Laporan Pelatihan CSSD 2021
Laporan Pelatihan CSSD 2021
I. PENDAHULUAN
Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan
untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan
dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.
Untuk mencapai keberhasilan pada proses tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit dengan cara melakukan sterilisasi pada alat
atau bahan tertentu secara tepat yang bertujuan untuk menghancurkan semua
bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses
kimia atau fisika.
II. LATAR BELAKANG
Pada saat ini menjadi sangat penting bagi rumah sakit dan klinik kesehatan
memiliki pelaksana pelayanan yang berkompeten dalam suatu kegiatan pencegahan
dan pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan. Selain dapat menjadi daya tarik
untuk pasien yang semakin aware mengenai sterilisasi, namun juga untuk
memenuhi standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan sesuai dengan Permenkes
Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
TUJUAN UMUM
Mampu melakukan pelayanan sterilisasi di fasyankes sesuai dengan kewenangan
dalam bidang tugasnya.
TUJUAN KHUSUS
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaksana di unit sterilisasi
berdasarkan pedoman yang sudah ditetapkan.
IV. SASARAN
Nama : Nurul Mufik
Jabatan : Pelaksana Sterilisasi
V. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Jum’at-Ahad / 26-28 Maret 2021
Jam : Sesuai rincian kegiatan
Tempat pelaksanaan : Metode Online via ZOOM
SUSUNAN ACARA Tgl : 26 MARET
2021 hari JUMAT
JADWAL ACARA PEMBUKAAN
07.40 - 08.00 REGISTRASI
08.00 – 08.20 Indonesia Raya dan MARS PERSISI & PUSDIKLAT
Muhammadiyah
Laporan Ketua Panitia : Surya Fitri MM.,Apt
Sambutan Ketua Umum PERSISI : Laswety Bakat,
M.Epit,.Apt
Sambutan Ketua MPKU dan membuka acara Pelatihan
Baca Doa
08.20 – 08.50 Keynote Speech : dr.Rita Rogayah Sp.P (K ) , MARS Regulasi Direktur Pelayanan
tentang pelayanan sterilisasi yang tersentralisasi. Kesehatan Rujukan,
Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan
RI
08.50 – 09.20 Keynote Speech : DR.Drs. H. Agus Samsudin, MM Harapan Ketua MPKU PP
penyelenggara pelayanan kesehatan terhadap pelayanan Muhammadiyah dah
sterilisasi yang tersentralisasi
Konsil Kedokteran
Indonesia
Moderator : PUSDIKLAT
JADWAL MATERI NARA
SUMBER
1. 09.20 - 10.00 Implementasi Kebijakan Sterilisasi Sentral di RS dr. Metta Desvini
Primadona
Siregar, Sp.KJ
2. 10.00 - 10.40 Pengenalan Akreditasi KARS (SNARS ed 1.1) Apt., Dra.Laswety Bakar
terkaitan Sterilisasi Sentral M.Epid.
3. 10.40 - 11.20 Budaya dan etika kerja dalam pelayanan dr. Pradono Handojo,
MHA,.MBA
4. 11.20 – 12.00 Hubungan Mikrobiologi dengan pelayanan sterilisasi DR. dr. Anggraini Iriani,
Sp.PK
7. 14.00 – 14.40 Perlindungan Dan Advokasi petugas pelayanan yang DR.Machli Riyadi
tersentralisasi S.H.,M.H
8. 14.40 – 15.20 Pelayanan Prima Sterilisasi yang Tersentralisasi DR. Rochimi Zam
Zami, SPsi,SH, Psi,MPd
3. 09.00 - 09.40 Keamanan dan Kesehatan Kerja petugas Sterilisasi Sentral Apt.,Drs.Ridwan
Anwar M.Kes., MMR
4. 09.40 – 10.40 Design lay out dan Penempatan Mesin bangunan CSSD dan Vidio Tri Andono
Setiyadi ,ST.,MM,.
