Tugas dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan paliatif yang diampu oleh Ibu Sri
Utami Dwiningsih, MNS
Review judul : judul sesuai dan tidak terlalu panjang. Dari judul sangat jelas mengenai
legalitas Euthanasia dari segi medis dan hukum positif di Indoesia.
2. Penulis
- Gendrayani Poerbowati (S1 Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum,
Universitas Negeri Surabaya) jackgendrayani@gmail.com
- Dr. Pudji Astuti. S.H., M.H.
- (S1 Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya)
toetche60@yahoo.co.id
Review penulis : Pada jurnal ini sudah bagus terdapat nama penulis dan asal institusi
beserta alamat email yang dapat dihubungi, namun jurnal ini kurang menampilkan
tanggal dan tahun terbit, beserta penerbitnya. Junal ini juga tidak menampilkan volume
dan halaman informasi sehingga pembaca kurang mendapatkan informasi kapan jurnal ini
dibuat dan diterbitkan.
3. Abstrak
Review abstrak : Sistematika penulisan abstrak pada jurnal ini sudah sesuai
menggunakan kaidah IMRAD (Introduction, Metodologi, Result, dan Discussion) dan
sudah disertai kata kunci diakhir halaman abstrak. Abstrak yang dibuat juga sudah
menampilkan tujuan dari penelitian dan abstrak yang dibuat sudah sesai dengan bahasa
inggris dan indonesia. Namun abstrak dituliskan lebih dari 250 kata sehingga terkesan
bertele-tele. Penggunaan tanda baca pada abstrak kurang tepat, terlalu banyak koma atau
jeda untuk menghubungkan kalimat satu dengan lainnya sehingga kalimat susah
dipahami.
4. Pendahuluan
- Referensi-paraprase
Pada jurnal ini tidak membahas mengenai tinjauan pustaka secara yersendiri. Namun
pada pembahasan terdapat beberapa tinjauan pustaka yang mendukung dari hasil
penelitian ini. peneliti pada jurnal ini sudah melakukan paraprase yang tepat dan
melengkapi dengan sitasi pada akhir kalimatnya.
Pada penelitian ini tidak menjelaskan lebih lanjut variabel terkait dalam penelitian
ini, namun variabel penelitian sudah dituliskan pada kata kunci di abstrak penelitian.
6. Metode peneitian
Review Metode : metode dalam penelitian ini sudah sesuai, namun sangat kompleks
dan sulit untuk memahami karena terdapat 2 metode dalam satu penelitian. Perl
pertimbangan pendapat masyarakat dan tenaga kesehatan lain selain dokter mengenai
euthanasia.
Review hasil dan pembahasan : pada penelitian ini belum memaparkan hasil dari
penelitian, dalam pembahasan sudh cukup runtun menjawab dari tujuan penelitian.
Namun pada penelutian ini hanya dilakkan di kota surabaya, dan tidak menjeneralkan ke
daerah lainnya. pembahasan dari penelitian ini hanya memaparkan euthanasia dari
pandangan politik dan tidak membahas dari pandangan kedokteran maupun tenaga
kesehatan lain.
8. Simpula dan saran
- Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang legalitas Euthanasia dari segi medis dan
hukum positif di Indonesia dapat ditarik kesimpulan bahwa norma hukum tentang
Euthanasia tidak diatur dalam hukum positif yang ada di Indonesia. Euthanasia tidak
termasuk kejahatan dalam pasal 344 KUHP karena Euthanasia tidak memenuhi unsur-
unsur kejahatan yang diatur dalam hukum positif di Indonesia. Sebab Euthanasia
memiliki beberapa alasan pembenar, alasan pemaaf dan alasan/dasar penghapusan pidana
yaitu : Asas legalitas; Keadaan darurat (Overmacht); Alasan tidak dapat
dipertaggungjawabkan seseorang terletak di luar orang itu (Uitwendig) : melaksanakan
perintah jabatan sebagai dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien; Actus Reus
Mens Rea dan Actus Non Facit Nisi Mens Sit Rea. Setiap orang berhak memperoleh
layanan kesehatan sebagai wujud perlindungan terhadap kesehatan masyarakat. Secara
implisit maksud dari Euthanasia telah terakomodir dalam UU tentang Hak Asasi
Manusia yang mengatur tentang setiap orang memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya
asalkan tidak mengganggu keutuhan negara dan tidak merugikan orang lain. Hak memilih
jalan hidupnya sendiri juga dapat diartikan sebagai kebebasan terhadap dirinya sendiri
termasuk juga dalam hak untuk mengakhiri hidup sendiri.
