Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Problem Based Learning


BLOK 6
Nyeri di Organ Berbeda Akibat Kerja Sistem Saraf
KEDOKTERAN

Disusun OLeh :
Nely Joy Yohana Marpaung
102022055
Kelompok B01

Tutor :

Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
2023
Abstrak
Hampir seluruh informasi sensorik yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medulla
spinalis melalui saraf-saraf spinal pada radiks dorsalis dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.Bagain
otak tersebut talamus merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap penyaluran informasi yang
masuk ke bagian-bagian penting dalam otak. Sistem saraf dikelompokkan menjadi sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem Saraf Pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf tepi
mengatur penghantaran impuls dari dan ke sistem saraf pusat. Nyeri viseral adalah nyeri dari organ
internal di tubuh seperti jantung.
Kata Kunci : nyeri, sensorik, sistem saraf
Abstract:
Almost all sensory information originating from the somatic segment of the body enters the
spinal cord through the spinal nerves in the dorsal root and will then be passed on to the brain. The
brain's thalamus is the part responsible for the distribution of information that enters important parts of
the brain. The nervous system is classified into the central nervous system and peripheral nervous
system. The Central Nervous System consists of the brain and spinal cord and the peripheral nervous
system regulates the delivery of impulses to and from the central nervous system. Visceral pain is pain
from internal organs in the body, such as the heart.
Keywords: nervous system, pain, sensory
Skenario
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan nyeri pada perut sebelah
kanan bawah yang menjalar ke ulu hati sampai ke sebelah kiri, disertai mual dan kadang-kadang muntah
sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Suhu 37,5 0C, TD 120/70 mmHg, jantung dan
paru normal, status lokalis abdomen: mengarah ke diagnosis kerja appendicitis acuta. Dokter merujuknya
ke RS untuk ditindaklanjuti.
Identifikasi istilah
A. Lokalis abdomen
Lokasi pada bagian perut.
B. Appendicitis acuta
Merupakan salah satu kasus kegawat daruratan dibidang abdomen dengan keluhan utama nyeri
perut kanan bawah yang menetap dan semakin bertambah nyeri.
C. Ulu hati
Merupakan orga yang terletak dibawah tulang dada dan diatas pusar atau bagian tengah perut
atas.
Rumusan masalah
Laki-laki 35 tahun dengan keluhan nyeri pada perut sebelah kanan yang menjalar ke ulu hati disertai rasa
mual dan muntah.
Hipotesis
Rasa nyeri yang dialami oleh laki-laki ini melibatkan saraf sensorik.
Sasaran belajar
1. Mengetahui struktur makroskopik dan mikroskopik syaraf.
2. Mengetahui sistem saraf visceral dan somatik.
3. Mengetahui mekanisme sensorik.
Pendahuluan
Setiap manusia terlahir kedunia dianugrahi dengan otak. Sebagaimana dengan manusia yang
terus berkembang sejak bayi, begitupun dengan otak. Otak akan berkembang seiring dengan masuknya
informasi yang diserap melalui panca indra manusia. Informasi yang baik akan membantu tumbuh
kembang otak kita, dan sebaliknya informasi yang diserap tidak baik akan menghambat proses
perkembangan otak, karena otak memiliki kepekaan yang luar biasa untuk memproses setiap informasi
disekitar kita.1 Otak merupakan sebuah sistem saraf pusat yang berfungsi untuk mengatur seluruh aktifitas
kehidupan. Otak merupakan organ penting didalam tubuh manusia yang terletak dibagian atas tubuh
menusia dan dilindungi oleh tulang tengkorak yang disebut sebagaai pusat kontrol, yang berfungsi untuk
mengatur aktifitas gerak yang dilakukan manusia. 1, 2 Otak terediri dari atas 3 bagian yaitu cerebrum,
cerebellum, dan truncus encephalicus (batang otak). Jika dilihat secara mikro, cerebrum terdiri atas 6
lapisan, yaitu lapisan molekuler, lapisan granular luar, lapisan piramid luar, lapisan granular dalam,
lapisan piramid dalam, dan lapisan sel multiform. 8 Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi
yang bertugas menyampaikan ransangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem
syaraf terdiri dari jutaan sel syaraf (neuron). Sel saraf sendiri berfungsi sebagai pengirim pesan (implus)
yang berupa ransang atau tanggapan. Sistem syaraf terdiri atas sel-sel syaraf yang disebut neuron. 5 Nyeri
adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan
jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang di gambarkan dalam bentuk kerusakan
tersebut.12 Rangsangan mencapai tubuh dalam berbagai bentuk energi seperti elektromagnetik
(rangsangan visual) atau energi mekanik (rangsangan taktil). Berbagai reseptor sensorik atau sensor
untuk rangsangan ini secara klasik terdapat pada organ mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung sedangkan
pada permukaan tubuh maupun didalam tubuh terdapat pada propiosensor dan organ vestibular
(keseirnbangan). Setiap jenis sensor memiliki stimulus unik yang spesifik atau mampu membangkitkan
modalitas sensorik tertentu seperti penglihatan, suara, sentuhan, getaran, suhu, nyeri, rasa, bau, juga
posisi tubuh dan gerakan lain -lain.14
Pembahasan
A. Otak
Makroskopis otak
Otak merupakan sebuah sistem saraf pusat yang berfungsi untuk mengatur seluruh aktifitas kehidupan.
Otak merupakan organ penting didalam tubuh manusia yang terletak dibagian atas tubuh menusia dan
dilindungi oleh tulang tengkorak yang disebut sebagaai pusat kontrol, yang berfungsi untuk mengatur
aktifitas gerak yang dilakukan manusia. 1, 2 Anatomi otak manusia membagi struktur otak berdasarkan
belahan maupun posisi. Anatomi yang populer adalah belahan otak kanan dan otak kiri. Di camping itu,
ada yang membagi menjadi otak besar dan otak kecil. 3 Otak manusia mengandung bagian-bagian yang
memiliki fungsi masing-masing, yaitu:1

Gambar 1. Bagian Otak


1. Otak besar (Cerebrum)
Otak besar (cerebrum) yaitu otak yang berhubungan dengan sistem pendidikan atau pembelajaran.
Otak besar berfungsi untuk mengatur semua aktifitas mental yang berkaitan dengan kesadaran,
kepandaian dan ingatan. Otak besar merupakan sumber gerakan sadar yang sesuai dengan kehendak.
Pada bagian korteks cerebrum terdapat bagian yang yang berfungsi sebagai penerima ransangan
berwarna kelabu yang terdapat pada bagian belakang motorik sehingga dapat merespon ransangan dan
mengatur gerak sadar. Otak besar juga memiliki bagian asosiasi yang menghubungkan antara sistem
motorik dengan sistem sensorik yang bisa berfungsi untuk mengatur sistem pembelajaran, menyimpan
ingatan, pembelajaran, pertimbangan, kesadaran, menyimpan ingatan dan belajar bermacam-macam
bahasa.2 Bongkahan cerebrum terbagi menjadi dua belahan (hemisfer) yaitu kiri dan kanan oleh alur
fissura longitudinal. Otak kiri, dikenal sebagai otak rasional bekerja dalam pola yang linier,
sekuensial, mengurusi hal-hal yang terkait logika-rasio, kata dan bahasa, dan matematik. Sebaliknya
otak kanan atau otak irasional bekerja dengan pola yang tidak teratur, berkaitan dengan kreativitas,
seni, desain, musik, warna dll. Selain itu kedua belah otak ini berfungsi untuk kontrol dan koordinasi
bagian tubuh secara bersilangan. Kedua belahan otak ini terhubung oleh sebuah struktur saraf yang
disebut corpus callosum.4 Cerebrum terbagi dalam beberapa bagian (lobus) dengan fungsi khasnya
masing-masing (Pasiak, 2005: 68), yaitu:5, 7
a) Lobus frontal
Lobus frontal merupakan lobus yang ada dibagian depan dari otak besar yang terletak
dibelakang dahi. Lobus ini berfungsi untuk kegiatan berpikir, perencanaan, dan penyusunan
konsep.5, 7
b) Lobus temporal
Lobus parietal merupakan bagian dari otak besar yang letaknya dibagian tengah atau puncak
kepala. Bertanggung jawab pada persepsi suara dan bunyi, dan berfungsi untuk
mengendalikan sensasi seperti sentuhan penekanan, suhu dan nyeri.5, 7
c) Lobus parietal
Lobus temporal merupakan bagian otak besar yang terletak dibagian samping kanan dan kiri
otak. Bertanggung jawab pada kegiatan berpikir, terutama pengaturan memori, dan berfungsi
untuk mengendalikan indra pendengaran, ingatan, emosi, dan bicara atau produksi bicara. 5, 7
d) Lobus occipital
Lobus occipital merupakan bagian dari otak besar yang terletak dibagian paling belakang..
Mengatur fungsi penglihatan sehingga dapat menerima, memproses, dan menerjemahkan
informasi sensoris 5, 7

Gambar 2. Bagian Cerebrum


2. Otak kecil (Cerebellum)
Otak kecil (cerebellum) merupakan bagian yang berada dibagaian belakang kepala manusia, posisinya
dekat dengan ujung leher pada bagian atas. Otak kecil mengatur berbagai fungsi otomatis yang ada
diotak manusia, seperti mengontrol dan menjaga keseimbangan tubuh, otak kecil juga bisa melakukan
gerakan yang terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi gerakan tersebut sebelumnya sudah pernah
dilakukan, misalnya gerakan pada saat bermain game, gerakan pada saat naik sepeda, berolahraga, dan
lain-lain.2 Secara lebih detil Rohkamm (2004: 54) menjelaskan struktur dan fungsi otak kecil terbagi
pada tiga spesifikasi, yaitu: 4
 vestibulocerebellum (anrcheocerebellum), terdiri atas flocculonodular lobe dan lingula,
bertanggung jawab untuk mengontrol keseimbangan, otot aksial dan proksimal, irama
pernafasan, pergerakan kepala dan mata (stabilitasi pandangan).4
 Kedua, spinnocerebellum (paleocerebellum); berfungsi dalam mengontrol otot-otot yang
berkaitan dengan postur keseimbangan.4
 Ketiga, pontocerebellum (neocerebellum); berfungsi untuk keseimbangan tubuh, kecepatan serta
ketepatan pergerakan tubuh dan perkataan.4
3. Batang otak (Bainstem)
Batang otak terdapat (bainstem) berada di dalam tulang tengkorak yang terletak di bagian dasar yang
terhubung sampai ke saraf tulang belakang. Batang otak (bainstem) memiliki fungsi yang dapat
mengatur seluruh kehidupan yang mendasar pada manusia, misalnya mengatur sistem pernapasan,
mengatur suhu tubuh serta sebagai sumber insting dasar manusia pada saat mengalami kondisi yang
buruk. Batang otak terdiri atas tiga bagian, yaitu Mesencephalon atau otak tengah merupakan bagian
teratas dari batang otak, yang menghubungkan antara otak besar dengan otak kecil yang dapat
mengatur gerakan mata, merespon penglihatan, serta mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
Medulla oblongata adalah titik awal pada saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju
kebagian kanan badan, dan dari sebelah kanan badan menuju ke bagian kiri badan. Medulla oblongata
berfungsi untuk mengontrol sirkulasi darah, pencernaan, detak jantung serta pernafasan. Kedua, Pons
adalah stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular,
sehingga pons yang dapat menentukan apakah manusia bisa terjaga atau tertidur. 2
4. Sistem limbik (Limbik system)
Sistem limbik (lymbic system) merupakan bagian yang posisinya berada di tengah otak, dan
menyelimuti batang otak. Sistem limbik terdiri dari beberapa komponen yaitu hipotalamus, thalamus,
amigdala, hipocampus, dan korteks limbik. Limbik system berfungsi untuk menghasilkan perasaan
dan emosi, mengatur sistem produksi hormon dalam tubuh, rasa haus dan lapar, dorongan seks,
metabolisme, memori jangka panjang dan lainnya (Kasno, 2019).