5. 10.40 – 11.40 Metoda Sterilisasi suhu rendah dan suhu tinggi Karli MSc
9. 14.00 – 14.40 Penggunaan APD dalam pelayanan sterilisasi Eman Sukirman AMK
SKM
10. 14.40 – 15.20 Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik dalam Silmi Yusri
pelayanan sterilisasi Rahmadani.M.Si
11. 15.20 – 16.00 Penggunaan BHP Pelayanan Sterilisasi (pengemas dan Budi Setiawan
Indikator Mutu)
13. 16.40 – 17.20 Desinfeksi tingkat rendah (peralatan non kritikal) Apt.,Dra.La
Bimtek (vidio) swety Bakar
M.Epid
SUSUNAN ACARA Tgl 28 Maret
2021 hari Minggu
07.45 – 08.00 REGISTRASI
Moderator : Apt.Surya Fitri MM
JADWAL MATERI NARA
SUMBER
1. 08.00 - 09.20 Pelaksanaan penyiapan alat kesehatan kritikal steril di titik Silmi Yusri
pemakaian (pre cleaning , transportasi ) di rahmadani Msi
area kotor (Precleaning dan Cleaning) , Bimtek(vidio
2. 09.20 – 10.20 DTT peralatan Semi kritikal dan Bimtek (vidio) Abror Shodiq,
SKep,Ns,MKep
3. 10.20 – 11.40 Di area bersih (Setting ,Pengemasan dan labeling ) dan Sterilisasi Heri Suwandono,
dan Bimtek ( vidio) AM.Kep
6. 13.20 – 14.20 Penyediaan BMHP (Kasa) steril dan Bimtek (vidio) Apt.,Dra.Laswety
Bakar M.Epid.
7. 14.20 – 15.20 Penyediaan linen steril ( penerimaan, pelipatan, proses steril) dan Abror Shodiq,
Bimtek (vidio) SKep,Ns, M.Kep
VI. ANGGARAN
Biaya Pelatihan : Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
VII. RINGKASAN MATERI
1. Materi I : Implementasi Kebijakan Sterilisasi Sentral di RS adalah menerima,
membersihkan, mendekontaminasi, mengemas, mensterilkan, dan
mendistribusikan perangkat medis. Perangkat ini diproses ulang dalam
peralatan pemrosesan ulang, seperti mesin cuci-disinfektan dan alat sterilisasi
yang dirawat dan divalidasi secara rutin untuk mencegah kontaminasi silang
dan infeksi pada pasien. Ini dicapai oleh staf yang terlatih dan
berpengetahuan luas yang bekerja di SSD di bawah pengawasan manajer SSD
yang berpengalaman dan terlatih yang memahami dan menerapkan strategi
manajemen risiko dan QA. Kualitas pelayanan praktek sterilisasi harus di
standarkan sesuai dengan kebijakan dan prosedur untuk standar yang
konsisten dan seragam.
Regulasi mengacu pada :
Undang-Undang nomor 44 Tahun 2009 ttg RS
Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Fisik Bangunan RS
Permenkes Nomor 27 tahun 2017 ttg PPI di Fasyankes
Pedoman Pelayanan CSSD, Tahun 2009
APSIC Guideline Desinfection and Strelisation of Instrument of Health
Facility, 2017
WHO Guideline, Decontamination and Reprocessing of Medical Divices for
Health Care Facilities. 2016
Pedoman Teknis Bangunan RS Instalasi Strerilisasi Sentral, Ditjen Bina
Yanmedik dan Sarpras, Kemenkes, 2012
13. Materi XIII : Metode Sterilisasi suhu rendah dan suhu tinggi
Sterilisasi Suhu Rendah H2O2 (Plasma)
Plasma adalah bentuk ke 4 dari unsur. 99% dari seluruh unsur di alam semesta
ada dalam bentuk plasma. Gas plasma adalah gas yang terionisasi tinggi, terdiri dari
ion, elekton, dan partikel netral. Kelebihan dari teknologi gas plasma adalah
kemampuan untuk membuang residu hidrogen peroksida dari instrumen sehingga
hasil yang dicapai tidak ada residu beracun pada instrumen, meningkatkan
keselamatan pasien dan petugas, tidak memiliki efek kerusakan pada instrumen
sehingga dapat memperpanjang umur instrumen. Cara kerja mesin sterilisasi plasma
: Vacum – Sterilisasi – Vent. Validasi sterilisasi suhu rendah plasma meliputi
monitoring Fisik ( siklus waktu, suhu, tekanan ), biologi ( biological indikator ),
Kkimiawi ( external indicator tape andi Internal indicator strips ).
