Disusun OLeh :
Nely Joy Yohana Marpaung
102022055
Kelompok B01
Tutor :
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
2023
Abstrak
Hampir seluruh informasi sensorik yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medulla
spinalis melalui saraf-saraf spinal pada radiks dorsalis dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.Bagain
otak tersebut talamus merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap penyaluran informasi yang
masuk ke bagian-bagian penting dalam otak. Sistem saraf dikelompokkan menjadi sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem Saraf Pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf tepi
mengatur penghantaran impuls dari dan ke sistem saraf pusat. Nyeri viseral adalah nyeri dari organ
internal di tubuh seperti jantung.
Kata Kunci : nyeri, sensorik, sistem saraf
Abstract:
Almost all sensory information originating from the somatic segment of the body enters the
spinal cord through the spinal nerves in the dorsal root and will then be passed on to the brain. The
brain's thalamus is the part responsible for the distribution of information that enters important parts of
the brain. The nervous system is classified into the central nervous system and peripheral nervous
system. The Central Nervous System consists of the brain and spinal cord and the peripheral nervous
system regulates the delivery of impulses to and from the central nervous system. Visceral pain is pain
from internal organs in the body, such as the heart.
Keywords: nervous system, pain, sensory
Skenario
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan nyeri pada perut sebelah
kanan bawah yang menjalar ke ulu hati sampai ke sebelah kiri, disertai mual dan kadang-kadang muntah
sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Suhu 37,5 0C, TD 120/70 mmHg, jantung dan
paru normal, status lokalis abdomen: mengarah ke diagnosis kerja appendicitis acuta. Dokter merujuknya
ke RS untuk ditindaklanjuti.
Identifikasi istilah
A. Lokalis abdomen
Lokasi pada bagian perut.
B. Appendicitis acuta
Merupakan salah satu kasus kegawat daruratan dibidang abdomen dengan keluhan utama nyeri
perut kanan bawah yang menetap dan semakin bertambah nyeri.
C. Ulu hati
Merupakan orga yang terletak dibawah tulang dada dan diatas pusar atau bagian tengah perut
atas.
Rumusan masalah
Laki-laki 35 tahun dengan keluhan nyeri pada perut sebelah kanan yang menjalar ke ulu hati disertai rasa
mual dan muntah.
Hipotesis
Rasa nyeri yang dialami oleh laki-laki ini melibatkan saraf sensorik.
Sasaran belajar
1. Mengetahui struktur makroskopik dan mikroskopik syaraf.
2. Mengetahui sistem saraf visceral dan somatik.
3. Mengetahui mekanisme sensorik.
Pendahuluan
Setiap manusia terlahir kedunia dianugrahi dengan otak. Sebagaimana dengan manusia yang
terus berkembang sejak bayi, begitupun dengan otak. Otak akan berkembang seiring dengan masuknya
informasi yang diserap melalui panca indra manusia. Informasi yang baik akan membantu tumbuh
kembang otak kita, dan sebaliknya informasi yang diserap tidak baik akan menghambat proses
perkembangan otak, karena otak memiliki kepekaan yang luar biasa untuk memproses setiap informasi
disekitar kita.1 Otak merupakan sebuah sistem saraf pusat yang berfungsi untuk mengatur seluruh aktifitas
kehidupan. Otak merupakan organ penting didalam tubuh manusia yang terletak dibagian atas tubuh
menusia dan dilindungi oleh tulang tengkorak yang disebut sebagaai pusat kontrol, yang berfungsi untuk
mengatur aktifitas gerak yang dilakukan manusia. 1, 2 Otak terediri dari atas 3 bagian yaitu cerebrum,
cerebellum, dan truncus encephalicus (batang otak). Jika dilihat secara mikro, cerebrum terdiri atas 6
lapisan, yaitu lapisan molekuler, lapisan granular luar, lapisan piramid luar, lapisan granular dalam,
lapisan piramid dalam, dan lapisan sel multiform. 8 Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi
yang bertugas menyampaikan ransangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem
syaraf terdiri dari jutaan sel syaraf (neuron). Sel saraf sendiri berfungsi sebagai pengirim pesan (implus)
yang berupa ransang atau tanggapan. Sistem syaraf terdiri atas sel-sel syaraf yang disebut neuron. 5 Nyeri
adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan
jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang di gambarkan dalam bentuk kerusakan
tersebut.12 Rangsangan mencapai tubuh dalam berbagai bentuk energi seperti elektromagnetik
(rangsangan visual) atau energi mekanik (rangsangan taktil). Berbagai reseptor sensorik atau sensor
untuk rangsangan ini secara klasik terdapat pada organ mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung sedangkan
pada permukaan tubuh maupun didalam tubuh terdapat pada propiosensor dan organ vestibular
(keseirnbangan). Setiap jenis sensor memiliki stimulus unik yang spesifik atau mampu membangkitkan
modalitas sensorik tertentu seperti penglihatan, suara, sentuhan, getaran, suhu, nyeri, rasa, bau, juga
posisi tubuh dan gerakan lain -lain.14
Pembahasan
A. Otak
Makroskopis otak
Otak merupakan sebuah sistem saraf pusat yang berfungsi untuk mengatur seluruh aktifitas kehidupan.