Mikroskopik otak
Otak terediri dari atas 3 bagian yaitu cerebrum, cerebellum, dan truncus encephalicus (batang otak). Jika
dilihat secara mikro, cerebrum terdiri atas 6 lapisan, yaitu lapisan molekuler, lapisan granular luar,
lapisan piramid luar, lapisan granular dalam, lapisan piramid dalam, dan lapisan sel multiform. Lapisan
granular luar terdiri atas sel saraf kecil piramid yang dendritnya mengarah ke lapisan molekular dan
aksonnya mengarah ke lapisan di bawahnya. Lapisan ini juga terdapat sel granula (stelata) dan sel-sel
neuroglia. Lapisan sel-sel piramid terdapat sel piramid yang berukuran besar. Dendritnya mengarah ke
lapisan molekular dan terdapat akson yang mengarah ke substansia alba. Lapisan granular dalam
merupakan lapisan tipis yang banyak mengandung sel-sel granul (stelata), piramidal, dan neuroglia.
Lapisan granular dalam merupakan lapisan yang paling padat. Lapisan piramid dalam merupakan suatu
lapisan yang paling jarang, banyak mengandung sel-sel piramid besar dan sedang, selain sel stelatte dan
Martinotti. Lapisan terakhir yang paling dalam, yaitu lapisan sel multiform, berbatasan dengan substantia
alba, dengan varian sel yang banyak (termasuk terdapat sel Martinotti) dan sel fusiform. 8

