Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Seni dan Desain: “Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.

0”
FBS Unesa, 25 Oktober 2018

DEFORMASI BENTUK PADA MOTIF TENUN TROSO


Dimas Irawan Ihya’ Ulumuddin1, Puri Sulistiyawati2
1
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
dimas.irawan@dsn.dinus.ac.id1

Abstrak
Kerajinan tenun ikat tradisional daerah Troso, Jepara merupakan salah satu kerajinan yang potensial dan
memiliki nilai budaya yang tinggi. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai pengrajin tenun ikat
tradisional. Kerajinan tenun Troso sudah dipasarkan ke berbagai penjuru daerah di Indonesia bahkan cukup
dikenal di mancanegara. Namun, tenun Troso belum memiliki motif dengan ciri khas tersendiri dan
cenderung meniru motif dari daerah lain. Sehingga diperlukan adanya eksplorasi bentuk motif yang
memiliki ciri khas yang berasal dari daerah Jepara. Motif ukir menjadi acuan utama dalam pengembangan
motif tenun ikat tradisional ini. Selain itu, kerajinan ukiran kayu sudah menjadi identitas dari daerah Jepara
yang memang sangat terkenal. Perwujudan motif didasarkan pada tiga bentuk yaitu, daun pokok atau
relung, daun dan buah, serta pecahan. Penggayaan deformasi dalam sebuah karya adalah proses
penyederhanaan bentuk dengan cara mengambil bagian objek yang dianggap dapat mewakili objek
tersebut. Sehingga meskipun melalui proses perubahan bentuk objek tetap dapat dikenali sebagai objek
yang sebenarnya. Deformasi digunakan untuk merancang bentuk motif tenun ikat yang memiliki kesesuaian
dan kemiripan dengan desain motif tenun pada umumnya. Teknologi digital memberikan kemudahan dalam
perancangan ragam motif. Sehingga digitalisasi tidak hanya sebatas teknik untuk perancangan saja namun
memiliki peran yang efisien dan efentif dalam mengembangkan motif tenun troso lebih lanjut.
Kata kunci :Deformasi, Motif Tenun, Troso

1. PENDAHULUAN World Craving Centre”. Selain kerajinan ukir,


Kerajinan merupakan hasil cipta karya manusia terdapat pula kerajinan tekstil yang disebut
karena sifat dasarnya. Manusia memiliki dengan tenun ikat. Tenun ikat ini menjadi pusat
keterampilan dan kreatifitas dalam menciptakan kerajinan yang berada di Desa Troso. Di desa
barang atau benda yang memiliki nilai kecil inilah kerajinan tenun ikat atau kain-kain
keindahan (Wiyadi, 1991). Di Indonesia sendiri tradisional tersebut diproduksi. Banyak sentra
dikenal dengan berbagai hasil kerajinan yang kerajinan tenun ikat yang berdiri dan hampir di
tersebar diseluruh penjuru wilayah. Beragam setiap pinggir jalan terdapat tempat produksi
kerajinan muncul karena berbagai kebudayaan ataupun showroom dari tenun ikat. Karena
yang masing-masing memiliki karakteristik dan sebagian besar masyarakat Desa Troso
ciri khas tersendiri. Kerajinan tersebut dapat memiliki pekerjaan sebagai pengrajin tenun
berupa kerajinan logam, kerajinan kulit, ikat.
kerajinan kayu, kerajinan batik dan masih Tenun merupakan teknik dalam pembuatan
banyak kerajinan yang lainnya. kain yang dibuat dengan azaz (prinsip) yang
Keanekaragaman ini menjadi modal dasar sederhana yaitu dengan menggabungkan
dalam membangun kebudayaan nasional, benang secara memanjang dan melintang
dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki pada (Budiyono, 2008). Tenun Ikat Troso dibuat
setiap kerajinan dapat digunakan untuk dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin
penelitian guna menggali lebih dalam lagi nilai- (ATBM). Desa Troso menjadi salah satu daerah
nilai yang terkandung dalam kerajinan- sentra tenun ikat yang penting di kawasan Jawa
kerajinan tersebut. Tengah. Tetapi kerajianan tenun ikat yang
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki dimiliki bukanlah asli berasal dari Desa Troso.
kerajinan dengan nilai-nilai budaya yaitu Kota Tenun ikat merupakan kerjinan yang
Jepara. Jepara merupakan daerah yang letaknya dikembangkan dengan mengadopsi dari daerah-
berada di Jawa Tengah. Jepara memiliki ragam daerah seperti Bali, Sumba, Flores, dll. Motif
budaya dan kerajinan yang sudah dikenal sejak yang dibuat juga mengadopsi dan memodifikasi
zaman dahulu. Yang paling terkenal hingga motif-motif dari daerah-daerah Indonesia
mancanegara adalah kerajinan ukir dimana Timur.
Jepara sendiri memiliki julukan sebagai “The

Dimas Irawan Ihya’ Ulumu, Puri Sulistiyawati (Universitas Dian Nuswantoro) 167
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.0”
FBS Unesa, 25 Oktober 2018

Motif merupakan ornamen atau hiasan 2. METODE PENELITIAN


(Soeprapto, 1984). Motif adalah desain yang Penelitian Deformasi Bentuk pada Motif Tenun
dibuat dari bagian-bagian bentuk garis atau Troso ini menggunakan metode kualitatif
elemen-elemen yang terkadang sangat sebagai metode pengumpulan data. Metode
dipengaruhi oleh bentuk-bentuk stilasi benda kualitatif merupakan metode yang lebih
alam dengan gaya dan irama khas. Beberapa menekankan pada aspek pemahaman secara
motif dari hasil produksi tenun ikat Troso mendalam terhadap suatu masalah dari pada
adalah motif geometris dan motif tumbuhan. melihat permasalahan untuk penelitian
Motif-motif ini merupakan gambar yang generalisasi. Metode penelitian ini
diadopsi dari motif tenun ikat daerah lain. menggunakan teknik analisis mendalam dengan
Selama ini, pembuatan motif tidak memiliki mengkaji masalah secara kasus per-kasus dan
filosofi atau ciri khas tertentu baik dari daerah sifat suatu masalah berbeda dengan sifat dari
Troso sendiri maupun Jepara pada umumnya. masalah lainnya (Sumanto, 1995). Tujuan dari
Hal ini tentu menimbulkan kerugian karena metodologi ini merupakan pemahaman secara
tenun ikat Troso tidak memiliki identitas yang mendalam terhadap suatu masalah. Metodologi
dapat dikenal oleh masyarakat luas. ini dipakai untuk mengumpulkan permasalahan
Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dan membantu memberikan pemahaman secara
bentuk motif tenun ikat untuk Desa Troso agar mendalam terhadap suatu masalah yang
mempunyai karakteristik dan ciri khas dihadapi oleh pengrajin Tenun Ikat Tradisional
tersendiri sehingga lebih dikenal oleh Troso. Penelitian dilakukan di Desa Troso,
masyarakat. Jepara sendiri sudah sangat Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara yang
terkenal dengan kerajinan ukirnya. Kerajinan mana daerah tersebut adalah daerah penghasil
ukir tersebut juga memiliki motif khas dari tenun ikat tadisional Troso yang mana sebagian
Jepara. Motif ukir tersebut biasanya terdiri dari besar masyarakatnya bermata pencaharian
gambar daun pokok, gambar buah dan daun, sebagai pengrajin tenun Troso. Kemudian,
serta gambar pecahan. Motif ukir tersebut akan untuk analisis permasalahannya terdapat tiga
digunakan untuk sebagai pengembangan bentuk tahapan proses analisis yang terdiri dari
motif tenun ikat Troso. Hal ini bertujuan agar eksplorasi, perancangan dan perwujudan
tenun ikat Troso memiliki karakteristik dan ciri Gustami, 2007). Tahap eksplorasi, merupakan
khas tersendiri dengan penggambaran motif langkah yang dilakukan dalam menggali data-
ukir khas Jepara. data terkait dengan permasalahan yang berasal
Proses pembuatan tenun ikat sendiri berbeda dari sumber-sumber tertentu. Penggalian data-
dengan proses pembuatan kerajinan batik data yang dilakukan berasal dari data verbal
dimana batik menggunakan stilasi dan memiliki maupun data visual untuk mendapatkan konsep
proses yang lebih fleksible dalam yang dirancang mengenai bentuk motif tenun
penggambaran motifnya yang secara langsung Troso. Selain itu, juga melakukan penggalian
dapat digambar di atas kain. Proses data mengenai karakteristik potensi wilayah
penggambaran motif pada tenun harus melalui Jepara untuk mendapatkan ciri khas bentuk
penggabungan benang yang disusun secara motif yang dapat digunakan sebagai acuan
memanjang dan melintang. Motif tenun lebih dalam mengembangkan motif tenun Troso.
cenderung berbentuk motif geometris. Tahap perancangan, merupakan proses
Pendekatan paling sesuai digunakan adalah menuangkan konsep berdasarkan hasil
menggunakan penggayaan deformasi. eksplorasi melalui penjaringan ide menjadi
Deformasi merupakan interpretasi karakter dan bentuk-bentuk sketsa desain sebagai alternatif
mengubah bentuk objek dengan cara proses pengembangan ide. Dalam proses
menggambarkan objek tersebut dengan hanya perancangan ini akan digunakan pendekatan
sebagian yang dianggap mewakili, atau deformasi. Pendekatan deformasi merupakan
pengambilan unsur tertentu yang mewakili pendekatan proses perancangan yang memiliki
karakter hasil interpretasi yang sifatnya sangat kesesuaian dengan bentuk motif tenun Troso.
hakiki. Deformasi menjadi pengolahan bentuk Tahap perwujudan karya, merupakan proses
objek yang paling sesuai dengan bentuk motif transformasi dari sketsa yang telah dipilih yang
tenun ikat yang biasanya berupa motif kemudian diwujudkan dalam bentuk prototype
geometris. desain digital motif tenun Troso. Proses
perwujudan karya ini disesuaikan dengan tahap

