Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS YURIDIS TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN RESIPIEN PASCA

OPERASI TRANSPLANTASI GINJAL DI RSUP Dr.SARDJITO YOGYAKARTA

PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:

FEBRIZKI RULLY RAHMAN

1900024189

Universitas Ahmad Dahlan

Fakultas Hukum

2022/2023
A. JUDUL
ANALISIS YURIDIS HAL DAN KEWAJIBAN RESIPIEN PASCA
TRANSPLANTASI GINJAL DI RSUP Dr.SARDJITO YOGYAKARTA

B. LATAR BELAKANG

Pada pembukaan Undang-undang negara kesatuan republik Indonesia


disebutkan bahwa, Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945,
maka karena itu maksud dan tujuan dibentuknya negara kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat dipisahkan dari amanat dan cita-cita yang diatur di
dalamnya

Pada Pasal 28 H dikatakan “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir


dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan” dan pertimbangan
penting lainnya terdapat pada pasal 34 ayat (3) dikatakan “Negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak” dilihat dari kedua pasal ini bahwa Kesehatan
termasuk salah satu elemen penting untuk berdirinya bangsa Indonesia,
kesehatan sendiri sebagai mana di sebutkan pada Undang-undang nomor 36
tahun 2009 bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan bagi masyarakat Indonesia maka akan menimbulkan kerugian besar
bagi negara,

Pelayanan kesehatan pada dasarnya bertujuan untuk melaksanakan


upaya pencegahan dan pengobatan suatu penyakit, termasuk di dalamya
pelayanan medis yang didasarkan atas dasar hubungan individual antara
dokter dengan pasien yang membutuhkan kesembuhan atas penyakit yang
dideritanya.

Salah satu tindakan medis yang merupakan kemajuan dari dunia


kedokteran dan sangat menuntun ketrampilan praktek ilmu anatomi seorang
dokter namun sangat rawan dengan aturan hukum adalah transplantasi alat
maupun Organ tubuh manusia, atau yang lebih dikenal dalam masyarakat
dengan istilah Transplantasi organ, Transplantasi adalah pemindahan organ
tubuh dari orang sehat atau dari mayat yang organ tubuhnya mempunyai daya
hidup dan sehat kepada tubuh orang lain yang memiliki organ tubuh yang
tidak berfungsi lagi, sehingga resipien (penerima organ) dapat bertahan hidup
secara sehat(M.Ramadhan Arifin, 2008:19), dan pengertian Transplantasi
organ tubuh manusia dalam Pasal 1 peraturan mentri kesehatan nomor 38
tahun 2016 merupakan pemindahan organ dari pendonor kepada resipien guna
penyembuhan dan pemulihan resipien, rangka pengobatan untuk
menggantikan alat dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik
pada resipien.

Pasal 1 peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2021 resipien adalah


“orang yang menerima Organ dan/atau Jaringan tubuh Pendonor untuk tujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan” sedangkan hubungan yang
terbangun antara Dokter,resipien,dan pendonor dalam melakukan transplantasi
organ merupakan bagian dari transaksi terapiutik atau yang biasa disebut
dengan perjanjian terapiutik , transaksi terapeutik adalah perjanjian antara
dokter dengan dengan pasien dan pendonor, berupa hubungan hukum yang
melahirkan hak dan kewaijban bagi kedua belah pihak(Anny Isfandyarie,
2006:5)

Dikatakan rawan hukum karena merujuk pada peraturan pemerintah


nomor 53 tahun 2021 pasal 11 poin f “membuat pernyataan tidak melakukan
penjualan Organ maupun melakukan perjanjian dengan Resipien yang
bermakna jual beli atau pemberian imbalan” dapat dilihat penerimaan imbalan
pasca operasi transplantasi ginjal adalah Tindakan yang dilarang hukum,
Berdasarkan perjanjian terapeutik tersebut maka setiap pihak yang terlibat
dalam upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan dengan transplantasi
memiliki hak dan kewajibannya masing-masing, karena didalamnya terdapat
hubungan timbal balik seperti pola hubungan, yang terlihat dengan adanya
kewajiban dokter memberikan pelayanan medis dan pasien berkewajiban
untuk mematuhi apa yang dianjurkan oleh dokter untuk kesembuhannya,
sedangkan antara pasien dan pendonor terdapat adanya ketimpangan antara
hak dan kewajiban.

Dapat terlihat dalam kewajiban pendonor untuk memberikan organ


tubuhnya namun tidak ada hak menerima imbalan dari resepien karena tidak
memenuhi unsur kemanusiaan dan hanya terikat dengan dokter yang
melakukan perawatan, transaksi terapiutik atau juga perjanjian terapeutik yang
mengikat antara repisien,dokter,dan juga pendonor maka atas dasar perjanjian
yang mengikat ketiganya, pendonor di tuntut harus paham batasan hak nya
pasca operasi transplantasi, tujuan transplantasi harusnya untuk kepentingan
pihak membutuhkan, persamaan derajat hak dan kewajiban antara pasien dan
pendonor yang memberi organ tubuh, adanya sikap tenggang rasa antara
pasien dan pendonor, dan kerelaan dalam memberikan organ dari pendonor ke
pasien, serta tidak ada keinginan untuk mencari keuntungan pribadi dan
pendonoran oleh pendonor kepada resipien.

Permasalahan yang selanjutnya ingin penulis angkat resipien sebagai


penerima donor tranplantasi organ akan merasa berutang budi pada pendonor
sebagai penyelamatnya sehingga kurangnya kesadaran hukum memahami hak
dan kewajibannya pasca operasi tranplantasi dan karna rasa utang budi yang
besar, sehingga adanya kecenderungan melanggar Pasal 11 poin f peraturan
pemerintah nomor 53 tahun 2021 dan dapat diindikasi adanya unsur komersial
pada perjanjian terpeutik dalam penelitian ini.

Ilmu transplantasi modern semakin berkembang dengan ditemukannya


metode-metode pencangkokan, misalnya;
1. Pencangkokan arteria mammaria interna di dalam operasi lintas
coroner;
2. Pencangkokan jantung, dari jantung kera kepada manusia;
3. Pencangkokan sel-sel substansia nigra dari bayi yang meninggal ke
penderita Parkinson;
4. Pencangkokan ginjal;
5. Pencangkokan hati;
6. Pencangkokan sumsum tulang;
7. Pencangkokan pancreas(Haswir, 2011:275)
Mengingat banyaknya jenis transpalantasi ginjal yang dapat di lakukan
maka penulis membatasi dengan membahas khusus pada tranplantasi ginjal
dengan lokasi studi kasus di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Berdasarkan kesimpulan dari latar belakang yang telah penulis


paparkan maka terarahlah permasalahan yang akan penulis teliti dengan
tinjauan yuridis terhadap hak dan kewajiban resipien pasca transplantasi ginjal
di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba merumuskan
permasalahan yang akan diteliti dan membatasi permasalahan yang akan di
bahas

1. Batasan hak pendonor pasca transplantasi ginjal berdasarkan tujuan


kemanusian guna menghindari indikasi komersial pada perjanjian
terapeutik

2. pasca operasi transplantasi ginjal apa saja hak dan kewajiban resipien
yang harus di penuhi agar terhindar dari indikasi komersial

D. TUJUAN PENELITIAN
secara umum penelitian ini mengangkat permasalahan yang timbul
dalam perjanjian terapeutik dan Batasan hak serta kewajiban resipien maka
terarah tujuan penelitian ini untuk :
1. Mengetahui Batasan hak pendonor ginjal agar sesuai dengan aturan
hukum yang ada guna mencegah sumber permasalahan hukum
selanjutnya karena sangat rentan terjadi pemanfaatan oleh pendonor
untuk melakukan komersial
2. Memahami hak dan kewajiban resipien pasca transplantasi ginjal agar
terhindar dari indikasi perdagangan organ dan komersial yang terjadi
di kemudian hari pasca transplantasi ginjal

E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah

1. Dengan adanya penelitian ini dapat membantu resipien dan pendonor


ginjal memahami perjanjian terapeutik yang akan mereka jalani beserta
hak dan kewajiban masing-masing pihak baik pendonor maupun
resipien
2. Menyediakan sumber informasi serta pemahan hukum kepada
masyarakat khususnya tentang perjanjian hukum terapeutik serta hak
dan kewajiban resipien pasca transplantasi ginjal
3. Memberikan data dan literatur yang berguna dan bermanfaat bagi
pengembangan keilmuan di hukum khususnya dalam ilmu hukum
perjanjian terapeutik serta hak dan kewajiban resipien pasca
transplantasi ginjal

F. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan terhadap penelitian sebelumnya pada dasarnya merupakan
gambaran tentang topik yang diteliti pada penelitian sejenis yang dilakukan
oleh peneliti sebelumnya agar penelitian ini tidak terulang kembali.
Berdasarkan hasil penulusuran penelitian sebelumnya, seperti yang berasal
dari perpustakaan dan website, penulis menemukan beberapa penelitian yang
terkait dengan penelitian ini diantaranya:

JUDUL METODE RUMUSAN PERBEDAAN PERSAMAAN


PENELITIAN MASALAH
1 Dhanar Zulfikar Penelitian 1.Apa ketentuan Pada skripsi Persamaan
Ali skripsi merupakan sarana hukum pemberian terdahaulu penelitan
berjudul yang dipergunakan kompensasi terhadap dengan judul penulis dengan
HUKUM manusia untuk pendonor hukum penelitian
PEMBERIAN memperkuat, Transplantasi organ pemberian terdahulu
KOMPENSASI membina serta tubuh manusia kompensasi adalah
KEPADA mengembangkan menurut Peraturan kepada persamaan
PENDONOR ilmu pengetahuan Menteri Kesehatan pendonor permasalahan
ORGAN yang tersusun Nomor 38 tahun organ tubuh yang dia
TUBUH secara sistematis 2016, Lembaga manusia angkat tentang
MANUSIA dengan Fatwa MUI, dan dan memiliki transplantasi
(Studi menggunakan Lembaga Fatwa perbedaan ginjal sebagai
Perbandingan kekuatan pemikiran Mesir: Dar al-Ifta al- yaitu pada objek yang
antara dan pengetahuan Misriyyah? skripsi tidak boleh
Peraturan yang mana terdahulu ini diperjual
Menteri senantiasa dapat 2. Apa bentuk membahas belikan atau di
Kesehatan diperiksa dan di kompensasi kepada khusus komersilkan
No.38 Tahun telaah secara kritis, pendonor organ perbandingan
2016, Fatwa dan akan tubuh menurut antara
Majelis Ulama berkembang terus Peraturan Menteri peraturan
Indonesia, dan menerus.13 Kesehatan Nomor 38 mentri dengan
Dar al Ifta’ al- Apabila seorang tahun 2016, Fatwa Majelis
Misriyyah, peneliti akan Lembaga Fatwa Ulama
fakultas Syariah melakukan MUI, dan dan Indonesia
dan Hukum kegiatan-kegiatan Lembaga Fatwa
Universitas penelitian, maka Mesir: Dar al-Ifta al-
Islam Negri sebelumnya dia Misriyyah?
syarif perlu memahami 3.Apa pertimbangan
hidayatullah metode dan Hukum Positif dan
Jakarta 2020 sistematika Hukum Islam
penelitian. Maka mengenai Hak Asasi
tanpa metode atau Manusia pada
metodologi, Praktik Transplantasi
seorang peneliti tak Organ Tubuh
akan mampu untuk Manusia?
menemukan,
merumuskan,
menganalisa,
maupun
memecahkan
masalah-masalah
tertentu, untuk
mengungkapkan
kebenaran.
Metodologi timbul
dari karakteristik
karakteristik
tertentu dari
masalah-masalah
yang khusu
2 Cristina Desy Penelitian ini 1.Bagaimna Pada penelitian Persamaan
dengan skripsi merupakan hubungan hukum terdahaulu antara
berjudul penelitian pendonor dengan yang berjudul penelitian
ANALISIS kepustakaan resipien(penerima ANALISIS terdahulu
YURIDIS berbentuk yuridis organ atau jaringan YURIDIS dengan
TERHADAP normative, untuk tubuh) dan tenaga TERHADAP penelitian yang
HUKUM itu data yang di kesehatan dalam HUKUM penulis
