Anda di halaman 1dari 44

15/09/2022

HUKUM PERBANKAN

KREDIT BERMASALAH
Dr. ANDIKA PERSADA PUTERA, S.H., M.Hum., C.C.D.

Materi Kredit Bermasalah

1. Pendahuluan
2. Kredit Bermasalah
3. Penyebab Kredit Bermasalah
4. Gejala Kredit Bermasalah
5. Penilaian Kualitas Kredit Debitur
6. Risiko Kredit Bermasalah
7. Upaya Antisipasi Risiko Kredit
Bermasalah
8. Alur Proses Penyelesaian Kredit
Bermasalah

1
15/09/2022

2
15/09/2022

”... tanpa keberadaannya ...


industri lain hampir tidak bisa hidup
(almost fatally handicapped)”

(American Institute of Banking)

3
15/09/2022

4
15/09/2022

Perbankan …
• Pilar Utama penggerak ekonomi Indonesia selain
… Pasar Modal dan Asuransi
• Ber-Karakteristik Khusus

Karakteristik “Khusus” Bank


1. Tanpa keberadaannya industri lain
hampir tidak bisa hidup.
2. Bisnis Unik, karena memakai dana
orang lain berdasarkan
kepercayaan.
3. Mengelola 8 Risiko, yaitu Kredit,
Pasar, Likuiditas, Operasional,
Hukum, Reputasi, Kepatuhan dan
Strategis.
4. Menerapkan 6 (enam) Prinsip, yaitu
Prinsip Kepercayaan, Kehati-hatian,
Kerahasiaan, Transparansi,
Integritas dan Prinsip Mengenal
Nasabah.
5. Mengikuti Regulasi Perbankan
Internasional → Basel Accord I, II, III
(Risiko Berbasis Modal).

5
15/09/2022

1 2 3
Bank BRI BCA
Mandiri 1650 T 1259 T
1734 T

10 4
Bank
Panin
“TOP TEN BNI
932 T
207 T
BANKS 2021”
(dalam Triliun)
5
9 BTN
OCBC NISP 368 T
226 T
8 7
Bank 6
BSI CIMB Niaga
Permata 271 T
241 T 307 T

6
15/09/2022

7
15/09/2022

8
15/09/2022

9
15/09/2022

• Bisnis bank adalah bisnis


risiko (bank is a risk
business).
• Sukses bank ditentukan
sejauh mana menghitung
dan mengontrol risiko
dengan parameter yang
ditentukan.

Beberapa Terminologi:
• Kredit Bermasalah
• Kredit Macet
• Problem Loan
• Non Performing Loan
(NPL)

10
15/09/2022

Apa Risiko
terjadinya Kredit Bermasalah terhadap bank ?

11
15/09/2022

12
15/09/2022

13
15/09/2022

14
15/09/2022

15
15/09/2022

Fungsi Dan Tujuan Perbankan


“UU Perbankan”

Pasal 4 Tujuan :
Pasal 3 Fungsi :
Menunjang pelaksanaan
Penghimpun dan pembangunan nasional,
Penyalur Dana meningkatkan pemerataan
Masyarakat. pertumbuhan ekonomi,
(Lembaga stabilitas nasional dan
Intermediasi) kesejahteraan masyarakat.

Core Business

Funding
Lending
Services

16
15/09/2022

8 (Delapan) Risiko Bank

1. Risiko Kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Operasional
5. Risiko Hukum
6. Risiko Reputasi
7. Risiko Strategik
8. Risiko Kepatuhan

CORE BUSINESS BANK


Funding
Lending
Services

Lending

Risiko Kredit

Kredit
Bermasalah

17
15/09/2022

SIKLUS MANAJEMEN KREDIT

I. PERMOHONAN
KREDIT

VII.
II.
PENANGANAN
ANALISA
KREDIT
KREDIT
BERMASALAH

ASPEK
HUKUM
VI. III.
PEMANTAUAN KEPUTUSAN
KREDIT KREDIT

V. IV.
ADMINISTRASI PENGIKATAN
KREDIT KREDIT

Apa yang dimaksud


dengan:
• Kredit Bermasalah /
• Problem Loan /
• Non Performing Loan
(NPL) ?

18
15/09/2022

Kredit Bermasalah
• Risiko Kredit.
• Bermasalah dalam
pembayaran bunga
(payment).
• Bermasalah dalam
pembayaran pokok dan
bunga (repayment).
• Kolektibilitas Kurang
Lancar, Diragukan dan
Macet.