168 Deformasi Bentuk Pada Motif Tenun Troso


Seminar Nasional Seni dan Desain: “Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.0”
FBS Unesa, 25 Oktober 2018

perancangan yang motif tenun yang masih luar kota. Namun yang paling menarik dari
dalam bentuk sketsa dirubah ke dalam bentuk Jepara adalah kerajinan tangan. Salah satu
digital sesuai dengan pendekatan deformasi kerajinan yang terkenal dari Jepara adalah
yang digunakan dalam perancangan ini. Proses kerajinan ukiran kayu. Kerajinan ini menjadi
penggalian data dilakukan dan instrument sektor yang sangat mendukung kondisi
berikut : ekonomi karena Jepara menjadi pusat kerajinan
a. Observasi dilakukan langsung dengan ukiran kayu yang tidak hanya di dalam negeri
mengunjungi sentra kerajinan tenun troso saja tetapi juga hingga mancanegara. Oleh
yaitu di desa troso kabupaten jepara. karena itu, Jepara mendapatkan julukan sebagai
perlunya observasi dalam penelitian ini The World Carving Centre (berdasarkan Buku
adalah untuk mengamati secara langsung Putih Kota Jepara).
dan mendokumentasikan proses awal dalam Selain kerajinan ukir, terdapat pula kerajinan
produksi kain tenun sampai dengan produk tenun ikat tradisional. Kerajinan tenun ikat
tersebut jadi. tradisional menjadi kerajinan yang khas dari
b. Studi pustaka dilakukan dengan mencari Jepara. Pusat kerajinan tenun ikat tradisional ini
literature baik dari buku maupun jurnal yang berada di daerah Troso, Kecamatan Pecangaan.
berkaitan dengan motif tenun, potensi jepara Tenun ikat merupakan proses menggabungkan
dan teori terkait dengan penggayaan bentuk benang secara memanjang dan melintang.
dan teori desain komunikasi visual. Tenun ikat ini dibuat tanpa menggunakan
c. Wawancara dilakukan kepada pengusaha mesin, tetapi menggunakan peralatan dari kayu
tenun troso untuk melihat kondisi yang sudah dibentuk dan disusun sedemikian
perkembagan motif dalam tenun troso rupa sehingga mampu menghasilkan tenun ikat.
selama ini dan kepada pakar seni atau Meskipun tidak sebesar kerajinan ukiran kayu,
budayawan untuk menentukan potensi kerajinan tenun ikat ini sudah mampu
jepara yang dapat diadaptasi dalam menembus di berbagai daerah di Indonesia
pengembangan ragam motif tenun troso. terutama di daerah Bali. Bahkan konsumen dari
daerah Bali ini sebagian berasal dari turis asing.
Kerajinan tenun ikat menjadi kerjinan yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN sangat besar di daerah Troso karena sebagian
3.1 Kondisi Jepara besar penduduknya memiliki pekerjaan sebagai
Secara geografis Kabupaten Jepara terletak di pengrajin tenun ikat.
daerah paling ujung sebelah utara dari Provinsi
Jawa Tengah. Kabupaten Jepara merupakan 3.2 Deformasi Bentuk Motif Tenun
salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Deformasi merupakan perubahan bentuk yang
Tengah yang beribukota di Jepara. Kabupaten dilakukan dengan sengaja untuk kepentingan
Jepara dapat dibagi menjadi empat wilayah seni, yang sering terkesan sangat kuat/besar
yakni wilayah pantai di bagian pesisir barat dan sehingga kadang-kadang tidak lagi berwujud
utara, wilayah dataran rendah di bagian tengah figure semula atau yang sebenarnya (Mikke
dan selatan, wilayah pegunungan di bagian Susanto (2012: 98). Dalam mengubah sebuah
timur yang merupakan lereng barat dari Gunung bentuk tentunya selalu berhubungan dengan
Muria dan wilayah perairan atau kepuluan di gaya atau style. Karena pada dasarnya dalam
bagian utara merupakan serangkaian Kepulauan sebuah seni bentuk dan gaya merupakan dua hal
Karimunjawa. Adapun wilayah Kabupaten yang selalu berkaitan. Pengubahan sebuah
Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa bentuk dengan gaya tertentu adalah untuk
yang terletak di Laut Jawa. menciptakan keindahan sebuah karya seni.
Jepara memiliki potensi-potensi daerah yang Penggayaan deformasi dalam sebuah karya
memberikan keunikan tersendiri seperti halnya adalah proses penyederhanaan bentuk dengan
kota-kota lainnya. Dari sisi wisata Jepara sangat cara mengambil bagian objek yang dianggap
terkenal dengan berbagai wisata pantai. Ada dapat mewakili objek tersebut. Sehingga
beberapa wisata pantai yang terdapat di Jepara meskipun melalui proses perubahan bentuk
seperti, pantai bandengan, pantai kartini, pantai objek tetap dapat dikenali sebagai objek yang
empu rancak, pantai teluk awur, dan lain-lain. sebenarnya.
Wisata pantai ini banyak dikunjungi oleh
masyarakat lokal bahkan juga masyarakat dari

Dimas Irawan Ihya’ Ulumu, Puri Sulistiyawati (Universitas Dian Nuswantoro) 169
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.0”
FBS Unesa, 25 Oktober 2018

tersebut disederhanakan dengan penggayaan


Deformasi. Perlunya penyederhanaan karena
melihat seni ukir jepara Motif-motif yang
kompleks disederhanakan namun tidak
menghilangkan bentuk dasar dari motif
tersebut.
Dalam proses ini penggayaan dilakukan dengan
mengambil bentuk asli motif ukir jepara dan
mengubah atau menyederhanakan tanpa
mengurangi bentuk dasar objek tersebut.
Gambar 1. Penggayaan deformasi Dengan penggayaan deformasi yang digunakan
bentuk asli tidak akan berubah sehingga tetap
mampu mewakili konsep bentuk. Visualisasi
Dalam penelitian ini teknik deformasi dilakukan secara digital dengan komputer
digunakan sebagai penggayaaan bentuk dalam grafis. Komputer grafis merupakan cabang ilmu
menciptakan ragam motif tenun troso. Adapun seni desain yang mana pengolahannya dibantu
proses awal yang dilakukan dalam penggayaan perangkat komputer dalam merancang desain
motif adalah identifikasi ikon yang digunakan sebuah object. Proses digitalisasi dilakukan
sebagai acuan. Ikon yang diambil adalah salah dengan software corel draw, yang mana corel
satu produk khas kota jepara yaitu seni ukir. draw merupakan salah satu software dalam
Tahap berikutnya adalah menyederhanakan computer grafis berbasis vektor. Corel draw
ikon yang diambil dengan penggayaan adalah program grafis yang bisa digunakan
deformasi. Proses penggayaan dilakukan dengan luar biasa cepat untuk menciptakan
dengan teknik digital. perencanaan (layout) sebuah tampilan media.
(Tatsu Maki, 2002). Sehingga dapat
3.3 Proses Perancangan mempercepat proses tracing untuk digitalisasi
Dalam proses pengembangan motif tenun troso perancangan motif tenun troso.
diperlukan beberapa tahap perancangan. Tahap terakhir dalam proses ini adalah
Tahapan tersebut diantaranya adalah sebagai pengaplikasian desain motif tenun troso pada
berikut : sebuah prototype atau purwarupa. Dari
prototype yang dihasilkan inilah yang akan
diwujudkan dalam proses pembuatan tenun
troso. Namun penelitian ini hanya sebatas
sampai dengan pembuatan prototype, karena
purwa rupa merupakan bentuk dasar atau
tahapan yang sangat penting dalam penciptaan
motif tenun troso. Sebagai dasar, produk
Gambar 2. Bagan Proses perancangan
[Sumber : Dimas & Puri, 2018) prototype diciptakan memiliki perwujudan baik
bentuk dan warna yang sama dengan motif yang
Proses perancangan desain motif tenun troso akan diwujudkan pada kain tenun.
diawali dengan identifikasi motif yang a). Explorasi
digunakan sebagai ragam motif tenun troso. Identifikasi terhadap potensi wilayah jepara
Identifikasi dilakukan melalui penggalian merupakan acuan dasar dalam pengembangan
potensi wilayah jepara yang menjadi icon desain motif tenun troso. Adapun icon yang
masyarakat. Dari beberapa potensi yang diambil sebagai bentuk motif yang akan
dimiliki oleh jepara, seni ukirlah yang dirancangan adalah motif pada kerajinan seni
diadaptasi sebagai icon dalam pengembangan ukir yang merupakan identitas kota jepara.
ragam motif pada tenun troso, karena Motif dasar diadaptasi dari ciri khas motif ukir
keberadaan seni ukir sebagai identitas jepara jepara yang identik dengan Daun pokok atau
tentunya dapat digunakan sebagai diferensiasi relungan, bunga, buah dan pecahan.
ragam motif pada tenun troso.

Setelah didapatkan ikon yang akan digunakan


pada ragam hias motif tenun, maka ikon

170 Deformasi Bentuk Pada Motif Tenun Troso


Seminar Nasional Seni dan Desain: “Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.0”
FBS Unesa, 25 Oktober 2018

susunan pixel pada gambar bitmap. Sehingga


proses perancangan motif ini dibuat dengan
kotak-kotak kecil yang diadaptasi dari bentuk
PECAHAN
pixel pada gambar
BUAH DAN
DAUN c). Perwujudan
Berdasarkan tahap eksplorasi hasil identifikasi
DAUN
POKOK
dari potensi wilayah jepara didapatkan 3 motif
utama yang akan dijadikan acuan pembuatan
Gambar 3. Motif Ukir Jepara desain motif. Ketiga motif tersebut diambil dari
[Sumber : Dimas dan Puri, 2018)
motif ukir khas jepara yang gambarnya meliputi
daun pokok atau relungan, bunga dan buah,
Adapun ciri khas dari motif tersebut adalah
serta pecahan.
aebagai berikut :
- Daun pokok
Proses perancangan dilakukan dengan tahapan
Motif daun pokok memiliki ciri merelung
pembuatan sketsa. Pembuatan sketsa ini
dan melingkar. Pada bagian akhir relung
dilakukan untuk mendapatkan acuan gambar
bentuk daun yang bergerombol. Ukiran
yang nantinya dibuat ke dalam bentuk
pada daun pokok yang merelung apabila
deformasi yang berupa desain digital.
dibelah berbentuk seperti prisma segi tiga.
- Bunga dan Buah
Gambar motif yang pertama adalah relungan
Motif bunga dan buah berbentuk bulatan
atau juga bisa disebut daun pokok. Motif ini
cembung menyerupai buah anggur atau
memiliki ciri khas bentuk relung atau melingkar
wuni yang bergelombol. Bunga tersebut
pada daun yang sudah mekar maupun belum
biasanya berada antara relung daun pokok
mekar. Sketsa awal yang dibuat tampak seperti
atau relung yang dikelilingi daun dan
gambar berikut yang kemudian di modifikasi
bunganya disusun mengikuti bentuk daun.
dengan style deformasi. Hasilnya tampak motif
- Pecahan
menjadi lebih geometris dengan garis tegas.
Motif pecahan pada ukiran bentuk daun
memiliki tiga pecahan garis bentuk daun
sehingga terlihat menyerupai sinar.