Gambar 3. Korteks Cerebral


Korteks cerebellum terdapat lapisan yang lebih sedikit dibandingkan dengan korteks cerebrum. Terdapat
3 lapisan, yaitu lapisan molekular, lapisan purkinye, dan lapisan granular. Lapisan molekular merupakan
lapisan terluar, Lapisan ini mengandung sedikit sel saraf kecil, serat saraf tak bermielin, sel stelata, dan
dendrit sel purkinye dari lapisan yang ada di bawahnya. Lapisan purkinye memiliki banyak sel-sel
purkinye yang besar. Dendrit pada lapisan ini bercabang dan memasuki lapisan molekular, sedangkan
aksonnya menembus sampai ke substantia alba. Lapisan granular merupakan lapisan terdalam dan
tersusun atas sel-sel kecil dengan 3-6 dendrit naik sampai ke lapisan molekular dan terbagi atas 2 cabang
lateral.8
Gambar 4. Korteks Cerebellum
B. Neuron
Struktur makro dan Fungsi Saraf
Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan ransangan dari
reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem syaraf terdiri dari jutaan sel syaraf (neuron). Sel
saraf sendiri berfungsi sebagai pengirim pesan (implus) yang berupa ransang atau tanggapan. Sistem
syaraf terdiri atas sel-sel syaraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk
mengantarkan implus (ransangan). Satu sel saraf tersusun dari:5
1. Badan sel
Badan sel syaraf merupakan bagian paling besar dari sel syaraf, badan sel syaraf sendiri
berfungsi untuk menerima ransangan dari dendrit dan meneruskan akson. Pada badan sel syaraf
terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.
Badan nisel merupakan kumpulan dari reticulum endoplasma termpat transportasi sintesis
protein.5, 6
2. Dendrit
Dendrit merupakan perluasan dari badan se, dendrit ini berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan ransangan ke badan sel. Dendrit adalah serabut sel syaraf pendek dan bercabang-
cabang.5, 6
3. Akson
Akson disebu neurit. Neurit adalah serabut sel yang syaraf panjang yang merupakan penjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput meilin yang banyak mengandung zat lemak
dan berfungsi untuk mempercepat jalannya ransangan. Selaput meilin tersebut dibungkus oleh
sel-sel schawan yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk
neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan meilin sebelah luar disebut neurolemma yang
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit yang tidak dibungkus oleh lapisan meilin disebut
dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya ransangan.5, 6
4. Sel schwaan terdapat pada SST yang akan membungkus akson bermielin maupun tanpa mielin
disebut sebagai saraf bermielin.Sel schwan merupakan sel gepeng yang mempunyai sitoplasma
mengandung inti gepeng, apparatus golgi yang kecil dan beberapa mitokondria. 9,10
5. Nodus raniver setiap nodus merupakan permukaan di antara segmen selubung mielin dari dua sel
schwann yang berdampingan sempanjang akson dan menjadi tempat melompatnya
rangsangan.9,10
6. Sebuah neuron memiliki 1.000 sampai 10.000 synaps.Sinaps adalah tempat implus saraf
transmisikan dari sebuah sel parasinaps (neuron) ke neuron pascasinapsm( neuron lainya,sel
otot,atau sel suatu kelenjar.Dengan demikian sinaps mengizinkan neuron untuk berkomunikasi
dengan sel efektor lainya ( sel otot dan kelenjar.Transmisi implus pada sinaps dapat terjadi secara
listrik dan kimiawi.9,10
Gambar 5. Struktur syaraf
Mikro Saraf
Pada satu serat saraf yang dibungkus oleh endonerium, serabut-serabut saraf tersebut berkumpul bersama
dan diikat oleh jaringan penyambung membentuk fasikulus. Suatu fasikulus dibungkus oleh perinerium
yang tersusun atas jaringan ikat padat kolagen. Fasikulus-fasikulus ini mengandung persarafan sensorik
dan motorik, membentuk bundel berkas serat saraf yang dibungkus oleh epinerium yang tersusun atas
jaringan ikat padat, kolagen, dan sel-sel fibroblas. Fasikulus yang dibungkus oleh epinerium tersebut
membentuk suatu saraf.11
Salah satu bagian penting dari sel saraf adalah badan sel. Selain badan sel terdapat juga prosesus atau
juluran. Badan sel terdiri atas nukleus, sitoplasma, dan organel-organel, sedangkan prosesus terdiri atas 1
akson dan beberapa dendrit. Badan sel memiliki beragam bentuk, ada yang piramid, lonjong, dan bulat,
berukuran sekitar 4-135 mikrometer. Nukleus yang terdapat dalam badan sel umumnya besar, bulat /
lonjong, dan letak di tengah. Pada sitoplasma terdapat organel seperti badan Nissl, RE kasar, RE halus,
kompleks golgi, mitokondria, neurofibril, dan neurofilamen.11
Pada procesus dari sel saraf terdiri atas akson dan dendrite. Dendrit terlihat bercabang dan cabang-
cabangnya menjadi lebih kecil ukurannya. 1 neuron terdiri dari beberapa dendrit. Permukaan pada dendrit
diliputi oleh tonjolan kecil (spine/gemullae) yang berfungsi sebagai tempat kontak sinaps. Ada procesus
lain dari neuron yaitu akson, merupakan satu juluran panjang dengan pangkal yang menjorok masuk ke
dalam perikarion. Ukuran akson umumnya lebih panjang dan tipis dibandingkan dengan dendrit pada 1
neuron yang sama. Berbeda dengan dendrit yang memiliki banyak macam organel, akson tidak
mempunyai organel yang berperan untuk mensintesis protein, seperti badan Nissl, kompleks golgi, dan
ribosom. Akan tetapi, akson mempunyai organel-organel, seperti neurofilamen, mikrotubulus, dan
mitokondria.7
Pada jaringan saraf tidak hanya terdiri dari sel-sel saraf. Ada suatu penyokong saraf bernama sel glia /
neuroglia yang berfungsi sebagai penyokong dan membantu sel saraf melakukan fungsi integratif dan
komunikatifnya. Sel glia terdapat pada substantia alba dan memiliki kemampuan bermitosis. Ada 7
macam dari sel glia ini, yaitu mikroglia, oligodendria, astrosit fibrosa, astrosit protoplasmatis, sel
ependim, sel schwaan, dan sel satelit.11
Gambar 6. Mikroskopis syaraf
Jenis Saraf
Berdasarkan fungsinya sel saraf dibedakan menjadi 3 yaitu:11
1. Sel saraf sensorik: menghanantarkan implus dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(encephalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Ujung akson dari saraf sensori
berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).11
2. Sel saraf motoric: mengirim implus dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya
berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.Badan sel saraf motor berada di sistem saraf
pusat.11
3. Sel saraf konektor/intermediet/asosiasi yaitu: untuk menghubungkan sel saraf motorik demgam
sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lain yang erdapat di dalam sistem saraf
pusat.11

