Anda di halaman 1dari 3

Munira Ulfa Muna

P1337420921217

CRITICAL REVIEW JURNAL

Judul : Implementasi penghentian bantuan hidup pada pasien terminal dalam prespektif
perlindungan hak hidup
1) Judul penelitian tersebut cukup jelas, akurat dan tidak ambigu, dan menggambarkan apa
yang akan diteliti
2) Namun judul tersebut masih memiliki kekurangan, yaitu tidak menyebutkan tahun yang
akan diteliti.
Abstrak :

kelebihan : abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai tujuan penelitian, metodelogi
dan hasil yang didapatkan.

Kekurangan: tidak membahas secara jelas mengenai masalah penelitian, dan jurnal ini tidak
memberikan rekomendasi apa yang akan diberikan untuk penelitian selanjutnya.

Latar belakang:

1) Pemikiran yang menjadi dasar penelitian

Dikarenakan Permintaan euthanasia pada pasien koma ibarat fenomena gunung es


yang terlihat dipermukaan hanya sedikit, yakni tiga kasus. Kasus permintaan euthanasia
di Indonesia salah satunya adalah Ny. A, permintaan euthanasia aktif dari suami pasien
dengan alasan ekonomi). Namun permintaan euthanasia aktif tersebut ditolak.Setelah
kurang lebih lima bulan koma, pasien dapat sadar kembali Meskipun tidak semua kasus
koma dapat sadar kembali akan tetapi pada kasus ini merupakan contoh bahwa tidak
semua pasien keadaan koma dapat diprediksikan tidak akan ada harapan sadar kembali.

2) Tujuan penelitian
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui penghentian bantuan hidup pada
pasien terimal dan pelindungan hak hidup pada pasien terminal.
Tinjauan pustaka

Penelitian ini tidak membahas terkait variabel-variabel yang akan dibahas dalam
penelitian tersebut.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian telaah pustaka yang bersifat yuridis-
normatif, dengan melakukan analisis peraturan perundangundangandan melalui refrensi-refrensi
hukum. Analisis yang digunakan penulis adalah analisis deduktif. Pengujuian reliabilitas dan
validitas instrumen tidak dijelaskan didalam jurnal tersebut.

Hasil penelitian
1) Penyajian jurnal disajikan dengan narasi.
2) Hasil penelitian ini menunjukkan:
a. Hubungan Euthanasia dengan Penghentian Bantuan Hidup
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2014 Tentang
Penentuan Kematian dan Pemanfaatan Organ Donor disebutkan dalam Pasal 14., pasien
dalam keadaan terminal dapat meminta untuk dihentikan terapi bantuan hidup yang
dapat mengakibatkan kematian pasien dengan segera. Permintaan dapat secara langsung
dari pasien atau perwalian dari keluarga.
Perbedaan dalam pemberian permintaan euthanasia pasif di Indonesia dengan
negara yang telah melegalkan euthanasia baik pasif maupun aktif adalah pada negara
legal euthanasia tersebut pertimbangan euthanasia hanyalah berdasarkan alasan hak
yang dimiliki oleh pasien. Setiap individu berhak hidup bebas dari penderitaan serta
bebas dalam menentukan jalan hidupnya sendiri. Penilaian pengakhiran kehidupan itu
seharusnya tidak datang dari pihak lain terkecuali yang bersangkutan telah mewasiatkan
sebelumnya. Wasiat tersebut harus ditelaah dengan teliti apakah keadaan yang dimaksud
telah sesuai dengan wasiatnya. Jika tidak maka tindakan mengakhiri kehidupannya
tersebut merupakan perampasan terhadap hak hidup pada pasien.
b. Euthanasia Berdasarkan Perlindungan Hak Hidup di Indonesia.
Hak hidup memiliki jaminan penuh dan dilindungi oleh konstitusi). Hal ini
disebutkan pada Undang-Undang Dasar(UUD) 1945 melindungi hak untuk hidup ini
dalam Pasal 28A yang menyebutkan bahwa “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Selain itu Pasal 9 Undang-Undang
No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia “Setiap orang berhak untuk hidup,
mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya”. Hak hidup merupakan
hak kodrati yang tidak dapat dikurangi ataupun dicabut.

Perlindungan hak hidup dalam UUD’45 juga didukung dengan pengaturan


dilarangnya menghilangkan nyawa orang lain dalam KUHP. Larangan menghilangkan
nyawa orang lain terdapat pada KUHP Pasal 338, 340, 344, dan membantu,
memfasilitasi dalam proses bunuh diri pada Pasal 345, Pasal 531 mengabaikan
oranglain yang membutuhkan pertolongan sehingga menyebebkan kematian.
Pembahasan

1) Pada penelitian ini, memperlihatkan hasil bahwa analisa pro dijelaskan bahwa
pengaturan tentang penghentian bantuan hidup pada peraturan mentri kesehatan nomor
37 tahun 2014 tentang penentuan kematian dan pemanfaatan bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi. Berdasarkan peraturan mentri ksehatan tersebut, pasien
dalam keadaan terminal dapat meminta untuk dihentikan terapi bantuan hidup yang dapat
mengakibatkan kematian pasien dengan segera.
2) Sedangkan analisa kontra dalam jurnal ini menjelaskan bahwa pada hak hidup dan kode
etik kedokteran tahun 2012, mengakhiri atau melakukan penghentian bantuan hidup yang
dapat mengakibatkan kematian pasien, sangat bertentangan dengan hak hidup dan kode
etik tersebut.

Simpulan dan saran

1) Kesimpulan ringkas, jelas dan padat.


2) Isi kesimpulan didalam jurnal ini belum memjawab sepenuhnya tujuan dari penelitian.
3) Didalam jurnal tersebut memberikan rekomendasi yang ditujukan kepada makamah
konstitusi untuk melakukan harmonisasi hukum KUHP dengan UUD kesehatan agar
tidak terjadi tumpang tindih dalam memberikan pelindungan hukum.

Anda mungkin juga menyukai