Penyebab Kredit Bermasalah

Ada 2 Faktor:
1.Faktor Internal Bank
2.Faktor Internal Debitur

19
15/09/2022

1. Faktor Internal Bank.


a. Pelanggaran prinsip
prudential banking,
tercermin dari analisis
kredit yang menghasilkan
mutu rendah.
b. Terjadi pelanggaran
dengan adanya
penyimpangan kredit yang
berisiko tinggi.
c. Ada unsur moral hazard,
terjadi manipulasi angka-
angka, mark-up atau
manipulasi nilai agunan
atau un-marketable
menjadi marketable.
d. Rendahnya mutu
kebijakan perkreditan
bank berdampak
lemahnya fungsi kontrol
serta kualitas manajemen
bank.

2. Faktor Internal Debitur


a. Debitor masuk bad character
sengaja memacetkan
kreditnya padahal mampu
bayar.
b. Manajemen debitur, karena
mis-management, overstock,
piutang tak tertagih sehingga
cash flow-nya kacau.
Sempitnya jaringan
pemasaran, mutu SDM
ataupun infrastruktur kurang
memadai menghasilkan
produk bermutu rendah tak
laku dipasar dan tak dapat
bersaing dengan
kompetitornya.
c. Faktor eksternal: Persaingan
Pasar, Peraturan Pemerintah,
Politik dan Perekonomian

20
15/09/2022

Gejala Kredit Bermasalah

Sisi Nasabah:
• Keuangan
• Hubungan dengan
Bank
• Manajemen
• Operasional

Gejala Kredit Bermasalah

Keuangan
• Laporan keuangan terlambat.
• Perputaran persediaan lambat.
• Penerimaan piutang lambat.
• Peningkatan hutang lancar.
• Penjualan menurun dan hutang macet.
• Terjadi kerugian operasional.
• Laporan, catatan dan pengendalian keuangannya morat-marit.
• Adanya tunggakan pajak.

21
15/09/2022

Gejala Kredit Bermasalah

Hubungan Dengan Bank


• Baki debet stabil / tidak ada mutasi.
• Sering cerukan atau overdrafts.
• Banyak cek / giro bilyet kosong.
• Timbul pembiayaan dari kreditur lain.
• Keterlambatan pembayaran cicilan hutang dan bunga bank
• Hubungan dengan bank kurang harmonis.
• Memperpanjang jatuh tempo kredit yang harus dilunasi.
• Debitur sulit dihubungi / menghindar.
• Pinjaman digunakan tidak sesuai tujuan kredit (side streaming).

Gejala Kredit Bermasalah

Manajemen
• Perubahan prilaku, komunikasi manajemen kunci.
• Pergantian manajemen dan pemilikan yang drastis.
• Pelaporan dan pengawasan keuangan tidak baik.
• Lambat mengantisipasi kelesuan pasar atau kondisi ekonomi.
• Pola manajemen ”one man show” dan tidak ada regenerasi.
• Investasi bukan core business nya.
• Tidak kompak dan sering bertengkar.
• Melanggar perjanjian kredit.

22
15/09/2022

Gejala Kredit Bermasalah

Operasional
•Perubahan/kehilangan usaha utama.
•Kehilangan pelanggan utama, ketergantungan pada mereka.
•Adanya kelesuan bisnis.
•Menjalankan spekulasi bisnis.
•Kebijakan harga tidak realistis.
•Perlengkapan pabrik kuno, tidak efisien dan tidak berfungsi.
•Pembelian inventory spekulatif atau terlampau berlebihan.
•Menumpuknya persediaan barang.
•Sering terjadi pemogokan atau tuntutan pekerja.

Penilaian Kualitas Kredit Debitur

1. Prospek Usaha 2. Kinerja

3. Kemampuan Membayar

23
15/09/2022

Kolektibilitas Kredit
(Berdasarkan Katagori Kemampuan Membayar)

KOLEKTIBILITAS 1 1. Pembayarannya lancar, tidak ada


(LANCAR) tunggakan pembayaran pokok
ataupun bunga.
KOLEKTIBILITAS 2
(DALAM PERHATIAN KHUSUS) 2. Tunggakan pinjaman pembayaran
pokok dan atau bunga sampai
dengan 90 hari.
KOLEKTIBILITAS 3 3. Tunggakan pembayaran pokok
(KURANG LANCAR) dan atau bunga sampai dengan
120 hari.
KOLEKTIBILITAS 4 4. Tunggakan pembayaran pinjaman
(DIRAGUKAN) baik pokok dan atau bunga
sampai dengan 180 hari.
KOLEKTIBILITAS 5 5. Tunggakan pembayaran pokok
(MACET) dan atau bunga diatas 180 hari.

