Modul SMK
Modul SMK
SMK
ADAPTIF
KELAS X
GANJIL
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya Modul Ajar Matematika ini.
Modul ini disusun sebagai dasar dan acuan dalam proses kegiatan belajar mengajar bagi guru maupun
peserta didik. Modul ini dibuat dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah-mudahan dapat
dicerna dengan baik oleh peserta didik tetapi tidak menghilangkan substansi dari sebuah modul ajar.
Modul ajar ini juga disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik di SMK Negeri 2 Kabupaten
Tangerang akan media belajar yang representatif.
Dalam modul ajar ini disajikan materi pelajaran matematika kelas X secara sederhana, dan
mudah dipahami yang disertai dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dalam modul ajar
ini juga dilengkapi contoh soal serta pembahasan dan berbagai Latihan soal yang terlampir dalam
lembar kerja siswa (LKS). Sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran Matematika, diharapkan peserta
didik dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan
mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah.
Terima Kasih Tidak Terhingga Kepada Allah SWT, karena dengan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan bahan ajar ini serta kepada orang-orang yang tidak dapat di sebutkan satu per satu,
yang paling utama adalah,
1. Kepada Kedua Orang tua, Mertua, istri, dan anak-anak yang selalu mendukung penulis.
2. Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Bapak Dr. H. Kamsono, M.Pd yang
memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk menggunakan bahan ajar yang dibuatnya.
3. Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Bapak
Sutarman, M.Pd atas waktu, kesempatan dan dukungan yang diberikan.
4. Guru-Guru SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang yang selalu kompak dan semangat dalam
menyambut kurikulum merdeka.
5. Dan semua siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang yang akan menggunakan bahan ajar
ini, terima kasih semuanya
Akhirnya, tegur sapa, saran, dan kritik dari kalangan akademisi dan pengguna bahan ajar ini
sangat penulis harapkan demi kemajuan di bidang Pendidikan
1
TUJUAN DAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1. Memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah matematis (pemahaman matematis).
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika (penalaran dan pembuktian matematis).
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan
masalah matematis).
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model
matematis (komunikasi dan representasi matematis).
5. Mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan
kehidupan (koneksi matematis).
6. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri,
tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi
matematis).
Karakteristik Mata Pelajaran Matematika diantaranya :
1. Mata Pelajaran Matematika pada fase E diorganisasikan dalam lingkup empat elemen konten
yang terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subjek
matter) yang harus dipahami peserta didik, meliputi :
a. Bilangan
b. Aljabar
c. Geometri
d. Analisis Data dan Peluang
2. Selain elemen konten, matematika juga diorganisasikan dalam lingkup elemen kecakapan
yang terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental
yang membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan-
kecakapan berikut:
a. Pemahaman matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formaluniversal, dengan cara mengingat, menjelaskan, dan
menerapkannya secara rutin dalam kasus sederhana.
b. Penalaran dan Pembuktian Matematis; Penalaran terkait erat dengan pembentukan
alur berpikir dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi dengan cara
menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun konjektur,
sedangkan pembuktian matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman
2
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi yang bersifat formal-universal dengan cara membuktikan kebenaran suatu
prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
c. Pemecahan Masalah Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika dan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara
menggunakan berbagai strategi yang efektif untuk menerapkan materi pembelajaran
matematika dalam menyelesaikan masalah matematis atau masalah sehari-hari.
d. Komunikasi dan Representasi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara mengomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis.
e. Koneksi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formal-universal dengan cara mengaitkan antarmateri pembelajaran
matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan
dengan kehidupan.
3
MODUL AJAR
M A T E M A T I K A
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
E K S P O N E N
Alokasi Waktu : 2 x 8 JP = 16 JP
CAPAIAN PEMBELAJARAN
ALOKASI WAKTU
Eksponen dan Logaritma
16 Jam (semester 1)
PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :
yang berpencapaian tinggi
- tatap muka
Ya/ Tidak
Project Based Learning Moda
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit - tatap muka
memahami konsep:
Ya/ Tidak
⮚ Brainstorming
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi
⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena perkembangan isu bidang biologi, ekonomi, social dan
juga bidang-bidang kejuruan (Teknik bisnis sepeda motor, Teknik
komputer dan jaringan, Teknik pemesinan)
2. Konsep : sifat-sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan logaritma
3. Prinsip : peningkatan pemahaman operasi hitung pada bilangan
berpangkat bulat dan logaritma serta penerapannya dalam bidang
kejuruan/jurusan.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan operasi hitung pada bilangan
berpangkat dan logaritma.
5. Metognitif : merencanakan, menyusun tujuan, mengevaluasi, merefleksi dan
menyusun strategi pembelajaran yang efektif pada materi
bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
STRATEGI ASESMEN
REFLEKSI
⮚ Apakah dalam berjalannya proses ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
pembelajaran sesuai dengan yang selama mengikuti kegiatan
diharapkan? pembelajaran?
⮚ Apakah arahan dan penguatan materi ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
yang telah dipelajari dapat dipahami pembelajaran?
oleh peserta didik?
⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
belajar yang lebih baik?
A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:
B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.
EKSPONEN
A. Pengertian Eksponen
Eksponen atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan pangkat
adalah nilai yang menunjukkan derajat kepangkatan atau sebanyak berapa kali
sebuah bilangan dikalikan dengan bilangan tersebut. Jika terdapat dua bilangan
a dan b, maka notasi dari eksponen matematika adalah ab yang kemudian dibaca
a pangkat b. Bilangan a kemudian disebut sebagai bilangan basis (pokok) dan b
disebut eksponennya. Jika b merupakan bilangan bulat positif, maka eksponen
dapat dinyatakan : ab = a x a x a x … x a (a sejumlah b faktor).
B. Sifat-sifat Eksponen
C. Bentuk Akar
Bilangan dari bentuk akar merupakan suatu bilangan yang ada di dalam
tanda √ yang disebut sebagai tanda akar. Beberapa contoh bilangan irasional di
dalam bentuk akar yakni √2, √6, √7, √11 dan lain sebagainya. Sementara untuk
√25 bukanlah bentuk akar, sebab √25 = 5 (5 merupakan bilangan rasional) sama
saja angka 25 bentuk akarnya yaitu √5. Simbol akar “√” pertama kali
diperkenalkan oleh seorang matematikawan asal Jerman yang bernama Christoff
Rudoff.
√a x √b = √a x b
𝑛 𝑚𝑚.𝑛
Dengan menggunakan sifat bentuk akar √ √𝑎 = √𝑎, kita dapat
menyederhanakan bentuk akar di dalam akar dengan mengalikan antar indeks
akar tersebut, yaitu m x n.
Jika a, b, c ≥ 0, maka:
𝑎+𝑛 𝑎−𝑛
(3). √𝑎 + 𝑏√𝑐 = √ 2 + √ 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = √𝑎2 − (𝑏√𝑐)²
𝑎+𝑛 𝑎−𝑛
(4). √𝑎 − 𝑏√𝑐 = √ −√
2 2
2. Bilangan Desimal. Bilangan ini dapat kita jumpai pada pengalamatan IP dalam
jaringan computer.
3. Bilangan Heksadesimal. Bilangan ini dapat kita jumpai pada MAC Address
setiap device.
a. Jenis-jenis Bilangan
1. Bilangan Biner. Bilangan ini hanya mengenal dua jenis angka numerik, yaitu 0
dan 1. Nilai 1 mewakili keadaan dengan arus listrik, sementara nilai 0 mewakili
keadaan sebaliknya. Penulisan bilangan biner menggunakan format N 2.
b. Konversi Bilangan
F. Pengertian Logaritma
G. Sifat Logaritma
Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :
Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi isu-isu
dalam bidang ekonomi, biologi, social dan sebagainya berkaitan dengan penerapan
eksponen dan logaritma.
Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan eksponen dan logaritma.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan
CATATAN KEGIATAN
PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU
Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.
Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59
Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PENILAIAN PROYEK
Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan
Test Formatif
1. Jika a = –2 dan b = 3, maka hitunglah nilai x = ( a b ) x (3ab)
2 3 3
!
2ab2
2. Sederhanakan dan nyatakan bentuk berikut dalam bentuk pangkat bulat positif!
a -2b-2 c -4
a. ab-4 c 2
3
m3n-2
b. -5 3
m n
5. Tentukan besarnya modul pada ulir cacing jika diketahui jarak giginormalnya 6,28
mm ? (penerapan bidang Teknik pemesinan bubut)
6. Sebuah generator dengan rangkaian bintang bekerja dengan tegangan 15,6 volt
dan menghasilkan arus sebesar 25 ampere. Berapa besar:
a. tegangan fase-fase U
b. daya fase Pp
c. Daya total generator P.
KET:
Generator rangkaian bintang
pada putaran rendah dapat
menghasilkan tegangan yang
tinggi, sedangkan pada generator rangkaian segitiga dapat menghasilkan arus yang
besar. (penerapan bidang pemeliharaan kelistrikan sepeda motor)
7. Sebuah benda kerja terbuat dari baja karbon berdiameter 90 mm, akan dibubut
halus menjadi 40 mm pada diameternya. Berapa putaran mesin yang dibutuhkan
bila pahat yang digunakan terbuat dari HSS ? (penerapan pada kecepatan putar
mesin / Teknik pemesinan bubut)
Test Formatif
a. 12 + 2 27
b. 9- 80
c. 4+ 12
d. 3+ 5
2
-
b. 1 3
2
3
-
c. 2a 5
3
-
1
d. -
2
16
3. Jika diketahui suatu banda kerja mempunyai dimensi ukuran dengan diameter 25
mm, berapakah kualitas toleransinya menurut IT 8 ? (penerapan bidang teknik
permesinan bubut)
Test Formatif
1 1 1
1. Tentukan nilai dari 2
log
243
. 5 log
125
. 3 log
16
!
Ket:
Bit SPD.
Jadi, suatu kata 16 bit dapat misalnya, menggambarkan hingga 216 = 65,536 posisi
sumbu yang berbeda (termasuk nol). Apabila resolusi sistem adalah misalny SPD
= 0.01 mm, maka angka ini menunjukkan gerakan hingga 655.35 mm.
Test Formatif
Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh virus. Tidak seperti bakteri yang berkembang biak
dengan membelah diri, virus membutuhkan sel inang untuk memperbanyak diri. Virus ini akan
menginfeksi sel hidup, menjadikannya tempat berkembang biak, dan mengeluarkan lebih
banyak virus baru untuk menginfeksi sel sehat yang lain. Itu mengapa perkembangbiakan virus
umumnya jauh lebih cepat disbanding bakteri. Misalnya suatu jenis virus jumlahnya menjadi 2
kali lipat setiap jam pada tubuh manusia. Jika seseorang tertular pada pukul 20:00 WIB dengan
40 virus, berapa banyak virus pada tubuh orang tersebut pada saat bangun pagi pada pukul 05:00
WIB ?
1. Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa tahanan adalah 4 Ω. Besarnya tegangan yang
diperlukan agar arus sebesar 3 A dapat mengalir melalui Tahanan adalah ?
Ket:
Ket:
V1 = R1 . I
V2 = R2 . I
Penjumlahan penurunan tegangan seteleh melewati tahanan akan sama dengan tegangan
sumbernya (VT). VT = V1 + V2
KET:
b. Soal AKM
Satuan Panjang
berbeda-beda. Dengan demikian, saat anggota badan digunakan sebagai acuan, akan
memicu kerancuan pengukuran.
Dalam hal pengukuran Panjang, satuan yang umum digunakan adalah sentimeter
(cm), meter (m) dan kilometer (km). Namun tahukah anda bahwa ternyata di negara
lain bukan satuan itu yang jamak digunakan. Di Amerika satuan Panjang yang umum
digunakan adalah mil, yard (yd), kaki (ft) dan inch (in). Bagaimana konversi antar
satuan ini? Beberapa konversi antarsatuan di atas adalah sebagai berikut:
1 yard = 3 ft
1 ft = 30,48 cm
1 m = 100 cm
1 m = 0,001 km
Panjang sebidang tanah X adalah 50 yard. Manakah di antara pernyataan berikut yang benar?
Berilah tanda centang pada pilihan jawaban yang tersedia. (jawaban benar lebih dari satu)
Jika ada sebidang tanah lain, misalkan tanah Y panjangnya 40 m, Panjang
tanah X lebih Panjang dari tanah Y
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E , peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat
(termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret
aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.
ALOKASI WAKTU
Barisan dan Deret
12 Jam (semester 1)
PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep barisan aritmetika. persamaan dalam matematika
✔ Konsep deret aritmetika ✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep barisan geometri variable, koefisien dan konstanta.
✔ Konsep deret geometri ✔ Mengenal dan memahami sifat-sifat
eksponen.
Kreatif, Mandiri dan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan barisan dan
deret.
✔ Memproses informasi yang berkaitan dengan penerapan barisan dan deret
secara mandiri.
✔ Menganalisis dan mengevaluasi penalaran mengenai penerapan tersebut.
barisan, deret, barisan aritmetika, barisan geometri, deret aritmetika, deret geometri.
⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena penerapan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep : sifat-sifat persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
3. Prinsip : peningkatan pemahaman solusi persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat serta penerapannya.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.
STRATEGI ASESMEN
REFLEKSI
A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:
B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.
1. Barisan Aritmetika
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan dengan selisih dua suku yang
berurutan adalah sama. Selsiih dari dua suku yang berurutan disebut beda. Suku-
suku dalam barisan aritmetika dilambangkan dengan Un, dengan demikian:
U1 = suku pertama
U2 = suku kedua
U3 = suku ketiga
Jika terdapat suku pertama, suku kedua, ketiga, …. Pada barisan aritmetika,
diperoleh:
U1 = a
U2 = U1 + b
=a+b
U3 = U2 + b
= (a + b) + b
= a + 2b
2. Deret Aritmetika
Contoh soal:
Dari barisan aritmetika berikut ini: 1, 4, 7, 10, 13, 16, …..
Tentukan : a. Suku ke-10
b. Jumlah sampai suku ke-8
Jawab:
Dari barisan tersebut diperoleh U1 = a = 1
b = U2 – U1 = 3
a. Suku ke-10 b. Jumlah sampai suku ke-8
Un = a + (n – 1)b Sn = ½ n (2a + (n – 1)b)
U10 = 1 + (10 – 1)3 S8 = ½ 8 (2.1 + (8 – 1)3)
= 1 + 27 = 28. = 4 (2 + 21) = 4 (23) = 92
1. Baris Geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan dengan hasil bagi dua suku yang
berurutan adalah sama. Hasil bagi dari dua suku yang berurutan disebut dengan rasio
( r ). Suku-suku dalam bilangan geometri juga dilambangkan dengan Un, oleh karena
itu:
U1 = a = Suku pertama
U2 = Suku kedua
U3 = Suku ketiga
Dengan demikian jika terdapat suku pertama, kedua, ketiga, pada barisan geometri
diperoleh:
U1 = a
= a. 1 → a.r0
U2 = U1. r
= a. r → a.r1
U3 = U3. r
= ar2 . r → a.r3
Sehingga diperoleh rumus umum barisan geometri: Un = ar (n – 1)
2. Deret geometri
𝑎(1−𝑟)𝑛
Sn = untuk r < 1
(1−𝑟)
𝑎(𝑟 𝑛 −1)
Sn = untuk r > 1
(𝑟−1)
Contoh soal:
Dari barisan geometri berikut ini: 2, 4, 8, 16, 32, 64, …..
Tentukan; a. Suku ke-8
b. Jumlah sampai suku ke-6
Jawab:
Dari barisan tersebut diperoleh: U1 = a = 2
r = U2/U1 = 4/2 = 2
a. Suku ke-8 b. Jumlah sampai suku ke-6
𝑎(𝑟 𝑛 −1)
Un = ar (n – 1) Sn = (𝑟−1)
2 (26 −1)
U8 = 2.2(8 – 1) S6 = 2−1
2 (63)
= 2. 27 S6 = 1
= 2. 128 = 256 S6 = 126
Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :
Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penerapan
Barisan den deret.
Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan barisan dan deret.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan
CATATAN KEGIATAN
PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU
Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.
Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59
Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PENILAIAN PROYEK
Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan
Test Formatif
1. Diketahui barisan geometri: 64, -32, 16, -8, .... Tentukanlah:
a. Rasio
b. Rumus suku ke-n
1
c. Suku ke berapa yang nilainya adalah 4
2. Tentukan nilai n, jika diketahui jumlah deret geometrinya adalah 1 + 2 + 4 + 8
+ ... + 2n - 1 = 127!
3. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 3 m. Setiap kali jatuh, bola memantul
2
lagi dengan ketinggian 3 dari tinggi sebelumnya sampai bola tersebut berhenti
memantul. Tentukan panjang lintasan yang dapat ditempuh bola tersebut
sampai berhenti!
1 1
4. Diketahui jumlah deret geometri tak hingga adalah 4 2 . Jika rasionya adalah 3 ,
maka tentukan suku pertama dan suku keenam!
5. Tentukan jumlah deret geometri tak hingga berikut!
1 1 1
a. 1+
2
+
4
+
8
+ ....
b. 9 - 3 3 + 3 - ....
6. Suku ke-3 suatu barisan geometri adalah 32 dan suku ke-6 adalah 2.048.
tentukan rasio, suku pertama, dan jumlah 5 suku pertama …
7. Seorang pengusaha membuat beberapa varian sambal instan dengan 12 level
kepedeasan. Level 1 – 4 untuk sambal tuna, level 5 – 8 untuk sambal terasi,
dan level 9 -12 untuk sambal bawang. Semakin tinggi levelnya, komposisi cabai
yang digunakan dalam tiap kemasannya n kali lipat disbanding level di
bawahnya. Kemarin, pengusaha tersebut menggunakan 0,5 kg cabai untuk
membuat 20 botol sambal terasi dengan level 5. Hari ini, ia menggunakan 3 kg
cabai untuk membuat 15 botol sambal bawang level 11. Jika ada pesanan 8
botol untuk setiap level kepedasan, tentukan banyak cabai yang dibutuhkan
pengusaha tersebut?
PROYEK MINI
Tujuan : Peserta didik dapat menerapkan konsep barisan dan deret dalam
perhitungan saldo rekening tabungan.
Sifat proyek : individual
Waktu : 1 minggu
berkurang. Contohnya pada nukilan print out buku tabungan sebagai berikut:
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan
dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi eksponensial..
ALOKASI WAKTU
SPLDV dan SPLTV
12 Jam (semester 1)
PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep SPLDV dan SPLTV. persamaan dalam matematika
✔ SPLDV metode substitusi ✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ SPLDV metode eliminasi variable, koefisien dan kosntanta.
✔ SPLDV metode campuran ✔ Mengenal dan memahami sifat-sifat
✔ SPLDV metode substitusi eksponen.
✔ SPLDV metode eliminasi ✔ Memahami berbagai macam operasi
✔ SPLTV metode campuran hitung dalam matematika.
✔ Penerapan SPLDV dan SPLTV.
Kreatif, Gotong royong dan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan sistem
persamaan linear.
✔ Melalui kegiatan menganalisis berbagai informasi dari situasi nyata
permasalahan system persamaan linear yang disajikan, kemudian
menyajikannya dalam bentuk model matematika yang sesuai, dan
melakukannya interpretasi atas hasil yang diperoleh.
✔ Dalam menentukan metode penyelesaian system persamaan linear
(eliminasi, substitusi dan campuran) yang efisien dari berbagai situasi.
✔ Untuk melakukan penyelidikan tentang urutan yang efektif dalam
menggunakan metode campuran pada SPLTV dan jenis-jenis system
persamaan linear.
⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena penerapan sistem persamaan linear dua dan tiga
variabel dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep : sifat-sifat sistem persamaan linear dua dan tiga variabel
3. Prinsip : peningkatan pemahaman solusi sistem persamaan linear dua
dan tiga variabel serta penerapannya.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan SPLDV dan SPLTV.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas
atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan
permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait materi
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.
STRATEGI ASESMEN
REFLEKSI
A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:
B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.
SPLDV adalah suatu sistem persamaan atau bentuk relasi sama dengan dalam
bentuk aljabar yang memiliki dua variabel dan berpangkat satu dan apabila
digambarkan dalam sebuah grafik maka akan membentuk garis lurus. Dan karena
hal ini lah maka persamaan ini di sebut dengan persamaan linier.
Ciri-ciri SPLDV:
a. Suku
Suku yaitu bagian dari suatu bentuk aljabar yang terdiri dari variabel, koefisien
dan konstanta. Dan setiap suku di pisahkan dengan tanda baca penjumlahan
ataupun pengurangan
Contoh :
b. Variabel
Variabel , yaitu peubah atau pengganti suatu bilangan yang biasanya
dilambangkan dengan huruf seperti x dan y .
Contoh :
Nanas = x
Jeruk = y
Persamannya adalah 2x + 5y
c. Koefisien
Koefisien yaitu suatu bilangan yang menyatakan banyaknya suatu jumlah
variabel yang sejenis. Koefisien disebut juga dengan bilangan yang ada di
depan variabel, karena penulisan sebuah persamaan koefifien berada di depan
variabel
Contoh :
Mika memiliki 2 buah nanas dan 5 buah jeruk. Jika di tulis dalam bentuk
persamaan adalah :
Jawab :
d. Konstanta
Konstanta yaitu bilangan yang tidak diikuti dengan variabel, maka nilainya tetap
atau konstan untuk berapapun nilai perubahnya
Contoh :
1. Metode Substitusi
2. Metode Eliminasi
Contoh Soal 1
Contoh Soal 2
3x + 9y = 45
3x + 6y = 30
-
3y = 15
Y=5
Selanjutnya kita akan mengeliminasi variable Y untuk menghasilkan variable
X.
x + 3y = 15 x(2)
3x + 6y = 30 x(1)
2x + 6y = 30
3x + 6y = 30
-
-1x = 0
X=0
Maka HP = { 0 , 5 }
Contoh Soal 3
3x + 9y = 45
3x + 6y = 30
-
3y = 15
Y=5
Selanjutnya nilai Y = 5 kita substitusikan ke salah satu dari dua persamaan.
Missal persamaan (1).
x + 3y = 15 ……………….. (1)
x + 3(5) = 15
x + 15 = 15
x = 15 – 15
x=0
Maka HP = { 0 , 5 }
Dua atau lebih persamaan linear tiga variabel dengan jenis variabel yang sama
dapat membentuk sistem persamaan linear tiga variabel. Bentuk umum sistem
persamaan linear tiga variabel dapat dinyatakan sebagai berikut:
ax + by + cz = d
ex + fy + gz = h
ix + jy + kz = l
1.Metode Substitusi
Contoh soal:
Penyelesaian:
X + y + 2z = 0 ……….. (1)
X – y + z = 4 …………..(2)
3x + 2y + z = 2 …………(3)
Persamaan (2) diubah menjadi x = 4 + y – z ……….. (4)
Substitusikan persamaan (4) ke persamaan (1).
X + y + 2z = 0 ……….. (1)
(4 + y – z) + y + 2z = 0
4 + 2y + z = 0
2y + z = -4
Z = -4 – 2y …………. (5)
Substitusikan persamaan (4) ke persamaan (3).
3x + 2y + z = 2 …………(3)
3(4 + y – z) + 2y + z = 2
12 + 3y – 3z + 2y + z = 2
5y – 2z = -10 ………………(6)
Substitusikan persamaan (5) ke persamaan (6)
5y – 2z = -10 ………………(6)
5y – 2(-4 – 2y) = -10
5y + 8 + 4y = -10
9y = -18
Y = -2
Substitusikan nilai y = -2 ke persamaan (5)
Z = -4 – 2y ……….. (5)
Z = -4 – 2(-2)
Z = -4 + 4
Z=0
Substitusikan nilai y dan z ke persamaan (4)
x = 4 + y – z ……….. (4)
x = 4 + (-2) – 0
x=2
Jadi Himpunan Penyelesaiannya adalah (2, -2, 0)
2. Metode Eliminasi
Penyelesaian SPLTV dengan metode SPLTV ditentukan dengan Langkah-
langkah sebagai berikut:
1). Eliminasi salah satu variable x, y atau z sehingga diperoleh SPLDV.
2). Selesaikan SPLDV pada Langkah (1) dengan mengeliminasi variable kedua
untuk mendapatkan nilai variable ketiga atau mengeliminasi variable ketiga
untuk mendapatkan variable kedua.
3). Ulangi Langkah (1) dan (2) dengan pemilihan variable berbeda sampai
didapatkan nilai dari ketiga variable.
Contoh soal:
Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian system persamaan
berikut:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
3x + 2y + z = 2
Penyelesaian:
X + y + 2z = 0 ………… (1)
X – y + z = 4 …………… (2)
3x + 2y + z = 2 ………….. (3)
2y + z = -4 ………… (4)
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (3) sehingga diperoleh:
X + y + 2z = 0 x3
3x + 2y + z = 2 x1
3x + 3y + 6z = 0
3x + 2y + z = 2
-
Y + 5z = -2 ………..(5)
Eliminasi y dari persamaan (4) dan (5) sehingga menjadi:
2y + z = -4 x1
Y + 5z = -2 x2
2y + z = -4
2y + 10z = -4
-
-9z = 0
Z=0
Eliminasi z dari persamaan (4) dan (5) sehingga menjadi:
2y + z = -4 x5
Y + 5z = -2 x1
10y + 5z = -20
y + 5z = -2
-
9y = -18
Y = -2
Eliminasi y dari persamaan (1) dan (2) sehingga menjadi:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
+
2x + 3z = 4 …………… (6)
3. Metode Campuran.
Contoh soal:
Dengan metode campuran, tentukan himpunan penyelesaian system
persamaan berikut:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
3x + 2y + z = 2
Penyelesaian:
X + y + 2z = 0 ………… (1)
X – y + z = 4 …………… (2)
3x + 2y + z = 2 ………….. (3)
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh:
X + y + 2z = 0
X–y+z=4
-
2y + z = -4 ………… (4)
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (3) sehingga diperoleh:
X + y + 2z = 0 x3
3x + 2y + z = 2 x1
3x + 3y + 6z = 0
3x + 2y + z = 2
-
Y + 5z = -2 ………..(5)
Eliminasi y dari persamaan (4) dan (5) sehingga menjadi:
2y + z = -4 x1
Y + 5z = -2 x2
2y + z = -4
2y + 10z = -4
-
-9z = 0
Z=0
Eliminasi z dari persamaan (4) dan (5) sehingga menjadi:
2y + z = -4 x5
Y + 5z = -2 x1
10y + 5z = -20
y + 5z = -2
-
9y = -18
Y = -2
Selanjutnya substitusikan nilai Y dan Z ke dalam salah satu dari tiga persamaan.
Misalnya ke persamaan (1)
X + y + 2z = 0 ……………….. (1)
X + (-2) + 2(0) = 0
X–2=0
X = 2, Jadi Himpunan Penyelesaiannya adalah (2, -2, 0)
Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :
Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penerapan
sistem persamaan linear dua dan tiga variabel.
Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan SPLDV dan SPLTV.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan
CATATAN KEGIATAN
PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU
Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.
Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59
Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PENILAIAN PROYEK
Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan
Proyek
Cari sebuah SPLDV yang menyatakan model matematika dari masalah nyata yang
kamu temui di lingkungan sekitarmu. Uraikan proses penemuan model matematika
tersebut dan selesaikan sebagai pemecahan masalah tersebut. Buat laporan hasil
Kerjasama dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas.
Test Formatif
Selesaikan sistem persamaan berikut ini dengan metode eliminasi, substitusi, dan
campuran
X + 3y = 60
5x – 2y = 130
Test Formatif
Jojo membeli 5 kg jeruk dan 3 kg salak di pasar sepatan di tempatnya mas Ginting
seharga Rp. 130.000,00. Sementara di tempat yang sama, Sesar membeli 2 kg
jeruk dan 4 kg salak dengan harga Rp.80.000,00. Hitunglah berapa harga 1 kg
jeruk dan 1 kg salak di tempatnya mas Ginting tersebut ?
Test Formatif
1. Selesaikan sistem persamaan berikut ini dengan metode eliminasi, substitusi,
dan campuran
x – y + z = -4
2x + y + 2z = -5
3x – y – z = -6
2. Jika (x, y, z) merupakan solusi dari SPLTV.
x + 2y + z = 3
2x + y + z = 16
X + y + 2z = 9
Maka nilai dari (x + y + z) =
Proyek
Cari sebuah SPLDV yang menyatakan model matematika dari masalah nyata yang
kamu temui di lingkungan sekitarmu. Uraikan proses penemuan model matematika
tersebut dan selesaikan sebagai pemecahan masalah tersebut. Buat laporan hasil
Kerjasama dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas.
Test Formatif
Apri membeli 3 ekor ikan bandeng, 2 ekor ayam dan 1 ekor bebek soang di tempat Bu
Puteri seharga Rp. 190.000,00. Sementara di tempat yang sama Fadia membeli 8
ekor ikan bandeng, 1 ekor ayam dan 2 ekor bebek soang seharga Rp. 250.000,00.
Hitunglah berapa harga masing-masing dari ikan bandeng, ayam dan bebek soang di
tempat Bu Putri !
Soal AKM
Dari situasi di atas, manakah di antara pernyataan berikut yang benar? Berilah tanda
centang pada kotak pilihan jawaban yang tersedia (jawaban lebih dari satu)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan
dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi eksponensial..
ALOKASI WAKTU
SPtL
10 Jam (semester 1)
PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep SPtL. persamaan dalam matematika
✔ Himpunan penyelesaian SPtL ✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Menyelesaikan masalah SPtL system persamaan linear dua
✔ Menentukan nilai Optimum. variabel
⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena penerapan sistem pertidaksamaan linear dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Konsep : solusi sistem pertidaksamaan linear dan nilai optimum
3. Prinsip : peningkatan pemahaman solusi sistem pertidaksamaan linear
dan nilai optimum dalam kehidupan sehari-hari.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan SPtL dan nilai optimum.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang
disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta
didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pembahasan).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data
8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan
berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan dan diskusi
b) Menemukan informasi relevan berkaitan dengan penyelesaian solusi system
perstidaksamaan linear.
c) Mengaplikasikan perkembangan teknologi di berbagai bidang dalam
menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau individual
untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi
Penyelesaian Masalah
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan bimbingan
guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang materi
serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait materi
Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah
15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara tertulis
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas
atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan
permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait materi
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.
STRATEGI ASESMEN
REFLEKSI
pengelolaan kelas, latihan dan ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
penilaian yang telah dilakukan dalam materi pembelajaran?
pembelajaran? ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
⮚ Apakah dalam berjalannya proses selama mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
⮚ Apakah arahan dan penguatan materi pembelajaran?
yang telah dipelajari dapat dipahami ⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
oleh peserta didik? belajar yang lebih baik?
A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:
B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.
Contoh soal:
Suhu udara hari ini lebih panas dari hari kemarin. Namun, setelah diukur
ternyata suhu hari ini tak sampai 35 derajat Celsius. Mungkinkah suhu hari ini
dan hari kemarin berturut-turut 34 dan 35,5 derajat Celsius?
Penyelesaian:
Misalkan suhu udara hari ini = x diperoleh model matematika:
Suhu udara kemarin = y x–y>0
X < 35
Untuk mengetahui bahwa suhu hari ini (dimisalkan dengan x) = 34 dan suhu
hari kemarin (dimisalkan dengan y) = 35,5 adalah salah satu anggota daerah
himpunan penyelesaian dari permasalahan di atas, substitusikan nilai x dan y
ke dalam model matematika yang diperoleh.
Misalkan: x – y > 0 ………. (i)
x < 35 ………….. (ii)
pada pertidaksamaan (i) pada pertidaksamaan (ii)
x–y>0 x < 35
34 – 35,5 > 0 34 < 35
-1,5 > 0
Oleh karena (34; 35,5) hanya memenuhi persamaan (ii) saja, maka (34; 35,5)
bukan anggota himpuann penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut.
Contoh soal:
Buat grafik daerah himpunan penyelesaian dari system pertidaksamaan:
2x + y ≤ 10
x>3
Penyelesaian:
Ubah pertidaksamaan linear menjadi persamaan linear.
2x + y = 10
x=3
Selanjutnya, cari titik potong terhadap sumbu x dan y kemudian gambar grafik
persamaan linear.
(1). Untuk persamaan 2x + y ≤ 10
Titik potong terhadap sumbu x. Titik potong terhadap sumbu y.
2x + y = 10 2x + y = 10
2x + 0 = 10 2 (0) + y = 10
2x = 10 0 + y = 10
X=5 y = 10
Diperoleh titik potong (5, 0) Diperoleh titik potong (0, 10)
10
2 HP
0 1 2 3 4 5
Contoh soal:
1. Tentukan system pertidaksamaan dari grafik berikut.
12
HP
6 10
Jawab:
1). Ambil dua titik pada setiap garis. Agar lebih mudah, ambil titik potong dengan
sumbu x dan y.
2). Buat persamaan garis dari koordinat titik yang diambil.
Garis (1) : (6, 0) dan (0, 12) Garis (2) : ((10, 0) dan ((0, 4)
Substitusikan (6, 0) dan (0, 12) ke rumus Substitusikan (10, 0) dan (0, 4)
umum persamaan garis yang melalui dua titik. Ke rumus umum persamaan garis
X – x1 y – y1 yang melalui dua titik.
=
X2 – x1 y2 – y1 X – x1 = y – y1
X–6 = y-0 X2 – x1 y2 – y1
0–6 12 – 0 x – 10 y-0
=
X–6 y 0 – 10 4-0
= kalikan dengan 12 x – 10 y
-6 12 = kalikan dengan 20
-10 4
-2 (x – 6) = y -2 (x – 10) = 5y
-2x + 12 = y -2x + 20 = 5y
12 = y + 2x 20 = 5y + 2x
2x + y = 12 2x + 5y = 20
3). Ambil titik uji untukmenentukan tanda pertidaksamannya. Misalkan titik uji yang
diambil adalah (0, 5)
Substitusikan titik (0, 5) ke dalam tiap persamaan. Substitusikan (0, 5) artinya x = 0
dan y = 5.
