Anda di halaman 1dari 1

Bagaimana covid 19 menginfeksi paru-paru manusia?

Ketika virus masuk ke tubuh, virus itu melakukan kontak dengan selaput lendir yang melapisi hidung,
mulut, dan mata. Virus kemudian memasuki sel yang sehat dan menggunakan sel tersebut untuk
membuat bagian virus baru. Sel-sel itu kemudian berkembang biak, dan virus baru menginfeksi sel
di dekatnya.

Apabila saluran pernapasan diibaratkan sebagai pohon terbalik. Batangnya adalah trakea, atau
batang tenggorokan. Ini terbagi menjadi cabang yang lebih kecil dan lebih kecil di paru-paru. Di
ujung setiap cabang terdapat kantung udara kecil yang disebut alveolus. Di sinilah oksigen masuk ke
darah dan karbon dioksida keluar.

Virus corona dapat menginfeksi bagian atas atau bawah saluran pernapasan Virus ini masuk ke
saluran udara atau pernapasan. Lapisan saluran bisa menjadi teriritasi dan meradang. Dalam
beberapa kasus, infeksi dapat mencapai sampai ke alveoli.

Saat infeksi menyebar ke saluran pernapasan, sistem kekebalan tubuh manusia melawan. Paru-paru
dan saluran udara membengkak dan meradang. Hal ini bisa dimulai di satu bagian paru-paru dan
menyebar. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami kesulitan bernapas.

Sekitar 80% orang yang memiliki COVID-19 mengalami gejala ringan hingga sedang. Sebagian
mungkin mengalami batuk kering atau sakit tenggorokan. Beberapa orang menderita pneumonia,
infeksi paru-paru di mana alveoli meradang.

Penyakit tidak menular kebanyakan bersifat kronis, yaitu terjadi secara perlahan dan bisa menetap
dalam jangka waktu yang lama. Selain berlangsung lama, penyakit kronis juga dapat menyebabkan
kondisi kesehatan penderitanya menurun secara bertahap, sehingga rentan terkena infeksi.

Menurut beberapa penelitian, orang yang terinfeksi virus Corona dan menderita penyakit
kroni/bawaan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gejala berat yang fatal, seperti
halnya pada lansia. Hal ini dikarenakan penyakit kronis menyebabkan sistem kekebalan tubuh
penderitanya melemah dan lebih sulit melawan infeksi. Akibatnya, tubuh penderita penyakit kronis
akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk COVID-19. Selain itu, penderita penyakit kronis atau
bawaan juga kebanyakan sudah mengalami kerusakan organ. Ketika terserang virus Corona,
kerusakan organ tersebut bisa menjadi semakin parah, sehingga gejala COVID-19 yang muncul juga
bisa lebih berat.

Anda mungkin juga menyukai