Tujuan Penetapan Kolektibilitas Kredit


Menetapkan tingkat cadangan potensi
kerugian akibat kredit bermasalah, bank
wajib membentuk Penyisihan
Penghapusan Aset (PPA) terhadap aset
produktif dan aset non produktif,
membentuk cadangan umum dan khusus
yaitu :

1. Cadangan umum ditetapkan paling kurang


sebesar 1% dari Aset Produktif Kualitas Lancar.
2. Cadangan khusus ditetapkan paling kurang
sebesar:
• 5% dari Aset kualitas Dalam Perhatian
Khusus setelah dikurangi nilai agunan.
• 15% dari Aset kualitas Kurang Lancar
setelah dikurangi nilai agunan.
• 50% dari Aset kualitas Diragukan setelah
dikurangi nilai agunan.
• 100% dari Aset kualitas Macet setelah
dikurangi nilai agunan.

24
15/09/2022

Risiko Kredit Bermasalah


Bagi Bank

1. Menghancurkan profit
(deteriorate profit).
• Profit ini menambah equity
bank guna menambah
kemampuan bank dalam
pemberian kredit.
• Terjadi kredit macet, profit
untuk menutup loss bank,
kerja keras bank
mencetak profit sia-sia.

Risiko Kredit Bermasalah


Bagi Bank

2. Menimbulkan high cost.


• Biaya ambil alih agunan
debitor lewat pengadilan
(titel executorial).
• Maintance ex agunan
dengan membayar premi
asuransi dan perawatan.
• Dana pihak ketiga yang
disalurkan lewat kredit
menjadi fixed asset
sebelum terjual, berarti ada
dana bank yang stagnan,
namun tetap harus bayar
dana funding (cost of fund).

25
15/09/2022

Risiko Kredit Bermasalah


Bagi Bank

3. Deteriorate liquidity
Apabila kredit macet
membengkak, risikonya akan
menjadi deteriorate liquidity
berpengaruh pada modal bank
(CAR).
• Modal bank digerogoti kredit
macet, bisa menjadi bank
beku operasi (BBO).
• Pemegang saham suntik dana
segar melalui right issue
ataupun privat placement.
4. Menurunkan Tingkat Kesehatan
Bank

26
15/09/2022

27
15/09/2022

Upaya Antisipasi
Risiko Kredit Bermasalah

1. Upaya Preventif
(Pencegahan)
2. Upaya Represif (Kuratif /
Penyembuhan / Penyelesaian)

28
15/09/2022

Upaya Antisipasi
Risiko Kredit Bermasalah

1. Preventif / Pencegahan
Dilakukan sejak Permohonan Kredit, secara
garis besar :
• Analisa akurat terhadap data kredit.
• Pembuatan dan pengikatan perjanjian kredit
dan agunan dilakukan dengan benar.
• Pemantauan dan 8 pengawasan kredit.

Langkah Preventif Lainnya:


1. Monitoring atau kunjungan debitur
secara periodik.
2. Mengikuti prosedur pemberian
kredit.
3. Menolak permohonan kredit bila
tidak layak.
4. Melengkapi dokumen yang kurang
sebelum kredit dicairkan.
5. Memantau pembayaran angsuran
tiap bulan, bila terlambat hubungi
debitur dan cari penyebabnya.
Apabila sering terlambat, harus
waspada dan perlu monitor lebih
aktif.
6. Meminta laporan keuangan setiap 3
bulan untuk debitur perusahaan
atau yang memiliki usaha.
7. Jangan mencairkan kredit hanya
melihat kecukupan besarnya
jaminan.

