, dan 6


karakter, yaitu A, B, C, D, E, F. nilai A mewakili nilai 10, B mewakili nilai 11, dan
seterusnya.

b. Konversi Bilangan

Konversi adalah teknik mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lainnya,


tetapi tetap memiliki arti yang sama. Sebagai contoh, konversi bilangan desimal
menjadi bilangan biner sangatlah penting ketika menghitung banyaknya
network yang terbentuk dari subnetting IP Address. Terdapat beberapa teknik
konversi bilangan, yaitu menjumlahkan suku bilangan yang dikonversi, atau
melakukan pembagian bilangan secara berulang.

F. Pengertian Logaritma

Mengetahui sifat dari logaritma, di dalam suatu ilmu matematika,


logaritma adalah kebalikan atau invers dari eksponen atau pemangkatan. Secara
sederhananya saja, logaritma bisa diartikan sebagai suatu invers atau kebalikan
dari pemangkatan yang digunakan dalam menentukan besaran pangkat pada
sebuah bilangan pokok. Sehingga intinya bahwa dengan Anda mempelajari ilmu
logaritma, maka Anda akan bisa mencari besaran pangkat dari suatu bilangan
yang telah diketahui hasil pangkatnya. Berikut merupakan pembahasan terkait
rumus logaritma, diantaranya: Bentuk dari logaritma yang telah dinyatakan ke
dalam bentuk a log b = c.
dimana simbol a menyatakan suatu bilangan pokok logaritma maupun basis, b
dengan menentukan range atau hasil dari logaritma, dan c adalah domain
logaritma.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


16
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

G. Sifat Logaritma

Di samping ini adalah beberapa


sifat dari logaritma yang anda harus
pahami.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


17
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA


EKSPONEN

Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :

Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi isu-isu
dalam bidang ekonomi, biologi, social dan sebagainya berkaitan dengan penerapan
eksponen dan logaritma.

Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan eksponen dan logaritma.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan

Hasil diskusi dan Presentasi :


Unggah paparan secara langsung atau melalui tugas kelas GCR dan salin link
hasil diskusi.

CATATAN KEGIATAN

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


18
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Pengetahuan Pre Test Jumlah benar
Post Test Jumlah benar

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Keterampilan Praktik Pencapaian
elemen

Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


19
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

PENILAIAN PROYEK

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan

Rubrik Penilaian Penskoran Proyek


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1 Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunuikasi)
3 Pembagian tugas
4 Sistemitisasi Pelaksanaan
5

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


20
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA 1

Test Formatif
1. Jika a = –2 dan b = 3, maka hitunglah nilai x = ( a b ) x (3ab)
2 3 3
!
2ab2

2. Sederhanakan dan nyatakan bentuk berikut dalam bentuk pangkat bulat positif!

a -2b-2 c -4
a. ab-4 c 2

3
 m3n-2 
b.  -5 3 
m n 

3. Konversikan 17910 ke biner ? (penerapan dalam system computer)

4. Konversikan 1011012 ke desimal ? (penerapan dalam system computer)

KET: Tabel Konversi

5. Tentukan besarnya modul pada ulir cacing jika diketahui jarak giginormalnya 6,28
mm ? (penerapan bidang Teknik pemesinan bubut)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


21
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

6. Sebuah generator dengan rangkaian bintang bekerja dengan tegangan 15,6 volt
dan menghasilkan arus sebesar 25 ampere. Berapa besar:
a. tegangan fase-fase U
b. daya fase Pp
c. Daya total generator P.
KET:
Generator rangkaian bintang
pada putaran rendah dapat
menghasilkan tegangan yang
tinggi, sedangkan pada generator rangkaian segitiga dapat menghasilkan arus yang
besar. (penerapan bidang pemeliharaan kelistrikan sepeda motor)

7. Sebuah benda kerja terbuat dari baja karbon berdiameter 90 mm, akan dibubut
halus menjadi 40 mm pada diameternya. Berapa putaran mesin yang dibutuhkan
bila pahat yang digunakan terbuat dari HSS ? (penerapan pada kecepatan putar
mesin / Teknik pemesinan bubut)

LEMBAR KERJA SISWA 2

Test Formatif

1. Nyatakan bentuk berikut dalam bentuk a+ b atau a- b!

a. 12 + 2 27

b. 9- 80

c. 4+ 12

d. 3+ 5

2. Nyatakan bilangan-bilangan berikut ke dalam bentuk n


am !
1
a. 23

2
-
b.  1 3
 
2

3
-
c. 2a 5

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


22
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

3
-
1 
d.  - 
2

 16 

3. Jika diketahui suatu banda kerja mempunyai dimensi ukuran dengan diameter 25
mm, berapakah kualitas toleransinya menurut IT 8 ? (penerapan bidang teknik
permesinan bubut)

4. Sebuah mesin perkakas NC digunakan untuk memotong suatu alur yang


ditempatkan antara titik (0, 0) dan titik (175, 175) pada bidang XY. Kecepatan
pemakanan yang direkomendasikan sepanjang alur adalah 150 mm/min.
Tentukanlah lamanya pemotongan dan kecepatan aksial? (penerapan bidang
Teknik pemesinan CNC)

LEMBAR KERJA SISWA 3

Test Formatif

1 1 1
1. Tentukan nilai dari 2
log
243
. 5 log
125
. 3 log
16
!

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


23
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

2. Tentukan nilai dari ²log 16 + ²log 32 + ²log 1/16 !

3. Tentukan nilai dari ²log 1/2 + ²log 1/4 + ²log 1/8 !

4. Tentukan nilai dari log 100 + log 0,1 + log 0,01 !

5. Tentukan nilai dari ²log 3 / ²log 27 !

6. Posisi aksial yang diperlukan disimpan dalam sistem


CNC pada counter perangkat lunak yang terdapat
dalam program kontrol. Jika posisi yang diizinkan
maksimum di dalam sistem adalah 250 mm dan SPD = 0.01 mm, berapa banyakkah
counter bit yang diperlukan? (penerapan bidang Teknik pemesinan CNC)

Ket:

Bit  SPD.

Jadi, suatu kata 16 bit dapat misalnya, menggambarkan hingga 216 = 65,536 posisi
sumbu yang berbeda (termasuk nol). Apabila resolusi sistem adalah misalny SPD
= 0.01 mm, maka angka ini menunjukkan gerakan hingga 655.35 mm.

LEMBAR KERJA SISWA 4

Test Formatif

a. Soal Penerapan Bidang Kesehatan

Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh virus. Tidak seperti bakteri yang berkembang biak
dengan membelah diri, virus membutuhkan sel inang untuk memperbanyak diri. Virus ini akan
menginfeksi sel hidup, menjadikannya tempat berkembang biak, dan mengeluarkan lebih
banyak virus baru untuk menginfeksi sel sehat yang lain. Itu mengapa perkembangbiakan virus
umumnya jauh lebih cepat disbanding bakteri. Misalnya suatu jenis virus jumlahnya menjadi 2
kali lipat setiap jam pada tubuh manusia. Jika seseorang tertular pada pukul 20:00 WIB dengan
40 virus, berapa banyak virus pada tubuh orang tersebut pada saat bangun pagi pada pukul 05:00
WIB ?

b. Soal Penerapan Bidang Kelistrikan (Dasar-dasar Kelistrikan Sepeda Motor)

1. Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa tahanan adalah 4 Ω. Besarnya tegangan yang
diperlukan agar arus sebesar 3 A dapat mengalir melalui Tahanan adalah ?

Ket:

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


24
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu


tegangan (V), arus (I) atau tahanan (R) pada sirkuit
kelistrikan.

2. Penurunan tegangan setelah melewati R1 dan R2 pada


sirkuit di samping ini adalah ?

Ket:

Bila arus mengalir pada sirkuit, penurunan tegangan V1 dan


V2 setelah melewati R1 dan R2 dapat dihitung dengan
Hukum Ohm (Besar arus adalah sama pada R1 dan R2
karena dirangkaikan secara seri).

V1 = R1 . I

V2 = R2 . I

Penjumlahan penurunan tegangan seteleh melewati tahanan akan sama dengan tegangan
sumbernya (VT). VT = V1 + V2

3. Jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh 12 V dengan arus


sebesar 6 A selama 20 detik adalah ?

KET:

Besarnya energi yang diserap dihitung dengan satuan Joule


(disingkat J), dimana 1 Joule = Wattdetik, artinya: 1 Joule
adalah jumlah energi listrik yang di hasilkan oleh arus listrik
sebesar 1 amper yang mengalir pada tahanan (resistor) 1 Ohm selama 1 detik. Atau dapat
juga dikatakan bahwa daya listrik dengan kapasitas sebesar 1 Watt akan menghasilkan 1
Joule bila bekerja selama 1 detik.

b. Soal AKM

Satuan Panjang

Sebelum ditemukan alat ukur, pada zaman dahulu orang-orang menggunakan


anggota tubuh untuk mengukur. Muncullah satuan-satuan seperti jengkal, depa,
Langkah, dan genggam. Namun kini, alat ukur dengan menggunakan tubuh ini
ditinggalkan karena dianggap tidak relevan. Ukuran anggota badan tiap orang

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


25
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

berbeda-beda. Dengan demikian, saat anggota badan digunakan sebagai acuan, akan
memicu kerancuan pengukuran.
Dalam hal pengukuran Panjang, satuan yang umum digunakan adalah sentimeter
(cm), meter (m) dan kilometer (km). Namun tahukah anda bahwa ternyata di negara
lain bukan satuan itu yang jamak digunakan. Di Amerika satuan Panjang yang umum
digunakan adalah mil, yard (yd), kaki (ft) dan inch (in). Bagaimana konversi antar
satuan ini? Beberapa konversi antarsatuan di atas adalah sebagai berikut:
1 yard = 3 ft
1 ft = 30,48 cm
1 m = 100 cm
1 m = 0,001 km

Panjang sebidang tanah X adalah 50 yard. Manakah di antara pernyataan berikut yang benar?
Berilah tanda centang pada pilihan jawaban yang tersedia. (jawaban benar lebih dari satu)
Jika ada sebidang tanah lain, misalkan tanah Y panjangnya 40 m, Panjang
tanah X lebih Panjang dari tanah Y

Panjang tanah X adalah 45,57 m

Panjang tanah X tak sampai 0,1 km.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


26
MODUL AJAR
M A T E M A T I K A
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

BARISAN DAN DERET


Alokasi Waktu : 2 x 6 JP = 12 JP

Kelas X SMK Sederajat


Semester 1 (12 JP)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


SMK Negeri 2 Kabupaten
27
Tangerang
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E , peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat
(termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret
aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.

ALOKASI WAKTU
Barisan dan Deret
12 Jam (semester 1)

NO SUB ELEMEN ALOKASI WAKTU

1.1 Barisan dan deret aritmetika 4 JP


Menyelesaikan masalah barisan dan deret
1.2 2 JP
aritmetika
1.3 Barisan dan deret geometri 4 JP
Menyelesaikan masalah barisan dan deret
1.4 2 JP
geometri
JUMLAH JAM PELAJARAN 12 JP

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN


X.Barisan dan deret. ✔ Mampu memahami dan menerapkan
Mendeskripsikan bentuk umum barisan konsep barisan dan deret aritmetika.
aritmetika dan geometri dengan bahasa ✔ Mampu menyelesaikan persoalan
sendiri. Melakukan prosedur untuk barisan dan deret aritmetika dalam
menentukan nilai suku ke-n barisan kehidupan sehari-hari.
aritmetika dan geometri berdasarkan analisis ✔ Mampu memahami dan menerapkan
atas unsur yang diketahui. Melakukan konsep barisan dan deret geometri.
prosedur untuk menentukan jumlah sampai ✔ Mampu menyelesaikan masalah
suku ke-n deret aritmetika dan geometri barisan dan deret geometri dalam
berdasarkan analisis atas unsur yang kehidupan sehari-hari.
diketahui. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan barisan dan deret
aritmetika dan geometri berdasarkan analisis
atas informasi yang diberikan.

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep barisan aritmetika. persamaan dalam matematika
✔ Konsep deret aritmetika ✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep barisan geometri variable, koefisien dan konstanta.
✔ Konsep deret geometri ✔ Mengenal dan memahami sifat-sifat
eksponen.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


28
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

✔ Penerapan barisan dan deret ✔ Memahami berbagai macam operasi


aritmetika hitung dalam matematika.
✔ Penerapan barisan dan deret
geometri.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kreatif, Mandiri dan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan barisan dan
deret.
✔ Memproses informasi yang berkaitan dengan penerapan barisan dan deret
secara mandiri.
✔ Menganalisis dan mengevaluasi penalaran mengenai penerapan tersebut.

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI

barisan, deret, barisan aritmetika, barisan geometri, deret aritmetika, deret geometri.

PERTANYAAN INTI / ASESMEN DIAGNOSTIK

1. Apa pengalamanmu dalam mengkaji dan menganalisis penerapan barisan dan


deret dalam kehidupan sehari-hari?
2. Bagaimana pendapatmu tentang perbedaan suku-suku pada barisan aritmetika
dan geometri?
3. Apa yang kamu ketahui tentang penerapan barisan dan deret dalam kehidupan
sehari-hari?
4. Bagaimanakah caranya menyelesaikan masalah barisan dan deret baik aritmetika
maupun geometri?

SARANA DAN PRASARANA

Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD, Papan tulis,


Spidol, Gambar.

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler/tipikal
● Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 44 peserta didik


KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN
Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


29
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

yang berpencapaian tinggi - tatap muka


Ya/ Tidak
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Performa dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik


⮚ Berkelompok (4-5 orang)
Metode
⮚ Ceramah
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena penerapan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep : sifat-sifat persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
3. Prinsip : peningkatan pemahaman solusi persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat serta penerapannya.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi masalah dalam kehidupan sehari-


X.Barisan dan Deret
hari yang berkaitan dengan barisan dan deret.

LK 1 Mampu menyelesaikan masalah tentang barisan dan deret aritmetika

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


30
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

LK 2 Mampu menyelesaikan masalah tentang barisan dan deret geometri

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


80 menit

Pembukaan (20 menit)


1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi,
tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan
dilaksanakan yang ditayangkan.
6. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari
yaitu tentang barisan dan deret serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru mengaitkan masalah barisan dan deret dengan kehidupan nyata.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Klarifikasi Masalah
1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sepuluh kelompok yang maksimal
terdiri 4 - 5 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang disajikan
oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar
Kerja/ Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan materi secara umum.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK.
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang
disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta
didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pembahasan).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


31
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang permasalahan yang


dibahas dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data
8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan
berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan dan diskusi
b) Menemukan informasi relevan berkaitan dengan penerapan barisan dan deret
dalam kehidupan sehari-hari.
c) Mengaplikasikan perkembangan teknologi di berbagai bidang dalam
menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau individual
untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi
Penyelesaian Masalah
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan bimbingan
guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang materi
serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait materi
Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah
15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara tertulis
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas
atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan
permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait materi
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

Penutup (10 menit)


1. Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


32
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


✔ Peserta didik mampu mengidentifkasi berbagai bidang kaitannya dengan
penerapan barisan dan deret
✔ Peserta didik mampu memahami konsep barisan dan deret.
✔ Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
barisan dan deret.
✔ Peserta didik mampu menerapkan barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari.

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis

REFLEKSI

GURU PESERTA DIDIK


⮚ Apakah dalam membuka pelajaran ⮚ Apakah kamu memahami intruksi
dan memberikan penjelasan teknis yang dilakukan untuk pembelajaran?
atau intruksi yang disampaikan untuk ⮚ Apakah media pembelajaran, alat
pembelajaran yang akan dilakukan dan bahan mempermudah kamu
dapat dipahami oleh peserta didik? dalam pembelajaran?
⮚ Bagian manakah pada rencana ⮚ Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
⮚ Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
penilaian yang telah dilakukan dalam materi pembelajaran?
pembelajaran? ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
⮚ Apakah dalam berjalannya proses selama mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
⮚ Apakah arahan dan penguatan materi pembelajaran?
yang telah dipelajari dapat dipahami ⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
oleh peserta didik? belajar yang lebih baik?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


33
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.

MATERI – BAHAN AJAR

BARISAN DAN DERET

A. Barisan dan Deret Aritmetika

1. Barisan Aritmetika

Barisan aritmetika adalah barisan bilangan dengan selisih dua suku yang
berurutan adalah sama. Selsiih dari dua suku yang berurutan disebut beda. Suku-
suku dalam barisan aritmetika dilambangkan dengan Un, dengan demikian:
U1 = suku pertama
U2 = suku kedua
U3 = suku ketiga

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


34
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

Misalnya terdapat barisan bilangan:


U1 U2 U3 U3
5, 7, 9, 11, … b = U2 – U1
+2 +2 +2 = U3 – U2
B b b = U4 – U3

Jika terdapat suku pertama, suku kedua, ketiga, …. Pada barisan aritmetika,
diperoleh:

U1, U2, U3, U4, U5, …. Un


+b +b +b +b +b

U1 = a
U2 = U1 + b
=a+b
U3 = U2 + b
= (a + b) + b
= a + 2b

Diperoleh rumus umum barisan aritmetika: Un = a + (n – 1)b


Dengan : Un = sukuk e-n a = suku pertama
n = banyak suku b = beda

2. Deret Aritmetika

Penjumlahan dari suku-suku pada barisan aritmetika disebut sebagai deret


aritmetika.
Jika barisan aritmetika dinotasikan: U1, U2, U3, U4, …., Un
Deret aritmetika dinotasikan dengan: U1 + U2, +U3 + U4 + …. + Un
Jumlah sampai suku ke-n deret aritmetika dilambangkan dengan Sn, dengan
demikian:
S1 = U1
S2 = U1 + U2
S3 = U1 + U2 + U3
Sn = U1 + U2 + U3 + …. + Un.
Diperoleh rumus umum jumlah sampai suku ke-n deret aritmetika:
Sn = ½ n (2a + (n – 1) b)

Contoh soal:
Dari barisan aritmetika berikut ini: 1, 4, 7, 10, 13, 16, …..
Tentukan : a. Suku ke-10
b. Jumlah sampai suku ke-8

Jawab:
Dari barisan tersebut diperoleh U1 = a = 1
b = U2 – U1 = 3
a. Suku ke-10 b. Jumlah sampai suku ke-8
Un = a + (n – 1)b Sn = ½ n (2a + (n – 1)b)
U10 = 1 + (10 – 1)3 S8 = ½ 8 (2.1 + (8 – 1)3)
= 1 + 27 = 28. = 4 (2 + 21) = 4 (23) = 92

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


35
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

B. Baris dan Deret Geometri

1. Baris Geometri

Barisan geometri adalah barisan bilangan dengan hasil bagi dua suku yang
berurutan adalah sama. Hasil bagi dari dua suku yang berurutan disebut dengan rasio
( r ). Suku-suku dalam bilangan geometri juga dilambangkan dengan Un, oleh karena
itu:
U1 = a = Suku pertama
U2 = Suku kedua
U3 = Suku ketiga
Dengan demikian jika terdapat suku pertama, kedua, ketiga, pada barisan geometri
diperoleh:

U1 = a
= a. 1 → a.r0
U2 = U1. r
= a. r → a.r1
U3 = U3. r
= ar2 . r → a.r3
Sehingga diperoleh rumus umum barisan geometri: Un = ar (n – 1)

2. Deret geometri

Penjumlahan dari suku-suku pada barisan geometri disebut deret geometri.


Rumus umum jumlah sampai suku ke-n deret geometri:

𝑎(1−𝑟)𝑛
Sn = untuk r < 1
(1−𝑟)

𝑎(𝑟 𝑛 −1)
Sn = untuk r > 1
(𝑟−1)

Contoh soal:
Dari barisan geometri berikut ini: 2, 4, 8, 16, 32, 64, …..
Tentukan; a. Suku ke-8
b. Jumlah sampai suku ke-6

Jawab:
Dari barisan tersebut diperoleh: U1 = a = 2
r = U2/U1 = 4/2 = 2
a. Suku ke-8 b. Jumlah sampai suku ke-6
𝑎(𝑟 𝑛 −1)
Un = ar (n – 1) Sn = (𝑟−1)
2 (26 −1)
U8 = 2.2(8 – 1) S6 = 2−1
2 (63)
= 2. 27 S6 = 1
= 2. 128 = 256 S6 = 126

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


36
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA


BARISAN DAN DERET

Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :

Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penerapan
Barisan den deret.

Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan barisan dan deret.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan

Hasil diskusi dan Presentasi :


Unggah paparan secara langsung atau melalui tugas kelas GCR dan salin link
hasil diskusi.

CATATAN KEGIATAN

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


37
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Pengetahuan Pre Test Jumlah benar
Post Test Jumlah benar

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Keterampilan Praktik Pencapaian
elemen

Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


38
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

PENILAIAN PROYEK

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan

Rubrik Penilaian Penskoran Proyek


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1 Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunuikasi)
3 Pembagian tugas
4 Sistemitisasi Pelaksanaan
5

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


39
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA 1


Test Formatif.
1. Diketahui barisan aritmetika: 64, 60, 56, 52, .... Tentukanlah:
a. Suku ke-10
b. Rumus suku ke-n
c. Suku ke berapa yang nilainya adalah 40
2. Tentukan jumlah suku (n), jika diketahui jumlah deret aritmetikanya adalah 1 +
7 + 13 + 19 + ... + 43 = 176
3. Suku pertama dari barisan aritmetika adalah 4, sedangkan bedanya -3. Suku
yang nilainya sama dengan -68 adalah suku ke …
4. Seorang pemilik kebun memetik jeruknya setiap hari dan mencatat
banyaknya jeruk yang dipetik. Ternyata banyaknya jeruk yang dipetik pada
hari ke-n memenuhi rumus Un = 50 + 25n. Jumlah jeruk yang telah dipetik
selama 10 hari pertama adalah ………. Buah.
5. Volume produksi makanan ringan (dalam kg) oleh sebuah UKM setiap bulan
selama tahun 2021 selisihnya selalu sama. Berikut adalah catatan volume
produksi pada bulan Juli – Oktober 2021.
Bulan Juli Agustus September Oktober
Volume 51 53 55 57
Produksi (kg)

Berapa total volume produksi selama tahun 2021?


6. Seorang pasien diberi resep untuk mengkonsumsi 500 mg obat tertentu sekali
sehari dalam seminggu. Jika kondisinya membaik, minggu selanjutnya
dosisnya selalu berkurang 500 mg. Jika dijumlah, berapakah seluruh obat yang
dikonsumsi?

LEMBAR KERJA SISWA 2

Test Formatif
1. Diketahui barisan geometri: 64, -32, 16, -8, .... Tentukanlah:
a. Rasio
b. Rumus suku ke-n
1
c. Suku ke berapa yang nilainya adalah 4
2. Tentukan nilai n, jika diketahui jumlah deret geometrinya adalah 1 + 2 + 4 + 8
+ ... + 2n - 1 = 127!
3. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 3 m. Setiap kali jatuh, bola memantul
2
lagi dengan ketinggian 3 dari tinggi sebelumnya sampai bola tersebut berhenti
memantul. Tentukan panjang lintasan yang dapat ditempuh bola tersebut
sampai berhenti!