2x + y = 12 2x + 5y = 20
2(0) + 5 = 12 2(0) + 5(5) = 20
5 = 12 25 = 20
2x + y ≤ 12 2x + 5y > 20
Garis pada grafik berupa garis penuh Garis pada grafik berupa garis putus-putus
D. Nilai Optimum
Contoh soal:
(2, 5)
F(x, y) = 2x + 5y
HP
(6, 2)
(2, 2)
(4, 1)
Contoh:
Seorang petani akan menanam jagung dan singkong dengan lahan yang dibutuhkan
tidak lebih dari 50 petak. Petani tersebut membutuhkan pupuk sebanyak sebanyak 30
kg per petak untuk memupuk jagung dan 60 kg per petak untuk memupuk singkong,
jumlah pupuk yang tersedia adalah 2.400 kg. Jika keuntungan dari lahan jagung Rp.
4.000.000,00 per petak dan lahan singkong Rp. 6.000.000,00 per petak dalam sekali
tanam, keuntungan petani tersebut adalah ?
Jawaban:
1. Kita buat dulu model matematikanya.
(1). x + y ≤ 50
(2). 30x + 60y ≤ 2.400
(3). X ≥ 0 dan y ≥ 0
F (x . y) = 4.000.000x + 6.000.000y
(50, 0) (80, 0)
Dari ketiga hasil di atas yang terbesar adalah 260.000.000. Jadi keuntungan
maksimum petani adalah Rp. 260.000.000,00.
Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :
Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi, diskusi dan pembelajaran kelompok peserta didik
diharapkan mampu:
Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan SPtL.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan
CATATAN KEGIATAN
PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU
Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.
Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59
Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PENILAIAN PROYEK
Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan
SOAL ESSAY.
1. Umur pak Andi 28 tahun lebih tua dari umur Amira. Umur bu Andi 6 tahun lebih
muda dari umur pak Andi. Jika jumlah umur pak Andi, bu Andi, dan Amira 119 tahun,
maka jumlah umur Amira dan bu Andi adalah …. tahun
4. Luas daerah parkir 1.760 m² . Luas rata-rata untuk mobil kecil 4 m² dan mobil besar
20 m² . Daya tampung maksimum hanya 200 kendaraan, biaya parker mobil kecil Rp.
1000/jam dan mobil besar Rp.2000/jam. Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak
ada kendaraan yang pergi dan dating, maka hasil maksimum tempat parkir itu adalah:
5. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah adalah himpunan penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan…
6. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah adalah himpunan penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan…
SOAL AKM.
1. Perusahaan cat memproduksi cat interior dan cat eksterior. Dua bahan A dan
B digunakan. Kebutuhan bahan untuk tiap cat beserta persediannya terlihat
pada tabel di bawah ini. Survei menunjukkan bahwa permintaan harian cat
interior melebihi cat eksterior tidak lebih dari 1 ton. Permintaan maksimum cat
interior adalah 2 ton/hari. Harga jual cat eksterior $5000/hari, sedangkan cat
interior $4000/hari. Berapa produksi tiap cat supaya harga jual maksimum?
Bahan A 6 4 6
Bahan B 1 2 8
Harga 5 4
Jual
($1000)
3. Seorang peternak akan membuat campuran pakan ternak yang terdiri atas
jagung giling dan konsentrat pabrik dengan memperhitungkan kebutuhan
protein 18% dan energi metabolisme 2800 kkal/kg. Jika diketahui:
Bakwan 50 10 1000
jagung
Bakwan 40 6 3000
udang
Minimum 120 20
persediaan
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan
dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis
sama) dan fungsi eksponensial.
ALOKASI WAKTU
Persamaan dan Fungsi Kuadrat
16 Jam (semester 1)
PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal dan memahami konsep
✔ Konsep persamaan dan fungsi persamaan dalam matematika
⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena penerapan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep : sifat-sifat persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
3. Prinsip : peningkatan pemahaman solusi persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat serta penerapannya.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
STRATEGI ASESMEN
REFLEKSI
pengelolaan kelas, latihan dan ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
penilaian yang telah dilakukan dalam materi pembelajaran?
pembelajaran? ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
⮚ Apakah dalam berjalannya proses selama mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
⮚ Apakah arahan dan penguatan materi pembelajaran?
yang telah dipelajari dapat dipahami ⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
oleh peserta didik? belajar yang lebih baik?
A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:
B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.
A. Persamaan Kuadrat
Contoh:
Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat x² + 6x + 8 = 0 dengan menggunakan
metode melengkapkan kuadrat sempurna ?
Jawaban:
1). Jika nilai a masih lebih besar dari 1, maka ubah nilai a menjadi 1 dengan cara
persamaan bisa dibagi dengan a.
Persamaan kuadrat nilai a = 1 maka tidak perlu diubah: x² + 6x + 8 = 0.
2). Buat nilai c agar berada di ruas kanan.
x² + 6x + 8 = 0
x² + 6x = -8
3). Tambahkan tiap ruas dengan kuadrat dari (1/2 b)
x² + 6x + (1/2b)² = -8 + (1/2b)²
x² + 6x + (1/2.6)² = -8 + (1/2.6)²
x² + 6x + 9 = -8 + 9
x² + 6x + 9 = 1
4). Selesaikan persamaan kuadrat sempurna yang telah diperoleh
x² + 6x + 9 = 1
(x + 3).(x + 3) = 1
(x + 3)² = 1
X + 3 = √1
X + 3 = ±1
X + 3 = 1 dan x + 3 = -1
X = -2 dan x = -4
Sehingga diperoleh akar-akar persamaan kuadratnya adalah -2 dan -4
Contoh:
Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat x² + 6x + 8 = 0 dengan menggunakan
metode rumus abc ?