29
15/09/2022

Upaya Antisipasi
Risiko Kredit Bermasalah

2. Represif
(Kuratif / Penyelesaian)
Tindakan Penanggulangan Bersifat
Penyelamatan Dan Penyelesaian
Kredit Bermasalah

ALUR PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH


KREDIT REMEDIAL SUMMARY ACTION
BERMASALAH UNIT PLAN
Pelimpahan • Customer • Profil Debitur 3 • Persuasif
2
Berkas Oleh File. • Profil Usaha • Somasi
• Jenis Fasilitas
Marketing Ke • Koresponden • Cari info
• Sisa Pinjaman
Remedial Unit terakhir. • Penyebabnya tambahan

1
ACTION STRATEGY 5 4
LELANG
8 7 6 DEBITOR
• Penjual Lelang
• Pelaksana Lelang ANALYSIS
• Peserta Lelang LITIGASI NON LITIGASI • First Way Out
• Biaya Lelang (cash flow)
Eksekusi 1. Stay Strategy
• Second Way
9 Agunan (Penyelamatan Kredit) Out
Berdasarkan • Rescheduling (collateral)
Penetapan PN • Reconditioning • Third Way Out
PENGOSONGAN • Restructuring (guarantor)
2. Phase Out Strategy
(Penyelesaian Kredit)
Liku-Liku Saat Proses : • Pelunasan
Derden Verzet, Intervensi, Gugatan • Penjualan Agunan
PTUN, PK, Banding, Kasasi. • Ambil Alih Agunan

30
15/09/2022

Indikator Mengukur Itikad


Baik Debitur
1.Sebelum Kredit Macet:
a.Debitur kooperatif dan melakukan
kewajibannya.
b.Kredit digunakan sesuai maksud dan
tujuan dalam perjanjian kredit. Tidak
terjadi side streaming, yaitu
menggunakan untuk tujuan lain.
c.Perhitungan kebutuhan kredit tidak di
mark-up.
d.Nilai agunan tidak di mark-up.
2.Setelah Kredit Macet:
a.Debitur tidak sulit dihubungi Bank.
b.Debitur mengajukan permohonan
restrukturisasi hutangnya kepada Bank.

1. FIRST WAY OUT ANALYSIS


(CASH FLOW)
• Guna mengetahui kemampuan cash
flow debitur.
• Analisis Kondisi Usaha Debitur:
a. Positif :
o Kesulitan likuiditas bersifat
sementara;
o Usaha debitur punya prospek baik;
o Bisnis atau industri debitur masih
menarik bagi bank;
o Pemilik / Pengurus perusahaan
masih cakap mengelola usahanya;
o Sanggup bayar pinjaman dengan
analisis rasio keuangan.

b. Negatif :
o Kondisi usaha debitur ”tidak dapat diharapkan” untuk bayar pinjaman.
o Dari hasil analisis dapat diputuskan:
”stay strategy atau phase out strategy”.

31
15/09/2022

2. SECOND WAY OUT ANALYSIS


(COLLATERAL)
• Kunci penyelesaian guna eksekusi
agunan.
• Collateral dibagi 2 golongan:
1. Solid Collateral:
Nilai stabil, mudah dikontrol dan
dikuasai, security baik: T/B, Deposito,
Logam Mulia dan SBLC, dll.
2. Soft Collateral :
Additional collateral, nilai kurang stabil,
penguasaan lebih sulit serta security
kurang: kendaraan, tagihan, stok
barang, mesin.

Yang harus diperhatikan :


1. Nilai konservatif atas taksasi agunan.
2. Perbandingan sisa (outstanding) pinjaman dengan nilai agunan untuk melihat
coverage agunan.
3. Kelengkapan dokumen legal dan legalitasnya tidak cacat hukum, yaitu Perjanjian
Kredit dan jaminan, dan lain-lain.

SECOND WAY OUT ANALYSIS (COLLATERAL) !

Kondisi Kredit Bermasalah dibedakan 3 golongan:


1. Fully Secured Loan: dicover solid collateral dengan dokumen legal yang baik,
memudahkan bank menentukan tindakan penyelesaian dengan kerugian minimal.
2. Partially Secured Loan: didukung dokumen legal yang baik, solid collateral tidak
cover kewajiban debitur, hanya dicover soft collateral, masih ada kesempatan bank
menekan kerugian seminimal mungkin.
3. Unsecured Loan: tidak dicover solid ataupun soft collateral dan tidak didukung
dokumen legal yang baik. Kondisi ini ditentukan karakter dan cash flow debitur
dengan potential loss yang besar.

32
15/09/2022

3. THIRD WAY OUT ANALYSIS


(GUARANTORS)
• Analisa third way out meliputi analisis
kualitas dan bonafiditas penjamin,
dengan menagih melalui gugatan
sebagai jalan terakhir.
• Guarantor dapat berupa Personal
Guarantee (PG) atau Corporate
Guarantee (CG).
• Selain harta yang diagunkan, secara
hukum debitur menjaminkan seluruh
hartanya sebagai jaminan kredit.
• Tambahan jaminan PG/CG biasanya
diminta bank, apabila kredit debitur
tidak dicover oleh solid collateral.
• Beberapa kasus membuktikan adanya
PG/CG memegang peranan penting
penyelesaian kredit bermasalah
terutama untuk partially secured atau
unsecured loan.