Seorang pasien dan keluarga pasien berhak memperoleh penjelasan rekam tentang
kondisi pasien serta telah mendapat persetujuan dari dokter untuk dilakukan penghentian
pengobatan. Pasien yang telah memenuhi persyaratan penuh untuk dilakukan penghentian
pengobatan akan menanggung segala resiko yang terjadi dengan menyetujui terapeutik
yang akan digunakan dokter untuk mengabulkan permintaan pasien untuk mengurangi
penderitaan pasien. Pasien dan keluarga pasien menghentikan perawatan medis sebagai
wujud pemenuhan hak kebebasan berpikir dan hati nurani. Berdasarkan nilai-nilai Hak
Asasi Manusia yang hidup di masyarakat yang ada, Euthanasia tidak melanggar nilai-
nilai Hak Asasi Manusia yang hidup di masyarakat karena telah mengakomodasi
sebagian dari kebutuhan masyarakat. Peraturan khusus yang lebih rinci dan lebih
tegas tentang Euthanasia sangat dibutuhkan untuk penyelesaian kasus Euthanasia
agar tidak lagi menjadi sebuah masalah yang terus menerus mengalami dilema.
Peraturan khusus Euthanasia ini menjadi sangat penting dimana keberadaannya nanti
dapat menjadi sebuah pedoman, kepastian dan perlindungan hukum bagi pasien serta
dokter yang bertanggung jawab.
- Saran
Bagi hakim dan jaksa diharapkan adanya sebuah pertimbangan penuh mengenai
Euthanasia dengan penyelesaian alternatif lain yang dapat mewakili kebutuhan dan
perkembangan tentang Euthanasia di masyarakat.
Bagi Ikatan dokter Indonesia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangan
pertimbangan untuk menjadi alternatif lain dalam menyelesaikan kasus Euthanasia
yang tetap menjunjung tinggi hak pasien dan kehormatan profesi dokter.
Review simpulan dan saran : pada penelitian ini sudah memaparkan simpulan yang
baik merangkum dari hasil penelitian dan menjawab secara tegas tujuan dari
penelitian ini. saran yang diberikan sangat umum dan mencakup berbagai jenjang
dan profesi termasuk masyarakat umum
9. Referensi
Review Referensi : referensi yang digunakan dalam penelitian ini sangat beragam mulai
dari text book sampai jurnal jurnal yang dapat mendukung penelitian ini. penulisan
referensi sudah sesuai menggunakan APA Style dan mengurutkan sesuai abdjad.
1. Abdoel Djamali, Lenawati Tedjapermana, Tanggung Jawab Hukum Seorang Dokter
Dalam Menangani Pasien, Jakarta, CV Abardin, 1988.
2. Ahmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspektif Hukum Progresif,
Jakarta, Sinar Grafika, 2011.
3. Ahmad Zaelani. 2008. Euthanasia Dalam Pandangan Hak Asasi Manusia dan hukum
Islam. Skripsi. Konsentrasi Kepidanaan Islam Program Studi jinayah siyasah.
Fakultas Syariah Dan Hukum. Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.
4. Arief Shidarta, Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum Nasional Indonesia, Bandung,
Mandar Maju, 2000.
5. Ari Yunanto dan Helmi, Hukum Pidana Malpraktik Medik, Yogyakarta, CV ANDI
Offset, 2010.
6. As-syaukani, Lutfi, Politik Ham dan Isu-Isu Teknologi Dalam Fiqih Kontemporer,
Bandung, Pustaka Hidayah , 1998
7. Bahder Johan Nasution, 2005, Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter,
Jakarta, PT Rineka Cipta, 2005.
8. Crisdiono,M Achdiat, Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran Dalam Tantangan
Zaman, Jakarta EGC, 2007.
9. Dalmy Iskandar, Rumah Sakit Tenaga Kesehatan dan Pasien, Jakarta, Sinar Grafika,
1998.
10. Djoko Prakoso, Djaman Andi nirwanto, Euthanasia Hak Asasi Manusia dan Hukum
Pidana cet. ke-1, Jakarta, Ghalia Indonesiaa, 1984
11. Fajar Nugroho. 2008. Euthanasia Dalam Tinjauan Hukum Pidana Islam. Skripsi.
Fakultas Hukum. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
12. F. Tegker, Mengapa Euthanasia, Bandung, Nova, 1990.
13. Gunawan, Memahami Euthanasia Kedokteran, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 1992.
14. Guwandi, Hospital Law (Emerging Doctrines & Jurisprudence, Jakarta, Balai
Penerbit FK UI, 2005.
15. Hanafiah Jusuf, Amri Amir, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi 4,
Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 2007.
16. Hermien Hadiati Koeswadji, Black’s Law Dictionary, dalam Hermien Hadiati
Koeswadji, Hukum dan Masalah Medis, Surabaya, Airlangga University Press, 1984.
17. Imron Halimy, Euthanasia Cara Mati Terhormat Orang Modern, Solo, CV
Ramadhan, 1990.
18. I Made Fandi Dwi Permana. 2015. Euthanasia Dikaji Dari Perspektif Hukum
Kesehatan dan Hak Asasi Manusia. Skripsi. Fakultas Hukum. Universitas Mataram.
19. Johnson, Alvin, Sosiologi Hukum, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1994.
20. Mahendra Surya Perdana. 2011. Analisis Penggunaan Hak Euthanasia (Hak
Mengakhiri hidup) Oleh Pasien Menurut Undang-Undang Noor 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia Dan Penerapan Hukum Di Indonesia Dengan Negara
Lain (Belanda,Belgia,Amerika). Skripsi. Fakultas Hukum. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
21. Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia, Jakarta, Kencana,
2005.
22. Marzuki Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Cetakan ke 7. Jakarta :Kencana, 2011.
23. Muslich Ahmad Wardi, Euthanasia Menurut Pandangan Hukum Positif dan Hukum
Islam, Jakarta, Rajawali, 2014.
24. N.E Akgra & K. Van Duyvendik, Mula Hukum (Rechtsaanvang), terjemahan J.C.T
Simorangkir, Bandung, Binacipta, 1983.
25. Notoatmodjo Soekidjo, Etika & hukum kesehatan, perbekalan kesehatan
pengembangan teknologi dan produk teknologi, Jakarta, Rineka Cipta, 2010.
26. Petrus Yoyo Karyadi, Euthanasia Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia, Yogyakarta,
Media Pressindo, 2001.
27. Roeslan Saleh, Beberapa Catatan perbuatan dan Kesalahan Dalam Hukum Pidana,
Jakarta, Aksara Baru, 1979.
28. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, Disertasi,
Universitas Katolik Parahyangan, 2004.
29. Sofwan Dahlan, Hukum Kesehatan Rambu-Rambu Bagi Profesi Dokter, Semarang,
Edisi 3, Universitas Diponegoro, 2005.
30. Sudikno Mertokusumo & A. Pitlo, Bab-bab tentang Penemuan Hukum, Bandung,
Citra Aditya Bakti, 1993.
31. Sudikno Mertokusumo, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia Pedoman Anda
Memahami dan Menyelesaikan Masalah Hukum, Jakarta, YLBHI, 2014.
32. Sutarno, Hukum Kesehatan, pengalaman pribadi, bagian THT RSUD Dr. Soetomo,
Surabaya, 2014.
33. Thomas A Shanon. Terjemahan. K Bertens, Pegantar Bioetika, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama, 1995.
34. Wila Chandrawila Supriadi, Hukum kedokteran, Bandung, Mandar Maju, 2001.