Sterilisasi Suhu Rendah EO
Sterilisasi suhu rendah EO adalah satu metode sterilisasi suhu rendah yang
digunakan sebagai metode sterilisasi alternatif pada instrumen yang tidak tahan
terhadap panas maupun yang tidak tahan terhadap kelembaban. Penggunaan etilen
oksida banyak di gunakan dalam industri global termasuk dalam dunia medis
contohnya digunakan untuk sterilisasi alat kesehatan sekali pakai dan alat kesehatan
yang dapat digunakan kembali. Spesifikasi Gas Ethylene Oxide : Suhu
Operasioanal 37ºC sampai 55ºC, alkilasi sistem untuk metode membunuh
mikroorganimse, waktu pemaparan/exposure time 90 hingga 120 menit,
penggunaan industri - 8 hingga 12 jam, daya tembus tinggi, interaksi material yang
minimal, waktu aerasi bervariasi menurut load jika daya serap tinggi membutuhkan
waktu lama untuk aerasi, perawatan kesehatan (150 l) dan aplikasi industri (50 m3),
toksisitas, dalam kondisi terkontrol (<5ppm) jauh lebih aman. Untuk mengetahui
hasil yang valid maka harus selalu memantau parameter kritical pada proses
sterilisasi.
Parameter kritical pada proses sterilisasi EO :
Suhu paparan : 20-60°C
Konsentrasi gas :400->1000mg/L
Waktu paparan : Minimal 1 – 12 jam
Kelembaban : 40 – 70 % rh
19. Materi X1X; Pelaksanaan Penyiapan alat kesehatan kritikal steril di titik
pemakaian ,precleanig ,transportasi,di area kotor ;precleaning dan cleaning .
Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril atau sistem pembuluh
darah .pengelolaan peralatan dengan cara;Sterilisasi ;contoh ;instrumen bedah.
1.Pre-cleaning adalah proses penanganan awal dan segera pada instrumen yang
terkontaminasi dengan mengurangi jumlah kontaminasi dan mencegah cairan tubuh
/kotoran pada instrumen menjadi kering sehingga sulit untuk di bersihkan .pre-cleanig
dilakukan sesegera mungkin setelah dipakai oleh petugas di titik pemakaian dengan cara
membersihkan cairan tubuh atau kotoran menggunakan linen,kapas,kasa,guyur air,guyur
wf.setelah itu instrumen di kumpulkan ke dalam box kontainer tertutup khusus instrumen
kotor,dan segera di bawa ke CSSD untuk di lakukan proses pembersihan .perlu di
perhatikan bahwa limba/buangan harus di pisahkan dari instrumen ,diidentifikasi dan di
buang di tempat pemakaian oleh petugas di area kotor.
2.Cleaning;adalah suatu proses untuk menghilangkan semua kotoran /partikel yang
melekat pada instrumen dan menyiapkan instrumen sehingga aman untuk proses
selanjutnya ;
-di perhatikan pelepasan sambungan bila merupakan alat rakitan
-di buka semua sambungan nya untuk memastikan seluruh permukaan tercuci bersih
-di sortir berdasarkan metode pembersihan
Proses pembersihan diawali dengan melakukan perendaman menggunakan produk deterjen
enzimatik yang dapat melepaskan partikel -partikel kotoran ,darah dan zat-zat protein
lainya.kemudian dilakukan pencucian .
-Petugas harus menggunakan APD lengkap untuk menghindari kontaminasi selama proses
pembersihan .
-Bahan-bahan pencuci harus diperhatikan kesesuain dengan bahan ,alat dan metode
pencucian .sebaiknyan mengikuti rekomendasi produsen .
-Cuci instrumen dalam bak pencuci ,sikat dan gosok di bawah permukaan airuntuk
mencegah terbentuk nya aerosol yang dapat di hirup
-Proses pencucian dilakukan menurut aturan dari produsen jika alat tidak dapat
tenggelam /terendam.