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


40
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

1 1
4. Diketahui jumlah deret geometri tak hingga adalah 4 2 . Jika rasionya adalah 3 ,
maka tentukan suku pertama dan suku keenam!
5. Tentukan jumlah deret geometri tak hingga berikut!
1 1 1
a. 1+
2
+
4
+
8
+ ....

b. 9 - 3 3 + 3 - ....
6. Suku ke-3 suatu barisan geometri adalah 32 dan suku ke-6 adalah 2.048.
tentukan rasio, suku pertama, dan jumlah 5 suku pertama …
7. Seorang pengusaha membuat beberapa varian sambal instan dengan 12 level
kepedeasan. Level 1 – 4 untuk sambal tuna, level 5 – 8 untuk sambal terasi,
dan level 9 -12 untuk sambal bawang. Semakin tinggi levelnya, komposisi cabai
yang digunakan dalam tiap kemasannya n kali lipat disbanding level di
bawahnya. Kemarin, pengusaha tersebut menggunakan 0,5 kg cabai untuk
membuat 20 botol sambal terasi dengan level 5. Hari ini, ia menggunakan 3 kg
cabai untuk membuat 15 botol sambal bawang level 11. Jika ada pesanan 8
botol untuk setiap level kepedasan, tentukan banyak cabai yang dibutuhkan
pengusaha tersebut?

PROYEK MINI

Saldo Rekening Tabungan

Tujuan : Peserta didik dapat menerapkan konsep barisan dan deret dalam
perhitungan saldo rekening tabungan.
Sifat proyek : individual
Waktu : 1 minggu

Saat menabung di Bank, tabungan anda akan mendapatkan bunga


sesuai dengan suku bunga yang ditetapkan. Namun, anda juga dikenakan biaya atas
fasilitas yang diberikan. Semakin banyak fasilitas yang diberikan, semakin banyak
biaya yang dibebankan. Jika besar bunga yang diterima ternyata lebih kecil dari biaya
administrasi yang harus dibayarkan, uang anda semakin lama justru semakin

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


41
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Barisan & Deret (X/1)

berkurang. Contohnya pada nukilan print out buku tabungan sebagai berikut:

No. Tanggal Kode Mutasi Saldo


1. 03/02/2021 1000 200.000,00 200.000,00
2. 27/02/2021 1051 1.000,00 201.000,00
3. 27/02/2021 5058 7.500,00 193.500,00
4. 27/02/2021 5066 2.500,00 191.000,00
5. 31/03/2021 1051 955,00 191.955,00
6. 31/03/2021 5058 7.500,00 184.455,00
7. 31/03/2021 5066 2.500,00 181.955,00

Keterangan kode: 1000 = setoran tunai


1051 = pembayaran bunga
5058 = biaya administrasi bulanan
5066 = biaya ATM
Cara Kerja
1. Perhatikan nukilan print out buku tabungan pada table di atas. Menurut anda
berapakah banyak setoran awal agar walaupun orang tersebut tidak melakukan
transaksi apapun tabungannya tidak akan berkurang?
2. Laporkan hasil perhitungan anda secara tertulis!
3. Presentasikan di depan kelas atau rekam prsesentasi anda menggunakan video
dan kirim ke guru!

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


42
MODUL AJAR
M A T E M A T I K A
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

SISTEM PERSAMAAN LINEAR


Alokasi Waktu : 2 x 6 JP = 12 JP

Kelas X SMK Sederajat


Semester 1 (12 JP)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


SMK Negeri 2 Kabupaten
43
Tangerang
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase E peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan
dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi eksponensial..

ALOKASI WAKTU
SPLDV dan SPLTV
12 Jam (semester 1)

NO SUB ELEMEN ALOKASI WAKTU

1.1 SPLDV Metode Substitusi 2 JP


1.2 SPLDV Metode Eliminasi 2 JP
1.3 Penerapan SPLDV 2 JP
1.4 SPLTV Metode Substitusi 2 JP
1.5 SPLTV Metode Eliminasi 2 JP
1.6 Penerapan SPLTV 2 JP
JUMLAH JAM PELAJARAN 12 JP

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN


X.SPLDV dan SPLTV. ✔ Mampu memahami dan menerapkan
Melalui kegiatan literasi, numerasi, konsep SPLTV.
diskusi dan pembelajaran kelompok ✔ Mampu menyelesaikan persoalan
peserta didik diharapkan mampu: SPLTV dengan metode substitusi,
1. Mendeskripsikan bentuk umum eliminasi dan campuran.
SPLDV dan SPLTV dengan ✔ Mampu menganalisa persoalan dalam
bahasa sendiri. berbagai bidang terkait SPLTV.
2. Melakukan prosedur untuk
✔ Mampu menerapkan SPLTV dalam
menentukan nilai variabel dari
kehidupan sehari-hari.
SPLDV dan SPLTV dengan
metode yang bervariasi.
3. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan SPLDV dan
SPLTV berdasarkan analisis atas
informasi yang diberikan.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


44
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep SPLDV dan SPLTV. persamaan dalam matematika
✔ SPLDV metode substitusi ✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ SPLDV metode eliminasi variable, koefisien dan kosntanta.
✔ SPLDV metode campuran ✔ Mengenal dan memahami sifat-sifat
✔ SPLDV metode substitusi eksponen.
✔ SPLDV metode eliminasi ✔ Memahami berbagai macam operasi
✔ SPLTV metode campuran hitung dalam matematika.
✔ Penerapan SPLDV dan SPLTV.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kreatif, Gotong royong dan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan sistem
persamaan linear.
✔ Melalui kegiatan menganalisis berbagai informasi dari situasi nyata
permasalahan system persamaan linear yang disajikan, kemudian
menyajikannya dalam bentuk model matematika yang sesuai, dan
melakukannya interpretasi atas hasil yang diperoleh.
✔ Dalam menentukan metode penyelesaian system persamaan linear
(eliminasi, substitusi dan campuran) yang efisien dari berbagai situasi.
✔ Untuk melakukan penyelidikan tentang urutan yang efektif dalam
menggunakan metode campuran pada SPLTV dan jenis-jenis system
persamaan linear.

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI

SPLDV, SPLTV, Substitusi, Eliminasi, penerapan SPLDV, Penenrapan SPLTV.

PERTANYAAN INTI / ASESMEN DIAGNOSTIK

1. Apa pengalamanmu dalam mengkaji dan menganalisis penerapan SPLDV dan


SPLTV dalam kehidupan sehari-hari?
2. Bagaimana pendapatmu tentang metode-metode dari solusi SPLDV dan SPLTV?
3. Apa yang kamu ketahui tentang penerapan SPLDV dan SPLTV dalam kehidupan
sehari-hari?
4. Bagaimanakah caranya menyelesaikan masalah SPLDV dan SPLTV?

SARANA DAN PRASARANA

Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD, Papan tulis,


Spidol, Gambar.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


45
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler/tipikal
● Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 44 peserta didik

KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN


Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :
yang berpencapaian tinggi - tatap muka
Ya/ Tidak
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Perfoma dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik


⮚ Berkelompok (4-5 orang)
Metode
⮚ Ceramah
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena penerapan sistem persamaan linear dua dan tiga
variabel dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep : sifat-sifat sistem persamaan linear dua dan tiga variabel
3. Prinsip : peningkatan pemahaman solusi sistem persamaan linear dua
dan tiga variabel serta penerapannya.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan SPLDV dan SPLTV.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


46
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi masalah kehidupan sehari-hari yang


X.SPLDV dan SPLTV berkaitan dengan sistem persamaan linear dua dan
tiga variabel.

LK 1 Mampu menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan


metode substitusi, eliminasi dan campuran.

LK 2 Mampu menerapkan dan menganalisa masalah sistem persamaan linear dua


variable dalam kehidupan sehari-hari.

LK 3 Mampu menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel dengan


metode substitusi, eliminasi dan campuran.

LK 4 Mampu menerapkan dan menganalisa masalah sistem persamaan linear tiga


variable dalam kehidupan sehari-hari.

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


80 menit

Pembukaan (20 menit)


1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi,
tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan
dilaksanakan yang ditayangkan.
6. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari
yaitu tentang sistem persamaan linear dua dan tiga variabel serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru mengaitkan masalah sistem persamaan linear dua dan tiga variabel dengan
kehidupan nyata.

Kegiatan Inti (50 menit)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


47
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

Langkah 1. Klarifikasi Masalah


1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sepuluh kelompok yang maksimal
terdiri 4 - 5 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang disajikan
oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar
Kerja/ Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan materi secara umum.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK.
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang
disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta
didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pembahasan).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data
8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan
berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan dan diskusi
b) Menemukan informasi relevan berkaitan dengan penerapan sistem
persamaan linear dua dan tiga variabel dalam kehidupan sehari-hari.
c) Mengaplikasikan perkembangan teknologi di bidang social, ekonomi, biologi
dan sebagainya dalam menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau individual
untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi
Penyelesaian Masalah
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan bimbingan
guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang materi
serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait materi
Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah
15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara tertulis

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


48
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas
atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan
permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait materi
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

Penutup (10 menit)


1. Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


✔ Peserta didik mampu mengidentifkasi berbagai bidang kaitannya dengan
penerapan persamaan linear dua dan tiga variabel.
✔ Peserta didik mampu memahami konsep SPLDV dan SPLTV.
✔ Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
SPLDV dan SPLTV.
✔ Peserta didik mampu menerapkan SPLDV dan SPLTV dalam kehidupan sehari-
hari.

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


49
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

REFLEKSI

GURU PESERTA DIDIK


⮚ Apakah dalam membuka pelajaran ⮚ Apakah kamu memahami intruksi
dan memberikan penjelasan teknis yang dilakukan untuk pembelajaran?
atau intruksi yang disampaikan untuk ⮚ Apakah media pembelajaran, alat
pembelajaran yang akan dilakukan dan bahan mempermudah kamu
dapat dipahami oleh peserta didik? dalam pembelajaran?
⮚ Bagian manakah pada rencana ⮚ Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
⮚ Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
penilaian yang telah dilakukan dalam materi pembelajaran?
pembelajaran? ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
⮚ Apakah dalam berjalannya proses selama mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
⮚ Apakah arahan dan penguatan materi pembelajaran?
yang telah dipelajari dapat dipahami ⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
oleh peserta didik? belajar yang lebih baik?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


50
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.

MATERI – BAHAN AJAR

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

A. Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

SPLDV adalah suatu sistem persamaan atau bentuk relasi sama dengan dalam
bentuk aljabar yang memiliki dua variabel dan berpangkat satu dan apabila
digambarkan dalam sebuah grafik maka akan membentuk garis lurus. Dan karena
hal ini lah maka persamaan ini di sebut dengan persamaan linier.
Ciri-ciri SPLDV:

• Menggunakan relasi tanda sama dengan ( = )


• Memiliki dua variabel
• Kedua variabel tersebut memiliki derajat satu ( berpangkat satu )

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


51
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

Hal-hal Yang Berkaitan Dengan SPLDV:

a. Suku
Suku yaitu bagian dari suatu bentuk aljabar yang terdiri dari variabel, koefisien
dan konstanta. Dan setiap suku di pisahkan dengan tanda baca penjumlahan
ataupun pengurangan
Contoh :

6x – y + 4 , maka suku – suku dari persamaan tersebut adalah 6x , -y dan 4

b. Variabel
Variabel , yaitu peubah atau pengganti suatu bilangan yang biasanya
dilambangkan dengan huruf seperti x dan y .
Contoh :

Mika memiliki 2 buah nanas dan 5 buah jeruk.


Jika dituliskan dalam bentuk persamaan adalah

Nanas = x
Jeruk = y
Persamannya adalah 2x + 5y

c. Koefisien
Koefisien yaitu suatu bilangan yang menyatakan banyaknya suatu jumlah
variabel yang sejenis. Koefisien disebut juga dengan bilangan yang ada di
depan variabel, karena penulisan sebuah persamaan koefifien berada di depan
variabel
Contoh :

Mika memiliki 2 buah nanas dan 5 buah jeruk. Jika di tulis dalam bentuk
persamaan adalah :
Jawab :

Nanas = x dan Jeruk = y. Persamannya adalah 2x + 5y, Dimana 2 dan 5 adalah


koefisien. Dan 2 adalah koefisien x dan 5 adalah koefisien y.

d. Konstanta
Konstanta yaitu bilangan yang tidak diikuti dengan variabel, maka nilainya tetap
atau konstan untuk berapapun nilai perubahnya
Contoh :

2x + 5y + 7 , dari persamaan tersebut konstanta adalah 7 , karena 7 nilainya


tetap dan tidak terpengaruh dengan berapapun variabelnya
Itulah beberapa hal yang berhubungan tentang bentuk umum spldv untuk kita
pahami sebelum kita memahami tentang rumus spldv.

