Anda di halaman 1dari 3

Tradisi Ceprotan dalam pelaksanaannya merupakan kegiatan bersih desa untuk

mengenang Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun yang menurut keyakinan masyarakat
setempat berperan penting dalam terbentuknya Desa Sekar. Upacara ini disajikan dalam bentuk
penyajian upacara yang berisi Gerakan tarian yang identic berdasarkan makna yang mendasar.

LATAR BELAKANG UPACARA CEPROTAN DAN NILAI PENDIDIKAN PROFIL


PELAJAR PANCASILA

Panji Asmorobangun atau yang dikenal sebagai Ki Godeg dalam usaha -usahanya membuka
dan membangun suatu wilayah di Pacitan yang kini dikenal dengan nama Desa Sekar,
Kabupaten Donorojo menjadi daerah pertanian. Daerah ini sebenarnya merupakan daerah
yang tandus mengingat kandungan kapur dalam tanahnya yang cukup tinggi. Namun kini
wilayah tersebut menjadi salah satu penghasil padi dan kelapa yang cukup diperhitungkan di
Kabupaten Pacitan.

Profil pelajar Pancasila dan relevansi nilai yang terkandung dalam upacara adat ceprotan.
 Usaha -usahanya membuka dan membangun suatu wilayah di Pacitan yang kini dikenal
dengan nama Desa Sekar, Kabupaten Donorojo menjadi daerah pertanian.
 Bergotong royong, mandiri, bernalar kritis

Kedua mengenai kebaikan hati beliau menolong orang yang kesusahan yaitu dalam legenda
ini Dewi Sekartaji, serta pengorbanan yang dilakukannya. Kemudian mengenai pesan yang
disampaikan oleh Dewi Sekartaji pada generasi muda yaitu untuk mengandalkan pikirannya
dalam mencari penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup. Pesan ini sangat perlu kita
terapkan dalam kehidupan kita saat ini. Sudah seharusnya generasi muda membekali dirinya
dengan ilmu pengetahuan serta keterampilan agar dapat mencapai kesejahteraan bagi dirinya dan
orang lain di sekitarnya.

Profil pelajar Pancasila dan relevansi nilai yang terkandung dalam upacara adat ceprotan
 Dewi Sekartaji menolong orang yang kesusahan yaitu dalam legenda ini Dewi Sekartaji,
serta pengorbanan yang dilakukannya.
 Bergotong royong
 Dewi mengajak untuk mengandalkan pikirannya dalam mencari penghasilan guna
memenuhi kebutuhan hidup.
 Bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong

Nilai lainnya yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah mengenai ingkung yang di sediakan di
tengah arena. Ingkung ini memang seolah menjadi sentral dari Upacara Ceprotan karena
melambangkan rezeki yang dicari. Namun ingkung tersebut tidak diperebutkan. Hal ini
menunjukkan bahwa kita memang harus berusaha optimal dalam meraih apa yang kita inginkan
tetapi jangan sampai melanggar hak dan kepentingan orang lain.

Profil pelajar Pancasila dan relevansi nilai yang terkandung dalam upacara adat ceprotan
 Ingkung ini memang seolah menjadi sentral dari Upacara Ceprotan karena
melambangkan rezeki yang dicari, rejeki yang dimiliki setiap manusia sudah ditentukan
dengan porsi dan usahanya masing masing individu.
 Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa

IMPLEMENTASI UPACARA CEPROTAN DAN NILAI PENDIDIKAN PROFIL


PELAJAR PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN
1. Bertaqwa kepada tuhan
 Mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan seperti kasih sayang, toleransi,
kerendahan hati, dan moralitas ke dalam Pendidikan. Peran guru dalam
lingkungan sekolah.
a. Lewat poster sekolah berkaitan dengan bertaqwa kepada tuhan
b. Lewat perilaku dari tenaga pendidik
c. Pembelajaran dan pelayanan social
d. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Gotong Royong.
 Mengintegrasikan nilai-nilai gotong royong dalam Pendidikan dan pembelajaran
dalam sekolah
a. Kerja sama tim lewat pembelajaran berbasis projek
b. Kegitan social dalam lingkungan kelas, missal bersih-bersih piket atau
kegiatan yang lain
c. Kolaboratif mendorong siswa yang lebih mahir dalam mata pelajaran tertentu
untuk menjadi mentor atau tutor bagi siswa lain yang membutuhkan bantuan
d. Mengadakan sesi bimbingan belajar atau kelompok studi di mana siswa dapat
berbagi pengetahuan dan membantu satu sama lain dalam memahami materi
pelajaran
3. Mandiri
 Mengintegrasikan konsep mandiri dalam Pendidikan dan pembelajaran di dalam
lingkungan sekolah
a. Guru dapat memberikan siswa kesempatan untuk menggali minat pribadi
mereka dan mengembangkan proyek-proyek
b. Menggunakan penugasan berbasis proyek, mandiri maupun terkolaborasi
c. Praktik Roleplay
d. Memberikan tanggung jawab kepada siswa dalam pengambilan keputusan
tentang pembelajaran mereka sendiri
4. Bernalar Kritis.
 Mengintegrasikan konsep nernalar kritis dalam Pendidikan dan pembelajaran di
dalam lingkungan sekolah
a. Simulasi pertanyaan dari guru
b. Diskusi
c. Pembelajaran discovery learning
d. Pembelajaran berbasis Indentifikasi

Anda mungkin juga menyukai