Pengertian Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang di gambarkan dalam bentuk
kerusakan tersebut.12 Nyeri merupakan pengalaman yang subjektif, sama halnya saat seseorang
mencium bau harum atau busuk, mengecap manis atau asin. Ada beberapa jenis nyeri, yaitu:13
Jenis – jenis Nyeri
1. Nyeri Somatik
Nyeri somatik adalah nyeri yang timbul dari tulang, persendian, otot, kulit atau jaringan ikat dan
biasanya terasa sakit atau berdenyut-denyut dan terlokalisasi dengan baik. Nyeri somatik adalah
nyeri yang disebabkan oleh rangsangan seperti tersayat, terpotong, ataupun hancur. 13

2. Nyeri Viseral
Nyeri viseral adalah rasa sakit yang timbul dari organ dalam. Nyeri viseral berbeda dengan nyeri
somatik karena seringkali bersifat kolik dan disertai mual dan gangguan otonom. 13
Mekanisme Sensorik
Rangsangan mencapai tubuh dalam berbagai bentuk energi seperti elektromagnetik (rangsangan visual)
atau energi mekanik (rangsangan taktil). Berbagai reseptor sensorik atau sensor untuk rangsangan ini
secara klasik terdapat pada organ mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung sedangkan pada permukaan tubuh
maupun didalam tubuh terdapat pada propiosensor dan organ vestibular (keseirnbangan). Setiap jenis
sensor memiliki stimulus unik yang spesifik atau mampu membangkitkan modalitas sensorik tertentu
seperti penglihatan, suara, sentuhan, getaran, suhu, nyeri, rasa, bau, juga posisi tubuh dan gerakan lain -
lain.14
Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus. Dengan alat ini sistem
saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam dan luar. Setiap reseptor
sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal
(impuls) saraf. Menurut letaknya, reseptor dibagi menjadi:14

 Exteroseptor: perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba.14
 Proprioseptor: perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo.14
 Interoseptor: perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti jantung,
lambung, usus, dll.14

Hampir seluruh informasi sensorik yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medulla spinalis
melalui saraf-saraf spinal pada radiks dorsalis dan selanjutnya akan diteruskan ke otak. Dalam
penghantarannya sinyal sensorik akan dibawa melalui salah satu dari dua jaras sensoris bolak-balik: (1)
sistem kolumna dorsalis-lemniskus medialis. (2) sistem anterolateral. Kedua sistem ini nantinya akan
bertemu di tingkat thalamus.14

Sistem kolumna dorsalis-lemniskus medialis menjalarkan sinyal naik ke medulla otak terutama dalam
kolumna dorsalis medulla spinalis. Lalu, setelah sinyal tersebut bersinaps dan menyilang ke sisi
berlawanan di dalam medulla, sinyal tersebut akan naik melalui lemniskus medialis di batang otak
menuju thalamus.14

Sebaliknya sistem anterolateral sinyal akan segera memasuki medulla spinalis dari radiks saraf spinalis
dorsalis, bersinaps dalam kornu dorsalis substansia grisea medulla spinalis, lalu menyilang ke sisi yang
berlawanan dan naik melalui subtansia alba anterior dan lateral medulla spinalis. Sinyal tersebut lalu
berakhir pada seluruh tingkat batang otak yang lebih rendah dan juga di thalamus. 14

Jaras Saraf Sensoris


- Jaras mulai dari reseptor → cortex sensoris cerebri → membawa impuls dari reseptor ke SSP
-Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis
Ada dua jalur:
1. Untuk Sentuhan/posisi saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian melalui serabut sentralis
naik didalam kolumna dorsalis lalu menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris
cerebri
2. Untuk Nyeri/suhu saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian memotong medulla spinalis
lalu naik pada traktus antero lateral sisi yang berlawanan menuju cortex sensoris cerebri.

Kesimpulan

Berbagai rangsangan mencapai tubuh dalam bentuk energi seperti elektromaknetik (rangsangan visual)
atau energi mekanik (rangsangan taktil).Dalam tubuh reseptor sensorik untuk rangsangan terdapat pada
organ mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung sedangkan pada permukaan tubuh maupun didalam tubuh
terdapat pada propiosensor dan organ vestibular (keseirnbangan). Hampir seluruh informasi sensorik
yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medulla spinalis melalui saraf-saraf spinal pada
radiks dorsalis dan selanjutnya akan diteruskan ke otak (Thalamus). Nyeri merupakan sensasi sensori dari
pengalaman subyektif yang dialami setiap individu dan berbeda persepsi antara satu orang dengan yang
lain, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman.

Daftar pustaka

1. Lusiawati, I. (2017). Pengembangan otak dan optimalisasi sumber daya manusia. Tedc, 11(2),
162–171.
2. Huda, Ahmat Miftakul, et al. Otak dan Akal dalam Kajian Al-Quran dan Neurosains. Jurnal
Pendidikan Islam Indonesia, 2020, 5.1: 67-79
3. Wathon, Aminul. "Neurosains dalam pendidikan." Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan
dan Teknologi 13.2 (2015): 236-245.
4. Amin, M. Syahruddin. "Perbedaan struktur otak dan perilaku belajar antara pria dan wanita;
Eksplanasi dalam sudut pandang neuro sains dan filsafat." Jurnal Filsafat Indonesia 1.1 (2018):
38-43.
5. Miftahul, Jannah AS. Moduk Pembelajaran Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Rencana Pem
belajaran Semester (RPS) Pendidikan Biologi. Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2021.
6. Chalik, Raimundus, et al. "Asiyah, Siti Nur.(2014). Kuliah Psikologi Faal. Sidoarjo. Zifatama
Publisher Boore, Jennifer, Neal Cook dan Andrea Shepard.(2019). Pokok-Pokok Anatomi dan
Fisiologi untuk Praktik Keperawatan. Yogyakarta. Rapha Publishing." Kupas Tuntas Seputar
Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan (2022).
7. Yuliana, Ivo, and Zuni Eka Tyas. "Struktur, Fungsi Otak, Proses, dan Perilaku Psikologis
Manusia." Antologi Neurosains dalam Pendidikan: 1.
8. Histologi sistem saraf. Diunduh dari: http://www.scribd.com/doc/31854072/Histologi-Sistem-
Saraf, 19 April 2013
9. Mexcorry E. Neuroscience [Gambar dari buku]. Jakarta: Ukrida; 2016. h. 113.
10. GARTNER, Leslie P.; HIATT, James L. Buku ajar berwarna histologi. Elsevier, 2014.
11. Ahmad B. Neuroscience. Jakarta: Penerbit Bagian Anatomi FK Ukrida, 2008.h.25-9.
12. Bahrudin, Mochamad. "Patofisiologi nyeri (pain)." Saintika Medika 13.1 (2017): 7-13.
13. Steeds CE. The Anatomy and Physiology of Pain. Surgery Journal [Internet]. 2016 [cited 2021
Apr 18];34(2):55-8. Available from: https://www.surgeryjournal.co.uk/article/S0263-
9319(15)00236-7/pdf
14. Cruz APS. Organ Sensorik. J Chem Inf Model. 2013;53(9):1689–99.

Anda mungkin juga menyukai