Jawaban:
Langsung substitusikan nilai a, b dan c ke dalam rumus:
−𝑏+ √𝑏 2 −4𝑎𝑐 −𝑏− √𝑏2 −4𝑎𝑐
X1 = dan X2 =
2𝑎 2𝑎
−6+ √4 −6− √4
X1 = X2 =
2 2
−4 −8
X1 = X2 =
2 2
X1 = -2 X2 = -4
Contoh:
Jawab:
B. Fungsi Kuadrat
F(x) = ax2 + bx + c
Jika digambarkan dalam bentuk diagram cartesius, grafik fungsi kuadrat berbentuk
parabola yang simetris. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak masalah yang
merupakan penerapan dari konsep fungsi kuadrat di antaranya lintasan yang dibentuk
air mancur, bola saat dilempar, peluru yang ditembakkan dan lain sebagainya.
Contoh soal:
Jawab:
Pandang posisi sumber air pada x = 0. Misalkan p adalah jarak jatuhnya air ke
permukaan kolam dengan posisi lurus/datar dengan titik sumber air. Jika digambarkan
dalam bidang cartesius, ilustrasi dari lintasan air mancur adalah sebagai berikut:
a. Ketinggian air saat berada tepat 1 m dari sumber air mancur = t(1).
t(x) = -x² + 6x
Jadi, ketinggian air saat berada tepat 1 m dari sumber air mancur adalah
5 m dari permukaan kolam.
Sumber air
Permukaan
kolam
b. Air akan jatuh ke permukaan kolam saat x = p. Saat jatuh ke kolam, ketinggiannya
= 0 sehingga:
t(x) = -x² + 6x
t(p) = -p² + 6p
0 = -p² + 6p
0 = p (-p + 6)
P = 0 atau -p + 6 = 0
P=6 p=6
Jadi, air jatuh ke permukaan kolam pada jarak 6 m dari sumber air.
c. Ketinggian air saat berada 2 m sebelum jatuh ke permukaan kolam = ketinggian air
pada saat x = p – 2.
d. Grafik fungsi kuadrat berupa parabola yang simetris. Dengan demikian, jika air akan
jatuh ke permukaan kolam saat x = p, air mencapai posisi tertinggi saat x = ½ p.
t(x) = -x² + 6x
Jawab:
Persamaan kuadrat: -x² + 4x + 5 diperoleh nilai a = -1, b = 4 dan c = 5.
1). Menentukan persamaan sumbu simetri.
X = -b/2a
X = -4/2(-1) = 2
2). Menentukan kordinat titik puncak
Kordinat titik puncak [-b/2a, f(-b/2a)]
Untuk x = -2
f(x) = -x² + 4x + 5
f(2) = -(2)² + 4(2) + 5
= -4 + 8 + 5 = 9
Jadi kordinat titik puncaknya (2, 9)
3). Menentukan titik potong dengan sumbu x (y = 0)
f(x) = -x² + 4x + 5
0 = -x² + 4x + 5
0 = x² - 4x – 5
0 = (x – 5) (x + 1)
X – 5 = 0 dan x + 1 = 0
X = 5 dan x = -1
Jadi, titik potong terhadap sumbu x terletak pada koordinat (5, 0) dan (-1, 0).
4). Menentukan titik potong dengan sumbu y (x = 0)
f(x) = -x² + 4x + 5
y = -(0)² + 4(0) + 5
y=5
Jadi, titik potong terhadap sumbu y terletak pada koordinat (0, 5)
Gambar grafik fungsi kuadrat f(x) = -x² + 4x + 5 seperti pada gambar di bawah ini.
-2 -1 1 2 3 4 5 6 7
(14, 21)
(12, 11)
(6, 5)
Jawab:
Koordinat:
(6, 5) artinya f(6) = 5
(12, 11) artinya f(12) = 11
(14, 21) artinya f(14) = 21
Substitusikan x = 6, x = 12, dan x = 14 ke f(x) = ax² + bx + c.
F(x) = ax² + bx + c.
F(6) = a(6)² + b(6) + c
5 = 36a + 6b + c ………………………….(i)
F(12) = a(12)² + b(12) + c
11 = 144a + 12b + c …………………….(ii)
F(14) = a(14)² + b14 + c
21 = 196a + 14b + c …………………... (iii)
Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :
Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penerapan
Persamaan dan Fungsi Kuadrat.
Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan
CATATAN KEGIATAN
PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU
Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.
Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59
Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PENILAIAN PROYEK
Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan
Test Formatif
1. Pada hari ulang tahun Gilang, beberapa orang sahabatnya berencana memberi
hadiah kejutan berupa sebuah tas sekolah seharga Rp. 120.000,00. Besar iuran setiap
orang sama. Salah satu sahabat yang berinisiatif untuk membelikan hadiah kejutan
untuk Gilang adalah Munaroh. Setelah tas itu dibeli, ada dua sahabat lain, yaitu Irwan
dan Epul yang ternyata ingin ikut memberi hadiah kepada Gilang. Akibatnya besar iuran
menjadi lebih kecil. Sahabat-sahabat Gilang yang telah mengumpulkan iuran sebelum
ta situ dibeli, diberi kembalian Rp. 5.000,00.
Dari situasi tersebut, manakah diantara pernyataan berikut yang benar? Berilang tanda
centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia. (Jawaban benar lebih dari satu).
Gilang diberikan hadiah kejutan oleh Munaroh, Irwan, Epul dan 4 orang lainnya.
Test Formatif
1. Sebuah roket ditembakkan dari suatu tempat dengan arah dan kecepatan awal
tertentu. Ternyata, lintasan roket tersebut membentuk fungsi kuadrat ht = 100t – 5t²
dengan h(t) adalah tinggi roket (dalam m) setelah t detik.
a. Berapa ketinggian roket 4 detik setelah ditembakkan?
b. Kapan roket berada pada ketinggian 500 m?
c. Jika sasaran berada pada ketinggian 105 m lebih rendah pada posisi roket saat
ditembakkan, berapa waktu yang dibutuhkan roket tersebut untuk mencapai sasaran?
4. Tentukan fungsi kuadrat f(x) jika diketahui sketsa grafik f(x) seperti gambar di bawah
ini.
y
(2, 2)
(0, 1)
0 x