-Dicuci dengan sikat khusus anti gores untuk mencegah kerusakan instruman.
-Pengeringan,disenfeksi kimia,pengemasan,pelabelan,sterilisasi,serah terima dan
distribusi,penyimpanan,pemakaian,pencatatan dan pelaporan.
20. Materi XX;DTT Peralatan Semi kritikal
-Proses menghilangkan semua mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakteri pada
instrumen yang masuk dalam kriteria semi kritikal ,menggunakan desinfektan kimiawi
yang di klasifikasikan menurut tingkat daya bunuhnya ,yaitu DTT memilih disenfektan
harus ditentukan berdasarkan pemakaian alat dan level disenfeksi yang diperlukan untuk
pemakaian tersebut.
Peralatan yang masuk /kontak dengan membran mukosa tubuh .;pengelolaan alat medis
dengan dengan cara;DTT ,contoh; -endotracheal tube,endoscopi.
-Membebaskan peralatan dari bakteri,jamur atau fungi berbagai macam virus.
21. Materi XX1; DI area bersih;Setting,Pengemasan,dan Labeling;dan Sterilisasi.
-Perencanaan,pelayanan dilakukan sehingga setiap ruang perawatan harus membuat
perencanaan jumlah instrumen sebelumnya untuk mencukupi kebutuhan pelayanan di
ruang perawatan masing -masing.
-Pengemasan ;kegiatan menata,memaket dan membungkus beberapa jenis instrumen yang
akan di sterilkan menggunakan pengemas yang sesuai.
-Pelabelan merupakan pemberian identitas pada instrumen atau bahan yang di sterilkan
-Sterilisasi ;pemusnahan atau eliminasi semua mikroorganisme ,termasuk
spora ,bakteri,yang sangat resisten.
22. MATERI XX11 Penyediaan BMHP;kasa;steril
-Alat kesehatan yang di tujukan untuk penggunaan sekali pakai yang daftar produknya di
atur dalam peraturan perundang -undangan .dalam penyelenggaraan BMHP harus
menjamin kertersediaan ,keamanan ,bermutu,bermanfaat dan terjangkau.
-Kasa steril merupakan kasa yang di gunakan untuk membersihkan ,menutup,dan
membalut luka.
-Bagian pengadaan BMHP adalah logistik farmasi termasuk kasa steril.
23. MATERI XX111.Penyediaan linen steril;penerimaan,pelipatan,proses steril
Penyediaan linen ,steril yang menyediakan adalah petugas loundry menyiapkan berbagai
keperluan linen ,.menyerahkan linen yang sudah di kemas ,dilipat. kepetugas cssd untuk
dilakukan proses sterilisasi terhadap linen tersebut ,kemudian didistribusikan linen steril ke
ruang oprasi dan unit perawatan .
-Dalam melakukan pemrosesan linen terkontaminasi menjadi hygeni ,sejalan dengan upaya
pencegahan infeksi di rumah sakit yang menjadi stsndar ppi-rs.
24. MATERI XX1V;Penyimpanan ,pendistribusian alat kesehatan sterildi area steril
Pada Unit Sterilisasi Sentral ,barang steril di simpan sementara dalam ruang simpan
steril ,diletak kan pada rak kawat sampai barang steril didistribusikan kemasing-masing
ruangan perawatan .penyimpanan barang steril di ruang perawatan diletakan di lemari
simpan yang di tempatkan jauh dari lalulintas karyawan dan pasien .spesifikasi ruang
simpan instrumen dan linen steril adalah sebagai berikut;
-suhu terkontrol [18-22 derajat c]
-kelembaban 35-75 persen
-penerangan yang memadai
-rak penyimpanan berlubang [tray]berjarak minimal 25cm dari lantai ,44cm dari plafon dan
5cm dari dinding .
Sedangkan distribusi instrumen dan duk milik kamar oprasi dilakukan oleh petugas unit
sterilisasi sental pada waktu tertentu.
VIII. KESIMPULAN
1. Kualitas pelayanan praktek sterilisasi harus di standarkan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur untuk standar yang konsisten dan seragam.
2. Sterilisasi berperan penting untuk meminimalkan dan mencegah terjadinya
infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sebagai upaya
peningkatan mutu di Rumah Sakit.
3. Hubungan saling melekat dan saling melengkapi satu dengan yang lain
nya.ketika suatu komunitas menciptakan batasan dan aturan aturan.
4. Risiko dan bahaya di unit CSSD dapat dihilangkan atau direduksi dengan
berbagai cara mitigasi seperti : eliminasi, substirusi, rekayasa teknik,
administrasi dan penggunaan APD, penggunaan APD adalah cara mitigasi
terlemah.
5. CSSD salah satu unit penunjang pelayanan di Rumah Sakit yg berada di
bawah Intalansi Farmasi .mempunyai peranan yang penting dan mendukung
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit.
6. Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman ,bermutu,dan terjangkau.;-sesuai dengan standar profesi,pelayanan
prpfesi ,prosedur profesional.
7. Unit Sterilisasi Sentral melayani proses sterilisasi semua unit pelayanan
pasien yang membuhtuhkan .
8. Pencegahan infeksi nosokomial karena pemakaian alat setiap kegiatan di
mulai dari perencanaan,pelaksanaan ,dan pemantauan evaluasi .
9. Upaya mengurangi atau menghilangkan kontaminasi oleh mikroorganisme
pada orang ,peralatan ,bahan dan ruangan melalui disenfeksi dan sterilisasi
dengan cara fisik dan kimiawi untuk mewujudkan kualitas kesehatan
lingkungan rumah sakit .
10. CSSD merupakan salah satu pelayanan penunjang medik di rumah
sakit ,yang bertugas memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan
dalam kondisi steril atau bebas dari semua mikroorganisme termasuk
endospora secara cepat ,tepat aman dan terpadu .;
-CSSD merupakan salah satu jantung pelayanan kesehatan rumah
sakit ,CSSDsangat berperan dalam pengendalian infeksi rumah sakit melalui
disenfeksi dan sterilisasi .
11. Melaksanakan manajemen risiko untuk mencegah infeksi silang dan infeksi
nosokomial akibat penggunaan alat dan atau bahan sterillainya .
Status kesehatan ;-Mempunyai data kesehatan yang mencakup data fisik
paling sedikit setahun sekali
-Status imunisasi untuk hepatitis b,tatanus,typhoid fever.
-Laporan mengenai sakit yang di alami selama bekerja di pusat
sterilisasi ;seperti infeksi saluran pernafasan,infeksi kulit,infeksi
gastrointestinal,tertusuk jarum maupun infeksi pada mata,minimal sekali
setahun.
12. Dengan adanya tata letak yang sesuai standar,maka setiap proses tersebut
dapat dimaksimalkan sesuai tujuan dari masing-masing
proses.;memaksimalkan proses dekontaminasi,hasil dekontaminasi,keamanan
pekerja ,memutus mata rantai penyebaran infeksi.
-Pemahaman yang utuh terhadap konsep layanan dan oprasional CSSD
-Pengetahuan menyeluruh terhadap perlengkapan standar CSSD
-Wawasan teknologi terhadap mesin-mesin dekontaminasi.
13. Sterilisasi uap memiliki standar proses sterilisasi suhu 121°C selama 15 menit
dan 134°C selama 3 menit. Untuk mencapai hasil sterilisasi yang standar harus
memenuhi parameter lainnya yaitu tekanan dan tidak adanya penghalang dalam
penghantaran panas oleh air.
Sterilisasi etilen oksida memiliki banyak keuntungan yaitu kemanjuran,
kemampuan sterilisasi yang dapat diandalkan, serta kompatibilitas dengan
banyak bahan.
Kelebihan dari sterilisasi suhu rendah plasma adalah kemampuan untuk
membuang residu hidrogen peroksida dari instrumen sehingga hasil yang
dicapai tidak ada residu beracun pada instrumen, meningkatkan keselamatan
pasien dan petugas, tidak memiliki efek kerusakan pada instrumen sehingga
dapat memperpanjang umur instrumen.
Gas formaldehide dapat membunuh mikroorganisme melalui mekanisme
alkilasi , namun tidak dapat digunakan untuk untuk sterilisasi alat rentan panas.