Untuk menyelesaikan cara menghitung spldv (sistem persamaan linier dua


variabel) maka dapat diselesaikan dengan 4 metode berikut ini :

1. Metode Substitusi
2. Metode Eliminasi

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


52
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

3. Metode Campuran (Subsitusi dan Eliminasi)

Contoh Soal 1

1. Tentukan Himpunan penyelesaian dari persamaan berikut ini x + 3y = 15 dan


3x + 6y = 30 dengan metode substitusi.
Penyelesaian :
Diketahui :
Persamaan Pertama = x + 3y = 15
Persamaan Kedua = 3x + 6y = 30
Langkah Pertama : Ubah salah satu persamaan, carilah yang termudah
x + 3y = 15 —> x = -3y + 15
Langkah Kedua : Subsititusi nilai x = -3y + 15 ke dalam persamaan kedua
untuk mencari nilai y , maka hasilnya sebagai berikut :
3x + 6y = 30
3 ( -3y +15 ) + 6y = 30
-9y + 45 + 6y = 30
-3y = 30 – 45
-3y = -15
y=5
Langkah Ketiga : Selanjutnya untuk mencari nilai x maka, gunakan salah satu
persamaan boleh persamaan pertama atau kedua :
Dari Persamaan Pertama :
x + 3y = 15
x + 3 ( 5 ) = 15
x + 15 = 15
x=0
Dari Persamaan Kedua :
3x + 6y = 30
3x + 6 ( 5 ) = 30
3x + 30 = 30
3x = 0
x=0
Langkah Keempat : Maka HP = { 0 , 5 }

Contoh Soal 2

1. Tentukan Himpunan penyelesaian dari persamaan berikut ini x + 3y = 15 dan


3x + 6y = 30 dengan metode eliminasi.
Penyelesaian :
Eliminasi salah satu variable untuk menghasilkan variable yang lainnya. Disini
kita akan mengeliminasi variable X terlebih dahulu untuk menghasilkan variable
Y.
x + 3y = 15 x(3)
3x + 6y = 30 x(1)

3x + 9y = 45
3x + 6y = 30
-
3y = 15

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


53
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

Y=5
Selanjutnya kita akan mengeliminasi variable Y untuk menghasilkan variable
X.
x + 3y = 15 x(2)
3x + 6y = 30 x(1)

2x + 6y = 30
3x + 6y = 30
-
-1x = 0
X=0
Maka HP = { 0 , 5 }

Contoh Soal 3

1. Tentukan Himpunan penyelesaian dari persamaan berikut ini x + 3y = 15 dan


3x + 6y = 30 dengan metode campuran.
Penyelesaian :
Eliminasi salah satu variable untuk menghasilkan variable yang lainnya. Disini
kita akan mengeliminasi variable X terlebih dahulu untuk menghasilkan variable
Y.
x + 3y = 15 x(3)
3x + 6y = 30 x(1)

3x + 9y = 45
3x + 6y = 30
-
3y = 15
Y=5
Selanjutnya nilai Y = 5 kita substitusikan ke salah satu dari dua persamaan.
Missal persamaan (1).
x + 3y = 15 ……………….. (1)
x + 3(5) = 15
x + 15 = 15
x = 15 – 15
x=0
Maka HP = { 0 , 5 }

B. Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

Sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) yaitu suatu persamaan


matematika yang terdiri atas 3 persamaan linear yang juga masing – masing
persamaan bervariabel tiga (misal x, y dan z).
Sistem Persamaan linear tiga variabel (SPLTV) juga dapat diartikan sebagai
sebuah konsep dalam ilmu matematika yang digunakan untuk menyelesaikan
kasus yang tidak dapat diselesaikan menggunakan persamaan linear satu
variabel dan persamaan linear dua variabel.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


54
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

Dua atau lebih persamaan linear tiga variabel dengan jenis variabel yang sama
dapat membentuk sistem persamaan linear tiga variabel. Bentuk umum sistem
persamaan linear tiga variabel dapat dinyatakan sebagai berikut:

ax + by + cz = d
ex + fy + gz = h
ix + jy + kz = l

Himpunan penyelesaian dari sebuah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


(SPLTV) dapat dicari dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya:
1.Metode Substitusi
2. Metode Eliminasi
3. Metode Campuran

1.Metode Substitusi

Penggunaan SPLTV dengan menggunakan metode SPLTV dapat ditentukan


dengan Langkah-langkah berikut:

1) Pilihlah salah satu persamaan yang sederhana, kemudian nyatakan x


sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi
x dan y.

2) Substitusikan x atau y atau z yang diperoleh pada Langkah (1) ke dua


persamaan yang lainnya sehingga diperoleh system persamaan linear dua
variable (SPLDV).

3) Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada Langkah (2)

4) Substitusikan dua nilai variable yang diperoleh pada Langkah (3 ) ke salah


satu persamaan semula untuk memperoleh nilai variable yang ketiga.

Contoh soal:

Dengan metode substitusi, tentukan himpunan penyelesaian system


persamaan berikut:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
3x + 2y + z = 2

Penyelesaian:
X + y + 2z = 0 ……….. (1)
X – y + z = 4 …………..(2)
3x + 2y + z = 2 …………(3)
Persamaan (2) diubah menjadi x = 4 + y – z ……….. (4)
Substitusikan persamaan (4) ke persamaan (1).
X + y + 2z = 0 ……….. (1)
(4 + y – z) + y + 2z = 0
4 + 2y + z = 0

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


55
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

2y + z = -4
Z = -4 – 2y …………. (5)
Substitusikan persamaan (4) ke persamaan (3).
3x + 2y + z = 2 …………(3)
3(4 + y – z) + 2y + z = 2
12 + 3y – 3z + 2y + z = 2
5y – 2z = -10 ………………(6)
Substitusikan persamaan (5) ke persamaan (6)
5y – 2z = -10 ………………(6)
5y – 2(-4 – 2y) = -10
5y + 8 + 4y = -10
9y = -18
Y = -2
Substitusikan nilai y = -2 ke persamaan (5)
Z = -4 – 2y ……….. (5)
Z = -4 – 2(-2)
Z = -4 + 4
Z=0
Substitusikan nilai y dan z ke persamaan (4)
x = 4 + y – z ……….. (4)
x = 4 + (-2) – 0
x=2
Jadi Himpunan Penyelesaiannya adalah (2, -2, 0)

2. Metode Eliminasi
Penyelesaian SPLTV dengan metode SPLTV ditentukan dengan Langkah-
langkah sebagai berikut:
1). Eliminasi salah satu variable x, y atau z sehingga diperoleh SPLDV.
2). Selesaikan SPLDV pada Langkah (1) dengan mengeliminasi variable kedua
untuk mendapatkan nilai variable ketiga atau mengeliminasi variable ketiga
untuk mendapatkan variable kedua.
3). Ulangi Langkah (1) dan (2) dengan pemilihan variable berbeda sampai
didapatkan nilai dari ketiga variable.

Contoh soal:
Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian system persamaan
berikut:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
3x + 2y + z = 2

Penyelesaian:
X + y + 2z = 0 ………… (1)
X – y + z = 4 …………… (2)
3x + 2y + z = 2 ………….. (3)

Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh:


X + y + 2z = 0
X–y+z=4
-

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


56
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

2y + z = -4 ………… (4)
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (3) sehingga diperoleh:
X + y + 2z = 0 x3
3x + 2y + z = 2 x1

3x + 3y + 6z = 0
3x + 2y + z = 2
-
Y + 5z = -2 ………..(5)
Eliminasi y dari persamaan (4) dan (5) sehingga menjadi:
2y + z = -4 x1
Y + 5z = -2 x2

2y + z = -4
2y + 10z = -4
-
-9z = 0
Z=0
Eliminasi z dari persamaan (4) dan (5) sehingga menjadi:
2y + z = -4 x5
Y + 5z = -2 x1

10y + 5z = -20
y + 5z = -2
-
9y = -18
Y = -2
Eliminasi y dari persamaan (1) dan (2) sehingga menjadi:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
+
2x + 3z = 4 …………… (6)

Eliminasi y dari persamaan (1) dan (3) sehingga menjadi:


X + y + 2z = 0 x2 2x + 2y + 4z = 0
3x + 2y + z = 2 x1 3x + 2y + z = 2
-
-x + 3z = -2 ………………. (7)

Eliminasi z dari persamaan (6) dan (7) sehingga menjadi:


2x + 3z = 4
-x + 3z = -2
-
3x = 6
X = 2, Jadi Himpunan Penyelesaiannya adalah (2, -2, 0)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


57
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

3. Metode Campuran.
Contoh soal:
Dengan metode campuran, tentukan himpunan penyelesaian system
persamaan berikut:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
3x + 2y + z = 2

Penyelesaian:
X + y + 2z = 0 ………… (1)
X – y + z = 4 …………… (2)
3x + 2y + z = 2 ………….. (3)
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
-
2y + z = -4 ………… (4)
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (3) sehingga diperoleh:
X + y + 2z = 0 x3
3x + 2y + z = 2 x1

3x + 3y + 6z = 0
3x + 2y + z = 2
-
Y + 5z = -2 ………..(5)
Eliminasi y dari persamaan (4) dan (5) sehingga menjadi:
2y + z = -4 x1
Y + 5z = -2 x2

2y + z = -4
2y + 10z = -4
-
-9z = 0
Z=0
Eliminasi z dari persamaan (4) dan (5) sehingga menjadi:
2y + z = -4 x5
Y + 5z = -2 x1

10y + 5z = -20
y + 5z = -2
-
9y = -18
Y = -2
Selanjutnya substitusikan nilai Y dan Z ke dalam salah satu dari tiga persamaan.
Misalnya ke persamaan (1)
X + y + 2z = 0 ……………….. (1)
X + (-2) + 2(0) = 0
X–2=0
X = 2, Jadi Himpunan Penyelesaiannya adalah (2, -2, 0)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


58
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA


SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :

Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penerapan
sistem persamaan linear dua dan tiga variabel.

Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan SPLDV dan SPLTV.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan

Hasil diskusi dan Presentasi :


Unggah paparan secara langsung atau melalui tugas kelas GCR dan salin link
hasil diskusi.

CATATAN KEGIATAN

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


59
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Pengetahuan Pre Test Jumlah benar
Post Test Jumlah benar

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Keterampilan Praktik Pencapaian
elemen

Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


60
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

PENILAIAN PROYEK

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan

Rubrik Penilaian Penskoran Proyek


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1 Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunuikasi)
3 Pembagian tugas
4 Sistemitisasi Pelaksanaan
5

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


61
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA 1

Proyek
Cari sebuah SPLDV yang menyatakan model matematika dari masalah nyata yang
kamu temui di lingkungan sekitarmu. Uraikan proses penemuan model matematika
tersebut dan selesaikan sebagai pemecahan masalah tersebut. Buat laporan hasil
Kerjasama dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas.

Test Formatif
Selesaikan sistem persamaan berikut ini dengan metode eliminasi, substitusi, dan
campuran
X + 3y = 60
5x – 2y = 130

LEMBAR KERJA SISWA 2

Test Formatif
Jojo membeli 5 kg jeruk dan 3 kg salak di pasar sepatan di tempatnya mas Ginting
seharga Rp. 130.000,00. Sementara di tempat yang sama, Sesar membeli 2 kg
jeruk dan 4 kg salak dengan harga Rp.80.000,00. Hitunglah berapa harga 1 kg
jeruk dan 1 kg salak di tempatnya mas Ginting tersebut ?

