Anda di halaman 1dari 2

Dimas Haryo Fitrianto

2006526320

Resume 2

Safran Yusri adalah salah satu alumni UI Biologi. Setelah menjalani kuliah Biologi di
UI, Safran mengikuti kuliah S2 Informatika di IPB. Safran bekerja di Yayasan Terumbu
Karang Indonesia (Terangi), pada tahun 2010 hingga bulan Juni tahun 2014 sebagai kepala
divisi manajemen pengetahuan dan pada tahun 2014 hingga sekarang sebagai kepala Terangi.
Terangi merupakan yayasan yang didirikan pada tahun 1999. Yayasan ini merupakan yayasan
nirlaba (non-profit organization) yang bertujuan untuk mendukung konservasi dan
pengelolaan sumber daya terumbu karang Indonesia secara berkelanjutan.

Safran Yusri memperkenalkan standar konservasi 4.0 (conservation standard of use


4.0). Conservation standard of use 4.0 merupakan capaian-capaian yang digunakan sebagai
panduan perencanaan proyek konservasi yang digunakan dengan standar/alat pendukung
keputusan lain dan memberikan dasar transparan untuk pembelajaran dan pembuatan
keputusan bersama. Terdapat lima siklus/tahap pengelolaan dalam implementasi proyek
konservasi yang berhasil, yaitu penilaian (assess), perencanaan (plan), implementasi
(implement), menganalisa dan mengadaptasi (analyze and adapt), dan sosialisasi (share).
Untuk membantu perencanaan proyek konservasi, dibutuhkan pelatih, panduan dan alat
seperti applicable throughout, GIS, dan Miradi Share.

Pada siklus assess, perencana proyek konservasi harus menetapkan tujuan dan
anggota tim proyek, ruang lingkup proyek, visi proyek, target konservasi, ancaman kritis, dan
situasi konservasi di lapangan. Ruang lingkup mencakup tempat, target, dan tematik
konservasi. Untuk ruang lingkup, terdapat dua pendekatan konservasi, yaitu konservasi
berdasarkan habitat dan berdasarkan spesies. Konservasi berdasarkan habitat berfokus pada
habitat yang dihidupi spesies yang akan dikonservasi dengan tujuan untuk melestarikan
ekosistem yang berjalan pada habitat tersebut. Konservasi berdasarkan spesies hanya
berfokus pada spesies yang akan dikonservasi. Visi proyek harus relatif umum, visionary, dan
pendek sehingga dapat dimengerti oleh masyarakat. Target konservasi mencakup ekosistem
target konservasi, kondisi habitat, dan kondisi spesies yang ingin dikonservasi. Prioritisasi
ancaman kritis dilihat dari jangkauan (scope), keparahan (severity), ireversibilitas
(irreversibility), dan kumulatif (cumulative). Terdapat empat tingkat ancaman, yaitu rendah,
medium, tinggi, dan sangat tinggi. Dalam penentuan visi proyek konservasi, penentuan target
konservasi harus dilihat dari jasa ekosistem yang diberikan oleh target konservasi sehingga
dapat dimanfaatan oleh manusia untuk kesejahteraan masyarakat (human welfare)
Pada siklus plan, diperlukan pengembangan rencana aksi formal seperti sasaran,
strategi konservasi, asumsi, dan tujuan. Diperlukan juga rencana pengawasan formal,
evaluasi, dan pembelajaran. Penyusunan strategi konservasi dapat dilakukan melalui analisa
strategi yang sebelumnya digunakan, pembuatan strategi baru, dan penemuan strategi
optimal. Penentuan rencana konservasi dapat menggunakan simulasi konservasi seperti
ancaman dan kesempatan tidak langsung, stakeholders, modul situasi, dan kebenaran dasar
serta revisi jika diperlukan.

Pada siklus analyze and adapt, perencana proyek konservasi mempersiapkan data
konservasi yang telah dilakukan untuk dianalisa. Kemudian, analisa data yang tersedia dan
merefleksikan hasil tersebut. Lalu sesuaikan dan ubah rencana konservasi strategis
berdasarkan analisa data dan refleksi dari data tersebut. Dalam menganalisa data,
implemnetasi yang telah dilakukan dikategorikan sebagai input dan output, hasil yang
didapatkan dianalisa keefektifannya, dan dampak status diamati.

Pada siklus share, perencana proyek mendokumentasikan konservasi yang telah


dilakukan. Dokumentasi tersebut disebarkan melalui sosialisasi media sosial maupun secara
langsung. Kemudian, kembangkan pembelajaran target konservasi melalui evaluasi, audit,
dan menerima inovasi.

Pelajaran yang dapat diterima dari sesi sharing ini adalah kreativitas, komunikasi,
kepemimpinan, dan fleksibilitas merupakan sifat yang penting dimiliki dalam dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai