PENDAHULUAN
Pengambilan artikel jurnal penelitian diambil dari Database :http://scholar.google.co.id,
dengan kata kunci pada kotak pencarian “Analisis Perjanjian Innominaat Terhadap Peminjaman
Rahim (Surrogate Mother) di Indonesia “ dengan alamat website :
https://journal.unhas.ac.id/index.php/agjl/article/view/6335, sesuai instruksi tugas pada Mata
Kuliah Etika dan Seni dalam Praktik Kebidanan oleh Ibu Koniasari di Pertemuan ke-12
TELAAH :
1. ABSTRAK
Masalah dalam Perjanjian Innominate terhadap peminjaman Rahim (surrogate mother) di
Indonesia : adanya teknik kecanggihan dibidang teknologi kedokteran dan teknologi biologi
yang pada dasarnya berpengaruh terhadap etika-etika kehidupan masyarakat di bidang
norma hukum kehidupan bermasyarakat maupun norma keagamaan
Panjang abstrak adalah : 116 kata (dalam teori 75 – 100 kata)
Kata Kunci : Anak; Perjanjian Innominate; Sewa Rahim; Surrogate Mother.
2. JUDUL JURNAL :
Adapun Judul Jurnal Yang saya Telaah Yaitu : “Analisis Perjanjian Innominaat Terhadap
Peminjaman Rahim (surrogate Mother) di Indonesia”
Judul Jurnal cukup Jelas, tidak terlalu panjang dan menggambarkan topik utama
penelitian yang dilakukan dengan tata Bahasa baku yang menarik minat untuk dibaca.
Adapun Variabel yang dipakai dari peneliti yaitu Analisis Yuridis yaitu yang mengelola 1
variabel dengan variable lainnya dimana dari judul ini Variabel “Perjanjian Innominaat”
di analisis dengan variable “Peminjaman Rahim (Surrogate Mother) di Indonesia”
Penulis memberi lingkup yang lebih kecil ataupun spesifikasi dari Penelitian yang
dilakukan yaitu bagaimana penulis mengumpulkan sumber hukum yang relevan dengan
unsur penelitian dan kemudian mengambil kesimpulan yang menjadi jawaban atas
permasalahan yang diteliti.
Penulis telah mencantumkan nama lenkap beserta institusi pendidikan yang diikuti juga
alamat email sebagai sumber informasi untuk identitas penulis sendiri.
5. ANALISIS
Pada hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa hasil penting yang
dijadikan peneliti sebagai bahan referensi baik sebagai pendahuluan sampai kepada bahan
pembahasan dari penelitian, diantaranya :
Teori Perubahan Sosial menjadi salah satu teori sosiologi yang mendukung adanya
perubahan dalam masyarakat , dan program Surrogate Mother di pandang sebagai
suatu perubahan social, walaupun dalam proses perubahan tersebut terkadang
menimbulkan reaksi konflik dalam arti ada pro dan kontra, hal ini diangkat oleh peneliti
sebagai pendahuluan dari analisis masalah ynag dilakukan didukung dengan beberapa
teori dari pakar sosiologi lainnya, seperti
Selo Sumarjan yang menjelaskan bahwa penyebab perubahan social adalah karena
anggota masyarakat pada suatu waktu tertentu merasa tidak puas lagi terhadap
leadaan kehidupan yang lama.
Syarbini dan Rusdiyanta yang menjelaskan penyebab perubahan social kedalam dua
golongan yakni yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan yang berasal dari alam
fisik sekitar manusia.
Beberapa hal tersebut diatas menajdi pendahuluan dari analisis yang dilakukan oleh
peneliti.
Pemaparan tentang defenisi Surrogate Mother (Sewa Rahim) dan perkembangan –
perkembangan akan istilah yang ada di masyarakat menjadi bagian pengantar untuk
salah satu variable yang akan diteliti,
Persentase 10% dari pasangan suami istri yang tidak dikarunia keturunan (Infertil),
sedangkan kecil kemungkinannya bagi mereka melakukan adopsi anak.
Teknik Ibu Pengganti dapat diartikan sebagai penggunaan Rahim wanita lain untuk
mengandungkan benih wakita (ovum) yang telah dibuahi benih lelaki (sperma), dan
janin itu dikandung oleh wanita tersebut sehingga dilahirkan, dan praktek surrogate
mother ini lazim diterjemahkan di dalam bahasa indonesia dengan Ibu Pengganti
Menurut Sonny Dewi Judiasih, Susilowati Suparto Dajaan dan Deviana Yuanitasari,
surrogate mother merupakan teknik bayi tabung ( fertilisasi in vitro).
Perempuan yang bersedia dititpkan embrionya disebut surrogate mother, pasangan
suami istri yang menggunakan jasa surrogate mother tersebut biasa disebut dengan
intended parent
Beberapa Aspek Hukum yang menjadi salah satu variable yang dianalisis penulisdi dalam
jurnal penelitiannya yang terkait kepada pelaksanaan surrogacy di Indonesia
diantaranya :
1. Undang – undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentag Kesehatan, pasal 127
ayat 1
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 Menkes/SK/2010 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Teknologi Reproduksi Bebrantu
3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, Pasal 1
angka 10, Pasal 40 ayat (1-4), Pasal 43 ayat (1), dan ayat (3)
Secara gramatikal bisa ditafsirkan bahwa yang boleh dilakukan oleh hukum di Indonesia
adalah metode pembuahan sperma dan ovum dari pasangan suami-istri yang sah yang
ditanamkan dalam Rahim istri dari mana ovum berasal yang dikenal dengan metode
bayi tabung, dan larangan praktik peminjaman Rahim juga tercantum dalam :
1. Permenkes Republik Indonesia Nomor 039 Menkes/SK/2010
2. Pasal 40 Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Reproduksi.
Dalam hal ini penulis juga menejelaskan beberapa sebab akibat yang menjadikan parktik
peminjaman rahim ini tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang dan norma
agama, seperti
Adanya Dampak Buruk serta penderitaan terhadap masa depan anak, diantaranya :
anak terlahir dengan status anak di luar nikah, anak kehilangan hak waris orang rua
kandungnya, anak mendapat stigma buruk di masyarakat, dana anak tersebut dapat
disangkal oleh orangtua kandungnya maupun oleh orangtua titipan.
Beberapa wanita mengalami gangguan emosi ketika berpartisipasi sebagai ibu
pengganti. Hal ini bisa disebabkan kurangnya terapi dan dukungan emosisonal, dan
reaksi psikologis lainnya (depresi, kesedihan, bahkan penolakan untuk melepaskan
anak)
6. PENUTUP
Pada bagian ini peneliti memaparkan apa yang menjadi kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan, yakni Fenomena Rahim sebagai objek perjanjian tidak dimungkinkan dilakukan di
wilayah hukum Indonesi,dan hal ini diperoleh dari beberapa rumusan dari hasil analisis yang
dilakukan :
Melanggar Pasal 127 ayat (1) Undang-undang tentang kesehatan.
Bertentangan dengan kesusilaan
Tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian dan menlanggar isi dari pasal 1339 KUH
Perdata
Status anak dari hasil perjanjian peminjman Rahim tidak mempunyai hubungan apapun
nenurut psal 42 dan 43 Undang – Undang tentang Perkawinan.