SUMBER PENYELESAIAN KREDIT DEBITUR

1. Agunan debitur.
2. Guarantor, baik PG atau CG.
3. Pembayaran dari Pihak III yang bersedia melunasi hutang debitur.
4. Seluruh harta kekayaan debitur dan pemberi jaminan (Pasal 1131 BW).

33
15/09/2022

NEGOSIASI NON LITIGASI

Merupakan prioritas workout, yaitu penyelamatan dan penyelesaian kredit


non litigasi, dengan pertimbangan pendapatan maksimal, kerugian minimal,
penghematan biaya, waktu dan tetap menjalin hubungan dengan debitur.
1. Penyelamatan Kredit (Stay Strategy).
A. Penjadwalan Kembali (Rescheduling).
Perubahan syarat perjanjian kredit, meliputi jadwal pembayaran,
jangka waktu, masa tenggang (grace priod), perubahan jumlah
angsuran dan bila perlu dengan penambahan kredit.

NEGOSIASI NON LITIGASI


B. Persyaratan Kembali (Reconditioning).
Perubahan sebagian/seluruh persyaratan perjanjian dan perubahan
kredit tanpa memberikan tambahan kredit.
C. Penataan Kembali (Restrukturing).
Perubahan menyangkut seluruh persyaratan kredit, termasuk jenis
fasilitas, sifat fasilitas, plafon, plafondering, dll, dapat pemberian
tambahan kredit atau konversi seluruh/sebagian kredit jadi
penyertaan atas perusahaan.

34
15/09/2022

35
15/09/2022

36
15/09/2022

NEGOSIASI NON LITIGASI


2. Penyelesaian Kredit (Phase Out Strategy).
Penyelesaian kredit non litigasi merupakan pelunasan kredit
bermasalah tanpa melalui jalur litigasi :
A. Pelunasan
Dilakukan sekaligus atau bertahap, tanpa/atau dengan keringanan, dengan
syarat: cash flow positif atau sumber dana tersedia, karakter debitur
positif.

37
15/09/2022

NEGOSIASI NON LITIGASI

B. Penjualan Agunan oleh Debitur


Bank minta debitur untuk menjual
agunannya sendiri, bank juga
membantu dengan mencarikan calon
pembeli.
C. Ambil Alih Agunan
• Penyerahan agunan sukarela
sebagai pelunasan kewajiban
debitur, dengan syarat : cash flow
tidak dapat diharapkan lagi, karakter
debitur positif, nilai ambil alih (jual
beli) ditentukan bank, agunan
marketable.
• Penyelesaian ini bukan penyelesaian
akhir, karena bank punya beban
menjual atas agunan yang diambil
alih tersebut secepatnya.

KELEMAHAN BANK
DALAM PENYELELESAIAN
KREDIT BERMASALAH
Bank kesulitan melaksanakan
haknya terhadap debitur, karena
adanya kelemahan yuridis, antara
lain :
1.Identitas Nasabah:
a.Ketidaklengkapan atas Identitas
/ dokumen debitur, AD
Perusahaan, sehingga ada bagian
penting yang tidak diketahui
bank.
b.Ketidakcermatan bank
menerima identitas nasabah,
misalnya KTP jatuh tempo, status
perkawinan nasabah tidak jelas,
dll.

38
15/09/2022

KELEMAHAN BANK DALAM PENYELELESAIAN KREDIT


BERMASALAH
2. Kelemahan dalam kewenangan bertindak:
• Tindakan nasabah tidak berdasarkan kewenangan dalam AD
Perusahaan atau surat kuasa.
• Pemberi surat kuasa tidak punya hak dan / atau bunyi dan maksud
surat kuasa tidak jelas dan tegas.
• Tidak ada persetujuan dari pasangan kawinnya, dll.

KELEMAHAN BANK DALAM


PENYELELESAIAN KREDIT
BERMASALAH
3. Kelemahan dalam klausula
persyaratan pada perjanjian:
a. Klausula tidak jelas.
b. Klausula tidak lengkap.
c. Ada klausula penting yang tidak
dicantumkan pada perjanjian atau
perumusannya kurang lengkap.
d. Terdapat klausula yang melanggar
peraturan perundang-undangan
yang dapat mengakibatkan
batalnya atau dapat dibatalkannya
klausula tersebut.

