Anda di halaman 1dari 29

Business Growth through

Good Corporate Governance

PENGANTAR PERKREDITAN

Pekanbaru, Oktober 2021


JENIS USAHA BANK

1. Penghimpunan Dana.
2. Pemberian Kredit.
3. Jasa-jasa.
- Transfer
- Forex Transaction.
- ATM , dll.
NERACA BANK

Penghimpunan Dana >>> Pasiva ( Liability )

Pemberian Kredit >>> Aktiva ( Asset )

>>> Kegiatan Utama Bank


yang paling dominan
mendatangkan
Pendapatan ( Revenue )
Kredit berasal dari bahasa Latin CREDERE yang artinya
KEPERCAYAAN.
Kredit harus mengandung unsur-unsur :
- Kesepakatan
- Penyediaan Uang atau Tagihan
- Kewajiban Membayar Kembali
- Jangka waktu
- Bunga yang harus dibayar *)
Note : *) Bank Syariah dengan “ Imbalan atau
Bagi Hasil “
MANFAAT KREDIT

1. Bagi Bank.
- Sarana untuk memperoleh pendapatan
- Menjaga solvabilitas ( kemampuan
membayar kewajiban jangka panjang )
- Mendorong pemasaran produk Bank
lainnya.
- Pengembangan pengetahuan staf Bank
( AO ).
2. Bagi Debitur.
- Perluasan usaha
- Peningkatan kapasitas
- Jaminan likuiditas
- Menikmati fasilitas Bank lain.

3. Bagi Perekonomian.
- Pengendalian moneter
- Penciptaan lapangan kerja
- Pemerataan pendapatan
- Penciptaan pasar baru.
JENIS-JENIS KREDIT

3. Kredit Konsumtif

1. Cash Loan 5. Kredit Investasi

4. Kredit Produktif 7. KMK Permanen


(Komersial) 9. Revolving
10. Non Revolving
Kredit (Loan)

11. Short Term


12. Medium Term
6. Kredit Modal Kerja
13. Long Term
14. Sindikasi
15. Bridging
8. KMK Musiman 16. Standby

2. Non Cash Loan


Note :
1. Cash Loan :
Dengan memberikan sejumlah uang ( tunai atau
giral )
2. Non Cash Loan :
Tanpa pengeluaran uang tunai , hanya berupa surat
jaminan , ex : Bank Garansi
3. Kredit Konsumtif :
Yang digunakan untuk tujuan konsumtif
4. Kredit Komersial / Produktif :
Yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan komersial
( produktif )
5. Kredit Investasi :
Yang digunakan untuk pengadaan Aktiva Tetap
( Barang Modal ) , ex : Gedung / Gudang / Mesin
6. Kredit Modal Kerja :
Yang digunakan untuk pengadaan Aktiva Lancar
ex : Piutang / Persediaan
7. Kredit Modal Kerja Permanen :
Kredit Modal Kerja yang sekali diberikan tetap
tinggal di perusahaan , ex : OD / RL.
8. Kredit Modal Kerja Musiman :
Kredit Modal Kerja yang diberikan untuk satu
siklus produksi / kontrak , ex : RL by Modus , FL.
9. Kredit Revolving :
Kredit Modal Kerja yang pencairan dan pelunas-
annya sesuai dengan kebutuhan peminjamnya
ex : OD / RL.
Kredit ini bisa diperpanjang ( revolving )
10. Kredit Non Revolving :
Kredit yang hanya satu kali dicairkan dan bila
disetorkan dianggap sebagai angsuran dan tidak
dapat ditarik kembali ex : TL / FL.
Kredit ini tidak bisa diperpanjang ( non revolving )
11. Kredit Jangka Pendek ( Short Term Loan ) :
Kredit dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun.
12. Kredit Jangka Menengah ( Medium Term Loan )
Kredit dengan jangka waktu 1 – 5 tahun.
13. Kredit Jangka Panjang ( Long Term Loan )
Kredit dengan jangka waktu lebih dari 5 tahun.
14. Kredit Sindikasi :
Kredit yang diberikan diberikan oleh beberapa
Bank untuk satu Debtor untuk satu macam
Proyek.
15. Kredit Talangan ( Bridging Loan ) :
Kredit yang diberikan sebagai talangan sebelum
kredit yang pasti diberikan.
16. Line of Credit / Standby Credit :
Debtor disetujui diberikan plafond fasilitas kredit dan
jangka waktu tertentu ( sebagai Facility Umbrella )
PRINSIP PEMBERIAN KREDIT

Tepat “ Guna “

Tepat “ Jumlah “

Tepat “ Waktu “

Dasarnya adalah :
“ Kepercayaan dan Kehati-hatian “.
MASALAH-MASALAH PEMBERIAN KREDIT

1. Pemahaman berbagai jenis usaha dengan


karakteristiknya yang berbeda.

2. Setiap perusahaan juga mempunyai masalah yang


berbeda.

3. Permasalahan dalam dunia usaha sangat kompleks


sehingga diperlukan kerjasama dari berbagai disiplin
ilmu.
4. Kredit diberikan saat ini dan dikembalikan kemudian
dengan usaha yang dikelola oleh pihak lain ( debitur ) diluar
kendali Bank.