b). Perancangan
Data hasil identifikasi yang diperoleh kemudian
diolah dengan proses penggayaan deformasi.
Motif-motif yang kompleks disederhanakan
namun tidak menghilangkan bentuk dasar dari
motif tersebut. Deformasi bentuk dilakukan
secara digital. Proses digitalisasi menggunakan
software berbasis vektor corel draw. Dalam
tahap ini desain dirancang pada grid system
berbentuk garis kota-kotak vertical dan Gambar 4. Sketsa motif gambar relung
horizontal karena disesuaikan dengan struktur [Sumber : Dimas dan Puri, 2018)

motif pada tenun troso yang berbentuk pixel-


pixel. Penyederhanaan bentuk pun juga
disesuaikan dengan ciri khas penggayaan Berdasarkan sketsa gambar tersebut, proses
deformasi yaitu mengambil bagian objek yang selanjutnya yaitu dengan melakukan digitalisasi
mewakili dan bentuk kontur objek digayakan motif. Sketsa motif dirancang menggunakan
dengan garis-garis geometris dan bersifat grid system atau menjadi bentuk pixel-pixel
menyudut. unuk mendapatkan bentuk motif yang
menyerupai gambar motif pada tenun ikat
Struktur tenun merupakan dasar dari benang- tradisional.
benang yang disusun menjadi motif tertentu.
Susunan benang tersebut hampir sama dengan

Dimas Irawan Ihya’ Ulumu, Puri Sulistiyawati (Universitas Dian Nuswantoro) 171
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.0”
FBS Unesa, 25 Oktober 2018

Gambar motif yang terakhir adalah daun dan


pecahan. Pecahan merupakan bentuk garis-
garis yang berada ditengah-tengah daun yang
biasanya berjumlah sekitar tiga pecahan. Sketsa
diambil berdasarkan gambar daun dan pecahan
yang ada pada motif ukir yang kemudian
disederhanakan lagi.

Gambar 5. Deformasi motif relung dalam bentuk digital


[Sumber : Dimas dan Puri, 2018)

Gambar motif yang kedua yaitu buah. Buah


pada dasarnya berbentuk lingkaran atau bulat.
Dalam sketsa digambarkan buah berbentuk
lingkaran oval yang kemudian dideformasikan
seperti pada gambar selanjutnya. Sehingga
bentuk motif buah tampak lebih geometris dan
memiliki kesan yang berbentuk pixel-pixel.
Gambar 8. Sketsa motif relung
[Sumber : Dimas dan Puri, 2018)

Proses selanjutnya adalah deformasi bentuk


masih dalam bentuk sketsa sehingga motif yang
muncul seperti gambar berikut. Hasil
digitalisasi dari motif ini dapat dilihat pada
gambar tersebut.

Gambar 6. Sketsa motif gambar buah


[Sumber : Dimas dan Puri, 2018)

Sketsa penyederhanaan motif buah yang


diambil dari acuan motif ukir jepara dan
dilakukan digitalisasi dengan Penggayaan
deformasi. Bentuk daun dan buah dalam
pembuatan motif tenun dapat digambarkan
dengan bentuk daun sama seperti daun pokok
Gambar 9. Deformasi motif daun dan pecahan dalam bentuk
hanya dengan ukuran yang lebih kecil dan buah digital
disederhanakan dengan bentuk lingkaran yang [Sumber : Dimas dan Puri, 2018)

disusun dengan komposisi perulangan repetisi.

Gambar 7. Deformasi motif buah dalam bentuk digital Gambar 10. Prototype desain motif tenun dalam bentuk digital
[Sumber : Dimas dan Puri, 2018) [Sumber : Dimas dan Puri, 2018)

172 Deformasi Bentuk Pada Motif Tenun Troso


Seminar Nasional Seni dan Desain: “Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.0”
FBS Unesa, 25 Oktober 2018

Prototype desain tenun tersebut diambil Drs. Sumanto, M.A. 1995. Metodologi
berdasarkan ketiga gambar motif utama yang Penelitian Sosial Dan Pendidikan.
kemudian digabungkan ke dalam satu gambar Yogyakarta: Andi Offset.
sebagai desain motif tenun. Dalam prototype Gusta,I, Sp. 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika
desain motif tenun troso ini, tiap motif yang Timur, Ide Dasar Penciptaan Karya,
telah dirancang, disusun menjadi ragam motif Yogyakarta: Prasistwa.
utama dan motif pendukung. Bentuk kontur Ramadhani, Ratri Dewi dan Subandi. 2015.
pada motif dibuat dengan bentuk pixel, yang Keberadaan dan Perkembangan Tenun
didesain menyesuaikan dengan tekstur pada Troso Jepara. Surakarta: FSRD Institut
kain troso yang menggabungkan benang- Seni Indonesia Surakarta.
benang yang memiliki bentuk seperti pixel. Maki, Tatsu. 2002. Mastering Computer
Sehingga dengan adanya deformasi bentuk Graphic – Untuk Pemula. Jakarta: Nex
desain prototype ini dapat dijadikan sebagai Media Inc.
acuan dalam membuat tenun torso. Dari segi Bouton, Gary David. 2014. CorelDraw X7: The
motif, hasil tenun aslinya tidak akan berbeda Official Guide. McGraw-Hill Osborne
jauh dengan desain prototype. Media.
Azizah, Zulifa Dwi. 2015. Deformasi Flora
4. KESIMPULAN Dan Fauna Dalam Motif Batik Pada
Kekuatan seni ukir sebagai identitas jepara Pembelajaran Seni Budaya Kelas VIIIC
memilki keindahan yang dapat dijadikan SMPN 1 Turi. Yogyakarta: Universitas
sebagai acuan dalam pengembangan motif pada Negeri Yogyakarta
tenun troso. Motif ukir jepa memiliki nilai khas
yang berbeda dengan motif ukir daerah lain.
diantaranya adalah motif pecahan, daun pokok
yang berbentuk merelung serta buah dan daun.
Motif-motif tersebut diadaptasi dalam
merancang desain motif tenun. Bentuknya yang
komplek disederhanakan dengan pendekatan
deformasi. yang mana proses penyederhanaan
ini hanya mengambil bagian objek yang
dianggap mewakili namun tanpa meninggalkan
karakteristik dari objek. Teknologi digital
memberikan kemudahan dalam perancangan
ragam motif. Sehingga digitalisasi tidak hanya
sebatas teknik untuk perancangan saja namun
memiliki peran yang efisien dan efentif dalam
mengembangkan motif tenun troso lebih lanjut.

5. DAFTAR PUSTAKA
Wiyadi, Alberts. dkk. 1991. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Falashifa, Dewi Iffani. 2013. Kerajinan Tenun
Ikat Tradisional Home Industry Dewi
Shinta Di Desa Troso Pecangaan Jepara
(Kajian Motif, Warna, dan Makna
Simbolik).
Budiyono dkk. 2008. Kriya Tekstil Untuk SMK
Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Pendidikan Nasional.

Dimas Irawan Ihya’ Ulumu, Puri Sulistiyawati (Universitas Dian Nuswantoro) 173

Anda mungkin juga menyukai