LEMBAR KERJA SISWA 3

Test Formatif
1. Selesaikan sistem persamaan berikut ini dengan metode eliminasi, substitusi,
dan campuran
x – y + z = -4
2x + y + 2z = -5
3x – y – z = -6
2. Jika (x, y, z) merupakan solusi dari SPLTV.
x + 2y + z = 3
2x + y + z = 16
X + y + 2z = 9
Maka nilai dari (x + y + z) =

Proyek
Cari sebuah SPLDV yang menyatakan model matematika dari masalah nyata yang
kamu temui di lingkungan sekitarmu. Uraikan proses penemuan model matematika
tersebut dan selesaikan sebagai pemecahan masalah tersebut. Buat laporan hasil
Kerjasama dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas.

LEMBAR KERJA SISWA 4

Test Formatif
Apri membeli 3 ekor ikan bandeng, 2 ekor ayam dan 1 ekor bebek soang di tempat Bu
Puteri seharga Rp. 190.000,00. Sementara di tempat yang sama Fadia membeli 8
ekor ikan bandeng, 1 ekor ayam dan 2 ekor bebek soang seharga Rp. 250.000,00.
Hitunglah berapa harga masing-masing dari ikan bandeng, ayam dan bebek soang di
tempat Bu Putri !

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


62
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Persamaan Linear (X/1)

Soal AKM

Pembelajaran Praktik di SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah satuan Pendidikan format


tingkat menengah yang bertujuan mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu. Untuk itu karakteristik SMK relative berbeda
dengan sekolah umum. Ciri utama yang membedakana adalah adanya mata
pelajaran praktik. Mata pelajaran praktik adalah kelompok mata pelajaran yang
berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai
standar industry.
Dalam pembelajaran praktik, idealnya setiap peserta didik menggunakan
satu alat praktik. namun karena keterbatasan peralatan alat praktik ini
digunakan secara berkelompok. Dalam pembelajaran praktek di jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ), jika satu computer digunakan untuk satu
kelompok yang terdiri atas 2 orang, semua computer yang digunakan untuk
praktik terpakai. Akan tetapi ada 2 kelompok yang terdiri atas 3 orang. Jika satu
computer digunakan untuk satu kelompok yang terdiri atas 3 orang, ada empat
computer yang tidak terpakai.

Dari situasi di atas, manakah di antara pernyataan berikut yang benar? Berilah tanda
centang pada kotak pilihan jawaban yang tersedia (jawaban lebih dari satu)

Banyak computer untuk praktik ada 15 komputer

Banyak peserta didik yang sedang praktik menggunakan komputer di hari


itu ada 30 orang.

Besok, computer tersebut hendak digunakan praktik oleh kelas dengan


jumlah peserta didik 33 orang. Jika satu kelompok dibuat 3 orang, ada 3
komputer yang tidak terpakai.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


63
MODUL AJAR
M A T E M A T I K A
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR


Alokasi Waktu : 2 x 5 JP = 10 JP

Kelas X SMK Sederajat


Semester 1 (10 JP)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


SMK Negeri 2 Kabupaten
64
Tangerang
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase E peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan
dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi eksponensial..

ALOKASI WAKTU
SPtL
10 Jam (semester 1)

NO SUB ELEMEN ALOKASI WAKTU

1.1 Sistem Pertidaksamaan Linear (SPtL) 6 JP


1.2 Nilai Optimum 4 JP
JUMLAH JAM PELAJARAN 10 JP

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN


X.SPtL. ✔ Mampu memahami konsep SPtL.
Melalui kegiatan diskusi dan ✔ Mampu menyelesaikan persoalan
pembelajaran kelompok peserta didik SPtL melalui himpuann daerah
diharapkan mampu: penyelesaian.
1. Mendeskripsikan bentuk umum ✔ Mampu menganalisa persoalan dalam
SPtL dengan bahasa sendiri. berbagai bidang terkait SPtL.
2. Melakukan prosedur untuk
✔ Mampu menentukan nilai optimum
menentukan himpunan daerah
dari SPtL.
penyelesaian berdasarkan analisis
atas SPtL yang diketahui.
3. Melakukan prosedur untuk
menentukan SPtL berdasarkan
analisis atas grafik daerah
himpunan penyelesaian yang
diketahui.
4. Melakukan prosedur untuk
menentukan nilai optimum dari
SPtL
5. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan SPtL
berdasarkan analisis atas
informasi yang diberikan.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


65
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep SPtL. persamaan dalam matematika
✔ Himpunan penyelesaian SPtL ✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Menyelesaikan masalah SPtL system persamaan linear dua
✔ Menentukan nilai Optimum. variabel

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kreatif, mandiri dan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan sistem


pertidaksamaan linear.
✔ Menggunakan alat bantu dalam menggambar grafik himpunan penyelesaian
SPtL sesuai kemampuan misalnya dengan menggunakan alat bantu manual
atau digital.
✔ Dalam menguasai materi yang disajikan secara mandiri, melakukan
eksplorasi materi SPtL dengan cara memperbanyak Latihan soal dan
memecahkan amsalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari.
✔ Melalui kegiatan menganalisis berbagai informasi dari situasi nyata seperti
permasalahan tentang menentukan laba maksimum, modal minimum dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan SPtL

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI

SPtL, Nilai Optimum.

PERTANYAAN INTI / ASESMEN DIAGNOSTIK

1. Apa pengalamanmu dalam mengkaji dan menganalisis penerapan SPtL dalam


kehidupan sehari-hari?
2. Bagaimana pendapatmu tentang solusi dari SPtL?
3. Bagaimanakah caranya menyelesaikan masalah nilai optimum?
4. Bagaimanakah caranya menyelesaikan masalah SPtL?

SARANA DAN PRASARANA

Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD, Papan tulis,


Spidol, Gambar.

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


66
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

● Peserta didik reguler/tipikal


● Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 44 peserta didik

KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN


Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :
yang berpencapaian tinggi - tatap muka
Ya/ Tidak
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Perfoma dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik


⮚ Berkelompok (4-5 orang)
Metode
⮚ Ceramah
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena penerapan sistem pertidaksamaan linear dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Konsep : solusi sistem pertidaksamaan linear dan nilai optimum
3. Prinsip : peningkatan pemahaman solusi sistem pertidaksamaan linear
dan nilai optimum dalam kehidupan sehari-hari.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan SPtL dan nilai optimum.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


67
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

Menyelesaikan permasalhan tentang pertidaksamaan


X.SPtL
linear dan nilai optimum.

LK 1 Mampu menyelesaikan masalah system pertidaksamaan linear.

LK 2 Mampu menyelesaikan masalah nilai optimum (program linear) dalam bentuk


soal AKM.
Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:
✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


80 menit

Pembukaan (20 menit)


1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi,
tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan
dilaksanakan yang ditayangkan.
6. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari
yaitu tentang sistem pertidaksamaan linear serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Guru mengaitkan masalah sistem pertidaksamaan linear dengan kehidupan
nyata.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Klarifikasi Masalah
1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sepuluh kelompok yang maksimal
terdiri 4 - 5 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang disajikan
oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar
Kerja/ Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan materi secara umum.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


68
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang
disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta
didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pembahasan).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data
8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan
berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan dan diskusi
b) Menemukan informasi relevan berkaitan dengan penyelesaian solusi system
perstidaksamaan linear.
c) Mengaplikasikan perkembangan teknologi di berbagai bidang dalam
menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau individual
untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi
Penyelesaian Masalah
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan bimbingan
guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang materi
serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait materi
Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah
15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara tertulis
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas
atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan
permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


69
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

terkait materi
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

Penutup (10 menit)


1. Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


✔ Peserta didik mampu menganalisis persoalan mengenai SPtL.
✔ Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan tentang SPtL.
✔ Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan nilai
optimum.
✔ Peserta didik mampu menerapkan SPtL dalam kehidupan sehari-hari.

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis

REFLEKSI

GURU PESERTA DIDIK


⮚ Apakah dalam membuka pelajaran ⮚ Apakah kamu memahami intruksi
dan memberikan penjelasan teknis yang dilakukan untuk pembelajaran?
atau intruksi yang disampaikan untuk ⮚ Apakah media pembelajaran, alat
pembelajaran yang akan dilakukan dan bahan mempermudah kamu
dapat dipahami oleh peserta didik? dalam pembelajaran?
⮚ Bagian manakah pada rencana ⮚ Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
⮚ Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


70
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

pengelolaan kelas, latihan dan ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
penilaian yang telah dilakukan dalam materi pembelajaran?
pembelajaran? ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
⮚ Apakah dalam berjalannya proses selama mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
⮚ Apakah arahan dan penguatan materi pembelajaran?
yang telah dipelajari dapat dipahami ⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
oleh peserta didik? belajar yang lebih baik?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


71
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.

MATERI – BAHAN AJAR

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR (SPtL)

A. Konsep Sistem Pertidaksamaan Linear (SPtL)

Sistem pertidaksamaan linear digunakan untuk menentukan himpunan nilai


variable jika diketahui beberapa Batasan kondisi linear. Namun, dalam situasi
nyata mempelajari materi system pertidaksamaan linear tidak hanya sebatas
menentukan himpunanpenyelesaian.

Pada sistem pertidaksamaan linear, misalnya pada sistem pertidaksamaan


linear dua variabel, terdapat lebih dari satu pertidaksamaan linear dua variabel
agar dapat dibuat model matematika dan ditentukan solusinya.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


72
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

Bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variable adalah:


ax + by < c ax + by > c
ax + by ≤ c ax + by ≥ c
dengan a, b, c adalah anggota bilangan real serta a dan b keduanya tidak boleh
nol.
Gabungan dari dua atau lebih pertidaksamaan linear dengan variable yang
sama membentuk system pertidaksamaan linear (SPtL). Dalam kehidupan
sehari-hari, banyak masalah yang dapat dimodelkan dengan menggunakan
SPtL.
Contoh soal:
Tentukan model matematika berbentuk SPtL dari situasi berikut:
Selisih uang Rani dengan Dita tak lebih dari Rp. 20.000,-. Namun, jika uang
mereka digabungkan, jumlahnya paling sedikit Rp. 100.000,-.
Penyelesaian:
Besar uang tidak mungkin bernilai negative.
Misalkan banyak uang Rani = x dan banyak uang Dita = y, diperoleh:
X – y < 20.000
X + y ≥ 100.000
X ≥ 0, y ≥ 0.

B. Himpunan Penyelesaian dari SPtL

Pada system persamaan linear, semua pasangan terurut yang


memenuhi setiap persamaan dalam system disebut sebagai solusi system
persamaan linear. Dalam system pertidaksamaan, semua pasangan terurut
yang memenuhi setiap pertidaksamaan dalam system disebut sebagai
himpunan penyelesaian.

Contoh soal:
Suhu udara hari ini lebih panas dari hari kemarin. Namun, setelah diukur
ternyata suhu hari ini tak sampai 35 derajat Celsius. Mungkinkah suhu hari ini
dan hari kemarin berturut-turut 34 dan 35,5 derajat Celsius?

Penyelesaian:
Misalkan suhu udara hari ini = x diperoleh model matematika:
Suhu udara kemarin = y x–y>0
X < 35
Untuk mengetahui bahwa suhu hari ini (dimisalkan dengan x) = 34 dan suhu
hari kemarin (dimisalkan dengan y) = 35,5 adalah salah satu anggota daerah
himpunan penyelesaian dari permasalahan di atas, substitusikan nilai x dan y
ke dalam model matematika yang diperoleh.
Misalkan: x – y > 0 ………. (i)
x < 35 ………….. (ii)
pada pertidaksamaan (i) pada pertidaksamaan (ii)
x–y>0 x < 35
34 – 35,5 > 0 34 < 35
-1,5 > 0
Oleh karena (34; 35,5) hanya memenuhi persamaan (ii) saja, maka (34; 35,5)
bukan anggota himpuann penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


73
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

Lalu, pasangan titik apa sajakah yang merupakan anggota himpunan


penyelesaian dari pertidaksamaan di atas? Untuk menemukannya, anda bisa
mendaftar sebanyak mungkin kemungkinan, kemudian melakukan prosedur di
atas untuk mengetahui bahwa pasangan terurut tersebut merupakan anggota
himpunan penyelesaian dari system pertidaksamaan tersebut atau tidak.