39
15/09/2022

KELEMAHAN BANK DALAM PENYELELESAIAN KREDIT


BERMASALAH
4. Kelalaian bank dalam pelaksanaannya:
• Bank diberi kuasa mengasuransikan barang jaminan, namun tidak
dilaksanakan, sehingga saat terjadi kerugian, bank tidak memperoleh
ganti kerugian dari asuransi.
• Bank diberi kuasa mendebet rekening debitur untuk pembayaran
angsuran, namun tidak dilaksanakannya sehingga terjadi akumulasi
tunggakan angsuran dan dana dipakai debitur.

40
15/09/2022

LITIGASI
(EKSEKUSI AGUNAN)
Penyelesaian melalui pengadilan oleh bank
apabila non litigasi gagal, tindakan akhir
eksekusi agunan, berdasarkan grosse
sertifikat hak tanggungan.
Prosedur eksekusi Hak Tanggungan:
1. Permohonan eksekusi kepada Ketua PN,
dilampiri copy PK, SHT, Sertifikat Tanah,
dan lain-lain.
2. Bayar biaya pendaftaran dan eksekusi.
3. Panggilan/teguran (aanmaning) pada
debitur oleh PN agar melunasi
hutangnya dalam waktu 8 hari.
a. Teguran dipenuhi, permohonan
eksekusi dicabut / ditunda.
b. Tidak dipenuhi, Ketua PN
menerbitkan Surat Penetapan pada
Juru Sita/Panitera untuk menjual/
eksekusi agunan dengan bantuan
Kantor Lelang di wilayah PN dimana
barang berada.

4. PN mengumumkan lelang melalui


iklan surat kabar setempat 2x
dalam dua minggu, karena lelang
bersifat terbuka, setelah itu lelang
dilaksanakan.
5. Pelaksanaan lelang eksekusi
agunan oleh Juru Lelang.
6. Harga limit tidak tercapai, lelang
ditunda, bila berhasil, Juru Lelang
buat risalah lelang.
7. Kantor Lelang menyerahkan uang
hasil lelang pada PN setelah
dikurangi biaya.
8. PN menyerahkan hasil lelang
sejumlah nilai hak tanggungan
kepada bank.
9. Panitera buat berita acara
eksekusi, tanpa berita acara
eksekusi tidak sah.

41
15/09/2022

PELAKSANAAN LELANG
AGUNAN
Pelaksanaan lelang dapat dilakukan di
Kantor Lelang atau di PN sebagai
penyelenggara lelang.
1. Para pihak: Penjual Lelang,
Pelaksana lelang dan Peserta /
Pembeli Lelang.
2. Sebelum pelaksanaannya, peserta
lelang wajib menyetorkan uang
jaminan kepada Kantor Lelang.
3. Bagi pemenang lelang harus
membayar tunai saat itu harga
lelang dan biaya yang timbul.

PELAKSANAAN LELANG
AGUNAN
a. Biaya Lelang sebesar 11,4 % dari
hasil lelang:
• 1,5% ditanggung penjual (bea
lelang penjualan).
• 4,5% ditanggung pembeli (bea
lelang pembelian).
• 5% PPH pasal 25.
b. Uang Miskin sebesar 0,4 % dari
hasil lelang.
Catatan:
Biaya-biaya tersebut merupakan
biaya resmi yang disetor ke Kas
Negara.

42
15/09/2022

PENGOSONGAN
Mekanisme:
• Pemenang lelang mengajukan
permohonan pengosongan pada
Ketua PN, apabila termohon lelang
tidak mengosongkan barang lelang
dengan sukarela.
• Permohonan segera setelah lelang
dan pengosongan dilakukan secara
paksa dibawah perintah Ketua PN.
• Setelah kosong, beracara di PN
selesai.
Liku-liku yang timbul semasa proses
maupun sebelum final, antara lain :
• Perlawanan / verzet dari pihak
ketiga (derden verzet).
• Intervensi dari pihak ketiga
(mencampurkan diri).
• Gugatan ke PTUN.
• Minta Peninjauan Kembali, Banding
dan Kasasi.

86

43
15/09/2022

Thank You

“Man Jadda wa jada”


“Whoever strives shall succeed”
“Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil”

44

Anda mungkin juga menyukai