PERJANJIAN gunakan dalam transaksi terapeutik PERJANJIAN lakukan yauti
DALAM penelitian ini pada transplantasi DALAM persamaan
TINDAKAN merupakan data donor hidup TINDAKAN dengan tema
KEDOKTERA sekunder yaitu 2.dilihat dari segi KEDOKTERA yang dia
N BERUPA yang di peroleh hukum N BERUPA angkat yaitu
TRANSPLANT dari kepustakaan perjanjian,Bagai TRANSPLAN transaksi
ASI DONOR 1.Peraturan mana keabsahan TASI DONOR terapeutik
HIDUP DI perundang- perjanjian HIDUP DI tranplantasi
INDONESIA undangan yang tansplantasi ginjal INDONESIA ginjal sebagai
(studi kasus: terkait dengan atau jaringan tubuh memiliki perbuatan
transplantasi hukum perjanjian yang berasal dari perbedaan hukum yang
ginjal rumah dan Transplantasi donor hidup dalam yaitu tidak dapat di
sakit PGI Cikini sebagai bahan system hukum penelitian komersialkan
), FAKULTAS hukum primer Indonesia terdahulu
HUKUM seperti Kitab membahas
UNIVERSITAS Undang-undang pokok
INDONESIA, Hukum Pidana, permasalahan
JULI 2011 Undang-undang tentang
tentang kesehatan, perjanjian
Undang-undang yang di
praktik kedokteran, lakukan pada
dan Undang- transaksi
undang rumah terapeutik dan
sakit,Peraturan keabsahan
pemerintah tentang perjanjiannya
bedah mayat klinis sedangkan
dan bedah mayat penelitian yang
anatonis serta di lakukan
transplantasi alat penulis
serta jaringan tubuh membahas
dan peraturan tentang hak
menteri kesehatan dan kewajiban
Republik Indonesia Resipien
tentang persetujuan
Tindakan dokter
2.Buku-buku yang
terkait dengan
hukum primer
sebagai sumber
hukum sekunder
seperti hukum
perikatan pada
umumnya,perikata
n yang lahir dari
perjanjian, pokok-
pokok hukum
perikatan, kapita
selecta hukum
kedokteran,segi-
segi etis informed
consent dalam
transaksi
terapeutik:suatu
tinjauan yuridis
(persetujuan dalam
hubungan dokter
dan pasien )
3.artikel yang
diperule dari
internet dan
kampus yang
berhubungan
dengan penelitian
ini
Selain mengunakan
data sekunder
sebagai mana
sebagaimana
tertera
sebelumnya,penelit
i juga melengkapi
data wawancara
dengan beberapa
narasumber terkait
metode analisis
dengan pendekatan
kualitatif
sebenarnya
merupakan tata
cara penelitian
yang menghasilkan
data deskriptif, atas
dasar tersebut
penelitian ini
bersifat deskriptif
3 Desie Widya Metode yang di Berdasarkan uraian Perbedaan Persamaan
Aristantie, gunkaan dalam di atas, penulis antara penelitian
Prof.Dr.Suharin penelitian mencoba penelitian terdahulu
ingsih,S.H,SU, terdahulu ini merumuskan terdahulu dengan
Yuliati,SH., penelitian permasalahan yang dengan penelitian yang
LLM kepustakaan akan diteliti yaitu penelitian yang penulis tulis
PERJANJIAN berbentuk yuridis mengenai apakah penulis adalah
ANTARA normative, untuk perjanjian yang lakukan adalah mengangkat
PENDONOR itu data yang di dilakukan oleh penelitian permasalahan
DAN PASIEN gunakan dalam pasien dan pendonor terdahulu yang sama
YANG penelitian ini tersebut sah dalam mengangkat pada transaksi
MEMBUTUH merupakan data hukum yang berlaku permasalahan terapeutik
KAN sekunder yaitu di Indonesia dan perjanjian dalam
“GINJAL” yang di peroleh akibat hukumnya. yang di transplantasi
UNTUK dari kepustakaan Serta apakah lakukan oleh ginjal sebagai
TRANSPLANT Undang-Undang pendonor dan perbuatan
ASI Republik Indonesia pasian dan hukum yang
(ANALISIS No 36 Tahun 2009 akibat hukum tidak dapat di
PASAL 64 khususnya pasal 64 nya sesuai komersilkan
UNDANG- yang mengatur dengan atau di perjual
UNDANG tentang transplantasi, undang- belikan
REPUBLIK sudah memberikan undang
INDONESIA perlindungan hukum
NO 36 TAHUN yang adil bagi para
2009 pendonor dan pasien
TENTANG
KESEHATAN