C. Grafik Himpunan Penyelesaian dari SPtL

Salah satu cara untuk menentukan himpunan penyelesaian dari system


pertidaksamaan linear adalah dengan menggunakan metode grafik.
1. Menggambar grafik daerah himpunan penyelesaian dari SPtL yang diketahui.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1). Ubah pertidaksamaan linear menjadi persamaan linear
2). Tentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y (jika ada), kemudian
gambar grafik persamaan linearnya.
3). Ambil sembarang titik uji yang tidak terletak pada garis tersebut untuk
menentukan daerah penyelesaian.

Contoh soal:
Buat grafik daerah himpunan penyelesaian dari system pertidaksamaan:
2x + y ≤ 10
x>3

Penyelesaian:
Ubah pertidaksamaan linear menjadi persamaan linear.
2x + y = 10
x=3
Selanjutnya, cari titik potong terhadap sumbu x dan y kemudian gambar grafik
persamaan linear.
(1). Untuk persamaan 2x + y ≤ 10
Titik potong terhadap sumbu x. Titik potong terhadap sumbu y.
2x + y = 10 2x + y = 10
2x + 0 = 10 2 (0) + y = 10
2x = 10 0 + y = 10
X=5 y = 10
Diperoleh titik potong (5, 0) Diperoleh titik potong (0, 10)

Misalkan titik uji yang diambil adalah (2, 1)


Substitusikan titik (2, 1) ke dalam pertidaksamaan.
2x + y ≤ 10 x>3
2(2) + 1 ≤ 10 2>3
5 ≤ 10 Substitusi (2, 1) artinya x = 2 dan y = 1.
Substitusi (2, 1) artinya pertidaksamaan yang terbentuk salah.
X = 2 dan y = 1. Titik uji tidak berada di daerah hasil
Pertidaksamaan yang penyelesaian.
Terbentuk benar.
Titik uji berada di daerah
Hasil penyelesaian.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


74
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

10

2 HP

0 1 2 3 4 5

2. Menentukan SPtL dari grafik daerah himpunan penyelesaian yang diketahui.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan SPtL jika diketahui grafik


daerah himpunan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1). Ambil dua titik pada setiap garis
2). Buat persamaan linear dengan menggunakan koordinat yang dambil pada
Langkah (1).
3). Ambil sembarang titik uji pada daerah himpunan penyelesaian. Substitusikan pada
tiap persamaan garis untuk untuk menentukan tanda pertidaksamaan.

Contoh soal:
1. Tentukan system pertidaksamaan dari grafik berikut.

12

HP

6 10

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


75
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

Jawab:
1). Ambil dua titik pada setiap garis. Agar lebih mudah, ambil titik potong dengan
sumbu x dan y.
2). Buat persamaan garis dari koordinat titik yang diambil.
Garis (1) : (6, 0) dan (0, 12) Garis (2) : ((10, 0) dan ((0, 4)
Substitusikan (6, 0) dan (0, 12) ke rumus Substitusikan (10, 0) dan (0, 4)
umum persamaan garis yang melalui dua titik. Ke rumus umum persamaan garis
X – x1 y – y1 yang melalui dua titik.
=
X2 – x1 y2 – y1 X – x1 = y – y1
X–6 = y-0 X2 – x1 y2 – y1
0–6 12 – 0 x – 10 y-0
=
X–6 y 0 – 10 4-0
= kalikan dengan 12 x – 10 y
-6 12 = kalikan dengan 20
-10 4
-2 (x – 6) = y -2 (x – 10) = 5y

-2x + 12 = y -2x + 20 = 5y

12 = y + 2x 20 = 5y + 2x

2x + y = 12 2x + 5y = 20

3). Ambil titik uji untukmenentukan tanda pertidaksamannya. Misalkan titik uji yang
diambil adalah (0, 5)
Substitusikan titik (0, 5) ke dalam tiap persamaan. Substitusikan (0, 5) artinya x = 0
dan y = 5.

2x + y = 12 2x + 5y = 20
2(0) + 5 = 12 2(0) + 5(5) = 20
5 = 12 25 = 20
2x + y ≤ 12 2x + 5y > 20

Garis pada grafik berupa garis penuh Garis pada grafik berupa garis putus-putus

Maka, diperoleh system pertidaksamaan: 2x + y ≤ 12


2x + 5y > 20

D. Nilai Optimum

Apa hubungan antara system pertidaksamaan linear dengan nilai optimum?


Dalam konteks permasalahan optimasi, system pertidaksamaan linear adalah fungsi
kendala yang merepresentasikan keterbatasan sumber daya yang ada. Dari
keterbatasan itu diperoleh himpunan penyelesaian yang merepresentasikan
kemungkinan nilai variable yang dicari. Nilai variable mana paling optimum dipilih

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


76
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

berdasarkan pengujian fungsi tujuan. Dalam matematika, penggunaan fungsi kendala


dan fungsi tujuan ini yang disebut sebagai program linear.
Misalkan variable yang digunakan adalah x dan y, maka bentuk umum dari fungsi
tujuan adalah:
F (x, y) = px + qy dengan p dan q adalah konstanta.
Apakah semua titik dalam daerah himpunan penyelesaian perlu diuji dengan fungsi
tujuan? Tentu tidak. Hanya titik pojok pada daerah himpunan penyelesaian yang
dijadikan titik uji.

Contoh soal:

(2, 5)
F(x, y) = 2x + 5y

HP
(6, 2)

(2, 2)
(4, 1)

Apakah nilai optimum selalu nilai yang maksimum?


Jawabnnya, tidak. Nilai optimum bergantung pada konteks masalah. Contoh, jika
fungsi tujuannya adalah menghitung laba, maka nilai optimumnya diambil dari nilai
maksimum. Namun jika fungsi tujuannya misalnya untuk menghitung biaya produksi,
maka nilai optimum diambil dari nilai minimum.

Titik Pojok F (x, y) = 2x + 5y


(2, 2) F (x , y) = 2(2) + 5(2) = 14
(2, 5) F (x , y) = 2(2) + 5(5) = 29
(4, 1) F (x , y) = 2(4) + 5(1) = 13
(6, 2) F (x , y) = 2(6) + 5(2) = 22

Diperoleh, nilai maksimum 29 dan nilai minimum 13.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


77
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

Contoh:
Seorang petani akan menanam jagung dan singkong dengan lahan yang dibutuhkan
tidak lebih dari 50 petak. Petani tersebut membutuhkan pupuk sebanyak sebanyak 30
kg per petak untuk memupuk jagung dan 60 kg per petak untuk memupuk singkong,
jumlah pupuk yang tersedia adalah 2.400 kg. Jika keuntungan dari lahan jagung Rp.
4.000.000,00 per petak dan lahan singkong Rp. 6.000.000,00 per petak dalam sekali
tanam, keuntungan petani tersebut adalah ?

Jawaban:
1. Kita buat dulu model matematikanya.

Tanaman Variabel Pupuk/petak Keuntungan/petak

Jagung x 30x 4.000.000x


Singking y 60y 6.000.000y

Jumlah x + y ≤ 50 30x + 60y ≤ 2.400 4.000.000x + 6.000.000y

2. Kita tentuka fungsi kendala.

(1). x + y ≤ 50
(2). 30x + 60y ≤ 2.400
(3). X ≥ 0 dan y ≥ 0

3. Kita tentukan fungsi tujuan.

F (x . y) = 4.000.000x + 6.000.000y

4. Menggambar grafik pertidaksamaan linear.

(1). x + y ≤ 50 (2). 30x + 60y ≤ 2.400


Jika x = 0, maka y = 50 (0, 50) Jika x = 0, maka y = 40 (0, 40)
Jika y = 0, maka x = 50 (50, 0) Jika y = 0, maka x = 80 (80, 0)

Menentukan titik A = Menentukan titik potong kedua garis:


(0, 50) x + y = 50 (x) 30
30x + 60y = 2.400 (x) 1

(0, 40) 30x + 30y = 1.500


30x + 60y = 2.400
A 30y = 900
Y = 30 x + y = 50
X + 30 = 50
HP x = 50 -30
X = 20 maka titik potong (20, 30)

(50, 0) (80, 0)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


78
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

Titik potong f (x , y) = 4.000.000x + 6.000.000y hasil

(50, 0) f (x , y) = 4.000.000(50) + 6.000.000(0) 200.000.000.


(0, 40) f (x , y) = 4.000.000(0) + 6.000.000(40) 240.000.000.
(20, 30) f (x , y) = 4.000.000(20) + 6.000.000(30) 260.000.000

Dari ketiga hasil di atas yang terbesar adalah 260.000.000. Jadi keuntungan
maksimum petani adalah Rp. 260.000.000,00.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


79
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA


SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :

Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi, diskusi dan pembelajaran kelompok peserta didik
diharapkan mampu:

1. Mendeskripsikan bentuk umum SPtL dengan bahasa sendiri.


2. Melakukan prosedur untuk menentukan himpunan daerah penyelesaian
berdasarkan analisis atas SPtL yang diketahui.
3. Melakukan prosedur untuk menentukan SPtL berdasarkan analisis atas grafik
daerah himpunan penyelesaian yang diketahui.
4. Melakukan prosedur untuk menentukan nilai optimum dari SPtL
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan SPtL berdasarkan analisis
atas informasi yang diberikan.

Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan SPtL.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan

Hasil diskusi dan Presentasi :


Unggah paparan secara langsung atau melalui tugas kelas GCR dan salin link
hasil diskusi.

CATATAN KEGIATAN

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


80
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Pengetahuan Pre Test Jumlah benar
Post Test Jumlah benar

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Keterampilan Praktik Pencapaian
elemen

Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


81
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

PENILAIAN PROYEK

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan

Rubrik Penilaian Penskoran Proyek


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1 Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunuikasi)
3 Pembagian tugas
4 Sistemitisasi Pelaksanaan
5

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


82
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA 1

SOAL ESSAY.

1. Umur pak Andi 28 tahun lebih tua dari umur Amira. Umur bu Andi 6 tahun lebih
muda dari umur pak Andi. Jika jumlah umur pak Andi, bu Andi, dan Amira 119 tahun,
maka jumlah umur Amira dan bu Andi adalah …. tahun

2. Buat grafik daerah himpunan penyelesaian dari system pertidaksamaan:


x + y ≤ 20
x + 4y ≤ 40
x > 10, y ≥ 0

3. Buat grafik daerah himpunan penyelesaian dari system pertidaksamaan:


x + y ≤ 40
x + 3y ≥ 12
x ≥ 0, y ≥ 0

4. Luas daerah parkir 1.760 m² . Luas rata-rata untuk mobil kecil 4 m² dan mobil besar
20 m² . Daya tampung maksimum hanya 200 kendaraan, biaya parker mobil kecil Rp.
1000/jam dan mobil besar Rp.2000/jam. Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak
ada kendaraan yang pergi dan dating, maka hasil maksimum tempat parkir itu adalah:

5. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah adalah himpunan penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan…

6. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah adalah himpunan penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan…

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


83
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA 2

SOAL AKM.
1. Perusahaan cat memproduksi cat interior dan cat eksterior. Dua bahan A dan
B digunakan. Kebutuhan bahan untuk tiap cat beserta persediannya terlihat
pada tabel di bawah ini. Survei menunjukkan bahwa permintaan harian cat
interior melebihi cat eksterior tidak lebih dari 1 ton. Permintaan maksimum cat
interior adalah 2 ton/hari. Harga jual cat eksterior $5000/hari, sedangkan cat
interior $4000/hari. Berapa produksi tiap cat supaya harga jual maksimum?

Cat Eksterior Cat Interior Persediaan Bahan

Bahan A 6 4 6

Bahan B 1 2 8

Harga 5 4
Jual

($1000)

2. Seorang pemborong memproduksi dua jenis bentuk pagar:


Pagar jenis 1 seharga Rp. 30.000/m²
Pagar jenis 2 seharga Rp. 45.000/m²
Tiap m² pagar jenis 1 memerlukan 4 m besi pipa dan 6 m besi beton,
sedangkan tiap m² pagar jenis 2 memerlukan 8 m besi pipa dan 4 m besi beton.
Jika persediaan yang ada 640 m besi pipa dan 480 m besi beton.
Permasalahannya adalah berapa banyak masing-masing jenis pagar harus
dibuat untuk mendapatkan hasil penjualan yang maksimal?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


84
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Sistem Pertidaksamaan Linear (X/1)

3. Seorang peternak akan membuat campuran pakan ternak yang terdiri atas
jagung giling dan konsentrat pabrik dengan memperhitungkan kebutuhan
protein 18% dan energi metabolisme 2800 kkal/kg. Jika diketahui:

❖ Jagung dan konsentrat pabrik masing-masing mengandung protein 9% dan


23% serta mengandung energi 3300 kkal/kg dan 2500 kkal/kg.

❖ Harga jagung Rp. 1500/kg dan harga konsentrat Rp. 3000/kg.

Permasalahannya adalah berapa persen jagung dan konsentrat yang


digunakan dalam campuran pakan agar harganya semurah mungkin?

. 4. Sebuah warung gorengan memproduksi dua macam gorengan, yaitu bakwan


jagung dan bakwan udang. Kedua jenis gorengan tersebut terbuat dari bahan
pokok berupa gandum dan garam. Bakwan jagung diproduksi paling sedikit 4
unit dan bakwan udang diproduksi paling sedikit 5 unit. Tabel berikut
menunjukkan jumlah gandum dan garam dalam setiap jenis gorengan:

Jenis Gandum Garam Biaya per unit (ribu


gorengan (gram) (gram) rupiah)

Bakwan 50 10 1000
jagung

Bakwan 40 6 3000
udang

Minimum 120 20
persediaan

Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis gorengan ini agar


meminimumkan biaya produksi!

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


85
MODUL AJAR
M A T E M A T I K A
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT


Alokasi Waktu : 2 x 8 JP = 16 JP

Kelas X SMK Sederajat


Semester 1 (16 JP)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


SMK Negeri 2 Kabupaten
86
Tangerang
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan
dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi eksponensial.

ALOKASI WAKTU
Persamaan dan Fungsi Kuadrat
16 Jam (semester 1)

NO SUB ELEMEN ALOKASI WAKTU

1.1 Ciri-ciri dan Akar-akar persamaan Kuadrat 4 JP


Rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan
1.2 2 JP
kuadrat
1.3 Persamaan kuadrat dengan akar-akar x1 dan x2 2 JP
1.4 Menggambar grafik fungsi kuadrat 4 JP
1.5 Menyelesaikan masalah fungsi kuadrat 4 JP
JUMLAH JAM PELAJARAN 16 JP

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN


X.Persamaan dan Fungsi Kuadrat. ✔ Mampu memahami dan menerapkan
Melakukan prosedur menentukan konsep persamaan dan
akar-akar persamaan kuadrat pertidaksamaan kuadrat.
dengan metode yang bervariasi. ✔ Mampu menyelesaikan persoalan
Menentukan nilai dari fungsi persamaan kuadrat dengan metode
kuadrat. Menggambar sketsa grafik faktorisasi, melengkapkan kuadrat
kuadrat dengan media yang sempurna dan rumus abc.
bervariasi. Mengonstruksi fungsi ✔ Mampu menggambar grafik fungsi
kuadrat dari nilai fungsi yang kuadrat.
diketahui atau berdasarkan analisis
✔ Mampu menyelesaikan masalah
atas grafik fungsi yang diketahui.
fungsi kuadrat dan penerapannya
Menyelesaikan masalah yang
dalam kehidupan sehari-hari.
berkaitan dengan persamaan dan
grafik fungsi kuadrat berdasarkan
analisis atas informasi yang
diberikan.

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep persamaan dan fungsi persamaan dalam matematika

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


87
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

kuadrat. ✔ Mengenal dan memahami konsep


✔ Persamaan kuadrat metode faktorisasi variable, koefisien dan konstanta.
✔ Persamaan kuadrat metode ✔ Mengenal dan memahami sifat-sifat
melengkapkan kuadrat sempurna eksponen.
✔ Persamaan kuadrat metode rumus ✔ Memahami berbagai macam operasi
abc hitung dalam matematika.
✔ Grafik fungsi kuadrat
✔ Penerapan persamaan dan fungsi
kuadrat.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kreatif, Mandiri dan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan sistem


persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
✔ Memproses informasi yang berkaitan dengan penerapan persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat secara mandiri.
✔ Menganalisis dan mengevaluasi penalaran mengenai penerapan tersebut.

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI

Persamaan kuadrat, fungsi kuadrat, penerapan persamaan dan fungsi kuadrat.

PERTANYAAN INTI / ASESMEN DIAGNOSTIK

1. Apa pengalamanmu dalam mengkaji dan menganalisis penerapan persamaan dan


fungsi kuadrat dalam kehidupan sehari-hari?
2. Bagaimana pendapatmu tentang metode-metode dari solusi persamaan dan fungsi
kuadrat?
3. Apa yang kamu ketahui tentang penerapan persamaan dan fungsi kuadrat dalam
kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimanakah caranya menyelesaikan masalah persamaan dan fungsi kuadrat?

SARANA DAN PRASARANA

Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD, Papan tulis,


Spidol, Gambar.

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler/tipikal
● Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


88
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 44 peserta didik


KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN
Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :
yang berpencapaian tinggi - tatap muka
Ya/ Tidak
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Performa dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik


⮚ Berkelompok (4-5 orang)
Metode
⮚ Ceramah
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena penerapan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep : sifat-sifat persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
3. Prinsip : peningkatan pemahaman solusi persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat serta penerapannya.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi masalah dalam kehidupan sehari-


X.Persamaan dan Fungsi Kuadrat hari yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi
kuadrat.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


89
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

LK 1 Mampu menyelesaikan masalah persamaan kuadrat dengan metode faktorisasi,


melengkapkan kuadrat sempurna dan rumus abc.

LK 2 Mampu menyelesaikan masalah persamaan kuadrat yang merupakan penerapan


dari kehidupan sehari-hari.

LK 3 Mampu menggambar grafik fungsi kuadrat serta menyelesaikan penerapannya


dalam kehidupan sehari-hari.

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


60-80 menit

Pembukaan (20 menit)


1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi,
tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan
dilaksanakan yang ditayangkan.
6. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari
yaitu tentang persamaan dan fungsi kuadrat serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Guru mengaitkan masalah persamaan dan fungsi kuadrat dengan kehidupan
nyata.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Klarifikasi Masalah
1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sepuluh kelompok yang maksimal
terdiri 4 - 5 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang disajikan
oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar
Kerja/ Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan materi secara umum.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK.
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


90
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok


lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta
didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pembahasan).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data
8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan
berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan dan diskusi
b) Menemukan informasi relevan berkaitan dengan penerapan persamaan dan
fungsi kuadrat dalam kehidupan sehari-hari.
c) Mengaplikasikan perkembangan teknologi di berbagai bidang dalam
menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau individual
untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi
Penyelesaian Masalah
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan bimbingan
guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang materi
serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait materi
Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah
15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara tertulis
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas
atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan
permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait materi
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


91
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

Penutup (10 menit)


1. Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


✔ Peserta didik mampu mengidentifkasi berbagai bidang kaitannya dengan
penerapan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
✔ Peserta didik mampu memahami konsep persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat.
✔ Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
✔ Peserta didik mampu menerapkan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dalam
kehidupan sehari-hari.

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis

REFLEKSI

GURU PESERTA DIDIK


⮚ Apakah dalam membuka pelajaran ⮚ Apakah kamu memahami intruksi
dan memberikan penjelasan teknis yang dilakukan untuk pembelajaran?
atau intruksi yang disampaikan untuk ⮚ Apakah media pembelajaran, alat
pembelajaran yang akan dilakukan dan bahan mempermudah kamu
dapat dipahami oleh peserta didik? dalam pembelajaran?
⮚ Bagian manakah pada rencana ⮚ Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
⮚ Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


92
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

pengelolaan kelas, latihan dan ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
penilaian yang telah dilakukan dalam materi pembelajaran?
pembelajaran? ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
⮚ Apakah dalam berjalannya proses selama mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
⮚ Apakah arahan dan penguatan materi pembelajaran?
yang telah dipelajari dapat dipahami ⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
oleh peserta didik? belajar yang lebih baik?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


93
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.

MATERI – BAHAN AJAR

PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

A. Persamaan Kuadrat

Persamaan kuadrat adalah sebuah persamaan polinomial (suku banyak) yang


pangkat tertingginya 2 atau berorde 2. Salah satu contoh persamaan kuadrat seperti
ini:

Berbeda lagi dengan persamaan linear.

Pada persamaan linear pangkat tertingginya 1 (satu), sedangkan pada persamaan di


atas pangkat tertingginya adalah 2 (dua), maka disebut persamaan kuadrat.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


94
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

Lalu sistem persamaan kuadrat itu apa ya?


Sistem berarti tidak hanya terdiri dari satu persamaan saja, sehingga sistem
persamaan kuadrat adalah kumpulan dari beberapa persamaan kuadrat. Pada materi
kali ini kita hanya akan membahas persamaan kuadrat saja.

Berikut ini bentuk umum dari persamaan kuadrat:

a adalah koefisien dari x2 dan


b adalah koefisien dari x
c adalah konstanta
x adalah variabel yang nilainya belum diketahui dan memenuhi persamaan kuadrat di
atas.

1. Menentukan akar-akar persamaan kuadrat.


a. Metode faktorisasi
Contoh:
Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat x² + 6x + 8 = 0 dengan menggunakan
metode faktorisasi ?
Jawaban:
1). Identifikasi nilai a, b, c dari persamaan kuadrat tersebut
x² + 6x + 8 = 0 → a = 1, b = 6, c = 8
2). Terapkan formulasi: x1 . x2 / a = c dan x1 + x2 = b dari persamaan kuadrat tersebut.
Maka diperoleh, x1 = 2 dan x2 = 4 → x1 . x2 / a = 8 x1 + x2 = b
2.4/1=8 2+4+6

3). Substitusikan nilai x1 dan x2 ke dalam bentuk persamaan: (x + x1) (x + x2) = 0


(x + x1) (x + x2) = 0
(x + 2) (x + 4) = 0
X+2=0 x+4=0
X = -2 x = -4
Sehingga diperoleh akar-akar persamaan kuadratnya adalah -2 dan -4.

b. Metode Melengkapkan Kuadrat Sempurna.

Contoh:
Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat x² + 6x + 8 = 0 dengan menggunakan
metode melengkapkan kuadrat sempurna ?
Jawaban:
1). Jika nilai a masih lebih besar dari 1, maka ubah nilai a menjadi 1 dengan cara
persamaan bisa dibagi dengan a.
Persamaan kuadrat nilai a = 1 maka tidak perlu diubah: x² + 6x + 8 = 0.
2). Buat nilai c agar berada di ruas kanan.
x² + 6x + 8 = 0

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


95
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

x² + 6x = -8
3). Tambahkan tiap ruas dengan kuadrat dari (1/2 b)
x² + 6x + (1/2b)² = -8 + (1/2b)²
x² + 6x + (1/2.6)² = -8 + (1/2.6)²
x² + 6x + 9 = -8 + 9
x² + 6x + 9 = 1
4). Selesaikan persamaan kuadrat sempurna yang telah diperoleh
x² + 6x + 9 = 1
(x + 3).(x + 3) = 1
(x + 3)² = 1
X + 3 = √1
X + 3 = ±1
X + 3 = 1 dan x + 3 = -1
X = -2 dan x = -4
Sehingga diperoleh akar-akar persamaan kuadratnya adalah -2 dan -4

c. Metode rumus abc

Contoh:
Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat x² + 6x + 8 = 0 dengan menggunakan
metode rumus abc ?
Jawaban:
Langsung substitusikan nilai a, b dan c ke dalam rumus:
−𝑏+ √𝑏 2 −4𝑎𝑐 −𝑏− √𝑏2 −4𝑎𝑐
X1 = dan X2 =
2𝑎 2𝑎

−6+ √62 −4.1.8 −6− √62 −4.1.8


X1 = X2 =
2.1 2.1

−6+ √4 −6− √4
X1 = X2 =
2 2

−4 −8
X1 = X2 =
2 2

X1 = -2 X2 = -4

Sehingga diperoleh akar-akar persamaan kuadratnya adalah -2 dan -4

2. Menentukan persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya.

Contoh:

Tentukan persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya: 3 dan -4.