14. Pemeliharaan dan perawatan instrument (peralatan medis)dilakukan oleh unit
sterilisasi sentral melalui proses pembersihan, disinfeksi, pengemasan dan
sterilisasi dengan tujuan instrument terjaga dengan fungsi yang baik dan
panjang masa penggunaanya.
15. Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat dikalangan pekerja dan memacu
produksifitas kerja .
Mencegah kecelakaan dan penularan penyakit ,menjamin dan menjaga kualitas
pelayanan dan memberikan nilai tambah terhadap pelanggan .
APD adalah salah satu program keselamatan dan kesehatan kerja .
16. Memilih disenfektan harus ditentukan berdasarkan pemakaian alat dan level
disenfeksi yang diperlukan untuk pemakaian alat tersebut ,untuk menghancurkan
mikroorganisme ,desenfektan dalam konsentrasi tertentu harus kontak langsung
dengan permukaan alat dalam waktu yang cukup lama untuk terjadinya penetrasi ke
dalam sel mikroba dan mende-aktivasi sel-sel pathogen.gunakan desinfektan sesuai
label dan intruksi produsen .
Antiseptik umum nya digunakan saat menangani luka ,juga saat oprasi atau
prosedur tertentu dengan tujuan mengurangi resiko infeksi.
.
17. Pengemasan sesuai standar menjamin kualitas barang alat medis yg disteril,
memudahkan pada saat penggunaan alat medis, dapat memutus rantai infeksi,
menjamin keselamatan pasien dan petugas, meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit.kontrol kualitas dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa peralatan medis
yang disediakan adalah benar-benar steril.
18. Memilih disenfeksi harus ditentukan berdasarkan pemakaian alat dan level
disenfeksi yang diperlukan untuk pemakaian tersebut ,gunakan disenfektan sesuai
label dan intruksi produsen.
19. Sentralisasi harus di optimalkan ,perencanaan yang tepat sumberdaya seminimal
mungkin ,
proses penyediaan dan distribusi alat kesehatan steril dilakukan dengan cepat dan
tepat sesuai kebutuhan unit pengguna,untuk menghindari kemungkinan
terlambatnya pelayanan
Proses sterilisasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang dapat memutus
rantai penularan infeksi.kualitas proses sterilisasi harus terjamin dengan melakukan
uji mutu berdasarkan parameter tertentu yang dilakukan secara ketat dan
terintegrasi.
20. DTT juga dilakukan setiap akan menggunakan instrumensteril yang tidak
memungkinkan disterilkan menggunakan Autoklaf atau oven memert,DTT di
RSML ,dilakukan oleh petugas ruang perawatan pasien masing-masing.
21. Suatu kegiatan yang di laksanakan untuk menilai mutu dari proses
sterilisasi .sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjamin instrumen
dan linen yang melalui proses sterilisasi telah sesuai dangan standar.
22. Semua BMHP yang ada di rumah sakit ,itu sudah ada perencanaan dari unit ruang
perawatan masing-masing yang dibutuhkan .
Kasa steril yang di sterilkan di cssd biasanya dari ruang perawatan dan ada juga
yang dari cssd sendiri,itu juga anfra di logistik farmasi.yang bagian pengadaan.
23. Untuk menunjang aktifitas pelayanan medik di lengkapi dengan sarana dan
prasarana yang lengkap untuk menjamin keberlang sungan kegiatan sterilisasi
alat,set oprasi,dan linen .Melakukan penyediaan linen untuk mencukupi kebutuhan
pelayanan di ruang perawatan masing-masing ,
24. Sistem penyimpanan instrumen dan linen steril di Unit Sterilisasi Sentral dan ruang
perawatan .
-menjaga intrumen dan linen steril tidak terkontaminasi
-untuk mempermudah pengambilan ,pastikan label indikator kimia eksternal ,label
identitas ruangan,dan label steril utuh dan jelas terbaca .
-lakukan pengecekan secara rutin terhadap kondisi suhu dan kelembaban di ruang
simpan steril .
IX. SARAN
Eksternal
Nurul Mufik