G. METODE PENELITIAN
1. Tipe penelitian
Untuk menggali informasi dan data guna mendapatkan jawaban
maka dalam penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris
dengan pendekatan kualitatif, data-data dalam menyelesaikan
penelitian ini di peroleh dari wawancara narasumber dan menganalisis
serta menelisik berbagai sumber sekunder undang-undang,peraturan
pemerintah,dan peraturan menteri kesehatan sebagai fakta dan
mengkaji ilmu pengetahuan dan data sekunder terkait sehingga
didapatkan sebuah kebenaran,

2. Sumber data
Data merupakan hal yang paling penting dalam suatu
penelitian,Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan
sumber data sekunder,

a) data primer: yaitu turun langsung kelapangan dengan


mewawancara berbagai narasumber,
b) data sekunder: yaitu sumber data yang diperoleh dari
pengumpulan data dengan melakukan studi Pustaka
guna mendapatkan kebenaran dan informasi,pendekatan
yang di gunakan yaitu melalui pendekatan undang-
undang yang terkait dengan hak dan tanggung jawab
resipien pasca transplantasi ginjal

3. Bahan hukum
Sumber bahan hukum yang di gunakan dalam menyelesaikan
penelitian ini sebagai berikut
a) Bahan hukum primer
Bahan hukum yang di peroleh diperoleh dari
wawancara kepada narasumber dan Undang-Undang
yang memiliki kekuatan hukum yang mengikat seperti
undang-undang dasar Republik Indonesia 1945,
Undang-undang nomor 36 tahun 2009, peraturan
pemerintah nomor 53 tahun 2021,peraturan mentri
kesehatan nomor 38 tahun 2016

b) Bahan hukum sekunder


bahan hukum yang mendukung dan memberikan
penjelasan mengenai bahan hukum primer, dalam hal
ini bahan hukum sekunder berupa buku, jurnal, artikel,
hasil penelitian, hasil kegiatan ilmiah sebelumnya

c) Bahan hukum tersier


Bahan hukum tersier yang di gunakan dalam penelitian
ini kamus hukum,kamus besar Bahasa Indonesia,kamus
kedokteran,

4. Analisis data

Bersumber dari data yang telah di dapatkan, analisis data dalam


penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yuridis empiris, yaitu
suatu penelitian yang menggunakan studi kasus hukum empiris berupa
produk perilaku hukum lalu mengelompokkan data berdasarkan
permasalahan yang sedang diteliti, kemudian diuraikan secara
deskriptif kemudian cara pengambilan kesimpulan dengan cara
deduktif

Anda mungkin juga menyukai