Otak merupakan organ penting didalam tubuh manusia yang terletak dibagian atas tubuh menusia dan
dilindungi oleh tulang tengkorak yang disebut sebagaai pusat kontrol, yang berfungsi untuk mengatur
aktifitas gerak yang dilakukan manusia. 1, 2 Anatomi otak manusia membagi struktur otak berdasarkan
belahan maupun posisi. Anatomi yang populer adalah belahan otak kanan dan otak kiri. Di camping itu,
ada yang membagi menjadi otak besar dan otak kecil. 3 Otak manusia mengandung bagian-bagian yang
memiliki fungsi masing-masing, yaitu:1
Mikroskopik otak
Otak terediri dari atas 3 bagian yaitu cerebrum, cerebellum, dan truncus encephalicus (batang otak). Jika
dilihat secara mikro, cerebrum terdiri atas 6 lapisan, yaitu lapisan molekuler, lapisan granular luar,
lapisan piramid luar, lapisan granular dalam, lapisan piramid dalam, dan lapisan sel multiform. Lapisan
granular luar terdiri atas sel saraf kecil piramid yang dendritnya mengarah ke lapisan molekular dan
aksonnya mengarah ke lapisan di bawahnya. Lapisan ini juga terdapat sel granula (stelata) dan sel-sel
neuroglia. Lapisan sel-sel piramid terdapat sel piramid yang berukuran besar. Dendritnya mengarah ke
lapisan molekular dan terdapat akson yang mengarah ke substansia alba. Lapisan granular dalam
merupakan lapisan tipis yang banyak mengandung sel-sel granul (stelata), piramidal, dan neuroglia.
Lapisan granular dalam merupakan lapisan yang paling padat. Lapisan piramid dalam merupakan suatu
lapisan yang paling jarang, banyak mengandung sel-sel piramid besar dan sedang, selain sel stelatte dan
Martinotti. Lapisan terakhir yang paling dalam, yaitu lapisan sel multiform, berbatasan dengan substantia
alba, dengan varian sel yang banyak (termasuk terdapat sel Martinotti) dan sel fusiform. 8
Pengertian Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang di gambarkan dalam bentuk
kerusakan tersebut.12 Nyeri merupakan pengalaman yang subjektif, sama halnya saat seseorang
mencium bau harum atau busuk, mengecap manis atau asin. Ada beberapa jenis nyeri, yaitu:13
Jenis – jenis Nyeri
1. Nyeri Somatik
Nyeri somatik adalah nyeri yang timbul dari tulang, persendian, otot, kulit atau jaringan ikat dan
biasanya terasa sakit atau berdenyut-denyut dan terlokalisasi dengan baik. Nyeri somatik adalah
nyeri yang disebabkan oleh rangsangan seperti tersayat, terpotong, ataupun hancur. 13
2. Nyeri Viseral
Nyeri viseral adalah rasa sakit yang timbul dari organ dalam. Nyeri viseral berbeda dengan nyeri
somatik karena seringkali bersifat kolik dan disertai mual dan gangguan otonom. 13
Mekanisme Sensorik
Rangsangan mencapai tubuh dalam berbagai bentuk energi seperti elektromagnetik (rangsangan visual)
atau energi mekanik (rangsangan taktil). Berbagai reseptor sensorik atau sensor untuk rangsangan ini
secara klasik terdapat pada organ mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung sedangkan pada permukaan tubuh
maupun didalam tubuh terdapat pada propiosensor dan organ vestibular (keseirnbangan). Setiap jenis
sensor memiliki stimulus unik yang spesifik atau mampu membangkitkan modalitas sensorik tertentu
seperti penglihatan, suara, sentuhan, getaran, suhu, nyeri, rasa, bau, juga posisi tubuh dan gerakan lain -
lain.14
Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus. Dengan alat ini sistem
saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam dan luar. Setiap reseptor
sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal
(impuls) saraf. Menurut letaknya, reseptor dibagi menjadi:14
Exteroseptor: perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba.14
Proprioseptor: perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo.14
Interoseptor: perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti jantung,
lambung, usus, dll.14
Hampir seluruh informasi sensorik yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medulla spinalis
melalui saraf-saraf spinal pada radiks dorsalis dan selanjutnya akan diteruskan ke otak. Dalam
penghantarannya sinyal sensorik akan dibawa melalui salah satu dari dua jaras sensoris bolak-balik: (1)
sistem kolumna dorsalis-lemniskus medialis. (2) sistem anterolateral. Kedua sistem ini nantinya akan
bertemu di tingkat thalamus.14
Sistem kolumna dorsalis-lemniskus medialis menjalarkan sinyal naik ke medulla otak terutama dalam
kolumna dorsalis medulla spinalis. Lalu, setelah sinyal tersebut bersinaps dan menyilang ke sisi
berlawanan di dalam medulla, sinyal tersebut akan naik melalui lemniskus medialis di batang otak
menuju thalamus.14
Sebaliknya sistem anterolateral sinyal akan segera memasuki medulla spinalis dari radiks saraf spinalis
dorsalis, bersinaps dalam kornu dorsalis substansia grisea medulla spinalis, lalu menyilang ke sisi yang
berlawanan dan naik melalui subtansia alba anterior dan lateral medulla spinalis. Sinyal tersebut lalu
berakhir pada seluruh tingkat batang otak yang lebih rendah dan juga di thalamus. 14
Kesimpulan
Berbagai rangsangan mencapai tubuh dalam bentuk energi seperti elektromaknetik (rangsangan visual)
atau energi mekanik (rangsangan taktil).Dalam tubuh reseptor sensorik untuk rangsangan terdapat pada
organ mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung sedangkan pada permukaan tubuh maupun didalam tubuh
terdapat pada propiosensor dan organ vestibular (keseirnbangan). Hampir seluruh informasi sensorik
yang berasal dari segmen somatik tubuh memasuki medulla spinalis melalui saraf-saraf spinal pada
radiks dorsalis dan selanjutnya akan diteruskan ke otak (Thalamus). Nyeri merupakan sensasi sensori dari
pengalaman subyektif yang dialami setiap individu dan berbeda persepsi antara satu orang dengan yang
lain, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman.
Daftar pustaka
1. Lusiawati, I. (2017). Pengembangan otak dan optimalisasi sumber daya manusia. Tedc, 11(2),
162–171.
2. Huda, Ahmat Miftakul, et al. Otak dan Akal dalam Kajian Al-Quran dan Neurosains. Jurnal
Pendidikan Islam Indonesia, 2020, 5.1: 67-79
3. Wathon, Aminul. "Neurosains dalam pendidikan." Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan
dan Teknologi 13.2 (2015): 236-245.
4. Amin, M. Syahruddin. "Perbedaan struktur otak dan perilaku belajar antara pria dan wanita;
Eksplanasi dalam sudut pandang neuro sains dan filsafat." Jurnal Filsafat Indonesia 1.1 (2018):
38-43.
5. Miftahul, Jannah AS. Moduk Pembelajaran Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Rencana Pem
belajaran Semester (RPS) Pendidikan Biologi. Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2021.
6. Chalik, Raimundus, et al. "Asiyah, Siti Nur.(2014). Kuliah Psikologi Faal. Sidoarjo. Zifatama
Publisher Boore, Jennifer, Neal Cook dan Andrea Shepard.(2019). Pokok-Pokok Anatomi dan
Fisiologi untuk Praktik Keperawatan. Yogyakarta. Rapha Publishing." Kupas Tuntas Seputar
Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan (2022).
7. Yuliana, Ivo, and Zuni Eka Tyas. "Struktur, Fungsi Otak, Proses, dan Perilaku Psikologis
Manusia." Antologi Neurosains dalam Pendidikan: 1.
8. Histologi sistem saraf. Diunduh dari: http://www.scribd.com/doc/31854072/Histologi-Sistem-
Saraf, 19 April 2013
9. Mexcorry E. Neuroscience [Gambar dari buku]. Jakarta: Ukrida; 2016. h. 113.
10. GARTNER, Leslie P.; HIATT, James L. Buku ajar berwarna histologi. Elsevier, 2014.
11. Ahmad B. Neuroscience. Jakarta: Penerbit Bagian Anatomi FK Ukrida, 2008.h.25-9.
12. Bahrudin, Mochamad. "Patofisiologi nyeri (pain)." Saintika Medika 13.1 (2017): 7-13.
13. Steeds CE. The Anatomy and Physiology of Pain. Surgery Journal [Internet]. 2016 [cited 2021
Apr 18];34(2):55-8. Available from: https://www.surgeryjournal.co.uk/article/S0263-
9319(15)00236-7/pdf
14. Cruz APS. Organ Sensorik. J Chem Inf Model. 2013;53(9):1689–99.