Jawab:

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


96
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

Langsung substitusikan nilai akar-akar tersebut ke dalam bentuk formulasi berikut:


(x – x1). (x – x2) = 0
(x – 3) . (x – (-4)) = 0
(x – 3) . (x + 4) = 0
x² + 4x – 3x – 12 = 0
x² + x – 12 = 0
Sehingga bentuk persamaan kuadratnya adalah x² + x – 12 = 0

B. Fungsi Kuadrat

Fungsi kuadrat adalah fungsi polynomial dengan derajat pangkat tertingginya


dua. Bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah sebagai berikut:

F(x) = ax2 + bx + c

Dengan a, b, c ∈ bilangan real dan a ≠ 0.

Jika digambarkan dalam bentuk diagram cartesius, grafik fungsi kuadrat berbentuk
parabola yang simetris. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak masalah yang
merupakan penerapan dari konsep fungsi kuadrat di antaranya lintasan yang dibentuk
air mancur, bola saat dilempar, peluru yang ditembakkan dan lain sebagainya.

Contoh soal:

1. Sebuah air mancur didesain seperti gambar di


samping ini. Sumber air berada sejajar dengan
permukaan kolam. Tinggi air (dalam m) dari
permukaan kolam dinotasikan dengan t(x) = -x²
+ 6x dengan x adalah jarak dengan sumber air
mancur.
a. Berapa ketinggian air saat berada tepat 1 m
dari sumber air mancur?
b. Pada jarak berapakah air akan jatuh ke
permukaan kolam?
c. Berapa ketinggian air saat berada 2 m
sebelum jatuh ke permukaan kolam?
d. Berapa tinggi maksimum dari air mancur
tersebut?

Jawab:

Pandang posisi sumber air pada x = 0. Misalkan p adalah jarak jatuhnya air ke
permukaan kolam dengan posisi lurus/datar dengan titik sumber air. Jika digambarkan
dalam bidang cartesius, ilustrasi dari lintasan air mancur adalah sebagai berikut:

a. Ketinggian air saat berada tepat 1 m dari sumber air mancur = t(1).

t(x) = -x² + 6x

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


97
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

t(1) = -(1)² + 6(1) = -1 + 6 = 5

Jadi, ketinggian air saat berada tepat 1 m dari sumber air mancur adalah
5 m dari permukaan kolam.

Sumber air

Permukaan
kolam

X=0 x=1 x=2 x=p

b. Air akan jatuh ke permukaan kolam saat x = p. Saat jatuh ke kolam, ketinggiannya
= 0 sehingga:

t(x) = -x² + 6x

t(p) = -p² + 6p

0 = -p² + 6p

0 = p (-p + 6)

P = 0 atau -p + 6 = 0

P=6 p=6

Jadi, air jatuh ke permukaan kolam pada jarak 6 m dari sumber air.

c. Ketinggian air saat berada 2 m sebelum jatuh ke permukaan kolam = ketinggian air
pada saat x = p – 2.

Untuk p = 6 maka p – 2 = 4 sehingga : t(x) = -x² + 6x = -(4)² + 6(4) = -16+24 = 8


Jadi, pada saat berada 2 m sebelum jatuh ke permukaan kolam, ketinggian air
= 8 m dari permukaan kolam.

d. Grafik fungsi kuadrat berupa parabola yang simetris. Dengan demikian, jika air akan
jatuh ke permukaan kolam saat x = p, air mencapai posisi tertinggi saat x = ½ p.

Untuk p = 6 maka ½ p = 3 sehingga:

t(x) = -x² + 6x

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


98
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

t(3) = -(3)² + 6(3) = -9 + 18 = 9


Jadi, ketinggian maksimum dari air mancur itu adalah 9 m dari permukaan
Kolam.

2. Gambarkan sketsa grafik fungsi kuadrat f(x) = -x² + 4x + 5

Jawab:
Persamaan kuadrat: -x² + 4x + 5 diperoleh nilai a = -1, b = 4 dan c = 5.
1). Menentukan persamaan sumbu simetri.
X = -b/2a
X = -4/2(-1) = 2
2). Menentukan kordinat titik puncak
Kordinat titik puncak [-b/2a, f(-b/2a)]
Untuk x = -2
f(x) = -x² + 4x + 5
f(2) = -(2)² + 4(2) + 5
= -4 + 8 + 5 = 9
Jadi kordinat titik puncaknya (2, 9)
3). Menentukan titik potong dengan sumbu x (y = 0)
f(x) = -x² + 4x + 5
0 = -x² + 4x + 5
0 = x² - 4x – 5
0 = (x – 5) (x + 1)
X – 5 = 0 dan x + 1 = 0
X = 5 dan x = -1
Jadi, titik potong terhadap sumbu x terletak pada koordinat (5, 0) dan (-1, 0).
4). Menentukan titik potong dengan sumbu y (x = 0)
f(x) = -x² + 4x + 5
y = -(0)² + 4(0) + 5
y=5
Jadi, titik potong terhadap sumbu y terletak pada koordinat (0, 5)
Gambar grafik fungsi kuadrat f(x) = -x² + 4x + 5 seperti pada gambar di bawah ini.

-2 -1 1 2 3 4 5 6 7

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


99
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

3. Tentukan fungsi kuadrat dari sketsa grafik berikut.

(14, 21)

(12, 11)

(6, 5)

Jawab:
Koordinat:
(6, 5) artinya f(6) = 5
(12, 11) artinya f(12) = 11
(14, 21) artinya f(14) = 21
Substitusikan x = 6, x = 12, dan x = 14 ke f(x) = ax² + bx + c.
F(x) = ax² + bx + c.
F(6) = a(6)² + b(6) + c
5 = 36a + 6b + c ………………………….(i)
F(12) = a(12)² + b(12) + c
11 = 144a + 12b + c …………………….(ii)
F(14) = a(14)² + b14 + c
21 = 196a + 14b + c …………………... (iii)

Eliminasi variable c pada persamaan (i) dan (ii).


36a + 6b = c = 5
144a + 12b = c = 11
-
108a + 6b = 6 …………………………(iv)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


100
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

Eliminasi variabel c pada persamaan (i) dan (iii)


36a + 6b = c = 5
196a + 14b + c = 21
-
160a + 8b = 16 ……………………. (v)

Eliminasi variable b pada persamaan (iv) dan (v)


108a + 6b = 6 (x) 1/6 18a + b = 1
160a + 8b = 16 (x) 1/8 20a + b = 2
-
2a = 1 a = ½
Dari persamaan (iv) substitusikan nilai a = ½
108a + 6b = 6
108(1/2) + 6b = 6
54 + 6b = 6
6b = 6 – 54 = - 48
b = -48/6 = -8

Dari persamaan (i) substitusikan nilai a dan b.


36a + 6b + c = 5
36(1/2) + 6 (-8) + c = 5
18 – 48 + c = 5
-30 + c = 5
C = 5 + 30 = 35
Diperoleh nilai a = ½, b = -8 dan c = 35.
Jadi, fungsi kuadrat dari sketsa grafik tersebut adalah f(x) = ½ x² - 8x + 35.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


101
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA


PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :

Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penerapan
Persamaan dan Fungsi Kuadrat.

Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan

Hasil diskusi dan Presentasi :


Unggah paparan secara langsung atau melalui tugas kelas GCR dan salin link
hasil diskusi.

CATATAN KEGIATAN

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


102
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Pengetahuan Pre Test Jumlah benar
Post Test Jumlah benar

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Keterampilan Praktik Pencapaian
elemen

Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


103
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

PENILAIAN PROYEK

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan

Rubrik Penilaian Penskoran Proyek


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1 Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunuikasi)
3 Pembagian tugas
4 Sistemitisasi Pelaksanaan
5

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


104
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA 1


Test Formatif.

1. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat berikut ini menggunakan metode

faktorisasi, melengkapkan kuadrat sempurna dan rumus abc.


a. x² + 12x + 35 = 0
b. 2x² - 10x + 12 = 0
2. Diketahui selisih dua bilangan adalah 3. Jika kedua bilangan tersebut dikalikan,
hasilnya 40. Bagaimana model matematika untuk menentukan nilai salah satu
bilangan?
3. Selisih Panjang sisi siku-siku pada segitiga siku-siku adalah 4 cm. Panjang sisi
miringnya 20 cm. bagaimana model matematika untuk menentukan Panjang salah
satu sisi siku-siku pada segitiga siku-siku tersebut?
4. Selisih kedua bilangan adalah 3. Jika kedua bilangan itu dikalikan, hasilnya adalah 40.
Berapa nilai dari masing-masing bilangan tersebut?
5. Selisih Panjang sisi siku-siku pada segitiga siku-siku 4 cm dan pangjang sisi miringnya
20 cm. Berapa Panjang sisi-sisi dari segitiga siku-siku tersebut?

LEMBAR KERJA SISWA 2

Test Formatif
1. Pada hari ulang tahun Gilang, beberapa orang sahabatnya berencana memberi
hadiah kejutan berupa sebuah tas sekolah seharga Rp. 120.000,00. Besar iuran setiap
orang sama. Salah satu sahabat yang berinisiatif untuk membelikan hadiah kejutan
untuk Gilang adalah Munaroh. Setelah tas itu dibeli, ada dua sahabat lain, yaitu Irwan
dan Epul yang ternyata ingin ikut memberi hadiah kepada Gilang. Akibatnya besar iuran
menjadi lebih kecil. Sahabat-sahabat Gilang yang telah mengumpulkan iuran sebelum
ta situ dibeli, diberi kembalian Rp. 5.000,00.
Dari situasi tersebut, manakah diantara pernyataan berikut yang benar? Berilang tanda
centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia. (Jawaban benar lebih dari satu).
Gilang diberikan hadiah kejutan oleh Munaroh, Irwan, Epul dan 4 orang lainnya.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


105
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Persamaan & Fungsi Kuadrat (X/1)

Besar iuran yang dibayarkan Irwan Rp. 15.000,00

Besar iuran yang dibayarkan Munaroh Rp. 15.000,00

LEMBAR KERJA SISWA 3

Test Formatif

1. Sebuah roket ditembakkan dari suatu tempat dengan arah dan kecepatan awal
tertentu. Ternyata, lintasan roket tersebut membentuk fungsi kuadrat ht = 100t – 5t²
dengan h(t) adalah tinggi roket (dalam m) setelah t detik.
a. Berapa ketinggian roket 4 detik setelah ditembakkan?
b. Kapan roket berada pada ketinggian 500 m?
c. Jika sasaran berada pada ketinggian 105 m lebih rendah pada posisi roket saat
ditembakkan, berapa waktu yang dibutuhkan roket tersebut untuk mencapai sasaran?

2. Gambarlah sketsa grafik fungsi kuadrat : f(x) = x² + 8x + 15

3. Gambarlah skesta grafik fungsi kuadrat: f9x) = x² - 9

4. Tentukan fungsi kuadrat f(x) jika diketahui sketsa grafik f(x) seperti gambar di bawah
ini.
y
(2, 2)

(0, 1)

0 x

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


106

Anda mungkin juga menyukai