TENTANG
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT HERMANA LEMBEAN
Ditetapkan di Lembean
Pada Tanggal, 16 Februari 2023
Direktur,
dr. Bobby A.
Parengkuan
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Hermana Lembean
Nomor : 247/SK-DIR/PT.RTT-RSHL/II/2023
Tanggal : 16 Februari 2023
Tentang : Penetapan Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
BAB II
Tugas Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pasal 2
(1) Membentuk komite PPI dengan surat keputusan
(2) Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
(3) Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan
(4) Menetukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
(5) Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
berdasarkan saran dari komite PPI
(6) Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional, dan
desinfekstan dirumah sakit berdasarkan saran dari komite PPI
(7) Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial
menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan
saran dari tim PPI
(8) Mengesahkan Standat Prosedur Operasional (SPO) untuk PPI
(9) Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan, terutama bagi petugas yang berisiko tertular infeksi minimal 1
tahun sekali, dianjurkan 6 bulan sekali
BAB III
Kriteria Ketua Komite
Pasal 3
(1) Dokter yang mempunyai minat dalam PPI
(2) Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI
(3) Memiliki kemampuan leadership
Tugas Sekretaris
Pasal 6
(1) Memfasilitasi tugas ketua tim PPI
(2) Membantu koordinasi
(3) Mangagendakan kegiatan PPI
Kriteria IPCN
Pasal 7
(1) Perawat dengan pendidikan minimal D3 dan memiliki sertifikat PPI
(2) Memiliki komitmen dibidang Pencegahan dan Pengendalian Infeski
(3) Memiliki pengalaman leadership, inovatif, dan convident
(4) Bekerja purna waktu
Tugas IPCN
Pasal 8
(1) Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang
terjadi dilingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya
(2) Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan isolasi
(3) Melaksanakan survailens infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI
(4) Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI
dirumah dakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
(5) Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi
(6) Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan
infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya
(7) Bersama komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus
yang terjadi di rumah sakit
(8) Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terhadap limbah, loundri,
gizi, dan lain-lain dengan menggunakan daftar tilik
(9) Memonitor kesehatan lingkungan, memonitor terhadap pengendalian
penggunaan antibiotika yang rasional
(10) Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi survailens
infeksi yang terjadi dirumah sakit dan fasilitias pelayanan kesehatan
lainnya
(11) Membuat laporan survailens dan melaporkan ke Komite PPI
(12) Memberika motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI
(13) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan
prinsip PPI
(14) Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang
PPIRS
(15) Meprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan
keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat,
infeksi dengan insiden tinggi
(16) Sebagai koordinator antara departemen atau unit dalammendeteksi,
mencegah, dan mengendalikan infeksi di rumah sakit
Kriteria IPCLN
Pasal 9
(1) Perawat dengan pendidikan minimal D3 dan memiliki sertifikat PPI
(2) Memiliki komitmen dibidang Pencegahan dan Pengendalian Infeski
(3) Memiliki kemampuan leadership
Tugas IPCLN
Pasal 10
(1) Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien diunit
rawat inap masing-masing kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN
ketika pasien pulang.
(2) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan diunit
rawatnya masing-masing.
(3) Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
(4) Berkoordinasi dengan IPCNm saat terjadi infeksi potensial KLB,
penyuluhan bagi pengunjung diruang rawat masing-masing, konsultasi
prosedur yang harus dijalankan bila belum paham.