METODE PENELITIAN
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ialah rencana tentang cara melaksanakan penelitian dalam
mengumpulkan penelitian dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara
teratur untuk mencapai tujuan yang diteliti. Desain penelitian yang digunakan
ialah dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian kualitatif desain penelitian
hanya bersifat sementara, dan diubah terus menerus selama proses penelitian dan
dalam hasil perumusannya, setelah dikonsultasikan maka dimusyawarahkan dan
disepakati bersama antara peneliti dan pihak-pihak yang memberikan informasi
secara valid mengenai kain tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan, Garut.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang digunakan sebagai alat bantu untuk menganalisis,
mengumpulkan dan menyusun data sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Penulis
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa operasional variabel, di
antaranya definisi operasional tersebut adalah:
1. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan tim penyusun kamus
pusat pembinaan dan pengembangan bahasa (1989: 33) menjabarkan pengertian
analisis bahwa: “penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk
perkaranya dan sebagainya)”. Konteks analisa dalam penelitian ini adalah
mengkaji dan menguraikan jenis ornamen yang ada pada kain tenun ikat di
Kampung Tenun Panawuan Garut.
2. Ornamen
Ornamen berasal dari bahasa Latin ornare, yang berdasar arti kata tersebut
berarti menghiasi. Dikemukakan oleh Sunaryo (Gustami, 1978), bahwa: “ornamen
adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan
sebagai hiasan”. Konteks ornamen dalam penelitian ini adalah penerapan hiasan
pada suatu produk yang terdiri dari motif yang merupakan unsur pokok dari
ornamen tersebut yang berfungsi untuk menghiasi.
3. Tenun
Tenun Menurut Soewarni (Marah, 1983: 2), bahwa: “sebuah kain tenun,
dihasilkan oleh perjalinan benang lungsi (benang yamg menunggu) dengan
benang pakan (benang yang datang)”. Dan menurut Budiyono, dkk (2008: 420),
bahwa:
Tenun merupakan teknik dalam kain yang dibuat dengan azas (prinsip)
yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan
melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara
bergantian.
Kain tenun ikat dalam konteks penelitian ini adalah kain yang motifnya
diperoleh dengan cara mengikat benang ditempat-tempat tertentu sebelum dicelup
dan ditenun. Setelah ikatannya dibuka, bagian benang yang diikat, dalam kain
akan membentuk ragam hias atau motif, sedangkan bagian yang tidak dicelup
merupakan warna dasar dari kainnya.
3. Serat sutera menurut Budiyono, dkk (2009: 64) bahwa:
Serat ini berbentuk filamen dan dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu
membentuk kepompong. Serat sutera adalah serat yang diperoleh dari sejenis
serangga yang disebut lepidoptera. Serat sutera mempunyai sifat daya
serapnya tinggi, kekuatannya tinggi, pegangannya lembut, tahan kusut, dan
kenampakannya mewah.
Serat sutera dalam penelitian ini adalah serat yang diperoleh dari ulat yang
menghasilkan benang sutera alam yang nantinya akan dijadikan bahan pembuatan
kain tenun ikat di Kampung Tenun ini. Sutera yang digunakan adalah sutera alam
yang diimpor dari Cina.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode
(Arikunto, 2006: 149). Pembuatan instrumen dengan menggunakan metode
dokumentasi, observasi serta wawancara merupakan hal yang sangant penting
bagi peneliti. Instrumen penelitian dalam penelitian kualitaitif ini adalah peneliti
sendiri untuk mengumpulkan data atau informasi. Peneliti harus mampu membuat
dan memberikan pandangan atas hal-hal dan kejadian-kejadian yang dilihatnya.
Yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini adalah:
1. Sumber utama yaitu perajin kain tenun ikat, pemimpin rumah produksi
Kampung tenun dan masyarakat yang mengetahui seluk beluk dan sejarah
perkembangan kain tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan, Garut.
2. Buku-buku yang relevan seperti buku kerajinan, budaya daerah, tulisan ilmiah,
kamus, media cetak dan internet.
3. Hasil kerajinan berupa kain-kain tenun ikat di Kampung Tenun Panawuan,
Garut.
4. Foto-foto hasil observasi.
Secara global instrumen penelitian ini dapat dilihat pada kisi-kisi penelitian.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No. Aspek yang Sub objek Indikator Teknik
diamati
1. Sumber Sejarah Mendeskripsikan sejarah Wawancara
Utama berdirinya Kampung
Tenun
Tujuan Mendeskripsikan tujuan Wawancara
berdirinya Kampung
Tenun
2. Ornamen Jenis Motif Mendeskripsikan dan Obsevasi,
hias pada menganalisis jenis motif wawancara
Ornamen hias pada ornamen kain dan
Kain Tenun tenun ikat di Kampung dokumentasi
Ikat Tenun
Bentuk Memperoleh gambaran Obsevasi,
bentuk motif hias pada wawancara
ornamen kain tenun ikat dan
di Kampung Tenun dokumentasi
penelitian ini yaitu Bapak Hendar Rogesta, seorang pengrajin kain tenun ikat dan
sekaligus ketua di Kampung Tenun Panawuan Desa Sukajaya, Kecamatan
Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini.
3. Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan secara
sistematis dengan prosedur yang standar. Melalui observasi kita dapat
memperoleh gambaran yang lebih nyata dan jelas tentang objek yang akan kita
amati. Objek yang diamati yaitu kain tenun ikat dengan bahan sutera alam di
Kampung Tenun Panawuan Garut. Ditinjau dari motif hias dan ornamen serta
proses pembuatannya.
Observasi deskriptif ini dilakukan ketika peneliti datang tempat penelitian
yang beralamat di Kampung Panawuan, Desa Sukajaya. Pabrik yang beroperasi
di Kampung Panawuan ini ada dua. Tetapi yang terkenal dan diresmikan langsung
oleh Cti sebagai Kampung Tenun adalah Pabrik Sutera Alam Family. Tempat ini
menjadi objek utama bagi peneliti untuk mengumpulkan data dan hasil observasi
berupa foto dan data yang menunjang untuk penelitian.
Dalam hal ini peneliti hanya mengobservasi kedalam objek tertentu seperti
mengetahui tentang jenis ornamen yang berada di Kampung Tenun dan proses
pembuatanya saja yang sesuai dengan pengamatan, penglihatan, dan pendengaran
peneliti. Jadi, peneliti tidak terlibat lebih mendalam kedalam kegiatan-kegiatan
yang berada di tempat peneliti tersebut. Narasumber, pendokumentasian dan
catatan-catatan hasil pengamatanlah yang menjadi hal terpenting untuk menambah
informasi yang dibutuhkan dalam objek penelitian.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data melalui dokumen-
dokumen berupa gambar-gambar atau foto dan bahan-bahan lainnya yang sesuai
dengan masalah yang diteliti. Data-data yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya dapat diperoleh dengan menggunakan dokumentasi. Suatu data
akan lebih dipercayai kebenarannya ketika data tersebut didukung dengan hasil
dokumentasi berupa foto dan tulisan-tulisan yang mendukung data tersebut. Untuk
menambah data dari masalah yang akan dianalisis oleh peneliti, selain wawancara
dan observasi maka peneliti juga membutuhkan dokumentasi juga.
Dokumentasi yang diperoleh berupa foto yang berasal dari buku-buku dan
sebagiannya lagi merupakan hasil pemotretan sendiri dari tempat yang diteliti.
Mulai dari pendokumentasian dengan memotret lokasi penelitian,
mendokumentasikan gambar dan jenis ornamen yang merupakan bagian utama
yang diteliti di Art Galeri Kampung Tenun, setelah itu dilakukan
pendokumentasian pembuatan kain tenun ikat di Pabrik Kampung Tenun mulai
dari proses pewarnaan benang lungsi dan pakan. Hal inilah yang membantu
peniliti dalam proses pengamatan dan mendeskripsikan hasil penelitian.
H. Analisis Data
Tahapan ini merupakan tahan terakhir setelah peneliti melakukan kegiatan
penelitian di lapangan. Setelah data yang peneliti terkumpul maka peneliti setelah
itu melakukan pengolahan data dan menuangkannya dalam suatu karya ilmiah.
Karya ilmiah tersebut terdiri dari pendahuluan, landasan teori berupa konsep
tenun, metedologi penelitaian, pembahasan mengenai analisis ornamen pada kain
tenun ikat dengan bahan sutera alam di Kampung Tenun dan penutup berupa
kesimpulan dan rekomendasi. Kegiatan-kegiatan pada tahap analisis ini seperti:
1. Menggumpulkan catatan hasil observasi, dokumentasi, studi pustaka serta
wawancara di Kampung Tenun Panawuan Garut.
2. Mengelompokan data penelitian ke dalam data yang sejenis yang berhubungan
dengan Kampung Tenun.
3. Menyusun dan mengelompokkan data sesuai dengan fokus penelitian dan
tujuan penelitian.
4. Menganalisis hubungan antara data yang satu dengan data yang lainnnya.
5. Melakukan pengecekan ulang ke tempat penelitian atau menanyakan lewat alat
komunikasi apabila ada hal yang dirasa sulit dan meragukan.
6. Memberikan komentar antara data yang satu dengan data yanag lainnya.
7. Memberikan komentar berupa tanggapan, tafsiran terhadap data hasil
wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi.
8. Mendeskripsikan dan menyusun hasil temuan pada data yang diperoleh.
9. Menyimpulkan hasil penelitian secara umum dan terpadu.