5. Permasalahan Moral Hazard.


ANALISA KELAYAKAN KREDIT

Asas 5 C :
 Character : Perilaku dan Ketaatan memenuhi kewajiban.
 Capacity : Kemampuan menghasilkan keuntungan untuk
pembayaran pinjaman.
 Capital : Sehat atau tidaknya permodalan usaha.
 Condition of Economy : Kondisi perekonomian dikaitkan
dengan usaha.
 Collateral : Agunan yang disediakan.
Untuk analisa Character menggunakan pendekatan :
. S I D ( Sistem Informasi Debitur ) yang disediakan BI.
. Trade Checking

Untuk analisa Capacity menggunakan pendekatan :


. Aspek historis usaha ( min 3 tahun )
. Aspek pemasaran
. Aspek manajemen
. Aspek keuangan
. Aspek teknis
. Aspek yuridis
Kelayakan Usaha > Primary Way Out

Collateral > Secondary Way Out

BMPK ( LLL ) > Batas Maksimum Pemberian Kredit /


Legal Lending Limit.
ANALISA KELAYAKAN KREDIT
1. Kualitatif
 Manajemen
 Produksi
 Sumber Daya Manusia
 Pemasok
 Amdal
 Pemasaran
 Legalitas & Perijinan Usaha.
2. Kuantitatif

 Neraca

 Laporan Rugi / Laba

 Rekening Koran.
Prinsip yang dianut Perbankan Modern terkait Perkreditan

1. One Obligor Principle > konsolidasi kelompok


usaha
2. Four Eye principles > persetujuan kredit oleh 2
pejabat unit bisnis dan 2 pejabat unit resiko
kredit
3. Prinsip Kepatuhan thd Regulasi
4. Prinsip Pemantauan Kredit > secara aktif dan
konsisten
URUTAN PROSES PEMBERIAN KREDIT

1. Perencanaan Kredit
2. Analisis Kredit
3. Pemberian Keputusan
4. Pembuatan Perjanjian Kredit
5. Realisasi Pengeluaran Dana Kredit
6. Dokumentasi Kredit
7. Administrasi Kredit
8. Pengawasan Kredit
9. Penyelamatan Kredit / Penyelesaian Kredit
Bermasalah.
10. Penyelesaian Kredit.
FUNGSI AO
1. Sebagai Ujung Tombak Bank.
2. Bertugas menciptakan , menjaga dan membina
hubungan dengan Debitur.
3. Membantu mencari jalan keluar atas kebutuhan
dana Debitur.
4. Menganalisis informasi untuk keputusan
pemberian kredit.
5. Menegosiasikan syarat-syarat yang memuaskan
Debitur namun tidak menyimpang dari
ketentuan yang berlaku di Bank.
6. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam proses
taksasi jaminan , persetujuan kredit dokumen dokumen kredit
yang di perlukan dan disbursement loan.

7. Mewakili Bank dalam pengikatan kredit bersama Pejabat


lainnya.

8. Monitoring penggunaan kredit , jalannya usaha debitur dan


isu-isu lainnya yang akan berpengaruh terhadap
keberlangsungan usaha debitur.

9. Monitoring kelancaran pembayaran bunga / angsuran kredit


debitur , mewaspadai “ Early Warning Sign “ dan mengambil
tindakan yang diperlukan.
Untuk setiap kredit yang diberikan harus mengandung 2
tujuan :
1. Melayani kebutuhan modal kerja usaha debitur
2. Memperoleh keuntungan buat Bank
Keberhasilan pemberian kredit sangat tergantung
kepada para AO yang memiliki :
- Kemampuan - Dedikasi
- Inisiatif - Integritas
TECHNICAL SKILL DAN KNOWLEDGE YANG WAJIB
DIMILIKI AO :

1. Perbankan dan Aspek-aspek Perkreditan


2. Ekonomi
3. Keuangan
4. Manajemen
5. Hukum
6. Akunting
7. Psikologi
8. Intuisi terhadap Resiko
KOLEKTIBILITAS KREDIT

1. Lancar > pencadangan 1 %

2. Dalam Perhatian Khusus > pencadangan 5 %

3. Kurang Lancar > pencadangan 15 %

4. Diragukan > pencadangan 50 %

5. Macet > pencadangan 100 %


Beberapa Istilah yang sering muncul dalam
Perkreditan
- Kreditur : Pihak yang memberikan kredit ( Bank )
- Debitur : Pihak yang menerima kredit ( Debtor )
- Obligor : Beberapa debitur yang masuk dalam satu
kelompok usaha
-Feasible : Usaha yang layak untuk dilaksanakan karena
menguntungkan dan mempunyai dampak
positif terhadap aspek-aspek kehidupan.
- Plafond / Pagu Kredit : Jumlah maksimum kredit yang
bisa diberikan.
- Self Financing : Dana / Modal sendiri yang harus
disediakan Debitur dalam menjalankan suatu proyek /
usaha

- Grace Period : Penundaan waktu pembayaran angsuran


pokok karena proyek masih dalam masa pembangunan

- Plafondering : Pemberian kredit untuk pelunasan


tunggakan-tunggakan kredit di Bank ybs.

- Restrukturisasi : Usaha menyehatkan kembali kredit


bermasalah
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai